Anda di halaman 1dari 15

PERTANIAN DI NIGERIA

Makalah ini Disusun guna Melengkapi Tugas Ekonomi Pertanian 2

Dosen Pengampu : Yustirania Septiani S.Pd., M.Sc.

Disusun oleh :

Bima Anggara Seta (1510101085)

M Ichwan Nur Roshid (1510101096)

Imam Choeru (1510101104)

Susilowati (1510101112)

Tin Arifatun Al Fadilah (1510101121)

Fakultas Ekonomi

Prodi Ekonomi Pembangunan

KATA PENGANTAR

i
       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertema
tentang “Pertanian di Nigeria” dengan baik meskipun banyak kekurangan yang ada
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Yustirania Septiani S.Pd., M.Sc. selaku
Dosen mata kuliah Ekonomi Pertanian 2 Universitas Tidar yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai isu-isu strategis yang ada di dunia, sehingga dapat
bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya kritik dan
saran yang membangun.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi kami
sendiri maupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Magelang, 18 Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keadaan Alam di Nigeria ................................................................................... 2
2.2 Kondisi Pertanian di Nigeria saat ini .................................................................. 4
2.3 Kebijakan Pertanian di Nigeria .......................................................................... 4
2.4 Ringkasan Bisnis ................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 9
3.2 Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk
dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa
Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat
pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau
eksploitasi hutan. Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di
lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.

Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam
volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul
karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan
ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk
pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponik) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi
sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana keadaan alam di Negara Nigeria?
b. Bagaimana keadaan pertanian di Nigeria saat ini?
c. Apa saja kebijakan Pertanian di Nigeria?
d. Bagaimana ringkasan bisnis yang terjadi di Nigeria?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui keadaan alam di Nigeria
b. Untuk mengetahui keadaan pertanian di Nigeria saat ini
c. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang diterapkan di Nigeria
d. Untuk mengetahui ringkasan bisnis di Nigeria

1
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Keadaan Alam di Nigeria


Wilayah Nigeria membentang mulai dari ujung timur Teluk Guinea sampai ke
perbatasan Republik Niger di sebelah utaranya. Garis pantainya terbentang kira-kira
sepanjang 800 km dari Benin hingga Kamerun. Kedua teluk besar di Nigeria yaitu Teluk
Benin dan Teluk Bonny merupakan bagian dari Teluk Guinea. Di sepanjang pantai dan
daerah pedalaman sampai sejauh 100 km, lahannya tertutup rawa bakau dan diselingi oleh
sunagi serta anak-anak sungai yang banyak. Lahannya sebagian besar merupakan belantara
tropis yang membentang ke arah utara dengan sedikit diselingi lahan-lahan terbuka pertanian
yang tidak luas.
Secara khusus, bentang alam Nigeria dapat dibedakan menjadi beberapa wilayah
utama sebagai berikut :

2
1. Wilayah Ledok Sungai Niger
Wilayah ini sebagian besar terletak di daerah cekungan yang merupakan Daerah
Aliran Sungai (DAS) Niger. Sungai Niger merupakan salah satu sungai terpanjang di
benua Afrika (4.180 km) setelah sungai Nil yang melintas di sepanjang sisi timur benua
Afrika. Sungai Niger bermuara di Teluk Guinea, dan memiliki beberapa anak sungai
yang mengalir dari arah barat dan timur Nigeria. Sungai-sungai tersebut antara lain yaitu
Benue dan Gongola. Pada bagian muara sungai Niger membentuk sebuah delta yang
cukup luas dan subur.
2. Wilayah Dataran Tinggi
Wilayah ini meliputi dua kawasan, yaitu dataran tinggi Jos yang terletak di bagian
tengah dengan rata-rata ketinggian 1200 m dpl. dan dataran tinggi Adamwa yang terletak
di bagian timur yang ketinggiannya mencapai 1500 m dpl dan di antaranya terdapat
puncak tertinggi di Nigeria yaitu gunung Vogel (2.042 m dpl.). Pada dataran tinggi Jos
mengalir beberapa sungai yang bermuara ke danau Chad. Pada dataran tinggi terutama di
sebelah selatan didominasi oleh vegetasi sabana yaitu padang rumput yang diselingi
semak belukar. Sementara di bagian utaranya ditumbuhi padang rumput semi arid.
Secara geologi wilayah Nigeria terdiri atas batuan kristalin tua dari zaman
prakambriun yang sudah berusia sekitar 4.550 tahun. Lapisan batuan tersebut tidak
mengandung barang tambang berarti kecuali bijih timah di dataran tinggi Jos. Di sekitar
inti batuan kristalin tua terdapat endapan batuan sedimen yang lebih muda. Pada formasi
batuan ini mengandung batu bara, batu kapur, dan minyak bumi. Lapisan batuan kristalin
tua sudah mengalami perubahan sehingga menjadi tanah yang subur yang dijadikan
daerah perkebunan cokelat di kawasan Nigeria barat.
Iklim di Nigeria adalah tropis dengan suhu rata-rata tinggi dan sama di setiap
tempat di sepanjang tahun. Daerah hutan belantara tropis di daerah selatan, memiliki
musim panas yang panas dan lembap yaitu antara bulan April - Oktober. Di daerah
sabana di sebelah utara jauh lebih kering. Pada musim dingin dari bulan November
sampai Maret, angin kering dan panas yang berasal dari gurun Sahara di sebelah utara
bertiup ke arah selatan ke wilayah Nigeria membawa endapan pasir dan debu halus.
Angin ini disebut Harmattan.

3
2. 2 Kondisi Pertanian Nigeria Saat Ini
Pertanian di negara Nigeria mempekerjakan hampir sepertiga dari tenaga kerja yang
tersedia di seluruh wilayah negara dari negara Nigeria. Tanaman pangan utama meliputi
kakao, kacang tanah, minyak sawit, jagung, padi, sorgum, millet, singkong, dan ubi jalar.
Kakao dan kelapa sawit adalah ekspor pertanian penting bagi komodi ekspor di negara yang
terletak di Benua Afrika bagian barat ini. Peternakan sapi dan hewan ternak lainnya
diternakkan di wilayah bagian utara Nigeria. Hasil pertanian dirasa telah meningkat, namun
jumlah yang diperlukan untuk memberi makan penduduk Nigeria melebihi jumlah tanaman.
Pada intinya tingkat permintaan akan kebutuhan pangan di negara Nigeria lebih besar dari
penawarannya. Hal ini menyebabkan kelangkaan pangan yang terjadi di negara tersebut.
Dalam mengatasi permasalahan ini pemerintah setempat telah mencoba untuk merangsang
produksi pangan dengan mengajarkan teknik-teknik pertanian yang lebih modern dari yang
sebelumnya menggunakan teknik-teknik pertanian tradisional, mendorong penggunaan
pupuk sebagai perangsang pertumbuhan tenaman pertanian, dan membangun sistem irigasi
agar memudahkan sistem pengairan lahan pertanian agar lahan pertanian tidak mengalami
kekurangan kebutuhan air saat pemeliharaan. Tapi beberapa komoditi makanan seperti
gandum, harus diimpor dari luar negeri.
Nigeria harus membuat keadaan yang nyaman agar para investor terutama investor
asing agar mau berinvestasi di Nigeria terutama di sektor pertanian, dengan sumber daya
yang melimpah dan jumlah penduduk yang besar diharapkan akan mampu memenuhi
kebutuhan pangan yang masih kurang untuk memenuhi permintaan akan pangan dalam
negeri. Namun situasi politik di negara itu dan ancaman dari kelompok teroris menyulitkan
para investor untuk memiliki niatan untuk berinvestasi namun ragu-ragu untuk mengambil
risiko. Namun dengan pertimbangan yang baik tentang negara ini. Beberapa perusahaan
multi-nasional telah berinvestasi di Nigeria dan terus melakukan bisnis di Nigeria.

2. 3 Kebijakan Pertanian di Nigeria


Kebijakan pertanian di Nigeria bernama ATA, merupakan kebijakan yang dibuat
Pemerintah Nigeria untuk memajukan sektor pertanian dalam negeri agar menjadi lebih baik
dari sebelumnya dan diharapkan kedepannya pertanian di Nigeria mampu bersaing dengan
negara-negara lain terutama negara-negara yang sektor pertaniannya sudah maju. Mulai

4
tahun 2010-2011, Pemerintah Nigeria, setelah bertahun-tahun kurang memberi perhatian,
mulai mereformasi sektor pertanian. Untuk memfokuskan kembali sektor ini, Pemerintah
menerapkan strategi baru (Agricultural Transformation Agenda, ATA) yang dibangun di atas
prinsip bahwa pertanian adalah bisnis dan oleh karena itu kebijakan pemerintah yang dibuat
harus mendukungnya prosesnya. Prioritas utama kebijakan ini adalah untuk "memulai
kembali jam" dan memperkenalkan kembali ekonomi Nigeria ke pertanian berkelanjutan
yang berpusat pada sikap seperti bisnis yang didorong oleh sektor swasta. Strategi itu sudah
ada sejak 2011-2015.
ATA adalah platform yang baik untuk melibatkan kembali para pemangku yang
memiliki kepentingan utama dalam memperbaiki kualitas sektor pertanian di negara Nigeria
untuk mengalihkan fokus ke arah bagaimana ekonomi akan fokus ke arah agribisnis yang
mandiri dan dapat dibangun sistemnya agar tidak hanya berfokus pada agrikultur saja. ATA
berfokus pada bagaimana menjadikan pertanian Nigeria lebih produktif, efisien, dan efektif.
Dari kebijakan yang dibuat ini Nigeria menetapkan target menciptakan 3,5 juta pekerjaan
pada tahun 2015, agar dapat menghasilkan keuntungan multiplier bagi negara seperti
menghasilkan devisa, dan mengurangi pengeluaran untuk impor makanan. Di antara
keuntungan-keuntungan yang diperoleh, pencapaian utama yang berhasil dicapai dari
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Nigeria ini adalah restrukturisasi sistem
pengadaan pupuk federal. Hal ini sangat menunjang kegiatan pertanian yang dilakukan oleh
apara petani yang ada di negara tersebut. Karena proses pemupukan merupakan salah satu
tahap yang sangat penting dalam proses pertanian agar tanaman yang dihasilkan memiliki
kualitas yang baik dari sektor hasil buahnya maupun kualitas buahnya.
ATA juga menghadapi berbagai tantangan yang muncul setelah program atau
kebijakan telah dilakukan, salah satunya tidak memenuhi semua target yang diidentifikasi
dan ditetetapkan sebelumnya pada saat proses atau tahap perencanaan kebijakan sebelumnya.
Misalnya, Nigeria masih mengimpor sekitar $ 3 hingga $ 5 miliar makanan setiap tahun,
terutama gandum, beras, ikan, dan berbagai macam makanan, termasuk buah-buahan segar.
Akibatnya, Nigeria tidak aman pangan. Tingkat kerusakan tetap tinggi di area produksi,
mengurangi pasokan bahan baku ke pabrik pengolahan, yang mengharuskan mereka untuk
terus mengimpor pasokan. Efek bersihnya adalah pertumbuhan lapangan kerja yang terbatas

5
di seluruh rantai nilai pertanian dari produksi input ke sistem pasar, dan terus menggunakan
pendapatan mata uang asing yang terbatas untuk mengimpor sejumlah besar bahan makanan.
Pada hasil positif yang dicapai dari kebijakan ini , ATA merupakan langkah pertama
yang penting untuk menuju menemukan kembali pertanian. Akibatnya, banyak perusahaan,
individu, dan investor sekarang tertarik untuk berinvestasi di pertanian Nigeria sekali lagi.
Pertanian dipandang sebagai bisnis yang dapat memberikan dasar yang wajar untuk kekayaan
dan pertumbuhan pekerjaan lebih lanjut di Nigeria. Hal ini merupakan kabar gembira bagi
pemerintah setempat dan penduduknya. Karena hasilnya mulai dapat dirasakan walaupun
tentu masih ada kekurang-kekurangan yang timbul saat pelaksanaan program atau kebijakan
yang telah ditetapkan.
Dengan pemikiran yang mendalam tersebut, kebijakan dan fokus strategis sekarang
tentang bagaimana membangun kemajuan awal dibuat, dan transisi Nigeria ke jalan baru
dalam hal kinerja sektor agribisnis yang mulai diperhatikan sektornya. Itu akan menjadi
fokus dari rezim kebijakan baru yang diusulkan. Fokus utama kebijakan baru ini adalah pada
penutupan kesenjangan pasokan permintaan antara produksi tanaman dan ternak. Penutupan
gap juga akan mencakup penanganan masalah terkait input, pembiayaan, penyimpanan,
transportasi dan akses pasar yang ada dalam rantai nilai kunci.

2. 4 Ringkasan Bisnis
Nigeria menghadapi dua kesenjangan utama dalam pertanian saat ini : ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik, dan ketidakmampuan untuk mengekspor pada
tingkat kualitas yang diperlukan untuk keberhasilan pasar. Masalah sebelumnya adalah
tantangan produktivitas yang didorong oleh sistem input dan model pertanian yang sebagian
besar tidak efisien. Akibatnya, populasi petani yang menua tidak memiliki cukup benih,
pupuk, irigasi, perlindungan tanaman dan dukungan terkait untuk menjadi sukses. Tantangan
yang terakhir ini didorong oleh sistem yang sama tidak efisien untuk menetapkan dan
menegakkan standar kualitas makanan, serta pengetahuan yang buruk tentang target pasar.
Fasilitas pengujian makanan yang tidak mencukupi, sistem inspektorat yang lemah di
FMARD, dan koordinasi yang buruk di antara lembaga federal yang relevan berfungsi untuk
memperumit masalah tahap awal seperti kurangnya pengetahuan tentang tingkat kontaminan
yang diperbolehkan.

6
Menempatkan sektor pertanian Nigeria di jalur menuju pertumbuhan akan
membutuhkan tindakan untuk mengatasi dua celah ini: menghasilkan cukup makanan segar
dan berkualitas tinggi untuk pasar Nigeria; dan melayani pasar ekspor dengan sukses dan
menghasilkan devisa. Kebijakan Promosi Pertanian federal yang baru (APP) adalah strategi
yang berfokus pada pemecahan masalah inti di jantung produksi makanan yang terbatas dan
penyampaian standar kualitas. Ketika produktivitas meningkat di dalam negeri dan standar
dinaikkan untuk semua produksi makanan Nigeria, pasar ekspor juga akan mendapat manfaat
secara positif pada neraca pembayaran Nigeria. Mengingat sumber daya yang terbatas dan
pentingnya memberikan hasil yang berkelanjutan, Kementerian Pertanian & Pembangunan
Pedesaan Federal (FMARD) berkonsultasi dengan mitra telah mengidentifikasi kumpulan
awal tanaman dan kegiatan terkait yang akan menjadi jalur Nigeria untuk mengatasi
kesenjangan tersebut.
Pertama, FMARD akan memprioritaskan peningkatan produktivitas ke sejumlah
tanaman dan kegiatan yang terfokus di dalam negeri. Ini adalah beras, gandum, jagung, ikan
(akuakultur), susu, kacang kedelai, unggas, hortikultura (buah dan sayuran), dan gula.
Nigeria percaya bahwa kesenjangan dapat ditutup dengan bermitra erat dengan investor
swasta di seluruh kelompok petani dan perusahaan untuk mengembangkan solusi ujung-
ujung rantai nilai. Rantai-rantai ini akan menerima dukungan pemerintah yang difasilitasi
karena mereka membuat komitmen mendalam untuk melibatkan generasi petani baru,
meningkatkan pasokan pupuk khusus dan bahan kimia perlindungan, serta penggunaan skala
yang lebih luas dari benih unggul. Selain itu, Nigeria berharap dapat bekerja sama dengan
investor untuk meningkatkan sistem distribusi makanan segar dengan cepat sehingga dapat
mengurangi waktu ke meja, mengurangi kerugian pasca panen, dan secara keseluruhan
meningkatkan hasil nutrisi, misalnya. menurunkan risiko diabetes, risiko pengerdilan, dll.
Kedua, FMARD akan memprioritaskan untuk pasar ekspor produksi tanaman dan
kegiatan berikut: cowpeas, kakao, jambu mete, singkong (pati, keripik dan etanol), jahe,
wijen, kelapa sawit, ubi jalar, hortikultura (buah dan sayuran), daging sapi dan kapas.
FMARD juga akan bekerja dengan jaringan investor, petani, pengolah dan pemangku
kepentingan lainnya untuk memperdalam infrastruktur pendukung untuk memastikan bahwa
standar kualitas didefinisikan dan dipelihara di seluruh rantai nilai. Itu akan melibatkan
penambahan lebih banyak laboratorium pengujian, meningkatkan keterlacakan tanaman,

7
menyebarluaskan intelijen di pasar ekspor dan preferensi konsumen, dll. Tujuan kami adalah
untuk membangun merek berkualitas tinggi untuk makanan Nigeria berdasarkan data dan
proses yang ketat yang melindungi keamanan pangan baik untuk domestik maupun domestik.
konsumen pasar ekspor.
Untuk memastikan bahwa strategi dijalankan sebagaimana dimaksud, FMARD
bekerja erat dengan negara bagian dan MDA federal lainnya, mis. Kekuasaan, Transportasi
dan Perdagangan. FMARD juga akan berevolusi menjadi pembuat kebijakan dan regulator
yang lebih fokus untuk memastikan akuntabilitas terhadap hasil. FMARD akan
menggunakan kekuatan bersidang dan terkait untuk memastikan bahwa sistem yang
mendukung ada untuk mendukung agribisnis. Dari investasi di jalan pedesaan untuk
mengurangi waktu transportasi untuk meningkatkan keamanan masyarakat petani untuk
mengurangi insiden kriminalitas terhadap pengurangan pajak dan retribusi intra-negara,
FMARD akan mengintensifkan pengawasan. Pengawasan itu akan memastikan bahwa petani
dan investor bekerja di pasar yang aman, kompetitif, dan mampu memungkinkan penciptaan
kekayaan di tahun-tahun dan dekade mendatang.
Akhirnya, FMARD akan menerbitkan metrik secara berkala untuk melacak kinerja
terhadap strategi, mis. tonase padi yang dihasilkan, atau hasil / sapi perah. Sistem untuk
mengumpulkan data akurat secara berulang dan mengintegrasikannya ke dalam pembuatan
kebijakan, serta perencanaan investor akan disempurnakan selama beberapa bulan ke depan
sebagai bagian dari gelombang reformasi berikutnya. Kami mengantisipasi bahwa jika
berhasil, kesenjangan utama seperti impor beras yang terus berlangsung di Nigeria akan
hilang, sementara hasil Nigeria misalnya, kacang dan kakao akan sekali lagi menjadi patokan
kualitas di seluruh dunia. Mencapai titik itu akan membutuhkan investasi yang signifikan
pada orang, proses dan sistem. Nigeria berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memindahkan pertanian Nigeria dari "bisnis" ke ekosistem komersial yang
dapat menghasilkan kemampuan yang diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja dan
kekayaan yang berkelanjutan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertanian di negara Nigeria mempekerjakan hampir sepertiga dari tenaga
kerja yang tersedia di seluruh wilayah negara dari negara Nigeria. Tanaman pangan
utama meliputi kakao, kacang tanah, minyak sawit, jagung, padi, sorgum, millet,
singkong, dan ubi jalar. Kakao dan kelapa sawit adalah ekspor pertanian penting bagi
komodi ekspor di negara yang terletak di Benua Afrika bagian barat ini. Peternakan sapi
dan hewan ternak lainnya diternakkan di wilayah bagian utara Nigeria. Hasil pertanian
dirasa telah meningkat, namun jumlah yang diperlukan untuk memberi makan penduduk
Nigeria melebihi jumlah tanaman. Pada intinya tingkat permintaan akan kebutuhan
pangan di negara Nigeria lebih besar dari penawarannya. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka pemerintah Nigeria telah mencoba suatu kebijakan lebih menekankan
teknik pertanian yang lebih modern dengan penggunaan pupuk dan pembuatan saluran
irigasi. Tetapi disampingnya hal tersebut masih ada suatu komoditi pangan yang harus di
impor oleh Nigeria yaitu seperti gandum.
Nigeria juga harus menciptakan suatu kondisi nyaman untuk berinvestasi terutama untuk
investor asing terutama pada sektor pertanian yang memiliki daya tarik tersendiri yaitu
terdapat sumber daya yang berlimpah dan juga jumlah penduduk yang cukup besar.
Tetapi ada suatu kendala dalam menciptakan suatu kondisi tersebut yaitu kondisi politik
di Nigeria yang tidak stabil dan adanya serangan teroris, tetapi bukan berarti tidak ada
satupun investor yang datang, melalui pertimbangan yang cukup sudah ada sebagian
investor yang membangun bisnis di Nigeria.
Kebijakan pertanian di Nigeria bernama ATA, Pemerintah menerapkan
strategi baru (Agricultural Transformation Agenda, ATA) yang dibangun di atas prinsip
bahwa pertanian adalah bisnis dan oleh karena itu kebijakan pemerintah yang dibuat
harus mendukungnya prosesnya. Prioritas utama kebijakan ini adalah untuk "memulai
kembali jam" dan memperkenalkan kembali ekonomi Nigeria ke pertanian berkelanjutan
yang berpusat pada sikap seperti bisnis yang didorong oleh sektor swasta.

9
ATA adalah platform yang baik untuk melibatkan kembali para pemangku
yang memiliki kepentingan utama dalam memperbaiki kualitas sektor pertanian di negara
Nigeria untuk mengalihkan fokus ke arah bagaimana ekonomi akan fokus ke arah
agribisnis yang mandiri dan dapat dibangun sistemnya agar tidak hanya berfokus pada
agrikultur saja. ATA berfokus pada bagaimana menjadikan pertanian Nigeria lebih
produktif, efisien, dan efektif. ATA juga menghadapi berbagai tantangan yang muncul
setelah program atau kebijakan telah dilakukan, salah satunya tidak memenuhi semua
target yang diidentifikasi dan ditetetapkan sebelumnya pada saat proses atau tahap
perencanaan kebijakan sebelumnya. Akibatnya, Nigeria tidak aman pangan. Efek
bersihnya adalah pertumbuhan lapangan kerja yang terbatas di seluruh rantai nilai
pertanian dari produksi input ke sistem pasar, dan terus menggunakan pendapatan mata
uang asing yang terbatas untuk mengimpor sejumlah besar bahan makanan.
Pada hasil positif yang dicapai dari kebijakan ini , ATA merupakan langkah
pertama yang penting untuk menuju menemukan kembali pertanian. Fokus utama
kebijakan baru ini adalah pada penutupan kesenjangan pasokan permintaan antara
produksi tanaman dan ternak. Penutupan gap juga akan mencakup penanganan masalah
terkait input, pembiayaan, penyimpanan, transportasi dan akses pasar yang ada dalam
rantai nilai kunci.
Mengingat sumber daya yang terbatas dan pentingnya memberikan hasil yang
berkelanjutan, Kementerian Pertanian & Pembangunan Pedesaan Federal (FMARD)
berkonsultasi dengan mitra telah mengidentifikasi kumpulan awal tanaman dan kegiatan
terkait yang akan menjadi jalur Nigeria untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
Pertama, FMARD akan memprioritaskan peningkatan produktivitas ke
sejumlah tanaman dan kegiatan yang terfokus di dalam negeri. Kedua, FMARD akan
memprioritaskan untuk pasar ekspor produksi tanaman dan kegiatan berikut: cowpeas,
kakao, jambu mete, singkong (pati, keripik dan etanol), jahe, wijen, kelapa sawit, ubi
jalar, hortikultura (buah dan sayuran), daging sapi dan kapas. Untuk memastikan bahwa
strategi dijalankan sebagaimana dimaksud, FMARD bekerja erat dengan negara bagian
dan MDA federal lainnya, mis. Kekuasaan, Transportasi dan Perdagangan. FMARD juga
akan berevolusi menjadi pembuat kebijakan dan regulator yang lebih fokus untuk
memastikan akuntabilitas terhadap hasil. Dan FMARD akan mengintensifkan

10
pengawasan, FMARD akan menerbitkan metrik secara berkala untuk melacak kinerja
terhadap strategi. Nigeria berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memindahkan pertanian Nigeria dari "bisnis" ke ekosistem komersial
yang dapat menghasilkan kemampuan yang diperlukan untuk menciptakan lapangan
kerja dan kekayaan yang berkelanjutan.

B. Saran
Dengan demikian makalah ini dibuat, kami selaku penulis mohon maaf jika
terjadi kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi para pembaca. Terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tralac.org/news/article/10154-nigeria-agriculture-promotion-policy-2016-
2020.html
https://nigerianfinder.com/agricultural-policies-in-nigeria-all-you-need-to-know/
http://www.kembangpete.com/2014/08/27/profil-lengkap-negara-nigeria/
https://teknomesins.wordpress.com/2014/10/30/pertanian-di-nigeria/
https://id.climate-data.org/location/888245/

12

Anda mungkin juga menyukai