Anda di halaman 1dari 97

ANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN

EKONOMI PETERNAK AYAM PEDAGING DI DESA


PARIPPUNG KEC. BAREBBO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Ekonomi dalam Bidang Ekonomi Syariah pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Bone

Oleh

MIA SELVIANA
NIM. 01.16.3030

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2020
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mia Selviana

NIM : 01163030

Jenjang : Sarjana (S1)

Program Studi : Ekonomi Syariah

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh
orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka saya siap ditindak sesuai ketentuan
hukum yang berlaku demikian pula skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal
demi hukum.

Bone, 20 November 2020

Penyusun,

Mia Selviana
NIM: 01163030

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan

Ekonomi Peternak Ayam PedagingDi Desa Parippung Kec. Barebbo yang disusun

oleh Saudari Mia selviana, NIM: 01163030, mahasiswa Program Studi Ekonomi

Syariah (Eksyar) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone, telah diujikan

dan dipertahankan dalam Sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari …..,

tanggal ……. 2020, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Ekonomi Islam.

Bone, ……………. 2020

DEWAN MUNAQISY

Ketua : Dr. Syaparuddin, S.Ag., M.SI. (...............................)

Sekretaris : Ismail Keri, S.Ag., M.Ag. (...............................)

Pembimbing I : Dr.H. Hukmiah H, ,LC., M.Ag. (...............................)

Pembimbing II : Andi Patimbangi, S.Pd., M.Pd. (................................)

Munaqisy I : (…............................)

Munaqisy II : (................................)

Diketahui oleh:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Bone

Dr. Syaparuddin, S.Ag., M.SI.


NIP. 196812202003121003

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah meneliti dan mengoreksi dengan seksama skripsi:

Nama : Mia Selviana

NIM : 01163030

Prodi : Ekonomi Syariah

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone

yang dengan judul:

“Analisi Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Ekonomi

Peternak Ayam Pedaging Di Desa Parippung

Kec. Barebbo”,

Pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah

dan dapat disetujui untuk dimunaqasyahkan.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

Bone, 20 November 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Hukmiah H, ,LC., M.Ag. Andi Patimbangi, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197507092008012008 NIP. 198506272015031004

iv
ABSTRAK

Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Ekonomi Peternak Ayam


Pedaging Di Desa Parippung Kec. Barebbo

MIA SELVIANA
01163005
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pendapaan ekonomi peternak
ayam pedaging di Desa Parippung sebelum merebaknya pandemi covid-19; (2)
Dampak covid-19 terhadap pendapatan ekonomi peternak ayam pedaging di Desa
Parippung setelah merebaknya pandemi covid-19.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian
masyarakat Desa Parippung sebagai peternak ayam pedaging. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendapatan ekonomi peternak ayam
pedaging di Desa Parippung sebelum merebaknya pandemi covid-19 meningkat,
tingkat keuntungan yang dihasilkan sekitar Rp10.000.000/peroide sehingga dapat
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan kebutuhan-kebutuhan lainhya; (2)
Dampak covid-19 terhadap pendapatan ekonomi peternak ayam pedaging di Desa
parippung sangat serius, keuntungan yang mereka dapatkan <Rp3.500.000.
Diberlakukannya social distancing dan physical distancing sangat berdampak
bagi usaha peternakan ayam pedaging didesa parippung, proses pendistibusian faktor-
faktor produksi terhambat sehingga terjadi kelangkaan, yang menyebabkan harga
faktor-faktor produksi meningkat. proses pendistribusian ayam terkendala sehingga
para peternak juga mengalami kerugian, pendapatan masyarakat yang berkurang
akibat pandemi covid-19 menyebakan tingkat permintaan turun drastis sehingga
harga ayam turun tak terkendali.
Kata Kunci: pendapatan ekonomi, dampak pandemi covid-19

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., atas segala

nikmat yang telah dianugrahkan kepada penulis, sehingga penyusunan tugas akhir

skripsi ini dapat terselesaikan. Dan tak lupa shalawat dan salam juga penulis haturkan

kepada Nabi Muhammad saw., sang suri tauladan bagi seluruh umat muslim di dunia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini cukup

banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi terutama karena keterbatasan-

keterbatasan yang penulis miliki, namun kesemua itu telah dapat diatasi berkat

bantuan berbagai pihak. Motivasi, arahan serta bimbingan yang terus mendorong

semangat penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Maming dan Ibu Nurhayati serta keluarga yang

selalu memberikan dukungan, semangat dan doa dalam menyelesaikan tugas

akhir penulis.

2. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Bapak Prof. Dr. A. Nuzul,

SH., M.Hum, M.Ag., yang senantiasa berupaya meningkatkan kualitas

mahasiswa di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.

3. Bapak Dr. Syaparuddin, S.Ag., M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone beserta stafnya yang

telah membantu kelancaran proses penyelesaian studi penulis.

vi
4. Bapak Dr. Abdul Rahim, S.Ag., M.Ag., M.Si., selaku Ketua Prodi Ekonomi

Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone beserta stafnya yang telah

membantu kelancaran proses penyelesaian studi penulis.

5. Ibu Dr. Hukmiah H, ,LC., M.Ag., selaku Pembimbing I penulis yang penuh

dengan keikhlasan membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi ini. Terima kasih atas segala ilmu yang diberikan sebagai motivasi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Andi Patimbangi, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya serta membagikan ilmunya dalam memberikan

pengarahan dan bimbingan pada penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu

dan pengalaman yang telah diberikan selama proses bimbingan sekaligus

sebagai motivasi penulis menyelesaian skripsi ini.

7. Para dosen dan seluruh staf, yang senantiasa berupaya meningkatkan kualitas

mahasiswa di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.

8. Ibu Maryani, selaku sekertaris desa parippung beserta peternak ayam pedaging

yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Kepada saudaraku, Nirwana, Rina dasma junianti, Rika novitasari dan Serli

destiana yang telah membantu dan memberikan semangat dalam proses

penyelesaian skripsi penulis.

10. Kepada sahabatku, Rika novitasari, Andi zulhulaifah suradi, Risnawati,

Hanatuo dan Haslinda yang selama ini telah banyak membantu, memberikan

pemahaman serta saran dari awal sampai akhir penyelesaian skripsi penulis.

vii
11. Teman-teman seperjuangan yang tergabung dalam Ekonomi Syariah kelompok

1 yang selalu mendorong semangat penulis sampai akhir penyelesaian

penulisan skripsi ini. Terima kasih atas persaudarannya yang begitu indah.

12. Pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu, yang

telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam rangka

penyusunan skripsi ini.

Upaya untuk mencapai hasil yang maksimal telah dilakukan, namun penulis

menyadari bahwa penyusunan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan penelitian ini.

Akhir kata mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan

dalam penyusunan penelitian ini. Besar harapan penulis jika penelitian ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

Bone, 20 November 2020

Penyusun,

MIA SELVIANA
NIM. 01163030

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL, i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI, ii

HALAMAN PENGESAHAN, iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING, iv

ABSTRAK, v

KATA PENGANTAR, vi

DAFTAR ISI, ix

DAFTAR TABEL, xi

DAFTAR GAMBAR, xii

DAFTAR LAMPIRAN, xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah, 1

B. Rumusan Masalah, 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian, 3

D. Ruang Lingkup Penelitian, 4

ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian Terdahulu, 5

B. Kajian Teori, 10

C. Kerangka Pikir, 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian, 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian, 28

C. Data dan Sumber Data, 29

D. Subjek dan Objek Penelitian, 29

E. Teknik Pengumpulan Data, 29

F. Teknik Analisis Data, 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Penelitian, 33

B. Hasil Penelitian, 34

C. Pembahasan Penelitian, 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan, 51

B. Saran, 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peneltian Terdahulu

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka pikir

Gambar 2 Wawancara dengan Bapak Ronald

Gambar 3. Wawancara dengan Bapak Mussing

Gambar 4. Wawancara dengan Bapak H. Patahudding

Gambar 5. Wawancara dengan Ibu Tati

Gambar 6. Wawancara dengan Ibu Rahmatia

Gambar 7. Wawancara dengan Bapak Amal

Gambar 8. Wawancara dengan Bapak Abdul wahid

Gambar 9. Arsip data laporan perkembangan penduduk Desa Parippung

Kecamatan Barebbo.

xii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Data (Display, Reduksi dan Kesimpulan Hasil Wawancara)

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. Surat Keterangan Wawancara

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi

kesehatan. Bahkan virus ini turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di

seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Ekonomi global mengalami penurunan,

menyusul penetapan dari WHO yang menetapkan wabah Corona sebagai pandemi

yang mempengaruhi dunia usaha.Virus corona mulai merebak disekitar wilayah

Wuhan dan kini telah menjangkiti lebih dari 100 negara. Semakin meluasnya

wabah corona ke berbagai belahan dunia menjadi ancaman serius bagi

perekonomian global. Penyebaran semakin meluas akan memperlama periode

jatuhnya perekonomian.1

Merespon pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah

Indonesia mulai menerapkan pembatasan dengan kebijakan social distancing (jaga

jarak sosial, menghindari kerumunan), lalu physical distancing (jaga jarak antar
orang minimal 1,8 meter) sejak awal Maret 2020. Kebijakan itu telah menurunkan

secara drastis aktivitas dan pergerakan orang.2 Virus covid-19 memberikan

dampak sangat besar dibidang usaha khususnya dibidang usaha peternakan ayam

pedaging.

1
Shinta Rahmadia dan Nurul Febriyani, Dampak Covidi-19 Terhadap Ekonomi, Skripsi,
Universitas Syiah Kuala, 2020, h. 2.
2
Wibowo Hadiwordoyo, Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19, Skripsi,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah, Depok, Jawa Barat, 2020, h. 1.

1
2

Usaha peternakan ayam broiler menghasilkan daging ayam yang memegang

peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Ayam ras pedaging tersebar

hampir diseluruh wilayah Indonesia, menunjukan adanya peluang pengembangan

sektor peternakan broiler. Perkembangan ayam ras pedaging mengalami

peningkatan produksi dalam sepuluh tahun terakhir. Data tahun 2019 menunjukan

populasi ayam pedaging di Indonesia mencapai 3.15 milyar ekor. Peternakan

broiler memiliki prospek pengembangan ditinjau dari jumlah konsumsi dan

produksinya. Data Kementan tahun 2019 menunjukan tren peningkatan konsumsi

daging ayam ras dalam lima tahun terakhir rata-rata 1.96% dan laju pertumbuhan

produksi perkapita rata-rata 1.39%, artinya pertumbuhan konsumsi lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan produksinya. Berdasarkan hal tersebut terbuka peluang

cukup besar bagi peternakan broiler menjadi usaha yang strategis dikembangkan.3

Dampak covid-19 juga dirasakan oleh para peternak ayam yang ada di desa

parippung yaitu penurunan harga ayam karena kurangnya permintaan pasar,

penyaluran bibit terkendala, namun disisi lain pembyaran listrik berkurang atau

gratis bagi yang tekanan listriknya 450 VA. Diberlakukannya kebijakan social

distancing (jaga jarak sosial, menghindari kerumunan), lalu physical distancing

(jaga jarak antar orang minimal 1,8 meter), pemerintah juga menutup tempat-

tempat keramaian seperti perusahaan, tempat wisata, starbucks, kedai kopi,

restaurant, kampus, sekolah, serta larangan melakukan pesta perkawinan yang

dapat mengumpulkan orang banyak sehingga menurunkan aktivitas dan

pergerakan orang berkurang. Akibatnya pendapatan peternak ayam peaging

3
Vony Armelia, Naofal Dhia Arkan, Ismoyowati dan Novie Andri Setianto, Dampak Sisoal
Ekonomi Covid-19 Terhadap Usaha Peternakan Broiler di Indonesia, Fakultas Peternakan,
Universitas Jenderal Soed Irman, Purwekerto, 2020, h. 1-2.
3

berkurang, harga ayam pedaging turun drastis, dan ada beberapa peternak yang

mengalami kerugian karena kurangnya permintaan sedangkan persediaan ayam

banyak. Kurangnya permintaan terjadi karena banyak orang yang kehilangan

pekerjaan sehingga pendapatan dan konsumsi juga ikut berkurang.4

Dari paparan latar belakang yang ada, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terkait: analisis dampak Covid-19 terhadap pendapatan ekonomi

peternak ayam pedaging di Desa Parippung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik

rumusan masalah yang akan menjadi bahan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pendapatan peternak ayam pedaging di Desa Parippung sebelum

pandemi covid-19?

2. Bagaimana dampak pandemi covid-19 terhadap pendapatan peternak ayam

pedaging di Desa Parippung ?

C. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan pokok masalah yang diangkat maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan peternak ayam pedaging di Desa

Parippung sebelum pandemi covid-19.

b. Untuk mengetahui bagaimana dampak pandemi covid-19 terhadap pendapatan

peternak ayam pedaging di Desa Parippung.

Hasil Observasi Langsung Peternakan Ayam Pedaging di Desa Paripping Tanggal 07 April
4

2020.
4

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang

dampak covid-19 terhadap pendapatan peternak ayam di Desa Parippung,

memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan dan menambah literatur

mengenai dampak covid-19. Khususnya bagi lingkungan fakultas ekonomi dan

bisnis Islam IAIN Bone.

b. Kegunaan praktis, yakni hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangsih

pemikiran dan masukan terhadap para peternak ayam pedaging dalam

menghadapi pandemi covid-19.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian maka peneliti akan membahas mengenai

penganalisian dampak covid-19 terhadap pendapatan ekonomi peternak ayam

pedaging di Desa Parippung, Kec. Barebbo.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian Sebelumnya

Salah satu syarat yang harus dipenuhi seorang peneliti untuk menunjukkan

keaslian suatu penelitian yang dilakukan yaitu menegaskan perbedaannya dengan

hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan.

Oleh karena itu, merupakan keharusan bagi peneliti untuk melakukan penelusuran

terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang

dilakukan untuk menunjukkan hasil orisinilitas penelitian dan bukan plagiarism.

Adapun hasil penelusuran terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu yang

sejenis/relevan yang dimaksud, dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel. 1

Kajian Pustaka

No Hasil Penelitian Terdahulu


1 Nama Vony Armelia, Naofal Dhia Arkan, Ismoyowati
dan Novie Andri Setianto (2020)
Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal
Institusi
Soedirman, Purwokerto
Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 Terhadap
Judul
Usaha Peternakan Broiler di Indonesia
Hasil Covid-19 memberi dampak positif dan negatif bagi

usaha peternakan broiler. Dampak positif tersebut

diantaranya prospek pengembangan frozen food

5
6

daging ayam, meningkatnya isu pangan


ASUH, kebijakan keringanan pajak pada
beberapa sektor usaha broiler yang terlibat dan
penyerapan ayam peternak mandiri oleh
Integrator. Adapun dampak negatif yaitu
gangguan supply chain atau rantai pasok
akibat terganggunya distribusi Day Old Chick
(DOC), pakan dan obat-obatan serta kegiatan
operasional.5

2 Nama Shinta Rahmadia,Nurul Febriyani (2020)


Institusi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Judul
Hasil Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari
analisis ini adalah melihat dampak dari Covid-19
bagi perekonomian. Hasil analisis menyimpulkan
bahwa, betul untuk meminimalisasi penyebaran
virus Covid-19 dapat menurunkan pertumbuhan
ekonomi lebih parah. Tetapi, kesimpulan ini tidak
hanya pertumbuhan ekonomi, Kedua, kesimpulan
yang berbeda didapatkan dalam jangka panjang,
dimana pertumbuhan ekonomi jangka panjang
dapat lebih tertekan kalau yang terjadi adalah
intervensi minimal. Dapat disimpulkan bahwa
kerugian ekonomi dari strategi intervensi kuat.
Terlalu banyak ketidakpastian dalam tahapan

5
Vony Armelia, Naofal Dhia Arkan, Ismoyowati Dan Novie Andri Setianto, Dampak Sisoal
Ekonomi Covid-19 Terhadap Usaha Peternakan Broiler Di Indonesia, h. 6
6

krisis Covid-19 ini dan informasi berubah cepat.


7

Mudah-mudahan analisis ini bisa memberikan


gambaran yang lebih utuh bagaimana sebaiknya
aspek ekonomi ditempatkan dalam memilih
strategi terbaik untuk mengelola kebijakan di
pandemi Covid-19 yang sekarang masih
berlangsung. Sudut pandang perekonomian
Indonesia saat ini demikian juga pertumbuhan
ekonomi, pendapatan masyarakat, apalagi jangka
pendek, bukan satu-satunya faktor penentu
kesejahteraan. Nyawa manusia dan kesehatan
juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang
justru kalau tidak dinilai secara benar dapat
menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih
besar dalam jangka panjang, ketika Covid-19
berakhir.6
3 Nama Dito Aditia Darma Nasution (2020)
Fakultas Sosial Sains, Universitas Pembangunan
Institusi
Panca Budi, Medan, Indonesia
Dampak pandemi covid-19 terhadap
Judul
perekonomian Indonesia
Dampak pandemi COVID-19 menyebabkan
rendahnya sentimen investor terhadap pasar yang
pada akhirnya membawa pasar ke arah
Hasil cenderung negatif. Langkah-langkah strategis
terkait fiskal dan moneter sangat dibutuhkan
untuk memberikan rangsangan ekonomi. Seiring
berkembangnya kasus pandemi COVID-19,

Shinta Rahmadia dan Nurul Febriyani, Dampak Covidi-19 Terhadap Ekonomi, 2020, h. 8.
6
8

pasar lebih berfluktuasi ke arah yang negatif.


Tidak hanya itu saja, lambatnya kegiatan ekspor
Indonesia ke China juga memiliki dampak yang
signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Lambatnya ekonomi global saat ini sangat
berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian
Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada
analisis sensitivitas terhadap perekonomian
Indonesia. Berdasarkan analisis sensitivitas
ditemukan bahwa ketika terjadi pelambatan 1 %
pada ekonomi China, maka akan mempengaruhi
dan memiliki dampak pada laju pertumbuhan
Hasil ekonomi di Indonesia yaitu sebesar -0,09 %.
Sejalan juga dengan analisis sensitivitas lanjutan
dimana, setiap 1 % perlambatan ekonomi Uni
Eropa akan memiliki dampak pada laju
pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu sebesar
-0,07 %, India (-0,02 %), Jepang (-0,05 %) dan
Amerika Serikat (-0,06 %). Gambaran yang sama
juga terjadi pada sebagian besar komoditas, yaitu
setiap terjadi penurunan 10 % harga minyak
sawit mentah (CPO) akan memiliki dampak
terhadap ekonomi Indonesia sebesar 0,08 %,
minyak positif yaitu 0,02 %, dan batu bara
adalah sebesar -0,07 %. 7
7
Dito Aditia Darma Nasution, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian
Indonesia, Fakultas Sosial Sains, Universitas Pembangunan Panca Budi. Medan: Indonesia, 2020, h.
11.
9

4 Nama Bess Tiesnamurti (2020)


Fakultas Peternakan Universitas Jenderal
Institusi
Soedirman
Prospek peternakan di era normal baru pasca
pandemi covid-19: pemanfaatan berkelanjutan
Judul
sumberdaya genetik ternak sebagai penyedia
pangan hewani
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan
penurunan kebutuhan daging sapi secara nasional
rata-rata 36%. Kebutuhan dan konsumsi daging
sapi akan kembali meningkat setelah pemerintah
melonggarkan PSBB dan penerapan tatanan
normal baru (new normal). Beberapa strategi
Hasil
dapat dilakukan untuk mempertahankan produksi
daging sapi secara nasional pasca pandemi
Covid-19 yaitu optimalisasi sentra produksi sapi
potong berbasis wilayah, pengembangan dan
optimalisasi model integrasi sawit-sapi, dan
penerapan teknologi pakan.8
5 Nama Aknolt Kristian Pakpahan (2020)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Institusi
Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia.
COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro,
Judul
Kecil, dan Menengah

8
Bess Tiesnamurti, Prospek Peternakan Di Era Normal Baru Pasca Pandemi Covid-19:
Pemanfaatan Berkelanjutan Sumberdaya Genetik Ternak Sebagai Penyedia Pangan Hewani, Fakultas
Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (2020) h. 31
10

Tidak ada satupun negara yang dapat


memprediksi kapan pandemi COVID-19 ini akan
berakhir. Cara sederhana beradaptasi dan
menghadapi pandemi ini adalah dengan
menyiapkan strategi-strategi jangka pendek dan
jangka pa njang sambil terus berharap vaksin
virus COVID-19 segera ditemukan dan
diproduksi massal. Kebijakan jangka pendek
Hasil
yang dapat diterapkan adalah bantuan keuangan
baik dalam bentuk pinjaman lunak atau bantuan
tunai langsung dengan melibatkan pemerintah
dan sektor swasta. Sementara strategi jangka
panjang difokuskan pada pengenalan dan
penggunaan teknologi digital bagi UMKM
sekaligus persiapan untuk memasuki era Industri
4.0.9
Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa letak

perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah: pertama,

penelitian yang dilakukan oleh Vony Amelia (dkk) menganalisis dampak sosial

ekonomi covid-19 terhadap usaha peternakan broiler di Indonesia dengan

menggunkana metode kualitatif. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Shinta

Rahmadia dan Nurul Febriyani (dkk), yang merupakan sebuah penelitian dalam

bentuk jurnal di mana menganalisis tentang dampak covid-19 terhadap ekonomi

dengan menggunakan metode kualitatif. Selanjutnya penelitian yang dilakukan

9
Aknolt Kristian Pakpahan, Covid-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia, 2020, h. 6.
10

oleh Dito Aditia Darma Nasution menganalisis tentang dampak covid-19 terhadap

perekonomian Indonesia. Kemudian Penelitian yang dilakukan oleh Bess

Tiesnamurti tentang Prospek peternakan di era normal baru pasca pandemi covid-

19: pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik ternak sebagai penyedia

pangan hewani dengan menggunakan metode kualitatif.

Terakhir penelitian yang dilakukan oleh Aknolt Kritian Pakpahan dimana

menganalisis tentang covid-19 dan implikasi bagi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) yang menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan

penelitian yang akan peneliti lakukan tentang dampak covid-19 terhadap

pendapatan ekonomi peternak ayam pedaging di desa Parippung yang

menganalisis tentang pendapatan ekonomi peternak ayam pedaging sebelum dan

setelah merebaknya pandemi covid-19. Adapun metode penelitian yang digunakan

adalah tidak jauh berbeda dengan metode penelitian terdahulu, yaitu sama-sama

menggunakan jenis penelitian kualitatif.

B. Kajian Teoretis

1. Covid-19

a. Definisi Covid-19

Covid-19 adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2 dan

memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, yang dapat berlanjut pada sakit parah

dan radang paru (Pneumonia), sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagai sumber acuan dunia dalam

menghadapi Covid-19, telah merilis beberapa langkah-langkah perlindungan dasar


11

individu dalam menghadapi Pandemi ini. Beberapa diantaranya yaitu menjaga

kebersihan tangan melalui rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau

dengan cairan berbasis alkohol, menjaga jarak sosial (Social distancing) dengan

cara menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain atau siapa saja yang

batuk atau bersin, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena ketiganya

merupakan jalan masuknya virus ke dalam tubuh, menjaga kebersihan pernafasan

dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau dengan siku pada saat

batuk dan bersin, jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernafas, cari

perawatan medis sesegera mungkin, serta tetap mencari informasi dan mengikuti

saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan setempat.10

b. Dampak Covid-19 di Bidang UMKM

Pandemi COVID-19 memberikan implikasi negatif bagi perekonomian

domestik seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja

perusahaan, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan, serta eksistensi

UMKM. Pada aspek konsumsi dan daya beli masyarakat, pandemi ini

menyebabkan banyak tenaga kerja berkurang atau bahkan kehilangan

pendapatannya sehingga berpengaruh pada tingkat konsumsi dan daya beli

masyarakat terutama mereka yang ada dalam kategori pekerja informal dan

pekerja harian. Sebagian besar masyarakat sangat berhati-hati mengatur

pengeluaran keuangannya karena ketidakpastian kapan pandemi ini akan berakhir.

Hal ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat akan barang-barang

konsumsi dan memberikan tekanan pada sisi produsen dan penjual.

10
Shinta Rahmadia dan Nurul Febriyani, Dampak Covidi-19 Terhadap Ekonomi, 2020, h. 3.
12

Pada aspek perusahaan, pandemi ini telah mengganggu kinerja perusahaan-

perusahaan terutama yang bergerak dalam sektor perdagangan, transportasi, dan

pariwisata. Kebijakan social distancing yang kemudian diubah menjadi physical

distancing dan bekerja dari atau di rumah berdampak pada penurunan kinerja

perusahaan yang kemudian diikuti oleh pemutusan hubungan kerja. Bahkan ada

beberapa perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan akhirnya memilih untuk

menutup usahanya. Pada aspek UMKM, adanya pandemi ini menyebabkan

turunnya kinerja dari sisi permintaan (konsumsi dan daya beli masyarakat) yang

akhirnya berdampak pada sisi suplai yakni pemutusan hubungan kerja. Dalam

situasi pandemik ini, menurut Kemenkop UKM ada sekitar 37.000 UMKM yang

memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya

pandemi ini ditandai dengan: sekitar 56% melaporkan terjadi penurunan penjualan,

22% melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan dan 15% melaporkan pada

masalah distribusi barang, serta 4% melaporkan kesulitan mendapatkan bahan

baku mentah.11

2. Pendapatan ekonomi

a. Pendapatan

Dalam pengertian ekonomi, pendapatan dapat berbentuk Pendapatan niominal

dan pendapatan sektor riil. Pendapatan nominal adalah pedapatan seseorang yang

diukur dalam jumlah satuan uang yang diperoleh. Sedangkan pendapatan riil

adalah pendapatan seseorang yang diukur dalam jumlah barang dan jasa pemenuh

kebutuhan yang dapat dibeli, dengan membelanjakan pendapatan nominalnya.

Pendapatan juga bisa diperoleh masyarakat yang dari pendapatan kepala rumah

Aknolt Kristian Pakpahan, Covid-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
11

Menengah, h. 2.
13

tangga maupun pendapatan anggota-anggota keluarga. Penghasilan tersebut

biasanya dialokasikan untuk konsumsi, kesehatan, maupun pendidikan dan

kebutuhan lain yang bersifat material. Indikator pendapatan digolongkan menjadi

3 item y aitu:12

1) Tinggi Rp >5.000.000

2) Sedang Rp. 1.000.000-5.000.000

3) Sedang Rp. < 1.000.000

Pendapatan seseorang juga di definisikan sebagai banyaknya penerimaan yang

dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan oleh seseorang atau suatu

bangsa dalam periode tertentu. 13 Dengan kata lain bahwa pendapatan dapat

diartikan sebagai jumlah keseluruhan uang yang diterima oleh seseorang atau

rumah tangga. Selama jangka waktu tertentu. Dimana pendapatan terdiri dari upah

atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga, atau

deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan seperti tunjangan sosial atau

asuransi pengangguran.

b. Sumber-sumber pendapatan

Selain klasifikasi terdapat beberapa sumber penerimaan rahasia tangga yang

dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1) Pendapatan dan gaji upah adalah balas jasa terhadap kesedian menjadi

tenaga kerja, besar gaji atau upah seseorang secara teoritis sangat tergantung

dari produktivitasnya.

12
Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial (t.c. Bandung: Refika Aditma, 2012), h. 57.
13
Paul A Samuelson, Wiliam D Nordhaus, Mikro Ekonomi Islam (t.c. Jakarta: Erlangga,
1992), h. 258.
14

2) Pendapatan dari aset produktif adalah aset yang memberikan masukan atas

balas jasa penggunaannya. Ada dua kelompok aset produktif. Pertama, aset

finansial seperti deposito yang menghasilkan pendapatan saham yang

mendapatkan deviden dan keuntungan atas modal atau (capital gain) bila di

perjualbelikan. Kedua, aset bukan finansial (realasset) seperti rumah yang

memberikan penghasilan sewa.

Berikut ini adalah mengenai pendapatan yang riil, yaitu pendapatan pokok,

pendapatan tambahan dan pendapatan lainnya.14

a) Pendapatan pokok

Pendapatan pokok adalah pendapatan yang bersifat periodik atau semi

periodik. Jenis pendapatan ini merupakan sumber pokok yang bersifat

permanen.

b) Pendapatan tambahan

Pendapatan tambahan adalah pendapatan rumah tangga yang dihasilkan

anggota rumah tangga yang bersifat tambhahn.

c) Pendapatan lain

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang baik tidak terduga. Pendapatan

lain-lain berupa bantuan dari orang lain.15

c. Jenis-Jenis Pendapatan

Dalam praktiknya komponen pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba

rugi terdiri dari dua jenis, yaitu:

14
Arkam Ridha, Pintar Mengelola Keuangan Keluarga Sakina, (Cet. I; Solo: Tayiba Media,
2014), h. 118-119.
15
Istikomah, Analisis Eksternalitas Peternakan Ayam Terhadap Pendapatan Masyarakat
dalam Perspektif Ekonomi Islam, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, 2018, h. 36-37.
15

1) Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama)

perusahaan.

2) Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari luar usaha pokok (usaha

sampingan) perusahaan.16

Berikut adalah penjelasan komponen pendapatan:

a) Pendapatan utama, pendapatan utama berasal dari kegiatan utama

perusahaan.

b) Pendapatan lain-lain. Berasal dari pendapatan yang tidak merupakan

kegiatan utama perusahaan. Misalnya pendapatan bunga bagi perusahaan

perdagangan. Selain itu, juga dalam 321 beberapa kasus terdapat pendapatan

dan kerugian dari pos luar biasa.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1) Produk

Salah satu tugas utama dari manajemen penjualan adalah desain produk

yaitu mereka merupakan pemberi saran perbaikan yang diperlukan desain

produk dengan akibat dari keluhan para pelanggan

2) Harga

Jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu

produk dengan akibat dari keluhan para pelanggan.

3) Distribusi

Perantara barang dari produsen ke konsumen, semakin luas

pendistribusiannya maka akan mempengaruhi penjualan promosi.

16
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan, Ed. 1, (Cet. 5; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),
h. 46.
16

4) Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan

utama menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar

memilih program yang diberikan perusahaan.17

Pendapatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

dipengaruhi:18

1) Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada, hasil-

hasil tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.

2) Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini ditentukan

oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

3) Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.

Tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Hubungan

antara pendapatan dan konsumsi merupakan suatu merupakan suatu hal yang

sangat penting dalam berbagai permasalahan ekonomi. Kenyataan menunjukkan

bahwa pengeluaran konsumsi meningkat dengan naiknya pendapatan dan

sebaliknya pendapatan turun pengeluaran konsumsi juga turun.Tinggi rendahnya

pengeluaran sangat tergantung kepada kemampuan keluarga dalam megelola

penerimaan atau pendapatannya.

Distribusi pendapatan adalah penyaluran atau pembelanjaan masyarakat untuk

kebutuhan konsumsi. Kurangnya distribusi pendapatan dapat menimbulkan daya

beli rendah, terjadinya tingkat kemiskinan, ketidakadilan, kelaparan dan lain-lain

yang akhirnya hal yang sangat penting dalam berbagai permasalahan ekonomi.

17
Heri Dan Widyawati Lekok. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Bumi Aksara (2012:
h. 24).
18
Boediono, Pengantar Ekonomi, (Jakarta Erlangga, 2002), h. 150.
17

Kenyataan menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi meningkat dengan naiknya

pendapatan, dan sebaliknya jika pendapatan turun, pengeluaran konsumsi juga

turun. Tinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung kepada kemampuan

keluarga dalam mengelola penerimaan atau pendapatannya.19 Pendapatan

seseorang di pengaruhi beberapa faktor, jumlah faktor-faktor produksi, harga

faktor produksi, hasil dari pekerjaan, tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat

konsumsi masyarakat. Pendapatan masyarakat tinggi maka tingkat konsumsi juga

tinggi apabila pendapatannya rendah maka konsumsi juga menurun.

3. Peternakan ayam

a. Pengertian Peternakan Ayam

Peternakan merupakan salah satu subsektor agribisnis yang mempunyai

prospek yang sangat bagus bila dikembankan secara optimal. Kemajuan dan

perkembangan subsektor peternakan akan membawa dampak positif dalam

meningkatkan kesejahteraan petani. Menurut undang-undang RI Nomor 18 Tahun

2014, peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik,

benih, bibit dan atau bakalan, pakan, alat, dan mesin peternakan, budi daya ternak,

panen, Pasca panen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaanya. Secara garis

besar dapat diartikan bahwa peternakan ayam pedaging adalah segala urusan yang

berkaitan dengan produksi terkait dengan pengolahan, pemasaran, pengusahaan

dan tempat tinggal ternak yaitu ayam pedaging yang dikembangkan dari fase

anakan hingga fase dewasa yang sedang menjalani masa berproduksi.20

19
Mahyu Danil, “ Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Journal Konomika Universitas Almuslim Birueuen Aceh,
Vol.IV No. 7: 9.
20
Dyah Listyo Purwaningsih, Peternakan Ayam Petelur di Kota Singkawan, Jurnal Online
Mahasisiwa Arsitektur Universitas Tanjung Pura, Vol. 2, No. 2, September 2014, h. 29.
18

b. Bibit Ayam

Bibit merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan, bibit ayam broiler yang

berkualitas baik yaitu bibIt engan produksi daging yang tinggi engan konversi

pakan yang sedikit. Ayam pedaging dipasarkan pada bobot hidup antara 1,3-1,6

Kg/perekor ayam. Bibit ayam broiler yang digunakan oleh peternak dikenal

sebagai DOC (Day Old Chick) baik untuk ayam ras pedaging maupun ayam ras

petelur. Bibit ini umumnya berasal dari ternak golongan commercial stock yang

sudah diketahui prestasinya dalam penyediaan bibit ayam yang bagus dimana bibit

yang bagus biasanya dapat diketahui dengan cirri-ciri berwarna cerah, bersih dan

tidak cacat.

Menurut Rasyaf (2004) menyatakan bahwa pedoman untuk memilih DOC

yaitu anak ayam harus berasal dari induk yang sehat agar tidak membawa penyakit

bawaanya, ukuran atau bobot ayam yaitu sekitar 35-40 gram, anak ayam memiliki

mata yang cerah dan bercahaya, aktif serta tampak segar, tidak memperlihatkan

cacat fisik, seperti kaki bengkok, mata buta atau kelainan fisik lainnya yang mudah

dilihat dan lekatan tinja di duburnya.21

c. Jenis-Jenis Kandang

Kandang merupakan tempat berteduhnya ternak dari buruk iklim, seperti

hujan, panas matahari, atau gangguan-gangguan lainnya. Kandang yang nyaman

dan memenuhi syarat perkandangan maka akan memberikan dampak positif bagi

ternak sehingga ternak menjadi senang dan tidak stress. Ternak juga akan

memberikan imbalan produksi yang lebih baik bagi peternak atau pemelihara.22

21
Muhammad Nisam, Analisis Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pada Pola Keitraan yang
Berbeda di Kecamatan Tellusiattine Kabupaten Bone (Skripsi, Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin Makassar, 2013), h. 35-36.
22
Istikomah, Analisis Eksternalitas Peternakan Ayam Terhadap Pendapatan Masyarakat, h. 33.
19

Pemilihan tipe kandang yang akan dibangun biasa berkaitan erat dengan

ketersediaan dana atau berdasarkan pertimbangan ketahanan kandang,

ketersediaan bahan baku, pentilasi, dan iklim setempat. Tipe kandang yang

digunakan untuk pemelihara ayam broiler sangat beragam.

Adapun tipe kandang yang digunakan:

1) Tipe kandang berdasarkan pentilasi diatap kandang adalah kandang yang

memakai monitor (monitor ganda atau monitor tunggal) dan kandang tanpa

monitor.

2) Tipe kandang berdasarkan bahan baku yang dipakai untuk atap kandang

adalah kandang yang memakai seng, asbes, genting, atau atap rumbia.

3) Tipe kandang berdasarkan system pentilasi adalah kandang dengan pentilasi

tidak terkontrol atau kandang terbuka dan kandang dengan pentilasi

terkontrol atau kandang tertutup.

4) Tipe kandang berdasarkan sistem lantai yang digunakan adalah kandang

dengan lantai semen atau kandang kostal dan kandang dengan lantai

panggung yang menggunakan slat dari kayu, bambu, atau plastic.

Kandang untuk daerah panas cenderung dipilih tipe panggung atau yang

tertutup. Sedangkan untuk daerah sejuk cukup menggunakan kandang lantai semen

atau kandang kostal.23

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Ayam

1) Modal

Menurrut ahli ekonomi modal adalah kekayaan perusahaan yang dapat

digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia

Roni Fadilah, Panduan Mengelolah Peternakan Ayam Broiler Komersial, (t.c. Jakarta: PT
23

Agromedia, 2005), h. 12-13.


20

modal didefinisikan sebagai uang pokok, atau uang yang dipakai sebagai induk

untuk berniaga, melepas uang, dan sebagainya24. Modal adalah sejumlah uang

yang didapat dipergunakan untuk membeli fasilitas dan alat-alat produksi

perusahaan saat ini atau sejumlah uang yang dihimpun atau ditabung untuk

investasi dimasa depan25.

Modal dapat diartikan secara fisik dan bukan fisik. Dalam artian fisik modal

diartikan sebagai segala hal yang melekat pada faktor produksi yang dimaksud,

seperti mesin-mesin dan peralatan-peralatan produksi, kendaraan serta bangunan.

Modal juga dapat berupa dana untuk membeli segala input variabel untuk

digunakan dalam proses produksi guna menghasilkan output industri.26

Pengertian modal menurut Munawir yaitu hak atau bagian yang dimiliki oleh

pemilik perusahaan yang dutujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan

laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan

terhadap seluruh hutang-hutangnya.27

Modal merupakan sumber daya sekunder karena modal dapat diusahakan oleh

manusia untuk diperbanyak yang disesuaikan dengan luasnya usaha yang

dilakukan. Modal merupakan barang yang menghasilkan barang baru yaitu dalam

hal ini industri galian bukan logam. Setiap kegiatan memproduksi membutuhkan

modal. 28

24
Supriyono Soekarno, Cara Cepat Dapat Modal, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010.
h. 1.
25
Rahel Widiawati Kimbal, Modal Sosial dan Ekonomi Industri Kecil: Sebuah Studi
Kualitatif (Yogyakarta: Deepublish,2015), h. 19.
26
Muhammad Teguh, Ekonomi Indsustri, (Jakarta: Rajawali Pers 2016), h. 236.
27
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2004), h. 19.
28
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), h.
56.
21

Modal merupakan permasalahan sentral yang dihadapi oleh pengusaha. Disini

modal memegang peranan penting dalam perekonomian. Penggunaan modal yang

besar dalam proses produksi akan dapat meningkatkan pendapatan yang diterima

oleh pengusaha industri. Tanpa adanya modal maka sangat tidak mungkin suatu

proses produksi dapat berjalan.29 Dalam menentukan jumlah modal kerja yang

dianggap cukup bagi perusahaan bukanlah persoalan yang mudah. S.Munawir

mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya modal

kerja, antara lain :

a) Sifat atau Tipe dari perusahaan. Modal kerja dari suatu perusahaan jasa akan

lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan

industri karena tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang

maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar pegawainya

maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau

penerimaan-penerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya

dapatditagih dalam waktu yang relatif pendek. Apabila dibandingkan dengan

perusahaan industri, maka keadaannya sangatlah ekstrem karena perusahaan

industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar

agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan didalam opersinya sehari-

hari.

b) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang

akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut. Kebutuhan modal

kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang

dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar

29
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, Edisi Kedua, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994), h. 153.
22

yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. Makin panjang waktu

yang dibutuhkan untuk memproduksi atau untuk memperoleh barang

tersebut makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu harga

pokok persatuan barang juga akan mempengaruhi pada besar kecilnya modal

kerja yang dibutuhkan, semakin besar harga pokok persatuan barang yang

dijual akan semakin besar pula kebutuhan akan modal kerja.

c) Tingkat perputaran persediaan. Tingkat perputaran persediaan ( Inventory

turn over), menunjukan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti

dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan

tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus

diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. Untuk dapat mencapai

tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan

pengawasan persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepat atau

semakin tinggi tingkatperputaran akan memperkecil resiko terhadap

kerugian disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera

konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan

pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

2) Keuntungan

Keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam

menjalankan aktivitasnya. keuntungan/Laba yang diperoleh perusahaan akan

digunakan untuk berbagai kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan

kesejahteraan perusahaan tersebut atas jasa yang diperolehnya. Menurut Nafarin

profit / laba adalah Perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-


23

biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu.30 Sedangkan menurut Supomo

Profit/Laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang masukan dan keluarannya

diukur dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya.31 Kuswadi juga

menyatakan bahwa :“Perhitungan laba diperoleh dari pendapatan dikurangi semua

biaya”.32

Berdasarkan hasil pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa profit /

laba merupakan seluruh total pendapatan yag dikurangi dengan total biaya-biaya.

Profit / Laba juga dapat dikatakan sebagai kelebihan pendapatan diatas sebagai

imbalan menghasilkan barang dan jasa selama satu periode akuntansi.

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang

yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.33

Biaya menurut fungsinya dibagi menjadi 3 yaitu :34

(a) Biaya produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja.

(b) Biaya pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran produk baik yang terjadi didalam perusahaan maupun diluar

perusahaan. Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan fungsi penjualan,

30
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan Edisi Revisi, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), h.
788.
31
Abdul Halim dan Bambang Supono, Akuntansi Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2005), h.
139.
32
Kuswandi, Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Biaya, (Jakarta: PT. Elex Media Kamputindo, 2005), h. 135.
33
Muhammad M. Hanafi, Manajemen Keuangan, Cet. VI, (Yogyakarta: BPFE, 2010), h. 32.
34
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Ed. VI (Yogyakarta: Aditya Media, 2000), h. 8.
24

penggudangan produk jadi, pengemasan serta pengiriman dan advertensi

atau iklan.

(c)Biaya administrasi dan umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi

kegiatan produksi dan pemasaran produk. Biaya ini meliputi biaya gaji

karyawan.

Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara

mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang

diperoleh. Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya

tersebut niilainya adalah positif maka diperolehlah keuntungan.35

Tujuan akhir dari perusahaan adalah laba atau keuntungan dan tingkat

keuntungan yang berhasil diraih biasa dijadikan ukuran keberhasilan perusahaan.

Keuntungan yang besar dapat merangsang pemilik modal (investor) untuk

memperbesar investasinya. Melalui keuntungan itu, pengelola dapat melakukan

penyempurnaan mutu, pengembangan tekhnologi, dan pelayanan yang lebih baik

kepada konsumen, serta dapat memperluas usaha dan menambah jumlah produksi.

Itu berakibat konsumen memperoleh jaminan mutu, jumlah, dan harga yang

memuaskan. Selain itu, laba yang memadai ditunjang dengan kemampuan

menyesuaikan perkembangan masyarakat, konsumen, tekhnologi, dan situasi


36
disekitarny, maka situasi perusahaan dapat terus maju dan abadi (langgeng).

Jenis-Jenis Profit / Laba Salah satunya ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan

adalah mencari perolehan laba, karena laba pada dasarnya hanya sebagai ukuran

efisiensi suatu perusahaan. Jenis-jenis laba / profit adalah sebagai berikut :

35
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Ed. 3, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013), h. 383-384.
36
Bambang Murdaka Eka Jati dan Tri Kuntoro Priyambodo, Kewirausahaa, (Yogyakarta: Cv,
Andi Offset, 2015), h. 343.
25

a) Laba kotor (gross profit) artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi

biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan

yang pertama sekali perusahaan peroleh.

b) Laba bersih (net profit) merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya

yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk

pajak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Profit / Laba. Peningkatan

dan penurunan laba dapat dilihat dari pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba adalah

peningkatan dan penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Adapun pertumbuhan laba yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pertumbuhan laba bersih. Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi,

semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan

laba semakin tinggi.37

3) Tingkat Permintaan

Analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama

dipengaruhi oleh tingkat harganya, oleh sebab itu dalam teori permintaan yang

pertama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan

harga barang tersebut. Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor

lain tidak mengalami perubahan”. Dengan adanya asumsi ini bukan berarti kita

melupakan faktor-faktor lain yang dianggap tetap tersebut. Dasar hukum

permintaan dijelsakan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan

tingkat harganya. Hukum permintaan menyatakan: makin rendah harga suatu

37
Angkoso, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada perusahaan
industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI. Skripsi, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatra
utara, h. 25.
26

barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya

makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang

tersebut. efek faktor bukan harga terhadap permintaan yaitu perubahan terhadap

pendapatan pembeli. pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat

penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. perubahan

pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis

barang.38 Peternakan ayam pedaging adalah salah satu usaha yang tingkat

pendapatanya cukup tinggi sehingga banyak masyarakat yang tertarik mendirikan

usaha peternakan ayam pedaging selain itu peternakan ayam pedaging juga dapat

dilakukan sambil melakukan perkerjaan pokok. Pendapatan peternak ayam

pedaging di pengaruhi beberapa faktor yaitu modal, keuntungan, dan tigkst

permintaan.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pada bagian

ini diuraikan kerangka pikir yang dijadikan landasan berpikir dalam melaksanakan

penelitian ini. Hal ini perlu dikemukakan karena berfungsi mengarahkan penulis

untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna memecahkan masalah

penelitian secara ilmiah. Adapun kerangka pikir yang dimaksud, adalah sebagai

berikut:

38
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar (Cet. XXXI; Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2019), h.75-81.
27

Gambar. 1

Kerangka Pikir

Peternak
Ayam

Pendapaatan

Pra Covid-19 Pasca Covid-19

Peningkatan/Penurunan
Pendapatan

Dari kerangka pikirmaka alur penelitian ini akan membahas tentang

pendapatan ekonomi peternak ayam pedaging sebelum pandemi covid-19 dan

dampak setelah merebaknya pandemi covid-19 terhadap pendapatan ekonomi

peternak ayam pedaging di Desa Parippung.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni yang bertujuan untuk

mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi

lingkungan suatu unit sosial (individu, kelompok, lembaga atau masyarakat).39

2. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian ini maka pendekatan yang digunakan yaitu

kualitatif dikarenakan berhubungan dengan fenomena sosial atau masyarakat yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang yang

diamati dan diteliti yakni

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian rencananya di kecamatan Barebbo, kab. Bone yang berfokus

pada daerah desa Parippung yang merupakan lokasi usaha. Peternakan ayam

pedaging.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai dari pengajuan judul, menyusun

proposal, sampai pengumpulan data. Penulisan ini dimulai dari bulan September

2019 sampai saat ini.

39
Abdullah K, Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian (Cet. I; Watampone: Lukman Al
Hakim Pres, 2013), h. 27.

28
29

C. Data dan Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder.

a) Data Primer

Data primer pada penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi

di lokasi penelitian. Kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

mengetahui mekanisme pengelolaan bahan baku guna untuk keberlanjutan usaha

pembuatan mebel. Pada penelitian ini salah satu sumber data yang digunakan yaitu

dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman

wawancara atau daftar pertanyaan kepada informan yakni peternak ayam yang

ada di Desa Parippung..

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu peternak atau produsen

sebagai orang yang menyediakan barang dengan melalukan pemeliharaan terhadap

bibit-bibit ayam sampai layak untuk dikonsumsi untuk memperoleh keuntungan

dan meningkatkan pendapatan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data penelitian ini merupakan penelitian lapangan

dengan pendekatan kualitatif maka teknik pengumpulan datanya yaitu

menggunakan:
30

a) Observasi

Observasi merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh peneliti

terhadap suatu proses atau objek dengan maksud untuk memahami pengetahuan

dari fenomena atau perilaku berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah

diketahui sebelummnya.40 Instrument observasi dalam penelitian ini digunakan

untuk menghimpun berbagai macam keterangan (data) yang dilakukan dengan

cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap lokasi

peternakan ayam pedaging di desa Parippung.

b) Wawancara

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan peneliti dengan cara tanya jawab, dengan bertatap muka antar

pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai tanpa menggunakan

pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama.41 Wawancara (interview) adalah teknik

pengumpulan data, dengan cara bertanya langsung yang dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewe) yang meberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Wawancara ini dilakukan di Desa Parippung dengan mewawancara pemilik

peternakan ayam pedaging.

F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah teknik deskriptif

kualitatif. Data Kualitatif berbentuk metode deskriptif yaitu suatu metode dalam

40
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam (Ed.1; Jakarta:
Gramata Publishing, 2013), h. 93.
41
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Ed. 2 (Cet. 8; Jakarta: Pernanda Media Group,
2015), h. 111.
31

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.42

a) Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, perumusan perhatian pada

pennyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan, proses ini berlangsung terus menerus. Reduksi

data meliputi, meringkas data, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus.

Pada penelitian ini, yang dilakukan oleh peneliti harus memilih meringkas data

yang didapatkan dilapangan.

b) Penyajian Data

Penyajian data adalah kegiatan sekumpulan informasi disusun, sehingga

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Pada penelitian ini, peneliti menyajikan sekumpulan data-data yang diperoleh

dilapangan baik itu dalam bentuk naratif, grafik maupun dalam bentuk bagan.

c) Upaya Penarikan Kesimpulan

Upaya penarikan kesimpulan atau Verifikasi dilakukan peneliti seara terus

menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, mulai

mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori),

penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,

dan proposal.43

42
Moh. Nazir, Metodologi Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 54.
43
Mile, M.B Dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, Penerjamah Tjetjep Rohend (Cet.
3; Jakarta: UI Press, 1992), h. 32.
32

d) Keabsahan Data

Keabasahan data untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-

benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.

Keabsahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu:44

(1) Auditing adalah pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan

tahapan pra-entri, penetapan hal-hal yang dapat diaudit, kesepakatan formal,

dan penentuan keabsahan data. Teknik auditing juga dapat digunakan

peneliti dalam memastikan kebenaran dan keabsahan data yang diperoleh,

sehingga tahap kepercayaan data dan hasil penelitianya didapatkan.

(2) Triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang

diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara

mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan

analisis data .

(3) Membercheck adalah meninjau kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara.

44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h. 276-278.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi umum penelitian

1. Gambaran umum Desa Parippung

Desa Parippung adalah salah satu desa di Kecamatan Barebbo dengan luas

7,51 km yang terdiri dari dua dusun yaitu dusun Parippung dan dusun Ujung, di

sebelah Utara berbatasan dengan Desa Samaelo Kec. Barebbo, di sebelah Timur

berbatasan dengan Desa Tadang Palie Kec. Sibulue, di sebelah selatan berbatasan

dengan Desa Walenreng Kec. Cina, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan

Desa Awo Kec. Cina. Jumlah penduduk Desa Parippung dari laporan

perkembangan penduduk. Desa Parippung pada bulan September 2020 adalah

1.287 jiwa. Penduduk usia 0-5 tahun sebanyak 147 jiwa, usia 6-12 tahun sebanyak

155 jiwa, usia 13-17 tahun sebanyak 122 jiwa, usia 18-25 tahun sebanyak 200

jiwa, usia 25-35 tahun sebanyak 170 jiwa, usia 35-45 tahun sebanayak 175 jiwa,

usia 46-59 tahun sebanyak 159 jiwa, usia 60 tahun keatas 160 jiwa. Mayoritas
penduduk Desa Parippung beragama Islam. Adapun sumber mata pencaharian

penduduk Desa Parippung adalah sebagai petani, peternak kambing, peternak sapi

dan peternak ayam (hasil observasi pada tanggal 08-10 September 2020).

2. Kondisi Peternakan

Peternakan ayam di Desa Parippung pada awalnya hanya 1-3 orang saja,

namun seiring berjalannya waktu banyak masyarakat yang tertarik untuk

mendirikan usaha peternakan ayam pedaging, tingkat keuntungan diperoleh

merupakan salah satu faktor mereka mendirikan usaha peternakan ayam pedaging.

33
34

Kandang ayam yang mereka dirikan tidak berada dipinggir jalan sehingga

tidak terlihat jika melintasi Desa Parippung, kandang ayam para peternak ayam

pedaging berada dibelakang rumah dan dikebun mereka. selain karena keuntungan

faktor lain yang mendorong mendirikan usaha peternakan ayam karena usaha bisa

dijalakan sambil melakukan pekerjaan lainnya.

B. Hasil Penelitian

1. Pendapatan ekonomi peternak ayam sebelum merebaknya pandemi covid-19

Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dari 8 narasumber maka

penelitian dapat menyajikan data pendapatan ekonomi peternak ayam pedaging

sebelum adanya pandemi covid-19 yaitu Rp10.000.000 hal ini ditandai dengan

beberapa fakta seperti :

a. Modal

Modal produksi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

bisnis/usaha, investasi, dan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatakan

keuntungan atau penghasilan. modal produksi yang dimaksud adalah biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk membeli bibit dan mengelola ayam dalam satu periode.

Setiap usaha pasti menggunakan biaya untuk memproduksi barang atau jasa

sehingga menghasilkan keuntugan meskipun biaya yang digunakan berbdeda-

beda, seperti halnya dalam dunia peternakan khususnya di Desa Parippung.

Menurut bapak Ronald modal produksi yang digunakan dalam proses perdagangan

dan pengelolaan ayam yaitu Rp25.00.000 tergantung jumlah ayam yang dipelihara,

harga pakan dan bibit ayam.45 Tidak jauh berbeda dengan bapak Mussing modal

yang digunakan antara Rp26.000.000. Tergantung harga bibit ayam dan pakan

Ronald, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
45

November 2020.
35

bibit ayam dan pakan.46 Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Bapak H.

Patahuddin modal yang dikeluarkan Rp26.000.000. tergantung dari harga bibit dan

pakan yang merupakan modal terbesar dari biaya-biaya lainya.47Sedangkan

menurut ibu Tati dan ibu Rahmatia modal yang dikeluarkan yaitu Rp24.00.000

menurut mereka modal yang dikeluarkan tergantung jumlah ayam dipelihara

karena semakin banyak ayam yang dipelihara semakin banyak modal yang

dikeluarkan.48 Modal yang dikeluarkan oleh bapak Amal yaitu sebesar

Rp25000.000 dan modal yang digunakan bapak Abdul wahid yaitu Rp26.000.000

yang juga dipengaruhi oleh harga bibit ayam, pakan dan obat-obatan. Modal

produksi yang digunakan oleh peternak ayam di Desa Parippung berbeda- beda

mulai dari Rp24.000.000-Rp26.000.000 tergantung dari jumlah ayam yang

dipelihara dan biaya produksi misalnya harga bibit ayam, pakan, obat-obatan, dan

biaya-biaya lainnya.49 Modal yang digunakan oleh para peternak ayam berbeda-

beda tergantung dari harga pakan, bibit, dan obat-obatan, vitamin, dan vaksin

(OVAC). Banyaknya persediaan bibit ayam, pakan, obat-obatan, vitamin dan

vaksin sehingga harga barang-barang tersebut stabil.

b. Keuntungan

Dari beberapa hasil wawancara maka dapat diketahui bahwa keuntungan yang

mereka dapatkan diatas >Rp10.000.000/periode itu artinya tingkat keuntungan

mereka tinggi. Keuntungan merupakan perbedaan antara pendapatan yang

46
Mussing, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
47
H. Patahudding. Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07
dan 10 November 2020
48
Tati, Rahmatia, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07
dan 10 November 2020
49
Amal, Abdul Wahid, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung
07 dan 10 November 2020
36

direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang

berkaitan dengan pendapaatan tersebut. Keuntungan para peternak ayam di Desa

Parippung dipengaruhi beberapa faktor seperti tingkat permintaan, biaya produksi

dan jumlah ayam yang mati yang dirasakan oleh para peternak ayam pedaging,

sesuai dengan pernyataan bapak Ronald selaku peternak ayam pedaging bahwa

keuntungan yang didapat dari hasil peternakan sebelum adanya pandemi covid-19

sekitar Rp11.000.000 tergantunng dari tingkat permintaan, modal produksi dan

tingkat kematian ayam.50

Pernyataan yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh bapak mussing,

bapak Amal dan ibu Tati yang juga peternak ayam pedaging. Mereka merasa

keuntungan yang didapatkan tidak jauh berbeda sekitar Rp10.000.000 tergantung

dari keahlian dan kemampuan kita dalam mengelola ayam dan dipengaruhi juga

oleh tingkat permintaan dan modal produksi karena tingkat permintaan dan modal

produksi juga tidak menentu kadang tinggi kadang rendah.51

Menurut bapak H. Patahudding keuntungan yang didapatkan sekitar

Rp.12.000.000 dan bapak Abdul wahid yang juga merupakan peternak ayam

pedaging biasanya keuntungan yang didapatkan juga sekitar Rp13.000.000 dilihat

dari keahlian dan kemampuan mereka dalam merawat ayam, keuntungan yang

didapatkan hampir sama setiap periode karena sudah ahli dalam merawat ayam,

tingkat kematian ayan yang dipelihara rendah.52

50
Ronald, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
51
Mussing, Amal danTati, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa
Parippung 07 dan 10 November 2020.
52
H. Patahudding dan Abdul wahid Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di
Desa Parippung 07 dan 10 November 2020.
37

Berbeda dengan ibu Rahmatia yang belum lama mendirikan usaha peternak

ayam, ibu Rahmatia selalu mengeluh setiap periode ada beberapa ekor yang mati

meskipun begitu keuntungan yang didapatkan tetap tinggi sekitar Rp10.000.000

karena tingkat permintaan ayam yang tinggi dan modal produksi yang digunakan

tidak terlalu tinggi.53

c. Tingkat permintaan konsumen

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa tingkat permintaan meningkat

sebelum adanya pandemi covid-19. Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak

Ronald bahwa permintan dari masyarakat cukup tinggi, apalagi menjelang bulan

puasa, hari raya idul fitri dan idul Adha.54 Pernyataan tak jauh berbeda dengan

bapak Mussing yaitu tingkat permintaan terhadap ayam cukup tinggi karena

kebutuhan masyarakat apabila melakukan sebuah acara syukuran, pesta

perkawinan dan acara-acara lainnya yang menggunkan daging ayam sebagai menu

makanannya.55

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh bapak H.Patahudding tingkat

permintaan terhadap ayam pedaging sangat tinggi apalagi menjelang bulan puasa

meskipun harga ayam tinggi tapi mereka tetap membeli karena kebutuhan.56

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Tati, ibu Rahmatia, dan bapak Amal

bahwa tingkat permintaan terhadap ayam pedaging meningkat terutama musim

kawinan. Namun bapak Abdul wahid yang melakukan kerja sama dengan usaha-

53
Rahmatia, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
54
Ronald, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
55
Mussing, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
56
H. Patahudding, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07
dan 10 November 2020.
38

usaha kuliner menyatakan bahwa tingkat permintaan saya tergantung usaha-usaha

kuliner tersebut. 57

Dari beberapa pernyataan diatas dapat di simpulkan bahwa Kenaikan harga

ayam tidak terlalu tinggi sehingga tingkat permintaan juga tidak menurun drastis

jadi permintaan terhadap ayam tetap stabil. tingkat permintaan yang meningkat

dipengaruhi juga oleh kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam, meskipun

harga ayam tinggi masyarakat yang butuh akan tetap membeli, seperti menjelang

bulan puasa, hari raya idul fitri, hari raya idul adha, syukuran, pesta perkawinan

dan acara-acara lainnya yang menggunakan daging ayam sebagai salah satu

menunya.

2. Dampak Covid-19 terhadap Pendapatan Masyarakat Peternak Ayam Pedaging

di Desa Parippung setelah merebaknya pandemi covid-19

Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dari 8 narasumber maka

peneliti dapat menyajikan data dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan

ekonomi peternak ayam pedaging di desa parippung sangat serius membuat

peternak ayam sangat memprihatinkan dan terancam gulung tikar. Pendapatan

mereka terus mengalami penurunan hal ini di tandai dengan modal produksi yang

meningkat, keuntungan yang menurun, permintaan yang turun drastis.

a. Modal

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa modal produksi yang digunakan

oleh para peternak ayam pedaging didesa parippung meningkat. Hal ini sesuai

dengan pernyataan bapak Ronald modal yang digunakan dalam pembelian bibit

dan pengelolaan ayam setelah adanya pandemi covid-19 meningkat sekitar

57
Tati, Rahmatia, Amal, dan Abdul wahid, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis
di Desa Parippung 07 dan 10 November 2020.
39

Rp2.000.000 karena adanya kenaikan harga bahan baku.58 Tidak jauh berbeda

dengan bapak Mussing modal yang digunakan juga mengalami peningkatan

sebesar Rp2.500.000 kelangkaan bahan produksi sepeti pakan, bibit dan bahan

produksi lainnya menyebabkan harga bahan-bahan produksi meningkat.59 Menurut

bapak H. Patahudding modal yang dikeluarkan juga ikut mengalami peningkatan

sekitar Rp2.000.000. Harga bibit, pakan, obat-obatan meningkat sehingga modal

yang digunakan juga meningkat.60

Pernyataan yang tak jauh berbedat ibuTati dan ibu Rahmatia modal yang

mereka gunakan juga meningkat yaitu Rp2.600.000. Menurut mereka modal yang

dikeluarkan meningkat karena harga bibit, pakan obat-obatan ayam mengalami

kenaikan harga sehingga modal yang digunkana juga meningkat. 61 Menurut bapak

Amal dan bapak Wahid jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh bapak amal

yaitu sekitar Rp2.400.000 sedangkan modal yang digunakan bapak Abdul wahid

meningkat sekitar Rp2.800.000.62 Dari beberapa pernyataan diatas dapat

disimpulkan bahwa modal produksi yang digunakan oleh para peternak ayam di

Desa Parippung sekitar Rp2.000.000-Rp2.700.000 (meningkat) hal ini disebabkan

adanya kelangkaan barang-barang produksi sehingga harga bahan-bahan produksi

meningkat seperti pakan, bibit, obat-obatan, vitamin, dan vaksin.

58
Ronald, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
59
Mussing, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
60
H. Patahudding, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07
dan 10 November 2020.
61
Tati dan Rahmatia, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung
07 dan 10 November 2020.
62
Amal dan Abdul wahid, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa
Parippung 07 dan 10 November 2020.
40

b. Keuntungan

Menurut Ronald selaku peternak ayam pedaging bahwa keuntungan yang

didapat dari hasil peternakan setelah merebaknya pandemi covid-19 sekitar

Rp2.000.000. tergantung dari tingkat permintaan dan modal.63

Pernyataan yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh bapak mussing,

bapak Amal dan ibu Tati yang juga peternak ayam pedaging. mereka merasa

keuntungan yang didapatkan berkurang/rugi yaitu sekitar Rp3.000.000. karena

tidak sebanding dengan modal dan tenaga yang dikeluarkan untuk mengelola

ayam.64

Menurut bapak H. Patahudding keuntungan yang didapatkan sekitar

Rp3.500.000 dan menurut bapak Abdul wahid keuntungan yang menurun karena

turunya harga ayam yang tak terkendali, dan permintaan terhadap ayam juga

menurun. Pernyataan tak jauh berbeda juga diungkapakn oleh ibu Rahmatia,

keuntungan yang di dapatkan setelah adanya pandemi covid-19 menurun drastis


65
hampir tidak ada atau hanya kembali modal yaitu Rp.2.000.000. Dari pernytaan

diatas dapat disimpulkan bahwa Keuntungan para peternak ayam di Desa

Parippung setelah adanya pandemi menurun drastis dipengaruhi beberapa faktor

seperti turunnya harga ayam yang tak terkendali, modal yang digunakan

meningkat dan tingkat permintaan yang menurun.

63
Ronald, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
64
Mussing, Amal dan Tati, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa
Parippung 07 dan 10 November 2020.
65
Ronald, Mussing, H.Patahudding, Tati, Rahmatia, Amal dan Abdul wahid , Peternak Ayam
Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10 November 2020.
41

c. Tingkat permintaan

Para peternak ayam pedaging bahwa tingkat permintaan terhadap ayam

pedaging menurun drastis. penurunan permintaan dipengaruhi oleh tingkat

kebutuhan masyarakat yang menurun karena adanya pelarangan mengadakan

pesta, syukuran, dan shalat hari raya idul fitri dan hari raya idul adha dilakukan

dirumah.

Penurunan permintaan juga dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat,

semenjak adanya pandemi pendapatan masyarakat menurun sehingga daya

konsumsi juga mengalami penurunan, masyarakat cenderung mengkonsumsi

barang yang jauh lebih murah. setelah adanya pandemi covid-19 harga ayam tidak

berpengaruh lagi bagi tingkat permintaan meskipun harga ayam turun tak

terkendali permintaan masyarakat tetap rendah.66

dari pernyataan para peternak ayam dapat disimpulkan bahwa Tingkat

permintaan terhadap ayam pedaging setelah adanya pandemi covid-19. Tingkat

permintaan menurun drastis setelah merebaknya pandemi covid-19 dan

berlakukannya PSBB.

C. Pembahasan Penelitian

1. Pendapatan peternak ayam di desa parippung sebelum merebaknya pandemi

covid-19 dapat dikatakan tinggi (Rp.10.000.000) dapat dilihat dari hasil

wawancara yakni:

a. Modal

Modal produksi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

bisnis/ usaha, investasi, dan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan

66
, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung 07 dan 10
November 2020.
42

keuntungan atau penghasilan. Modal produksi yang dimaksud adalah biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk membeli bibit dan mengelola ayam dalam satu periode

(dua bulan). Setiap usaha pasti menggunakan biaya untuk memproduksi barang

atau jasa sehingga menghasilkan keuntungan. Modal yang digunakan oleh para

peternak ayam pedaging berbdeda-beda, seperti halnya dalam dunia peternakan

khususnya di desa parippung. Modal yang digunakan berbeda-beda dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu jumlah ayam yang dipelihara, harga pakan,bibit ayam

dan OVAC (obat-obatan, vitamin, dan vaksin). Menurut S munawir (2010)

mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya modal

kerja yaitu

a) Tipe dari Perusahaan-Perusahaan

Besar kecilnya modal yang digunakan tegantung dari tipe usaha, semakin

besar suatu usaha maka semakin besar pula modal yang dikeluarkan. semakin

banyak ayam yang dipelihara maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin

besar. Pada peternakan ayam pedaging didesa parippung modal yang dikeluarkan

tergantung jumlah ayam yang dipelihara. semakin banyak ayam yang dipelihara

maka modal yang digunkan semakin meningkat.

b) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang

akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.

Modal yang digunanakan juga tergantung dari waktu yang dibutuhkan untuk

memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan dari

barang tersebut. pada peternakan ayam pedaging di Desa Parippung, waktu yang

dibutuhkan untuk memproduksi ayam pedaging sekitar dua bulan. Sehingga modal

yang dikelarkan tidak terlalu tinggi.


43

c) Tingkat Perputaran Persediaan

Tingkat perputaran persediaan menunjukkan beberapa kali persediaan

perputaran tersebut dalam arti di beli dan dijual kembali. Dalam peternakan ayam

pedaging semakin cepat perputaran dalam membeli dan menjual kembali ayam

pedaging maka modal yang digunakan semakin rendah. Semakin cepat atau

semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil risiko terhadap kerugian

disebabkan karena penurunan harga dan akan menghemat ongkos peyimpanan dan

pemeliharaan ayam pedaging.

b. Keuntungan

Keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam

menjalankan aktivitasnya. Menurut Nafarin profit / laba adalah Perbedaan antara

pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode

tertentu. Profit / laba merupakan seluruh total pendapatan yang dikurangi dengan

total biaya-biaya. Pofit / Laba juga dapat dikatakan sebagai kelebihan pendapatan

diatas sebagai imbalan menghasilkan barang dan jasa selama satu periode

akuntansi. Dalam hal perternakan keuntungan adalah pendapatan yang diterima

setelah dikurangi dengan pengeluaran atau biaya selama proses produksi dam

suatu periode (dua bulan). Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu.

Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara

mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang

diperoleh. Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya

tersebut nilainya adalah positif maka diperolehlah keuntungan. Tujuan akhir dari
44

perusahaan adalah laba atau keuntungan dan tingkat keuntungan yang berhasil

diraih biasa dijadikan ukuran keberhasilan perusahaan. Dari beberapa hasil

wawancara maka dapat diketahui bahwa keuntungan yang mereka dapatkan diatas

>Rp10.000.000/periode itu artinya tingkat keuntungan mereka tinggi. hal ini

sesuai dengan pendapat Adi fahruddin Indikator pendapatan digolongkan menjadi

3 item yaitu:

a) Tinggi Rp >5.000.000/bulan

b) Sedang Rp. 1.000.000-5.000.000/bulan

c) Sedang Rp. < 1.000.000/bulan

Keuntungan para peternak ayam pedaging di Desa Parippung yaitu

>Rp10.000.000/periode dimana dalam masa pengelolaan ayam atau per peiode itu

dua bulan. jika keuntungan dihitung perbulan maka keuntungan yang didapatkan

>Rp5.000.000 terbilang tinggi sesuai dengan pendapat adi fahrudin. keuntungan

merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari

transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapaatan

tersebut. Keuntungan para peternak ayam di desa parippung dipengaruhi

beberapa faktor seperti tingkat permintaan, modal produksi dan jumlah ayam yang

mati yang dirasakan oleh para peternak ayam pedaging. Tingkat permintaan yang

tinggi/rendah sangat berpengaru pada keuntungan dimana tingkat permintaan yang

tinggi maka keuntungan yang di peroleh juga meningkat. Sebaliknya apabila

tingkat permintaan rendah maka keuntungan akan menurun. Berbeda dengan

modal produksi dan jumlah ayam yang mati, semakin banyak modal dikeluarkan

dan tingkat kematian ayam yang tinggi maka keuntungan akan semakin sedikit,
45

c. Tingkat permintaan konsumen

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa tingkat permintaan meningkat

sebelum adanya covid-19. Tingkat permintaan terhadap ayam pedaging

meningkat, kenaikan harga ayam tidak terlalu tinggi sehingga tingkat permintaan

juga tidak menurun drastis jadi permintaan terhadap ayam tetap stabil hal sesuai

dengan hukum permintaan semakin rendah harga suatu barang maka makin

banyak permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu

barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Kenaikan harga

ayam yang tidak terlalu tinggi menyebakan permintaan dari masyarakat tidak

menurun drastis. Permintaan yang menurun karena kenaikan harga membuat orang

mencari barang pengganti yang lebih murah seperti ikan telur dan lain-lain.

Tingkat permintaan yang meningkat dipengaruhi juga oleh kebutuhan masyarakat

terhadap daging ayam, meskipun harga ayam tinggi maka masyarakat yang butuh

akan tetap membeli, seperti menjelang bulan puasa, hari raya idul fitri, hari raya

idul adha, syukuran, pesta perkawinan dan acara-acara lainnya yang menggunakan

daging ayam sebagai salah satu menunya. Namun, pada usaha peternkan Abdul

wahid yang melakukan kerja sama dengan usaha-usaha kuliner sehingga tingkat

permintaan tergantung dari kondisi usaha-usaha kuliner tersebut. Semakin banyak

pelanggan pada usaha kuliner maka semakin tinggi tingkat permintaan, semakin

sedikit pelanggan/sepi maka permintaan semakin menurun.

Dari penejelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan ekonomi

peternak ayam pedaging sebelum adanya pandemi covid-19 meningkat dilihat dari

modal yang digunakan selaras dengan keuntungan yang didapakan dan tingkat
46

permintaan yang tinggi membuat para peternak ayam mampu memenuhi

kebutuhan sandang, pangan, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya..

2. Dampak Covid-19 terhadap Pendapatan Ekonomi Setelah Adanya Pandemi

Covid-19

Pandemi covid-19 memberikan implikasi negatif bagi perekonomian domestik

seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja

perusahaan, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan, serta eksistensi

UMKM. Pada aspek konsumsi dan daya beli masyarakat, pandemi ini

menyebabkan banyak tenaga kerja berkurang atau bahkan kehilangan

pendapatannya sehingga berpengaruh pada tingkat konsumsi dan daya beli

masyarakat terutama mereka yang ada dalam kategori pekerja informal dan

pekerja harian. Sebagian besar masyarakat sangat berhati-hati mengatur

pengeluaran keuangannya karena ketidakpastian kapan pandemi ini akan berakhir.

Hal ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat akan barang-barang

konsumsi dan memberikan tekanan pada sisi produsen dan penjual. Kebijakan

social distancing yang kemudian diubah menjadi physical distancing dan bekerja

dari atau di rumah berdampak pada pendapatan masyarakat yang menurun

sehingga pendapatan para peternak ayam juga mengalami penurunan . menurut

Kemenkop UKM ada sekitar 37.000 UMKM yang memberikan laporan bahwa

mereka terdampak sangat serius dengan adanya pandemi ini di tandai dengan

penurunan penjualan, permasalahan pada aspek pembiayaan dan masalah

distribusi barang, serta kesulitan mendapatkan bahan baku mentah. dampak

pandemi covid-19 terhadap pendapatan ekonomi peternak ayam di Desa Parippung

sangat memprihatinkan ditandai dengan keuntungan yang terus mengalami


47

penurunan, biaya produksi yang meningkat, proses penyaluran bibit yang

terkendala dan tingkat permintaan yang turun drastis. Adanya kebijakan-kebijakan

dari pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 masyarakat dihimbau untuk

tetap dan beraktivitas dari rumah, jaga jarak dan kebijakan-kebijakan lainnya

menyebabkan banyak orang yang kehilangan pekerjaan di phk dan berkerja dari

rumah secara online.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada para peternak ayam pedaging di desa

parippung, mereka menyatakan bahwa dampak covid-19 terhadap pendapatan

ekonomi sangat memprihatinkan. para peternak terancam gulung tikar dan

beberapa berencana mengosongkan kandang untuk sementara waktu. Dalam

penelitian ini dampak covid-19 terhadap pendapatan peternakan ayam pedaging di

Desa Parippung dapat dilihat dari modal yang meningkat, keuntungan yang

berkurang, tingkat permintaanyang menurun, sesetelah adanya pandemi covid-19

a. Modal

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa modal produksi yang digunakan

oleh para peternak ayam pedaging di Desa Parippung meningkat. hal ini sesuai

dengan pernyataan para peternak ayam pedaging di Desa Parippung kenaikan

modal setelah merebaknya pandemi covid-19 sekitar Rp2.000.000- Rp2.800.000.

Kenaikan modal dipengaruhi oleh proses pendistribusian bahan-bahan

produksi terkendala sehingga meyebabkan kelangkaan. kelangkaan bahan

produksi sepeti pakan, bibit, OVAC dan bahan produksi lainnya yang

menyebabkan harga bahan-bahan produksi meningkat. Menurut S munawir (2010)

mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya modal

kerja yaitu
48

a) Tipe dari perusahaan perusahaan

Besar kecilnya modal yang digunakan tegantung dari tipe usaha, setelah

merebaknya pandemi covid-19 modal yang digunakan meningkat meskipun tipe

usaha tetap sama hal dikarenakan harga faktor-faktor produksi meningkat.

b) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang

akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.

Modal yang digunanakan juga tergantung dari waktu yang dibutuhkan untuk

memproduksi atau memperleh barang yang akan dijual serta harga persatuan dari

barang tersebut. Setelah merebaknya pandemi covid-19 pada peternakan ayam

pedaging di desa parippung, waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi ayam

pedaging sekitar dua bulan, namun proses pendistribusian terkendala dan

kurangnya permintaan dari masyarakat sehingga modal yang dikeluarkan

meningkat.

c) Tingkat perputaran persediaan

Tingkat perputaran persediaan menunjukkan beberapa kali persediaan

perputaran tersebut dalam arti di beli dan dijual kembali. Setelah merebaknya

pandemi covid-19 memperlambat tingkat perputaran persediaan ayam pedaging.

Hal ini dikarena proses penditribusian ayam pedaging terkendala. Dalam

peternakan ayam pedaging di Desa Parippung modal yang digunakan semakin

meningkat karena terkendalannya proses pendistribusian ayam biaya penyimpanan

dan pemeliharaan ayam pedaging semakin meningkat.

b. Keuntungan

Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara

mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang


49

diperoleh. Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya

tersebut niilainya adalah positif maka diperolehlah keuntungan. Dari beberapa

hasil wawancara maka dapat diketahui bahwa keuntungan yang mereka dapatkan

diatas <Rp3.500.000/periode itu artinya tingkat keuntungan mereka sedang. Hal

ini sesuai dengan pendapat Adi fahruddin Indikator pendapatan digolongkan

menjadi 3 item yaitu:

(1) Tinggi Rp >5.000.000/bulan

(2) sedang Rp. 1.000.000-5.000.000/bulan

(3) Sedang Rp. < 1.000.000/bulan

Keuntungan para peternak ayam pedaging di Desa Parippung yaitu

<Rp3.500.000/periode dimana dalam masa pengelolaan ayam atau per periode itu

dua bulan. Jika keuntungan dihitung perbulan maka keuntungan yang didapatkan

<Rp1.750.000/ bulan tingkat keuntungan yang didapatkan sedang. Sesuai dengan

pendapat Adi fahrudin. Keuntungan merupakan perbedaan antara pendapatan yang

direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang

berkaitan dengan pendapaatan tersebut. Keuntungan para peternak ayam di desa

parippung dipengaruhi beberapa faktor seperti tingkat permintaan, modal produksi

dan jumlah ayam yang mati yang dirasakan oleh para peternak ayam pedaging.

Tingkat permintaan yang menurun sangat berpengaru pada keuntungan.

menurunnya tingkat permintaan setelah merebaknya pandemi covid-19 membuat

keuntungan para peternak ayam juga mengalami penurunan. menurut mereka

keuntungan yang diterima tidak sebanding dengan modal dan usaha/tenaga yang

mereke keluakan.
50

c. Tingkat permintaan

Setelah merebaknya pandemi covid-19 memberikan dampak dalam dunia

usaha terutama di peternakan ayam pedaging di Desa Parippung. Tingkat

permintaan menurun drastis setelah di berlakukannya PSBB. Hal ini sesuai

dengan pernyataan para peternak ayam pedaging bahwa tingkat perimintaan

terhadap ayam pedaging menurun drastis. Penurunan tingkat permintaan

dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan masyarakat yang menurun karena adanya

pelarangan mengadakan pesta, syukuran, dan shalat hari raya idul fitri dan idul

adha dilakukan dirumah diberlakukannya kebijkakan dari pemerintah.

Penurunan permintaan juga dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat,

semenjak adanya pandemi pendapatan masyarakat menurun sehingga daya

konsumsi juga mengalami penurunan, masyarakat cenderung mengkonsumsi

barang yang jauh lebih murah. Setelah adanya pandemi covid-19 harga ayam tidak

berpengaruh lagi bagi tingkat permintaan. Meskipun harga ayam turun tak

terkendali, permintaan masyarakat tetap menurun. Hal tidak sesuai dengan hukum

permintaan yang menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka

makin banyak permintaan terhdap barang tersebut. Sebaliknya semakin tinggi,

harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang

tersebut(Sadono, 2019). Tingkat permintaan yang menurun disebabkan karena

pendapatan para pembeli, menurut Sadono (2019) efek faktor lain bukan-harga

terhadap permintaan salah satunya pendapatan para pembeli, perubahan

pendapatan juga meyebabkan permintaan berubah. Menurunnya pendapatan

masyarakat setelah merebaknya pandemi covid-19 juga menyebakan permintaan

terhadap ayam pedaging menglamami penurunan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti

dapat menarik kesimpulan perbedaan pendapatan peternak ayam pedaging

sebelum dan setelah pandemi covid-19, bahwa:

1. Modal yang digunakan para peternak ayam pedaging sebelum pandemi covid-

19 sekitar Rp24.000.000-Rp26.000.000 banyaknya persediaan barang produksi

sehingga harga barang produksi stabil sedangkan modal yang digunakan

peternak ayam pedaging setelah pandemi meningkat sekitar Rp2.000.000-

Rp2.800.000. Hal ini disebabkan adanya kelangkaan barang produksi sehingga

harga barang-barang produksi meningkat.

2. Keuntungan yang peroleh oleh para peternak ayam sebelum pandemi covid-19

yaitu sekitar Rp10.000.000 hal ini dikarenakan tingkat permintaan yang cukup

tinggi sedangkan keuntungan yang diperoleh setelah pandemi covid-19 sekitar

Rp3.500.00 mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena perekonomian

yang tidak lancar sehingga tingkat permintaan masyarakat menurun.

3. Tingkat permintaan terhadap ayam pedaging sebelum pandemi covid-19 cukup

tinggi. Tidak ada adanya pembatasan hajatan sehingga kebutuhan masyarakat

akan ayam pedaging cukup tinggi dan dan pendaptan masyarakat yang stabil

sedangkan tingkat permintaan setelah pandemi covid-19 mengalami penurunan

karena adanya pembatasan dari pemerintah, pembatasan aktivitas dan hajatan

sehingga kebutuhan masyarakat akan ayam pedaging menurun dan tingkat

51
52

pendapatan masyarakat yang menurun membuat masyarakat tidak

mengkonsumsi daging ayam.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka beberapa saran-saran yang dapat

diajukan sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas peternakan agar memberikan

kebijakan atau solusi untuk meminimalisir dampak covid-19 terhadap

peternakan ayam pedaging di Desa Parippung dan mengadakan pelatihan-

pelatihan pemeliharaan ayam yang baik agar keahlian dan kemampuan para

peternak ayam semakin meningkat serta menghasilkan daging ayam yang

berkualitas .

2. Bagi peternak ayam agar tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah,

melainkan mencari suatu solusi yang dapat meminimalisisr dampak covid-19

sehingga tidak mengalami kerugian yang besar.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar kiranya dapat menyempurnakan kekurangan-

kekurangan dari penelitian ini untuk penelitian yang akan datang dengan

penggunaan tema yang sama maupun untuk penggunaan konsep dan teori yang

berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Amal, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung. 2020.
Angkoso. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI. Skripsi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra utara.
Armelia, dkk. “Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 Terhadap Usaha Peternakan
Broiler di Indonesia”. Skripsi, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal
Soedirman, Purwekerto, 2020.
Boediono. Pengantar Ekonomi. Jakarta Erlangga, 2002.
Bungin. Burhan. Metedologi Penelitian Sosial & Ekonomi.
Bungin. M. Burhan. Penelitian Kualitatif. Ed. 2. Cet. 8; Jakarta: Pernanda Media.
Danil, Mahyu. “ Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada Pegawai
Negeri Sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Journal Konomika
Universitas Almuslim Birueuen Aceh, Vol. IV No. 7: 9.
Fadilah, Roni. Panduan Mengelolah Peternakan Ayam Broiler Komersial. t.c.
Jakarta: PT Agromedia, 2005.
Fahrudin, Adi. Pengantar Kesejahteraan Sosial. t.c. Bandung: Refika Aditma, 2012.
Group, 2015.
H.Patahudding, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa
Parippung. 2020.
Hadiwordoyo, Wibowo. “Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19”.
Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah, Depok, Jawa Barat,
2020.
Halim, Abdul dan Supono, Bambang. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE,
2005.
Hanafi, Muhammad M. Manajemen Keuangan. Cet. 6;Yogyakarta: BPFE, 2010.
Heri dan Widyawati Lekok. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Istikomah. “Analisis Eksternalitas Peternakan Ayam Terhadap Pendapatan
Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018.
Jati, Bambang Murdaka Eka dan Tri Kuntoro Priyambodo. Kewirausahaa.
Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2015.
K, Abdullah. Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian. Cet. I; Watampone:
Lukman Al Hakim Pres, 2013.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Cet. 5: Jakarta: Raja Grafindo Persada 2012.

53
54

Kimbal, Rahel Widiawati. Modal Sosial dan Ekonomi Industri Kecil: Sebuah Studi
Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish, 2015.
Kuswandi. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Kamputindo, 2005.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Sosial. Ed.1 Cet. I: Jakarta: Rajawali Pers,
2015.
Mile, M.B dan Huberman, A.M. Analisis Data Kualitatif. Penerjamah Tjetjep
Rohend.Cet. 3; Jakarta: UI press, 1992.
Moeleng, Lexy j. Metodelogi Penelititan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007.
Mulyadi. Akuntansi Biaya. Ed. 6; Yogyakarta: Aditya Media, 2000.
Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2004.
Mussing, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung.
2020.
Nafarin, M. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Nasution, Dito Aditia Darma. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian
Indonesia”. Skripsi, Fakultas Sosial Sains, Universitas Pembangunan Panca
Budi, Medan, Indonesia, 2020.
Nazir, Moh. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Nisam, Muhammad. “Analisis Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pada Pola Keitraan
yang Berbeda di Kecamatan Tellusiattine Kabupaten Bone”. Skripsi, Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar, 2013.
Pakpahan, Aknolt Kristian. “Covid-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik”. Universitas Katolik
Parahyangan, Indonesia, 2020.
purwaningsih, Dyah listyo. “Peternakan Ayam Petelur di Kota Singkawan”. Jurnal
Online Mahasisiwa Arsitektur Universitas Tanjung Pura, Vol. 2, No. 2,
September 2014.
Rahmadia, Shinta dan Febriyani, Nurul. “Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi”.
Skripsi, Universitas Syiah Kuala, 2020.
Rahmatia, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung.
2020.
Ridha, Arkam. Pintar Mengelola Keuangan Keluarga Sakina. Cet. I; Solo: Tayiba
Media,2014.
Ronald, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung. 2020.
Samuelson, Paul A Wiliam D, Nordhaus. Mikro Ekonomi Islam. t.c. Jakarta:
Erlangga, 1992.
Santoso, Hari dan Titik sudariani. Panduan Praktis Pembesaran Ayam Pedaging.
Cet. I; Jakarta: Penebar Swaaya, 2015.
55

Soekarno, Supriyono. Cara Cepat Dapat Modal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta,
2011.
Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Ed. 2; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Ed. 3, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013.
Sukirno, Sadono. Mikroekonomi Teori Pengantar. Cet. XXXI; Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2019.
Tati, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung. 2020.
Teguh, Muhammad. Ekonomi Indsustri. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Tiesnamurti, Bess. “Prospek Peternakan di Era Normal Baru Pasca Pandemi Covid-
19: Pemanfaatan Berkelanjutan Sumberdaya Genetik Ternak Sebagai
Penyedia Pangan Hewani”. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal
Soedirman, 2020.
Wahid. abdul, Peternak Ayam Pedaging, wawancara oleh penulis di Desa Parippung.
2020.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara

Hasil wawancara sebelum covid-19

1. Jenis ayam yang anda pelihara?

Ronald :Anu ndi DOC broiler ato pedaging pa appakoro maneng na

tungka patungka manu e na mega to puji .i (Jenis DOC

broiler, karena sebagian besar peternak orang begitu juga

pelihara, banyak yang suka).

Mussing :DOC pedaging ndi, biasato diaseng manu potong. (DOC

pedaging dek, bisa juga sisebut ayam potong).

H. patahudding : Asenna ndi DOC broiler pa appakoro gare magello

(namanya dek DOC karena begitu yang bagus).

Tati :DOC broiler atoo pedaging iyya u tungka ndi (DOC broiler

atau pedaging yang saya pelihara dek).

Rahmatia :Manu potong ndi (ayam potong dek).

Amal :DOC pedaging ndi magatti nedding dianre (DOC pedaging

dek, cepat bisa dimakan).

Abdul wahid :DOC broiler ndi pa mega ta lo melli appakoro. (DOC broiler

dek karena banyak yang mau beli ayam begitu).

56
57

2. Berapakah modal yang dikeluarkan dalam proses pengelolaan ayam sebelum

merebaknya pandemic covid-19?

Ronald :Modalanna upake tungkai silong balui manue sekitar

Rp25.000.000 tergantung ndi pole tebbe manu ditungka, ellina

pappanre silong ellina bibi manu e. (Modal yang digunakan

untuk pengelolaan dan perdagangan ayam sekitar

Rp25.000.000 tergantung dari banyaknya ayam yang

dipelihara, harga pakan, dan harga bibit).

Mussing :Modalannya ndi sekitar Rp26.000.000 tergantung ellina bibi

manue silong elinna pappanrena. (Modalnya dek sekitar

Rp26.000.000 tergantung harga bibit ayam dan pakan).

H. Patahudding :Modala upassu Rp26.000.000 tergantung ellina bibi manue

silong ellina konsetrat e pa yaro pa suli dari pada barang-

barang laingnge. (Modal yang dikeluarkan Rp26.000.000

tergantung harga bibit ayam dan pakan yang merupakan modal

terbesar dari biaya-biaya lainnya).

Tati :Modala iyya uppassu ndi Rp24.00.000 tergantung egana

manu di tungka pa ko megs manu mega to dipassu modala

(modal yang saya dikeluarkan Rp24.00.000 dek tergantung

jumlah ayam dipelihara karena semakin banyak ayam yang

dipelihara semakin banyak modal yang dikeluarkan).


58

Rahmatia :Modala iyya uppassu ndi Rp24.00.000 tergantung egana

manu di tungka pa ko megs manu mega to dipassu modala

(modal yang saya dikeluarkan Rp24.00.000 dek tergantung

jumlah ayam dipelihara karena semakin banyak ayam yang

dipelihara semakin banyak modal yang dikeluarkan).

Amal :Modala upassu ndi Rp25000.000. (modal yang saya keluarkan

dek Rp25000.000)

Abdul wahid :Modala upassu ndi Rp26000.000 tergantung elinna bibi

manue silong pappanree silong oba na manue. (Modal yang

saya keluarkan dek Rp26.000.000 terganutng harga bibit

ayam, pakan dan obat-obatan).

3. Berapakah keuntungan yang diperoleh dari hasil perdagangan ayam?

Ronald :Keuntungan ya upapole mattungka manu depa gaga corona

sekitar Rp.11.000.000 tergantung bawang ko mega

permintaan, modalata silong egana manu mate. (Keuntungan

yang didapat dari hasil peternakan sebelum adanya pandemi

covid-19 sekitar Rp11.000.000 tergantunng dari tingkat

permintaan, modal produksi dan tingkat kematian ayam).

Mussing :Untungnya yaa sekitar Rp10.000.000 tergantung carata

tungkai manu e, permintaan masyarakat e silong modalata pa

permintaan silong modala de nattentu madari matanre

madarito mariawa. (Keuntungan sekitar Rp10.000.000


59

tergantung dari keahlian dan kemampuan kita dalam mengelola

ayam dan dipengaruhi juga oleh tingkat permintaan dan modal

produksi karena tingkat permintaan dan modal produksi juga

tidak menentu kadang tinggi kadang rendah).

H. Patahudding :Keuntungan sekitar Rp12.000.000 pa maccana tungkai manu

e jadi tidak deto na maega matee. (Keuntugan yang didapatkan

sekitar Rp.12.000.00. karena sudah ahli dalam merawat ayam,

tingkat kematian ayan yang dipelihara rendah.

Tati :Keuntungan yaa sekitar Rp10.000.000 tergantung carata

peliharai manu e, permintaan masyarakat e silong modalata

pa permintaan silong modala de nattentu madari matanre

madarito mariawa. (Keuntungan sekitar Rp10.000.000

tergantung dari keahlian dan kemampuan kita dalam mengelola

ayam dan dipengaruhi juga oleh tingkat permintaan dan modal

produksi karena tingkat permintaan dan modal produksi juga

tidak menentu kadang tinggi kadang rendah).

Rahmatia :Hmmmmmm iyya mega manukku simatee tapi mega mato

keuntunganku Rp10.000.000 pa maega to lo melli manu nappa

deto na mega modala u pake. (Mengeluh setiap periode ada

beberapa ekor yang mati meskipun begitu keuntungan yang

didapatkan tetap tinggi sekitar Rp10.000.000 karena tingkat

permintaan ayam yang tinggi dan modal produksi yang

digunakan tidak terlalu tinggi).


60

Amal :Untungnya yaa sekitar Rp10.000.000 tergantung carata

rawai manu e, permintaan pangellie silong modala. Pa

permintaan silong modala de nattentu madari matanre

madarito mariawa. (keuntungan sekitar Rp10.000.000

tergantung dari keahlian dan kemampuan kita dalam mengelola

ayam dan dipengaruhi juga oleh tingkat permintaan dan modal

produksi karena tingkat permintaan dan modal produksi juga

tidak menentu kadang tinggi kadang rendah).

Abdul wahid :Keuntungan sekitar Rp13.000.000 pa maccana tungkai manu

e jadi tidak deto na maega matee (Keuntugan yang didapatkan

sekitar R13.000.000. karena sudah ahli dalam merawat ayam,

tingkat kematian ayan yang dipelihara rendah).

4. Bagaimana tingkat permintaan pasar sebelum covid-19?

Ronald :Permintaan pole masyarakat e matanre mo, apalagi ko loki

mappuasa, esso allepereng idul fitri silong idul adha.

permintaanna masyaraka e tergantung to ellina manue pa ko

sempoi mega to melli ne ko masuli i makurang-kurang si tau

melli. (Permintan dari masyarakat cukup tinggi, apalagi

menjelang bulan puasa, hari raya idul fitri dan idul Adha.

Tingkat permintaan masyarakat tergantung juga dari harga

ayam karena kalau murah ayam banyak yang beli tapi kalau

mahal kurang yang beli).


61

Mussing :Permintaanna mayarakae matanre mo lah pa parellui

masyarakae ko makeebu acara sukuran, mappabottingi silong

acara-acara lainna ya mappanreang daging manu.

(Permintaan terhadap ayam cukup tinggi karena kebutuhan

masyarakat apabila melakukan sebuah acara syukuran, pesta

perkawinan dan acara-acara lainnya yang menggunakan daging

ayam sebagai menu makanannya).

H. Patahudding :Perimntaan daging manu e matandre apalagi ko loka

mappuasa namo masuli manu tettei melli pa parellui.(Tingkat

permintaan terhadap ayam pedaging sangat tinggi apalagi

menjelang bulan puasa meskipun harga ayam tinggi tapi

mereka tetap membeli karena kebutuhan).

Tati :Permintaan daging manue matandre apalagi ko mega

mappabotting. (Permintaan terhadap ayam pedaging tinggi

terutama musim kawinan).

Rahmatia :Permintaan daging manue matandre apalagi ko mega tau

makebbu acara, mapabotting. (Permintaan terhadap ayam

pedaging tinggi terutama kalau banyak orang yang membuat

acara, pernikahan).

Amal :Permintaan daging manue matandre apalagi ko mega lo

mappabotting pasti melli daging manu. (Permintaan terhadap

ayam pedaging tinggi kalau ada orang yang melakukan pesta

perkawinan pasti beli daging ayam).


62

Abdul wahid :Iyya ndi tergantung bawang pole usaha-usaha kuliner ya

werae kerja sama e pa ko mega pengellina mage to nelli manu.

(Saya tingkat permintaan ku tergantung usaha-usaha kuliner

yang kuajak kerja sama kalau banyak yang beli maka banyak

pula yang dibeli).

Hasil Wawancara Setelah Merebaknya Pandemi covid-19

1. Bagamana modal yang dikeluarkan dalam proses pengelolaan ayam setelah

adanya pandemi covid-19?

Ronald :Modala upake melli bibi silong tungkai manue sipungenna

enka daseng korona/covid-19 menrei sekita Rp2.000.000 pa

menrei ellina barang-barang e.(Modal yang digunakan dalam

pembelian bibit dan pengelolaan ayam setelah adanya pandemi

covid-19 meningkat sekitar Rp2.000.000 karena adanya

kenaikan harga bahan baku)

Mussing :Modala upakee manrei Rp2.500.000 pa marejjingdiruntu

konsentrat e, bibi e, silong bahan laing-laing e jadi menrei

ellinna.( Modal yang digunakan juga mengalami peningkatan

sebesar Rp2.500.000 kelangkaan bahan produksi sepeti pakan,

bibit dan bahan produksi lainnya menyebabkan harga bahan-

bahan produksi meningkat)


63

H. Patahudding :Modala u passu e menrei Rp2.000.000 pa menrei ellina

pappanre, bibi e, oba-oba na manu e jadi menrei toi modala

yang dipakee. (Menurut bapak H. Patahudding modal yang

dikeluarkan juga ikut mengalami peningkatan sekitar

Rp2.000.000. Harga bibit, pakan, obat-obatan meningkat

sehingga modal yang digunakan juga meningkat.

Tati :Iyya ndi modala upakemenretoi Rp2.6000.000 pa menrei

ellina bibit, pappanre, oba na manue.(Saya dek, modal yang

kugunakan juga meningkat yaitu Rp2.600.000. Meningkat

karena harga bibit, pakan obat-obatan ayam mengalami

kenaikan harga sehingga modal yang digunkana juga

meningkat).

Ibu Rahmatia :Menrei modala upake ndii Rp2.6000.000 pa menrei ellina

bibit, pappanre, oba na manue. (Saya dek, modal yang

kugunakan juga meningkat yaitu Rp2.600.000. Menurut

mereka modal yang dikeluarkan meningkat karena harga bibit,

pakan obat-obatan ayam mengalami kenaikan harga sehingga

modal yang digunkana juga meningkat).

Bapak Amal :Modala upassue menrei Rp2.400.000. (Modal yang

dikeluarkan naik sekitar Rp2.400.000)

Bapak Abdul w : Menrei sekitar Rp2.800.000 tapi enkamota bantuan listrik

jadi dediwajai listrik. (Meningkat sekitar Rp2.800.000 tapi

adaji bantuan jadi tidak di bayar lIstrik)


64

2. Berapakah keuntungan yang diperoleh dari hasil perdagangan ayam?

Ronald :Keuntungan ya uruntu e ndi sipungenna engka daseng korona

sekitar Rp2.000.000 pa tergantung pole pengelli e silong ellina

modala e. (Keuntungan yang didapat dari hasil peternakan

setelah merebaknya pandemi covid-19 sekitar Rp2.000.000.

tergantung dari tingkat permintaan dan biaya produksi).

Mussing :Keuntungang ya uruntu e maukurang pappada mo ko rugi ki

sekitar Rp3.000.000 dena sikenna modalae na reso e jampangi

manue. (Keuntungan didapatkan berkurang/rugi yaitu sekitar

Rp3.000.000. karena tidak sebanding dengan modal dan tenaga

yang dikeluarkan untuk mengelola ayam).

H. Patahudding :Keuntungan ya uruntue sekitar Rp3.500.000. (Keuntungan

yang didapatkan sekitar Rp3.500.000).

Tati :Keuntungang ya uruntu e maukurang pappada mo ko degaga

pa Rp3.000.000 dena sikenna modalae na reso e jampangi

manue. (Keuntungan didapatkan berkurang/rugi karena

Rp3.000.000 tidak sebanding dengan modal dan tenaga yang

dikeluarkan untuk mengelola ayam).

Rahmatia :Keuntungan iyya uruntue sipungenna engka korona maladde

no cede-ceddepi na rugi arega lisu bawang modala ta

Rp2.000.000. (Keuntungan yang di dapatkan setelah adanya


65

pandemi covid-19 menurun drastis hampir tidak ada atau hanya

kembali modal yaitu Rp.2.000.000).

Amal :Keuntungang ya uruntu e maukurang pappada mo ko rugi ki

sekitar Rp3.000.000 dena sikenna modalae na siladde toni e

jampangi manue). (Keuntungan didapatkan berkurang/rugi

yaitu sekitar Rp3.000.000. karena tidak sebanding dengan

modal dan tenaga yang dikeluarkan untuk mengelola ayam).

Abdul wahid :Keuntungang e Rp3.500.000 noii pa harga ellina mau e

degage na deto gaga pangelli. (Keuntungan Rp3.500.000

menurun karena turunya harga ayam yang tak terkendali, dan

permintaan terhadap ayam juga menurun).

3. Bagaimana tingkat permintaan setelah adanya pandemi covid-19?

Ronald :Maladde nooo pa naacang pemerentah mappabotting,

naccang ki makebbu acara ya mega taunna.(Turun drastis

karena adanya larangan dari pemerinta untuk mengadakan pesa

perkawinan dan acara linnya yang dapat mengumpulkan

banyak orang)

Mussing :Maladde nooo pa naacang pemerentah mappabotting,

naccang tokki makebbu syukuran nappa na suru ki malleppe di

bolae. (Turun drastis karena adanya larangan dari pemerinta

untuk mengadakan pesta perkawinan, acara syukuran dan


66

shalat idul fitri dan shalat hari raya idul adha dilakukan

dirumah saja).

H. Patahudding : Maladde nooo pa makkokkoe makurang kasi pendapatanna

tau jadi no tau barang Nellie barang sempo bawang nelli .

(Turun drastis karena sekarang berkurang pendapatannya orang

jadi barang yang dibeli barang murah).

Tati :Maladde nooo pa makkokkoe maega tau disuruh pajai

majjama jadi deaga pendaptanna. (Turun drastis karena

sekarang banyak orang kehilangan perkerjaan).

Rahmatia :Maladde nooopa namo masemppo manu e makurang to

pengelli. (Turun drastis meskipun harga ayam murah tapi

permintaan masyarakat tetap rendah).

Amal :Sipungenna maega tau deaga jamaa-jamangna makurang ni

melli manu namo noii ellina manue makurang to pengell.

(Semenjak banyak orang yang kehilangan pekerjannya orang

beli ayam menurun meskipng harga ayam turun pembeli tetap

berkurang).

Abdul wahid :Maladde nooo pa makkokkoe disuro kit a monro di blae jadi

makurang ni jama-jamanna tau deaga kasi pendapataan jadi

denulle ni melli manu. (Turun drastis karena disuruh ki tinggal

dirumah, pekerjan tidak, tidak ada juga pendapatan jadi tidak

bisa mi beli ayam).


Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Surat Izin Penelitian Dari Kampus


Surat Izin Penelitian Dari Dinas Penanaman Modal
Surat izin dari Desa Parippung
Surat izin dari Desa Parippung
Lampiran 3 Surat Keterangan Wawancara
Gambar 2.2 Wawancara Dengan Bapak Ronald

Gambar 2.3 Wawancara Dengan Bapak Mussing


Gambar 3. Wawancara Dengan Bapak H. Patahudding

Gambar 4. Wawancara Dengan Ibu Tati


Gambar 5. Wawancara Dengan Ibu Rahmtia

Gambar 6. Wawancara Dengan Bapak Amal


Gambar 7. Wawancara Dengan Bapak Abdul wahid

Gambar 8. Profil Desa Parippung


RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Mia Selviana
NIM : 01.16.303
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi : Ekonomi Syariah
Tempat, Tanggal Lahir : Pao-pao’e, 05 Mei 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Bone
Alamat : Ujung, Desa Parippung, Kec. Barebbo
No. HP : 082-291-447-794
Anak ke : 9 (Sembilan)
Jumlah Saudara : 10 (Sepuluh)
Nama orang Tua
Ayah : Maming
Ibu : Nurhayati
B. Pendidikan
SD : SD INPRES 12/79 Parippung
SMP : SMP Negeri 1 Barebbo
SMA : SMA Negeri 2 Watampone
S1 : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Anda mungkin juga menyukai