Anda di halaman 1dari 3

Formulir Ringkasan Program Kerja Unggulan TPID Tahun 2020

Kabupaten : Bone

Nama Program Kerja Program Peningkatan Ketahanan Pangan (TokoTani Indonesia Center)

Latar Belakang Harga komoditas pangan yang selalu berfluktuasi dan dapat merugikan
Pelaksanaan Program petani sebagai produsen, pengolah lahan, pedagang hingga konsumen
Kerja
yang berpotensi menimbulkan keresahan sosial.

Berdasarkan permasalahan di atas Kementerian Pertanian membuat


terobosan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat
(PUPM), kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menjaga
rantai distribusi pemasaran terintegrasi lebih efisien, harga konsumen
dapat ditransmisi dengan baik kepada harga petani, dan informasi pasar
antar wilayah dapat berjalan dengan baik, mencegah terjadinya Patron-
Client (pemasukan pangan ke suatu wilayah pasar hanya boleh dipasok
oleh pelaku usaha tertentu), mencegah penyalahgunaan market power
oleh pelaku usaha tertentu dan menjaga stabilitas pasokan serta harga
pangan pokok strategis untuk mencapai ketahanan pangan.

Ketahanan pangan merupakan ketersediaan barang makanan yang


bergizi dan bermanfaat, dimana setiap individu mampu memperolehnya
sebagai kebutuhan dasar.

Masyarakat Kabupaten Bone pada khususnya, sering mengeluhkan


tingginya harga bahan makanan dipasaran karena rantai distribusi yang
cukup panjang, dari produsen pertama ke beberapa produsen
selanjutnya, baru kemudian sampai ke tangan konsumen (masyarakat).

Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bone di bawah


koordinasi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan
dibantu oleh Pemerintah serta masyarakat Kabupaten Bone membentuk
Toko Tani Indonesia Center yang menjual berbagai macam kebutuhan
pokok untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Bone.
Implementasi Program Toko Tani Indonesia Center Kabupaten Bone terbentuk melalui
Kerja kerjasama dengan Bulog sebagai penyalur beras, gula dan daging,
LUPM/Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dalam hal ini KWT
(Kelompok Wanita Tani) binaan dari Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Bone sebagai penyalur sayuran, beras dan sembako lainnya
seperti Jahe dari Parippung, Kayu Manis dari Ponre dan dari pasar
Palakka, Kelompok ternak lokal sebagai penyalur telur. Gapoktan/LUPM/
KWT dan Kelompok Ternak Lokal tersebar di beberapa Kecamatan di
Kabupaten Bone.

Sumber biaya berasal dari APBD sebanyak 30. 000.000 rupiah untuk
pembelian alat elektronik seperti kulkas dan juga untuk pembelian rak,
untuk bahan pangan pokok strategis berasal dari pasokan para Mitra
TTIC kabupaten Bone. Barang yang disalurkan dibayarkan ke pemasok
setelah terjual. Keuntungan yang diperoleh dijadikan kembali sebagai
modal untuk membeli barang-barang pelengkap Toko Tani, seperti
minuman, kecap, penyedap rasa dan lain sebagainya.

Pemanfaatan teknologi yang mendukung sisi hulu dan hilir pangan


sudah sangat modern, menggunakan alat pertanian yang berkualitas
sehingga, barang yang diterima sudah dikemas dengan sangat baik.
Berikut sebagaian perbedaan harga pasar dan harga Toko Tani Januari
2020 :
Harga Pasar Harga TTIC
Jenis Barang
(Rp/Kg) (Rp/Kg)
Beras Premium 11. 000 11.000
Bawang Merah 45.000 34.314
Bawang Putih 30.000 29.057
Gula Pasir 14.000 13.600
Sumber : Data Dinas Perdagangan dan Ketahanan Pangan Kab. Bone

Harga barang yang ditawarkan TTIC 50% di bawah harga pasar atau
minimal sama dan atau sekitar 2 – 5 % dari harga pasar, tetapi tetap
dengan kualitas sama dengan barang yang dipasarkan.
Toko Tani Kabupaten Bone menjadi percontohan dan dikunjungi
setidaknya tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan, diantaranya :
1. Kabupaten Takalar
2. Kabupaten Konawe
3. Kabupaten Sinjai
Dampak/hasil yang Ada beberapa dampak positif yang diperoleh dari program Toko Tani:
diperoleh dari 1. Memfasilitasi dan memudahkan akses penyaluran komoditas
Pelaksanaan terutama pangan pokok strategis dari Gapoktan / LUPM dan mitra
Program/Kegiatan
TTI maupun masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan pokok
bagi konsumen.
2. Menjaga stabilitas harga dan pasokan terutama pangan pokok
strategis.
3. Membantu mengurangi pengeluaran bagi konsumen.
4. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan pokok
startegis dan hasil pertanian lainnya yang wajar dan berkualitas.
5. Menyejahterakan Petani dengan menjual kelebihan stok hasil panen
6. Mengelola sistem informasi permintaan, pasokan dan stok.
7. Memutus rantai pemasok.
Evaluasi/Tindak Lanjut Terdapat beberapa poin penting dalam program program pengadaan
yang akan Toko Tani Indonesia Center :
dilaksanakan 1. Toko tani harus mengutamakan masyarakat dan mengesampingkan
keuntungan barang yang diperjualbelikan.
2. Barang yang ditawarkan harus memiliki kualitas terbaik dan dengan
harga yang relatif lebih murah.
3. Pemerintah dan Dinas Ketahanan Pangan akan melakukan renovasi
agar took tani semakin luas dan mampu menampung lebih banyak
barang, karena antusias masyarakat untuk membeli barang di toko
tani cukup tinggi.
Tantangan yang dihadapi selama TTIC berdiri antara lain :
1. Kekurangan peralatan seperti kulkas, rak dan lain sebagainya.
2. Harga barang pangan yang berfluktuasi.
3. Biaya untuk pengadaan cabang TTI di beberapa kecamatan.
4. Mobilisasi

Anda mungkin juga menyukai