Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

( KAK )

DINAS PERTANIAN PANGAN DAN


PERIKANAN
TA 2020
KERANGKA ACUAN KERJA

I. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, yang dihormati


oleh komunitas dunia sebagai salah satu hak asasi, karena setiap insan
di dunia mempunyai hak untuk bebas dari kelaparan. Komitmen
nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan didasarkan pada
pemahaman atas peran strategis ketahanan pangan dalam
pembangunan nasional. Peran strategis pertama adalah memenuhi hak
yang paling asasi bagi manusia; kedua adalah pentingnya pangan bagi
pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas; dan ketiga,
ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama yang menopang
ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Kondisi ketersediaan pangan, berkaitan dengan faktor harga


dan pasokan pangan itu sendiri. Harga dan pasokan pangan merupakan
indikator-indikator strategis yang saling terkait, yang biasa digunakan
untuk mengetahui status distribusi pangan. Terjadinya gejolak harga
pangan menunjukkan gejala terganggunya distribusi pangan. Hal itu
mungkin disebabkan karena kurangnya pasokan atau meningkatnya
permintaan. Ketidakcukupan pasokan pangan di suatu wilayah dapat
menjadi indikator tidak meratanya distribusi bahan pangan antar
wilayah, yang mungkin disebabkan rendahnya produksi dan gangguan
pada proses distribusi yang dapat disebabkan dampak perubahan iklim
seperti banjir, kekeringan, serangan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT), gelombang tinggi dan kurang baiknya sarana transportasi.

Dinamika harga pangan di tingkat produsen dan konsumen


seringkali pergerakannya saling bertolak belakang, yaitu ketika harga
produsen tinggi maka yang tertekan adalah konsumen dan
sebaliknya saat harga produsen rendah maka yang mengalami
tekanan terbesar adalah produsen. Oleh karena itu, di satu sisi produsen
harus mendapatkan harga yang layak untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraannya. Mengabaikan kepentingkan produsen sama saja
dengan pembiaran terhadap hak petani/produsen untuk mendapatkan
kesempatan hidup layak, tetapi disisi lain dengan membiarkan harga di
tingkat konsumen tinggi juga mengakibatkan semakin tertekan dan
tergerusnya daya beli masyarakat di tingkat konsumen.

Harga pangan menjadi salah satu indikator kecukupan pangan


masyarakat. Kestabilan harga pangan diperlukan untuk mendukung
kestabilan perekonomian negara, harga juga merupakan salah satu
elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap
inflasi. Harga pangan tingkat konsumen berpengaruh terhadap: a) akses
pangan; b) kondisi rawan pangan; c) ketersediaan pasokan; d) kondisi
permintaan; e) kelancaran distribusi pangan; f) kondisi perdagangan di
pasar internasional; g) dampak implementasi kebijakan pemerintan
daerah) daya beli masyarakat.

Terjadinya gangguan pada pasokan yang dapat mempengaruhi


harga pangan perlu segera mendapat respon kebijakan dari
pemerintah karena dapat menimbulkan gejolak sosial di masyarakat dan
dapat mengakibatkan terganggunya kondisi sosial politik nasional.
Oleh karena itu, diperlukan suatu Sistem Deteksi Dini (Early
Warning System) tentang kondisi pasokan dan harga pangan yang tepat
(up to date) dan akurat, agar dapat segera dilakukan antisipasi dan
respon terhadap kemungkinan terjadinya gejolak. Untuk itu
diperlukan kegiatan Pemantauan Pasokan, Harga dan Stabilisasi Harga
Pangan Strategis

a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan;
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

b. Gambaran Umum
Ketahanan Pangan merupakan bagian terpenting dari pemenihan
hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak
azazi manusia. Ketahanan pangan juga merupakan bagian sangat
penting dari ketahanan Nasional. Dalam hal ini hak atas pangan
seharusnya mendapat perhatian yang sama besar dengan usaha
menegakkan pilar – pilar hak azazi manusia lain. Ketahanan pangan
tidak hanya mencakup pengertian ketersediaan pangan yang
cukup,tetapi juga kemampuan untuk mengakses ( termasuk membeli )
pangan dan tidak terjadinya ketergantungan pangan pada pihak
manapun.
Harga pangan merupakan salah merupakan salah satu indikator
yang dapat menjelaskan kondisi ketahanan pangan suatu wilayah.
Pengamatan terhadap kondisi harga bahan pangan dapat berguna
untuk berbagai hal seperti ketersediaan pasokan, permintaan,
kelancaran distribusi pangan, kondisi perdagangan dipasar
international, dampak iplementasi kebijakan pemerintah, daya beli
masyarakat, kesejahteraan petani / praodusen, dsd. Dengan
menganalisis informasi harga pangan akan dirumuskan kebijakan -
kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah yang
terkait dengan harga dan ketahanan pangan.
Kota Pariaman merupakan salah satu daerah perlintasan
perdagangan yang menjadikannya kawasan peredaran hasil pangan
yang beragam. Karakteristik daerah Kota Pariaman yang berada di
kawasan pesisir,di tambah lagi dengan konsep visi dan misi dari
Walikota terpilih menjadikan kawasan wisata mengharuskan peredaran
bahan pangan terpenuhi dan tercukupi guna para wisatawan.

II. Tujuan dan Sasaran


 Tujuan

 Meningkatkan sistem pemantauan ketersediaan, distribusi,


dan harga pangan secara harian di wilayah Kota Pariaman
dan sekitarnya sebagai barometer perilaku harga pangan
strategis di tingkat konsumen;
 Meningkatkan sistem pemantauan pasokan dan harga serta
stok pangan secara mingguan di seluruh wilayah Indonesia
sebagai upaya mendeteksi harga di tingkat produsen yang
dapat mempengaruhi pasar;

 Meningkatkan pemantauan sistem dan jaringan distribusi


dalam rangka meningkatkan fasilitasi produsen dan
aksesibilitas konsumen; 

 Meningkatkan pemantauan pengembangan cadangan pangan


terutama cadangan di tingkat pemerintah daerah dan di
masyarakat;

 Melakukan koordinasi untuk menyusun aksi dalam rangka


mendukung kegiatan prioritas nasional baik lintas
kementerian/lembaga maupun dengan pemerintah daerah;

 Sasaran

 Terlaksananya koordinasi lintas sektor yang lebih baik dalam


pemantauan pasokan, harga. distribusi, dan cadangan
pangan;

 Terciptanya kondisi kondusif yang mendukung stabilisasi


ketersediaan pasokan dan harga yang terjangkau daya beli
masyarakat karena sistem distribusi pangan yang efektif dan
efisien, serta cadangan pangan yang kuat;

 Terumuskannya kebijakan harga. distribusi, dan cadangan


pangan sebagai antisipasi untuk penyelesaian masalah yang
mungkin timbul.
III. Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode Pelaksanaan
 Perencanaan,
 Pelaksanaan dan
 Pelaporan
b. Tahapan Kegiatan
1) Persiapan
2) Pelaksanaan
 Pemantauan harga dan pasokan pangan strategis;
 Pasar Murah;
 Intervensi stabilitas harga pangan;
 Rapat koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional.

3) Pelaporan

IV. Tempat Pelaksanan


 Pemantauan harga dan pasokan pangan strategis akan
dilaksanakan di Pasar yang berada di Wilayah Kerja Kota
Pariman.
 Pasar murah pangan akan dilaksanakan di 4 K e c yaitu
l o k a s i yang masih menjadi kantong-kantong kemiskinan
yang ada di Kota Pariaman yang lokasinya akan ditentukan
kemudian setelah rapat koordinasi.
 Intervensi stabilitas harga pangan akan dilaksanakan di
Brebes dan Magelang; wilayah kerja Kota Pariaman.
 Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional
(HBKN) akan dilaksanakan di Kota Pariaman.

V. PELAKSANA DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN


a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana Kegiatan Pemantauan dan analisis harga dan
Distribusi Pangan berada pada Seksi Distribusi dan Cadangan
Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman.
b. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab kegiatan Pemantauan dan analisis harga dan
Distribusi Pangan adalah Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan
Perikanan Kota Pariaman.

VI. JADWAL KEGIATAN


a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan selama 1 (satu) Tahun.
b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan

2020
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
O
n b r r i n l s p t v s
1 Persiapan
Pelaksanaa
2
n
3 Laporan

VII. BIAYA
Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp
7.450.000,- ( Tujuh juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) yang
dibebankan pada APBD Kota Pariaman pada DPA Dinas Pertanian,
Pangan dan Perikanan Tahun Anggaran 2020.

Kepala Bidang Ketahan Kepala Seksi Distribusi dan


Pangan Cadangan Pangan

EMIWARTI, S.Pt Adrian Syahputra, S.Pi


Nip.19710505 200312 2 010 Nip. 19850308 201101 1 004
Mengetahui
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan

DASRIL, S.Sos
Nip. 19691219 199303 1 002

Anda mungkin juga menyukai