Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI SISLOGDA DINAS KETAHANAN


PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2020

DINAS KETAHANAN PANGAN


PROVINSI JAWA TENGAH
Jl. Gatot Subroto Komplek Pertanian Tarubudaya Ungaran Timur
TELP : 024-6921972
WEBSITE : http://dishanpan.jatengprov.go.id

DINAS KETAHANAN PANGAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2020
I. LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap
saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia,
sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996).
Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai
kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran
yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil
dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai
gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi
pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas
Nasional.
Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini
merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita bahwa
gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras pada waktu
krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang menjadi krisis multidimensi, telah memicu
kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan.
Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah "kondisi terpenuhinya
Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,
untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan".
UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga
memperjelas dan memperkuat pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan
kedaulatan pangan (food soveregnity) dengan kemandirian pangan (food resilience)
serta keamanan pangan (food safety). "Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan
bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal".
Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan
terganggu. Kondisi kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilisasi nasional yang
dapat meruntuhkan Pemerintah yang sedang berkuasa. Pengalaman telah membuktikan
kepada kita bahwa gangguan pada ketahanan seperti kenaikan harga beras pada waktu
krisis moneter, dapat memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas ekonomi
dan stabilitas nasional. Untuk itulah, tidak salah apabila Pemerintah selalu berupaya
untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat, baik dari produksi dalam
negeri maupun dengan tambahan impor. Pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga
ketahanan pangan menjadi semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya
sangat besar dengan cakupan geografis yang luas dan tersebar. Indonesia memerlukan
pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar, yang memenuhi kriteria konsumsi
maupun logistik; yang mudah diakses oleh setiap orang; dan diyakini bahwa esok masih
ada pangan buat rakyat.
Ketahanan pangan kita tidak lepas dari sifat produksi komoditi pangan itu sendiri
yang musiman dan berfluktuasi karena sangat mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
Perilaku produksi yang sangat dipengaruhi iklim tersebut sangat mempengaruhi
ketersediaan pangan nasional. Kalau perilaku produksi yang rentan terhadap perubahan
iklim tersebut tidak dilengkapi dengan kebijakan pangan yang tangguh maka akan
sangat merugikan, baik untuk produsen maupun konsumen, khususnya produsen
berskala produksi kecil dan konsumen berpendapatan rendah. Karakteristik komoditi
pangan yang mudah rusak, lahan produksi petani yang terbatas; sarana dan prasarana
pendukung pertanian yang kurang memadai dan lemahnya penanganan panen dan
pasca panen mendorong Pemerintah untuk melakukan intervensi dengan mewujudkan
kebijakan ketahanan pangan.
Permasalahan yang muncul lainnya di dalam distribusi. Stok pangan yang tersedia
sebagian besar di daerah produksi harus didistribusikan antar daerah/antar pulau.
Namun tidak jarang sarana dan prasaran distribusi masih terbatas dan kadang lebih
mahal daripada distribusi dari luar negeri (kasus pengiriman sapi dari Nusa Tenggara ke
Jakarta yang lebih mahal daripada dari Australia ke Jakarta; atau biaya pengiriman beras
dari Surabaya ke Medan yang lebih mahal dari pada pengiriman dari Vietnam ke
Jakarta).
Dari sisi tataniaga, sudah menjadi rahasia umum akan panjangnya rantai pasokan
yang mengakibatkan perbedaan harga tingkat produsen dan konsumen yang cukup
besar dengan penguasaan perdagangan pangan pada kelompok tertentu (monopoli,
kartel dan oligopoli). Sedangkan dari sisi konsumsi, pangan merupakan pengeluaran
terbesar bagi rumah tangga (di atas 50% dari jumlah pengeluaran). Yang disayangkan
adalah fenomena substitusi pangan pokok dari pangan lokal ke bahan pangan impor.
Dengan pertimbangan permasalahan pangan tersebut di atas maka kebijaksanaan
pangan Daerah harus dapat mengakomodasikan dan menyeimbangkan antara aspek
penawaran/produksi dan permintaan. Pengelolaan kedua aspek tersebut harus mampu
mewujudkan ketahanan pangan daerah yang tangguh menghadapi segala gejolak.
Pengelolaannya harus dilakukan dengan optimal mengingat kedua aspek tersebut dapat
tidak sejalan atau bertolak belakang
Tahun Anggaran 2020 ini Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah
mengadakan kegiatan untuk Pengembangan Sistem Logistik Daerah berbasiskan
aplikasi yang di harapkan dapat melakukan monitoring supply and demand kebutuhan
pangan yang ada di jawa tengah dengan membangun sebuah system yang terintegrasi
antar stage holder yang ada untuk dapat memperkuat ketahanan pangan dan
memangkas mata rantai distribusi penyaluran beras dari petani dan kelompok petani
kepada masyarakat konsumen dengan intervensi-intevensi dari pemerintah bila terjadi
kelangkaan pangan. Sistem ini di harapkan dapat memberikan early warning system
yang akan memberikan report data di mana terjadinya kelangkaan pangan yang terjadi
pada daerah yang ada di jawa tengah.
Aplikasi SILOGDA akan berusaha untuk menghubungkan petani dan gapoktan
dengan masyakat atau pedagang kecil beras yang ada di jawa tengah sehingga di
harapkan dapat memutus mata rantai distrubusi di tingkat tengkulak yang kadang
memainkan harga yang merugikan petani dan konsumen dimana harga yang beredar
tidak di permainkan oleh rente pemain beras.

II. DASAR HUKUM


1. UU RI No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
2. UU RI No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
3. UU RI No. 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
4. UU RI No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemda
5. Pepres No. 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan
6. Pepres No.22 Tahun 2009 Tentang P2KP
7. PEPRES 83 TH 2017 TTG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI
8. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pengadaan Jasa
9. Perda Jateng No. 2 Tahun 2013 Tentang PLP2B
10. Perda No 7 Tahun 2008 Tentang Tupoksi BKP
11. Perda No 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Jawa Tengah
12. Permentan No.43 Tahun 2016
13. PP No. 17 Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan & Gizi
14. Permen Dalam Negeri No 1 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah
15. PP No. 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan
16. Pergub Jateng Nomor 147 Tahun 2008 Tentang Dewan Ketahanan Pangan
17. Pergub No.60 Th 2015 ttg Perubahan atas Pergub Jateng No.57 Th 2014 ttg
Pengelolaan Cadangan Pangan

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Pengembangan Sistem Aplikasi SISLOGDA Provinsi Jawa Tengah adalah:
1. Membangun system yang terintegrasi dengan aplikasi yang sudah existing pada
rumpun pertanian dan pangan jawa tengah (BRI,Kementrian Pertanian,KKP, BPS,
Disperindag, Disnakeswan, Bank Indonesia)
2. Meningkat kan peran enumerator Jawa Tengah di dalam perannya sebagai
Kontributor dan entry data dari lapangan dengan memfasilitasi system mobile
android untuk memeperoleh data pertanian secara real time
3. Meningkat kan peran Gapoktan yang ada Jawa Tengah di dalam perannya untuk
memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah
kepada petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas, memperkuat posisi daya
tawar petani terhadap pihak luar dan menjadi lembaga untuk kepentingan
ekonomi, pemenuhan modal, kebutuhan pasar, dan informasi yang menjalankan
fungsi representatif bagi yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip
kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan
pendapatan usaha tani bagi anggotanya
4. Meningkatkan proses monitoring dan pengawasan di dalam pemantauan
terhadapan kelangkaan pangan yang terjadi jawa tengah.
5. Memotong mata rantai distribusi logistic pangan di jawa tengah yang konvesional
6. Mewujudkan ketahanan pangan jawa tengah

Tujuan dari Pembuatan Aplikasi SISLOGDA Provinsi Jawa Tengah adalah :


1. Memberikan solusi dalam Meningkatkan kualitas layanan public services oleh
pemerintah berkaitan dengan sistem distribusi pangan dalam hal ini beras dan
makanan pokok lainnya di dalam sistem mata rantai siklus konvensional
2. Melatih Petani dan Gapoktan di dalam menyongsong era digitalisasi 4.0 pada sistem
distribusi hasil panen.
3. Mengembangkan Aplikasi SISLOGDA terintegrasi dengan Aplikasi-aplikasi existing
yang akan di integrasikan.
4. Memudahkan semua entitas yang terlibat di dalam sistem distribusi pangan di jawa
tengah baik dinas-dinas terkait, petani dan gapoktan, pedagang dan konsumen di
dalam pegelolaan data dan informasi.
5. Termonitornya system ketersediaan pangan dan kelangkaan pangan di jawa tengah
dengan adanya early warning system

IV. SASARAN
Sasaran dari kegiatan pengembangan Sistem Aplikasi SISLOGDA ini adalah :
1. Sistem Aplikasi untuk enumerator di dalam pengumpulan data pertanian secara
realtime
2. Dahsboard eksekutif Sistem Logistik Daerah
3. Bigdata analysis dari seluruh system digital yang terintegrasi di Jawa Tengah
4. Early Warning System kerawanan pangan
5. Inegrasi dengan Ecommerce dalam memasarkan produk-produk hasil pertanian

V. LOKASI KEGIATAN
Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Jl. Gatot Subroto Komplek
Pertanian Tarubudaya Ungaran Timur

VI. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN


Penyelenggara pengadaan jasa Pengembangan Aplikasi SISLOGDA Provinsi Jawa
Tengah adalah Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah :
1. Pengguna Anggaran (PA) :
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK):

VII. SUMBER DANA


1. Sumber Dana
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa konsultansi non
kontruksi berasal dari Dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 No rekening.
2.03.2.03.01.15.0018.5.2.2.21.05
2. Perkiraan Biaya
Total perkiraan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini sebesar
Rp.400.000.000,- (Empat ratus juta rupiah)

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang di perlukan di dalam pengembangan system
Aplikasi SISLOGDA ini adalah 120 (seratus dua puluh hari kalender)

IX. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Kegiatan Pengembangan Sistem Aplikasi SISLOGDA Jawa Tengah ini berupa
Pengembangan Sistem Aplikasi yang terintegrasi baik vertikal maupun horizontal yang
dapet di gunakan untuk menghimpun data yang dinamis dari semua sektor pengampu
sistem pangan jawa tengah sehingga di harapkan dapat menghasilkan rujukan data yang
valid bagi pengambil kebijakan di jawa tengah di dalam memujudkan cita-cita ketahanan
pangan di jawa tengah. Sistem ini di harapkan menghasilkan early warning system
dimana bila terjadi kelangkaan pada suatu daerah dapat di ketahui secara detail data-
data yang di hasilkan pada suatu daerah yang sedang mengalami kelangkaan pangan.
Sistem ini di kembangkan untuk membangun sinergitas antara pemerintah provinsi jawa
tengah, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah pusat, gapoktan, petani dan marketplace
pangan di jawa tengah di dalam pemenuhan akan kebutuhan pangan masyarakat jawa
tengah pada kususnya dan masyarakat indoensia pada umumnya.
Sehingga untuk memujudkan system SISLOGDA JAWA TENGAH ini mutlak di perlukan
koordinasi yang baik kebijakan maupun teknis antar stage holder terkait antara lain
Dishanpan Jateng, dinas-dinas terkait lingkup jawa tengah, Kementrian, BI, BRI, BPS,
Gapoktan, pemerintah kabupaten kota agar dapat merancang dan mengembangkan
aplikasi sesuai dengan maksud dan tujuan yang akan di capai.

A. Ruang Lingkup Umum Pekerjaan


1. Mengidentifikasikan kebutuhan pengguna jasa melalui diskusi teknis
2. Mengidentifikasi aplikasi-aplikasi existing yang akan di integrasikan ke dalam Sistem
Aplikasi SISLOGDA yang akan di kembangkan, merancang arsitektur dan sistem
informasi yang akan di kembangkan mencakup struktur sistem, rancangan database
yang akan dikembangkan dan model database, rancangan software aplikasi,
rancangan integrasi sistem dan informasi yang dihasilkan.
3. Merancang prosedur SOP, SOP data, kebutuhan informasi, formulir, dan cetakan.
4. Mengembangkan sistem aplikasi SISLOGDA Jateng berbasis Web dan Mobile yang
dapat bekerja pada platform linux dan windows operating system.
5. Mengembangkan Aplikasi enumerator Tantani
6. Mendukung interkoneksitas dan interoperatibilitas, mampu berintegrasi dan
berkomunikasi dengan berbagai sub sistem lain.
7. Mengembangkan sistem topologi system yang terbagi dalam system service public
dan system service back end yang memiliki keamanan data di dalam proses
pertukaran data antar sistem yang akan di integrasikan dengan menyiapkan API
micro service.
8. Instalasi aplikasi di server Data Center Jawa Tengah
9. Melaksanakan seluruh tahapan pekerjaan dengan selalu melakukan dokumentasi
dan pelaporan dari tiap tahapan pekerjaan sesuai dengan KAK pekerjaan
10. Melaksanakan pelatihan dan asistensi seluruh modul dan software yg dibuat kepada
pengguna dan admin user aplikasi.
11. Menyerahkan seluruh hasil pekerjaan dan peralatan pendukung pekerjaan.
12. Melaksanakan maintenance/pemeliharaan sistem sesuai dengan yang ditentukan.
13. Memberikan Jaminan keseluruhan Sistem Aplikasi SISLOGDA yang di kembangkan
sampai system dapat berjalan dan menghasilkan output yang di harapkan.

B. RUANG LINGKUP APLIKASI YANG DI KEMBANGKAN


1. Aplikasi Enumerator Pertanian berbasiskan mobile (Tantani)
2. Aplikasi Platform SISLOGDA
3. Aplikasi Dahboard SISLOGDA / INTEGRA
4. Aplikasi Bigdata Analysis
5. Aplikasi Early Warning Sistem
6. Aplikasi Geotagging

C. RUANG LINGKUP INTEGRASI APLIKASI


1. Data Produksi daging, susu dan telur dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi
2. Data Konsumsi Ikan, data produksi ikan dan kelautan, data harga ikan dari Dinas Kelautan
dan Perikanan
3. Hasil Panen, data gagal panen, data luas lahan, jenis tanaman, rantai penjualan hasil hasil
panen petani, Data kebutuhan pupuk dan bibit, data hama dan penyakit tumbuhan dari
Geotagging atau Dinas pertanian dan perkebunan
4. Harga bahan pokok hari ini, data inflasi, data konsumsi, data nilai tukar petani dari Aplikasi
SiHati atau Bank Indonesia atau BPS
5. Data Kartu Tani dari Bank BRI
6. Aplikasi Simluh dari Sistem data Kementrian Pertanian
7. Aplikasi Tantani yang akan di buat untuk enumerator data real time
8. Integrasi dengan Ecommerce
9. Integrasi aplikasi Laporgub.

D. Diagram Alur Sistem Pengembangan Sistem SISLOGDA


E. Diagram Alur Sistem enumerator (Tantani)

F. Spesifikasi Teknis Sistem Aplikasi


1. Arsitektur sistem : Berbasis Web dan Android Mobile
2. Database : PostgreSQL
3. Bahasa Pemrograman Web : PHP 7
4. Frame Work Web : Code Igniter 3.1
5. Bahasa Pemrograman Mobile : Kotlin
6. Server Web : Apache HTTP Server version 2.4.41 
7. Integrasi Data dan Sistem : Web Service dengan Micro Service
8. Operating System Server : Linux Centos 7
9. Artifical Intelegency : Early Warning System
10. Dahboard Sistem : Bigdata Analisis
11. Map Geotagging : Map BIG dan Service Google Map

X. KELUARAN KEGIATAN
Di dalam pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Sistem Aplikasi SISLOGDA Jawa Tengah
2020 ini di menghasilkan output pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Platform Aplikasi SISLOGDA yang terinstegrasi dengan Aplikasi Existing
2. Aplikasi Tantani Mobile yang bisa di akses via Google Play Store
3. Aplikasi Integra dan Dashboard executive SISLOGDA
4. Laporan Awal Pekerjaan
5. Laporan Antara Pekerjaan
6. Laporan Akhir Pekerjaan
7. Dokumentasi Sistem dan Manual Book Aplikasi
8. CD Master Aplikasi
Media dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan hardcopy. Format
yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy adalah menggunakan standar
format MS Office atau PDF. Dokumen yang diserahkan tersebut harus merupakan versi
final dari aplikasi yang telah dikembangan/dibangun melalui tahapan pengujian dan
integrasi sistem aplikasi.

XI. KEBUTUHAN PERSONEL TENAGA AHLI :


Untuk memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan, sesuai dengan tahapan-tahapan
kegiatan dibagi menjadi kelompok kerja (tim), yaitu :
1. Tim Teknis Analisa dan Perancangan Sistem
2. Tim Teknis Bisnis Ilmu Pangan Teknologi Pertanian
3. Tim Teknis Pemrograman
4. Tim Integrator
5. Tim Evaluasi Sistem
Untuk kebutuhan tersebut, maka diperlukan beberapa tenaga ahli dan pendukung yang
memenuhi kualifikasi yang memadai dan peralatan, sebagai berikut :
VOLUME KEBUTUHAN
NO URAIAN PENGALAMAN
JML SAT WKT SAT SPESIFIKASI
KERJA
A. Tim Teknis
 Team Leader 1 Org 4 Bln S2-Teknik Informatika Min 5 Tahun

 Ahli Ilmu Pangan / Teknologi Pertanian 1 Org 4 Bln S3-Ilmu Pangan / Teknologi Min 1 Tahun
Pertanian
 Ahli Analis Sistem dan Perancangan 1 Org 4 Bln S2-Teknik/Sistem Informasi Min 5 Tahun
Sistem
 Ahli Database 1 Org 4 Bln S1-Teknik Informatika Min 5 Tahun
 Ahli Programmer Android Mobile 1 Org 4 Bln S1-Teknik Informatika Min 3 Tahun
 Ahli Programmer Web 2 Org 4 Bln S1-Teknik Informatika Min 3 Tahun
 Ahli Integrasi Sistem dan Data 1 Org 4 Bln S1-Teknik Informatika Min 4 Tahun
B. Tenaga Penunjang
 Tenaga Tester dan Dokumentator Sistem 1 Org 4 Bln Minimal D3 Teknik Informatika Min 2 Tahun
 Tenaga Administrasi 1 Org 4 Bln Minimal D3 Umum Min 2 Tahun

XII. TUGAS  DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI


Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk
pekerjaan ini, yaitu terdiri dari  :
1. TENAGA AHLI :
a. Ketua Tim (Team Leader) ahli Teknologi Informasi
Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Teknologi Informasi disyaratkan seorang
Sarjana Teknologi Informasi (S2) pengalaman minimal 5 tahun, mempunyai NPWP
dan sudah melaporkan pajak tahunan 2019, berpengalaman dalam bidang perencanaan
pekerjaan teknologi informasi, mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan
permasalahannya.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan
penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas dan tanggung jawab kepala team meliputi:
o Mempersiapkan petunjuk teknis dan setiap kegiatan pekerjaan baik pengambilan
data, pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.
o Bertanggung jawab terhadap seluruh lingkup pekerjaan Pengembangan aplikasi
sislogda jawa tengah dari prototyping, development, integrasi, instalasi, dan
implementasi sistem serta menjamin bahwa hasil pekerjaan sesuai dengan Acuan
Tugas dan petunjuk petunjuk lain yang diberikan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
o Melaksanakan koordinasi dengan instansi instansi yang terkait serta seluruh anggota
Team.
o Memantau kemajuan pekerjaan dan memberikan laporan periodik kepada Pejabat
Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
o Bersama Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
berkonsultasi dengan pejabat Dinas Ketahanan Pangan untuk mendiskusikan segala
hal yang bersangkutan dengan perencanaan teknis jalan / jembatan yang ditangani.
o Mewawancara stakeholder yang terkait dengan Pengembangan Aplikasi SISLOGDA
Jawa Tengah guna:
 Mengumpulkan data existing
 Mengkonfirmasikan kebutuhan dan tingkat pekerjaan yang diperlukan.
 Menentukan survai lapangan yang dibutuhkan dan data yang diperlukan.
b. Ahli Ilmu Pangan / Teknologi Pertanian
Ahli Pertanian adalah Ahli Ilmu Pangan dan Teknologi Pertanian disyaratkan seorang
Sarjana Ilmu Pangan Teknologi Pertanian (S3) pengalaman Minimal 1 tahun sejak
mendapatkan gelar S3 nya, berpengalaman sebagai Ilmu Pangan Teknologi Pertanian
baik dalam kajian teknis dalam dunia ilmu pangan dan teknologi pertanian,
mempunyai NPWP, berpengalaman dalam bidang bisnis proses dalam mata rantai
pertanian dan kelembagaan pertanian, mengetahui dengan baik proses perencanaan
dengan permasalahannya.
Sebagai Ahli Pertanian, tugas utamanya adalah menyusun dan mengimplementasikan
rancang bangun system ketahanan pangan dalam skup sudut pandang ilmu pertanian
dan pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan penuh sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas dan tanggung jawab kepala team meliputi:
 Mempersiapkan petunjuk teknis dan setiap kegiatan perancangan bisnis proses
pengembangan system aplikasi SISLOGDA dalam penerapan ilmu pertanian untuk
meuwujudkan Ketahanan Pangan Daerah.
 Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan teknis pembangunan pertanian
tanaman pangan.
 Menentukan entitas yang terlibat dalam mata rantai aplikasi yang di kembangkan
untuk mewujudkan suatu system aplikasi yang terintegrasi sesuai dengan maksud
dan tujuan
 Menyusun dan menentukan field data entitas pertanian secara detail yang akan di
masukan ke dalam Sistem Aplikasi yang akan di bangun dan di kembangkan .
 Menyiapkan laporan pekerjaan dari segi kajian ilmu pangan teknologi pertanian

c. Ahli Analisa dan Perancangan Sistem IT (Sistem Enginering)


Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Teknologi Informasi disyaratkan seorang
Sarjana Teknologi Informasi (S2) pengalaman minimal 5 tahun, mempunyai
NPWP sudah melaporkan pajak tahunan 2019, berpengalaman dalam bidang
perencanaan pekerjaan teknologi informasi, mengetahui dengan baik proses
perencanaan dengan permasalahannya.
Sebagai Analis dan Perancangan Sistem tugas utamanya adalah menyusun dan
merancang kesleurhan proses pengembangan sistem selama masa pelaksanaan
penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas dan tanggung jawab ahli analisa dan peracangan sistem meliputi:
o Menganalisa data dan merancang alur system yang akan di bangun dan di
kembangkan mulai dari aliran data, pemrosesan data, penyimpanan data dan
uoutput yang di hasilkan dari aplikasi
o Melakukan penyusunan DFD “Data Flow Diagram”, SADT “Structured Analysis
And Design Technique” maupun FlowChart untuk melakukan perancangan pada
sistem yang baru secara lebih detail.
o Membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram aplikasi yang akan
di bangun dan di kembangkan
o Menyusun dan merancang arsitektur system yang akan di bangun dan di
kembangkan dari software, hardware, Insfrastruktur TI dan security system.
o Memantau kemajuan pekerjaan dan memberikan laporan kepada ketua tim
pekerjaan yang bertanggung jawa kepada keseluruhan progress pelaksaaan
pekerjaan
o Bersama Team Leader Pekerjaan berkonsultasi dengan pejabat Dinas Ketahanan
Pangan untuk mendiskusikan segala hal yang bersangkutan dengan perencanaan
teknis pekerjaan yang ditangani.

d. Ahli Database (Databased Enginering)


Ahli Database (Databased Enginering) adalah Ahli Teknologi Informasi disyaratkan
seorang Sarjana Teknologi Informasi (S1) pengalaman minimal 4 tahun,
mempunyai NPWP sudah melaporkan pajak tahunan 2019, berpengalaman dalam
bidang perencanaan dan rancang bangun system database, mengetahui dengan baik
tool-tool yang di gunakan di dalam merancang database.
Sebagai Ahli Database, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan
penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas dan tanggung jawab ahli analisa dan peracangan sistem meliputi:
o Merumuskan spesifikasi sistem basis data yang dibutuhkan sistem.
o Bertanggung jawab untuk pengelolaan sumber daya data yang mencakup
perencanaan database. pengembangan dan pemeliharaan standard, kebijakan
dan prosedur, dan mendisaian conceptual dan logical database. DA berkonsultasi
dengan dan memberi masukan kepada para manajer senior, untuk memastikan
bahwa arah pengembangan database telah mendukung tujuan perusahaan.
o Melakukan perancangan desain struktur sistem basis data terhadap modul dan
fitur-fitur dari aplikasi yang dikembangkan.
o Mengidentifikasi data  ( yaitu entitas dan atribut), hubungan antara data, dan
batasan atas data yang akan disimpan database. Perancang Database logis harus
mempunyai suatu pemahaman yang saksama dan lengkap tentang  data
organisasi dan aturan bisnis.
o Bertanggung jawab untuk membangun phisik database, tugasnya mulai dari disain
database phisik dan implementasi, jaminan keamanan dan kendali integritas,
pemeliharaan sistem , dan memastikan hasil yang memuaskan dari
pengoperasian aplikasi untuk para pemakai. Peran DBA lebih teknis dibanding
peran DA, dan menuntut pengetahuan DBMS dan lingkungan sistem.
o Menyusun dokumentasi sistem basis data dalam bentuk Entity Relation
Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD)
o bertugas memutuskan bagaimana merelaisasikan hasil disain database logis ke
dalam database secara phisik. Ini mencakup : pemetaan hasil disain database
yang logis ke dalam satu set tabel dengan batasan integritas, memilih metode
akses dan struktur storage yang spesifik agar tercapai kinerja data yang baik,

merancang  ukuran keamanan yang diperlukan data.


o Melakukan instalasi sistem basis data.

e. Ahli Programmer Android Mobile (Android dan IOS)


Ahli Programmer Mobile adalah Ahli Teknologi Informasi disyaratkan seorang
Sarjana Teknologi Informasi (S1) pengalaman minimal 3 tahun, mempunyai
NPWP sudah melaporkan pajak tahunan 2019, berpengalaman dalam Bahasa
Pemorgran Kotlin yang di gunakan di dalam dalam pemrograman.
Sebagai Ahli Programmer Mobile, tugas utamanya adalah menuliskan serangkaian
instruksi menggunakan bahasa pemrograman tertentu dalam membangun android
app. Lebih singkatnya, programmer mobile adalah orang yang membuat program
android.
Tugas dan tanggung jawab ahli programmer mobile meliputi:
o Mendefinisikan kebutuhan merupakan tugas utama yang harus dilakukan oleh
programmer sebelum membuat aplikasi. Hal itu sangat diperlukan untuk menilai
tingkat kepuasan pengguna setelah menggunakan aplikasi tersebut. Selain itu,
programmer harus menentukan jenis platform dan tools lainnya yang akan
digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi.
o Menulis kode program (source code) adalah tugas paling penting yang dilakukan
oleh programmer. Tugas ini dilakukan setelah programmer selesai membuat
flowchart. Dalam artian, programmer menuangkan gambaran flowchart kedalam
bentuk kode program menggunakan bahasa pemrograman yang telah disepakati
dalam hal ini pembuatan aplikasi berbasiskan mobile android
o Ketika selesai menuliskan kode program, programmer dapat melakukan
proses debug terhadap aplikasi. Maksudnya adalah programmer dapat mengecek
terjadinya kesalahan atau error yang terjadi dalam aplikasi. Jika terjadi kesalahan,
maka programmer dapat mengevaluasi kode program yang sudah dibuat.
o Menguji program adalah tugas programmer selanjutnya, dimana aplikasi yang
sudah selesai dibuat akan dipublikasikan kepada pengguna. Dengan begitu,
aplikasi yang sudah dibuat memiliki manfaat bagi pengguna.

f. Ahli Programmer Web


Ahli Programmer Web dalah Ahli Teknologi Informasi disyaratkan seorang Sarjana
Teknologi Informasi (S1) pengalaman minimal 3 tahun, mempunyai NPWP sudah
melaporkan pajak tahunan 2019, berpengalaman dalam Bahasa PHP 7 yang di
gunakan di dalam dalam pemrograman serta tool-tool dan framework yang sudah di
tentukan.
Sebagai Ahli Programmer Web tugas utamanya adalah menuliskan serangkaian
instruksi menggunakan bahasa pemrograman tertentu dalam membangun Aplikasi
berbasiskan Web. Lebih singkatnya, programmer web adalah orang yang membuat
program aplikasi web
Tugas dan tanggung jawab ahli programmer web meliputi:
o Frontend Developer, Frontend Developer mempunyai tugas untuk mendesain
tampilan depan  sebuah website. Selain itu, frontend developer juga bertanggung
jawab dalam membangun bagian interface dari sisi user. Seorang frontend
developer harus bisa menguasai tiga bahasa pemrograman yaitu HTML, CSS, dan
juga Javascripts. Keahlian lain yang dibutuhkan adalah penguasaan berbagai
framework mulai dari Bootstrap, Backbone, Vue.js, React.js, dan lainnya. Selain itu,
frontend developer juga banyak diminta agar dapat menguasai libraby seperti
jQuery dan LESS. 
o Backend Developer, ackend Developer bertugas untuk membangun dan
mengelola teknologi yang mendukung 3 komponen backend sebuah website, yaitu
server, aplikasi dan database. Dalam menjalankan tugasnya, backend developer
menggunakan bahasa programing seperti PHP, Ruby, Python, Java, atau yang lain.
Backend developer mempunyai tanggung jawab dalam memprogram server agar
dapat mengirimkan dokumen (HTML, CSS, dan kode Javascript) ke browser
pengguna. Selain itu, mereka juga bertugas untuk memastikan keamanan website
yang sedang dikembangkan. 

g. Ahli Integrasi Sistem dan Data (Integration Engineer)


Ahli Integrasi SIstem dan Data (Integration Engineer) adalah Ahli Teknologi
Informasi disyaratkan seorang Sarjana Teknologi Informasi (S2) pengalaman
minimal 4 tahun, mempunyai NPWP sudah melaporkan pajak tahunan 2019,
berpengalaman dalam API Service dan Microservice yang di gunakan di dalam
proses integrase system data dengan aplikasi-aplikasi existing yang akan di
integrasikan dan yang sudah di tentukan.
Sebagai Ahli Integrasi SIstem dan Data (Integration Engineer) tugas utamanya
adalah membuat sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang digunakan  ketika
membangun perangkat lunak untuk sistem  operasi tertentu. Dengan memanfaatkan
API, developer dapat menggunakan fungsi standar untuk berinterkasi dengan sistem
operasi lain. 
Tugas dan tanggung jawab ahli programmer web meliputi:
o Menyusun rencana tahapan dan pelaksanaan integrasi berkoordinasi dengan
tenaga ahli lainnya.
o Memastikan bahwa aplikasi, jaringan, infratruktur, dan komponen lainnya yang
terkait telah sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dan dapat diintegrasikan
dengan baik.
o Melakukan System Integration Test (SIT) dan pengujian lainnya yang terkait serta
menyusun laporan hasil pengujian
o API Developer bertugas dalam ngebuat RESTful API, API ini yang akan dikirimkan
ke Frontend Developer atau nerima data dari Frontend Developer, dan struktur
yang diminta sesuai ketentuan dari SIstem yang di buat tersebut ke Frontend Dev.
Seperti bagaimana bentuk responsenya, result code yang harus dikembalikan, dll.
o memastikan API service yang di develop tidak mengalami down waktu diakses

B. TENAGA PENDUKUNG
1. Tenaga Tester Minimal D3 Teknik Informatika/Komputer dengan pengalaman
minimal 2 tahun dalam melakukkan pengujian sistem berjumlah 1 orang
2. Tenaga Administrasi, lainnya adalah lulusan minimal D3 Umum dengan
pengalaman 3 (Tiga) tahun di bidangnya berjumlah 1 orang
XII. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan sesuai tahapan adalah 120 hari
kalender (4 bulan)

XIII. PELAPORAN PEKERJAAN


Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dalam bahasa
Indonesia, meliputi:
1. Laporan Pendahuluan, berisi :
a. Metodologi/Rencana pelaksanaan pekerjaan;
b. Alokasi Tim Ahli dan tenaga pendukung lainnya;
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.
2. Laporan Antara, berisi :
a. Analisa Perancangan Sistem;
b. Arsitektur Sistem yang di kembangkan
c. Prototype Aplikasi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 75 (Tujuh puluh lima) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan.
3. Laporan Akhir, berisi :
a. Memuat seluruh proses kegiatan dan pertanggungjawaban karena telah selesainya
tahapan-tahapan kegiatan yang sudah dilakukan;
b. Dokumentasi lain yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan sistem ini.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (Seratus dua puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan dan disertai dengan CD berisi seluruh laporan dan hasil aplikasi
sebanyak 10 (sepuluh) buah.

XIV. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

XV.  PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai
persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan
pekerjaan Perencanaan dan Pengembangan Sistem Aplikasi.

XVI. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

XVII. PENUTUP
KAK Pengembangan Aplikasi SISLOGDA Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah ini
telah disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan,
Dishanpan Prov. Jateng merupakan referensi teknis bagi Pihak Ketiga dalam
melaksanakan kegiatan.
Tuntutan teknis yang tertuang dalam KAK bersifat mengikat dan tidak dapat di tawar,
kecuali apabila dalam perkembangan komunikasi dengan Pihak Ketiga terdapat
perkembangan baru yang belum tercover dalam KAK dan secara teknis penambahan
tersebut akan makin memperkuat operasional Aplikasi SISLOGDA terintegrasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi kemudian dan bersifat penyempurnaan akan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari KAK ini.
Ungaran, 12 Mei 2020

Kuasa Pengguna Anggaran


Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Sri Broto Rini, SP.,MP.


NIP. 197005201995032002

Anda mungkin juga menyukai