BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Dua daerah aliran sungai (DAS) yang cukup besar di DIY adalah DAS
Progo di barat, dan DAS Opak-Oya di timur. Sungai-sungai yang cukup
terkenal di DIY antara lain adalah Sungai Serang, Sungai Progo, Sungai
Bedog, Sungai Winongo, Sungai Boyong-Code, Sungai Gajah Wong,
Sungai Opak, dan Sungai Oya.
Ekonomi
Gambar 2.5. Pasar tradisional sebagai pusat perekonomian yang
berbasis kerakyatan
Kerjasama
Gambar 2.12. Prefektur Kyoto, sebuah kerja sama sister province yang
telah berjalan lebih dari 25 tahun
Sampai tahun 2010, Pemda DIY memiliki kerja sama dengan daerah
lain yang dituangkan dalam tiga puluh perjanjian kerja sama yang
masih berlaku. Dua puluh satu buah kerja sama dengan daerah lain di
dalam negeri, dan sembilan sisanya dengan daerah lain di luar negeri,
seperti program Sister Province dengan prefektur Kyoto Jepang dan
Negara Bagian California Amerika Serikat. Perjanjian kerja sama yang
baru mulai 2010 dilakukan dengan delapan daerah di dalam negeri,
dan dua kesepakatan dengan daerah lain di luar negeri.
Moda darat
Jalan
Kereta api
Angkutan Pipa
Angkutan Gantung
Moda Laut
Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang
terbatas, maka pelayaran merupakan moda angkutan yang paling
efektip untuk angkutan barang jarak jauh barang dalam jumlah yang
besar. Pelayaran dapat berupa pelayaran paniai, pelayaran antar
pulau, pelayaran samudra ataupun pelayaran pedalaman melalui
sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran biaya terminal dan
perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi, sedangkan
biaya pelayarannya rendah. Ukuran kapal cenderung semakin besar
pada koridor-koridor pelayaran utama, dimana pada tahun 1960an
ukuran kapal yang paling besar mencapai 100.000 dwt tetapi sekarang
sudah mulai digunakan kapal tangker MV Knock Nevis 650 ribu ton
dengan panjang 458 meter, draft 24,6 meter.
Moda Udara
1. sepeda motor;
2. mobil penumpang;
3. mobil bus;
4. mobil barang; dan
5. kendaraan khusus.
Sepeda Motor
Jenis-jenis motor
Mobil Penumpang
1. Mesin Diesel Atau Bensin, ada dua jenis mesin kendaraan yang
dapat menjadi pilihan Anda. Apakah mobil bermesin diesel atau
mobil bermesin bensin, kedua jenis mesin ini memiliki karakter
yang sangat berbeda. Yang paling bisa terlihat adalah, mesin
bensin cenderung memiliki getaran dan suara lebih halus,
sedangkan mesin diesel punya getaran yang lebih besar dan
bersuara lebih kasar. Mesin diesel menggunakan bahan bakar
solar, sedangkan mesin bensin menggunakan bahan bakar
sejenis Premium ataupun Pertamax. Jadi, ada baiknya pelajari
kekurangan dan kelebihan masing-masing tipe mesin dengan
membaca brosur mobil tersebut dan sesuaikan dengan keinginan
anda.
2. Transmisi Manual Atau Automatic (Otomatis), buat anda yang
menginginkan kepraktisan dan kenyamanan berkemudi
diperkotaan yang padat, mobil bertransmisi otomatis bisa jadi
pilihan. Sedangkan jika tidak terlalu memperdulikan hal itu
mobil transmisi manual tidak salah untuk dipilih.
3. Jenis Mobil, cecara garis besar ada dua jenis mobil yaitu mobil
penumpang dan mobil niaga. Mobil jenis penumpang itu seperti
sedan, SUV dan Hatchback dan untuk jenis niaga itu
kebanyakan seperti jenis MPV. Mobil penumpang umumnya lebih
bergengsi dari segi model dan menawarkan kenyamanan lebih,
sedangkan untuk mobil niaga menawarkan kapasitas muat yang
banyak serta biaya perawatan yang mudah dan murah.
4. Tingkat Konsumsi Bahan Bakar, setiap mobil memiliki tingkat
konsumsi bahan bakar yang berbeda-beda. Umumnya semakin
besar kapasitas CC mesin mobil, berarti konsumsi BBM-nya pun
semakin banyak serta tenaga mesinnya pun semakin besar,
misalkan mobil 1500 CC pasti konsumsi BBM-nya lebih boros
daripada yang bermesin 1000 CC, namun mobil 1500 CC
tenaganya lebih kuat. Akan tetapi seiring tekknologi mesin yang
semakin baik, banyak mobil dengan kapasitas mesin yang ber CC
besar pun tetap bisa memiliki konsumsi BBM yang irit alias
efisien. Yang jelas untuk saat ini, pilihlah mobil yang konsumsi
BBM-nya irit. Mobil dengan jenis transmisi otomatis cenderung
lebih boros ketimbang transmisi manual.
5. Ketersediaan dan Harga Spareparts, suku cadang adalah hal
yang penting untuk diketahui, mulai dari ketersediaan hingga
harganya harus diketahui informasinya. Karena tiap komponen
di mobil pasti punya waktu masa pakai. Tanyakan kepada dealer
atau penjual bagaimana dengan ketersediaan suku cadangnya,
akan lebih baik mencari informasi lagi diluar dari kedua sumber
tersebut. Mobil yang harga suku cadangnya mahal dan sulit
didapatkan saat dibutuhkan tentu akan sangat merepotkan jika
suatu saat ada kerusakan pada mobil yang anda gunakan.
6. Nilai Harga Jual Kembali, untuk antisipasi, jika sewaktu-waktu
anda bosan dengan mobil yang sudah dimiliki dan tiba-tiba ingin
menjualnya, ada baiknya mempertimbangkan harga jual kembali.
Semakin tinggi nilai harga jualnya kembali, tentunya akan
sangat menguntungkan bagi anda. Sebagai informasi harga mobil
akan tetap tinggi jika suku cadangnya murah dan mudah
diperoleh, serta pemakaian bahan bakarnya irit.
7. Jarak Tempuh dan Kondisi Jalan Sehari-hari, pertimbangkan
juga dimana tempat tinggal anda untuk memilih mobil yang
sesuai. Misalkan jalanan menuju rumah anda tidak rata dan
rawan banjir maka sebaiknya pilih mobil yang memiliki kaki-kaki
yang tinggi atau jarak dengan permukaan tanahnya (ground
clearance) tinggi, tidak dianjurkan memilih mobil sedan. Pilihlah
mobil City Car jika tempat tinggal anda memiliki jalanan yang
sempit dan pada, karena mobil jenis City Car pasti memiliki
ukuran body yang kecil. Pertimbangkan juga jika Anda tidak
mempunyai lahan parkir.
8. Kemudahan Service, pilihlah mobil yang memiliki jaringan
pelayanan bengkel resminya banyak dan tersebar luas, serta
sebisa mungkin juga cari informasi mengenai biaya yang harus
dikeluarkan setiap kali servis untuk perawatan (Tune-Up).
Mobil Bus
Bus
Bus sekolah
Bus Tingkat
Bus tingkat Bus tingkat dirancang dengan dua lantai agar dapat
memuat lebih banyak penumpang. Pernah dikenal dan digunakan
sebagai bagian dari transportasi publik di Jakarta, Surakarta,
Surabaya, Makasar, namun karena umur dan kebijakan
pengoperasian, bus tingkat hanya tinggal kenangan. Bus tingkat juga
digunakan sebagai angkutan penumpang umum di beberapa kota
besar seperti London, Bombay, Hong Kong, Singapura, Dublin, Berlin,
Davis, California, dan Victoria, British Columbia.
Bus tempel yang dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai articulated bus,
tandem bus atau accordion bus adalah bus yang merupakan rangkaian
2 chasis yang tersambung dengan suatu sumbu putar/turn table dan
mempunyai 3 as roda, 2 pada chasis di depan dan 1 pada chasis yang
di belakang (bisa tandem) dalam satu kesatuan. Bus tempel digunakan
pada trayek angkutan angkutan perkotaan yang penumpangnya
banyak, karena setiap bus dapat mengangkut sampai 160 orang
penumpang.
Bus kota
Bus pariwisata
Mobil Barang
Gambar 9. Mobil barang Isuzu Elf
Daya angkut
Kendaraan Khusus
Sepeda
Gambar 13. Sepeda dilengkapi lampu depan, dengan berbagai tas dan
alat penyimpanan
Gambar 14. Rancangan sepeda Drais, 1817
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang
dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu
pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer.
Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik
sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan
James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888
John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak
lagi berguncang.
Becak
Gambar 15. Becak Jepang.1897
Sama seperti Awal mula becak, tak jelas juga kapan becak dikenal di
Indonesia. Lea Jellanik dalam Seperti Roda Berputar, menulis becak
didatangkan ke Batavia dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an.
Jawa Shimbun terbitan 20 Januari 1943 menyebut becak
diperkenalkan dari Makassar ke Batavia Akhir 1930-an. Ini diperkuat
dengan catatan perjalanan seorang wartawan Jepang ke berbagai
daerah di Indonesia, termasuk Makassar. Dalam catatan berjudul “Pen
to Kamera” terbitan 1937 itu disebutkan, becak ditemukan orang
Jepang yang tinggal di Makassar, bernama Seiko-san yang memiliki
toko sepeda. Karena penjualan seret, pemiliknya memutar otak agar
tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi. Dia membuat
kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.
Bentuk-bentuk becak
Kereta Kuda
Kereta kuda atau lebih dikenal dengan nama Delman atau Sado
ataupun Cidomo adalah kendaraan transportasi tradisional yang
beroda dua, tiga atau empat yang tidak menggunakan mesin tetapi
menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi
yang menggunakan kuda antara lain adalah Kereta Perang, Kereta
Kencana dan Kereta kuda.
Andong
Cidomo
Gambar 20. Cidomo, alat transportasi tenaga kuda di Lombok
Dokar
Pedati
Pedati atau gerobak atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat
yang memiliki dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai
sarana transportasi. Gerobak dapat ditarik oleh hewan seperti sapi,
kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh manusia. Kereta (Inggris:
wagon) adalah sejenis gerobak dengan empat buah roda untuk
transportasi yang lebih berat ditarik oleh sedikitnya dua kuda.
Gerobak telah disebut dalam berbagai literatur sejak abad ke-2 SM.
Kitab suci India Rgveda menulis bahwa pria dan wanita bagaikan dua
roda dari gerobak. Gerobak tangan yang didorong oleh manusia
digunakan secara luas di seluruh dunia.
Jalur operasi suatu angkutan kota dapat diketahui melalui warna atau
kode berupa huruf atau angka yang ada di badannya.
Keterangan:
Lf = load factor (%)
Psg = total jumlah penumpang (orang)
C = kapasitas angkutan umum (orang)
b. Frekuensi adalah jumlah angkutan yang diberangkatkan dalam
waktu tertentu yang dapat diukur sebagai frekuensi tinggi atau
frekuensi rendah. Selain itu, frekuensi merupakan jumlah
kendaraan yang melewati suatu titik dalam satuan waktu per
jam. Frekuensi tinggi dapat diartikan angkutan umum yang
diberangkatkan dalam kurun waktu tertentu berjumlah banyak
dan frekuensi rendah berarti jumlah angkutan umum yang
diberangkatkan dalam kurun waktu tertentu adalah sedikit.
Untuk menghitung frekuensi suatu angkutan, dapat
menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
F = frekuensi (kendaraan/jam)
P = jumlah penumpang perjam pada seksi terpadat (orang)
C = kapasitas kendaraan (orang)
Fmin= 3 kendaraan/jam
c. Waktu antara (headway) adalah interval keberangkatan antara
satu angkutan umum dengan angkutan umum berikutnya yang
di hitung dalam satuan waktu pada titik tertentu pada setiap
rute. Variabel ini memiliki pengaruh pada tingkat pelayanan
suatu angkutan umum (service level). Pengaturan headway
memiliki hubungan dengan pengangkutan penumpang. Adapun
untuk menghitung headway angkutan umum ditetapkan
berdasarkan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
H = waktu antara (menit)
F = frekuensi
d. Kecepatan perjalanan didefinisikan sebagai tingkat pergerakan
lalu lintas atau kendaraan tertentu yang sering dinyatakan
dalam kilometer per jam. Adapun kecepatan perjalanan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
V = kecepatan perjalanan (km/jam)
J = panjang rute/seksi jalan (km)
W = waktu tempuh (menit)
e. Ketersediaan angkutan dapat dijelaskan melalui jumlah armada
yang beroperasi untuk memenuhi ketersediaan. Perhitungan
untuk menentukan jumlah armada yang dibutuhkan
diperlukan perhitungan waktu sirkulasi dan headway. Adapun
perhitungan untuk jumlah armada yang dibutuhkan dapat
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
N = jumlah armada yang dibutuhkan
CTT = waktu sirkulasi (menit)
H = waktu antara (menit)
Waktu sirkulasi adalah waktu perjalanan yang dibutuhkan oleh
angkutan umum untuk melintasi sepanjang rute dari titik (A)
ke titik akhir kemudian kembali ke titik awal (A). Adapun waktu
sirkulasi dengan pengaturan kecepatan kendaraan rata-rata 20
km perjam memiliki deviasi waktu sebesar 5% dari waktu
perjalanan. Waktu sirkulasi dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
CTT = (TAB + TBA) + (ζ AB + ζ BA) + (TTA + TTB)
Keterangan:
CTT = Waktu sirkulasi dari A ke B kembali Ke A
TAB = Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
TBA = Waktu perjalanan rata-rata dari B ke A
ζ AB = Deviasi waktu perjalanan dari A ke B
ζ BA = Deviasi waktu perjalanan dari B ke A
TTA = Waktu henti kendaraan di A
TTB = Waktu henti kendaraan di B
f. Waktu perjalananmerupakan waktu yang dibutuhkan oleh
angkutan kota dalam melakukan perjalanan setiap segmennya.
Adapun perhitungan waktu perjalanan adalah sebagai berikut:
3.4. OUTPUT