BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Maksud dari studi ini adalah melakukan kegiatan identifikasi, survai dan analisis
kinerja ruas jalan dan simpang di wilayah Perkotaan Yogyakarta.
C. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah tersusunnya data kinerja ruas
jalan sebanyak 100 ruas dan 45 simpang serta rekomendasi penanganannya di
perkotaan Yogyakarta.
D. LOKASI PEKERJAAN
Wilayah studi yang menjadi objek kajian teknis dalam studi ini adalah di Ruas
jalan dan Simpang di Perkotaan Yogyakarta yaitu :
Ruas
Wilayah Bantul
No Ruas No Ruas
Wilayah Kulonprogo
No Ruas No Ruas
Wilayah Gunungkidul
No Ruas No Ruas
Wilayah Sleman
No Ruas No Ruas
Yogyakarta -Kebonagung 1
65 (Ruko Bantulan ) 75 Besi - Jangkang
Yogyakarta -Kebonagung 1
66 (Sentra Genteng ) 76 Jangkang - Koroulon
No Ruas No Ruas
Simpang
Wilayah Bantul Wilayah Kulonprogo
No Simpang No Simpang
34 Simpang 4 Moyudan
35 simpang Kronggahan
36 Simpang Cebongan
38 Simpang Ngaglik
39 Simpang 3 Besi
40 Simpang 4 Pakem
42 Simpang 4 Kamdanen
43 Simpang 3 Pulowatu
44 Simpang 3 Piyungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SISTEM TRANSPORTASI
orang atau barang yang tercakup dalam suatu tatanan. Sistem transportasi
bertujuan untuk proses transportasi dapat dicapai optimumdalam ruang dan waktu
tertentu dengan mempertimbangkan faktor keamanan,kenyamanan, kelancaran
serta efisiensi waktu dan biaya. Sistem transportasi bermanfaat untuk perjalanan,
bepergian, dan lalu lintas.Perjalanan adalah menikmati perjalanan dalam proses
perpindahan dari suatu tempat ketempat yang lain (menikmati rute dan alat
transportasinya). Bepergian adalah mencapaisuatu tempat dan bukan bertujuan
menikmati apa yang terjadi sepanjang lintasan. Lalulintas adalah menyangkut lalu
lalangnya orang atau barang dari suatu tempat ke tempatyang lain yang akhirnya
menimbulkan lalu lintas.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dengan 17 ribuan pulau hanya
bisa terhubungkan dengan baik dengan sistem transportasi multi moda, tidak ada
satu modapun yang bisa berdiri sendiri, melainkan saling mengisi. Masing-masing
moda mempunyai keunggulan dibidangnya masing-masing. Pemerintah berfungsi
untuk mengembangkan keseluruh moda tersebut dalam rangka menciptakan
sistem transportasi yang efisien, efektif dan dapat digunakan secara aman dapat
menempuh perjalanan dengan cepat dan lancar.
Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang terlibat yang
saling berhubungan yang rangkai dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas).
Masing-masing moda transportasi memiliki karakteristik teknis yang berbeda dan
pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.
Moda darat
Jalan
Merupakan moda yang sangat kental dalam kehidupan kita sehari-hari memenuhi
kebutuhan transportasi. Moda jalan mempunyai fleksibilitas yang tinggi sepanjang
didukung dengan jaringan infrastruktur.
Kereta api
Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan yang
tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan diatas rel. Moda kereta api
tidak se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat digunakan bila didukung
oleh jaringan infrastruktur rel kereta api.
Angkutan Pipa
Merupakan moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair atau pun
gas, pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu di tanah atau pun
digelar melalui dasar laut.
Angkutan Gantung
merupakan moda yang biasanya dipakai untuk keperluan khusus. Misalnya wisata
dan bukan untuk keperluan sehari-hari.
Moda Laut
Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang terbatas,
maka pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektip untuk angkutan
barang jarak jauh barang dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat berupa
pelayaran paniai, pelayaran antar pulau, pelayaran samudra ataupun pelayaran
pedalaman melalui sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran biaya
terminal dan perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi, sedangkan
biaya pelayarannya rendah. Ukuran kapal cenderung semakin besar pada koridor-
koridor pelayaran utama, dimana pada tahun 1960an ukuran kapal yang paling
besar mencapai 100.000 dwt tetapi sekarang sudah mulai digunakan kapal tangker
MV Knock Nevis 650 ribu ton dengan panjang 458 meter, draft 24,6 meter.
Moda Udara
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat
melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh
moda transportasi lain. Di Papua ada beberapa kota yang berada di pedalaman
yang hanya dapat dihubungkan dengan angkutan udara, sehingga papua
merupakan pulau dengan lebih dari 400 buah bandara/landasan pesawat/air
strip[2] dengan panjang landasan antara 800 sampai 900 meter. Perkembangan
industri angkutan udara nasional, Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi
geografis wilayah yang ada sebagai suatu negara kepulauan. Oleh karena itu,
Angkutan udara mempunyai peranan penting dalam memperkokoh kehidupan
berpolitik, pengembangan ekonomi, sosial budaya dan keamanan & pertahanan.
Kegiatan transportasi udara terdiri atas : angkutan udara niaga yaitu angkutan
udara untuk umum dengan menarik bayaran, dan angkutan udara bukan niaga
yaitu kegiatan angkutan udara untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kegiatan
pokoknya bukan di bidang angkutan udara. Sebagai tulang punggung transportasi
adalah angkutan udara niaga berjadwal, sebagai penunjang adalah angkutan niaga
tidak berjadwal, sedang pelengkap adalah angkutan udara bukan niaga.
Moda transportasi jalan dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu
moda kendaraan tidak bermotor dan moda kendaraan bermotor. Pembagian lain
yang juga masih bisa dilakukan adalah moda kendaraan pribadi dan moda
kendaraan umum. Sedang moda angkutan umum juga masih bisa dibagi dalam
dua kelompok yaitu moda angkutan umum dalam trayek dan moda angkutan
umum tidak dalam trayek.
1. sepeda motor;
2. mobil penumpang;
3. mobil bus;
4. mobil barang; dan
5. kendaraan khusus.
Sepeda Motor
Sepeda Motor didefinisikan sebagai Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau
tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan
Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. Rodanya sebaris dan pada kecepatan
tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya
giroskopik; pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh
pengendara memberikan kestabilan.
Jenis-jenis motor
yang lebih rendah seperti gigi 1 dan 2.Bobot pun dibuat seringan mungkin
demi mengembangkan kemampuan menjelajahi berbagai medan.
Touring,jenis motor yang digunakan untuk kenyamanan pada perjalanan
jauh.Kebanyakan motor touring memiliki fitur-fitur mewah seperti
GPS,TV,Radio,kursi penumpang yang besar,dan lemari yang banyak.
Skuter,motor berukuran kecil yang memiliki konsumsi bensin yang baik
dan kelincahan dalam menyelip lalu lintas.
Bebek,atau disebutnya moped,adalah jenis motor yang dahulunya dalah
sepeda bertenaga pedal manusia dan setengah listrik,kini menjadi sepeda
motor bertenaga bensin.Memiliki pengendalian melebihi skuter namun
lebih ekonomis dari motor sport.
motor sport,jenis motor yang memiliki performa dan pengendalian yang
lebih.Posisi mengemudi pun difokuskan untuk menjaga titik gravitasi
supaya pengendalian lebih terkendali.
Sport Touring,Gabungan antara touring dan sport,motor sport touring
adalah motor sport yang masih memiliki faktor-faktor kenyamanan.
Sepeda motor listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan
oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan
global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan berlomba-lomba
menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor listrik termasuk salah satu di
dalamnya. Sampai sekarang di Indonesia telah tersedia tipe dengan kecepatan 60
km/jam, dilengkapi rem cakram, lampu penerangan dekat dan jauh, lampu sein,
lampu rem serta klakson.
Mobil Penumpang
1. Sedan Merupakan mobil khusus penumpang. Jenis mobil ini paling mewah
dibanding mobil lain oleh karenanya pajaknya lebih tinggi dan harganya
lebih mahal.
2. Jeep Adalah mobil penumpang yang banyak digunakan untuk menjangkau
medan berat karena lebih lincah. Poros rodanya lebih tinggi daripada
sedan. Untuk bisa melalui medan yang berat sering dilengkapi dengan
penggerak empat roda, diperlengkapi dengan asesoris seperti winch,
tanduk.
3. Minivan Mobil jenis ini cocok untuk keluarga. Kapasitas muatnya lebih
banyak dibanding sedan. Bentuknya perpaduan antara mobil niaga dan
penumpang. Bodi belakang mirip minibus namun bodi depan mirip sedan.
Minivan dapat dilihat mirip dengan jeep namun dengan bodi yang lebih
panjang atau mirip minibus dengan hidung depan.
Untuk menghindari kesalahan dalam membeli mobil ada beberapa hal yang
memang harus dijadikan bahan pertimbangan, sehingga mobil yang anda miliki
bisa efektif dan efisien buat diri anda sendiri. Yang harus menjadi pertimbangan
adalah:
1. Mesin Diesel Atau Bensin, ada dua jenis mesin kendaraan yang dapat
menjadi pilihan Anda. Apakah mobil bermesin diesel atau mobil bermesin
bensin, kedua jenis mesin ini memiliki karakter yang sangat berbeda. Yang
paling bisa terlihat adalah, mesin bensin cenderung memiliki getaran dan
suara lebih halus, sedangkan mesin diesel punya getaran yang lebih besar
dan bersuara lebih kasar. Mesin diesel menggunakan bahan bakar solar,
sedangkan mesin bensin menggunakan bahan bakar sejenis Premium
ataupun Pertamax. Jadi, ada baiknya pelajari kekurangan dan kelebihan
masing-masing tipe mesin dengan membaca brosur mobil tersebut dan
sesuaikan dengan keinginan anda.
2. Transmisi Manual Atau Automatic (Otomatis), buat anda yang
menginginkan kepraktisan dan kenyamanan berkemudi diperkotaan yang
padat, mobil bertransmisi otomatis bisa jadi pilihan. Sedangkan jika tidak
terlalu memperdulikan hal itu mobil transmisi manual tidak salah untuk
dipilih.
3. Jenis Mobil, cecara garis besar ada dua jenis mobil yaitu mobil
penumpang dan mobil niaga. Mobil jenis penumpang itu seperti sedan,
SUV dan Hatchback dan untuk jenis niaga itu kebanyakan seperti jenis
MPV. Mobil penumpang umumnya lebih bergengsi dari segi model dan
menawarkan kenyamanan lebih, sedangkan untuk mobil niaga
menawarkan kapasitas muat yang banyak serta biaya perawatan yang
mudah dan murah.
4. Tingkat Konsumsi Bahan Bakar, setiap mobil memiliki tingkat konsumsi
bahan bakar yang berbeda-beda. Umumnya semakin besar kapasitas CC
mesin mobil, berarti konsumsi BBM-nya pun semakin banyak serta tenaga
mesinnya pun semakin besar, misalkan mobil 1500 CC pasti konsumsi
BBM-nya lebih boros daripada yang bermesin 1000 CC, namun mobil
1500 CC tenaganya lebih kuat. Akan tetapi seiring tekknologi mesin yang
semakin baik, banyak mobil dengan kapasitas mesin yang ber CC besar
pun tetap bisa memiliki konsumsi BBM yang irit alias efisien. Yang jelas
untuk saat ini, pilihlah mobil yang konsumsi BBM-nya irit. Mobil dengan
jenis transmisi otomatis cenderung lebih boros ketimbang transmisi
manual.
5. Ketersediaan dan Harga Spareparts, suku cadang adalah hal yang penting
untuk diketahui, mulai dari ketersediaan hingga harganya harus diketahui
informasinya. Karena tiap komponen di mobil pasti punya waktu masa
pakai. Tanyakan kepada dealer atau penjual bagaimana dengan
ketersediaan suku cadangnya, akan lebih baik mencari informasi lagi
diluar dari kedua sumber tersebut. Mobil yang harga suku cadangnya
mahal dan sulit didapatkan saat dibutuhkan tentu akan sangat merepotkan
jika suatu saat ada kerusakan pada mobil yang anda gunakan.
6. Nilai Harga Jual Kembali, untuk antisipasi, jika sewaktu-waktu anda
bosan dengan mobil yang sudah dimiliki dan tiba-tiba ingin menjualnya,
ada baiknya mempertimbangkan harga jual kembali. Semakin tinggi nilai
harga jualnya kembali, tentunya akan sangat menguntungkan bagi anda.
Sebagai informasi harga mobil akan tetap tinggi jika suku cadangnya
murah dan mudah diperoleh, serta pemakaian bahan bakarnya irit.
7. Jarak Tempuh dan Kondisi Jalan Sehari-hari, pertimbangkan juga dimana
tempat tinggal anda untuk memilih mobil yang sesuai. Misalkan jalanan
menuju rumah anda tidak rata dan rawan banjir maka sebaiknya pilih
mobil yang memiliki kaki-kaki yang tinggi atau jarak dengan permukaan
tanahnya (ground clearance) tinggi, tidak dianjurkan memilih mobil sedan.
Pilihlah mobil City Car jika tempat tinggal anda memiliki jalanan yang
sempit dan pada, karena mobil jenis City Car pasti memiliki ukuran body
yang kecil. Pertimbangkan juga jika Anda tidak mempunyai lahan parkir.
8. Kemudahan Service, pilihlah mobil yang memiliki jaringan pelayanan
bengkel resminya banyak dan tersebar luas, serta sebisa mungkin juga cari
informasi mengenai biaya yang harus dikeluarkan setiap kali servis untuk
perawatan (Tune-Up).
Mobil Bus
Yang dimaksud dengan “mobil bus” adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang
yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk
Pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang
berhenti) di semua (perhentian)". Ukurannya bermacam-macam. Bus besar untuk
beroperasi di jalan-jalan raya yang lebar dan transportasi jarak jauh. Bus kecil
beroperasi di kampung atau jalan kecil antar kota kabupaten. Bentuknya ada dua
macam yaitu bentuk berhidung dan tanpa hidung. Sekarang kebanyakan bus
didesain tanpa hidung sehingga lebih praktis dan ringkas.
Bus
Bus atau dalam bahasa Inggris disebut Coach atau motorcoach biasanya adalah
kendaraan yang dirancang untuk bepergian jarak jauh dari bus biasa. Sebagai
hasilnya dia dilengkapi dengan kursi yang lebih nyaman, sebuah ruangan untuk
tempat bagasi, dan mesin yang lebih besar. Kendaraan ini biasanya lebih tinggi
dari bus biasa, dan dilengkapi dengan A.C., toilet, dan sistem audio/video.
Mesin yang digunakan harus mampu menempuh trayek yang belum tentu mulus
dibeberapa daerah seperti di pedalaman Papua< Kalimantan atau Sumatera.
Disamping itu bus juga digunakan untuk kepentingan pariwisata jarak jauh atau
keliling kota menuju objek-objek wisata didalam kota, bus yang demikian ini
biasanya disertai pemandu wisata.
Bus sekolah
dengan berjalan kaki. Di AS bus sekolah biasanya memiliki warna khusus yaitu
kuning dan dilengkapi dengan lampu peringatan lalu lintas serta perlengkapan
pengaman lainnya yang digunakan ketika para penumpang naik atau turun dari
bus. Bus sekolah biasanya dioperasikan oleh distrik sekolah atau oleh penyedia
jasa bus sekolah yang dikontrak. First Student memperkenalkan bus-bus kuning di
Britania Raya. Namun kebanyakan pelayanan bus sekolah dilakukan dengan
menggunakan bus-bus biasa. Di negara-negara lain, bus sekolah tidak selalu
berwarna kuning. Buenos Aires, dan kemungkinan juga bus-bus sekolah lainnya
di Argentina diberi warna oranye dan ditulisi "escolares." Di Jakarta pernah
dicoba diperkenalkan bus sekolah oleh pemerintah Jakarta, namun proyek ini
tidak berhasil karena seringkali penumpang yang bukan murid sekolah juga ikut
menggunakannya. Beberapa sekolah swasta di beberapa tempat di Indonesia
memberikan pelayanan bus sekolah bagi siswa-siswanya.
Bus Tingkat
Bus tingkat Bus tingkat dirancang dengan dua lantai agar dapat memuat lebih
banyak penumpang. Pernah dikenal dan digunakan sebagai bagian dari
transportasi publik di Jakarta, Surakarta, Surabaya, Makasar, namun karena umur
dan kebijakan pengoperasian, bus tingkat hanya tinggal kenangan. Bus tingkat
juga digunakan sebagai angkutan penumpang umum di beberapa kota besar
seperti London, Bombay, Hong Kong, Singapura, Dublin, Berlin, Davis,
California, dan Victoria, British Columbia.
Bus Tempel
Bus tempel yang dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai articulated bus, tandem
bus atau accordion bus adalah bus yang merupakan rangkaian 2 chasis yang
tersambung dengan suatu sumbu putar/turn table dan mempunyai 3 as roda, 2
pada chasis di depan dan 1 pada chasis yang di belakang (bisa tandem) dalam satu
kesatuan. Bus tempel digunakan pada trayek angkutan angkutan perkotaan yang
penumpangnya banyak, karena setiap bus dapat mengangkut sampai 160 orang
penumpang.
Bus kota
Merupakan bus yang digunakan didalam kota untuk angkutan yang sifatnya untuk
pelayanan jarak pendek sehingga biasanya diperlengkapi tempat berdiri sehingga
dapat memuat penumpang dalam jumlah yang lebih banyak. Biasanya sebagai
patokan jumlah penumpang yang dipakai adalah 6 penumpang per meter persegi
luas lantai bus yang digunakan untuk berdiri.
Bus pariwisata
Merupakan bus yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh untuk pariwisata dan
biasanya sehingga diperlengkapi dengan kursi yang nyaman untuk setiap
penumpang. Bus dapat diperlengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya
pendingin udara, toilet, TV dan berbagai fasilitas lainnya. Perjalanan wisata bisa
berlangsung mulai dari hanya beberapa jam sampai dengan beberapa hari untuk
tour jarak jauh, bahkan dapat dilakukan antar negara ataupun antar benua.
Mobil Barang
Daya angkut
Daya angkut truk tergantung kepada beberapa variabel, diantaranya jumlah ban,
jumlah sumbu/konfigurasi sumbu, muatan sumbu, kekuatan ban, daya dukung
jalan, lebar tapak ban. Pada daftar berikut ditunjukkan hubungan antara daya
angkut dengan konfigurasi sumbu truk untuk jalan dengan JBI Kelas II (Muatan
sumbu maksimum 10 ton per gandar) dan jalan dengan JBI Kelas III (Muatan
sumbu maksimum 8 ton per gandar)
Kendaraan Khusus
Sepeda
Gambar 13. Sepeda dilengkapi lampu depan, dengan berbagai tas dan alat
penyimpanan
Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang sebagai alat
kendali, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yg digerakkan kaki yang biasanya
dihubungkan dengan rantai untuk menjalankan poros roda belakang sepeda.
Sepeda merupakan salah satu moda transportasi tidak bermotor yang sangat
populer untuk perjalanan kerja, sekolah atau belanja, maupun sebagai alat untuk
berolah raga. Sepeda populer digunakan di kota Jogjakarta, namun secara
perlahan mulai tergantikan oleh sepeda motor, tetapi makin populer digunakan
dimanca negara sebagai salah satu langkah untuk menuju transportasi yang
berwawasan lingkungan muncul gerakan "bike to work". Untuk mempromosikan
penggunaan sepeda bahkan dibeberapa kota ada disediakan sepeda yang bebas
digunakan oleh warga kota.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada
juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana
transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya
masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki
ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih
aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh
sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali
mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada
1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum
setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda
pun tak lagi berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai,
setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik
sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun,
perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya
pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda
Becak
Becak merupakan alat untuk mengangkut orang dan/atau barang dalam jumlah
kecil, menggunakan dasar sepeda yang dimodifikasi menjadi kendaraan beroda
tiga yang dilengkapi dengan kabin penumpang. Becak direncanakan untuk
mengangkut 2 orang penumpang, tetapi terkadang digunakan untuk mengangkut
sampai 4 orang. Becak kemudian dipermodernisasi yang diperlengkapi dengan
motor penggerak, menjadi becak bermotor.
Gambar 17. Becak yang beroperasi didepan Kedutaan Inggris di Jakarta, 1986
Ternyata asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang ditarik dengan
tenaga manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan saja. Tahun 1869,
seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Jepang, berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu
saat ia berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-
jalan?. Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah
ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai
menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Rancangan tersebut ia
kirimkan kepada sahabatnya, Frank Pollay. Pollay membuatnya sesuai rancangan
Goble lalu membawanya ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler.
Jadilah becak.
Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik manusia itu,
menamakannya "Jinrikisha" (人力車, 人 jin = orang, 力 riki = tenaga, 車 sha =
Sama seperti Awal mula becak, tak jelas juga kapan becak dikenal di Indonesia.
Lea Jellanik dalam Seperti Roda Berputar, menulis becak didatangkan ke Batavia
dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an. Jawa Shimbun terbitan 20 Januari
1943 menyebut becak diperkenalkan dari Makassar ke Batavia Akhir 1930-an. Ini
diperkuat dengan catatan perjalanan seorang wartawan Jepang ke berbagai daerah
di Indonesia, termasuk Makassar. Dalam catatan berjudul “Pen to Kamera”
terbitan 1937 itu disebutkan, becak ditemukan orang Jepang yang tinggal di
Makassar, bernama Seiko-san yang memiliki toko sepeda. Karena penjualan seret,
pemiliknya memutar otak agar tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi.
Dia membuat kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.
Bentuk-bentuk becak
Kereta Kuda
Kereta kuda atau lebih dikenal dengan nama Delman atau Sado ataupun Cidomo
adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat yang
tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya.
Variasi alat transportasi yang menggunakan kuda antara lain adalah Kereta
Perang, Kereta Kencana dan Kereta kuda.
Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore
Deeleman, seorang litografer dan insinyur di masa Hindia Belanda. Orang
Belanda sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-à-dos (punggung pada
punggung, arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk
penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos-à-dos ini kemudian oleh
penduduk pribumi Batavia disingkat lagi menjadi sado.
Andong
Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan murah, tetapi
pengguna Andong di Yogyakarta ini masih cukup banyak. Andong-andong ini
dapat ditemui dengan mudah di sepanjang jalan Malioboro, pasar Ngasem, serta di
Kotagede.
Cidomo
Cidomo atau kadang disebut Cimodok adalah alat transportasi tenaga kuda khas
pulau Lombok, secara fisik kendaraan ini mirip dengan delman atau andong yang
terdapat di pulau Jawa Perbedaan utamanya dengan delman atau andong adalah
alih-alih menggunakan roda kayu, cidomo menggunakan roda mobil bekas
sebagai rodanya. Sampai saat ini alat transportasi ini masih menjadi sarana utama
Cidomo merupakan singkatan dari cikar, dokar, dan mobil (Montor dalam bahasa
Sasak). Asal-muasal cidomo sendiri kurang tau persis sejak kapan ada di pulau
lombok, Kendaraan ini bermula dari alat transportasi tradisonal yang bernama
Cikar atau biasa diketahui sebagai kendaraan tradisonal yang ditarik oleh kudakan
tapi di khusus kan untuk mengangkut barang bukan penumpang.
Dokar
Dokar atau bendi merupakan salah satu alat transportasi tradisional. Dokar
berbeda dengan andong. Dokar hanya mempunyai dua roda dan ditarik oleh satu
kuda saja, sedangkan andong mempunyai roda empat yang bisa ditarik satu atau
dua kuda. Keberadaan dokar sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan
ciri khas tersendiri di tempat-tempat wisata, seperti Parangtritis, Alun-alun Kidul
Yogyakarta Indonesia.
Pedati
Pedati atau gerobak atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat yang memiliki
dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai sarana transportasi. Gerobak
dapat ditarik oleh hewan seperti sapi, kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh
manusia. Kereta (Inggris: wagon) adalah sejenis gerobak dengan empat buah roda
untuk transportasi yang lebih berat ditarik oleh sedikitnya dua kuda.
Gerobak telah disebut dalam berbagai literatur sejak abad ke-2 SM. Kitab suci
India Rgveda menulis bahwa pria dan wanita bagaikan dua roda dari gerobak.
Gerobak tangan yang didorong oleh manusia digunakan secara luas di seluruh
dunia.
Contoh gerobak yang paling umum di dunia mungkin adalah kereta belanja atau
troli. Kereta belanja pertama kali muncul di Oklahoma City pada tahun 1937.
Teori arus lalu lintas adalah suatu kajian tentang gerakan pengemudi dan
kendaraan antara dua titik dan interaksi mereka membuat satu sama lain.
Sayangnya, mempelajari arus lalu lintas sulit karena perilaku pengemudi adalah
sesuatu yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. Untungnya, pengemudi
cenderung berperilaku dalam kisaran cukup konsisten dan, dengan demikian,
aliran lalu lintas cenderung memiliki beberapa konsistensi yang wajar dan secara
kasar dapat direpresentasikan secara matematis. Untuk lebih mewakili arus lalu
lintas, hubungan telah dibuat antara tiga karakteristik utama: (1) arus, (2)
kepadatan, dan (3) kecepatan. Hubungan ini membantu dalam perencanaan,
desain, dan operasi fasilitas jalan.
Gambar 21. Diagram ruang waktu yang menunjukkan posisi kenderaan yang
bergerak dalam kaitannya dengan waktu
Para perekayasa lalu lintas menggambarkan lokasi kendaraan pada waktu tertentu
dengan menggunakan diagram ruang waktu. Diagram dua dimensi menunjukkan
lintasan kendaraan melalui ruang waktu dari asal yang tertentu menuju tujuan
tertentu pula. Beberapa kendaraan yang ditunjukkan dalam diagram menunjukkan
Arus (q) = adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik dalam satuan waktu
tertentu (kendaraan per jam)
Kepadatan (konsentrasi) (k) = jumlah kendaraan (N) per satuan panjang jalan (L)
(unit kendaraan per kilometer)
dimana:
Kecepatan
Mengukur kecepatan lalu lintas tidak semudah yang dibayangkan, kita dapat
mengukur kecepatan suatu kendaraan berdasarkan waktu atau berdasarkan ruang,
yang hasilnya dapat berbeda sedikit satu dengan lainnya
Sebagai aturan praktis kecepatan rata-rata waktu yang berarti sekitar 2% lebih
besar dari kecepatan rata-rata ruang berarti yaitu kecepatan
dimana:
Headway
Jarak antara
Jarak antara ( hs) = Adalah perbedaan jarak antara bagian depan kendaraan dengan
bagian depan kendaraan berikutnya, yang dinyatakan dalam m.
Waktu antara
Waktu antara (ht) = merupakan perbedaan waktu antara bagian depan dari sebuah
kendaraan melewati suatu titik tertentu dengan kedatangan bagian depan
kendaraan berikutnya dinyatakan dalam detik.
Hubungan antara peubah arus, kepadatan dan kecepatan lalu lintas ditunjukkan
dalam rumusan berikut:
Hubungan antara besarnya arus/ volume lalu lintas dengan kecepatan(dalam hal
ini kecepatan sesaat) dengan kepadatan lalu lintas secara grafis pada gambar
sebagai berikut:
Satuan mobil penumpang disingkat SMP adalah satuan kendaraan di dalam arus
lalu lintas yang disetarakan dengan kendaraan ringan/mobil penumpang, dimana
besaran SMP dipengaruhi oleh tipe/jenis kendaraan, dimensi kendaraan, dan
kemampuan olah gerak. SMP digunakan dalam melakukan rekayasa lalu lintas
terutama dalam desain persimpangan, perhitungan waktu alat pengatur isyarat lalu
lintas (APILL), ataupun dalam menentukan nisbah volume per kapasitas jalan
(V/C) suatu ruas jalan. Di Amerika dan Eropa, satuan mobil penumpang dikenal
dengan istilah passenger car unit atau PCU atau passenger car equivalent (PCE).
Besaran SMP
Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang
mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara
bergantian dari berbagai arah lalu lintas. Pengaturan lalu lintas di persimpangan
jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing
kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga
tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini
menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti
adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang
berarti dapat berjalan.
Kriteria Pemasangan
Jenis APILL
Lampu tiga warna untuk mengatur kendaraan. Susunan lampu tiga warna
adalah cahaya berwarna merah, kuning dan hijau;
1. lampu dua warna, untuk mengatur kendaraan dan / atau pejalan kaki.
Susunan lampu dua warna adalah cahaya berwarna merah dan hijau;
2. lampu satu warna, untuk memberikan peringatan bahaya kepada pemakai
jalan. Lampu itu berwarna kuning atau merah
3. untuk susunan Lampu secara Vertikal merah kuning Hijau berurut dr atas
kebawah dn arah datangnya dari kendaraan
4. untuk susunan lampu secara Horizontal merah kuning hijau dr kanan ke
kekiri berurutan merah kuning hijau
1. Tahap adalah bagian dari siklus dimana kondisi perintah sinyal tertentu
adalah konstan;
2. Fase adalah suatu kondisi dari APILL dalam satu waktu siklus yang
memberikan hak jalan pada satu atau lebih gerakan lalu lintas tertentu;
Arus jenuh
Arus jenuh adalah kapasitas mulut persimpangan dalam satuan SMP/jam. Masing-
masing persimpangan mempunyai nilai arus jenuh yang berbeda sangat
terpengaruh dengan situasi dan kondisi setempat. Pada gambar berikut
ditunjukkan pendekatan yang digunakan dalam menghitung arus jenuh, dimana
waktu dibagi dalam 4 detik dan selanjutnya disurvai per 4 detik berapa kendaraan
yang melalui mulut persimpangan yang hasilnya kemudian dirata-ratakan untuk
mendapatkan grafiknya.
Gambar 25. Lebar mulut Selatan Wes dan mulut Barat WEB
Arus dasar jenuh untuk pelepasan tanpa halangan dihitung dengan rumus:
Co = 600 We
Sedangkan kalau ada gangguan maka rumus dirubah dengan menggunakan suatu
faktor pengali sebagai berikut:
Co = 600 y We
dimana :
W_e adalah lebar mulut pelepas simpang.
y adalah faktor penyesuaian persimpangan
Arus dasar jenuh untuk pelepasan dengan halangan, halangan yang dimaksud
bahwa ada konflik antara kendaraan yang berjalan lurus dengan kendaraan belok
kanan yang datang dari arah yang berlawanan maka dihitung dengan rumus:
Co = 500We
Sedangkan kalau ada gangguan maka rumus dirubah dengan menggunakan suatu
faktor pengali sebagai berikut:
Co = 500 y We
Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan Jalan yang berupa lambang, huruf,
angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan,
perintah, atau petunjuk bagi Pengguna Jalan. Rambu lalu lintas pada umumnya
terdiri atas daun rambu dan tiang rambu. Rambu lalu lintas terdiri atas rambu
konvensional dan rambu elektronik. Agar rambu lalu lintas dapat memiliki tingkat
visibilitas yang baik bagi pengguna jalan, baik pada saat intensitas cahaya
matahari yang tinggi maupun pada intensitas cahaya matahari yang rendah, maka
rambu harus terbuat dari bahan yang memiliki sifat retroreflektif (memantulkan
cahaya dengan arah pantulan cahaya relatif sejajar dengan arah datangnya
cahaya).
Jenis Rambu
Rambu peringatan
Rambu Peringatan adalah rambu lalu lintas yang digunakan untuk memberi
peringatan kemungkinan ada bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada jalan
dan menginformasikan tentang sifat bahaya;
Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya
persimpangan berbahaya bagi para pengemudi.
Rambu larangan
Rambu perintah
5. Warna dasar rambu perintah berwarna biru dengan lambang atau tulisan
berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah
Rambu petunjuk
4. Rambu petunjuk dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dan
objek yang dinyatakan pada rambu tersebut dapat dinyatakan dengan
papan tambahan.
Papan tambahan
Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang
memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu, dengan ketentuan:
Penempatan Rambu
Rambu peringatan wajib ditempatkan pada jarak 80 meter atau pada jarak
tertentu sebelum tempat bahaya dengan memperhatikan lalu-lintas, cuaca
dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris dan
permukaan jalan agar mempunyai daya guna sebesar-besarnya.
Jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya, dapat
dinyatakan dengan papan tambahan apabila jarak antara rambu dan
permulaan bagian jalan yang berbahaya tersebut tidak dapat diduga oleh
pemakai jalan dan tidak sesuai dengan keadaan biasa.
Untuk rambu peringatan no 22a dan 22b jarak penempatannya diukur dari
rel kereta api yang terdekat (paling tepi).
Rambu No. le, 4a dan 4b ditempatkan pada sisi jalan Atau pada
bagian jalan dimana berlakunya rambu tersebut.
Rambu No. lla, dan llb ditempatkan pada bagian jalan dimana
berlakunya rambu yang bersangkutan berakhir.
Rambu No. llc ditempatkan pada bagian jalan dimana berlakunya
semua rambu yang sebelumnya ada berakhir.
Marka Jalan
Gambar 31. Marka pemisah lajur lalu lintas dan rampa keluar yang dilengkapi
dengan marka chevron di jalan tol Jagorawi
Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan Jalan atau di atas
permukaan Jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk
mengarahkan arus Lalu Lintas dan membatasi daerah kepentingan Lalu Lintas
Pengelompokan marka
Marka membujur
Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka
membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan
untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap
sebagai marka jalan membujur.
Marka melintang
Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti
pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan
Marka serong
Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk
dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan
suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas
kendaraan.
Marka lamban
Marka non-mekanik
Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca
kecil yang berfungsi untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar marka dapat
terlihat dengan jelas pada malam hari. Bahan dapat dikelompokkan atas :
1. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat hilang,
sehingga hanya baik digunakan pada bagian jalan yang jarang dilewati
oleh kendaraan.
2. Termoplastic, adalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas yang
tinggi, penerapannya dilakukan dengan pemanasan material marka jalan
kemudian dihamparkan dijalan dengan menggunakan alat.
Marka mekanik
Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi dengan reflektor.
Marka jenis ini ditanam/dipaku ke permukaan jalan melengkapi marka non
mekanik.
Dalam penetapan metode yang akan digunakan pada saat pelaksanaan survei
harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Dari hasil iji coba tersebut kemudian dapat dilakukan penyempurnaan metoda
perencanaan survey termasuk penyempurnaan pedoman pelaksanaan survey.
Pelaksanaan survey
Data yang dibutuhkan dalam rekayasa lalu lintas dapat dikelompokkan atas dua
kelompok yaitu data primer yang terkait dengan prasarana jalan, perabot jalan dan
perlengkapan jalan serta data yang terkait dengan lalu lintas yang bergerak diatas
prasarana yang ada diatasnya. Data sekunder yang dibutuhkan terkait dengan
informasi yang mempengaruhi pergerakan yang diperoleh dari instansi terkait atau
dipublikasikan oleh lembaga resmi.
Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama melalui survey dalam
hal ini survey lalu lintas, baik yang dilakukan oleh perseorangan ataupun
kelompok dengan melakukan pengukuran/perhitungan, hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
Untuk rekayasa lalu lintas data primer yang dikumpulkan diantaranya meliputi:
Data Sekunder
Macam data
Data dapat dikelompokkan ata dua macam data yaitu data kualitatif yang
berbentuk bukan angka dan data kuantitatif yang berbentuk angka, sedang
kuantitatif masih bisa dikelompokkan atas data diskrit dan data kontitum. Untuk
jelasnya digambarkan pada gambar berikut:
Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah jenis data yang dinyatakan dalam bentuk kata atau uraian
kalimat. Data kualitatif diperoleh dari jawaban atas pertanyaan terbuka atau hasil
wawancara atau deskripsi hasil observasi.
Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dinyatakan dalam angka atau bilangan hasil
perhitungan, seperti menghitung, mengukur dan menimbang.
Data diskrit
Data nominal termasuk jenis data kualitatif, dan hanya mempunyai satu
kategori, sehingga tidak menunjukkan tingkatan atau heirarkhi. Misalnya
data tentang tempat tinggal, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status
perkawinan/marital, tempat lahir, nama sekolah, mata pencaharian dan
sebagainya
Data ordninal termasuk data kualitatif yang jenjangnya lebih tinggi dari
data nominal. Data ordinal sudah menunjukkan lambang dan jenjang atau
tingkatan (rank) lebih besar, lebih kecil. Misal: Tingkat Pendidikan,
Persepsinya terhadap profesi guru, Kualitas pembelajaran, dll
Data kortimum
Data interval termasuk dalam jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat
bertingkat/berjenjang, dapat menunjukkan peringkat (makin besar
bilangan makin tinggi peringkatnya), bilangan menyatakan jarak
(interval), dan titik nol bukan merupakan titik mutlak
1001 - 1500 3
> 1500 4
Data rasio merupakan jenis data paling tinggi, dapat menyatakan sebagai
peringkat, menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak,
serta dan dapat dioperasikan secara matematik (dijumlah, dibagi, dikurangi
dan dikali) Misal: Pendapatan, Tinggi badan, dll
Untuk mendapatkan informasi besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei
untuk mendapatkan data yang representatif mengenai besaran arus lalu lintas.
Besaran arus lalu lintas dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim
kemarau ataupun musim hari-hari besar keagamaan), hari pelaksanaan survei (hari
pasar), pusat kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor
lainnya; jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi kendaraan);
Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu
Survei manual
Untuk mendapatkan gambaran besar arus lalu lintas dan seberapa besar
pengaruhnya terhadap kapasitas jalan, maka kendaraan di klasifikasikan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut:
Klasifikasi/golonga
Jenis kendaraan
n
1 Sepedamotor, scoter
2 Sedan, jeep, station wagon
3 Oplet, mikrolet
4 Pick up, box
5a Bus kecil
5b Bus besar
6 Mobil truk 2 sumbu
7a Mobil truk 3 sumbu
7b Mobil gandengan
7c Mobil tempelan
8 Kendaraan tidak bermotor
Waktu pelaksanaan survei arus tergantung kepada tujuan pelaksanaan survei,
untuk mendapatkan arus lalu lintas harian maka survei dilakukan sepanjang hari,
namun dapat dilakukan penyederhanaan dengan melakukan survei 16 jam,
sebelum puncak pagi terjadi sampai dengan sesudah puncak sore, hasil kemudian
dikonversikan untuk mendapatkan lalu lintas harian, untuk wilayah perkotaan
biasanya survei dilakukan antara hari Selasa sampai dengan Kamis, sedangkan
hari Jumat memiliki ciri tersendiri karena adanya kegiatan sholat Jumat, hari
Sabtu sebagian perkantoran libur dan hari Minggu mempunyai ciri tersendiri yang
sangat terpengaruh dengan kegiatan di kawasan yang dilakukan survei.
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam melakukan survei adalah dengan
menggunakan camera video yang di digitalisasi untuk kemudian bisa di peroleh
informasi mengenai besarnya arus lalu lintas. Camera ditempatkan diatas jalan
diarahkan kepada lalu lintas yang akan diukur besar arusnya [1]. Untuk mendeteksi
arus lalu lintas dibentuk virtual loop, setiap kali loop dilewati kendaraan akan
terdeteksi processor video yang kemudian dihitung sebagai sebuah kendaraan.
Gambar 40. Contoh profil jam-an sepanjang hari (24 jam) di kawasan perkotaan
volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode survei yang
panjangnya 3 atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan
volume rata-rata harian dalam setahun,
Volume mingguan,
Volume bulanan.
Survei Kecepatan
Ada beberapa jenis kecepatan yang dikumpulkan dalam studi lalu lintas
diantaranya: kecepatan sesaat, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang waktu.
Survei kecepatan biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang
menjadi indikator utam kinerja lalu lintas, tapi disamping itu digunakan untuk
analisis potensi kecelakaan, dan digunakan juga untuk analisis kecelakaan.
Kecepatan sesaat
Salah satu indikator kinerja lalu lintas yang penting dalam rekayasa lalu lintas
adalah kecepatan sesaat, oleh karena itu pengukuran kecepatan sesaat merupakan
satu yang diukur. Kecepatan sesaat biasanya digunakan untuk analisis perilaku
masyarakat dalam berlalu-lintas didaerah rawan kecelakaan, tetapi juga digunakan
dalam perencanaan perilaku masyarakat dalam penggunaan persimpangan. Tetapi
juga digunakan untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran
kecepatan, untuk itu biasanya digunakan radar speed gunataupun perangkat yang
lebih canggih lagi dengan menggunakan perangkat elektronik yang dilengkapi
dengan camera.
Satuan kecepatan
Kecepatan perjalanan
Kendaraan contoh
Untuk mendapatkan nilai yang bisa diterima secara statistik maka data perlu
dikumpulkan beberapa kali, angka yang biasanya digunakan adalah paling sedikit
6 (enam) sampel.
Pelacakan kendaraan
Pelaksanaan survei dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah lagi, yaitu
dengan menggunakan perangkat GPS yang biasa digunakan untuk navigasi
kendaraan sehingga diperoleh data jarak tempuh, waktu perjalanan, kecepatan
kendaraan, kecepatan tertinggi.
Menurut Suwardi (2010) dalam Gea dan Harianto (2011) kinerja ruas jalan adalah
kemampuan ruas jalan untuk melayani kebutuhan arus lalu lintas sesuai dengan
fungsinya yang dapat diukur dan dibandingkan dengan standar tingkat pelayanan
jalan. Nilai tingkat pelayanan jalan dijadikan sebagai parameter kinerja ruas jalan.
J. PARKIR
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996). Setiap perjalanan akan
sampai ke tujuan. Sebuah kendaraan tidak dapat berjalan atau bergerak terus-
menerus bila telah sampai ke tujuan dan harus di parkir. Pada umumnya parkir di
pinggir jalan adalah pilihan terdekat. Besarnya volume lalu lintas di jalan, besar
pula kebutuhan pelataran parkir (Wells, 1993). Seringkali terlihat di kota besar,
kendaraan yang parkir pada badan jalan berada di pusat kegiatan seperti: pasar,
kompleks pertokoan atau perdagangan, tempat ibadah, komplek perkantoran,
sekolah, dan pemukiman di daerah kota (Munawar, 2006).
Tempat yang paling jelas dan biasanya paling cocok bagi pengemudi untuk
memarkirkan kendaraannya ialah di badan jalan, akan tetapi parker semacam ini
mempunyai banyak kerugian yakni arus lalu lintas sepanjang jalan terhambat yang
akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada seluruh kendaraan.
Parkir di badan jalan pada umumnya sejajar di Inggris, tetapi di Negara lain parkir
menyudut pada badan jalan telah diijinkan. Kini disadari bahwa parkir menyudut
lebih nyaman bagi para pengemudi, ruang yang lebih sedikit gerak keluar masuk.
(Wells, 1993).
2. Parkir terbatas
Keterangan:
Menurut Hobbs (1995) Tempat parkir di luar badan jalan secara umum dapat
dibagi menjadi 6 macam yakni: Pelataran parkir di permukaan tanah, garasi
bertingkat, garasi bawah tanah, gabungan, garasi mekanis, dan drive-in. Parkir
diluar badan jalan menyangkut modal yang besar karena itu harus
mempertimbangkan sisi ekonomi dan operasinya. Parkir diluar badan jalan
dibedakan menjadi dua kelompok fasilitas dan juga menyangkut pengerjaan staf
dimana fasilitas untuk pengemudi memarkirkan sendiri kendaraannya, dan
fasilitas untuk petugas atau pemarkir yang memarkirkan kendaraan. (Wells,
1993).
Karateristik Parkir
BAB III
METODOLOGI
Lingkup kegiatan studi ini secara hierarkis meliputi tahapan berikut ini.
dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau
kegiatan, dan hasil pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah
bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh
karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat.
Bagaimana pun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana
yang relatif lebih banyak dan menyita waktu yang relatif lebih lama. Pada
tahapan ini, yang akan dilakukan antara lain :
a. Melakukan survey pencacahan lalu lintas;
b. Melakukan survey kecepatan perjalanan;
c. Melakukan survey Penampang melintang Jalan (lebar ruas dan radius
simpang) ;
3. Melakukan perhitungan dan analisis data primer, yang meliputi :
a. Analisis Kapasitas jalan.
Jalan Perkotaan:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS
Jalan Luar Kota:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF
Jalan Bebas Hambatan:
C = Co x FCw x FCSP
dimana:
Dimana :
1) Kapasitas Dasar
Besarnya kapasitas dasar jalan kota yang dijadikan acuan adalah
sebagai Berikut :
(SMP/Jam)
4 Jalur dipisah atau
1.650 Tiap Lajur
jalan satu arah
4 Lajur tidak dipisah 1.500 Tiap Lajur
2 lajur tidak dipisah 2.900 Kedua Lajur
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
C. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus lalu lintas Q
(smp/jam) terhadap kapasitas C (smp/jam) digunakan sebagai faktor
utama dalam penentuan tingkat kinerja segmen jalan. Nilai DS
menunjukan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah
kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan dirumuskan sebagai berikut ;
DS = Q/C
Berikut contoh dari hasil analisa VCR yang pernah dilakukan dalam
kegiatan : Kajian Lingkungan Pengembangan Jalur Busway Trans
JAKARTA-BEKASI
Dimana :
FCS = Faktor Penyesuaian Ukuran Kota
FSF = Faktor penyesuaian untuk tipe lingkungan jalan,
Hambatan Samping dan Kendaraan tak bermotor
FG = Faktor Penyesuaian Kelandaian
FP = Faktor Penyesuaian Parkir
FLT = Faktor penyesuaian belok kiri
FRT = Faktor Penyesuaian Belok Kanan
3. Waktu siklus
Waktu siklus adalah urutan lengkap dari indikasi sinyal (antara dua
saat permulaan hijau yang berurutan didalam pendekat yang sama).
a. Waktu siklus sebelum penyesuaian
b. Waktu Hijau
5. Tingkat Kinerja
a. Panjang Antrian
Jumlah antrian yang tersisa dari fase hijau sebelumnya (NQ1)
dihitung berdasarkan nilai derajat kejenuhan dengan menggunakan
rumus berikut :
Untuk DS > 0,5
Untuk DS ≤ 0,5
NQ1 = 0
Jumlah antrian yang datang selama fase merah (NQ2) dihitung engan
rumus :
b. Kendaraan Terhenti
Angka Henti (NS) untuk masing-masing pendekat yang didefinisikan
jumlah rata-rata berhenti per smp (termasuk berhenti berulang dalam
antrian) yang nilainya dapat dihitung dengan rumus :
c. Tundaan
Tundaan lalu lintas rata-rata adalah tundaan yang disebabkan oleh
interaksi lalu lintas dengan gerakan lalu lintas lainnya pada suatu
simpang yang nilainya dapat dihitung dengan rumus :
Di mana:
c = waktu siklus sinyal (detik),
LTI = jumlah waktu hilang per siklus (detik),
FR = arus dibagi arus jenuh (Q/S)
Frcrit = nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang bernagkat
pada suatu fase sinyal
∑ Frcit = rasio arus simpang = jumlah Frcrit dari semua fase pada
siklus tersebut
3. Waktu Hijau
Dimana:
gi = tampilan waktu hijau pada fase i (detik)
Waktu siklus yang disarankan untuk keadaan yang berbeda,
ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 25. Waktu siklus yang disarankan
Peralatan dan Material yang disiapkan untuk pekerjaan ini meliputi peralatan
kantor seperti komputer, fotocopy, printer dan lain-lainnya disesuaikan dengan
rencana anggaran belanja. Untuk alat survey minimal peralatan yang dibutuhkan
adalah counter, alat tulis, Walking Measure, Speedgun, dan Drone (Pencitraan
Udara).
9. KELUARAN