BAB I
Kota Salatiga merupakan sebuah ‘kota tua’ di kaki pegunungan yang sangat
indah dan memiliki pluralisme yang sangat harmonis. Saat ini Kota Salatiga
Semarang-Solo di sisi utara dan selatan, serta terhubung dengan Kota Magelang
di sisi barat, dan Kab Sragen di sisi timur menjadikan kota Salatiga menjagi
berada dekat menjadikan kota Salatiga sebagai salah satu pintu masuk dan
resting point yang didukung dengan suasana kota Pegunungan dan keragaman
hak warga kota dalam mendapatkan pelayanan kota. Selain itu keberadaan
sektor informal ini juga mengurangi estetika kota yang sedang berhias diri
menjadi sebuah smart city dengan citra kota sebagai salah satu brandingnya.
informal atau yang selanjutnya disebut dengan Pedagan Kaki Lima (PKL) di
1.2.1 MAKSUD
1.2.2 TUJUAN
1.2.3 SASARAN
Pemkot Salatiga
pertimbangan penataan.
a. Koordinat
b. Jumlah PKL
c. Jenis dagangan/usaha
e. Dokumentasi foto
penataan PKL.
b. Kepemilikan Lahan
c. Luasan
f. Analisis site
setidaknya berisi :
a. Lokasi penataan
e. Kepemilikan Lahan
h. Kelelembagaan
Salatiga merupakan salah satu kota yang terletak di jawa tengah, berada di
antara kota solo dan kota semarang. Kota kecil yang hanya memiliki luas
sebesar 56,78km persegi ini, memiliki jumlah penduduk sekit 186.420 jiwa
Suhu rata -- rata kota salatiga adalah berkisar antara 20 -- 25 derajat celsius, hal
ini disebabkan karena kota ini terletak dikaki gunung merbabu, tak heran
tempat rekreasi menghilangkan panas penatnya hiruk pikuk kota -- kota besar
Nilai ini diperkirakan sudah ditanamkan dari generasi ke generasi dimulai dari
jaman kerajaan yang pada akhirnya melekat erat di masyarakat kota salatiga.
Disamping itu, nilai agama dianggap sebagai pilihan dan hubungan pribadi
Hasilnya, lima agama kepercayaan yang ada di salatiga bercampur jadi satu dan
mereka hidup berdampingan selama ratusan tahun dan tidak pernah terjadi
Muhammadiyah yang bernyanyi di acara natal salah satu gereja GPDI, pemuda
dan pemudi budha yang membantu pengamanan ketika umat muslim sedang
melaksanakan sholat idul fitri maupun sebaliknya, dan masih banyak lagi
Semboyan kota Salitaga "Hati beriman dan smart" ini memanglah pantas di
sematkan pada kota lahir pahlawan nasional Yosaphat sudarso atau yang lebih
saat ini masih memliki bentuk dan warna yang sama dengan bangunan aslinya.
Bahkan karena tingkat keaman yang sangat tinggi salatiga dijadikan tempat
penempatan senjata militer sejak jaman belanda, dan banyak pula dibangun pos
Jajanan yang terkenal dari kota ini adalah Enting Enting Gepuk dan Singkong
Keju D-9.
Enting Enting Gepuk terbuat dari gula putih, dicampur dengan kacang, dan
diberi sedikit garam. Sedangkan Singkong Keju D-9 terbuat dari singkong
Gunung Salatiga. Kopi ini digadang gadang sebagai "kopinya orang salatiga"
yang mana bisa anda temui baik di tempat nongkrong, kafe, maupun pusat
Selain kopi, salatiga juga terkenal dengan Wedang Ronde nya. Ronde yang
terkenal di salatiga adalah Wedang Ronde Jago yang terletak di pasar induk tak
Sektor informal adalah sektor ekonomi yang terdiri atas unit usaha berskala
kecil, yang memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, dengan tujuan
pendapatan bagi para pelakunya. Kendala yang sering dihadapi oleh sektor ini
adalah keterbatasan modal, fisik atau tenaga kerja, serta keterampilan. Sektor
penduduk yang bekerja sejumlah 57,80 juta orang pada tahun 1982, hampir 44
juta orang atau 75,93% bekerja dalam sektor informal. Mengingat laju
mencapai 37%.
Ada kesepakatan tidak resmi antara para ilmuwan yang terlibat dalam
pemerintah;
- sektor yang belum dapat digunakan (karena tidak punya akses) bantuan,
Berdasarkan hal tersebut, kriteria yang dipakai untuk merumuskan definisi ini
bukan ada tidaknya bantuan, melainkan hal mudah dicapai (accessability) dan
kredit dengan bunga relatif rendah, bimbingan teknis dan tata ketatalaksanaan,
Pedagang kaki lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja
(pedestrian).
kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang
ditambah tiga "kaki" (yang sebenarnya adalah tiga roda, atau dua roda dan satu
kaki kayu).
Menghubungkan jumlah kaki dan roda dengan istilah kaki lima adalah pendapat
yang mengada-ada dan tidak sesuai dengan sejarah. Pedagang bergerobak yang
'mangkal' secara statis di trotoar adalah fenomena yang cukup baru (sekitar
Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial Belanda.
Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang
untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter.[1]
Sekian puluh tahun setelah itu, saat Indonesia sudah merdeka, ruas jalan untuk
pejalan kaki banyak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Dahulu
namanya adalah pedagang emperan jalan, sekarang menjadi pedagang kaki
lima kaki.
Selain itu ada PKL yang menggunakan sungai dan saluran air terdekat untuk
membuang sampah dan air cuci. Sampah dan air sabun dapat lebih merusak
sungai yang ada dengan mematikan ikan dan menyebabkan eutrofikasi. Tetapi
PKL kerap menyediakan makanan atau barang lain dengan harga yang lebih,
bahkan sangat, murah daripada membeli di toko. Modal dan biaya yang
bisnis dengan modal yang kecil atau orang kalangan ekonomi lemah yang
studi literatur.
serta lokasi yang dinilai terkait dengan perencanaan penataan PKL Kota
Salatiga.
2. Populasi yang diambil yaitu seluruh PKL di jalan Prokol Kota Salatiga,
ada.
4. Teknik Analisis
RENCANA KERJA
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 4 (empat) bulan atau 120
(seratus dua puluh) hari kalender. Adapun jadwal yang ditawarkan adalah
seperti berikut:
N
Kegiatan Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4
o
I TAHAP PERSIAPAN
Persiapan & mobilisasi
1
tenaga ahli X
Pemilihan metode
2
kerja X
Rencana pelaksanaan
3
pekerjaan X
Penyusunan laporan
4 X
pendahuluan X
5 Diskusi pembahasan
X
6 Revisi
X
II TAHAP PELAKSANAAN
Identifikasi
1
permasalahan X
N
Kegiatan Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4
o
Pengumpulan Data
2 Primer & Data X X
X X
Sekunder
Analisa data dan
3 X X X X X X X X X
Formulasi
Penyusunan Laporan
PKL
5 Diskusi Pembahasan X
6 Revisi
X
TAHAP PENYELESAIAN
III
PEKERJAAN
Penyusunan Draft
1 Laporan Akhir dan X X
X X
album peta
2 Diskusi Pembahasan X
3 Revisi
X X
Penyusunan Executive
4
Summary X
Penyerahan Laporan
5 X
Akhir
2.2. PROGRAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara garis besar, pekerjaan ini akan dilakukan dengan tahapan fiksasi
Adapun rincian tersebut dapat dilihat dengan lebih jelas pada diagram alir
berikut:
Start
Laporan
pendahulu
Fiksasi metodologi
an
Pengumpulan data
tidak
Data cukup
ya
Penyusunan rekomendasi
Laporan
akhir
End
Gambar 3.1. Diagram Alir Pekerjaan Penyusunan Masterplan Penataan PKL Kota Salatiga
2.3. DAFTAR HASIL PEKERJAAN
3. laporan akhir yang didukung dengan album peta dan gambar yang berisi
peta eksisting sebaran PKL dan peta rencana penataan PKL Kota Salatiga
sebanyak 10 eksemplar.
BAB III
Manajemen dan organisasi pekerjaan ini terdiri dari team leader, tim ahli, dan
tenaga pendukung.
Struktur organisasi dan rincian personil pada kegiatan ini dapat dilihat pada
bagan berikut:
perkotaan
Perencanaan pekerjaan
PKL
pekerjaan
koordinasi tim
2 Ahli Septi Ahli 4
merancang aspek-aspek arsitekturan
arsitek Maulidyah, Muda
dan landcape terkait penataan ruang
S.T.,M.T Arsitek
Menerapkan Norma, Standar,
Perencanaan pekerjaan
pengolahan data
PKL
4
merancang aspek-aspek sipil dan
jalan
pengolahan data
PKL
4 Ahli M. Zaidan Ahli 4
merancang aspek-aspek lingkungan
teknik Prihantoro, Madya
terkait penataan ruang
lingkunga ST Teknik
Menerapkan Norma, Standar,
n Lingkung
Pedoman, Kriteria dalam
an
Perencanaan pekerjaan
pengolahan data
PKL
3
merancang aspek-aspek ekonomi
ruang
pengolahan data
PKL
6 Ahli Nur Laili Dwi Hukum 1
merancang aspek-aspek hukum dan
hukum Kurnia, SH,
regulasi terkait penataan ruang
MH
Menerapkan Norma, Standar,
pengolahan data
PKL
Jumlah
Posisi Nama Lingkup
No Uraian Pekerjaan Orang
Diusulkan Personel Keahlian
Bulan
Asisten
Dimas Ardi Arsitektu
ahli 3
Suganda r
arsitektur
Asisten
Perencan
Perencana Bagus
aan
an Ramadhan, 3
wilayah
Wilayah ST
dan kota
dan kota
Aissten Azzam Ghozi
Geografi 2
pemetaan Ahmad, S.Si
Surveyor 1. Wahid Survei 3
Hidayat,
ST
2. Kurnia
Adhi
Putra, S.T
3. Prima
Juanita R,
ST
Muhammad
Program Program
Isa Kustiyo, 4
mer mer
S.Kom