Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya, Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan
Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kabupaten Jember
telah terselesaikan. Pekerjaan ini merupakan serangkaian pekerjaan yang bertahap
dan berkelanjutan. Adapun isi buku Laporan Akhir Penyusunan Masterplan
Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di
Kabupaten Jember ini terdiri dari :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab III : Metodologi
Bab IV : Gambaran Umum
Bab V : Analisis
Bab VI : Strategi dan Arahan Pengembangan
Bab VII : Penutup
Penyusunan dokumen Laporan Akhir Penyusunan Masterplan
Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan
Budidaya di Kabupaten Jember telah terselesaikan. Pekerjaan ini merupakan
serangkaian pekerjaan yang bertahap dan mulai dari awal tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat dan diterima oleh semua
pihak.
Tim Penyusun
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
DAFTAR ISI
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
DAFTAR TABEL
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
DAFTAR GAMBAR
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
selama 5 tahun yaitu mulai Tahun 2014 sampai dengan 2019 yang per
itemnya dilengkapi dengan SKP Penanggung Jawab.
7. Pemetaan Proyeksi Kawasan Minapolitan Berbasis Tangkap dan
Budidaya
Untuk memberikan gambaran yang jelas maka penataan kawasan
minapolitan disajikan dalam sebuah peta yang merupakan proyeksi
bagaimana kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan
Budidaya di Kabupaten Jember ke depan yang diharapkan dapat
terwujud.
BAB V ANALISA
Bagian ini berisi tentang analisis kebijakan yang berkaitan dengan
perikanan, analisis komoditas unggulan, analisis subsistem kawasan
minapolitan, analisis partisipatif, analisis kelembagaan, analisis penetapan
kawasan, analisis akar masalah dan akar tujuan, analisis SWOT serta konsep
pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Jember.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pendapatan rakyat yang adil, merata, dan pantas. Revolusi Biru terdiri dari 4
(empat) pilar, yaitu:
1) perubahan cara berfikir dan orientasi pembangunan dari daratan
ke maritim;
2) pembangunan berkelanjutan;
3) peningkatan produksi kelautan dan perikanan; dan
4) peningkatan pendapatan rakyat yang adil, merata, dan pantas.
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan dengan konsep
minapolitan didasarkan pada 3 asas, yaitu: 1. Demokratisasi ekonomi
kelautan dan perikanan pro rakyat; 2. Keberpihakan pemerintah pada rakyat
kecil melalui dan pemberdayaan rakyat kecil; dan 3. Penguatan peranan
ekonomi daerah dengan prinsip daerah kuat maka bangsa dan negara kuat.
Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan
dengan pendekatan wilayah dengan struktur sebagai berikut: 1. ekonomi
kelautan dan perikanan berbasis wilayah di Indonesia dibagi menjadi sub-
sub wilayah pengembangan ekonomi berdasarkan potensi sumber daya
alam, prasarana dan geografi; 2. kawasan ekonomi unggulan pada setiap
provinsi dan kabupaten/kota dibagi menjadi beberapa kawasan ekonomi
unggulan bernama minapolitan; 3. sentra produksi pada setiap kawasan
minapolitan terdiri dari sentra produksi dan perdagangan komoditas
kelautan, perikanan dan kegiatan lain yang saling terkait; 4. unit produksi/
usaha pada setiap sentra produksi terdiri dari unit-unit produksi atau pelaku
usaha perikanan produktif.
Ada beberapa tujuan dilakukan minapolitan secara nasional yaitu 1.
meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas produk kelautan dan
perikanan; 2. meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, dan
pengolah ikan yang adil dan merata; dan 3. mengembangkan kawasan
minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Sedangkan
Sasaran pelaksanaan Minapolitan, meliputi: 1. Meningkatkan kemampuan
ekonomi masyarakat kelautan dan perikanan skala mikro dan kecil, antara
lain berupa: a. penghapusan dan/atau pengurangan beban biaya produksi,
pengeluaran rumah tangga, dan pungutan liar; b. pengembangan sistem
produksi kelautan dan perikanan efisien untuk usaha mikro dan kecil; c.
penyediaan dan distribusi sarana produksi tepat guna dan murah bagi
masyarakat; d. pemberian bantuan teknis dan permodalan; dan/atau e.
pembangunan prasarana untuk mendukung sistem produksi, pengolahan,
dan/atau pemasaran produk kelautan dan perikanan. 2. Meningkatkan
jumlah dan kualitas usaha kelautan dan perikanan skala menengah ke atas
sehingga berdaya saing tinggi, antara lain berupa: a. deregulasi usaha
kelautan dan perikanan; b. pemberian jaminan keamanan dan keberlanjutan
usaha dan investasi; c. penyelesaian hambatan usaha dan perdagangan (tarif
dan non-tarif barriers); d. pengembangan prasarana untuk mendukung
sistem produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran; dan e. pengembangan
sistem insentif dan disinsentif ekspor-impor produk kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, sasaran ketiga adalah meningkatkan sektor kelautan dan
perikanan menjadi penggerak ekonomi regional dan nasional, antara lain
berupa: a. pengembangan sistem ekonomi kelautan dan perikanan berbasis
wilayah; b. pengembangan kawasan ekonomi kelautan dan perikanan di
daerah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal; c. revitalisasi sentra
produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran sebagai penggerak ekonomi
masyarakat; dan d. Pemberdayaan kelompok usaha kelautan dan perikanan
di sentra produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran.
Strategi Utama Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan nasional
adalah sebagai berikut 1. memperkuat kelembagaan dan Sumber Daya
Manusia (SDM) secara terintegrasi; 2. mengelola sumberdaya kelautan dan
perikanan secara berkelanjutan; 3. meningkatkan produktivitas dan daya
saing berbasis pengetahuan; dan 4. memperluas akses pasar domestik dan
internasional.
Strategi Minapolitan untuk mencapai tujuan kebijakan pembangunan
sektor kelautan dan perikanan dengan konsep minapolitan dilaksanakan
melalui pengembangan Minapolitan dan peningkatan produksi kelautan dan
perikanan. Dengan pengembangan tersebut, diharapkan tujuan dan target-
target keberhasilan dapat dilaksanakan dengan percepatan tinggi dengan
langkah-langkah strategis sebagai berikut:
Sasaran:
Sosialisasi Minapolitan kepada masyarakat secara langsung
Kegiatan:
1) mengikuti acara-acara pameran di tingkat nasional dan daerah; dan
2) menyelenggarakan pameran.
2. Menggerakkan produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran di
sentra produksi unggulan pro usaha kecil, di bidang perikanan
tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan dan pemasaran
a. Perikanan Tangkap
Sasaran:
1) pelabuhan perikanan dan TPI menjadi sentra produksi pro nelayan,
pendaratan, perdagangan dan distribusi hasil penangkapan ikan
mampu menggerakkan ekonomi nelayan; dan
2) wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-
NRI) yang potensial dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan
dengan produktivitas dan kualitas tinggi pro nelayan.
Kegiatan:
1) menetapkan pelabuhan perikanan dan TPI unggulan sebagai sentra
produksi binaan;
2) meningkatkan aksesibilitas nelayan terhadap sumberdaya alam
dengan memperluas hak-hak pemanfaatan dan perlindungannya;
3) revitalisasi sarana tempat pendaratan ikan, pelelangan, cold storage,
dan pabrik es;
4) revitalisasi prasarana, seperti jalan, air bersih dan listrik;
5) bantuan teknis dan permodalan, menghadirkan lembaga keuangan,
pusat penjualan sarana produksi, BBM dan logistik murah di
pelabuhan dan TPI;
6) mengembangkan sistem manajemen pelabuhan efisien, bersih, dan
sehat;
7) menertibkan pungutan-pungutan dan retribusi yang memberatkan
masyarakat;
8) restrukturisasi armada, wilayah penangkapan ikan, dan perijinan;
BAB III
METODOLOGI
3.1 PENDEKATAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 12
Tahun 2010 tentang Minapolitan, definisi dari Minapolitan adalah konsepsi
pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan
berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan
percepatan. Secara konseptual Minapolitan mempunyai 2 unsur utama yaitu :
1. Minapolitan sebagai konsep pembangunan sektor kelautan dan perikanan
berbasis wilayah, dan
2. Minapolitan sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan komoditas utama
komoditas dan produk kelautan dan perikanan.
Konsep Minapolitan didasarkan pada 3 asas, yaitu:
1. Demokratisasi ekonomi kelautan dan perikanan pro rakyat,
2. Keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil melalui pemberdayaan
masyarakat, dan
3. Penguatan peran ekonomi daerah dengan prinsip daerah kuat bangsa
dan negara kuat.
Ketiga prinsip tersebut menjadi landasan perumusan kebijakan dan kegiatan
pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan benar-benar untuk kesejahteraan rakyat dan
menempatkan daerah pada posisi sentral dalam pembangunan.
Penggerak utama ekonomi di Kawasan Minapolitan dapat berupa
sentra produksi dan perdagangan perikanan tangkap, perikanan budidaya,
pengolahan ikan, atau pun kombinasi ketiga hal tersebut. Sentra produksi
dan perdagangan perikanan tangkap yang dapat dijadikan penggerak utama
ekonomi di kawasan minapolitan adalah pelabuhan perikanan atau tempat
BAB 9V
GAMBARAN UMUM
.
sts
ut t!t " # $$
6027 29 s/d 7014 35 Bujur Timur dan 7059 6 s/d 8033 56 Lintang
Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Jember memiliki batas-
batas:
• Utara : Kabupaten Bondowoso.
• Timur : Kabupaten Banyuwangi,
• Selatan : Samudra Indonesia dan
• Barat : Kabupaten Lumajang
Secara administratif Jember terbagi menjadi 31 kecamatan dan 248
desa/ kelurahan dan memiliki sekitar 76 pulau-pulau kecil. Luas wilayah
keseluruhan Kabupaten Jember sekitar 3.293,34 Km2, dengan kecamatan
terluas berada di Kecamatan Tempurejo sebesar 524,46 Km2 dan luasan
kecamatan terkecil berada di Kecamatan Kaliwates 24,94 Km2.
%&'() *. + ,-&. /0)&&
y1 ( 234) 5(6u 7tu2(8&3&t&6, 4012
No. Kecamatan Jumlah
1 Kencong 65,92
2 Gumuk Mas 82,98
3 Puger 148,99
4 Wuluhan 137,18
5 Ambulu 104,56
6 Tempurejo 524,46
7 Silo 309,98
8 Mayang 63,78
9 Mumbulsari 95,13
10 Jenggawah 51,02
11 Ajung 56,61
12 Rambipuji 52,80
13 Balung 47,12
14 Umbulsari 70,52
?@. ABCDEDtDF Gu
EHDI
15 JKLMNON 45,43
16 Jombang 54,30
17 Sumberbaru 166,37
18 Tanggul 199,99
19 Bangsalsari 175,28
20 Panti 160,71
21 Sukorambi 60,63
22 Arjasa 43,75
23 Pakusari 29,11
24 Kalisat 53,48
25 Ledokombo 146,92
26 Sumberjambe 138,14
27 Sukowono 44,04
28 Jelbuk 65,06
29 Kaliwates 24,94
30 Sumbersari 37,05
31 Patrang 36,99
ADPQRDBt F GBEPBS T.U93,34
Sumber : Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2013
.
u
uu
¡ ¢£ ut £¤ £¤¥¤ t y
¦
u¤ § ¨©ª ¢£
¡ ut £¤ «u 2013 ¥£y 2.332.726
jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan
Sumbersari sebanyak 126.279 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil
berada di Kecamatan Jelbuk sebanyak 31.962 jiwa.
¬®¯° ±. ² ³´µ°¶ ·¯¸¹´¹´º »¼ ½®´¾t̄ ¸ ³¯µ®¯¿
ÀÁ. ÂÃÄÅÆÅÅt Ç u ÉÅÊ ËÃÇÌu
ÈÆ ÌuÍ
1 Kencong 65.173
2 Gumuk Mas 79.224
3 Puger 114.506
4 Wuluhan 114.695
5 Ambulu 105.103
6 Tempurejo 70.663
7 Silo 103.850
8 Mayang 48.362
9 Mumbulsari 62.339
10 Jenggawah 81.318
11 Ajung 74.416
12 Rambipuji 78.934
13 Balung 77.005
14 Umbulsari 69.539
15 Semboro 43.475
16 Jombang 50.003
17 Sumberbaru 99.416
18 Tanggul 82.760
19 Bangsalsari 113.905
20 Panti 59.399
21 Sukorambi 37.950
22 Arjasa 38.055
23 Pakusari 41.713
24 Kalisat 74.962
25 Ledokombo 62.528
26 Sumberjambe 60.126
27 Sukowono 58.734
28 Jelbuk 31.962
29 Kaliwates 111.861
30 Sumbersari 126.279
31 Patrang 94.471
u ÉÅÊ
ÈÆ Î.ÏÏÎ.726
Sumber : Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2013
u ×ØÙ ÚÛÜÝÝ
ÕÖ uÞuÖ
u ßu 15 y ØÜà áÛÞÛßâØ ÖÛÜu
ßtu×ØÚØÜàØÜ ÚÛÞÛßâØØÜ
tuÖØ ÝãáÛÝØÞØÜ
Ø ÖÛÜâØÝã áÛßãÞtuä
• t ÜãØÜ, ÞÛÙtu
ÚÛßØ ØÜØÜ, ÚÛßáßuØ
uÜ ÝØÜ ÚÛßãÞØÜØÜ ä 511.796 jiwa
• industry pengolahan : 10.949 jiwa
• bangunan : 131.226 jiwa
• angkutan, pergudangan dan komunikasi : 76.404 jiwa
• keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa
perusahaan : 177.715 jiwa
• pertambangan dan penggalian : 28.508 jiwa
• listrik, gas dan air : 18.306 jiwa
• jasa kemasyarakatan, social dan perorangan : 129.503 jiwa
øùúûüuû
yýþ ÿ ûyýþ ÿ ú ý ùýu
útuùûûtûý øùý øùú ûýûý ût.u
ù û ý tuÿ û ûý þ
uû øúÿu u
ÿûý ý û øúÿ
ù ùúûøû ùý s ûý ûtu
yýþ ÿ tûýþûø ýùûûyý û
ø
û uûtùý ù
ùú.
. .
OP. tV ^PV_y
XYVT
QRSTUTT QPWTU QR\TU]T TU QZ` aTU]Tb
ZT[Y
u WTd
cU e.083 146 - - 510 28
u hij k
fg lmnospii
t jnoqon pijmqonon ron sitootun t n wighij
sohuvoi u 2013
xoyn
t n wig hij lotog zn{qo xoyn
sohuvoi u 2013
u y sty
|}~} ~ }
~ }~ u t
}~
rN
JKLMK Akhir IV-8
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
¡¢y
. t
£
() ( )t () ( )t
¤¥
()
24 ¦§¨©ª§t 2,28 30,50 - - 8 -
25 Ledokombo 2,75 24,50 - - 5 -
26 Sumberjambe 1,23 2,10 - - 2 -
27 Sukowono 2,30 0 - - 3 -
28 Jelbuk 0,12 0 - - 0 -
29 Kaliwates 2,75 0 - - 2 -
30 Sumbersari 3,61 0 - - 1 -
31 Patrang 1,32 0 - - 2 -
u ¬
« 63,85 64,95 - - 961 157,25
Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember Tahun 2013
Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 4. 5 Luas Area Budidaya dan Produksi Ikan Air Tawar Menurut
Kecamatan dan Jenisnya
Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
No Kecamatan
Gurami Tombro Nila/mujahir Lele Udang Gurami Tombro Nila Lele Udang
1 Kencong 7.35 2.45 3.75 5.65 0 105.7 2.5 8.5 547.3 0.0
2 Gumukmas 15.75 6.15 17.25 11.52 157.25 80.1 18.5 90.3 110.0 718.6
3 Puger 4.10 0.57 2.00 40.00 0 20.0 0.0 8.0 1,807.0 0.0
4 Wuluhan 0.60 0.00 0.20 1.04 0 43.7 0.0 0.3 60.8 0.0
5 Ambulu 1.00 0.02 0.32 3.50 0 20.1 0.0 1.5 131.2 0.0
6 Tempurejo 0.57 0.25 0.50 1.56 0 9.3 2.1 6.5 10.5 0.0
7 Silo 0.02 0.70 0.65 0.07 0 0.2 5.2 0.8 0.2 0.0
8 Mayang 0.09 0.65 0.78 0.12 0 0.9 2.7 4.3 1.7 0.0
9 Mumbulsari 0.35 0.25 1.25 1.52 0 2.4 0.0 7.5 67.9 0.0
10 Jenggawah 0.05 0.05 0.06 0.77 0 0.7 0.1 0.3 1.5 0.0
11 Ajung 0.21 0.02 0.05 0.27 0 0.1 0.0 0.0 2.5 0.0
12 Rambipuji 0.75 2.09 0.45 0.95 0 25.8 2.6 2.5 15.1 0.0
13 Balung 0.51 0.03 0.25 0.55 0 45.3 0.7 0.8 15.4 0.0
14 Umbulsari 3.75 1.25 1.45 30.25 0 175.8 1.6 15.2 90.2 0.0
15 Semboro 2.75 0.35 0.97 9.56 0 215.5 0.1 0.3 180.2 0.0
16 Jombang 7.28 0.15 1.30 11.50 0 145.4 2.5 10.5 123.5 0.0
17 Sumberbaru 2.25 2.15 1.05 3.45 0 102.5 5.5 10.5 26.2 0.0
18 Tanggul 1.72 0.51 2.36 0.46 0 17.3 0.6 8.0 16.7 0.0
19 Bangsalsari 12.95 0.13 0.11 6.35 0 159.6 0.2 1.6 55.4 0.0
20 Panti 0.45 0.45 0.45 0.10 0 0.7 0.4 0.3 0.9 0.0
21 Sukorambi 0.05 0.20 0.97 0.70 0 0.1 0.2 0.2 0.3 0.0
22 Arjasa 0.06 0.02 0.06 0.30 0 0.1 0.0 0.4 1.5 0.0
23 Pakusari 0.05 0.35 0.78 0.12 0 1.5 5.2 0.5 2.3 0.0
24 Kalisat 0.05 1.85 1.02 0.08 0 0.2 5.5 3.5 1.5 0.0
25 Ledokombo 0.01 1.05 0.80 0.10 0 0.4 1.5 1.5 1.0 0.0
r
Akhir IV-9
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
u ¿¸É
̹ 64,06 25,13 41,50 133,16 157,25 1.182,40 62,10 188,47 3.285,15 718,60
Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember Tahun 2013
Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2013
Luas area budidaya dan produksi ikan air tawar menurut kecamatan
dan jenisnya di kasifikasikan sebagai berikut :
• Luas total budidaya ikan gurami sebesar 64,06 Ha, dengan produksi
1.182,40 ton
• Luas total budidaya ikan tombro 25,13 Ha, dengan produksi 62,10 ton
• Luas total budidaya ikan nila/mujair 41,50 Ha, dengan produksi
188,47 ton
• Luas total budidaya ikan lele 133,16 Ha, dengan produksi 3.285,15 ton
• Luas total budidaya udang 157, 25 Ha, dengan produksi 718,6 ton.
u Ý×Þ
ÒÓ. tÙ ÔÓØÓáât
ÜØ
ÔÕÖ×Ø×× ÚÕÛ× ×Û
ÔÕÝÓØßÓà
ãäåäæç Harjo 2 Nila, Tombro, Lele
4 Ledok Ombo Lembengan 2 Tombro, Hias, Nila
Sumber Lesung 1 Nila, Tombro
Suko Kidri 1 Lele, Nila
5 Pakusari Sumber Pinang 1 Lele
Pakusari 1 Lele
Kertosari 2 Lele
6 Sukorambi Jubung 1 Nila, Tombro, Lele, Gurami
Sukorambi 2 Nila, Tombro, Lele
Dukuh Mencek 1
7 Bangsalsari Bangsalsari 5 Gurami
Gambirono 2 Gurami
Karangsono 1 Lele
Tugusari 1 Gurami, Nila, Lele
8 Wuluhan Ampel 3 Lele
Kesilir 1 Lele, Gurami
Dukuh Dempok 2 Lele ,Gurami
Tanjung Rejo 1
9 Ambulu Andongsari 1 Lele
Pontang 1 Lele ,Gurami
Karang Anyar 2 Lele ,Gurami
Sabrang 1 Lele ,Gurami
Sumberan 1 Lele ,Gurami
10 Puger Mojomulyo 9 Lele
Puger Kulon 3 Lele
Mojosari 2 Lele
Puger Wetan 1 Lele
Grenden 2 Lele
11 Gumukmas Kepanjen 6 Gurami, Lele
Tembokrejo 2 Gurami, Lele
Mayangan 3 Gurami, Nila
Karangrejo 1 Gurami, Lele
Bagorejo 2 Gurami, Lele
Sumbersari 1 Gurami
Kalimalang 1 Gurami, Lele
12 Kencong Kraton 40
Tempuran 1
Paseban 1
13 Ajung Pancakarya 1 Lele
Suka Makmur 1 Lele
Mangaran 1
14 Umbulsari Tegalwangi 2 Gurami, Lele
Umbulsari 2 Gurami, Lele
Paleran 2 Gurami, Lele
Sidorejo 2 Gurami, Lele
Umbulrejo 1 Gurami, Lele
Gadingrejo 2 Gurami, Lele
Sukoreno 2 Gurami, Lele
Tanjungsari 1 Gurami, Lele
Gunungsari 1 Gurami, Lele
15 Semboro Semboro 1 Gurami, Lele
Sidomulyo 2 Gurami, Lele
rÑ
ÍÎÏÐÎ Akhir IV-11
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
u øòù
íî. tô ïîóîüýt
÷ó
ïðñòóòò õðöò òö
ïðøîóúîû
þsÿ 1 Gurami, Lele
16 Panti Glagahwero 1 Nila, Tombro, Lele
Suci 1
17 Mumbulsari Karang Kedawung 1 Nila, Lele
Lampeji 1 Campuran
Suco 1
Lengkong 4 Nila, Lele, Gurami
Mumbulsari 1 Nila, Gurami
Tamansari 1 Campuran
18 Sukowono Sukorejo 2 Gurami, Nila
Sukosari 3 Nila, Lele, Gurami
Arjasa 1 Nila, lele
Dawuhan Mangli 3 Nila
Randu Agung 1 Lele, Gurami
19 Mayang Kejayan 1 Lele, Gurami
Tegalwaru 2 Lele, Gurami
20 Patrang Patrang 1 Nila, Lele, Gurami
bintoro 1 Lele
21 Balung Gumelar 1
Curah Lele 1
22 Sumber Baru Rowo Tengah 2 Lele, Gurami
23 Kaliwates Jember kidul 1 Lele, Gurami
Sempusari 1
24 Jelbuk - - -
25 Tempurejo - - -
26 Jombang - - -
27 Arjasa - - -
28 Sumber Jambe - - -
29 Sumbersari - - -
30 Jenggawah - - -
31 Rambipuji - - -
Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember Tahun 2014
rì
èéêëé Akhir IV-12
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
r
Akhir
IV-13
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Hasil Pengolahan
No. Kecamatan
Ikan Ikan Tepung
Asapan Terasi Kerupuk
Kering Pindang Ikan
1 Puger 1.055,55 3.825,50 54,50 15,75 325,15 2,50
r Akhir
IV-14
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
MJNOP QHLRFPJSJL
EF. GHIJKJtJL
TUJL TUJL ZHYu
LR
XNJYJL ZHVJNO uu
GHVY U
GHVOLR QOLWJLR TUJL
2 [\]^uu 65,75 275,75 18,70 5,50 17,25 0
3 Kencong 23,75 56,12 45,12 0,25 2,75 0
4 Gumukmas 3,51 25,35 6,25 0 0 0
_u
KPJS `.`a8,56 4.182,72 124,57 21,50 345,15 2,50
Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember Tahun 2013
Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2013
RumahTangga Produksi
No. Kecamatan Perahu/Kapal
Nelayan (Ton)
r D Akhir
@ABCA IV-15
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
r f Akhir
bcdec IV-16
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
r | Akhir
xyz{y IV-17
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
r § Akhir
£¤¥¦¤ IV-18
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
BAB ®
A¯AL°±°±
- Penelitian
- Pendampingan
- Pendidikan & Pelatihan
Gambar 5. 4 Sub Sistem Minapolitan di Kabupaten Jember
Sumber Daya Sumber air Air kolam diperoleh dari air tanah
Energi (menggunakan pompa air), air irigasi/sungai
Perikanan (air
irigasi)
Kondisi sumber air Kondisi air kolam yang kurang stabil pada saat
musim kemarau tiba (sumber berkurang) serta
air agak payau/asin
Penyediaan Kolam • Kolam yang ada berupa kolam yang
masih tradisional ..
• Pengelolaan kolam, seperti :
a. Kolam dibersihkan (diberi obat merk boster,
bluecoper) untuk menghilangkan jamur dan
bakteri
b. Kolam dikeringkan maksimal seminggu
c. Diberi pupuk kandang/manstap untuk
menghidupkan fungsi hara tanah (plankton)
maksimal seminggu
d. Diisi air dan bibit siap ditebar
e. Sirkulasi air dalam pergantian air kolam
dilihat dengan kondisi ikan terlebih dahulu
(seminggu sekali penambahan air)
f. khusus ikan patin, ikan hingga umur 4 bulan
hanya sekali ganti (asumsi menjelang panen
air dibuang 20% dan baru dialiri air baru
lagi)
Sumber : Diolah dari Hasil Survei /Wawancara Minapolitan, 2014
Kondisi kolam perikanan budidaya dengan media dasar kolam terpal, tanah dan permanen (semen) di
Kecamatan Puger, Gumukmas dan Kencong system pengairan yang relative baik
Pakan konsentrat (merk LP1, LP2,matahari sakti, comfeed jaya) dan obat (merk Booster)
untuk menunjang proses budidaya perikanan, serta memanfaatkan pakan alami
(tales/kangkung, azola, mata lele dan kol) sebagai alternative makanan ikan
Tabel 5. 8 Matriks Analisis Pengembangan Agro Proses I (On Farm) Perikanan Tangkap
Jumlah Tenaga Hasil Tangkap
Jenis Kapal Teknologi Produksi/
No. Kecamatan Kerja/Nelayan (per Jenis ikan Jumlah Tangkapan
Peralatan
kapal) per Kapal
1. Puger Kecil / Jukung 2-3 orang Pacing tonda, pancing Ikan Lemuru, •Jukung : 30 40 kg
(1-2 GT) rawe, pancing dasar, jaring cakalang, • Sedang : 1 3 kw
bet tongkol, layang, • Sekoci : 2 ton
Sedang / 4-5 orang Jaring gill net lobster • Besar > 10 ton
Jaringan (5-7
GT)
Sekoci 5-6 orang Pancing tonda
Besar (> 13 GT) 20-25 orang Jaring gill net, jaring
payang/porsin
2. Gumukmas Kecil / Jukung 3 orang Jaring inet (1 ¼ ), jaring Ikan lemuru,
(1-2 GT) lobster (2 ¼ 5½ ) lobster mutiara,
kerapu, kakap,
tongkol, layur
3. Kencong Kecil / Jukung 3 orang Jaring inet (1 ¼ ), jaring Ikan layang,
(1-2 GT) lobster (2 ¼ 5½ ) tongkol, lemuru,
lobster
4. Ambulu Kecil / Jukung 3 orang Jaring inet (1 ¼ ), jaring Ikan layang,
(1-2 GT) lobster (2 ¼ 5½ ) tongkol, lemuru,
Sedang / 4-5 orang Paying, pancing lobster (mutiara,
Jaringan (5-7 jeger/rawa batu, pasir,
GT) warna, bamboo,
kipas)
Sumber : Diolah dari Hasil Survei Minapolitan, 2014
Jumlah
No. Kecamatan Ikan Kering Ikan Pindang Asapan Terasi Kerupuk Tepung
Ikan
Pelaku industry
Pengolahan Ikan
Pemasaran :
Pengepul • Gurami : Jember, Bali, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo
(Puspa Agro)
• Lele : Jember, Lumajang, Bali, Semarang, Pati
• Nila/Tombro : Jember , Bali, Probolinggo, Pasuruan,
Hasil budidaya Sidoarjo
perikanan kolam • Patin : Surabaya (Pabrik Abon)
Pedagang Pemasaran :
ikan • Pasar ikan lokal
• Restaurant dan rumah makan di Jember
Penyuluh
(Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan)
Kelompok Perikanan
Pedagang
Tangkap Lokal
Masyarakat
Pengepul
Pengambek
Pembeli
Swasta
• Pengepul
Pengepul merupakan salah satu mata rantai awal pemasaran hasil
produksi perikanan. Pengepul memiliki fungsi mengumpulkan hasil
perikanan tangkap dan mendistribusikan ke pasar-pasar atau agen besar
yang akan mengolah hasil perikanan.
• Pengambek
Pengambek merupakan salah satu unsur mata rantai yang tidak dapat
dilepaskan dalam kegiatan perikanan tangkap. Pengambek memiliki fungsi
ganda yaitu memberikan pinjaman modal operasional kepada nelayan dan
sekaligus mengumpulkan hasil perikanan tangkap yang kemudian
mendistribusikannya ke pasar-pasar atau agen besar yang akan mengolah
hasil perikanan tersebut. Secara umum keberadaan pengambek ini sangat
dibutuhkan oleh pelaku perikanan tangkap, dimana dengan adanya
pinjaman modal yang mudah nelayan dapat melaut dan mendapatkan
hasil tangkap. Akan tetapi salah satu syaratnya adalah semua hasil
tangkap nelayan tersebut harus dijual kepada pengambek sesuai harga
yang ditentukan oleh pengambek dan tentunya dibawah harga pasar/
pengepul lain. Sistem kerjasama seperti ini berlaku selama pinjaman
modal tersebut belum dilunasi.
• Pedagang Lokal
Pedagang lokal dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan
memiliki peran yang sama dengan pengepul, namun yang membedakan
adalah kapasitas dan wilayah pemasaran. Pedagang lokal biasanya
memasarkan hasil perikanan tangkap di pasar-pasar lokal dengan
kapasitas yang kecil. Biasanya yang mengambil peran sebagai pedagang
lokal ini adalah keluarga nelayan ataupun masyarakat sekitar.
• Pembeli Swasta
Pembeli Swasta tidak memiliki hubungan langsung dengan para pelaku
perikanan tangkap, namun dalam rantai pemasaran hasil produksi
perikanan cukup penting. Pembeli swasta biasanya memiliki hubungan
langsung dengan pengepul ataupun pengambek. Meski tidak secara
langsung terkait dengan nelayan, namun adanya kerjasama antara
Penyuluh
(Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan)
Kelompok Perikanan
Budidaya
Pedagang
Lokal Masyarakat
Pengepul
Pembeli
Swasta
G. Pemanfaatan teknologi
Kriteria Nilai
Pemanfaatan teknologi modern 3
Teknologi sedang 2
Teknologi Tradisional 1
H. Infrastruktur Pendukung
Kondisi Infrastruktur Nilai
Kondisi Prasarana Jalan Baik 3
Sedang 2
Buruk 1
Ketersediaan air bersih Baik 3
Sedang 2
Buruk 1
Ketersediaan listrik Terlayani 2
Tidak Terlayani 1
Ketersediaan Sanitasi/Sampah Baik 3
Sedang 2
Buruk 1
J. Adanya Kelembagaan
Kriteria Nilai
Ada kelembagaan 3
Mati suri 2
Tidak ada Kelembagaan 1
Kriteria Nilai
Belum ada Kesiapan 1
Sub Sub
Pusat
(orde III)
Sub Pusat
Kawasan
(Orde II)
Pusat
Kawasan
(Orde I)
Sub Sub
Pusat
(orde III)
Pusat
Kawasan Sub Sub
(Orde I) Pusat
(orde III)
Sub Pusat
Kawasan
(Orde II) Sub Pusat
Kawasan
(Orde II)
Sub Pusat
Kawasan
(Orde II)
Sub Sub
Sub Sub Pusat
Pusat (orde III)
(orde III)
Rendahnya Pendapatan
Nelayan Tangkap
Teknologi penangkapan ikan Kurangnya permodalan nelayan Kurangnya olahan dengan Harga jual hasil tangkap yang
yang dilakukan masih relatif untuk pengembangan bahan dasar hasil tangkap ikan semakin menurun dan kurang
sederhana. penangkapan ikan stabil
Masih rendahnya SDM wilayah Belum optimalnya fungsi Peralatan pengolahan sangat Masih adanya praktek
pesisir koperasi atau lembaga terbatas dan masih tradisional monopoli harga oleh
keuangan mikro swadaya pengambek
Kurangnya bimbingan
penyuluhan terhadap
masyarakat sekitar
Rendahnya Pendapatan
Pembudidaya Ikan
Teknologi pembudidayaan ikan Kurangnya permodalan Masih mahalnya harga pakan Masih minimnya produk Ketidak stabilan harga jual
yang dilakukan masih relatif nelayan untuk ikan pabrik (konsentrat) olahan dengan bahan ikan hasil budidaya di pasar
sederhana dan tradisional pengembangan budidaya dasar hasil budidaya local maupun regional
ikan ikan
Kurangnya bimbingan
penyuluhan terhadap
masyarakat sekitar
Peningkatan Pendapatan
Nelayan Tangkap
Modernisasi teknologi Peningkatan permodalan Peningkatan olahan dengan Peningkatan dan stabilisasi
penangkapan ikan nelayan untuk pengembangan bahan dasar hasil tangkap ikan harga jual hasil tangkap
penangkapan ikan
Peningkatan mutu/ kualitas Pengoperasian dan optimalisasi Modernisasi peralatan Meminimalisir kerjasama
SDM masyarakat pesisir fungsi koperasi atau lembaga pengolahan hasil tangkap ikan dengan pengambek baik
keuangan mikro swadaya pemodalan maupun penjualan
Peningkatan program
bimbingan penyuluhan
terhadap masyarakat sekitar
Peningkatan Pendapatan
Pembudidaya Ikan
Peningkatan kualitas SDM Penyediaan alternatif pakan Ketersediaan peralatan Pengurangan peran
Pembektukan koperasi
wilayah pesisir buatan yang lebih terjangkau dan teknologi tengkulak dalam penentuan
atau lembaga keuangan
dan sesuai dengan pengolahan produk hasil harga jual hasil budidaya
mikro swadaya
komoditas budidaya budidaya
Peningkatan bimbingan
penyuluhan terhadap
masyarakat pembudidaya
ANALISIS INTERNAL
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
a. Potensi kelautan dan perikanan yang a. Permasalahan pengembangan potensi
terdapat di Kabupaten Jember yang sangat perikanan laut adalah pada umumnya
potensial untuk dikembangkan menjadi nelayan lokal memiliki keterbatasan
kawasan perikanan air tawar , perikanan air dalam spesifikasi kapal dan alat
payau maupun perikanan tangkap/laut. tangkap yang masih tradisional.
b. Dari nilai jumlah produksi tertinggi dan LQ b. Kurangya bantuan kredit permodalan
diketahui bahwa untuk komoditas ikan lele untuk pengembangan perikanan
(perikanan budidaya) serta ikan tongkol budidaya dan tangkap.
(perikanan tangkap) mampu menjadi c. Belum optimalnya fungsi koperasi
komoditas unggulan/basis di Kabupaten untuk menunjang proses perikanan di
Jember. Kabupaten Jember.
c. Adanya kelompok pembudidaya ikan/KUB d. Program pelatihan guna menunjang
(perikanan budidaya) dan kelompok nelayan peningkatan produksi perikanan
(perikanan tangkap) yang terdapat di kurang diimplementasikan di lapangan
masing-masing kecamatan di Kabupaten oleh para pelaku (nelayan dan
Jember yang memiliki potensi kegiatan pembudidaya) karena terkendala modal
perikanan . dan sarana pendukung perikanan
d. Adanya fasilitas Balai Benih Ikan (BBI) yang e. Harga jual ikan tangkap dan budidaya
berpotensi untuk memenuhi kebutuhan tidak stabil dipasaran (adanya
benih ikan para pembudidaya air tawar di permainan harga) karena tidak adanya
Kabupaten Jember. sarana informasi pasar.
e. Adanya fasilitas/sarana pemasaran f. Belum optimalnya hasil produk olahan
perikanan tangkap berupa TPI/Pelabuhan perikanan tangkap dan budidaya di
dan pasar ikan di Kecamatan Puger. Kabupaten Jember.
f. Jangkauan aksesbilitas dan lokasi untuk
pemasaran hasil perikanan yang memadai di
Kabupaten Jember.
g. Adanya produk olahan hasil perikanan
tangkap yang mampu bersaing dipasaran.
h. Pembinaan dan penyuluhan yang rutin
dilakukan Dinas Perikanan kepada para
Kelompok Perikanan (budidaya dan
tangkap) di Kabupaten Jember.
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2014
ANALISIS EKSTERNAL
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
a. Kebijakan RTRW Kabupaten JemberTahun a. Wilayah pesisir Kabupaten Jember
2011-2031, Pengembangan kawasan berpotensi sebagai kawasan rawan
minapolitan di Kecamatan Puger bencana Tsunami
sebagai kawasan strategis untuk b. Kerusakan kawasan pesisir
pengembangan pertumbuhan ekonomi berupa penebangan dan
di Kabupaten Jember. pembukaan areal tambak pada
b. Adanya kegiatan perikanan dikaitkan hutan mangrove dan sejenisnya,
dengan wisata dengan cara menjadikan c. Pada saat musim kemarau, air tanah
hasil perikanan sebagai daya tarik sulit didapat dan sedikit payau
sehingga mengganggu proses
utama bagi wisatawan untuk datang,
budidaya kolam.
baik untuk konsumsi, wisata alam dan
ANALISIS EKSTERNAL
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
juga wisata edukasi
c. Permintaan hasil perikanan tangkap
maupun perikanan budidaya air tawar yang
sangat tinggi di pasaran lokal maupun luar
Kabupaten Jember.
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2014
B. Matriks EFAS
Cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) adalah:
Kolom 1 disusun 5-10 peluang dan ancaman;
• Masing-masing faktor dalam kolom 2 diberi faktor mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)
• Rating dihitung untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi lokasi perencanaan yang
bersangkutan
• Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya
kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman misalnya, jika
nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 4. Sebaliknya, jika
nilai ancamannya sedikit ratingnya 1
• Bobot dikalikan dengan rating untuk memperoleh faktor
pembobotan. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor);
• Kolom 5 digunakan untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung dan
Faktor-faktor
Bobot x
Strategi Keterangan Bobot Rating
Rating
Internal
untuk pengembangan perikanan budidaya
dan tangkap.
Belum optimalnya fungsi koperasi untuk 0,05 3 0,15
menunjang proses perikanan di Kabupaten
Jember.
Program pelatihan guna menunjang 0,04 3 0,12
peningkatan produksi perikanan kurang
diimplementasikan di lapangan oleh para
pelaku (nelayan dan pembudidaya) karena
terkendala modal dan sarana pendukung
perikanan
Harga jual ikan tangkap dan budidaya 0,05 4 0,20
tidak stabil dipasaran (adanya permainan
harga) karena tidak adanya sarana
informasi pasar.
Belum optimalnya hasil produk olahan 0,05 3 0,15
perikanan tangkap dan budidaya di
Kabupaten Jember
Total 1 1,17
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2014
Faktor-faktor
Bobot x
Strategi Keterangan Bobot Rating
Rating
Eksternal
Pada saat musim kemarau, air tanah 0,13 2 0,26
sulit didapat dan sedikit payau sehingga
mengganggu proses budidaya kolam.
TOTAL 1 1,22
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2014
EKSTERNAL
Strategy Strategy
Selective Rapid
Maintenace C B
Growth
INTERNAL Strategy
Strategy INTERNAL
(-) D
Turn Around Conglomerate
A (+)
Strategy Strategy
Guirelle Concentric
E H
Strategy Strategy
Kuadran III Kuadran IV
F G
Survival EKSTERNAL Diverfication
(-)
(+) Eksternal
Kuadran II (PELUANG) Kuadran I
Stability Growth
C B Rapid
Growth
X : 1,30 , Y : 0,43 Strategy
D
A
(-) Internal (+) Internal
(KELEMAHAN) (KEKUATAN)
E
H
F G
Kuadran IV
Kuadran III
Diversification
Survival (-) Eksternal
(ANCAMAN)
Tabel 5. 1 Matrik Analisis Kebijakan Kabupaten Jember Terkait Pengembangan Perikanan ...2
Tabel 5. 2 Hasil Perhitungan Location Quotient/LQ Perikanan Budidaya Per
Kecamatan Di Kabupaten Jember .............................................................................................. 6
Tabel 5. 3 Produksi dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut Jenisnya ............................... 10
Tabel 5. 4 Jumlah Produksi Ikan Laut dan Kelompok Nelayan Berdasarkan Kecamatan
........................................................................................................................................................ 11
Tabel 5. 5 Potensi Perikanan Di Kecamatan Puger ....................................................................12
Tabel 5. 6 Permasalahan Perikanan Di Kecamatan Puger......................................................... 14
Tabel 5. 7 Matriks Analisis Pengembangan Agro Input Perikanan Budidaya.......................... 16
Tabel 5. 8 Matriks Analisis Pengembangan Agro Proses I (On Farm) Perikanan Tangkap.....21
Tabel 5. 9 Matriks Analisis Pengembangan Agro Proses I (On Farm) Perikanan Budidaya ...25
Tabel 5. 10 Banyaknya Produksi Ikan Laut, Tahun 2013................................................... 26
Tabel 5. 11 Banyaknya Produksi Hasil Pengolahan Perikanan Menurut Kecamatan
Produsen dan Jenis Hasil Pengolahan, Tahun 2013 ............................................................. 26
Tabel 5. 12 Analisis Pengembangan Agro Output Perikanan dan Pemasaran......................... 28
Tabel 5. 13 Matriks Analisis Pengembangan Subsistem Penunjang.........................................31
Tabel 5. 14 Analisis Partisipatif Pengembangan Komoditas Perikanan Tangkap dan Budidaya
........................................................................................................................................................ 33
Tabel 5. 15 Skoring dan Pembobotan Kecamatan Sektor Perikanan Tangkap di Kabupaten
Jember ............................................................................................................................................44
Tabel 5. 16 Konsep Pengembangan Perikanan Tangkap............................................................ 45
Tabel 5. 17 Skoring dan Pembobotan Kecamatan Sektor Perikanan Budidaya di Kabupaten
Jember ............................................................................................................................................47
Tabel 5. 18 Konsep Pengembangan Perikanan Tangkap............................................................ 48
Tabel 5. 19 Matriks Analisis Internal (Strength dan Weakness) ...............................................57
Tabel 5. 20 Matriks Analisis Eksternal (Opportunities dan Threats) ........................................57
Tabel 5. 21 Analisis IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) ................................ 60
Tabel 5. 22 Analisis EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary)............................. 61
BAB VI
STRATEGI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS UNGGULAN
!" t
# # $#%
$$
#
$
%$
& #% '
# #
$
#%
t
!"
#
$
$
'
$
!" t
% $ $ % % (#$
$
)
*
$
$
#%
+
$
$
$ $
' (#$
% #
%'
$ #
,
$
$ #$
'
#
%
#
$
#
$
#
$
-
.
#
$
r
Akhir VI-2
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
IJKLr
JM Akhir VI-3
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
`abcr
ad Akhir VI-4
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
pqrsr
qt Akhir VI-5
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
uvwxr
vy Akhir VI-6
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
z{|}r
{~ Akhir VI-7
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
r
Akhir VI-8
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
r
Akhir VI-9
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Variabel
No Masalah Arahan
Agroinput
1. Bibit - Belum adanya lokasi sentra - Penyuluhan mengenai
budidaya minapolitan yang kriteria benih layak tebar
terintegrasi antara - Melakukan kerjasama
pengembangan bibit, dengan lembaga penelitian
pemeliharaan dan pemerintah dan perguruan
pemasaran hasil komoditas tinggi serta memberikan
perikanan budidaya. penyuluhan kepada para
- Kurangnya pengetahuan pembudidaya ikan lele di
tentang jenis bibit Kecamatan Puger tentang
- Terbatasnya modal bagi pencegahan dan
kelompok budidaya kolam penyelasaian permasalahan
penyakit pada ikan lele saat
pergantian musim
¡¢£¤r
¢¥ Akhir VI-10
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Variabel
No Masalah Arahan
Agroinput
- Pembinaan mengenai
penyediaan benih yang baik
oleh penyuluh dari Dinas
Peternakan Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Jember.
- Pemberian bantuan modal
dari pemerintah bagi
pembudidaya ikan yang
mengalami keterbatasan
dana dalam memperoleh
bibit ikan lele.
- Pengoptimalan fungsi BBI
yang ada di Kabupaten
Jember dalam penyediaan
bibit ikan yang unggul.
2. Pakan Ikan - Harga pakan ikan pabrikan - Membuat pakan alami atau
yang relative mahal alternatif yang berkualitas
- Terbatasnya modal bagi dan cocok untuk
kelompok budidaya kolam perkembangan produksi
ikan serta dapat dijangkau
oleh para pembudidaya ikan
lele
- Adanya bantuan dana dari
pemerintah/pihak investor
bagi pembudidaya ikan yang
mengalami keterbatasan
dana dalam memperoleh
pakan ikan (kerja sama
dengan perusahaan pakan
pabrikan)
3. Pupuk dan Obat- - Harga pupuk dan obat- - Pemberian bantuan dana
Obatan obatan yang relative mahal dari pemerintah bagi
- Terbatasnya modal bagi pembudidaya ikan yang
kelompok budidaya kolam mengalami keterbatasan
dana dalam memperoleh
obat-obatan ikan
- Pengembangan pembuatan
dan penggunaan pupuk
alami dengan teknologi
modern sederhana yang
dapat dijangkau oleh para
pembudidaya ikan
4. Peralatan Peralatan yang digunakan - Peningkatan kerjasama
Perikanan masih banyak tradisional dan dengan lembaga penelitian,
sederhana perguruan tinggi dan
instansi pemerintah dalam
pembinaan teknis kepada
pembudidaya ikan
- Pengembangan penggunaan
peralatan dengan teknologi
modern sederhana yang
dapat dijangkau oleh para
pembudidaya ikan
- Adanya program bantuan
Pemerintah setempat terkait
¦§¨©r
§ª Akhir VI-11
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Variabel
No Masalah Arahan
Agroinput
peralatan perikanan dan
modal
5. Sumber Daya - Pada saat musim kemarau, - Penerapan teknologi tepat
Energi Perikanan ketersediaan air tanah guna untuk mengatasi
(Air Irigasi) berkurang (sulit mengalir kesulitan air pada saat
dan air agak payau) musim kemarau
- Pembuatan saluran irigasi
dengan banyak saluran
sehingga air bersih dan air
kotor tidak bercampur dan
menyebar ke petak kolam
lain
Sumber: Hasil Rencana, 2014
Variabel Agro
No Masalah Arahan
Proses
On Farm
1. Sumber Daya - Kurangnya kualitas SDM pelaku - Peningkatan SDM
Manusia budidaya perikanan (tenaga dengan pengadaan
kerja) pembinaan, pelatihan,
sosialisasi terkait usaha
pembudidayaan dan
teknologi perikanan
dengan cara kerja sama
dengan Dinas
Peternakan Perikanan
dan Kelautan Kabupaten
Jember, maupun
lembaga penelitian dan
perguruan tinggi.
2. Pengelolaan - Belum maksimalnya sistem - Peningkatan teknologi
Kolam pengolahan budidaya perikanan terkait pengolahan
kolam. lahan perikanan disertai
sosialisasi dan
pembinaan kepada
pekerja di lahan
perikanan
«¬®r
¬¯ Akhir VI-12
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Variabel Agro
No Masalah Arahan
Proses
- Biaya pengolahan budidaya - Pemberian bantuan
perikanan kolam cukup tinggi dana pengolahan lahan
perikanan bagi
pembudidaya ikan
3. Teknologi - Sebagian besar peralatan yang - Penerapan teknologi
Perikanan ada masih tradisional. tepat guna untuk
budidaya kolam
sehingga mampu
meningkatan hasil ikan.
Off Farm
1. Sumber Daya - Keterbatasan kualitas dan - Peningkatan SDM
Manusia kemampuan SDM pekerja dengan pengadaan
- Kurangnya inovasi dalam pembinaan, pelatihan,
pengolahan hasil ikan sosialisasi terkait usaha
pembudidayaan dan
teknologi perikanan
2. Teknologi dan - Proses pengolahan masih - Peningkatan teknologi
Peralatan menggunakan peralatan terkait pengolahan hasil
sederhana perikanan perikanan
disertai sosialisasi dan
pembinaan kepada
pekerja di lahan
perikanan
- Keterbatasan modal dan bahan - Pemberian bantuan
baku dalam proses hasil olahan modal bagi para
ikan pembudidaya ikan yang
memiliki keterbatasan
biaya pengolahan
Sumber: Hasil Rencana, 2014
Variabel Agro
No Masalah Arahan
output
1. Produk Hasil - Produk olahan masih belum - Peningkatan SDM
Olahan ada, sehingga langsung di jual dengan pengadaan
ke pasaran dalam kondisi ikan pembinaan, pelatihan,
segar sosialisasi terkait usaha
produk hasil olahan
perikanan budidaya
kolam dengan cara kerja
sama dengan Dinas
Peternakan Perikanan
dan Kelautan Kabupaten
Jember.
¶·¸¹r
·º Akhir VI-13
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Variabel Agro
No Masalah Arahan
output
- Pengetahuan dalam proses - Penerapan teknologi
pengolahan ikan lele masih tepat guna untuk proses
rendah. pengolahan ikan
2. Pemasaran - Harga penjualan ikan lele yang - Penentuan standar
tidak stabil sehingga harga jual ikan lele dari
merugikan pembudidaya pemerintah untuk
mencegah kerugian para
pembudidaya ikan
akibat harga yang naik
turun secara fluktuatif
- Belum ada pemasaran yang - Penentuan pusat
terpusat sehingga harga jual pemasaran hasil
menjadi lebih stabil. produksi dan olahan
ikan untuk menstabilkan
harga jual dan beli ikan
3. Kemitraan - Bantuan kemitraan - Peningkatan hubungan
pemerintah-pembudidaya kemitraan antara
perikanan kolam masih belum pembudidaya ikan,
bisa berjalan dengan baik pemerintahan dan pihak
karena belum ada kemitraan investor misal dengan
yang solid antara pembudidaya pemberian pinjaman
dengan investor maupun modal bagi
pengepul/pedagang. pembudidaya ikan untuk
meningkatkan hasil
produksi perikanan
Sumber: Hasil Rencana, 2014
4) Subsistem Penunjang
Subsistem penunjang merupakan penyedia jasa bagi sub sistem
minapolitan input, subsistem minapolitan proses dan subsistem minapolitan
output. Berikut adalah arahan subsistem penunjang kawasan minapolitan di
Kecamatan Puger sebagai berikut.
Tabel 6. 4 Arahan Subsistem Penunjang Kawasan Minapolitan di Kec. Puger
Subsistem Masalah
No Arahan
Penunjang
1. Informasi Pasar - Kurangnya tersedianya - Penerapan sistem
Perikanan informasi budidaya komputerisasi dan internet
perikanan mengenai untuk meng-up date
proses pengelolaan mengenai informasi harga
lahan/kolam dan dan pengolahan hasil
pengolahan hasil produksi perikanan
untuk budidaya air tawar. - Pelaksanaan pelatihan
- Kurangnya informasi budidaya perikanan
mengenai harga perikanan dengan mendatangkan
di pasar tenaga ahli di bidang
- Harga jual rendah/tidak perikanan dan
stabil memperkenalkan
- Kurangnya informasi teknologi modern dan
pemasaran yang dimiliki tepat guna untuk budidaya
ÁÂÃÄr
ÂÅ Akhir VI-14
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Subsistem Masalah
No Arahan
Penunjang
oleh ikan kepada masyarakat
nelayan/pembudidaya, - Peningkatan operasional
karena terkait tentang pasar lokal untuk
informasi pemasaran mendukung aktivitas
banyak dikuasai oleh para pemasaran ikan.
pengepul/pengambek
2. Kredit Perikanan - Belum ada bantuan kredit - Pemerintah memfasilitasi
untuk pengembangan bantuan dana/kredit untuk
perikanan budidaya air usaha pengembangan
tawar khususnya perikanan
- Memaksimalkan fungsi dan
peranan koperasi di
masing-masing kelompok
3. Pendidikan dan - Materi yang disampaikan - Pembuatan jadwal rutin
Pelatihan oleh PPL ke pelatihan dan pendidikan
nelayan/pembudidaya mengenai perikanan yang
biasanya tidak bisa dihadiri oleh kelompok-
diaplikasikan sepenuhnya kelompok pembudidaya
di lapangan karena ikan
terkendala modal dan SDM
4. Sarana dan - Kondisi jaringan jalan - Perbaikan dan peningkatan
Prasarana penunjang menuju tambak/kolam kualitas perkerasan jalan
Perikanan banyak yang rusak. guna mendukung sistem
aksesibilitas pemasaran di
Kecamatan Puger
5. Organisasi kelompok - Kurang maksimalnya - Peningkatan intensitas
peran kelompok sosialisasi dan penyuluhan
pembudidaya dalam mengenai budidaya
kegiatan produksi perikanan dengan
perikanan, terutama dalam melibatkan lebih seluruh
kemitraan dengan investor elemen masyarakat mulai
dari persiapan hingga
kegiatan pelaksanaan
- Memaksimalkan fungsi dan
peranan kelompok
perikanan demi
peningkatan produktivitas
budidaya lele.
Sumber: Hasil Rencana, 2014
ÆÇÈÉr
ÇÊ Akhir VI-15
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
ËÌÍÎr
ÌÏ Akhir VI-16
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
ÔÕÖ×r
ÕØ Akhir VI-17
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Tabel 6. 6 Matrik Program Tahunan Kegiatan Minapolitan Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kecamatan Puger Kabupaten Jember
Tahun 2014-2019
Instansi/
Tahun Program Kegiatan Keterangan
SKPD
Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Tersedianya sebuah Bappeda
Kabupaten Jember dokumen Masterplan
Program kajian Pengembangan
2014
pengembangan Kawasan Minapolitan
Kabupaten Jember
Sosialisasi Hasil Masterplan Minapolitan Kabupaten Jember Bappeda
Penyusunan RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Tersedianya sebuah Bappeda
Kawasan Minapolitan dokumen Rencana
Program Investasi
Jangka Menengah
Kawasan Minapolitan
Kabupaten Jember
Penyusunan DED (Detail Engineering Design)Kawasan Pusat Tersedianya sebuah Bappeda
Program Rencana Aksi
Pengembangan Minapolitan dokumen acuan Detail
Engineering Design
Kawasan Minapolitan
Kabupaten Jember
Pengadaan tanah untuk Pusat Pengembangan Minapolitan (PPM) di Tersedianya lahan
2015
Kecamatan Puger untuk kantor
perwakilan PPM
Pengembangan Budidaya Ikan Terealisasinya Dinas Peternakan
kegiatan kegiatan Perikanan dan
pelatihan dan Kelautan
pendampingan
Program
pengembangan
Pengembangan Sistem
budidaya ikan
Budidaya Perikanan
Pengadaan Benih dan Pakan Ikan Terealisasinya Dinas Peternakan
bantuan benih unggul Perikanan dan
dan pakan murah bagi Kelautan
pembudidaya
Program Pengembangan Induk Ikan Unggul Terealisasinya dan Dinas Peternakan
2016
Pengembangan Sistem tercukupinya benih Perikanan dan
ÙÚÛÜr
ÚÝ Akhir VI-18
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Instansi/
Tahun Program Kegiatan Keterangan
SKPD
Perbenihan Perikanan yang unggul bagi Kelautan
pembudidaya
Pengembangan Usaha Perbenihan Rakyat Terealisasinya dan Dinas Peternakan
tercukupinya benih Perikanan dan
yang unggul bagi Kelautan
pembudidaya
Peningkatan Prasarana dan Sarana Kelembagaan Perbenihan Ikan Terealisasinya dan Dinas Peternakan
tercukupinya benih Perikanan dan
yang unggul bagi Kelautan
pembudidaya
Peningkatan Operasional Balai Benih Ikan Terealisasinya dan Dinas Peternakan
tercukupinya benih Perikanan dan
yang unggul bagi Kelautan
pembudidaya
Peningkatan Pelayanan Hama Penyakit Ikan Terealisasinya hasil Dinas Peternakan
Program budidaya yang Perikanan dan
Pengembangan Sistim berkualitas Kelautan
Kesehatan Lingkungan Peningkatan Kualitas Lingkungan Budidaya Perikanan Terealisasinya hasil Dinas Peternakan
Budidaya Perikanan budidaya yang Perikanan dan
berkualitas Kelautan
Penataan Kawasan Budidaya Perikanan Dinas Peternakan
Perikanan dan
Program
Kelautan
Pengembangan
Fasilitasi Koordinasi Pengelolaan Kawasan Budidaya Perikanan Dinas Peternakan
Kawasan Budidaya
Perikanan dan
Kelautan
Peningkatan Prasarana dan Sarana Penyuluhan Perikanan Dinas Peternakan
2017
Perikanan dan
Kelautan
Program
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan POKDAKAN Dinas Peternakan
Pengembangan Sistem
Perikanan dan
Penyuluhan Perikanan
Kelautan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan POKLAHSAR Dinas Peternakan
Perikanan dan
Þßàár
ßâ Akhir VI-19
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Instansi/
Tahun Program Kegiatan Keterangan
SKPD
Kelautan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan KUB Perikanan Tangkap Dinas Peternakan
Perikanan dan
Kelautan
Peningkatan Pengolahan Hasil Perikanan Dinas Peternakan
Perikanan dan
Kelautan
Pelatihan diversifikasi produk olahan hasil budidaya Terealisasinya Dinas Peternakan
kegiatan pelatihan Perikanan dan
yang diikuti oleh Kelautan, Dinas
kelompok produksi Koperasi, Usaha
olahan ikan Mikro Kecil dan
Menengah,
Disperindag dan
ESDM
Program Optimalisasi Peningkatan Sarana Pengolahan Hasil Perikanan Dinas Peternakan
Pengolahan Produksi Perikanan dan
Perikanan Kelautan, Dinas
Pekerjaan Umum
2018 (Bidang Cipta
Karya dan Tata
Ruang)
Penataan dan Pengembangan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Dinas Peternakan
Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Pekerjaan Umum
(Bidang Cipta
Karya dan Tata
Ruang)
Temu Usaha dan Pameran Produk Unggulan (pomosi produk Dinas Peternakan
perikanan) Perikanan dan
Program Optimalisasi
Kelautan, Dinas
Pemasaran Produksi
Koperasi, Usaha
Perikanan
Mikro Kecil dan
Menengah,
ãäåær
äç Akhir VI-20
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Instansi/
Tahun Program Kegiatan Keterangan
SKPD
Disperindag dan
ESDM
Peningkatan Sarana Pemasaran Perikanan Dinas Peternakan
Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Pekerjaan Umum
(Bidang Cipta
Karya dan Tata
Ruang)
Rehabilitasi Los Ikan Pasar Tradisional Dinas Peternakan
Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Pekerjaan Umum
(Bidang Cipta
Karya dan Tata
Ruang)
Pembinaan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam Laut dan Dinas Peternakan
Prakiraan Iklim Laut (Kawasan Pesisir Kabupaten Jember) Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Program Peningkatan Kebersihan dan
Mitigasi Bencana Alam Lingkungan Hidup
2019
Laut dan Prakiraan Rehabilitasi Ekosistem Pantai dengan Penanaman Mangrove (Kawasan Dinas Peternakan
Iklim Laut Pesisir Kabupaten Jember) Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Kebersihan dan
Lingkungan Hidup
Peningkatan sarana prasarana Pelabuhan (PPI) Terealisasinya Dinas Peternakan
Peningkatan sarana Perikanan dan
prasarana Pelabuhan Kelautan,
Program Peningkatan
(PPI) Dinas Pekerjaan
Sarana dan Prasarana
2015-2019 Umum (Bidang
Perikanan
Cipta Karya dan
(Infrastruktur)
Tata Ruang)
Bantuan peningkatan alat tangkap nelayan Terealisasinya Dinas Peternakan
Peningkatan alat Perikanan dan
èéêër
éì Akhir VI-21
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Instansi/
Tahun Program Kegiatan Keterangan
SKPD
tangkap Kelautan
Penerapan Teknologi Adaptif Budidaya Perikanan Dinas Peternakan
Perikanan dan
Kelautan
Peningkatan sarana dan prasarana jaringan jalan di Kawasan Terealisasinya Dinas Pekerjaan
Minapolitan kemudahan aksebilitas Umum (Bidang
pemasaran di kawasan Bina Marga)
minapolitan
Pembangunan wisata òóôuõöt÷ø mina Dinas Pekerjaan
Umum (Bidang
Cipta Karya dan
Tata Ruang)
Pembangunan fasilitas pendukung wisata Dinas Pekerjaan
(Bidang Cipta
Karya dan Tata
Ruang)
Pembangunan ùú÷wû÷÷ü penjualan hasil pengolahan ikan Dinas Pekerjaan
Umum (Bidang
Cipta Karya dan
Tata Ruang)
Sumber : Hasil Rencana 2014
íîïðr
îñ Akhir VI-22
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
ýþÿ r
Akhir
þ VI-23
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
*+* ,--
./0121.
.
. !
Berdasarkan RTRW Kabupaten Jember Tahun 2011-2031,
pengembangan kawasan minapolitan berada di Kecamatan Puger
sebagai kawasan strategis untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Jember.
.
Rekomendasi berisi hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
menyempurnakan pembuatan dokumen Penyusunan Masterplan
Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan
Budidaya Kabupaten Jember ini serta sebagai langkah lanjutan dalam
pengembangan kawasan minapolitan terpilih. Saran yang dapat
direkomendasikan yaitu:
1. Diperlukan Penyusunan RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka
Menengah) Minapolitan Terpilih Kabupaten Jember.
2. Diperlukan studi lanjutan mengenai DED ( ¡ ¢ )
bagi pembangunan fasilitas di sentra dan sub-sub sentra minapolitan
terpilih.
3. Diperlukan studi mengenai AMDAL terkait pengolahan limbah dari
rencana-rencana fasilitas-fasilitas pengelolaan hasil-hasil perikanan di
Kabupaten Jember.
4. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, swasta, investor dan
pembudidaya/nelayan secara menyeluruh demi terciptanya penataan
kawasan minapolitan yang dapat bersaing.
7.1 KESIMPULAN..................................................................................................... 1
7.2 REKOMENDASI.................................................................................................. 4