KATA PENGANTAR
KSPN Karts Gunung Kidul sebagai salah satu KSPN di Provinsi DIY memiliki posisi
strategis dalam konteks pembangunan kepariwisataan nasional maupun regional DIY - Jawa
Tengah. Kawasan Karts Gunung Kidul merupakan salah salah satu daya tarik wisata
unggulan di DIY yang memiliki karakter khusus sebagai wilayah yang terbentuk dari
struktur alam batuan karts dan menciptakan gugusan gunung sewu dengan keunikan
ekosistem dan juga kehidupan budaya di dalamnya. Selain potensi/kekuatan tersebut,
KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya juga memiliki tantangan dan permasalahan untuk
dapat dikembangkan sebagai destinasi pariwisata yang memiliki keunggulan banding dan
keunggulan saing nasional mupun internasional.
Oleh karenanya penyusunan Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN Karts Gunung
Kidul dan sekitarnya ini diharapkan akan dapat berfungsi sebagai panduan bagi
pengembangan dan pengelolaan sumber-sumber daya kepariwisataan di KSPN Karts Gunung
Kidul dan sekitarnya, acuan bagi koordinasi pengembangan terpadu secara sektoral
maupun kewilayahan, serta merupakan panduan perencanaan pembangunan yang dapat
mengintegrasikan pembangunan pariwisata di masing-masing 5 wilayah KSPN di DIY.
Terima Kasih
Tim Penyusun
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
i
EXECUTIVE SUMMARY
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... I-1
1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. I-2
1.3. Sasaran................................................................................................................. I-3
1.4. Ruang Lingkup ..................................................................................................... I-3
1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah ............................................................................. I-3
1.4.2. Ruang Lingkup Pekerjaan .......................................................................... I-5
1.4.3. Ruang Lingkup Substansi / Muatan Rencana Induk dan Rencana Detil
KSPN Karst Gunungkidul dan Sekitarnya ................................................... I-5
1.5. Kerangka Berpikir ................................................................................................. I-8
1.6. Sistematika Pembahasan ...................................................................................... I-14
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
ii
EXECUTIVE SUMMARY
LAMPIRAN
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
iii
EXECUTIVE SUMMARY
Daftar Tabel
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
iv
EXECUTIVE SUMMARY
Daftar Gambar
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
v
EXECUTIVE SUMMARY
PENDAHULUAN
DIY sebagai salah satu wilayah provinsi yang sekaligus destinasi pariwisata di
Indonesia memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap kunjungan wisatawan baik
nusantara maupun mancanegara. Kinerja sektor pariwisata DIY jika dilihat dari jumlah
wisatawan yang datang menunjukan pertumbuhan yang positif tiap tahun. Jumlah
wisatawan yang datang ke DIY mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun
2014. Jumlah Wisatawan yang mengunjungi DIY sebanyak 3.346.180 orang yang terdiri dari
wisatawan nusantara 3.091.967 orang dan wisatawan mancanegara 254.213 orang. Secara
keseluruhan jumlah tersebut meningkat sebesar 18,83% dibandingkan tahun sebelumnya.
KSPN Karts Gunung Kidul memiliki posisi strategis dalam konteks pembangunan
kepariwisataan nasional maupun regional DIY - Jawa Tengah. Kawasan Karts Gunung Kidul
merupakan salah salah satu daya tarik wisata unggulan di DIY yang memiliki karakter
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-1
EXECUTIVE SUMMARY
khusus sebagai wilayah yang terbentuk dari struktur alam batuan karts dan menciptakan
gugusan gunung sewu dengan keunikan ekosistem dan juga kehidupan budaya di dalamnya.
KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya memiliki potensi / kekuatan, namun juga
tantangan dan permasalahan untuk dapat dikembangkan sebagai destinasi pariwisata yang
memiliki keunggulan banding dan keunggulan saing nasional mupun internasional.
Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Pariwisata DIY pada tahun anggaran 2016,
melaksanakan penyusunan Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN Karts Gunung Kidul dan
sekitarnya yang diharapkan akan dapat berfungsi sebagai :
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-2
EXECUTIVE SUMMARY
1.3. SASARAN
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-3
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-4
EXECUTIVE SUMMARY
1.4.3. Ruang Lingkup Substansi / Muatan Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN Karst
Gunungkidul dan Sekitarnya
A. Lingkup Keluaran Materi
Lingkup Keluaran Materi Penyusunan Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN Karts
Gunung Kidul dan Sekitarnya ini adalah:
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-5
EXECUTIVE SUMMARY
1. Penetapan batasan wilayah perencanaan KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya
dalam konteks kesisteman destinasi pariwisata (kawasan strategis pariwisata);
2. Profil Kepariwisataan KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya yang menggambarkan
data potensi kepariwisataan, yang didalamnya dipilah dalam:
a. Pemetaan komponen/ aspek destinasi pariwisata, meliputi antara lain:
Pemetaan daya tarik wisata unggulan dan potensial, aksesibilitas dan
infrastruktur, fasilitas penunjang wisata, sumber daya manusia, investasi bidang
pariwisata, serta aspek terkait lainnya;
b. Pemetaan profil pasar dan pemasaran, yang mencakup: profil kunjungan
wisatawan (nusantara dan mancanegara), karakteristik pasar, pola kunjungan
serta keterkaitan wilayah, serta pola pemasaran yang ada/ sudah dikembangkan;
c. Pemetaan profil Kelembagaan (organisasi dan SDM) bidang kepariwisataan
setempat. Organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan;
d. Pemetaan profil industri pariwisata setempat.
3. Hasil analisis yang berpengaruh secara langsung maupun tak langsung terhadap
pengembangan kepariwisataan KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya, termasuk
didalamnya analisis aspek-aspek pembangunan kepariwisataan sebagai berikut:
a. Aspek destinasi pariwisata (tata ruang/ perwilayahan, daya tarik wisata,
aksesibilitas, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata, pemberdayaan masyarakat,
dan investasi);
b. Aspek pemasaran pariwisata (pasar wisatawan, promosi dan pemasaran);
c. Aspek industri pariwisata (matarantai industri pariwisata, daya saing produk
wisata);
d. Aspek kelembagaan pariwisata (organisasi dan sumber daya manusia pariwisata).
4. Prinsip-prinsip Dasar dan Konsep Pengembangan KSPN Karts Gunung Kidul dan
sekitarnya sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing
dalam keterpaduan pengembangan daya tarik budaya berbasis keunikan
peninggalan sejarah serta bentang alam dan budaya di sekitarnya;
5. Rumusan Visi – Misi, Tujuan dan Sasaran KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya
sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing dalam
keterpaduan pengembangan daya tarik budaya berbasis keunikan serta bentang
alam dan budaya di sekitarnya
6. Rumusan Kebijakan, Strategi, Indikasi Program dan Kegiatan KSPN Karts Gunung
Kidul dan sekitarnya,yang akan memberikan gambaran rencana aksi (action plan)
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-6
EXECUTIVE SUMMARY
pengembangan dari masing-masing aspek yang secara garis besar akan mencakup
aspek:
a. Pembangunan destinasi pariwisata (rencana struktur tata ruang/ perwilayahan
kepariwisataan, daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas umum dan fasilitas
pariwisata, pemberdayaan masyarakat, dan investasi);
b. Pembangunan pemasaran pariwisata (pengembangan pasar, pengembangan
citra/ destination branding, strategi bauran pemasaran/ marketing mix)
c. Pembangunan industri pariwisata (sinergi antar mata rantai usaha pariwisata,
daya saing produk);
d. Pembangunan kelembagaan pariwisata (organisasi dan sumber daya manusia
pariwisata).
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-7
EXECUTIVE SUMMARY
B. Indikator Keluaran
Keluaran yang harus dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen Fakta dan Analisis KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya;
Substansi dari dokumen Fakta dan Analisis ini antara lain berupa evaluasi terhadap
kondisi existing maupun potensi dari pekerjaan pariwisata berdasarkan data yang
diperoleh dari studi literature, observasi, dokumentasi maupun FGD.
2. Dokumen Rencana Induk KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya;
Substansi dari dokumen Rencana Induk adalah berupa kelanjutan dari hasil
pemetaan KSPN yang digunakan sebagai dasar melakukan pekerjaan perencanaan
yang terdiri dari Analisis Perencanaan Pengembangan KSPN serta penyusunan
Konsep Dan Strategi Perencanaan Pengembangan KSPN yang terintergrasi dengan
wilayah KSPN lainnya di wilayah DIY.
3. Dokumen Rencana Detil KSPN Karts Gunung Kidul dan sekitarnya;
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-8
EXECUTIVE SUMMARY
Sejalan dengan itu, Pemerintah Daerah Propinsi DIY terus berupaya untuk dapat
memfasilitasi, memobilisasi dan mempromosikan perubahan tersebut menuju suatu
target-target pembangunan tertentu disesuaikan dengan kemampuan dan peluang yang
dimiliki. Salah satu upaya pemerintah daerah memacu pembangunan daerahnya adalah
dengan mengupayakan penyempurnaan regulasi yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang serta perimbangan keuangan daerah dan pusat dalam satu upaya penguatan
sektor pariwisata, ekonomi lokal dan pelayanan administrasi pemerintahan daerah secara
lebih baik.
PENGEMBANGAN
•Masyarakat sebagai
subyek
•Capacity building
•Pendidikan pusaka
•Shared values
PELINDUNGAN PEMANFAATAN
•Flora & Fauna, •Pembangunan ekonomi
•Geologi, budaya/kreatif
•Budaya •Inovasi produk
•dll
PENGELOLAAN
PUSAKA
Orientasi pokok dalam penyusunan metodologi ini adalah tercapainya maksud dan
tujuan dari pelaksanaan pekerjaan secara memuaskan. Dalam proses kegiatan penyusunan
Rencana Induk Dan Rencana Detail KSPN Karst Gunung Kidul Dan Sekitarnya, dilakukan
melalui beberapa pendekatan:
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-9
EXECUTIVE SUMMARY
A. Pendekatan Partisipatif
Sejak 1990-an paradigma partisipatoris dikembangkan dalam pembangunan di
Indonesia. Munculnya paradigma partisipatoris mengindikasikan adanya dua
perspektif. 1 Pertama, pelibatan masyarakat setempat dalam pemilihan, perencanaan
dan pelaksanaan program atau proyek yang akan mewarnai hidup mereka, sehingga
dengan demikian dapat dijamin bahwa persepsi setempat, pola sikap dan pola pikir
serta nilai-nilai dan pengetahuan lokal ikut dipertimbangkan secara penuh. Kedua,
adalah membuat umpan balik sebagai bagian yang tidak terlepaskan dari kegiatan
pembangunan. Pengunaan konsep partisipasi mencangkup dua alternatif. Alternatif
pertama berkisar pada partisipasi sebagai tujuan pada diri sendiri atau sebagai alat
untuk mengembangkan diri. Sebagai sebuah tujuan, partisipasi menghasilkan
pemberdayaan, yakni setiap orang berhak menyatakan pendapat dalam pengambilan
keputusan yang menyangkut kehidupannya. Dengan demikian partisipasi adalah alat
dalam memajukan ideologi atau tujuan-tujuan pembangunan yang normatif seperti
keadilan sosial, persamaan dan demokrasi.
Kedua, partisipasi yang bersifat transformasional dan instrumental dalam suatu proyek
tertentu. Disini partisipasi ditafsirkan sebagai alat untuk mencapai efisiensi dalam
manajemen proyek yang digunakan sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan-
kebijakan. Partisipasi tidak mungkin dilepaskan dari kepentingan bersama baik antara
pemerintah dengan masyarakat maupun antara sesama warga masyarakat.
Pembangunan dilaksanakan dari bawah (bottom up). Pembangunan bottom up
mengandung keuntungan-keuntungan:
• Data dikumpulkan, dikaji dan dicoba secara langsung oleh pemakai
• Pemecahan masalah langsung dapat dicobakan selama berlangsung proses sendiri
• Terjadi peningkatan penghargaan atas masalah yang dihadapi para stakeholder,
sesuai dengan konteks kebudayaan serta perubahan kondisi local
• Kelemahan dan kekuatan langsung dipahami oleh mereka yang ikut dalam proses
• Semakin meningkat proses motivasi rakyat untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan lantaran semakin memahami masalah yang dihadapi.
B. Pendekatan normatif
Dalam proses analisis, konsep maupun rencana, akan mengacu pada peraturan-
peraturan, kebijakan-kebijakan, dan standart yang berlaku di wilayah area studi.
1
B. Mikkelsen. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-10
EXECUTIVE SUMMARY
D. Pendekatan Operasional
Sejalan dengan Pendekatan Teknis Akademis tersebut diatas maka secara operasional
dapat dilakukan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
1. Optimalisasi Pemanfaatan Ruang dan Lahan
Dilaksanakan dengan melakukan analisis super impose (tumpang tindih) peta-peta
tentang keadaan potensi dan masalah fisik, untuk mendapatkan unit-unit fungsi
lingkungan atau kawasan sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan
dan pengembangan pegusahaannya.
2. Identifikasi dan Penetapan Pusat-pusat Pelayanan Pariwisata
Berangkat dari hasil optimasi pemanfaatan ruang dan lahan tersebut diatas, maka
dapat diidentifikasi kondisi dan perkembangan pusat-pusat pelayanan pariwisata
yang ada, dilanjutkan dengan penetapan pusat-pusat pelayanan yang mungkin
untuk dikembangkan pada rentang waktu perencanaan. Hasil akhir yang diperoleh
melalui cara ini adalah berupa sistem pusat-pusat pelayanan (jenis, fungsi,
perangkat, hubungan) yang akan dikembangkan, atau berupa Rencana Struktur
Tata Ruang Wilayah.
3. Identifikasi dan Penetapan Sistem Jaringan Penunjang Pariwisata
Untuk mendukung optimasi pemanfaatan ruang/lahan dan pengembangan Sturktur
Tata Ruang yang dirumuskan tersebut diatas, maka identifikasi dan penetapan
sistem jaringan perlu dikembangkan. Dalam hal ini sistem jaringan pergerakan
(transportasi) merupakan sistem jaringan yang pertama-tama harus dikembangkan
agar pengembangan Struktur Tata Ruang menjadi optimal. Sementara itu
pengembangan sistem jaringan yang lain (air bersih, listrik dan telepon) secara
langsung akan berpengaruh terhadap optimasi pemanfaatan ruang dan lahan.
4. Identifikasi dan Penetetapan Sistem Pelayanan Fasilitas Umum Penunjang
Pariwisata
Selain sistem jaringan, sistem pelayanan umum berupa jenis, sebaran maupun
lingkup pelayanannya perlu ditetapkan rumusan usaha-usaha pengembangannya.
Pada dasarnya sistem pelayanan umum ini perlu dan harus sejalan dengan sistem
pusat-pusat pelayanan sebagai salah satu pembentuk Struktur Tata Ruang Wilayah.
Sehingga dengan demikian tingkat pelayanan yang harus dikembangkan disesuaikan
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-11
EXECUTIVE SUMMARY
dengan kebutuhan pelayanan pada setiap unit pusat pelayanan yang ditetapkan
sebelumnya.
5. Identifikasai dan Penetapan Sistem Pengelolaan Pembangunan
Kegiatan identifikasi dan penetapan sistem pengelolaan pembangunan meliputi 2
hal yaitu:
• Pengembangan Pembiayaan
Identifikasi sumber-sumber pembiayaan yang telah ada dan potensi sumber-
sumber pembiayaan yang mungkin dapat dilakukan dapat dikembangkan
merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan. Sementra itu pola
pembiayaan pembangunan yang telah ada dan berjalan sekaligus kemungkinan
peluang pengembangannya harus digali sebagai bahan untuk menyusun
rumusan-rumusan sistem pembiayaan pembangunan yang paling mungkin untuk
dilaksanakan selama rentang waktu perencanaan.
• Pengembangan Kelembagaan
Sebagai salah satu unsur sekaligus faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
mekanisme dan keberhasilan usaha-usaha pembangunan wilayah, maka
pengembangan kelembagaan harus dilakukan secara konsepsional. Hal tersebut
berarti bahwa pengembangan kelembagaan perlu dan harus dilakukan mulai dari
mengidentifikasi lembaga-lembaga yang berkaitan dengan usaha-usaha
pembagunan yang telah ada didalam wilayah perencanaan, kemungkinan-
kemungkinan pengembangan struktur kelembagaan sesuai tingkat kebutuhan
dan fungsinya, sampai dengan perumusan rekomendasi kelembagaan yang paling
mungkin dan paling sesuai untuk dikembangkan, hartus sejalan dengan tingkat
kebutuhan dan kompleksitas maalah yang akan diselesaikan.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-12
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-13
EXECUTIVE SUMMARY
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud, tujuan, dan sasaran, ruang
lingkup, kerangka berpikir dan sistematika Pembahasan dalam kegiatan
Penyusunan Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN Karts Gunung Kidul dan
Sekitarnya.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
I-14
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK
nyata maupun tidak kasat mata adalah gabungan bentangalam dan kebudayaan. Saujana
tersebut bernilai secara ekonomi dan kebudayaan. Permisif dengan alasan itu maka
Visi:
Misi:
1. Melestarikan keberadaan Karst Gunung Kidul sebagai bagian warisan dunia
Geopark Gunung Sewu melalui pengelolaan pariwisata yang baik dan benar;
2. Sebagai pusat keunggulan dengan menjadi sumber pendidikan yang mempunyai
dimensi multi-kultural dan mampu mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan;
3. Hasil usaha pengelolaan dapat memberikan kemaslahatan dan dinikmati oleh
masyarakat luas.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-1
EXECUTIVE SUMMARY
sebagai berikut.
2.3. Perwilayahan
5.3.1. Struktur Perwilayahan
Struktur ruang KSPN Gunungkdul dibentuk oleh Kota-kota dan jaringan jalan yang
berada di delinasi wilayah KSPN Karst Gunungkidul :
1. Sistem kota-kota
a. Kota Wonosari
Merupakan kota herarki II setelah Perkotaan Yogyakarta. Dalam struktur ruang
RTRW Provinsi DIY dan RTRW Kabupaten Gunungkidul Kota Wonosari ditetapkan
sebagai pusat kegiatan wilayah promosi (PKWp), berbagai pelayanan setingkat
dibawah Perkotaan Yogyakarta dapat diperoleh di Kota Wonosari. Fungsi ini dapat
ditambah untuk kepentingan pelayanan pariwisata KSPN Karst Gunungkidul.
• IKK Panggang, IKK Playen, IKK Semanu, IKK Nglipar, IKK Rongkop merupakan
pusat kegiatan lokal (PKL) yang dapat dimanfaatkan untuk pelayanan kegiatan
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-2
EXECUTIVE SUMMARY
Sistem Jaringan jalan yang direncanakan untuk aksesibilitas dari luar KSPN Karst
Gunungkidul dan aksesibiltas ke 13 geosite untuk menunjang route wisata di KSPN
Karst Gunungkidul adalah sebagai berikut :
c. Ruas jalan lokal , merupakan akses yang menghubungkan obyek-obyek wisata (13
geosite) menuju jalan utama kawasan.
Untuk lebih jelasnya sistem jaringan jalan dapat diamati pada Gambar 2.1 Peta
Rencana Struktur Ruang KSPN Karst Gunungkidul pada lembar berikut.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-3
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-4
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-5
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-6
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-7
EXECUTIVE SUMMARY
Pulang Sawal, dan Pantai Potunggal sebagai kawasan Wisata pantai berbasis wisata
keluarga dan relaksasi;
5. Baron Agro Forestry Technopark sebagai kawasan Wisata berbasis Wisata
pendidikan;
6. Goa Maria Tritis, sebagai kawasan Wisata berbasis wisata ziarah;
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-8
EXECUTIVE SUMMARY
7. Kerajinan Batik Kayu Bobung sebagai kawasan Wisata berbasis Wisata pendidikan
dan budaya.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-9
EXECUTIVE SUMMARY
2. pelestarian adat dan budaya Rasulan, Sedekah laut, dan Labuhan; dan
3. Situs Megalitikum Sokoliman, Makam Ki Ageng Giring, dan Makam Ki Ageng
Wonokusumo sebagai kawasan Wisata berbasis wisata budaya;
4. Kesenian Tradisional Gejog Lesung, Reog, Jathilan, dan Wayang Beber;
5. Pelestarian adat dan budaya Rasulan, Upacara Adat Cing-cing Goling, Nyadran, dan
Bersih Kali;
6. Kerajinan Batu Alam di Padukuhan Mojo, Desa Ngeposari sebagai kawasan Wisata
berbasis Wisata pendidikan dan budaya;
7. pengembangan Desa Wisata dan Desa Budaya sebagai kawasan Wisata alam bentang
alam karst didukung pendidikan, konservasi dan petualangan.
8. pelestarian adat dan budaya Upacara Sadranan;
9. Kesenian Tradisional Tayub, Rinding Gumbeng, Jathilan dan Reog;
10. Kerajinan Akar Wangi (Semin) dan Kerajinan Lampu Hias (Bendung, Semin), Kerajinan
Batu Alam (Semin), Kerajinan Batik dan Tenun Tradisional (Ngawen dan Gedangsari),
dan Kerajinan Bambu (Kampung, Ngawen) sebagai kawasan Wisata berbasis Wisata
pendidikan dan budaya;
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-10
EXECUTIVE SUMMARY
B. Desa Budaya
Selain pengembangan Desa Wisata dan Budaya juga dikembangkan obyek wisata
Taman Kota Wonosari sebagai kawasan Wisata berbasis Wisata keluarga dan kuliner.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-11
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-12
EXECUTIVE SUMMARY
5.4.2. Aksesibilitas
5.4.2.1. Konektivitas Darat, Moda dan Sistem Transportasi
A. Rencana Konektivitas Darat
1. Moda
Moda transportasi yang digunakan adalah :
a. Bus Wisata
b. Kendaraan pribadi
c. Transportasi Umum dalam provinsi (AKDP)
d. Transportasi Lokal Kabupaten
2. Sistem Transportasi
Rencana sistem transportasi darat tergambar dalam diagram berikut :
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-13
EXECUTIVE SUMMARY
5.4.2.3. Konektivitas Sungai, Danau atau Laut, Moda dan Sistem Transportasi
Konektivitas laut tidak ada, namun di Kabupaten Gunungkidul terdapat beberapa
pelabuhan pendaratan ikan (PPI). Rencana pengembangan wisata laut menyusuri pantai
selatan Gunungkidul antara Pantai Baron-Sadeng dan sebaliknya. Moda transportasi wisata
laut menggunakan sejenis kapal nelayan yang aman.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-14
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-15
EXECUTIVE SUMMARY
5.4.3. Amenitas
5.4.3.1. Fasilitas Pariwisata
A. Spot makanan khas, unik, bahkan ekstrem
Spot makanan khas daerah perlu ditambah jumlahnya. Persebaran warung
makan dan restoran di Gunung Kidul tidak merata. Menurut HPI dan ASITA,
pramuwisata sulit menemukan rumah makan yang menyajikan menu khas. Mereka
biasa mengantarkan wisatawan untuk berwisata kuliner di restoran yang menyajikan
makanan pada umumnya. Terkadang mereka juga sulit menemukan rumah makan
yang lahan parkirnya cukup menampung bus-bus besar.
Wisatawan mancanegara datang untuk mencoba makanan khas yang tidak ada
di tempat lain. Bahkan terkadang mereka mencari makanan ekstrem yang sangat unik
dan tidak biasa. Salah satu makanan yang biasa ditawarkan oleh pramuwisata adalah
walang goreng. Namun demikian, belum ada restoran atau warung makan yang
menyajikan kuliner ekstrem tersebut untuk dimakan di tempat. Selama ini
pramuwisata hanya dapat menemukan produk walang goreng untuk dibawa pulang.
Jika sebuah rumah makan dapat menyajikan kuliner ekstrem lengkap dengan atraksi
pengolahannya, maka bukan tidak mungkin tingkat antusiasme wisatawan akan
meningkat.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-16
EXECUTIVE SUMMARY
pembangunan resort yang berkonsep sama perlu dilakukan di pantai pantai tapak
prioritas.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-17
EXECUTIVE SUMMARY
baru. Selain menyelesaikan masalah aksesibilitas, juga dapat menambah nilai dari
situs wisata.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-18
EXECUTIVE SUMMARY
H. MRT Connectedness
Pembangunan MRT adalah usulan jangka panjang untuk menunjang
peningkatan kunjungan wisatawan. MRT dapat dihubungkan ke terminal wisata. Akses
yang perlu diperhatikan adalah bandara dan stasiun kereta. Dengan adanya MRT
diharapkan kunjungan wisatawan ke Geopark Gunungkidul dapat meningkat dengan
pesat.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-19
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-20
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-21
EXECUTIVE SUMMARY
Gambar 2.6. Peta Sebaran Amenitas KSPN Karst Gunungkidul dan Sekitarnya
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-22
EXECUTIVE SUMMARY
5.4.4. Masyarakat
5.4.4.1. Rencana Peningkatan Kesadaran Masyarakat pada Sektor Pariwisata
Kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata sebagai berikut :
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-23
EXECUTIVE SUMMARY
5.4.4.3. Rencana Peningkatan Kapasitas Masyarakat pada Usaha Kecil dan Menengah
Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah sangat diperlukan untuk
mendukung keberlangsungan pariwisata itu sendiri. Usaha mikro kecil menengah yang
dapat menunjang pariwisata, atau sebaliknya, adalah usaha jasa, barang souvenir, dan
gastronomi.
Setelah mengadakan observasi dan focus group discusion, terdapat beberapa bauran
pengembangan kapasitas industri penunjang yang sudah ada. Industri yang sudah ada
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-24
EXECUTIVE SUMMARY
seperti industri makanan dan toko souvenir dapat ditata sedemikian rupa sehingga
menghasilkan kenyamanan bagi wisatawan.
Terdapat dua topik utama dalam pengembangan industri ini, pertama economic of
scale, dan kedua economic of scope. Untuk kapasitas yang sudah ada, strategi pemenuhan
skala ekonomi yang harus pertama dilakukan. Skala ekonomi merupakan turunnya biaya
produksi yang dibarengi dengan naiknya jumlah produk yang dihasilkan ( Mankiw, 2006).
Turunnya biaya produksi menunjukkan efisiensi yang nyata dari industri yang
bersangkutan.
Pelaku usaha makanan dan souvenir dapat didorong oleh pengelola untuk
meningkatkan jumlah produksinya. Berbarengan dengan itu, pengelola juga berusaha
untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung melalui strategi pemasaran.
Dengan demikian, segala aspek penunjang wisata yang terpenuhi akan memberikan
kepuasan yang lebih kepada wisatawan yang ada.
Skala ekonomi yang terjadi diharapkan mampu untuk meningkatkan pendapatan dari
industri yang ada. Peningkatan produk yang ada akan dapat diserap bilamana konsumen
secara periodik tetap memenuhi jumlah minimum untuk berkunjung. Strategi ini akan
berdampak signifikan apabila pemasaran yang dilakukan untuk obyek prioritas berhasil.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-25
EXECUTIVE SUMMARY
5.5.3. Rencana Pengembangan Produk dan Pemasaran Usaha Kecil dan Menengah
oleh Masyarakat
1. Menciptakan wirausaha lokal di sektor pariwisata
Pelibatan masyarakt masih terbatas hanya pada pengelolaan rumah inap,
sementara peluang lain belum dimanfaatkan dengan baik. Usaha-usaha penunjang
seperti bisnis tur, pemandu, porter, kerajinan tangan, industri rumahan olah
makanan, pemasok bahan baku lokal dan sebagainya juga mempunyai peluang di
samping itu terdapat perbedaan yang besar antara pemahaman masyarakat dan
pelaku wisata yang datang dari luar tentang bisnis pariwisata. Oleh karena itu strategi
yang ditawarkan adalah menciptakan wirausaha di sektor pariwisata, dengan
mengidentifikasi “champion” di tingkat lokal, membina secara khusus untuk
menjadikan mereka pebisnis Lokal untuk mengelola tur atau dilabel dengan
community tour organizer (cto). Label ini akan menarik banyak wisatawan baik
langsung Maupun melalui biro perjalanan di kota-kota besar untuk mendatangkan
wisatawan. Selain itu beberapa community tour organizer (cto) harus bersatu di
dalam asosiasi, Sehingga pemerintah akan lebih mudah untuk melakukan pembinaan.
Salah satu tugas Dari cto adalah membantu memasarkan produk dari masyarakat di
Kawasan KSPN Karst gunungkidul baik rumah Inap, produk tur, maupun produk
penunjang lainnya.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-26
EXECUTIVE SUMMARY
Strategi ini memerlukan perhatian yang serius oleh pemerintah daerah, karena
strategi ini dapat mempercepat peningkatan pelibatan masyarakat dan sekaligus
mengurangi potensi konflik antara masyarakat dengan pelaku usaha (pemodal
nasional maupun asing). Pola-pola kemitraan dapat diterapkan oleh pemerintah
dengan memberlakukan aturan bagi para investor untuk mengasuh beberapa usaha
kecil yang ada disekitar tempat mereka berinvestasi. Pola ini sebenarnya telah
banyak dilakukan diberbagai daerah di Indonesia dan bisa juga diterapkan.
Pemerintah dalam hal ini sebagai mediator yang akan memfasilitas peningkatan
jejaring di antara pengusaha parwisata dengan usaha kecil di tingkat masyarakat.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-27
EXECUTIVE SUMMARY
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi menjadi sebuah proses
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan dengan pelanggan agar menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan (stakeholders) (Sevier, 2005: 1).
Dari gambar sebaran tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan yang paling tinggi
adalah pada bulan Juli. Tertinggi kedua adalah pada bulan Desember yang mencapai
angka 277.116 orang. Dengan pergerakan yang seperti demikian maka jelas terlihat bahwa
pangsa pasar terbesar yang ada saat ini adalah pangsa keluarga. Keluarga baik dari dalam
maupun luar kota banyak berlibur pada bulan Juli dan Desember. Pangsa pasar yang sudah
besar ini sudah cukup untuk dikelola.
Pangsa pasar yang sangat potensial adalah pangsa pasar wisatawan asing. Berdasar
pada hasil FGD, wisatawan asing cukup signifikan untuk mendorong pemasaran dengan
jalan mouth to mouth. Wisatawan asing cenderung mempunyai akses yang lebih luas
untuk menyebarkan informasi melalu media sosialnya. Berbeda dengan wisatawan
nusantara di mana akses media sosialnya terbatas. Akan lebih efektif bila memberikan
pelayanan murah kepada wisatawan mancanegara, namun mereka memberikan timbal
balik dengan mempromosikan secara Cuma Cuma.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-28
EXECUTIVE SUMMARY
Targeting pangsa perlu dilakukan untuk mendorong promosi yang efektif. Berdasar
pertimbangan yang dihasilkan melalui FGD, obyek wisata yang berhasil meningkatkan
pendapatan adalah obyek wisata yang mampu menyerap wisatawan mancanegara sampai
60% dari keseluruhan wisatawan yang datang. Bukan masalah jumlah absolut wisatawan
melainkan rasio antara wisatawan domestik dan asing. Dengan penargetan sedemikian
rupa diharapkan efek World of Mouth dapat dirasakan. Bagaimana pemasaran yang harus
dilakukan untuk meningkatkan wisatawan, khususnya wisatawan asing, akan dibahas
dalam strategi branding, advertising, dan selling.
Pada tahun 1980-an para akademisi pemasaran mengajukan konsep brand yang
bukan sekedar produk. Brand meliputi kepribadian, keunikan, dan relasi emosional antara
sebuah produk dengan konsumennya (Klein, 2000). Destinasi wisata memerlukan branding
khusus yang mampu merefleksikan personality setiap konsumen yang datang. Selanjutnya,
branding yang diberikan terhadap destinasi wisata juga harus memberikan citra yang
menempel erat. Ketika brand disebutkan, orang akan ingat dengan tempat wisata
tersebut. Brand seharusnya dapat dimengerti oleh mayoritas wisatawan. Dengan demikian
bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang universal dan mudah dimengerti.
Brand yang dapat diusulkan adalah ‘Culture Landscape Heaven in South’. Brand
yang diberikan ini cukup mudah dimengerti untuk wisatawan asing maupun wisatawan
lokal. Elemen yang terkandung dalam brand terpenuhi. Pertama elemen citra, brand
tersebut menunjukkan citra surga yang ada di pantai selatan. Orang mudah memahami
bahwa citra pantai yang indah melekat pada tapak prioritas. Kedua elemen pembeda,
brand yang ada memberikan nilai yang berbeda pada persepsi wisatawan. Wisatawan
diberikan kebebasan untuk membayangkan surga yang berbasis budaya. Elemen
terpenting adalah konsistensi, brand tersebut memberikan konsistensi dengan akar
budaya yang kuat. Masyarakat kembali dipersilahkan menjunjung tinggi adat dan budaya
dalam mengelola kawasan tapak prioritas.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-29
EXECUTIVE SUMMARY
Strategi pemasaran tersebut akan lebih efektif bila media yang ditentukan adalah
media elektronik. Dengan iklan berbayar pada website ber-rating tinggi akan mendorong
proses awareness. Selanjutnya calon wisatawan diarahkan pada website khusus yang telah
dibangun dan terintegrasi dengan online service. Online service memberikan konsep
reservasi online yang terintegrasi dengan tiket akomodasi. Dengan kemudahan yang
ditawarkan, wisatawan akan lebih tertarik untuk mencoba obyek wisata yang diiklankan.
Sesuai dengan analisa dan strategi profil wisatawan, selanjutnya dapat ditentukan
strategi selling yang cocok dijalankan untuk tapak prioritas Gopark Gunung Kidul. Profil
wisatawan mengarah pada segmentasi khusus dan merujuk pada Niche Market. Pada
dasarnya, Niche market adalah pasar dengan penekanan pada kebutuhan tertentu, atau
penekanan pada geografis, demografis, dan segmentasi produk (sarker and Begum, 2013).
Penjualan tapak prioritas dapat dijalankan dengan maksimal jika pengelola dapat
menggandeng agen tour and travel sebanyak mungkin. Interfensi rundown perjalanan
perlu dilakukan untuk memaksimalkan nilai tambah dari tapak prioritas.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-30
EXECUTIVE SUMMARY
Himpunan Pramuwisata dan ASITA setuju bahwa travel pattern yang disajikan di atas
akan memaksimalkan jumlah kunjungan wisatawan asing maupun domestik di kawasan
Geopark. Pertama, setelah datang dari bandara Kulonprogo, wisatawan dibawa ke candi
borobudur. Setelah dari candi borobudur sebagai icon warisan dunia, wisatawan diarahkan
untuk wisata belanja dan wisata budaya di kota Yogyakarta. Terakhir sebagai penutup,
wisatawan dibawa ke Geopark Gunung Kidul dengan sajian tradisional. Dengan demikian
maka wisatawan tidak mempunyai permintaan lain atau menghindari kawasan yang
mereka tidak inginkan. Namun, dengan travel pattern yang demikian, sudah barang tentu
kawasan Geopark harus memenuhi infrastruktur dan sarana pendukung lainnya, seperti
jalan yang lebar, tempat menginap yang memadahi (tidak perlu mewah), dan lain
sebagainya.
Identifikasi Unique Selling Point (USP) sangat diperlukan untuk memperkuat aspek
penjualan suatu produk. USP sendiri adalah poin kelebihan dari produk yang ditawarkan di
mana keunikan tersebut disajikan dalam bentuk yang sederhana dan komunikatif (Porter,
1992). Mengacu pada konsep USP, maka dapat dikatakan bahwa USP sendiri termasuk
dalam keunggulan atau kekuatan dari produk. Dengan demikian, USP dapat dimasukkan ke
dalam analisa Strength Weakness Opportunity and Threat. Posisi USP adalah menempati
Strength. Berikut Matrix SWOT untuk situs-situs tapak Prioritas.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-31
EXECUTIVE SUMMARY
Opportunity Threat
Opportunity Threat
Pantai Wediombo Kawasan jauh dari
Daya tarik wisatawan tinggi
pemukiman
Spot pantai membuat konsep
membuat event sunset
menghadap barat, dermaga apung
dinner
Strength sunset spot sederhana
akses baru
Aksesibilitas kurang
membuat sistem shuttle menggunkan konsep
memadahi
Weakness off road
Opportunity Threat
Pantai Sadeng Pengembangan Wisata tingkat tangkapan ikan
belanja tidak menentu
membangun atau
Lokasi cukup jauh membangun track off road
memperbaiki dermaga
Weakness
Sumber : Observasi dan Focus Group Discussion
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-32
EXECUTIVE SUMMARY
Pada bab 3 telah dibahas mengenai profil wisatawan. Hampir setiap situs Geopark
didominasi oleh wisatawan nusantara. Pada sub bab ini akan dibahas mengenai proyeksi
pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan. Data yang tersedia sebagai acuan historis
adalah dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Berdasarkan karakter data historis, tekhnik
proyeksi yang paling cocok adalah regresi garis tren dengan smoothing. Proyeksi tren
cocok digunakan untuk data time series yang independen. Tekhnik ini mencocokkan garis
tren dengan serangkaian data historis sehingga menghasilkan serangkaian data untuk
penggambaran masa depan (Render, Ralph, and Michael, 2012).
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000 Wisnus
1500000 Wisman
1000000
500000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Wisnus 214467 235298 261238 282274 303763 326992 349680 371271 393966
Wisman 7120 7861 8964 9888 10812 11753 12745 13660 14615
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-33
EXECUTIVE SUMMARY
1. Pasal 1 mengatakan bahwa Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda
buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau
kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat
dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia
2. Pasal 10 memberikan penegasan bahwa Kawasan Geopark Gunung Kidul penting untuk
dilindungi sehingga perlu dikelola dengan baik dari sudut manapun. Pernyataannya
adalah sebagai berikut.
a. ayat (b), Satuan ruang geografis dapat ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya
apabila berupa lanskap budaya (cultural landscape) hasil bentukan manusia berusia
paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;
b. ayat (c) memiliki pola yang memperlihatkan fungsi ruang pada masa lalu berusia
paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;
c. ayat (d) memperlihatkan pengaruh manusia masa lalu pada proses pemanfaatan
ruang berskala luas;
e. ayat (f) memiliki lapisan tanah terbenam yang mengandung bukti kegiatan manusia
atau endapan fosil
3. Pasal 13, Pasal 97, Pasal 118, menyatakan bahwa penguasaan terhadap Kawasan Cagar
Budaya (kecuali yang secara turun-temurun dimiliki oleh masyarakat hukum adat )
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-34
EXECUTIVE SUMMARY
seperti Kawasan Geopark Gunung Kidul adalah pada Negara, dengan unsur badan
pengelola harus bersifat kumulatif atau kolaboratif yang merupakan representasi dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat (diusulkan dapat
ditambah dari unsur perguruan tinggi). Adapun tata cara pengelolaannya ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-35
EXECUTIVE SUMMARY
diharapkan tidak lagi terpusat di satu titik destinasi seperti Gua Pindul, tetapi merata
menyebar ke seluruh destinasi wisata. Tujuannya adalah mengurangi konsentrasi dan
kepadatan pengunjung di satu titik. Selain itu juga dapat menyebarkan limpahan ekonomi
ke pelbagai pelosok kawasan.
Pengorganisasian
Dengan visi dan misi pengelolaan yang bertujuan untuk mencapai kualitas dan
keanekaragaman sumberdaya untuk menghadapi lingkungan yang dinamis dan kompleks
maka bentuk lembaga pengelola KSPN Geopark Gunung Kidul sebaiknya dirancang lebih
bersifat organik dibandingkan mekanik (perbedaan keduanya dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 2.7. Desain Organisasi Mekanik dan Organik
Perbedaan Mekanik Organik
Departementalisasi Kaku Fleksibel
Formalisasi Tinggi Rendah
Interaksi Tertutup dan terbatas Terbuka, ekstensif
Komunikasi Satu arah, vertikal Bebas, vertikal, lateral
Motivasi Dengan sanksi Dengan partisipasi
Otoritas Sentralisasi Desentralisasi
Penyusunan tujuan Atas ke bawah Bawah ke atas
Rantai komando dan informasi Baku Bebas terkendali
Rentang kendali Sempit Lebar
Spesialisasi dan fungsionalisasi Tinggi Rendah
Sumber: Morgan (1986: 73), Wood et al. (1998: 404-406), dengan perubahan.
Struktur organisasi tinggi dan birokratif dengan banyak lapisan manajemen untuk
mengkoordinasikan departemen seperti pada struktur mekanik tidak diperlukan lagi,
sehingga tidak dibutuhkan jumlah karyawan yang banyak. Organisasi bersifat belajar
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-36
EXECUTIVE SUMMARY
Dewan komisaris atau dapat pula disebut sebagai Dewan Penyantun dibentuk untuk
mewakili kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders); kecuali itu juga diangkat
komisaris atau anggota dewan penyantun yang independen. Pengelola ditunjuk dari kaum
profesional berstandar internasional yang kompeten mengelola kawasan pusaka, misalnya
bersertifikat ICCROM.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-37
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-38
EXECUTIVE SUMMARY
3. Kecuali fenomena alam, juga terdapat dinamika seni dan budaya yang dapat
digunakan sebagai pendukung pariwisata. Sayangnya kesenian belum
dieksplorasi dengan benar dan baru ditampilkan secara insidental. Padahal,
di beberapa desa ada bermacam acara (events) yang dikelola desa dan
mempunyai kalender festival. Integrasi cultural landscape belum menjadi
sumberdaya wisata yang holistik.
4. Pariwisata yang dibidik masih yang bersifat masal, ukuran kesuksesan pada
jumlah orang yang datang, bukan pada kualitas. Padahal, locus dan hub tidak
memiliki daya dukung yang memadai terutama fisik. Jika daya dukung fisik
terlampaui, biasanya daya dukung psikologi baik dari sisi wisatawan maupun
tuan rumah (host) akan terganggu. Setelah itu, daya dukung sosial juga
menurun. Pada akhirnya, masa bonanza ekonomi (maturity) hanya dirasakan
sesaat, selanjutnya terjadi penurunan (decline) secara cepat dan akhirnya
habis.
5.7.2. Rencana Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
Perubahan dan perbaikan yang dilakukan akan lebih baik bila menggunakan
pendekatan holistik berupa “penyatuan kerja”, dengan mengintegrasikan semua aspek,
sistem maupun subsistem (pemerintah dan organisasi terkait lain, pengelola, masyarakat
sekitar, situs, lingkungan alam dan sebagainya) menjadi satu wilayah kerja. Pendekatan
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-39
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-40
EXECUTIVE SUMMARY
Dengan melihat kondisi alam dan infrastruktur, maka tolok ukur kesuksesan
pengembangan pariwisata di Kawasan Geopark Gunung Kidul seharusnya bukan lagi pada
kuantitas tetapi bergeser ke arah kualitas. Sebagai pusat keunggulan, usaha pariwisata
perlu mendayagunakan sumberdaya lingkungan binaan dan sumberdaya alam secara arif
dengan memperhatikan fisiografi, iklim dan masyarakat yang hidup di seputar lokasi
tersebut.
Manajemen holistik harus dilakukan dengan memperhatikan aspirasi pemangku
kepentingan. Kemudian, dari aspirasi itu dijaring mana yang relevan dan difokuskan pada
aktivitas bisnis yang menjadi “core”. Kelestarian situs dan kawasan yang melingkupinya
akan memberikan manfaat kepada semua pihak.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-41
EXECUTIVE SUMMARY
1. Pengelolaan tidak hanya difokuskan kepada “monumen” tetapi juga pada lingkungan
kawasan, termasuk lingkungan alam dan masyarakat yang hidup di sekitarnya;
2. Paradigma yang lama melihat sumberdaya yang diwariskan (heritage) sebagai barang
yang dibutuhkan kelompok elit ( ), tetapi kini pengelolaan sumberdaya tersebut
diperuntukkan untuk masyarakat luas (populis);
3. Perlu memperluas wawasan dari hanya sekedar pusat wisata (centre of tourism) di masa
kini, menjadi pusat keunggulan (centre of excellence) di banyak bidang, antara lain
pendidikan, kerajinan, industri rumah tangga, dan multi-kulturalisme;
4. Pengelolaan kawasan yang dulunya bersifat eksploitatif dan menekan lingkungan, kini
harus berubah mengarah pada eksploratif dan prinsip pembangunan berkelanjutan,
yaitu upaya untuk mencapai peningkatan kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan saat
ini tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Kegiatannya berazaskan keadilan antar generasi dan berwawasan pada
pelestarian sumberdaya. Dengan cara pembangunan seperti ini diharapkan manusia
lebih ramah terhadap pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia secara
arif bijaksana.
Dalam konteks pengelolaan warisan dunia (world heritage), setidaknya ada tiga
aspek yang harus mendapat perhatian utama.
1. Manajemen sumberdaya.
a. Harus didasari jiwa, semangat, dan keinginan untuk melihat sumberdaya itu lestari
atau bertahan dalam tempo abadi (everlasting);
b. Kemampuan yang dibutuhkan adalah pengetahuan dan keterampilan dalam
menangani pelestarian sumberdaya itu.
2. Manajemen akses.
3. Manajemen organisasi.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-42
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
II-43
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA DETAIL
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-1
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-2
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-3
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-4
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-5
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-6
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-7
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-8
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-9
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-10
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-11
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-12
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-13
EXECUTIVE SUMMARY
" LIMA PULUH TIGA MILYAR SEMBILAN RATUS DELAPAN PULUH ENAM JUTA RUPIAH "
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-14
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-15
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-16
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-17
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-18
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-19
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-20
EXECUTIVE SUMMARY
Pedestrian Ways
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-21
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-22
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-23
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-24
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-25
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-26
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-27
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-28
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-29
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-30
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-31
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-32
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-33
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-34
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-35
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-36
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-37
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-38
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-39
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-40
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-41
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-42
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-43
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-44
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-45
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-46
EXECUTIVE SUMMARY
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-47
EXECUTIVE SUMMARY
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
III-48
EXECUTIVE SUMMARY
Selain dapat menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan akan fasilitas
wisata, Pembangunan infrastruktur penunjang wisata di kawasan prioritas KSPN Karst
Gunungkidul dan Sekitarnya memiliki manfaat langsung dan tidak langsung diantaranya:
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
IV-1
EXECUTIVE SUMMARY
Aliran kas keluar dalam studi kelayakan ini meliputi berbagai pengeluaran dana
yang terjadi mulai saat dibangunnya dan beroperasinya Kawasan Penyangga Wisata Pantai
Siung yang terdiri dari: beban pokok dan beban pemeliharaan.
B. Analisis Keuangan
Hasil perhitungan terhadap kelayakan ekonomi seperti telah diuraikan dalam studi
ini, dengan masa proyeksi 20 tahun, dari sisi analisis keuangan pembangunan Kawasan
Penyangga Wisata Pantai Siung Gunung Kidul layak untuk dilaksanakan. Dasar kelayakan
ini dengan mempertimbangkan hasil analisis perhitungan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Payback Period
Metode perhitungan ini digunakan sebagai dasar untuk mengukur jangka waktu
yang diperlukan untuk pengembalian modal suatu investasi (payback period) yang
dihitung dari arus kas bersih. Arus kas bersih merupakan selisih antara pendapatan
(revenue) dan pengeluaran (expenses) per tahun. Dari hasil perhitungan metode ini,
pengembalian investasi setiap tahun membutuhkan waktu 16 tahun. Hasil ini
menunjukkan kemampuan pengembalian investasi masih lebih kecil dalam arti lebih
cepat dibandingkan usia ekonomis infrastruktur (20 tahun). Walaupun metode
payback period ini tidak mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
IV-2
EXECUTIVE SUMMARY
money), namun berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan investasi.
Mengingat adanya kelemahan dalam metode payback period dan ARR maka
diperlukan metode lain, yaitu Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV) yang
didasarkan konsep pendiskontoan seluruh arus kas ke nilai sekarang. Dengan metode
NPV, maka cash inflow yang akan diterima pada waktu mendatang telah dihitung
berdasar nilai sekarang (discounted) dengan tingkat bunga (Cost of Capital = CoC)
tertentu.
Metode IRR dimaksudkan untuk mengetahui tingkat bunga riil yang dihasilkan
melalui investasi yang diusulkan (tingkat perputaran investasi di dalam proyek).
Tingkat bunga riil tersebut dapat diketahui dengan cara menyamakan Present Value
Cash Inflow dengan Net Investment. Ketentuan dasar keputusan dengan metode IRR,
bahwa suatu usulan investasi dapat diterima apabila IRR > Cost of Capital (CoC).
Berdasarkan dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa IRR yang dihasilkan sebesar
3,00% lebih besar dibandingkan CoC (infrastruktur) sebesar 1,77% sehingga
Pengembangan Kawasan Penyangga Wisata Pantai Siung dapat dilaksanakan.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
IV-3
EXECUTIVE SUMMARY
dapat diterima atau layak dilaksanakan apabila B-C Ratio > 1. Merujuk pada hasil
perhitungan masa proyeksi 20 tahun, B-C Ratio yang dihasilkan sebesar 1,72 atau B-C
Ratio > 1, sehingga dapat dinyatakan bahwa Pengembangan Kawasan Penyangga
Wisata Pantai Siung dapat dilaksanakan.
NPV 19.539.197.872
IRR s/d tahun 2036 3,00%
Kumulatif 315.155.343
Pay Back Period s/d tahun 2036 16
ARR s/d tahun 2036 3,5%
Benefit Cost Ratio s/d tahun 2036 1,72
Sumber : Analisis 2016. (lihat Lampiran)
Proyeksi keuangan didasarkan pada proyeksi penerimaan tiket masuk dan non tiket
serta proyeksi jumlah wisatawan. Aliran kas masuk merupakan pendapatan yang diterima
dengan beroperasinya Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Siung.
Aliran kas keluar dalam studi kelayakan ini meliputi berbagai pengeluaran dana
yang terjadi mulai saat dibangunnya dan beroperasinya Kawasan Wisata Pantai Siung yang
terdiri dari: beban pokok, biaya pemasaran, beban umum dan administrasi, serta biaya
lainnya.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
IV-4
EXECUTIVE SUMMARY
B. Analisis Keuangan
Hasil perhitungan terhadap kelayakan ekonomi seperti telah diuraikan dalam studi
ini, dengan masa proyeksi 20 tahun, dari sisi analisis keuangan pembangunan Kawasan
Wisata Pantai Siung Gunung Kidul layak untuk dilaksanakan. Dasar kelayakan ini dengan
mempertimbangkan hasil analisis perhitungan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Payback Period
Metode perhitungan ini digunakan sebagai dasar untuk mengukur jangka waktu yang
diperlukan untuk pengembalian modal suatu investasi (payback period) yang dihitung
dari arus kas bersih. Arus kas bersih merupakan selisih antara pendapatan (revenue)
dan pengeluaran (expenses) per tahun. Dari hasil perhitungan metode ini,
pengembalian investasi setiap tahun membutuhkan waktu 8 tahun. Hasil ini
menunjukkan kemampuan pengembalian investasi masih lebih kecil dalam arti lebih
cepat dibandingkan usia ekonomis bangunan (40 tahun). Walaupun metode payback
period ini tidak mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money),
namun berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan investasi.
Dalam studi kelayakan ini, dengan berdasarkan tingkat bunga 7,09% menghasilkan
NPV sebesar positif Rp.122.620.000.000,-. Mengacu pada ketentuan dasar metode ini,
bahwa suatu usulan investasi atau proyek dapat dilaksanakan apabila NPV > 0, maka
Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Siung dapat dilaksanakan.
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
IV-5
EXECUTIVE SUMMARY
NPV 122.619.605.581
IRR s/d tahun 2036
Kumulatif (6.475.407.136)
Pay Back Period s/d tahun 2036 8
ARR s/d tahun 2036 78,7%
Benefit Cost Ratio s/d tahun 2036 17,99
Sumber : Analisis 2016. (lihat Lampiran)
RENCANA INDUK DAN PERENCANAAN KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
IV-6
EXECUTIVE SUMMARY
Tabel 5.1. Indikasi Program dan Rencana Aksi (Siapa mengerjakan apa)
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-1
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-2
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-3
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-4
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-5
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-6
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-7
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-8
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-9
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-10
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-11
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-12
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-13
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-14
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-15
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-16
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-17
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-18
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-19
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-20
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-21
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-22
EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN DETAIL KSPN KARST GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA
V-23