Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga penyusunan Modul Tahapan Perencanaan
KPBU Sektor Perumahan ini dapat terlaksana sampai selesai. Modul ini
disusun berbasis kompetensi sesuai standar kompetensi jabatan,
perkembangan kebijakan dan NSPK terkait KPBU Sektor Perumahan.
NARASUMBER
Pembiayaan
Akademisi
: • Dr. Dadang Sukirman, M. Pd.
• Prof. Ir. Haryo Winarso, M.Eng., Ph. D.
• Ir. Tri Yuwono, M.T.
Diterbitkan Oleh:
Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bandung, Desember 2021
Deskripsi.......................................................................................... 3
Penilaian/Evaluasi ......................................................................... 23
Rangkuman ................................................................................... 41
Penilaian/Evaluasi ......................................................................... 42
Rangkuman ................................................................................... 60
BAB 5 PENUTUP...................................................................................... 63
Simpulan ....................................................................................... 64
PERISTILAHAN ........................................................................................ 69
BAHAN TAYANG
................................................................................................................. 71
Gambar 10 Contoh Result dalam Strategic Screening Tools for PPP ........ 37
Latar Belakang
Pembiayaan proyek untuk mendanai pengembangan tanah (land
development) dan konstruksi bangunan (building construction) sering
terabaikan dalam sistem pembiayaan perumahan nasional. Akibatnya,
rumah baru di negara berkembang sering disediakan melalui konstruksi
informal (rumah tidak sesuai standar) atau dibangun sendiri secara
swadaya, yang berujung pada meluasnya area kumuh (slum area). Di
banyak negara, lembaga jasa keuangan membatasi eksposur kredit kepada
pengembang karena adanya risiko kredit yang cukup besar akibat dari
terbatasnya modal pengembang dan keterbatasan APBN pemerintah.
Deskripsi
Modul Tahapan Perencanaan KPBU Sektor Perumahan ini terdiri dari tiga
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas Tahapan &
Proses Perencanaan KPBU Perumahan. Kegiatan belajar kedua membahas
Identifikasi dan Screening Proyek KPBU Perumahan. Kegiatan belajar
ketiga membahas Kajian dan Analisis dalam Studi Pendahuluan.
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
Materi utama dalam modul pelatihan ini adalah materi terkait penyusunan
dokumen Studi Pendahuluan. Dokumen studi pendahuluan berisi kajian-
kajian yang digunakan untuk menjawab : (1) rencana bentuk KPBU; (2)
rencana skema pembiayaan KPBU dan sumber dananya; dan (3) rencana
penawaran KPBU yang mencakup jadwal, proses dan cara penilaian. Kajian
yang dilakukan pada dokumen studi pendahuluan meliputi analisa
kebutuhan, kriteria kepatuhan (Compliance Criteria), kajian Manfaat
Uang/Value For Money, analisa potensi pendapatan dan skema
pembiayaan, dan rekomendasi dan rencana tindak lanjut.
Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk Mata Pelatihan Tahapan Perencanaan KPBU Sektor Perumahan
pada peserta Pelatihan KPBU Perumahan ini adalah 6 (enam) jam
pelajaran (JP) @45 menit (270 menit).
2. Metode
Dalam melaksanakan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan
adalah dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi
(narasumber), serta adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat,
dan diskusi.
a. Laptop
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan
tahapan dan proses dalam perencanaan KPBU Perumahan.
Penyusunan rencana anggaran dana KPBU disusun oleh PJPK untuk setiap
tahapan pelaksanaan KPBU sesuai dengan kewenangannya. Rencana
anggaran dana untuk setiap tahapan KPBU dapat bersumber dari :
e. Pengkategorian KPBU
CATATAN :
▪ Infrastruktur perumahan rakyat merupakan salah satu infrastruktur yang
dapat dikerjasamakan melalui skema KPBU (Perpres 38 Tahun 2015, Pasal
5 ayat 2)
▪ Infrastruktur perumahan rakyat yang dapat dikerjasamakan melalui skema
KPBU dengan penetapan oleh Menteri PUPR (Permen PUPR No. 2 Tahun
2021 Pasal 2):
a. perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah;
b. rumah susun khusus;
c. rumah susun negara; dan/atau
d. rumah susun umum dengan fungsi campuran
Tahapan/Sub
Kegiatan Output Lingkup Tugas
Tahap
Perencanaan 1. Mengajukan 1. Studi Dilakukan oleh
daftar proyek Pendahuluan Simpul KPBU
KPBU 2. Daftar Rencana dan Unit
2. Mensinkronkan Proyek KPBU Organisasi
dengan Renstra 3. Site Plan dan
2020 – 2024, program
RPJP, RPJMN, pengembangan
dan RPJMD 4. Rencana
3. Identifikasi Dan Penggunaan
penyusunan Skema KPBU
prastudi proyek 5. Surat Komitmen
KPBU PJPK
4. Rekomendasi 6. Kajian
Keterpaduan Kemampuan
Proyek Fiskal
5. Konsultasi Publik 7. Surat Konfirmasi
6. Kajian Pendahuluan
Kemampuan 8. Berita acara
Fiskal dan Vfm Konsultasi
7. Gagasan skema Publik
KPBU dan
Indikator
Kinerjanya
Sumber: Manual Public Housing Sector, 2020
CATATAN :
▪ Kegiatan pendukung terkait dengan kajian lingkungan hidup dan terkait
pengadaan tanah tidak wajib dilakukan dalam tahapan perencanaan.
▪ Dalam tahap perencanaan KPBU, identifikasi awal dampak lingkungan
dapat meninjau dampak dari teknologi bangunan rumah (rumah susun)
yang diperkirakan akan digunakan. Selain itu, dapat juga dilakukan
identifikasi apakah lokasi yang diusulkan untuk proyek KPBU akan terkena
dampak negatif dari proyek KPBU perumahan yang direncanakan (contoh :
lahan eksisting merupakan lahan pertanian). Identifikasi awal ini akan
berkontribusi terhadap kajian kelayakan di tahap penyiapan, jika usulan
KPBU ditetapkan dalam Daftar Rencana Proyek KPBU.
▪ Saat ini jenis infrastruktur perumahan yang dapat dikerjasamakan dalam
proyek KPBU Perumahan merupakan rumah susun sewa untuk MBR,
rumah susun khusus, dan rumah susun negara. Identifikasi awal
peninjauan lokasi, luas lahan, dan perkiraan harga serta kepemilikan tanah
lokasi usulan proyek KPBU akan berkontribusi terhadap kajian kelayakan
dan tahap pengadaan tanah yang dilakukan pada tahapan penyiapan.
Rangkuman
Penilaian/Evaluasi
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan
tahapan proses identifikasi dan screening proyek KPBU Perumahan.
Analisis multi kriteria dapat diterapkan pada semua sektor, termasuk dalam
kegiatan ini adalah KPBU. Analisis multi kriteria mudah untuk diterapkan,
namun semuanya bergantung pada penilaian ahli (expert judgment) (United
Nations Framework Convention on Climate Change, n.d.).
Dasar dari proses identifikasi ini perlu dimulai dari kebijakan pemerintah
Indonesia yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2020-2024, Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selaras dengan
RPJMN 2020-2024 khususnya untuk sektor perumahan dan permukiman.
CATATAN :
Untuk KPBU Perumahan beberapa contoh hal penting yang dapat dijadikan
kriteria identifikasi proyek KPBU mengacu pertimbangan pada Perpres Nomor
38 Tahun 2015 adalah :
▪ Kesesuaian dengan RPJMN/RPJMD dan Renstra Infrastruktur
- Arahan kebijakan dan program prioritas pada dokumen
RPJMN/RPJMD atau Renstra yang ditetapkan
▪ Kesesuaian dengan RTRW
- Lokasi kawasan perumahan/permukiman dalam rencana pola ruang
- Penetapan Peraturan Kepala Daerah terkait Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
▪ Keterkaitan antar sektor infrastruktur dan antar wilayah
- Ketersediaan dan rencana pembangunan infrastruktur
- Keterkaitan dengan wilayah sekitar
▪ Analisis biaya manfaat dan sosial
- Manfaat terhadap penanganan kawasan kumuh, pengurangan backlog
hunian, penyediaan PSU
▪ Analisis nilai manfaat uang (value for money)
- Kelayakan proyek (viability), tingkat kebutuhan/ urgensi proyek
(desirability), dan tingkat kemungkinan ketercapaian/ keberhasilan
proyek (achievability)
Pada Permen PUPR Nomor 2 Tahun 2021 Pasal 17 dan 18, terdapat
ketentuan terkait proses pengajuan daftar rencana KPBU di internal PUPR
sebelum diajukan kepada Bappenas yaitu:
a. Simpul KPBU melakukan penyusunan daftar rencana KPBU di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan
Penilaian Value For Money juga sangat penting dilakukan sekalipun sudah
terdapat pemenang lelang yang ditetapkan. Tujuannya untuk memeriksa
keputusan yang telah diambil dalam proses structuring. Dengan telah
pastinya data-data yang ada dalam kontrak, value for money dapat
dilakukan kembali sebagai penentuan akhir apakah benar proyek
Rangkuman
Identifikasi proyek Infrastruktur dapat dilakukan melalui analisis multi kriteria
yang merupakan prosedur seleksi dan pemeringkatan proyek dengan
menggunakan metodologi gabungan penilaian subjektif dan objektif dari
beberapa kriteria. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan sebagai
kriteria (Perpres 38 Tahun 2015) adalah kesesuaian dengan
RPJMN/RPJMD, Renstra Kementerian, dan RTRW, serta keterkaitan antar
sektor infrastruktur dan antar wilayah, analisis biaya manfaat dan sosial,
dan analisis nilai manfaat uang (value for money).
Kajian Nilai Manfaat Uang/ Value for Money (VfM) yang digunakan untuk
menentukan opsi skema/moda penyediaan infrastruktur. Fungsi VfM yaitu
sebagai ‘Awareness-raiser’, ‘gate-keeper’ dan ‘negotiation tool’/’bid sanity
check’
Dalam ini juga dapat dilakukan Konsultasi publik, yang merupakan proses
interaksi antara Menteri dengan masyarakat termasuk pemangku
kepentingan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan
efektivitas KPBU. Terdapat 2 (dua) tahapan dalam pelaksanaan konsultasi
publik, yaitu persiapan pelaksanaan dan penyusunan berita acara
konsultasi publik.
Penilaian/Evaluasi
1. Jelaskan metode yang digunakan dalam identifikasi proyek KPBU.
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menyusun
dan menelaah dokumen Studi Pendahuluan proyek KPBU Perumahan.
No Deskripsi Keterangan
1 Nama Proyek
2 Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama
3 Lokasi Proyek
4 Data Perencanaan
a. Jenis Infrastruktur
b. Jenis Sektor/Sub-
Infrastruktur
c. Deskripsi Proyek
d. Kesiapan lahan
e. Kapasitas Fiskal PJPK
5 Bentuk KPBU
6 Latar Belakang Proyek
7 Dst
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2021
POKOK ANALISA
Analisa Kebutuhan ADA TIDAK HALAMAN KETERANGAN
Kepastian KPBU memiliki dasar pemikiran teknis dan ekonomi
dengan permintaan berberdasarkan analisa data sekunder yang
a tersedia permintaan yang berkelanjutan dan diukur dari √
ketidakcukupan pelayanan, baik secara kuantitatis maupun
kualitas, berdasarkan analisi data sekunder yang tersedia
Identifikasi pilihan dalam penyediaan layanan mencakup lingkup
b layanan, solusi, ketersediaan penyedia, target pengerjaan, dan √
skema pembiayaan berdasarkan kebutuhan infrastruktur
Kepastian KPBU mendapatkan dukungan dari pemangku
c √
kepentingan yang berkaitan
Kriteria Kepatuhan ADA TIDAK HALAMAN KETERANGAN
a Analisa Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan √
b Analisa penentuan PJPK √
Analisa kesesuaian KPBU dengan dokumen RPJMN/D dan/atau
c √
Renstra K/L, RKP/RKPD, rencana bisnis BUMN/BUMD
d Analisa kesesuaian lokasi dengan RTRW √
Analisa keterkaitan antar sektor sektor infrastruktur dan antar
e √
wilayah.
Kriteria Faktor penentu Nilai Manfaat Uanag (Value for Money) ADA TIDAK HALAMAN KETERANGAN
Sektor Swasta memiliki keunggulan dalam pelaksanaan KPBU
a √
termasuk dalam pengelolaan risiko
Terjaminnya efektifitas, akuntabilitas dan pemerataan pelayanan
b √
publik dalam jangka panjang
c alih pengetahuan dan teknologi √
terjaminnya persaingan sehat, transparansi dan efisiensi dalam
d √
proses pengadaan
Analisa potensi pendapatan dan skema pembiayaan proyek ADA TIDAK HALAMAN KETERANGAN
a kemampuan pengguna untuk membayar √
kemampuan fiskal pemerintah pusat, pemerintah daerah,
b √
BUMN/BUMD dalam melaksanakan KPBU;
c Potensi pendapatan lainnya √
d perkiraan bentuk dukungan pemerintah √
Rekomendasi dan rencana tindak lanjut ADA TIDAK HALAMAN KETERANGAN
a Rekomendasi bentuk KPBU √
b Rekomendasi hal-hal yang perlu ditindak lanjuti √
c Rencana jadwal kegiatan penyiapan dan transaksi KPBU √
catatan
Isi kajian dari analisis kebutuhan pada dokumen studi pendahuluan yaitu
sebagai berikut:
PENTING :
▪ Jenis rumah yang sebagai infrastruktur yang dapat dikerjasamakan,
adalah rumah susun sewa (rumah susun umum, khusus, dan negara)
sehingga perspektif kebutuhan yang digunakan adalah kebutuhan
hunian (backlog kepenghunian rumah)
Kajian Nilai Manfaat Uang (Value for Money) – Proyek KPBU Perumahan
----------------------------
Kriteria utama suatu infrastruktur dapat dilakukan melalui KPBU
adalahinfrastruktur merupakan layanan atau infastruktur yang menjadi
kewajiban pemerintah dan dapat dikerjasamakan dengan Badan Usaha.
Pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun
negara merupakan kewenangan pemerintah (UU No. 20 Tahun 2011). Jenis
rumah susun tersebut juga merupakan jenis infrastruktur perumahan rakyat
yang dapat dikerjasamakan melalui KPBU.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk penilaian kualitatif untuk VfM kualitatif
proyek KPBU Perumahan:
▪ Ukuran dan durasi proyek : proyek KPBU Perumahan harus memiliki
ukuran kawasan yang dinilai strategis, tahapan pelaksanaan proyek
dapat mengikutsertakan badan usaha : pra-konstruksi, konstruksi, pasca
konstruksi, pemberian layanan
▪ Risiko : terdapat beberapa risiko properti yang harus dipertimbangkan
seperti risiko konstruksi, risiko rancangan, biaya operasi dan perawatan
(O&M), risiko pemasaran
▪ Pengoperasian dan pemeliharaan rumah susun : perbandingan dengan
layanan untuk rumah susun yang dikelola oleh pemerintah/pemerintah
daerah
▪ Peningkatan penerimaan : untuk proyek KPBU perumahan terdapat
regulasi yang berkaitan dengan tarif sewa yang akan mempengaruhi
penerimaan/keuntungan badan usaha
d. Dukungan Pemerintah
Bagian ini juga menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi rekomendasi
dari serta tindak lanjut yang dapat menjadi pertimbangna oleh para
pemangku kepentingan untuk tahap penyiapan Proyek selanjutnya. Pada
bagian ini dapat diuraikan indikasi bentuk KPBU, rekomendasi kriteria
utama pemilihan Badan Usaha, manajemen proyek, jadwal rencana
penyiapan dan transaksi KPBU, serta rencana tindak lanjut termasuk
pertimbangan aspek lingkungan dan sosial (dokumen lingkungan yang
dibutuhkan dan perizinan lainnya yang terkait).
Rangkuman
Simpulan
Tahapan perencanaan merupakan tahapan pertama dalam proses
penyelenggaraan KPBU. Dalam perencanaan KPBU Sektor Perumahan
tidak terlepas dari tahapan dan proses sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana anggaran dana KPBU
4. Konsultasi Publik
7. Pengkategorian KPBU
Dalam tahapan ini pula dilakukan konsultasi publik sebagai bagian dari
perencanaan KPBU yang mempunyai peran sangat penting. Perlunya
pemahaman stakeholder terkait dengan sektor perumahan rakyat ini
bergantung pada kesuksesan penyelenggaraan konsultasi publik.
Kesuksesan atau kegagalan proyek yang muncul dalam proses
pelaksanaan tidak lepas dari peran konsultasi publik.
Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan mampu
menjelaskan hal-hal yang dalam modul ini dan dapat memahami tahapan
dan proses dalam perencanaan KPBU di bidang perumahan dan
menerapkan konsep dan prinsip-prinsip dalam proses perencanaan KPBU
di bidang perumahan sesuai dengan pedoman, standar dan regulasi yang
terkait.