TA. 2017
Sebagai sebuah badan yang dibentuk tahun 2015, badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Dalam dokumen New Urban Agenda yang dikeluarkan UN Habitat, pada tahun 2010 hamper 50% populasi
bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan antara pengembangan penduduk tinggal di perkotaan, dengan proyeksi &)% pada 2035. statistic tersebut memberikan dampak
kawasan dengan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), seperti Sumber Daya Air, Bina positif dan negative, sekaligus sebagai peluang jika dikelola dengan baik. Sebagai sala satu pilar dalam
Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat, dapat dikatakan bukan perkara mudah, mengingat masing-masing mendukung kehidupan penduduk di wilayah perkotaan, infrastruktur PUPR diharapkan mampu melayani
sector tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Namun, jika rencana pengembangan kebutuhan penduduk dan mampu mengarhkan pembangunan perkotaan ke arah yang lebih baik. Namun
sector-sector PUPR dapat dilaksanakan secara terpadu, bukan tidak mungkin Indonesia semakin meningkat jika infrastruktur PUPR tidak ditangani secara komprehensif dan terpadu, bukan tidak mungkin kehidupan
performas infrastrukturnya. penduduk perkotaan berjalan kearah yang kurang baik.
Untuk menterpadukan pengembangan infrastruktur PUPR, BPIW mengkonsepkan 35 Wilayah Pengembangan Menjawab tantangan tersebut, Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan memiliki tugas untuk menyusun
Strategis (WPS) yang tersebar diseluruh kepulauan Republik Indonesia sebagai poros-poros pertumbuhan rencana yang terpadu, efisien, dan efektif. Salah satu upaya untuk menyusun rencana terpadu tersebut
prioritas, dan melalui Pusat Pengembangan Perkotaan disusunlah rencana pengembangan (masterplan dan dilakukan melalui kegiatan Penyusunan Masterplan dan Development Plan Kota Baru Sorng dan Kawasan
development plan) kawasan perkotaan sebagai salah satu pusat pertumbuhan di dalam WPS dan sebagai Perkotaan Sekitarnya serta Penyusunan Pra Desain Kawasan Prioritas.
basis analisis dalam perumusan program-program pembangunan infrastruktur PUPR di kawasan perkotaan.
Kota baru Sorong, sebagaimana diketahui merupakan salah satu kota yang diamantkan dalam kebijakan
Penyusunan Masterplan dan Development Plan Kota baru Sorong dan Kawasan Perkotaan Disekitarnya pembangunan perkotaan di dalam RPJMN 2015-2019. dalam rangka mewujudkan kota aman, nyaman dan
serta Penyusunan Pra Desain Kawasan Prioritas yang termuat dalam buku ini, merupakan respon BPIW, layak huni, disamping itu untuk menciptakan kota masa depan yang berkelanjutan.
Kementerian PUPR terhadap RPJMN 2015-2019 yang mengamanatkan pembangunan 10 kota baru di
Indonesia dan salah satunya adalah Kota Baru Sorong. Pengembangan Kota baru dirumuskan dengan kriteria Kota baru adalah yang dibangun atau kawasan yang ditata melalui proses perencanaan (tidak tumbuh secara
kota masa depan, yaitu Kota Layak Huni yang aman dan nyaman; organik/alamiah) di lahan yang belum terbangun atau kawasan perdesaan, memiliki sarana dan prasarana
Kota Hijau yang berketahanan iklim dan bencana; Kota Cerdas berdaya saing dan berbasis teknologi; yang lengkap, mempunyai kesiapan unsur-unsur kependudukan, perekonomian dan sosial budaya, yang
membangun identitas perkotaan Indonesia berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, dan budaya lokal; diperlukan sebagai Kota Masa Depan yang Berkelanjutan
serta membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan desa-kota dalam sistem perkotaan nasional
berbasis kewilayahan. Demikian pengantar dari kami, semoga apa yang kita harapkan bersama dapat tercapai sehingga Rencana
Pengembangan Kawasan Kota baru dapat diimplementasikan dengan baik. Perkenankan pula kami
Tujuan penyusunan dokumen perencanaan ini adalah untuk merumuskan program infrastruktur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak-ibu di lingkungan Pemerintah Daerah
mewujudkan pembangunan infrastruktur PUPR yang terpadu. Besar harapan kami agar kegiatan ini bukan dan Balai-Balai, Pisat atas kerjasamanya selama ini yang telah berjalan dengan sangat baik dalam proses
hanya mampu mewujudkan infrastruktur PUPR terpadu, melainkan juga mampu mendorong dan mempercepat koordinasi yang kita lakukan, semoga kerjasama yang baik ini dapat selalu kita pertahankan dan kita tingkatkan
pertumbuhan Indonesia menuju bangsa yang besar. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada kedepannya. Karena tanpa koordinasi yang terjalin dengan baik, sehebat dan sebaik apapun rencana yang
berbagai pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu sehingga buku ini dapat diterbitkan. kita susun, tidak akan dapat terimplementasi dengan baik.
Dalam RPJMN 2015-2019, salah satu lokasi prioritas pembangunan kota baru publik yang mandiri dan
terpadu di wilayah Papua adalah di Kota Baru Sorong. Kota Baru Sorong ditetapkan sebagai pusat permukiman
baru yang layak huni dan didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang lengkap guna mencegah
terjadinya permukiman tidak terkendali (urban sprawl) akibat urbanisasi di kota otonom terdekatnya.
Dalam 4 dekade (1970-2010) penduduk perkotaan di Indonesia meningkat 6 kali lipat, dari 20 juta (17%)
menjadi 120 juta (50%), dan peningkatan jumlah penduduk perkotaan diperkirakan masih berlanjut.
KOTA BARU
PADANG
KOTA BARU MAJA
Mengembangkan
KOTA BARU
Jayapura
KSPPN 2015 – 2045 Kota yang dibangun atau kawasan yang ditata melalui proses perencanaan
Kriteria Kota Masa Depan
Kota Layak Huni yang aman dan nyaman; Kota Hijau yang berketahanan iklim dan bencana; Kota Cerdas
(tidak tumbuh secara organik/alamiah) di lahan yang belum terbangun atau kawasan
berdaya saing dan berbasis teknologi; membangun identitas perkotaan Indonesia berbasis karakter fisik, perdesaan, memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Mempunyai kesiapan unsur-
keunggulan ekonomi, dan budaya lokal; serta membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan desa-kota unsur kependudukan, perekonomian dan social budaya, yang diperlukan sebagai
dalam sistem perkotaan nasional berbasis kewilayahan Kota Masa Depan yang Berkelanjutan
PELABUHAN
PP NO. 31 TAHUN 2016 (KEK) SORONG
KOTA SORONG
Geostrategis :
Kabupaten Sorong melewati lintasan jalur perdagangan
Internasional Asia Pasifik – Australia
LUAS : PEMICU PERTUMBUHAN KOTA
523,7 Ha PENGEMBANGAN
Geoekonomi : PELABUHAN KEK TRANS PAPUA KERETA API
Potensi yang terdapat pada beberapa sektor strategis,
PELABUHAN
ARAR
seperti sektor perikanan, perhubungan laut, pariwisata PERTUMBUAN PENDUDUK DAN EKONOMI PERKOTAAN
bahari dan industri maritim
SMART GROWTH
PELABUHAN Proyeksi
PPI KATAPOP
Sektor Pengembangan Tenaga Kerja
• Industri Penunjang logistik (industri galangan kapal dan
komponennya) 15.024
Proyeksi Tenaga Kerja • Industri pengolahan perikanan orang MEMILIKI PELUANG YANG SANGAT BESAR
15.024 Orang (2020) (2020)
• Pariwisata UNTUK BERKEMBANG
• Peningkatan Jumlah Penduduk
• Peningkatan kegiatan ekonomi
PENGEMBANGAN TOL LAUT • Peningkatan pemanfaatan ruang
• Peningkatan kebutuhan infrastruktur penunjang
Letak yang tergolong strategis ini menjadikan Kota Sorong sebagai Kota industri, perdagangan dan jasa.
Kota Sorong bahkan menjadi penghubung ekspor dan impor antara kabupaten lainnya yang mempunyai
sumber daya alam (SDA) yang sangat potensial dengan wilayah di luar Provinsi Papua Barat. Keistimewaan
ini berdampak pada peluang investasi yang potensional bagi investor dalam maupun luar negeri untuk
menanamkan modalnya di Kota Sorong dan perkotaan disekitarnya.
Kota Sorong, Sejak dulu dikenal sebagai Kota Minyak karena kekayaan minyak bumi yang melimpah
dibandingkan daerah lain di Provinsi Papua Barat, Kota Sorong juga menjadi daerah persinggahan bagi
wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin menjelajahi pesona Raja Ampat yang dikenal sebagai
“The Lost Paradise” atau Surga Dunia karena keindahan alam bawah lautnya yang memukau.
Profil Umum Sebagai pusat kegiatan pada wilayah Sorong dan sekitarnya, Kota Sorong memiliki letak yang sangat strategis sebagai
Perkotaan Sorong pusat industri, pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa serta peningkatan SDM di wilayah Provinsi Papua Barat.
Kota Sorong didorong mengembangkan fungsinya sebagai :
dan Sekitarnya
1. Pusat pengumpul barang-barang hasil produksi (perikanan, pertambangan dan perkebunan) dan juga menjadi pusat
pelayanan/jasa untuk wilayah sekitarnya.
2. Kota Sorong melayani kebutuhan perdagangan dan jasa untuk wilayah sekitarnya dalam memanfaatkan potensi yang
Dalam konteks Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Kota Sorong dan kawasan perkotaan di sekitarnya ada di wilayah sekitarnya, antara lain :
yang meliputi Perkotaan Aimas, Pekotaan Waisai dan Perkotaan Manokwari berada pada WPS 31 Sorong –
• Potensi kelautan dan perikanan
Manokwari, sebagai pusat pertumbuhan baru.
• Potensi pertambangan minyak dan gas bumi
• Potensi pariwisata Raja Ampat
Kota Sorong dan sekitarnya, berdasarkan PP No. 13 Tahun 2017 tentang RTRWN ditetapkan sebagai Pusat
kegiatan Nasional (PKN) dalam sistem perkotaan nasional dengan didukung oleh sektor unggulan perikanan, • Potensi pertanian (Kabupaten Sorong sebagai lumbung padi)
pertambangan dan pariwisata. Dengan keudukannnya sebagai PKN, pada skala regional, Kota Sorong 3. Kota Sorong sebagai kota bisnis yang menjadi tempat berkumpulnya investor dan pebisnis baik dari dalam maupun
memiliki potensi peran yang sangat strategis, sebagai pusat pertumbuhan skala nasional dan penggerak luar negeri
ekonomi wilayah. Hal ini didukung pula oleh lokasi geografis yang berada di kepala burung Pulau Papua 4. Kota Sorong menjadi simpul utama kegiatan pariwisata dengan memanfaatkan keunggulan dan potensi pariwisata di
sehingga mendudukan Kota Sorong pada posisi strategis sebagai pintu gerbang memasuki wilayah Papua. gugusan pulau Raja Ampat.
5,41 %
Pusat Kegiatan
¯ Hutan Kota
¬ Kantor Pemerintahan
¬ Terminal
Kapasitas produksi air bersih
À
rata-rata tahun 2011-2015
Objek Wisata
¬ Bandara
Reklamasi
sebesar 146 l/d.
¬ Pelabuhan
¬ Pelabuhan Penyebrangan
Pengelolaan
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOTA SORONG • Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran skala
Sumber Daya Air Infrastruktur
1. Bagian Wilayah Kota (BWK) I Sorong kawasan
Debit Air baku eksisting :
Jalan
Distrik Sorong, Sorong Kepulauan, dan Sorong Manoi, • Pusat pelayanan transportasi skala kawasan/regional
pusat pelayanan berada di Distrik Sorong. Fungsi dan • Pusat Pendidikan 128 l/dtk Panjang Jalan :
peran :
• Pusat administrasi pemerintahan kota
• Pusat Industri Berat
• Pusat Pertahanan Keamanan
(4.036.608 m3/thn 337,5 km
• Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran skala kota Rasio ketersediaan air baku :
Baik : 206, 13 km
• Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kota ISU STRATEGIS KOTA SORONG 116,19 % Sedang : 125,52 km
• Pusat pelayanan transportasi regional 1. Keindahan pantai Tanjung Kasuari yang memiliki potensi Rusak : 5,85 km
• Pusat Industri pengolahan kepariwisataan
• Pusat pendidikan tinggi 2. Kota Transit Industri Perdagangan
2. Bagian Wilayah Kota (BWK) II Sorong Barat 3. Kondisi dan kinerja pelayanan infrastruktur perkotaan
Pengelolaan
Distrik Sorong Barat, pusat pelayanan berada di Rufei. yang masih rendah Persampahan
Fungsi dan peran : 4. Ditetapkan sebagai wilayah yang berfungsi untuk Kontainer Sampah
• Pusat administrasi pemerintahan distrik Pengelolaan
• Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran skala
mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan
perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan Drainase 36 UNIT
kawasan ekonomi, pusat pelayanan primer, dan sebagai Saluran Primer Truk Pengangkut Sampah
• Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kawasan
• Pusat pelayanan transportasi skala kawasan/regional
pendukung pengembangan kawasan perbatasan negara
5. Perkembangan kota cenderung linier mengandalkan
2.500 KM
Saluran sekunder
7 UNIT 51,70 HA
• Pusat Industri Pengolahan poros utama jalan nasional Lokasi TPA berada di Jalan Luas
• Pusat Pariwisata
3. Bagian Wilayah Kota (BWK) III Sorong Utara-Timur
6. Memiliki kerentanan terhadap bahaya bencana, berada 11.600 KM Sorong-Makbon, 17 km dari Kota
Sorong, luas lahan 10 ha. kawasan kumuh
pada daerah patahan geologi
Distrik Sorong Utara dan Distrik Sorong Timur, pusat 7. Keterbatasan lahan untuk pengembangan perkotaan
pelayanan berada di Klasaman. Fungsi dan peran : karena faktor geografis
• Pusat administrasi pemerintahan distrik 8. Salah satu kota yang diarahkan untuk pengembangan
• Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kawasan kota baru publik
air baku berasal dari 2 buah sumur bor yang masing 0,8 % warga buang air besar
di kebun/pekarangan
– masing berkapasitas 10 L/detik
sedangkan sisanya masih buang air
besar di sembarang empat
Infrastruktur
• Peran Perkotaan Aimas sebagai PKL yang mendukung fungsi PKN Sorong (Kota Sorong)
• Pelayanan Pemerintahan, Yang Meliputi Pelayanan Pemerintahan Tingkat Kabupaten (Ibukota Kabupaten), Pelayanan
Jalan
Pemerintahan Tingkat Kecamatan (Ibukota Kecamatan), Dan Calon Ibukota Kecamatan Yang Akan Dibentuk Panjang Jalan :
Kemudian;
1.202 km
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DISTRIK AIMAS ISU STRATEGIS PERKOTAAN AIMAS
Baik : 339 km
Sedang : 425 km
1. Dalam skala nasional, Aimas harus mampu mendukung 1. Sebagai pendukung PKN Sorong, Aimas memiliki Rusak : 438 km
Kota Sorong dalam menjalankan fungsinya sebagai peluang untuk berkembang pesat. Terutama karena
PKN. Mengintegrasikan pengembangan kegiatan ketersediaaan lahan pengembangan yang memadai Pengelolaan
perkotaan sebagai penunjang untuk menjalankan 2. Aimas merupakan salah satu lumbung padi di Pulau Drainase
perannya sebagai pusat pelayanan skala regional dan Papua Saluran Primer
44 KM
nasional. 3. Kawasan Pusat Kota Aimas berada di perbatasan kota
2. Dalam skala local, Aimas harus mampu menyiapan dan cenderung menyatu dengan Kota Sorong
Pengelolaan
sarana dan prasarana yang mampu melayani seluruh 4. Memiliki potensi besar dalam pengembangan Persampahan
wilayah kabupaten. perkotaan dimana lahan terbangun Perkotaan Aimas DIBAKAR 77 %
3. Kawasan Perkotaan Aimas Dan Distrik Mayamuk
merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan
baru mencapai 550,90 Ha (2,16%)
5. Kondisi dan kinerja pelayanan infrastruktur perkotaan
Pengelolaan
Sumber Daya Air
DIBUANG KE SUNGAI 8% 67 HA
Luas
ekonomi dengan fungsi dan kegiatan sebagai pusat
pelayanan pemerintahan, sosial, ekonomi, perdagangan
yang masih rendah
6. Pengembangan KEK Sorong dan Pelabuhan Arar akan
Debit Air baku eksisting :
DIBUANG KE LAHAN KOSONG 3,7 % kawasan kumuh
dan jasa, wisata budaya, dan trasportasi wilayah. menjadi salah satu trigger pengembangan Perkotaan 20 l/dtk DIBUANG KE TPS 0,8 %
Aimas 630.720 m3/thn
Rasio ketersediaan air baku :
164,48 %
4.650 4 10,92
pipa sewer.
KM2 160.285
kecamatan JIWA (2014)
1.908,39 HA
39.431.671 % • 46,5% penduduk menggunakan air
3,25% dari luas JUTA
Kota manokwari sumur gali terlindungi sebagai sumber
SEKTOR BASIS : Pertanian, konstruksi, perdagangan, transportasi dan jasa memasak
kapasitas IPA Maruni 2 x 30 l/det
49,01 % Infrastruktur
PROFIL PERKOTAAN WAISAI Jalan
dengan Sumber air baku utama
Pendapatan
KONTRIBUTOR KE 6 adalah Sungai Remu Kapasitas Panjang Jalan :
TERHADAP PDRB
luas wilayah wilayah PENDUDUK Lahan terbangun Perkapita PROV. PAPUA BARAT Intake I sebesar 280 l/d namun
205,64 km
465.032
KM2 1 160.285
kecamatan JIWA (2014)
102,98
0,61% dari luas
Kota manokwari
HA
25.020.219
JUTA 3,97 %
rata-rata hanya mampu mengambil
air sebesar 120 l/d.
Baik : 163,95 km
Sedang : 18,65 km
SEKTOR BASIS : pertanian, pertambangan dan penggalian, administrasi pemerintahan
Rusak : 23,03 km
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten raja Ampat 1. Pelestarian lingkungan, khususnya terumbu karang
7 HA
berada di Perkotaan Waisai yang menjadi basis pengembangan pariwisata bahari. Luas
2. Perkotaan Waisai memiliki skala pelayanan pusat utama 2. Sebagai pintu gerbang dan pusat kegiatan, Waisai kawasan kumuh
meliputi seluruh kabupaten Raja Ampat termasuk belum mampu menjadi hub/pusat pengembangaan
Distrik Kota Waisai. sektor kepariwisataaan Raja Ampat
3. Arah pengembangan infrastuktur fasilitas pelayanan 3. Pengembangan perkotaan Waisai terkendala status
publik tingkat Kabupaten: Pelabuhan regional; bandara kawasan yang didominasi oleh Kawasan Cagar Alam
pengumpul dan jaringan jalan darat yang terintegrasi. 4. Kualitas Sumber Daya Manusia yang perlu ditingkatkan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
4. Arahan pengembangan sebagai : pusat pemerintahan, untuk dapat berperan aktif dalam proses pembangunan Drainase Persampahan Sumber Daya Air
HA
agroindustry, wisata dan riset sumberdaya alam hayati, berbasis potensi lokal Panjang drainase LUAS TPA
5 Debit Air baku eksisting :
27,61
(open dumping)
serta infrastuktur regional 5. Kabupaten Raja Ampat memiliki potensi wisata yang
luar biasa, secara hiperbolik, kawasan ini digambarkan KM AMROL
2unit ritasi 3-4
rit/hari
10 l/dtk
sebagai “SEPOTONG SURGA YANG JATUH KE BUMI” ARM ROLL
15.360 m3/thn
pembuangan air hujan masih berupa 2unit Rasio ketersediaan air baku :
tanah terbuka mengikuti pola jaringan 256,17 %
jalan lingkungan perumahan dengan
• Timbulan sampah sebesar
ukuran lebar 40 cm
2.571-3.428 Liter/hari
• volume sampah yang terangkut ke TPA sebesar
± 48 m3 atau ± 6,85 m3 per harinya.
Atas dasar tersebut, dalam perkembangannya diperkirakan Kawasan Perkotaan akan antara wilayah Kota
Sorong dan Kawasan Perkotaan Aimas akan menjadi satu kesatuan Yang selanjutnya didefinisikan sebagai
KOTA METRO SORONG.
Cakupan wilayah Kota Metro Sorong meliputi Kota Sorong (batas administrasi wilayah) dan Kawasan Perkotaan
Aimas (Distrik Aimas) yang berperan sebagai ibukota Kabupaten Sorong. Berdasarkan perhitungan peta, luas
wilayah mencapai 19.515,34 Ha yang terdiri dari 6 (enam) distrik yaitu Distrik Sorong Barat, Distrik Sorong
Manoi, Distrik Sorong, Distrik Utara, Distrik Sorong Timur dan Distrik Aimas. Untuk lebih jelasnya mengenai
deliniasi Metro Sorong dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 1..
Sorong Barat 785.43 Kota Metro Sorong sebagai PKN menjadi pusat pelayanan untuk wilayah sekitar dan memiliki kecenderungan
Sorong Manoi 803.01 perkembangan yang cukup tinggi dan mendorong pertambahan jumlah penduduk yang perlu difasilitasi
Sorong Timur 5,474.59 kebutuhan ruangnya.
Sorong Utara 867.34 Dalam konteks regional dan global peran dan fungsi Kota Metro Sorong dsk adalah :
Kabupaten Sorong Aimas 10,926.07 a. Sebagai pusat pengolahan dan pemasaran dari usaha dan kegiatan masyarakat dalam mengolah potensi
Total 19,515.34 alam. Setiap unit kegiatan, baik yang bersifat pertanian, perkebunan, pertambangan dan industri akan
berorientasi kepada pusat pengolahan dan pemasaran.
b. Sebagai penyedia prasarana penunjang terhadap pengembangan dan peningkatan kegiatan produksi.
c. Sebagai simpul jasa distribusi, yang meliputi jasa angkutan dan perdagangan untuk menunjang fungsinya
Kota Metro Sorong sebagai Pintu Gerbang Tanah Papua, dihubungkan oleh prasarana transportasi udara dan sebagai pusat pemasaran yang menghubungkan pusat produksi, pusat pemasaran dan konsumen.
laut. Kedepan wilayah Papua Barat akan dihubungkan oleh jaringan jalan Trans Papua dan jaringan kereta api d. Sebagai kawasan yang menyediakan layanan jasa ekonomi seperti fasilitas perbankan, komunikasi dan
yang menghubungkan Sorong – Manokwari sehingga akan meningkatkan peran strategis wilayah ini. fasilitas yang diperlukan untuk mendorong terciptanya kegiatan usaha masyarakat.
e. Sebagai kawasan yang menyediakan layanan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, peribadatan,
keamanan.
Didukung oleh adanya pelabuhan Laut Sorong, Bandara Udara DOM, dan rencana pengembangan Pelabuhan
Arar yang berada di bagian selatan (Kabupaten Sorong) menjadikan Kota Sorong sebagai simpul transportasi
yang sangat penting dalam lingkup regional wilayah. Dalam konsepsi Tol Laut, Pelabuhan Sorong merupakan
salah satu dari 7 (tujuh) pelabuhan utama di Indonesia yang menjadi simpul pergerakan barang dan orang.
Pelabuhan Sorong merupakan pelabuhan yang memiiki peran sebagai akses barang dan penumpang dengan
skala pelayanan nasional, dan nantinya akan ditunjang pula oleh Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan khusus
barang sehingga akan meningkatkan arus pergerakan dan bongkar muat berbagai komoditas di wilayah
Sorong. Rencana pengembangan Bandara Udara Segun di Kabupaten Sorong juga akan menjadi salah satu
keunggulan yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan kota Sorong dan sekitarnya dan menjadi penguat
perannya sebagai PKN.
Kota Sorong, Sejak dulu dikenal sebagai Kota Minyak karena kekayaan minyak bumi yang melimpah
dibandingkan daerah lain di Provinsi Papua Barat, merupakan wilayah terdepan yang terletak di
kepala burung Pulau Papua. Dengan posisi geografis tersebut Kota Sorong memiliki letak yang sangat
strategis karena merupakan gerbang keluar masuk di daerah timur (Pulau Papua). Kota Sorong juga
menjadi daerah persinggahan bagi wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin menjelajahi
pesona Raja Ampat yang dikenal sebagai “The Lost Paradise” atau Surga Dunia karena keindahan
alam bawah lautnya yang memukau.
Letak yang tergolong strategis ini menjadikan Kota Sorong sebagai Kota industri, perdagangan dan jasa.
Kota Sorong bahkan menjadi penghubung ekspor dan impor antara kabupaten lainnya yang mempunyai
Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial dengan wilayah di luar Provinsi Papua Barat. Keistimewaan
ini berdampak pada peluang investasi yang potensional bagi investor dalam maupun luar negeri untuk
menanamkan modalnya di Kota Sorong.
Penetapan peran Kota Sorong sebagai PKN didukung wilayah hiterland yang memiliki sumberdaya alam
yang berlimbah, baik pada sektor perikanan dan kelautan maupun pada sektor pertambangan. Sehingga ini
Posisi Wilayah
juga menjadi daya tarik yang tinggi terhadap kehadiran investor dan mendorong migrasi penduduk untuk
bertempat tinggal dan berusaha di Kota Sorong.
Dalam Konstelasi Rencana Pengembangan KEK Sorong, dibukanya jalur transportasi Sorong dan Manokwari melalui jalan
nasional dan kereta api, juga dengan adanya rencana pengembangan Pelabuhan Sorong dan Pelabuhan Arar
Regional dan Global yang didukung oleh berbagai potensi yang ada di wilayah hiterland akan memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap peran dan fungsi Kota Sorong sebagai PKN dan perkembangan Kota Sorong sebagai kota
besar kedepannya.
Secara konseptual, arahan pengembangan Kota Sorong bergerak pada sector perdagangan, jasa,
pertambangan dan industri. Pengembangan sector tersebut tidak terlepas dari perannya sebagai PKN.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, untuk meningkatkan daya saing kawasan, maka
Kota Sorong didudukan dalam posisi :
• Sebagai pusat pengolahan dan pemasaran sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan industri.
• Sebagai simpul jasa distribusi, yang meliputi jasa angkutan dan perdagangan.
• Sebagai kawasan yang menyediakan layanan jasa ekonomi seperti fasilitas perbankan, komunikasi dan
Kota Sorong merupakan kota yang ditetapkan sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Papua Barat. Unsur pengikat adanya kawasan strategis ini adalah dengan pengembangan jalur transportasi Kawasan Perkotaan Sorong
darat, pelabuhan, udara, dan laut. Komoditas yang diunggulkan adalah minyak dan gas bumi, batu bara, ikan,
1
dan udang holtikultura. Pengembangan Kota Sorong ini memiliki potensi pasar yaitu pasar domestik dan Arahan Spasial - Ruang Kebutuhan Industri & Pedoman - Standar, Best Practices
Perwilayahannya Pertanian, Kehutanan, Perikanan,
eksport. Ketersediaan Lahan,
Kapsitas produksi, Luas Kawasan
Infrastruktur Wilayah Pertambangan, Industri,
Arahan Kebijakan Sektor Industri, Jumlah Tenaga Kerja, Permukiman Perkotaan
Tabel Kinerja Sektor Ekonomi Kota Sorong Tahun 2011-2015 Target Produksi,luas lahan Potensi Perwilayahan Industri
PROYEKSI PENDUDUK -
KEBUTUHAN RUANG
• Kebutuhan Ruang Tahun
2028 skenario alamiah :
1.831,5 ha
• Kebutuhan Ruang Tahun 2028
berdasarkan pengembangan
ekonomi:
2.242,3 ha
Landuse
Arahan pengembangan sebagai kawasan lindung
2.464
Aimas
KAWASAN KENDALA :
2.154 Sorong Timur
Arahan pengembangan kawasan non terbangun
2010 2015 • Morfologi berbukit s/d terjal
Sorong Timur Aimas • Kemiringan lereng 15-40%
• Eksisting berupa kawasan non terbangun
LUAS KAWASAN
PERMUKIMAN (Ha) KAWASAN POTENSIAL :
Arahan pengembangan kawasan perkotaan
• Zona dengan kemiringan lereng datar
• Eksisting berupa kawasan terbangun
Kab/Kota Daya Dukung Lahan Luas (Ha) %
Limitas 12.631,96 11
Landuse Eksisting
Limitasi
11%
Potensial
19%
Kendala
70%
tahun 2011 – 2016 Proporsi terbesar adalah kawasan hutan rimba dan
Gambar Rangkaian Kegiatan Pembahasan Kajian dan Penetapan Deliniasi Kota Baru Sorong
• Ketergantungan Aimas
sebagai ibukota
Kabupaten Sorong
masih cukup tinggi
terkait pelayanan
sosial ekonomi ke Kota
Sorong.
• Ruang untuk
pengembangan
kegiatan perkotaan
di Kota Sorong relatif
terbatas, hal ini disebabkan
oleh kondisi topografi
dengan kontur yang berbukit,
sehingga pertumbuhan mengarah
ke bagian selatan dan konsekuensinya
perkembangan kegiatan baru akan menempati
ruang disekitar kawasan perbatasan sampai dengan Kawasan Perkotaan Aimas yang merupakan area
potensial untuk pengembangan Kota Baru.
• Perkotaan Aimas yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL) memiliki peran untuk
mendukung dan menguatkan fungsi Kota Sorong sebagai PKN.
• Pengembangan kawasan industri dan pelabuhan di Sekitar Distrik Sorong Timur, pengembangan
KEK Sorong dan pengembangan Pelabuhan Arar akan memicu kegiatan perkotaan lainnya yang
membutuhkan ruang dan akan meningkatkan interaksi antara kawasan-kawasan tersebut dengan
fungsi-fungsi perkotaan.
• Melalui pengembangan Kota Metro Sorong dapat mengintegrasikan penyediaan prasarana dan sarana
perkotaan dalam satu sistem jaringan dan satu wilayah pelayanan.
& PARIWISATA
berskala regional untuk mendukung Sorong sebagai 5. Mengembangkan struktur kota yang kompak dan
Pusat Koleksi dan Distribusi dalam lingkup PKN; cerdas melalui pengembangan jaringan jalan yang
2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas terintegrasi antar sistem kota;
lingkungan permukiman untuk mewujudkan kota 6. Memberikan batasan/deliniasi yang jelas wilayah
layak huni; pengembangan kota;
3. Menyediakan RTH dan mengembangkan green 7. Meningkatkan potensi kawasan untuk mendukung
Kota Baru
corridor sebagai wujud kota berkelanjutan; perkembangan kota di masa mendatang Sorong
4. Menyediakan infrastruktur skala kota untuk
Kota Baru Sorong sebagai pusat kegiatan baru yang kedepan diproyeksikan sebagai Pusat Kegiatan Utama di • Fungsi peruntukan; • Permukiman • RTH
• Industri • Pertanian Perkotaan
Kota Metro Sorong baik dalam kontek nasional sebagai PKN maupun sebagai pusat Kota Metro Sorong harus • Batasan fisik dan administrasi;
• RTH dan Hutan Kota
mampu mendudukkan dan memantapkan perannya menjadi pusat pelayanan skala regional dan nasional. • Analisa struktur ruang dan sistem
Peran yang perlu dikuatkan adalah mencakup fungsinya sebagai hub regional, dimana perannya saat ini jaringan;
sebagai kota transit dan dipengaruhi oleh kuatnya kultur lokal yang menjadi identitas kota. • Mengacu dokumen RTR;
BWP III BWP IV
• Potensi ruang/lahan.
Prinsip-prinsip Smart Growth dapat dikelompokkan dalam lima kategori bentuk pembangunan utama yaitu :
bentuk yang kompak; pembangunan sisipan (infill development); Perumahan permukiman yang terjangkau;
rasa lingkungan (sense of place); dan ruang terbuka. Untuk mewujudkan arahan fungsi kota yang dituju serta • Pusat Pemerintahan
Kab. Sorong
menjawab tantangan pengembangan Kota Baru Sorong kedepan, dengan mengacu pada konsep diatas maka • Permukiman
desain kota yang dirumuskan berdasarkan hasil pengamatan dan analisa kondisi lapangan mengarah pada • Perdagangan skala lokal
perwujudan “Kota Kompak” dengan memanfaatkan • RTH
• Pertanian Perkotaan
lahan perkotaan secara efektif untuk
memfasilitasi perkembangan penduduk
dengan berbagai aktivitasnya, terutama BWP V
aktivitas perekonomian.
Dominasi rencana pola ruang di Kota Baru Sorong adalah kawasan permukiman, seluas 8.046,85 ha atau
Untuk mewujudkan hal
52,05 % dari luas Kota Baru Sorong. Sedangkan luas rencana pola ruang terkecil di Kota Baru Sorong adalah
tersebut diatas, arahan
rencana pengembangan kawasan industri seluas 205,11 atau 1,33 % dari luas Kota Baru Sorong.
jaringan jalan di Kota
Baru Sorong adalah
sebagai berikut : ARAHAN POLA RUANG KOTA BARU SORONG
• P e n i n g k a t a n BWP POLA LUAS (Ha) %
jaringan jalan baru BWP III Kawasan Industri 205,56 1,3
sebagai poros utama Permukiman 3.403,77 22,0
yang menghubungkan
Pusat Kota Baru 288,91 1,9
Sorong – Aimas.
RTH 747,13 4,8
• Peningkatan jalan Arahan Pola Ruang Kota Baru Sorong
RTH Hutan Kota 1.189,04 7,7
arteri sekunder didalam BWP SempadanPOLA
/ Mangrove LUAS359,54
(Ha) % 2,3
Kota Baru Sorong, BWP III Kawasan Industri 205,56 1,3
TOTAL
Permukiman 6.193,51
3.403,77 40,1
22,0
yang menghubungkan Pusat Kota Baru 288,91 1,9
BWP IV Permukiman 2.502,84 16,2
dengan rencana RTH 747,13 4,8
RTH
RTH Hutan Kota 209,66
1.189,04 1,4
7,7
jaringan arteri primer
Sempadan/Mangrove
Pertanian
359,54
1.681,15
2,3
10,9
(yang berfungsi sebagai TOTAL 6.193,51 40,1
BWP IV TOTAL
Permukiman 4.393,65
2.502,84 28,4
16,2
jalan lingkar luar).
RTH 209,66 1,4
BWP V Permukiman 2.140,23 13,8
• P e n i n g k a t a n Pertanian 1.681,15 10,9
TOTAL RTH 4.393,65
663,03 28,4
4,3
jaringan jalan BWP V Permukiman 2.140,23 13,8
Pertanian 1.221,24 7,9
sebagai jalan yang RTH 663,03 4,3
Pertanian
Sempadan / Mangrove 1.221,24
849,04 7,9
5,5
menghubungkan antar Sempadan/Mangrove 849,04 5,5
kawasan dan daerah Total
TOTAL 4.873,53
4.873,53
31,5
31,5
pinggiran kota. Total TOTAL 15.460,69
15.460,69 100
100
• P e m b a n g u n a n
jaringan jalan baru
sebagai jalan lingkar luar yang berfungsi sebagai jalan arteri primer yang menghubugkan Kota Sorong dengan KEK
Sorong
• Pembangunan jaringan jalan baru di dalam Kota Baru Sorong, sebagai jalur penghubung yang menghubungkan
Sorong - Aimas - KEK Sorong
• Pembangunan jalan arteri sekunder didalam Kota Baru Sorong, yang menghubungkan dengan rencana jaringan
arteri primer (yang berfungsi sebagai jalan lingkar luar).
• Pembangunan jaringan jalan yang berfungsi sebagai jaringan lingkar dalam Sorong - Aimas
• Pembangunan jaringan jalan yang berfungsi sebagai feeder rel KA Sorong – Aimas.
• Sistem jaringan jalan didesain dengan hierarki yang jelas untuk melayani
kebutuhan pergerakan dan konektivitas;
• Terdapat fungsi-fungsi utama di dalam maupun disekitar kota baru;
Bandara, kawasan perumahan skala besar beserta
prasarananya dan pusat pemerintahan;
• Mengutamakan penyiapan fasilitas transportasi
publik yang efisien dan saling terhubung antar moda
sehingga meningkatkan efektifitas pergerakan
Ruang publik
harus bersifat
responsif, demokratis,
dan bermakna.. Ruang
publik yang responsif bermakna
dapat digunakan untuk berbagai
kegiatan dan luas kepentingannya.
Demokratis, maksudnya adalah
bahwa ruang publik itu dapat
Untuk memudahkan dalam melakukan distribusi yang telah dibangun pada tahun 2017. Untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat
air bersih ke setiap sudut Kota Baru Sorong, maka keperluan Kota Baru Sorong diambil debit 800 l/dtk
umum tanpa harus terkotak-kotak
wilayah kota tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa dari intake yang berada di Sungai Warsamson. Air
oleh perbedaan sosial, ekonomi, dan
blok. Setiap blok ditentukan jumlah penduduk yang dari intake Sungai Warsamson dialirkan melalui pipa
budaya. Bahkan, unsur demokratis
direncanakan tinggal di sana. Dengan mengetahui transmisi yang telah dibuat menuju reservoir yang
dilekatkan sebagai salah satu watak
jumlah penduduk di setiap blok tersebut, maka berada di bukit sebelah timur Kota Baru Sorong.
ruang publik yang maknanya dapat
dapat ditentukan pula kebutuhan air bersih untuk
dijangkau (aksesibel) bagi warga
setiap blok. Pada tahap awal pengembangan Kota Baru
dengan berbagai kondisi fisiknya,
Sorong dilakukan dengan perencanaan sampai
termasuk para penyandang disabilitas
Sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan 10 tahun di tahun 2028. Oleh karena skenario
maupun lansia
Kota Baru Sorong didapat dari IPA Sistem Regional pengembangan tersebut tidak sampai tahun 2061
yang telah dibangun pada tahun 2017. Untuk (penduduk 1 juta), maka untuk pengembangan Kota
HUTAN KOTA RUANG TERBUKA HIJAU keperluan Kota Baru Sorong diambil debit 800 l/ Baru Sorong sampai tahun 2028 diarahkan untuk
Secara fungsi berstatus lindung, namun dapat Disediakan secara hirarkis sesuai dengan ketentuan dtk dari intake yang berada di Sungai Warsamson. mengembangkan wilayah BWP III saja, terutama
dikembangkan sebagai sarana rekreasi untuk yang berlaku, mulai dari taman skala kota sampai skala Air dari intake Sungai Warsamson dialirkan melalui pada blok III.4, III.7, III.8 dan III.9. Berdasarkan
masyarakat perkotaan lingkungan/permukiman. pipa transmisi yang telah dibuat menuju reservoir skenario tersebut, maka jaringan perpipaan
yang berada di bukit sebelah timur Kota Baru distribusi yang akan dibangun sampai tahun 2028
RUANG PUBLIK PEDESTRIAN YANG RAMAH & NYAMAN Sorong. adalah jaringan perpipaan yang mengarah ke blok-
Dikembangkan sebagai pusat kegiatan yang Ruang hunian, lingkungan dan perkotaan yang saling blok tersebut, yaitu pipa nomor 25, 26, 28, 4, dan 5.
mampu menampung berbagai ragam kegiatan terhubung dengan pedestrian sehingga memudahkan Sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan
sosial masyarakat pergerakan penghuninya dengan aman dan nyaman. Kota Baru Sorong didapat dari IPA Sistem Regional
Highrisk Building
Dialokasikan di sisi utara kawasan prioritas dengan
intensitas bangunan sedang. Tinggi bangunan
maksimal 12 lantai dengan berbagai type unit.
Bangunan apartemen dilengkapi dengan berbagai
Rumah Susun fasilitas hunian termasuk RTH / taman, serta sarana
Dialokasikan di bagian utara pada sisi barat parkir yang sesuai dengan tingkat huniannya.
kawasan prioritas. Intensitas bangunan sedang Konstruksi bangunan harus memperhitungkan
hingga tinggi. Tinggi bangunan maksimal 5 lantai ketahanan gempa sesuai kelas gempa di Kota
dan dengan konstruki bangunan yang memenuhi Sorong dan sekitarnya
ketahanan gempa sesuai kelas gempa di kota
sorong dan sekitarnya
Landed House
Terdiri dari pemukiman eksisting dan yang
direncanakan baru, di alokasikan di sisi selatan
kawasan prioritas. Intensitas bangunan sedang
hingga tinggi. Tinggi bangunan maksimal 2 lantai
dengan konstruksi bangunan tahan gempa
CASH IN
Pendapatan Pajak 1,06 0,97 8,71 0,43 127,53 198,70 246,75 267,73 292,54 325,81
Total Cash In 1,06 0,97 8,71 0,43 127,53 198,70 246,75 267,73 292,54 325,81
CASH OUT
Biaya Pembangunan 126,85 115,87 977,51 51,49 640,97 63,90 21616 51,54 83,16 75,16
Biaya O&M - 3,81 7,28 36,61 38,15 57,38 59,30 65,78 67,33 69,82
Total Cash Out 126,85 119,68 984,79 88,10 679,12 121,18 275,46 117,33 150,49 144,98
Net Cash Flow (125,78) (118,71) (976,61) (87,67) (551,60) 77,42 (28,71) 150,05 142,05 180,82
Cummulative Net Cash (125,78) Flow (244,49) (1.221,11) (1.308,78) (1.860,37) (1.782,95) (1.811,66) (1.661,61) (1.519,56) (1.338,74)
Present Value (125,78) (112,05) (870,17) (73,73) (437,911) 58,01 (20,31) 100,19 89,53 107,58
Net Present Value (125,78) (NPV) (237,84) (1.08,00) (1.181,74) (1.619,64) (1.561,63) (1.581,93) (1.481,75) (1,392,22) (1.284,64)
RINCIAN 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038
CASH IN
Pendapatan Pajak 349,82 377,47 408,57 443,62 483,23 528,07 578,96 636,84 702,78 778,08
Total Cash In 349,82 377,47 408,57 443,62 483,23 528,07 578,96 636,84 702,78 778,08
SKENARIO PENGEMBANGAN WILAYAH : • Manfaat yang diperhtungkan adalah pendapatan CASH OUT
• Pengembangan Kota Baru Sorong dilaksanakan pajak yang diterima pemerintah dari dampak -iaya Pembangunan - - - - - - - - - -
untuk menampung kebutuhan perkembangan tambahan/peningkatan sektor-sektor ekonomi Biaya O&M 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08
wilayah Sorong sebagai Pintu Gerbang Tanah kota baru. Total Cash Out 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08 72,08
Papua, yang memiliki kegiatan ekonomi strategis • Biaya yang diperhitungkan adalah net value-
seperti industri pengolahan, pelabuhan laut added dari pembangunan infrastruktur kota baru. Net Cash Flow (227,74) (305,39) (336,49) 371,55 411,15 455,99 506,89 564,76 630,71 706,00
beserta simpul transportasi lainnya, perdagangan • Proporsi atau persentase yang digunakan dalam Cummulative Net Cash (1,061.00) Flow (755,61) (419,12) (47,57) 363,58 819,57 1.326,45 1.891,22 2.521,92 3.277,92
– jasa dan logistik. perhitungan manfaat dan biaya tersebut di atas Present Value (155,97) (161,88) 168,37 175,48 183,30 191,89 201,35 211,76 223,23 235,87
• Selain pusat permukiman, di Kota Baru Sorong didapat dari hasil pengolahan Tabel I-O Indonesia Net Present Value (1.128,67) (NPV) (966,79) (798,43) (622,59) (439,65) (247,75) (46,41) 165,36 388,58 624,45
Readines Criteria
Tahun
Estimasi Biaya Sumber Instansi
No Program Volume Dokumen Keterangan
2024- FS DED Lahan (Rp) Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
2028
Matriks Program Infrastuktur Jalan dan Jembatan Kota Sorong Tahun 2019 – 2028
Tahun
Estimasi Biaya Sumber
No Program 2024- Volume Kesiapan Surat Instansi Pelaksana Keterangan
2019 2020 2021 2022 2023 (Rp) Biaya
2028 Lahan Permohonan
1. Kementerian PUPR *Program new
Pembangunan Rumah Susun di Distrik
8,16 ha 40,800,000,000 APBN development
Sorong Timur*
Matriks Program Infrastuktur Sumber Daya Air Perkotaan Aimas Tahun 2019 – 2028
Matriks Program Infrastuktur Jalan dan Jembatan Perkotaan Aimas Tahun 2019 – 2028
Readines Criteria
Tahun
Sumber Instansi
No Program Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
2024- FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
2028
Readiness criteria
Tahun
Sumber Instansi
No Program 2024-2028 Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
Matriks Program Infrastuktur Pengembangan dan Penyediaan Perumahaan Perkotaan Aimas Tahun 2019 – 2028
Readines Criteria
Tahun
Sumber Instansi
No Program Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
2024- FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
2028
Readines Criteria
Tahun
Sumber Instansi
No Program Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
2024- FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
2028
Matriks Program Infrastuktur Jalan dan Jembatan Perkotaan Manokwari Tahun 2019 – 2028
Matriks Program Infrastuktur Pengembangan dan Penyediaan Perumahaan Perkotaan Manokwari Tahun 2019 – 2028
Tahun
Estimasi Biaya Sumber Instansi
No Program 2024- Volume Kesiapan Surat Keterangan
2019 2020 2021 2022 2023 (Rp) Biaya Pelaksana
2028 Lahan Permohonan
1. Pembangunan Rumah Susun Sewa (RUSUNAWA) 104 unit √ √ Kementerian
APBN
(PN3/PNP) Kab. Manokwari 22.472.000.000 PUPR
2. 50 unit √ √ Kementerian
Pembangunan Rumah Khusus MBR Kab. Manokwari APBN
15.000.000.000 PUPR
3. Pembangunan Rumah Khusus MBR (Terdapat nelayan 50 unit √ √ Kementerian
APBN
dan petani) (PN 3/PNP) Kab. Manokwari 15.000.000.000 PUPR
Sumber: Hasil Analisis, 2017
117
118
Matriks Program Infrastuktur Sumber Daya Air Perkotaan Waisai Tahun 2019 – 2028
Readines criteria
Sumber Instansi
No Program 2024- Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2028 Masterplan Lingkungan
Matriks Program Infrastuktur Jalan dan Jembatan Perkotaan Waisai Tahun 2019 – 2028
Readines criteria
Tahun
Sumber Instansi
No Program 2024- Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2028 Masterplan Lingkungan
Readines Criteria
Tahun
Estimasi Biaya Sumber Instansi
No Program 2024- Volume Dokumen Keterangan
FS DED Lahan (Rp) Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2028 Masterplan Lingkungan
Matriks Program Infrastuktur Sumber Daya Air Kota Baru Sorong Tahun 2019–2028
Readines Criteria
Tahun
Estimasi Biaya Sumber Instansi
No Program Volume Dokumen Keterangan
2024- FS DED Lahan (Rp) Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
2028
Matriks Program Infrastuktur Jalan dan Jembatan Kota Baru Sorong Tahun 2019 – 2028
Readines Criteria
Tahun
Sumber Instansi
No Program Volume Dokumen Estimasi Biaya (Rp) Keterangan
2024- FS DED Lahan Biaya Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 Masterplan Lingkungan
2028
Matriks Program Infrastuktur Permukiman Kota Baru Sorong Tahun 2019 – 2028
Matriks Program Infrastuktur Pengembangan dan Penyediaan Perumahaan Kota Baru Sorong Tahun 2019 – 2028