Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN PROPOSAL

Pra Rancangan Fasilitas RDF dan Konversi Open Damping Menjadi Controlled
Landfill Untuk TPA Banyuroto

LATAR BELAKANG

Pengelolaan sampah menjadi salah satu aspek penting yang dilakukan dalam
pembangunan berkelanjutan. Beberapa poin Sustainable Development Goals (SDG’s) yang
menjadi landasan penting pengelolaan sampah di Indonesia yaitu:

a. poin nomor 6, yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak,


b. poin nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan,
c. poin nomor 12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab,
d. poin nomor 13, yaitu Penanganan Perubahan Iklim,
e. poin nomor 14, yaitu Ekosistem Bawah Laut,
f. poin nomor 15, yaitu Ekosistem Darat,
g. poin nomor 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Selain ketujuh poin tersebut, perlu memperhatikan pula poin 1 (Menghapus


Kemiskinan), poin 2 (Mengakhiri Kelaparan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera),
poin 4 (Pendidikan Berkualitas), dan poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau). Cara efektif
untuk menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, dan mencapai kehidupan sehat
dan sejahtera adalah pembangunan ekonomi inklusif. Namun, Sebagian besar kegiatan
ekonomi mustahil dilakukan tanpa tersedianya energi modern yang cukup, handal, dan
kompetitif. Seluruh kegiatan manusia, apalagi proses pembangunan, tak terlepas dari
produksi sampah yang semakin lama semakin menjadi tantangan pengelolaan. Dan
berbincang mengenai energi modern, sampah dapat ditransformasikan menjadi salah
satu sumber energi modern yang ramah lingkungan.

Pengelolaan sampah yang tepat dapat menjadi pintu masuk pencapaian target
pembangunan berkelanjutan, karena sampah merupakan isu multisektor yang
memberikan dampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun demikian,
pengelolaan sampah juga dapat menjadi penghambat sistem menuju keberhasilan
pembangunan berkelanjutan, karena faktor demografi; sosial, politik, ekonomi
masyarakat; karakter fisik, sikap, perilaku serta budaya yang berkembang di masyarakat.

Pengelolaan sampah berkelanjutan yang terintegrasi atau integrated sustainable


waste management (ISWM) merupakan konsep pengelolaan sampah secara
berkelanjutan dengan mengintegrasikan tiga dimensi utama yaitu stakeholders, elemen
sistem limbah dan aspek strategis. Pada dimensi kedua, elemen sistem limbah, penting
untuk dibuat rencana pengelolaan sampah (waste management plan) agar mekanisme
pengelolaan dapat lebih terstruktur. Dimensi ini mencakup pengumpulan sampah,
pemilahan, pengangkutan, pengurangan sampah, pemakaian Kembali, pendauran ulang,
pemulihan dan pembuangan sampah di TPA. Sebagai lokasi terakhir pengelolaan sampah,
TPA perlu memiliki sistem pengelolaan yang mumpuni, tak terkecuali pada TPA
Banyuroto di Kabupaten Kulon Progo.

TPA Banyuroto merupakan TPA yang berada di Desa Banyuroto yang masih
menggunakan sistem pengelolaan sampah secara open dumping. Sistem ini menimbulkan
banyak permasalahan di kemudian hari, terutama masalah lahan. Jumlah sampah sudah
pasti akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu sedangkan jumlah lahan yang
ada akan tetap. Selain itu, open dumping mempercepat kerusakan infrastruktur jalan,
potensi pencemaran gas metana, dan mengurangi nilai estetika dan keindahan
lingkungan. Opsi penyelesaian yang ada yaitu memperluas area TPA dan menjauhkannya
dari permukiman, namun sampai kapan? Sedangkan TPA Banyuroto bisa dibilang
berlokasi dekat dengan area kegiatan masyarakat. Sudah saatnya TPA Banyuroto beralih
dari sistem open dumping menuju sistem lain. Bisa saja dengan sanitary landfill atau
controlled landfill. Namun di sini akan dikaji lebih jauh mengenai pemanfaatan teknologi
dan modernisasi pengelolaan sampah di TPA, yaitu sistem Refused Derived Fuel atau RDF.

RUMUSAN MASALAH

1. Melakukan studi pemanfaatan sampah eksisting di TPA Banyuroto


2. Melakukan analisis potensi pengelolaan area timbunan sampah di TPA Banyuroto
3. Melakukan perhitungan dan penyusunan model bisnis pengelolaan sampah di
TPA Banyuroto dengan metode RDF
4. Menentukan fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan di TPA Banyuroto
BATASAN MASALAH

1. Lokasi penelitian dilakukan di TPA Banyuroto Kabupaten Kulon Progo


2. Data sampah yang digunakan adalah dari monitoring dan evaluasi TPA Banyuroto
3. Penelitian ini menitikberatkan pada potensi sistem RDF di TPA Banyuroto
4. Penelitian ini tidak mempertimbangkan musim.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran potensi pemanfaatan timbunan
sampah yang sudah ada di TPA Banyuroto dan analisis potensi pemanfaatan RDF jika
diterapkan di TPA Banyuroto.

HIPOTESIS

Area yang sudah digunakan untuk pengumpulan saat ini dapat diubah menjadi controlled
landfill dan dimanfaatkan sebagai lokasi strategis wisata, serta memberikan gambaran
dan argument kuat mengapa diperlukan teknologi seperti RDF untuk pengolahan sampah
di TPA Banyuroto.
KERANGKA PENELITIAN
METODE PENELITIAN

Pengumpulan data primer maupun sekunder dilakukan di TPA Banyuroto secara


kuantitatif, meskipun tidak menutup kemungkinan pengumpulan data kualitatif.

Berikut ini disajikan matriks rencana metode penelitian yang akan dilakukan:

Tujuan Sumber Data Jenis data Cara Analisis Hasil


Mengidentifikasi potensi Dokumen dan data- Primer Analisis Deskriptif Tabel,
timbulan sampah di TPA data Pengelolaan dan studi deskripsi
Banyuroto yang dikelola sampah TPA sekunder literatur;
dengan open dumping Banyuroto, Jurnal
terkait Controlled
Landfill
Analisis potensi Data pengelolaan Sekunder Analisis Deskriptif Tabel,
pemanfaatan RDF di TPA sampah TPA studi deskripsi,
Banyuroto Banyuroto, Jurnal literatur desain RDF
terkait RDF

VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas: data timbulan sampah, personil, fasilitas/peralatan


2. Variabel terikat: luas area TPA

CARA KERJA

Tahapan rencana kerja yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada diagram alir berikut:
Mulai

Survei lapangan
dan peninjauan
lokasi TPA

Studi Literatur

Pengumpulan data:
- data primer
- data sekunder

Analisis data dan


Pembahasan

Perancangan
controlled landfill
dan RDF

Selesai

Referensi
https://hmgp.geo.ugm.ac.id/2021/08/27/pengelolaan-sampah-dalam-konteks-
pembangunan-berkelanjutan-waste-management-in-the-context-of-waste-
management/

Rania, dkk. 2019. Analisis Potensi Refuse Derived Fuel (RDF) dari Sampah pada Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Tegal Sebagai Bahan Bakar Incinerator Pirolisis.
Jurnal Ilmiah dan Teknik Mesin Vol 13 No 1 hal 51-59

Suyatmi, dkk. 2014. Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di TPA Wukirsari


Gunungkidul dan TPA Banyuroto Kulon Progo. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 01 No
04 Hal 107 – 111

Yogyakarta, 14 September 2022


Pengusul

Zaenab Fitria Permanawati


21960040

Anda mungkin juga menyukai