Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Document Repository

Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938


Padang, 11 September 2014
OP-26
KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH
TERPADU
DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS

Yenni Ruslinda1) Slamet Raharjo2) Lusi Susanti 3)


Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis, Padang
Email: 1)yenni@ft.unand.ac.id ; 2)sraharjo@ft.unand.ac.id; 3)lusi@ft.unand.ac.id

ABSTRAK:

Kajian konsep pengolahan sampah terpadu di lingkungan kampus Universitas Andalas


(Unand) perlu dilakukan untuk menggantikan sistem pengelolaan sampah kumpul-
angkut-buang yang digunakan saat ini. Kajian meliputi aspek teknis operasional, aspek
finansial dan aspek kelembagaan. Kajian aspek teknis operasional dilakukan dengan
perhitungan material balance sampah yang didasarkan pada data timbulan, komposisi,
potensi daur ulang dan karakteristik sampah. Dari hasil kajian teknis operasional, perlu
diterapkan pemisahan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan hingga
pengangkutan sampah ke lokasi Pusat Pengolahan Sampah Terpadu (PPST) Unand.
Pemisahan sampah dikelompokkan atas sampah basah, sampah kertas, sampah plastik
dan sampah lain-lain. Selanjutnya dilakukan pengolahan sampah di PPST Unand
meliputi pengomposan sampah basah layak kompos (33,64%), pembelian dan penjualan
sampah kering layak jual dengan penerapan bank sampah (46,28%) dan pembakaran
sampah sisa (residu) dengan proses insinerasi (20,08%). Hasil analisis finansial dengan
telaahan kelayakan ekonomi menghasilkan nilai IRR = 24% dan nilai rasio B/C = 1,317
sehingga kegiatan PPST Unand layak secara ekonomi. Dari analisis kelembagaan
diharapkan PPST Unand nantinya dalam bentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang
akan mendatangkan penghasilan bagi universitas. Dalam upaya keberlanjutan kegiatan
ini dibutuhkan komitmen pimpinan universitas dan peran aktif keterlibatan warga
kampus.

Kata kunci: bank sampah, inisinerasi, kampus Unand, pengolahan sampah terpadu,
pengomposan

1. Pendahuluan metode dan teknik pengelolaan sampah


yang ramah lingkungan selain akan
Pertambahan jumlah penduduk, dapat menimbulkan dampak negatif
perubahan pola konsumsi, dan gaya terhadap kesehatan juga akan sangat
hidup masyarakat telah meningkatkan mengganggu kelestarian fungsi
jumlah timbulan sampah, jenis, dan lingkungan (Tcobanouglous, 2002).
keberagaman karakteristik sampah.
Meningkatnya daya beli masyarakat Kampus Unand Limau Manis terletak di
terhadap berbagai jenis bahan pokok dan kecamatan Pauh pada dataran
hasil teknologi serta meningkatnya bergelombang dengan luas 14.212 Ha.
usaha atau kegiatan penunjang Berdasarkan data Tata Usaha Unand
pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga tahun 2012, jumlah penghuni kampus
memberikan kontribusi yang besar Unand 25.317 orang yang terdiri dari
terhadap kuantitas dan kualitas sampah 23.022 mahasiswa, 1.388 dosen dan 907
yang dihasilkan (MenLH, 2008). karyawan. Dalam aktivitas kampus
Meningkatnya volume timbulan sampah sehari-hari tidak terlepas dari
memerlukan pengelolaan. Pengelolaan permasalahan persampahan. Sampah
sampah yang tidak mempergunakan dihasilkan dari berbagai sumber seperti

202
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
dari aktivitas perkuliahan, laboratorium, potensi daur ulang sampah kampus
perkantoran dan kantin. Unand mencapai 80%

Pengelolaan sampah yang ada saat ini Sesuai amanat Undang-Undang Nomor
hanya terbatas pewadahan sampah di 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
masing-masing sumber sampah. Sampah beserta Peraturan Pemerintah
Walaupun dalam pewadahan sampah Nomor 81 Tahun 2012 tentang.
sudah disediakan tong sampah yang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
berbeda untuk komponen sampah dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
organik (sampah basah), kertas, plastik Tangga, konsep pengelolaan sampah
dan sampah lain-lain, namun dalam terpadu sudah waktunya diterapkan,
pelaksanaannya sampah masih yaitu dengan meminimasi sampah,
tercampur. Selanjutnya sampah-sampah maksimasi kegiatan daur-ulang dan
ini dikumpulkan oleh petugas sampah pengomposan disertai dengan TPA yang
(cleaning service) ke Tempat ramah lingkungan. Paradigma baru ini
Pembuangan Sementara (TPS) untuk menekankan pengelolaan sampah di
dibakar di lahan terbuka atau dibuang ke sumber dan berbasis masyarakat dengan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) penerapan metode 3R (Reduce, Reuse
sampah kota yang dilakukan oleh dan Recycle) (KLH, 2012).
petugas Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP) Kota Padang sekali Dalam rangka mewujudkan penerapan
dalam seminggu. Akibat dari metode 3R telah banyak bermunculan
pengelolaan sampah yang ada, akan usaha dari masyarakat, baik pemerintah
timbul pencemaran udara yang berasal maupun swasta untuk mengelola sampah
dari pembakaran sampah serta ditingkat sumber, seperti dengan
terjadinya penumpukan sampah di TPS berdirinya bank-bank sampah untuk
dikarenakan sampah-sampah ini baru pengelolaan sampah kering layak jual,
diangkut sekali dalam seminggu. Selain rumah pengomposan untuk pengelolaan
itu juga mengganggu estetika dengan sampah basah yang umumnya dikelola
timbulnya bau dan lalat akibat ditingkat kawasan seperti kelurahan,
penumpukan sampah. kecamatan bahkan kota. Di kota Padang
hal ini juga terjadi, namun biasanya
Hasil penelitian Chania tahun 2010 pengelolaan dilakukan untuk sampah
terhadap timbulan, komposisi dan domestik atau pemukiman. Pengelolaan
potensi daur ulang sampah kampus hanya dilakukan untuk satu jenis
Unand Limau Manis diperoleh rata-rata sampah, misalkan bank sampah untuk
satuan timbulan sampah kampus Unand sampah kering saja, atau rumah kompos
Limau Manis adalah 0,784 khusus hanya mengelola sampah basah.
liter/orang/hari atau 0,12 kg/orang/hari Sampah sisa pengolahan biasanya
dengan komposisi sampah terdiri dari diangkut oleh petugas kebersihan ke
sampah sisa makanan 26,60%, sampah TPA sampah kota di Air Dingin.
kertas 25,25%, sampah plastik 30,04%,
sampah tekstil 0,19%, sampah karet Dengan melihat potensi daur ulang
0,05%, sampah kayu 1,18%, sampah sampah kampus Limau Manis mencapai
halaman 9,76%, sampah kaca 1,13%, 80% dari jumlah timbulan sampah yang
sampah kaleng 1,33%, sampah logam dihasilkan serta mewujudkan amanat
0,12% dan sampah lain-lain 4,35%. dari peraturan pemerintah tentang
Komponen sampah yang berpotensi pengelolaan sampah, maka akan
untuk di daur ulang adalah sampah didirikan Pusat Pengolahan Sampah
kertas 59,98%, sampah plastik 96,37%, Terpadu Universitas Andalas (PPST
sampah kaca 93%, sampah kayu 97,3%, Unand).
sampah halaman 100%, sampah
makanan 85,44% dan sampah kaleng Tujuan dari kajian ini adalah
85,81%, sehingga diperoleh rata-rata menganalisis penerapan konsep
pengolahan sampah terpadu di kampus

203
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Universitas Andalas ditinjau dari aspek mewawancarai pihak –pihat terkait yang
teknis operasional, aspek finansial dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
aspek kelembagaan. Dengan adanya pengelolaan sampah dan pengamatan
kajian ini diharapkan pendirian PPST langsung ke lapangan.
Unand dapat mengatasi permasalahan
pengelolaan sampah di kampus Unand, Data sekunder yang diperlukan adalah
yaitu semua jenis sampah dapat diolah data pengukuran timbulan, komposisi
di PPST Unand, sehingga secara dan potensi daur ulang sampah kampus
bertahap pengelolaan sampah kampus Unand yang diperoleh dari penelitian
Unand tidak lagi bergantung pada Chania tahun 2010, serta data
pengangkutan dan pembuangan ke TPA karakteristik sampah sumber institusi di
Air Dingin. Selain itu untuk jangka Kota Padang dari penelitian Ruslinda
panjang diharapkan adanya unit usaha tahun 2009. Selain itu juga dibutuhkan
yang mendatangkan penghasilan bagi data tentang gambaran kampus Unand
universitas dari hasil penjualan produk meliputi luas wilayah dan tataguna
sampingan dari pemanfaatan sampah, lahan, kependudukan, geologi dan
berubahnya cara pandang masyarakat hidrologi serta fasilitas penunjang
kampus dalam pengelolaan sampah lainnya seperti penyediaan air minum,
terutama dari perilaku pemilahan dan pengelolaan air buangan dan drainase
pengolahan sampah serta sebagai ajang serta listrik dan sarana komunikasi.
kewirausahaan bagi mahasiswa dalam
penjualan produk daur ulang sampah. Perhitungan Material Balance
Sampah
Keunikan PPST Unand dibandingkan
dengan tempat pengolahan sampah Perhitungan material balance sampah
lainnya yang ada di Kota Padang selain kampus Unand didasarkan pada data
pengelolaan sampah dilakukan terpadu jumlah timbulan, komposisi dan potensi
mencakup pengelolaan sampah kering, daur ulang sampah hasil penelitian dan
sampah basah dan sampah residu (sisa), data jumlah masyarakat kampus.
pengelolaan juga di lingkungan kampus, Perhitungan meliputi jumlah timbulan
sehingga diharapkan menjadi sampah berdasarkan jenisnya yaitu
percontohan dan sarana pembelajaran sampah basah (organik) dan sampah
untuk pengelolaan sampah di tingkat kering (anorganik), jumlah timbulan
sumber yang ramah lingkungan. masing-masing jenis sampah yang dapat
didaur ulang serta jumlah sampah residu
2. Metode Penelitian (sisa).

Metoda yang dilakukan dalam kajian Kajian Pengolahan Sampah


penerapan konsep pengolahan sampah
terpadu di kampus Unand adalah dengan Kajian pengolahan sampah dengan
pengumpulan data primer dan data konsep terpadu didasarkan kepada
sekunder, perhitungan material balance jumlah timbulan sampah hasil
sampah, kajian pengolahan untuk perhitungan material balance, data hasil
masing-masing jenis sampah serta penelitian karakteristik sampah dan
pembahasannya meliputi aspek teknis kemampuan pengelola sampah. Kajian
operasional, aspek finansial dan aspek dilakukan terhadap aspek teknis
kelembagaan. operasional, aspek finansial dan aspek
kelembagaan.
Pengumpulan Data  Aspek teknis operasional
Kajian ini meliputi sistem pengolahan
Pengumpulan data dilakukan terhadap sampah yang akan dilakukan di PPST
data primer dan data sekunder. Data Unand, bahan baku untuk pengolahan
primer yang dibutuhkan adalah data sampah, sarana dan prasarana yang
pengelolaan sampah eksisting di kampus dibutuhkan, sistem pewadahan,
Unand yang diperoleh dengan pengumpulan dan pengangkutan sampah

204
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
mulai dari sumber sampai ke PPST pada tahun 2012 sebesar 25.317 orang
Unand. Analisis dan evaluasi dilakukan didapatkan timbulan sampah yang
menurut literatur yang ada seperti dihasilkan kampus Unand Limau Manis
Tchobanouglous (2002), Depertemen setiap harinya sebesar 20 m3/hari atau
Pekerjaan Umum (2007) dan peraturan 3000 kg/hari. Nilai ini hampir sama
terkait. dengan timbulan sampah kampus Undip
sebesar 20,23 m3/hari (Sudomo, NF,
 Aspek finansial Oktiawan. W, Istirokhatun, T, 2013).
Kajian ini meliputi besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk investasi, operasional Komposisi sampah kampus Unand
dan pemeliharaan serta pendapatan yang Limau Manis hasil pengukuran dapat
dihasilkan dari penjualan produk PPST dilihat pada Tabel 1. Komposisi sampah
Unand. Kemudian dilakukan penilaian terbanyak adalah sampah plastik
kelayakan berdasarkan kriteria investasi 30,04%, sampah makanan 26,60%,
seperti Internal Rate Return dan sampah kertas 25,25% dan sampah
Benefit/Cost Ratio. halaman9,76% (Chania, 2010). Sampah
plastik yang dihasilkan berupa botol dan
 Aspek kelembagaan gelas plastik serta plastik pembungkus
Kajian ini meliputi struktur organisasi, makanan, sampah makanan berupa sisa-
dan kebutuhan sumber daya manusia. sisa makanan serta sampah kertas
berupa kertas HVS, kertas buram,kardus
3. Hasil Dan Pembahasan dan koran.

Analisis Timbulan, Komposisi, Komposisi sampah kampus Unand


Potensi Daur Ulang dan Karakteristik Limau Manis tidak jauh beda dengan
Sampah hasil penelitian komposisi sampah
institusi yang berasal dari sarana
Dari hasil pengukuran (Chania, 2010) pendidikan di Kota Padang, dengan
yang dilakukan delapan hari berturut- sampah terbanyak juga sampah makanan
turut untuk semua sumber, didapatkan 33,75%, sampah plastik 20,19%,
satuan timbulan sampah kampus Unand sampah kertas 9,76% dan sampah
Limau Manis sebesar 0,784 halaman 32,43% (Ruslinda, Y dan
liter/orang/hari dalam satuan volume Pasimura,I, 2012). Jika dikelompokkan
atau 0,12 kg/orang/hari dalam satuan terhadap jenisnya, komposisi sampah
berat. Sumber sampah meliputi sampah basah (organik) sebesar 37,54% dan
yang dihasilkan bangunan kantor, sampah kering (anorganik) 62,46%.
gedung kuliah, pusat kegiatan Sampah basah merupakan sampah yang
mahasiswa, laboratorium, auditorium, mudah membusuk dan terurai seperti
perpustakaan, mesjid, gedung sampah makanan, sampah halaman dan
pertemuan, dan kantin di lingkungan kayu, sedangkan sampah kering berupa
kampus sampah kertas, plastik, kaca, kaleng,
Hasil ini lebih besar dari hasil tekstil, karet dan logam.
pengukuran timbulan sampah rata-rata
yang bersumber dari perguruan tinggi di Hasil pengukuran potensi daur ulang
Kota Padang sebesar 0,475 sampah kampus Unand Limau Manis
liter/orang/hari (Ruslinda, Y dan didapatkan jenis sampah yang
Pasimura,I, 2012). Hal ini dikarenakan berpotensi untuk di daur ulang adalah
kampus Unand Limau Manis merupakan sampah makanan, sampah halaman,
kampus dengan luas dan penghuni sampah kayu, sampah kertas, sampah
kampus terbesar di Kota Padang, kaca dan sampah plastik. Potensi daur
sehingga jumlah timbulan sampah yang ulang berkisar dari 60% hingga 100%
dihasilkan juga lebih besar. (Chania, 2010). Lebih jelasnya hasil
pengukuran timbulan, komposisi dan
Berdasarkan data satuan timbulan potensi daur ulang sampah kampus
sampah dan jumlah penghuni kampus

205
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Unand Limau Manis dapat dilihat pada pengolahan yang dapat dilakukan
Tabel 1. terhadap sampah yang berpotensi didaur
ulang adalah pengomposan sampah
Dari hasil penelitian karakteristik basah layak kompos, penjualan sampah
sampah sumber institusi termasuk kering layak jual dan insinerasi sampah
didalamnya sarana pendidikan yaitu sisa (residu). Pengomposan sampah
perguruan tinggi di Kota Padang basah didasari atas data karakteristik
didapatkan berat jenis sampah institusi sampah yang memenuhi kriteria untuk
0,08 kg/liter, distribusi ukuran sampah < pengomposan diantaranya adalah rasio
1inchi 25,4%, ukuran 1-3 inchi 28,2% C/N 35,64% dan biodegrabilitas
dan ukuran > 3 inchi 46,5%, kadar air 45,40%. Menurut (Suriawiria, 2002)
42,99%, kadar volatil 48,90%, kadar kriteria bahan baku kompos mempunyai
fixed carbon 2,38% dan kadar abu rasio C/N 25-35.
5,75%, nilai kalor 3.1622 kal/gram,
rasio C/N 35,64% dan biodegrabilitas Penjualan sampah kering layak jual
45,40% (Ruslinda, Y, Aziz, R, Abuzar, dapat dilakukan dengan penerapan
SS, 2009). konsep bank sampah, dimana sampah
kering layak jual seperti sampah plastik,
Analisis Material Balance Sampah sampah kertas dan kaleng dapat
dan Kajian Pengolahan Sampah ditabung oleh masyarakat kampus ke
bank sampah. Hal ini juga didasari oleh
Berdasarkan data timbulan, komposisi besarnya timbulan sampah tersebut,
dan potensi daur ulang sampah dapat yaitu hampir 6 m3/hari.
dihitung material balance sampah
kampus Unand Limau Manis seperti Untuk sampah sisa, pengolahan yang
terlihat pada Tabel 2. Pada tabel tersebut dilakukan adalah dengan pembakaran
didapatkan jumlah sampah kering lebih dalam incinerator yang ramah
besar dibandingkan jumlah sampah lingkungan, sehingga konsep
basah. Jumlah sampah kering sebesar pengelolaan sampah “zero waste” dapat
12,5 m3/hari dan sampah basah 7,5 diterapkan. Hal ini mengingat jauhnya
m3/hari. Timbulan sampah terbesar jarak kampus Unand Limau Manis
adalah sampah plastik, sampah makanan dengan lokasi Tempat Pembuangan
dan sampah kertas dengan jumlah Akhir Sampah Kota Padang di Air
masing-masingnya hampir 6 m3/hari. Dingin. Selain itu, sisa pembakaran
berupa abu dapat dimanfaatkan sebagai
Sesuai hasil penelitian potensi daur bahan baku batako, briket, paving block
ulang, sampah basah berupa sampah serta uap panas yang dihasilkan dari
makanan, sampah halaman dan sampah proses insinerasi dapat dimanfaatkan
kayu berpotensi didaur ulang berkisar kembali menjadi pembangkit listrik.
85-100% dan sampah kering berupa
sampah kertas, sampah plastik, sampah Diharapkan dengan adanya PPST Unand
kaca dan kaleng berpotensi didaur ulang biaya operasional pembuangan sampah
60-97%. Berdasarkan data potensi daur ke TPA Air Dingin dapat diminimalkan.
ulang ini didapatkan 7 m3/hari sampah Dengan demikian, penerapan konsep
kering dan 9 m3/hari sampah basah terpadu di kampus Unand Limau Manis
dapat didaur ulang setiap harinya. Hal dilakukan dengan pengomposan sampah
ini berarti sampah sisa (residu) berupa basah layak kompos sebesar 33,64%,
sampah yang tidak dapat didaur ulang penjualan sampah kering layak jual
sebesar 4 m3/hari. sebesar 46,28% dan insinerasi sampah
sisa sebesar 20,08%.
Dari hasil perhitungan material balance
dan data karakteristik sampah kampus
Unand, dilakukan kajian pengolahan
sampah yang dapat dilakukan di PPST
Unand. Hasil kajian menunjukkan

206
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Tabel 1. Timbulan, Komposisi dan Potensi Daur Ulang
Sampah Kampus Unand Limau Manis

Komposisi Timbulan sampah Potensi Daur


Komponen sampah
Sampah (% ) kg/hari liter/hari Ulang (% )
Sampah basah
Sampah makanan 26.6 808 5280 85
Sampah halaman 9.76 297 1937 100
Sampah kayu 1.18 36 234 97
Total sampah basah 37.54 1140 7451
Sampah Kering
Sampah kertas 25.25 767 5012 60
Sampah plastic 30.04 913 5962 97
Sampah kaca 1.13 34 224 93
Sampah kaleng 1.33 40 264 85
Sampah tekstil 0.19 6 38
Sampah karet 0.05 2 10
sampah logam 0.12 4 24
Sampah lain-lain 4.35 132 863
Total sampah kering 62.46 1898 12397
Total sampah 100 3,038 19,849
Sumber : Chania, 2010

Tabel 2 Perhitungan Material Balance Sampah Kampus Unand Limau Manis


Jumlah Sampah Jumlah Sampah yang Didaur ulang Jumlah Sampah Sisa (residu)
Komponen sampah
kg/hari liter/hari kg/hari liter/hari kg/hari liter/hari
Sampah basah
Sampah makanan 808 5280 690 4511 118 769
Sampah halaman 297 1937 297 1937 0 0
Sampah kayu 36 234 35 228 1 6
Total sampah basah 1140 7451 1022 6676 119 775
Sampah Kering
Sampah kertas 767 5012 460 3006 307 2006
Sampah plastic 913 5962 879 5746 33 216
Sampah kaca 34 224 32 209 2 16
Sampah kaleng 40 264 35 227 6 37
Sampah tekstil 6 38 0 0 6 38
Sampah karet 2 10 0 0 2 10
sampah logam 4 24 0 0 4 24
Sampah lain-lain 132 863 0 0 132 863
Total sampah kering 1898 12397 1406 9187 491 3210

207
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Analisis Teknis Operasional Pengolahan tercampurnya sampah kembali. Pengangkutan
Sampah di PPST Unand dilakukan dengan becak motor. Jadwal
pengangkutan sampah ke PPST direncanakan
Teknis operasional pengolahan sampah di mulai jam 10.00 sd 12.00.
PPST Unand diawali dengan pemilahan
sampah mulai dari sumber sampah dengan Tahapan berikutnya, sampah terpilah yang
pewadahan yang berbeda untuk masing- diangkut ke PPST ditempatkan di area
masing sampah (DPU, 2008). Pemilahan penerimaan, untuk kemudian diolah. Sebelum
sampah dari sumber dilakukan untuk diolah, dilakukan penyortiran terlebih dahulu,
kelompok sampah basah, sampah kertas, agar sampah diolah memang sesuai jenisnya.
sampah plastik dan sampah lain-lain (yang Untuk sampah basah dilakukan pengomposan.
bukan termasuk tiga kelompok sampah Pengomposan akan dilakukan dalam
sebelumnya). Pewadahan untuk keempat jenis komposter rotary kiln. Direncanakan
sampah sudah tersedia di kampus Unand limau pengomposan akan dilakukan lima kali dalam
Manis, seperti terlihat pada Gambar 1. seminggu yaitu hari Senin sampai hari Jumat.
Untuk itu dibutuhkan 5 buah komposter
dengan kapasitas 1 ton sampah basah per hari.
Sebelum dilakukan pengomposan, sampah
basah akan dicacah menggunakan mesin
pencacah organik, untuk mendapatkan ukuran
bahan baku kompos yang seragam. Dengan
pencacahan ini diharapkan kematangan
kompos merata. Menurut (Suriawiria, 2002)
ukuran optimum sampah untuk pengomposan
Gambar 1 Pewadahan SampahTerpilah
adalah 1,3 – 3,3 cm untuk ukuran pabrik/mesin
dan 3,3 – 7,6 cm untuk proses biasa. Setelah
Pemilahan dan pewadahan sampah dari sumber
pencacahan sampah dicampur dengan
pada masing-masing unit kerja atau bangunan
penggembur dan bakteri untuk membantu
menjadi tanggung jawab cleaning service yang
mempercepat proses pengomposan dan
bekerja pada unit kerja atau bangunan tersebut.
meningkatkan kualitas kompos. Diharapkan
Pemilahan dan pewadahan ini dimulai dari
pada waktu satu minggu kompos sudah matang
pewadahan individual yang tersedia dalam
dan dapat dikeluarkan dari komposter.
bangunan yang dilakukan oleh penghasil
Selanjutnya kompos yang sudah jadi
sampah. Selanjutnya oleh petugas cleaning
dikeringanginkan, dan setelah itu diayak dalam
service, sampah ini dikumpulkan pada
mesin pengayak untuk mendapatkan ukuran
pewadahan komunal yang berada diluar
kompos yang seragam. Hasil kompos dapat
bangunan. Pengumpulan ini dilakukan pada
digunakan sendiri oleh universitas sebagai
pagi hari mulai jam 07.00 sd 10.00.
pupuk bagi tanaman kampus atau dapat juga
dijual.
Selanjutnya sampah yang terpilah dari wadah
komunal ini diangkut ke lokasi PPST Unand
Untuk sampah plastik, pengolahan yang
dengan alat pengangkutan yang berbeda. Hal
dilakukan adalah dengan pencacahan sampah
ini dilakukan agar sampah yang sudah terpilah
plastik. Bahan baku sampah plastik dapat
tidak lagi tercampur pada saat pengangkutan.
berasal dari sampah yang dihasilkan dari
Alat angkut ke PPST dapat dilakukan dengan
lingkungan kampus, dan dapat juga berasal
becak motor sampah atau truk mini yang sudah
dari sampah yang ditabung nasabah bank
dimiliki kampus Unand. Untuk sampah basah
sampah, yaitu sampah yang berasal dari
berupa sampah halaman dan sampah makanan
pemukiman penghuni kampus.
akan diangkut setiap hari dengan truk mini.
Sampah ini nantinya akan menjadi bahan baku
Sebelum pencacahan, sampah plastik dipilah
kompos. Untuk sampah plastik, sampah kertas
lagi sesuai jenis dan warnanya. Hal ini
dan sampah lain-lain pengangkutan ke PPST
disesuaikan dengan permintaan pasar terhadap
dapat dilakukan dengan penjadwalan yang
sampah plastik yang sudah tercacah.
berbeda, sehingga dapat mengurangi
Berikutnya, sampah plastik dicacah dalam

208
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
mesin pencacah sampah plastik sesuai jenis sampah yang akan ditabung ke bank sampah.
dan warnanya. Setelah dicacah, sampah plastik Petugas bank sampah akan menimbang
dimasukkan ke dalam mesin pembersih sampah yang ditabung dan kemudian
sampah plastik, agar didapatkan serpihan mengkonversinya ke dalam rupiah sesuai
plastik yang berkualitas. Sampah plastik yang dengan harga pasar. Petugas juga mencatat
sudah bersih, dikeringkan dan siap untuk jumlah tabungan nasabah dalam buku
dikemas. Selanjutnya serpihan sampah plastik tabungan bank sampah. Dalam operasional
ini dijual dan dikirim ke industri daur ulang bank sampah sesuai dengan PerMenLH RI no
sampah. 13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Reduce, Reuse dan Recycle melalui Bank
Untuk sampah kertas, pengolahan yang Sampah, ada pembagian hasil terhadap dana
dilakukan hanya penyortiran kembali sampah tabungan nasabah, dengan komposisi 85%
kertas sesuai jenisnya, seperti koran/majalah, dana tabungan akan dikembalikan ke nasabah,
kertas HVS, kardus/karton, kertas buram/kotor. sedangkan 15% lagi untuk biaya operasional
Setelah disortir kemudian dilakukan bank sampah. Kegiatan berikutnya adalah
pengepakan, untuk selanjutnya dijual ke penjualan sampah yang telah ditabung nasabah
lapak/bandar daur ulang sampah. Seperti ke lapak/bandar daur ulang sampah. Dengan
halnya sampah plastik, bahan baku sampah dana penjualan ini, tabungan nasabah dapat
kertas ini dapat berasal dari lingkungan dibayarkan. Dengan kata lain, nasabah dapat
kampus dan dari sampah kertas tabungan menarik dana tabungan sampahnya. Biasanya
nasabah bank sampah. setelah satu bulan dari jadwal menabung
(Edwin, T, Ruslinda, Y, Abuzar SS, 2012).
Pengelolaan sampah kering layak jual, seperti
sampah plastik, sampah kertas, kaleng, kaca Untuk sampah lain-lain, pengelolaan yang
dan logam (aluminium dan besi) dapat dilakukan di PPST adalah penyortiran sampah
dilakukan dengan penerapan bank sampah. sesuai jenisnya. Untuk sampah yang layak jual,
Sampah kering layak jual tersebut dapat seperti kaleng dan logam dapat dilakukan
ditabung oleh nasabah bank sampah. Nasabah penjualan ke lapak/bandar daur ulang sampah,
bank sampah dapat terdiri dari masyarakat sedangkan untuk sampah lainnya yang tidak
kampus seperti dosen, mahasiswa, karyawan, layak jual, akan dibakar dalam insinerator
petugas cleaning service, pengusaha bersama sampah sisa lainnya yang berasl dari
kantin/cafe dan penjaja makanan di areal sampah basah tidak layak kompos. Dengan
kampus serta masyarakat umum yang berada demikian diharapkan nantinya sampah kampus
di sekitar kampus. Unand Limau Manis dapat dikelola sendiri
secara bertahap sesuai pembiayaan dan sumber
Tahapan kegiatan di bank sampah dimulai dari daya yang ada. Gambar 2 memperlihatkan
pendaftaran menjadi nasabah bank sampah, diagram alir rencana pengelolaan sampah di
selanjutnya nasabah tersebut membawa PPSTUnand.

209
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014

Pewadahan Sampah Sampah Sampah Sampah


Individual basah plastik kertas lain-lain
Pengumpulan

Pewadahan
Komunal Sampah Sampah Sampah Sampah
basah plastik kertas lain-lain
Pengangkutan

Pengolahan
di PPST Unand Layak Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak Tidak
kompos layak jual layak jual layak jual layak
o

Pengomposan Pencacahan
Penjualan Insinerasi
di Bank Sampah

Bandar/Industri
Daur Ulang

Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan di PPST Unand

Untuk menunjang pengelolaan aspek teknis  Ruang insinerator, merupakan tempat


operasional sampah di PPST Unand peletakan alat insinerator yang berfungsi
dibutuhkan luas lahan sebesar 780 m2 dan untuk membakar sampah sisa (residu).
dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti  Area parkir dan taman, merupakan tempat
penyediaan air bersih, pengelolaan air buangan parkir kendaraan di PPST yang dilengkapi
dan air hujan, sarana komunikasi dan listrik. dengan taman untuk keindahan lokasi
Kebutuhan lahan PPST Unand secara garis PPST.
besar terdiri dari:
 Area penerimaan, merupakan tempat Lebih jelasnya kebutuhan lahan ini dapat
pembongkaran sampah dari alat dilihat pada Tabel 3.
pengangkut. Di area ini juga dilakukan
penyortiran kembali sampah, agar dalam Tabel 3. Kebutuhan Lahan PPST Unand
proses pengolahan selanjutnya, Jenis Lahan Luas (m2)
Bangunan kompos dan pencacah sampah plastik 180
karakteristik sampah sesuai dengan Kantor Bank Sampah 36
peruntukan untuk pengolahannya Gudang bank sampah 36
 Bangunan kompos dan pencacah sampah Toilet dan dapur 12
Area penerimaaan 108
plastik, merupakan area tempat
Ruang insinerator 48
pengomposan sampah basah dan Ruang parkir dan taman 360
pencacahan sampah plastik. Di area ini Total 780
akan ditempatkan mesin pencacah sampah
basah, komposter dan pengayak kompos Selain itu untuk operasional PPST Unand
serta mesin pencacah dan pembersih dibutuhkan beberapa peralatan untuk
sampah plastik. Selain itu juga dilakukan pengolahan sampah dan penerapan bank
pengemasan produk kompos dan sampah sampah. Kebutuhan peralatan PPST Unand
plastik tercacah di area ini. dapat dilihat pada Tabel 4.
 Kantor bank sampah, merupakan ruangan
untuk operasional bank sampah yang Analisis Finansial
dilengkapi dengan gudang penyimpanan
sampah kering serta toilet dan dapur. Di Pembiayaan untuk PPST Unand terdiri dari
kantor ini nantinya juga dipajang produk biaya investasi peralatan, biaya kontruksi dan
yang dapat dijual seperti kompos dan biaya operasional dan pemeliharaan termasuk
sampah plastik tercacah. biaya gaji/honor petugas. Dari perhitungan
diperoleh biaya investasi peralatan sebesar Rp

210
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
235.950.000, biaya kontruksi fisik bangunan of return). Apabila IRR lebih besar dari pada
sebesar Rp 680.000.000 dan biaya operasional tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek
dan pemeliharaan sebesar Rp 605.200.000. tersebut diterima, apabila lebih kecil ditolak
Pembiayaan ini dihitung dalam perencanaan (Kusuma, 2012).
selama 3 tahun mulai tahun 2014 sd 2016,
yang dilakukan secara bertahap. Diharapkan Benefit cost ratio (B/C Ratio) merupakan
pada tahun 2016 operasional PPST Unand perbandingan nilai ekuivalen semua benefit
sudah berfungsi secara optimal. terhadap nilai ekuivalen semua biaya.
Perhitungan ekuivalensi bisa menggunakan
Tabel 4. Kebutuhan Peralatan PPST Unand salah satu dari beberapa analisis. Kriteria
Jenis Peralatan Jumlah pengambilan keputusan untuk alternatif
Timbangan jarum duduk 1 buah
tunggal adalah dengan cara melihat nilai dari
B/C apakah besar dari sama dengan satu atau
Timbangan gantung 3 buah
kecil dari satu. Jika B/C ≥ 1 , maka alternatif
Mesin pencacah sampah plastik 1 unit investasi atau proyek layak (feasible) diterima,
Mesin pembersih sampah plastic 1 unit namun jika B/C < 1 , maka alternatif investasi
Komputer + Printer 1set atau proyek tidak layak (not feasible)
(Kusuma, 2012). Dari hasil perhitungan
Meja + kursi + lemari 1 set
dengan asumsi tingkat suku bunga awal 10%
Kontainer 30 buah (acuan bunga deposito) didapatkan nilai IRR =
Rak kayu 1 set 24 dan B/C ratio 1,317. Hal ini berarti dengan
Komposter rotary kiln kap 1 ton 10 unit nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga
Mesin pencacah sampah basah 1 unit awal dan B/C Ratio lebih besar dari 1 maka
investasi untuk pembangunan PPST Unand
Mesin pengayak kompos 1 unit
bisa dikatakan layak secara ekonomi.
Alat pengemas 1 unit
Insinerator 1unit Analisis Kelembagaan

Potensi pendapatan yang diperoleh dari Pengelolaan PPST Unand harus dilakukan
penjualan produk olahan PPST seperti kompos secara terencana, terstruktur dan terkontrol
padat dan kompos cair, penjualan sampah dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya
plastik tercacah dan pembagian hasil penjualan sebuah struktur organisasi yang menjamin
dari tabungan sampah nasabah sebesar 15%, terlaksananya fungsi-fungsi manajemen PPST
untuk 3 (tiga) tahun ke depan diperkirakan secara baik. PPST Unand akan dibuat dalam
menghasilkan pendapatan sebesar Rp bentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT). UPT
978.000.000. Perhitungan perkiraan adalah organisasi mandiri yang melaksanakan
pendapatan ini dengan asumsi penjualan tugas teknis operasional dan/atau penunjang
berjalan sempurna. tertentu. Organisasi PPST Unand dibuat dalam
bentuk UPT agar PPST Unand bisa menjadi
Berdasarkan pada biaya pendapatan dan biaya organisasi yang mandiri, artinya UPT
operasional diatas, dilakukan analisis diberikan kewenangan mengelola
kelayakan investasi dengan mengitung nilai kepegawaian, keuangan dan perlengkapan
IRR (Internal Rate of Return) dan B/C sendiri dan tempat kedudukan terpisah dari
Ratio (Benefit/Cost Ratio). IRR merupakan organisasi induknya. Gambar 3
indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. memperlihatkan bentuk struktur organisasi
Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila UPT PPST Unand.
laju pengembaliannya (rate of return) lebih Lebih jelasnya deskripsi kerja dan tanggung
besar dari pada laju pengembalian apabila jawab dari masing-masing personil adalah:
melakukan investasi di tempat lain (bunga  Rektor dan Wakil Rektor II adalah pihak
deposito bank, reksadana dan lain-lain). yang menjadi atasan langsung sekaligus
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini menjadi pengawas dan penanggungjawab
adalah dengan membandingkan IRR dengan dari UPT PPST Unand ini.
tingkat bunga yang disyaratkan (required rate  Kepala UPT : bertanggung jawab terhadap
keseluruhan aktivitas pengelolaan PPST

211
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Unand, khususnya hal-hal teknis dan non- Bank Sampah dibantu oleh 4 orang staf
teknis serta kebijakan-kebijakan yang pada proses pengumpulan, 2 orang staf
berhubungan dengan produksi dan pada proses pemilahan, dan 1 orang staf
penjualan. pada proses pengepakan.
 Kasubag Tata Usaha : membawahi dua staf  Staf Layanan Pengomposan bertanggung
kepegawaian dan keuangan serta staf rumah jawab dalam proses pengolahan sampah
tangga dan kesekretariatan. Bagian organik menjadi kompos hingga
kepegawaian dan keuangan bertanggung pengepakannya. Layanan pada bagian ini
jawab terhadap seluruh aliran keuangan dibantu oleh dua orang staf. Staf
PPST, pengeluaran dan pemasukan, pengomposan berkordinasi dengan staf lain
administrasi perpajakan dan kepegawaian. dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan bagian rumah tangga dan  Staf Incinerator bertanggung jawab
kesekretariatan bertanggungjawab terhadap menghasilkan luaran lebih lanjut dari proses
seluruh dokumen administrasi tata pembakaran sisa-sisa sampah yang tidak
persuratan, pengadaan dan pemeliharaan dapat diolah lagi melalui mekanisme 3R
aset PPST Unand. dan pengomposan. Luaran pada bagian ini
 Staf Layanan Bank Sampah: berada dapat berupa energi panas atau listrik, abu
dibawah kordinasi langsung Kepala UPT, pembakaran yang dapat diolah menjadi
yang bertanggung jawab dalam menjamin briket, paving block, dan lain-lain
kelancaran pengelolaan operasional sampah
dari hulu hingga ke hilir. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, Staf Layanan

Rektor
Wakil Rektor II

Kepala UPT
PPST

Kasubag Tata Usaha

Staf Rumah Tangga dan Staf Keuangan dan


Kesekretariatan Kepegawaian

Kordinator Layanan Kordinator Layanan Kordinator Layanan


Bank Sampah Pengomposan Incinerator

Staf Teller Bank Staf Pengomposan Staf Incinerator


Sampah (2 orang) (1 orang)

Staf Pengumpulan
(4 orang)

Staf Pemilahan
(2 orang)

Staf Pengepakan
(1 orang)
Gambar 2. Struktur Organisasi Dalam Pengelolaan Sampah Terpadu Unand

Dalam pengelolaan UPT PPST Unand, kepada seluruh SDM yang berada di PPST
dibutuhkan orang-orang yang mumpuni dan Unand ini. Tabel 5 memperlihatkan jumlah
terlatih dalam menjalankan aktivitas yang serta kualifikasi kebutuhan sumber daya
berkaitan dengan pengelolaan sampah di manusia di UPT PPST Unand.
Universitas Andalas. Pelatihan perlu dilakukan

212
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Agar operasional PPST Unand berjalan dengan di PPST Unand. Hal ini dapat dilakukan
baik dan berkelanjutan serta mendatangkan dengan mensosialisasikan keberadaan dan
pendapatan bagi universitas dibutuhkan kegiatan PPST Unand secara intensif
beberapa penekanan dan upaya sebagai melalui media informasi seperti penyebaran
berikut: brosur, pemasangan spanduk, website, milis
dan media sosial lainnya.
 Memaksimalkan pemilahan sampah yang  Memperkuat komitmen pimpinan
dimulai dari sumber dengan pewadahan universitas untuk selalu mendukung dan
terpisah, pengumpulan dan pengangkutan mengawasi kegiatan pengolahan sampah
terpisah sampai ke lokasi PPST. Kegiatan terpadu di kampus universitas Andalas. Jika
pemilahan sampah harus disosialisasikan ke diperlukan pimpinan membuat himbauan
seluruh masyarakat kampus. Hal ini untuk bahkan sanksi terhadap pelanggaran dalam
memudahkan proses pengolahan yang pengelolaan sampah di lingkungan kampus
dilakukan untuk masing-masing jenis 
sampah, serta menghemat tenaga, biaya dan 4. Simpulan
waktu untuk pengolahan.
Dari kajian yang telah dilakukan terhadap
Tabel 5. Kebutuhan Sumber Daya Manusia di penerapan PPST Unand, diperoleh kesimpulan
PPST Unand sebagai berikut:
Kebutuhan SDM
Jabatan/Posisi Jumlah Kualifikasi Sistem
 Secara teknis, pengolahan yang dapat
Kepegawaian dilakukan pada PPST Unand adalah
Kepala UPT 1 Minimum Gol PNS pengomposan sampah basah (33,64%),
IV/a penjualan kembali sampah kering layak jual
Kasubag Tata Usaha 1 Minimum Gol PNS dengan penerapan bank sampah (46,28%)
III/d
Staf Keuangan dan 1 Min D3 PNS/kontrak serta insinerasi sampah sisa/residu
Kepegawaian (20,08%). Untuk melakukan pengolahan ini
Staf Rumah tangga 1 Min D3 PNS/kontrak perlu dilakukan pemilahan sampah mulai
dan Kesekretariatan dari sumber, pewadahan, pengumpulan dan
Kordinator Layanan 1 Min D3 PNS/Kontrak
Bank Sampah
pengangkutan sampah terpisah hingga ke
Kordinator Layanan 1 Min D3 PNS/Kontrak lokasi PPST Unand.
Pengomposan  Dari hasil kajian kelayakan ekonomi
Kordinator Layanan 1 Min D3 PNS/Kontrak didapatkan nilai IRR lebih besar dari
Incinerator
tingkat suku bunga awal dan rasio B/C
Staf Teller Bank 1 Min SMA/SMK Kontrak
Sampah lebih besar dari 1. Nilai IRR sebesar 24%
Staf Pengumpul 4 SMP-SMA Kontrak dan nilai rasio B/C 1,317. Hal ini berarti
(Picker) investasi untuk pembangunan PPST Unand
Staf Pemilah 2 SMP-SMA Kontrak dikatakan layak secara ekonomi.
Staf Pengepakan 1 SMP-SMA Kontrak
Staf Pengomposan 2 SMP-SMA Kontrak
 Hasil kajian kelembagaan, diharapkan
Staf Incinerator 1 SMP-SMA Kontrak nantinya PPST Unand dalam bentuk Unit
Pelayanan Teknis (UPT) yang akan
 Mempersiapkan tupoksi dan SOP yang mendatangkan pendapatan bagi universitas.
jelas terhadap semua personil yang terlibat Untuk keberlanjutan kegiatan PPST ini
dalam penerapan PPST Unand dibutuhkan komitmen pimpinan universitas
 Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak dan peran aktif keterlibatan warga kampus
pemanfaat produk daur ulang sampah dalam pengelolaan sampah yang dilakukan
seperti lapak/bandar dan industri daur ulang dengan upaya sosialisasi, kerja sama
sampah. Hal ini dilakukan agar pemasaran dengan bandar atau industri daur ulang
produk daur ulang PPST Unand berjalan untuk pemasaran serta membuat tupoksi
dengan lancar. dan SOP yang jelas untuk semua personil
 Meningkatkan partisipasi aktif dan yang terlibat.
keterlibatan masyarakat kampus dalam
kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah

213
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Daftar Pustaka Ruslinda, Y, Aziz, R, Abuzar, SS, 2009.
Pengembangan Sistem Pengelolaan
Buangan Padat/Persampahan Kota
Chania, V, 2010. Timbulan, Komposisi dan
Padang. Laporan Penelitian Hibah
Potensi Daur Ulang Sampah Kampus
Bersaing Tahun 2009.
Universitas Andalas Limau Manis,
Padang, Tugas akhir, Unand Sudomo, NF, Oktiawan, W, Istirokhatun, T,
2013. Optimalisasi Sistem Pengelolaan
Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Teknik
Sampah di Lingkungan Kampus
Pengelolaan Sampah di Permukiman.
Universitas Diponegoro, Tembalang:
SNI-03-3242-2008. Upaya Menuju Undip Eco-Campus.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Profil Jurnal Teknik Lingkungan Undip vol 2
Bank Sampah Indonesia 2012 no 4 hal 1 – 7.
Kusuma, PTW, 2012. Analisis Kelayakan Suriawiria, U, 2002. Pupuk Organik Kompos
Finansial Pengembangan UKM Nata de dari Sampah. Bioteknologi Agroindustri
Coco di Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Bandung, Humaniora Utama Press.
Inovasi dan Kewirauasahaan vol 1 no 2 Edwin, T, Ruslinda, Y, Abuzar SS, 2012. Pilot
hal 113-120. Project Sistem Pengelolaan Bank
Menteri Lingkungan Hidup.2008. Buku Sampah Fakultas Teknik Universitas
Pedoman Implementasi 3R Skala Kota Andalas. Laporan Akhir Kegiatan
(http://menlh.go.id/dokumen/sampah) Pengabdian kepada Masyarakat DIPA
FT Unand.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Republik Indonesia no 13 tahun 2012. Tchobanoglous, G., F. Kreith, 2002. Handbook
Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse of Solid Waste Management,
dan Recycle melalui Bank Sampah McGrawHill, 2 nd Edition
PP RI no. 81 Tahun 2012. Pengelolaan UU RI no. 18 Tahun 2008. Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Ruslinda, Y dan Pasimura, I, 2012. Satuan
Timbulan dan Komposisi Sampah
Institusi Kota Padang. Jurnal Dampak
vol. 9 no. 2 hal 106-115.

214

Anda mungkin juga menyukai