Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS POTENSI DAUR ULANG SAMPAH YANG DIHASILKAN

MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, UNIVERSITAS


MALIKUSSALEH
Arya Wardana (20011090)
Abstrak
Aktivitas dikampus universitas Malikussaleh (Lhokseumawe) Aceh utara
merupakan salah satu dampak timbulan sampah di kota Lhokseumawe terutama
kawasan Blangpulo yang perlu dikelola dengan baik untuk mencegah timbulnya
dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mengetahui kuantitas sampah yang
harus dikelola di kampus Unimal perlu dilakukan pengukuran sampel timbulan
sampah. Sampah yang berasal dari 4 tempat utama, kantin, kebun, kos serta taman
diukur berat, dan komposisinya selama 8 hari berturut-turut. Berdasarkan hasil
pengukuran, timbulan sampah rata-rata dari personal mahasiswa atau mahasiswi
unimal 5567,17 selama 8 hari. Komposisi sampah terdiri dari sampah organik,
anorganik, kertas, botol dan kaleng .Sampah plastik dan kertas yang masih
memiliki nilai ekonomi dapat dimanfaatkan kembali sedangkan sampah organik
dapat diolah dengan pengomposan. Dengan pemanfaatan kembali dan
pengomposan, sampah yang harus diangkut ke TPA dapat dikurangi .Dengan
demikian, Mahasiswa teknik sipil unimal dapat mengurangi beban sampah yang
harus dikelola di kota lhokseumawe terutama daerah Blangpulo.
Kata kunci : sampah, plastik , kompos, dan botol
Abstract
The activity at the Malikussaleh University campus (Lhokseumawe) in northern
Aceh is one of the impacts of waste generation in the city of Lhokseumawe,
especially the Blangpulo area which needs to be managed properly to prevent
negative impacts on the environment. To find out the quantity of waste that must
be managed on the Unimal campus, it is necessary to measure samples of waste
generation. Garbage from 4 main places, canteens, gardens, boarding houses and
parks is measured in weight, and its composition for 8 days Based on the
measurement results, the average waste generation from personal students or
unimal students was 5567.17 for 8 days. The composition of the litter consists of
organic, inorganic, paper, bottle and canned waste. Plastic and paper waste that
still has economic value can be reused while organic waste can be processed by
composting. With reuse and composting, the waste that must be transported to the
landfill can be reduced. Thus, unimal civil engineering students can reduce the
burden of waste that must be managed in the city of lhokseumawe, especially the
Blangpulo area.
Keywords: garbage, plastic, compost, and bottles

1. Latar Belakang
Salah satu masalah yang sering ditemui di wilayah kampus adalah
pengelolaan persampahan. Kurangnya sarana dan prasarana, kesadaran
masyarakat di sekitar kampus,serta kebijakan pemerintah saling terkait
sehingga menyebabkan timbulnya masalah sampah. Timbulan sampah dari
tahun ke tahun di lingkungan kampus terkadang semakin hari semakin
meningkat.Sebagian besar sampah yang dibuang berupa sampah makanan
dan plastik (Data Pengelolaan Sampah dan RTH, 2019). Jumlah sampah
yang terangkut ke tempat pembuangan akhir baru mencapai 40% dari
timbulan sampah (Tuzzahra & Ainun, 2018). Sampah juga menjadi
permasalahan di wilayah lain di Indonesia, Akibat masih banyaknya
wilayah yang belum mendapatkan sarana pengangkutan sampah yang
memadai maka banyak sampah tersebut yang akhirnya dibakar, dibuang ke
sungai, atau dibuang di lahan kosong. Hal ini tentunya dapat menimbulkan
pencemaran udara, tanah, dan air.
Ungkapan dan masalah
Sampah menjadi permasalahan lingkungan di Indonesia baik itu di kampus
kantin maupun kos.Hampir dari seluruh mahasiswa mempunyai
permasalahan sampah disekitar kampus maupun kosnya Sampah sendiri
merupakan sisa buangan dari sebuah produk atau barang yang tidak
digunakan lagi.
Rumusan masalah
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah terumata di wilayah
kampus
2. Bagaimana cara mengelola sampah dengan baik dan benar?

Tujuan Literatur

Sampah adalah sesuatu yang tidak bisa dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang harus dibuang. Sampah tidak berarti sesuatu hal yang tidak
dapat Dipakai lagi atau di daur ulang "pada umumnya sampah berasal dari
kegiatan yang di lakukan oleh manusia Tanpa di sadari kegiatan manusia
banyak menghasilkan sampah. Sampah yg berasal dari khidupan rumah
tangga di sebut sebagai sampah rumah tangga sampah yang berasal dari
kegiatan industri disebut sampah limbah.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui berapa banyak sampah yang dihasilkan oleh personal


mahasiswa/i teknik sipil universitas malikussaleh. Untuk mengetahui
berapa harga dari sampah – sampah tersebut jika di rupiahkan.
1. Keadaan sosial,demografi teknik sipil unimal yang berhubungan dengan
persampahan.Seiring bertambahnya mahasiswa teknik sipil universitas
malikussaleh maka bertambah pula volume sampah dari kegiatan sehari-
hari yang dapat meningkatkan volume sampah di lingkungan kampus
ditambah lagi adanya kos-kosan di sekitaran kampus yang mengakibatkan
bertambahnya volume sampah di daerah sekitaran blangpulo simpang len
serta batuphat.Dengan semakin banyak nya jumlah sampah yang muncul
di area kawasan kampus maupun kos-kosan maka dosen pengampu mata
kuliah rekayasa lingkungan menghimbau agar mahasiswa/i nya membuat
suatu bentuk laporan sampah harian untuk mengetahui berapa banyak
sampah yang di hasilkan oleh personal mahasiswa selama 8 hari dan
berapa jumlah nominalnya ketika sampah itu di rupiahkan.

2. Keadaan eksisting pengelolaan sampah di Unimal dan prodi teknik sipil.


Sampai sekarang ini belum ada pengelolaan sampah atau pendauran ulang
sampah di prodi teknik ssipil universitas malikussaleh. Oleh karena itu
sebagian mahasiswa dan dosen sedang berupaya dalam pengelolaan
sampah yang ada di prodi teknik sipil unimal.

3. Permasalahan penangan sampah di prodi teknik sipil unimal masi belum


optimal karena masih menggunakan sistem kumpul angkut buang dan
masi banyak terlihat sampah tertumpuk atau berceceran dimana – mana
terutama wilayah kantin.

4. Studi potensial daur ulang sampah di kampus yang pernah di lakukan di


prodi teknik sipil unimal semenjak tahun 2020 hingga 2022 belum ada

Salah satu masalah yang sering ditemui di lingkungan kampus adalah


pengelolaan persampahan. Kurangnya sarana dan prasarana, kesadaran
mahasiswa maupun staf pengajar yang ada di kampus serta kebijakan
kampus saling terkait, sehingga menyebabkan timbulnya masalah sampah
Akibat masih banyaknya wilayah yang belum mendapatkan sarana
pengangkutan sampah yang memadai maka banyak sampah tersebut yang
akhirnya dibakar, dibuang ke sungai, atau dibuang di lahan kosong. Hal ini
tentunya dapat menimbulkan pencemaran udara, tanah, dan air.
Universitas Malikussaleh Lhokseumawe yang memiliki ribuan mahasiswa,
gedung perkuliahan serta taman yang tidak dapat dipungkiri menghasilkan
timbulan sampah setiap harinya. Untuk dapat melakukan pengelolaan
sampah yang berkelanjutan diperlukan data timbulan sampah dan
karakteristiknya Dengan melakukan studi mengenai timbulan sampah dan
karakteristiknya dapat ditentukan potensi reduksi dan daur ulang sampah.
Karakterisasi timbulan sampah dari institusi pendidikan juga menjadi hal
penting karena institusi pendidikan dapat mengembangkan metode
pengelolaan sampah yang baik dan menjadi contoh untuk diterapkan oleh
masyarakat di sekitarnya .Dengan melakukan pengurangan dan
pemanfaatan kembali sampah maka jumlah sampah yang harus dibuang ke
tempat pembuangan akhir juga akan berkurang (Ozcan et al., 2016).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui timbulan, karakteristik, dan
potensi daur ulang sampah dari kampus universitas malikussaleh.

2. Tinjauan kepustakaan
2.1 Sampah
Berikut adalah beberapa definisi sampah berdasarkan Peraturan dan
Pustaka.
a. Definisi berdasarkan UU No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah.
 Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat (pasal 1 ayat 1 UU No.18 2008).
 Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. (pasal 2 ayat 1
UU No.18 2008).
Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-undang ini terdiri atas :
 Sampah rumah tangga;
 Sampah sejenis sampah rumah tangga; dan
 Sampah spesifik.
Sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk
tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berasal dari kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas
umum, dan/atau fasilitas lainnya. Sampah spesifik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi :
a) Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
b) Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;
c) Sampah yang timbul akibat bencana;
d) Puing bongkaran bangunan;
e) Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
f) Sampah yang timbul secara tidak periodik.

2.2 Sistem pengelolaan sampah perkotaan


a. Penampungan sampah/ Pewadahan ,proses awal dan penampungan
sampah terkait langsung dengan sumber sampah adalah
penampungan. penampungan sampah satu cara penampungan sebelum
dikumpulkan dipindahkan diangkut dan dibawa ke TPA tujuannya
adalah menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga tidak
mengganggu lingkungan (SNI 19 – 2454- 2002).
b. Pengumpulan sampah yaitu cara untuk proses pengambilan sampah
mulai dari tempat penampungan / kewadah sampai ke tempat
Pembuangan sementara Pola pengumpulan sampah pada dasarnya
dikelompokkan dalam dua yaitu pola individu wall dan pola komunal
(SNI 19 - 2454 – 2000)
c. Pengangkutan sampah Adalah kegiatan sampah yang telah
dikumpulkan di tempat di penampungan sementara atau dari tempat
sampah sampah ke tempat Pembuangan akhir berhasil tidaknya
penanganan sampah tergantung pada sistem pengangkutan terapkan
pengangkutan sampah yang ideal adalah dengan truk kontainer
tertentu yang dilengkapi alat pengepres (SNI-19-2454-2000)
d. Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang
masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk
lain, dan energi). Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa :
pengomposan, recycling/daur ulang, pembakaran (insinersi), dan lain-
lain.
2.3 Hirarki pengelolaan sampah
a. Reduce (mengurangi) Sebisa mungkin lakukan Minimalisasi barang
atau material yang kita pergunakan semakin banyak kita
menggunakan material semakin banyak sampah yang dihasilkan
b. Reuse (memakai kembali)sebisa mungkin pilihlah barang barang yang
bisa dipakai kembali hindari pemakaian barang barang yang di
posibble (sekali pakai buang) hal ini dapat memperpanjang waktu
pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah, daur ulang sampah
melalui pemisahan dan pengelompokan sampah persiapan sampah
untuk digunakan ulang diproses ulang dipublikasi ulang penggunaan
pembersih pemerosesan fabrikasi sampah.
c. Recycle(Mendaur ulang)Sebisa mungkin barang barang yang sudah
tidak berguna lagi bisa di daur ulang tidak semua barang bisa di daur
ulang namun saat ini sudah banyak industri non formal dan industri
rumah tangga memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d. Replace( Mengganti) Teliti barang yang kita pakai sehari-hari ganti
lah barang barang yang bisa dipakai sekali dengan barang lebih tahan
lama telitilah agar kita biasanya memakai barang barang yang lebih
ramah lingkungan misalnya ganti kantong kresek kita menggunakan
keranjang bila berbelanja dan jangan pergunakan sterofom karena
kedua bahan ini tidak bisa di Gradasi secara alami.
Hierarki yang letaknya di paling atas merupakan upaya yang menjadi
target utama hirarki paling atas mendorong kita untuk se dapat mungkin
mencegah Timbulan sampah ini merupakan upaya sifatnya sangat radikal
dilakukan dengan cara menghentikan budaya konsumtif mengharuskan
kita untuk berhemat sebanyak mungkin terhadap setiap kegiatan dapat
menimbulkan sampah.
3. Metode Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan kos. Pengambilan sampel dilakukan
di kawasan kos selama 8 hari berturut-turut.

a. Alat dan bahan


1. Alat
Timbangan

2. Bahan
Sampah Harian yang dihasilkan mahasiswa
Penentuan jumlah sample
Jumlah sample diambel dari beberapa jenis sampah yaitu sampah plastik ,
sampah botol , sampah organik , sampah anorganik, plastik HDPE dan
dilakukan penimbangan untuk setiap harinya selama 8 hari berturut-
turut,ketika sudah ditimbang maka hasildari penimbangan tersebut
dimasukkan kedalam data spreadsheet.

4. Hasil dan pembahasan


Berdasarkan hasil pengukuran timbulan sampah selama 8 hari berturut-
turut didapatkan hasil timbulan hasil sampah mahasiswa teknik sipil
universitas malikussaleh adalah sebesar 5567,17 gram .Timbulan sampah
harian dalam satuan berat (kg) ditambilkan pada tabel berikut.

Tabel 1.Timbulan sampah mahsiswa teknik sipil universitas malikussaleh


No Hari Timbulan Sampah/kg/orang/hari
1 Pertama 726,4
2 kedua 673,77
3 ketiga 727,5
4 keempat 661,1
5 kelima 729,8
6 keenam 592,9
7 ketujuh 682,8
8 kedelapan 772,9
Rata-rata perhari 5567,17
timbulan
sampah
Grafik dari tabel 1 Rekapitulasi Rata-rata Timbulan Sampah Harian Prodi
Teknik Sipil

kg/orang/hari

5567.17
673.77

772.9
727.5

729.8
726.4

682.8
661.1

592.9
m
a
u
a ga at a
am h an la
h
d e ti
p im ju p
ta ke
l n a m
er k em ke ee tu el ju
p ke k ke d
ke

Hasil pengukuran langsung menunjukkan timbulan sampah mahsiswa


teknik sipil unimal berada pada kisaran tersebut. Komposisi sampah yang
dibuang dari aktivitas keseharian mahasiswa sebagian besar terdiri dari
plastik 873,3 gram, kertas 924,7 gram sampah organik 2349,17 gram dan
lain-lain, Sampah oranik bersumber dari kantin dan taman, sebagian besar
sampah botol plastik berasal dari kemasan minuman, sedangkan kertas
berasal dari pembungkus dan kertas bekas dari kegiatan belajar. Hasil
penelitian timbulan sampah yang telah dilakukan di universitas lain
menunjukkan sebagian besar komposisi sampah dari aktivitas di tempat
anak kosan terdiri dari plastik, kertas, dan sisa makanan .Jika
dibandingkan dengan timbulan sampah dari institusi pendidikan di negara
lain, misalnya di Autonomous University of Baja California, Mexico,
terdapat perbedaan. Di universitas tersebut, jenis sampah yang paling
banyak dihasilkan adalah sampah kertas dan kardus (43,6%), sampah
organik (10,2%), dan plastik (6,7%) (Armijo de Vega et al., 2008).
Tabel 2 Pengelompokkan komponen sampah dan kategori daur ulangnya

Daur ulang sampah plastik dan kertas dapat dilakukan dengan


mengumpulkan sampah.sampah yang dikumpulkan akan berfungsi sebagai
penghubung ke pengepul untuk mengumpulkan sampah plastik dan kertas
yang masih memiliki nilai ekonomis. Untuk dapat melaksanakan program
daur ulang sampah juga perlu dilakukan edukasi kepada mahasiswa teknik
sipil unimal untuk memilah dan mengurangi sampah. Jika sampah masih
tercampur diperlukan upaya yang lebih besar untuk memisahkan kembali
dan membersihkan sampah tersebut sebelum dapat dimanfaatkan. Melalui
kegiatan daur ulang sampah dan pengomposan, Ubhara Jaya dapat menjadi
contoh yang mempengaruhi masyarakat di sekitar kampus. Institusi
pendidikan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
pengelolaan sampah yang lebih baik.
Tabel 3 Potensi daur ulang sampah yang dihasilkan
Komposisi Jumlah Komponen Harga jual
sampah Timbulan (kg) Sampah
Organik 23,4917 Sampah yang -
mudah
membusuk
(nasi ,sayuran,bu
ah-buah)
Anorganik
plastik 8,7333 Tidak dapat
terurai
kaleng 2,564 Tidak dapat
terurai
Botol plastik 12,624 Tidak dapat
terurai
kertas 9,247 Tidak dapat
terurai
Total nilai jual =
Grafik Persentase Komposisi Sampah

23.4917

12.624
8.7333

9.247
0 RGANIK p l a s ti k k al en g B o t o l p l a s ti k k er t as
ORGANI K 2349,17

Kawasan rumah kos seharusnya sudah memiliki tempat untuk mengolah


dan memanfaatkan sampah menjadi bahan atau barang yang dapat berguna
kembali. Besarnya potensi daur ulang untuk jenis sampah organik
menyatakan bahwa cukup layak disediakan tempat pengomposan sampah
organik, begitupun sampah plastik dapat diolah kembali menjadi barang
yang bernilai seperti kerajinan berbahan dasar plastik.
5. Kesimpulan dan saran
5.1 Kesimpulan
Meski tidak ada penghargaan semacam Kalpataru seperti yang setiap tahun
diberikan pemerintah Indonesia terhadap kota terbersih di Nusantara,
masyarakat kampus tetap memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya
menjaga kebersihan. Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging
untuk membuang sampah sembarangan harus di terapkan untuk tidak
buang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.
5.2 Saran
Sampah adalah suatu materi yang di buang oleh orang karena rusak, tidak
terpakai, tidak dapat digunakan lagi, tidak di butuhkan, tidak diperlukan,
tidak di inginkan, dan berasal dari aktivitas manusia yang tidak terjadi
dengan sendirinya. Dari banyak hal yang dibahas, pembaca khususnya
mahasiswa Program Studi Teknik sipil universitas malikussaleh dapat
mengerti bahwa sebenarnya sumber daya manusia lah yang menetukan
suatu negara maju atau tidak,terjaga atau tidaknya lingkungan di sekitar
kampus. Unimal memiliki mahasiswa /i yang cerdas serta kritis dalam
berpikir sehingga saya yakin kedepannya unimal akan terlihat lebih indah
dan asri. 
Daftar kepustakaan
Armijo de Vega, C., Ojeda Benítez, S., & Ramírez Barreto, M. E. (2008).
Solid waste characterization and recycling potential for a university
campus.
WasteManagement,28(SUPPL.1).https://doi.org/10.1016/j.wasman.2008.0
3.022
Data Pengelolaan Sampah dan RTH. (2019).
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan
Dewilda, Y., & Julianto, J. (2019). Kajian Timbulan, Komposisi, dan
Potensi Daur Ulang Sampah Sebagai Dasar Perencanaan Pengelolaan
Sampah Kawasan Kampus Universitas Putra Indonesia (UPI). Seminar
Nasional Pembangunan Wilayah Dan Kota Berkelanjutan, 1(1), 142–151.
https://doi.org/10.25105/pwkb.v1i1.5270
Enrique, S., & Ortiz-hernandez, L. (2015). Waste Management in
Institutions of Higher Education As a Tool for Environmental Education.
Proceedings Sardinia 2015, Fifteenth International Waste Management
and LandfillSymposium,October.
https://www.researchgate.net/publication/292326746 Hariz, A. R. (2020).
Studi Timbulan dan Komposisi Sampah Dalam Perencanaan Pengelolaan
Sampah di Kampus 2 UIN Walisongo. Neo Teknika, 6(2), 29–33. Hendra,
Y. (2016).
Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia dan Korea
Selatan: Potensi Daur Ulang Sampah Dari Kampus Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya (Meilani)
https://stitek-binataruna.e-journal.id/radial/index 80 Kajian 5 Aspek
Pengelolaan Sampah. Aspirasi, 7, 77–91. Ozcan, H. K., Guvenc, S. Y.,
Guvenc, L., & Demir, G. (2016

Anda mungkin juga menyukai