ABSTRAK
ABSTRACT
Pengolahan Sampah Yang Ideal kewajiban dan hak setiap orang baik
Sesuai dengan ketentuan yang secara individu maupun secara kolektif,
ditetapkan pada Pasal 5 UU Pengelolan demikian pula kelompok masyarakat
Lingkungan Hidup No.23 Th.1997, bahwa pengusaha dan komponen masyarakat lain
masyarakat berhak atas Lingkungan hidup untuk berpartisipasi dalam pengelolaan
yang baik dan sehat. Untuk mendapatkan sampah dalam upaya untuk menciptakan
hak tersebut, pada Pasal 6 dinyatakan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang
bahwa masyarakat dan pengusaha baik, bersih, dan sehat.
berkewajiban untuk berpartisipasi dalam Menurut Irawati (2002) membahas
memelihara kelestarian fungsi lingkungan, masalah pengolahan sampah (urban solid
mencegah dan menaggulangi pencemaran waste management) akan mengaitkan
dan kerusakan lingkungan. Terkait dengan berbagai aktor pengelola sampah yaitu
ketentuan tersebut, dalam UU NO.18 pemerintah, masyarakat, pemulung/agen,
Tahun 2008 secara eksplisit juga dan pengusaha daur ulang. Keberhasilan
dinyatakan, bahwa setiap orang pengelolaan sampah sangat ditentukan
mempunyai hak dan kewajiban dalam oleh kerja sama dan peran serta aktif dari
pengelolaan sampah. Dalam hal masing-masing aktor pengelola tersebut.
pengelolaan sampah pasal 12 dinyatakan, Kenyataannya menunjukkan bahwa kerja
setiap orang wajib mengurangi dan dari masing-masing aktor pengelola
menangani sampah dengan cara sampah masih dirasakan terpisah, tidak
berwawasan lingkungan. Masyarakat juga terpadu dan belum terkoordinasi dengan
dinyatakan berhak berpartisipasi dalam baik.Hasil observasi menunjukkan bahwa
proses pengambilan keputusan, pengelolaan sampah di kota Medan belum
pengelolaan dan pengawasan di bidang dapat dilakukan oleh setiap sumber
pengelolaan sampah. Tata cara partisipasi sampah dengan baik, yakni siswa masih
masyarakat dalam pengelolaan sampah memiliki tingkat partisipasi yang rendah
dapat dilakukan dengan memperhatikan terhadap pengolahan sampah. Siswa sama
karakteristik dan tatanan sosial budaya sekali tidak merasa bersalah dengan
daerah masing-masing. Berangkat dari menggunungnya sampah di tempat-tempat
ketentuan tersebut, tentu menjadi penampungan sementara sampai berhari-
tujuan agar mudah didaur ulang atau lingkungan dan seluruhkota agar selalu
lebih mudah dikelolah. tertata rapi dan asri.
6. Meminta bantuan kepada pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
dan perusahaan untuk menyiapkan bak
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun
sampah kepada seluruh sekolah- Desa Partisipatif. Graha Ilmu.
Yogyakarta
sekolah yang ada di kota medan
Apriadji, Wied H. 2005. Memproses
Melalui cara ini diharapkan sampah. Penebar Swadaya. Jakarta
Arikunto, S. 2006. Manajemen Penelitian.
setidaknya masalah persampahan yang
PT Rineka Cipta. Jakarta
ada di sekolah-sekolah pada khususnya Aryenti. 2011. Peningkatan Peranserta
Masyarakat Melalui Gerakan
dapat dipecahkan, disamping itu proses
Menabung Pada Bank Sampah Di
daur ulang limbah yang ada dapat Kelurahan Babakan Surabaya,
Kiaracondong Bandung. Jurnal
bermanfaat untuk bahan baku sektor
Pemukiman, Vol 6 (1), p. 40-46.
industri manufaktur (untuk sampah non . 2011. Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Pengelolaan
organik), industri pertanian/agribisnis,
Sampah Dengan Cara 3R (Reduce,
maupun untuk penataan pertamanan dan Reuse, Recycle) Di Lingkungan
Permukiman Ditinjau Dari Segi
penghijauan kota (untuk sampah organik).
Sosial Ekonomi Masyarakat.
Jurnal Permukiman, Vol 6 (2), p.
KESIMPULAN 75-83.
Bachtiar, Wardi. 2006. Sosiologi Klasik.
Model pengolahan sampah
PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
hendaknya melibatkan berbagai Bungin, H. M. Burhan. 2009. Penelitian
Kuantitatif. Prenada Media Group.
komponen pemangku kepentingan dan
Jakarta
memperhatikan karakteristik sampah, Cakra. 2011. Edisi I Agustus Halaman
Kota Gunungsitoli. 06 Agustus
karakteristik perkotaan serta keberadaan
2011.
sosial-budaya masyarakat http://suratkabarcakra.blogspot.co
m/2011/08/edisi-i-agustus-2011-
setempat.Pengolahan sampah tanpa sisa,
halaman-gunung.html
mulaipengumpulandanpengangkutan Hermawan, Yoni., Roesman, O. H. 2008.
Perilaku Pedagang Sayur Dalam
hingga pengolahan sampah menjadi
Mengelola Lingkungan Hidup.
barang bermanfaat untuk masyarakat Jurnal Bumi Lestari, Vol 8(2), p.
186-192
sekitar. Perlu adanya peningkatan
KJ Veeger. 1990. Realitas Sosial: Refleksi
motivasi segenap lapisanmasyarakat untuk Filsafat Sosial atas Hubungan
Individu-Masyarakat dalam
peduli terhadap sampah, serta menjaga