1,2,3 Program Studi Kesehatan Masyarakat , Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 1,2,3 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, * e-mail: yusmaindahji@gmail.com
Informasi Artikel Abstrak
Diterima Redaksi: Sampah merupakan masalah yang sejak dulu Revisi Akhir: hingga kini sulit untuk diatasi dalam lingkungan Diterbitkan Online: masyarakat, karena sampah telah menjadi barang keseharian masyarakat, Sehingga sampah ini menjadi Kata Kunci: permasalahan terbesar di indonesia. Jika berbicara (Maksimal 5 Kata Kunci dan disusun sesuai urutan tentang sampah, masalah ini tidak ada akhirnya. huruf abjad setiap awalan huruf kata kunci) Menurut Kementrian Kesehatan,2019 Timbulan sampah di Indonesia 95 juta ton per tahun dan indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia. Banyaknya sampah di indonesia dipengaruhi oleh jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini sangat penting dilaksankan karena mengingat bahwa kepedulian masyarakat terhadap kebersihan masih sangat kecil dan pengetahuan akan manfaat dari sampah masih sangat minim. Tujuan program ini dilaksanakan untuk memberi pemahaman dan edukasi terkait sampah dan kebersihan lingkungan melalui sosialisasi daur ulang sampah anorganik pada SD Inpres Bertingkat. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi atau uji pengetahuan siswa melalui lembar kuesioner sebelum dan setelah sosialisasi. Berdasarkan uji pengetahuan menggunakan kuesioner Pre Test dan Post Test siswa SD Inpres Bertingkat menunjukkan bahwa pengetahuan anak tentang sampah anorganik masih kurang yakni 24,9% dan setelah dilakukan sosialisasi pengetahuan siswa meningkat menjadi70,5%. Ini artinya ada peningkatan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi. Kemudian kami juga menggunakan metode lomba dimana kami membagi siswa menjadi beberapa kelompok selanjutnya yang mempunyai karya terbaik akan diberikan penghargaa. Hasil pengabdian secara umum diimplementasikan dalam indikator pengolahan sampah sederhana, meliputi : kemampuan siswa untuk membedakan sampah organik dan anorganik, kemapuan siswa untuk mendaur ulang sampah anorganik menjadi sebuah karya yang bernilai ekonomis.
PENDAHULUAN disertai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
Tanpa msayarakat sadari, permasalahan dan teknologi yang menghasilkan pula yang diakibatkan oleh limbah sampah pergeseran pola hidup masyarakat yang semakin lama semakin besar. Masalah cenderung komsumtif. sampah berkaitan erat dengan pola hidup Pengertian sampah menurut Undang- serta budaya masyarakat itu sendiri. Jumlah Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang sampah setiap tahunnya semakin meningkat pengelolaan sampah adalah sisa kegiatan sejalan dan seiring meningkatnya penduduk sehari-hari manusia dan /atau dari proses dan kualitas kehidupan masyarakat, dan alam yang berbentuk padat.
Nama Penulis Judul Artikel Halaman
Volume ... Nomor ... Tahun ... e-ISSN: 2656-3959 Sampah pelastik di indonesia sebanyak hidup dan kehutanan 2017-2018). Jika 20%. Jenis sampah anorganik meliputi dilihat Berdasarkan Pembagunan Jangka plastik, logam, kaca, baterai, dan Menengah Nasional (RPJMN) 2015- aluminium.dan Masa penguraian sampah 2019,target sampah terkurangi adalah plastik untuk kantong plastik 10-20 tahun, sebesar 20% pada 2019 dan target sampah plastik 50-100 tahun, botol plastik 450 yang tertangani sebesar 75% pada tahun tahun. Timbulan sampah di Indonesia 95 2019. juta ton per tahun dan indonesia merupakan Sampah sebagai hasil sampingan penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 kegiatan manusia kini jumlah dan di dunia. Adapun pengelolaan sampah di variasinya semakin meningkat yang Indonesia yaitu dibakar sebnayak 49,5%, menimbulkan permasalahan yang sangat dibuang ke kali/selokan sebanyak 7,8%, komleks. Kuantitas sampah semakin dibuang kesembarang tempat sebanyak meningkat seiring dengan peningkatan 5,9%, Diangkut sebnyak 34,9% , ditanam jumlah penduduk dan semakin sebnayak 1,5% dan dibuat kompos bervariasinya sampah disebabkan oleh sebanyak 0,4%. Sementara sampah yang semakin beragamnya aktivitas penduduk. tidak dikelola dengan baik dapat Apabila sampah tidak ditangani secara menyebabkan berbagai penyakit, tepat, eksistensi sampah di alam akan menimbulkan pencemaran lingkungan, berdampak negatif bagi lingkungan di mengakibatkan banjir, TPA penuh yang sekitarnya. Dampak negatif sampah bisa mengakibatkan longsor dan korban berpengaruh pada penurunan nulai estetika jiwa, serta pemanasan global akibat gas lingkungan, polusi udara, kontaminasi dan metan dari sampah (Kemenkes,2019). penyumbatan saluran air, serta menjadi Komposisi sampah plastik di Indonesia sumber penyakit. Oleh karena itu perlu saat ini sekitar 15% dari total timbulan adanya pengelolaan sampah yang tepat sampah, terutama didaerah perkotaan. untuk mengantisiapasi dampak negatif Untuk sampah plastik yang didaur ulang sampah. sekitar 10-15% sedangkan yang ditampung Faktor penyebab meningkatnya jumlah ditempat pembuangan akhir(TPA) sekitar timbunan sampah adalah pertambahan 60-70%. Adapun 15-30 sampah plastik jumlah penduduk yang terjadi setiap yang belum terkelola terbuang tahunya. Pada tahun 2025 perkiraan jumlah kelingkungan, terutama kesungai,danau, penduduk indonesia adalah sebedar pantai dan laut. 284.829.000 orang atau bertambah Di Kota Makassar sendiri sebenarnya 23.713.544 dari tahun 2016. Jika telah tersedia begitu banyak tempat untuk diasumsikan jumlah sampah yang membuang sampah begitu juga dengan truk dihasilkan per tahunadalah sama maka pengangkut sampah, dan fasilitas lainnya, jumlah sampah yang akan bertambah tetapi tetap saja masalah sampah di Kota adalah sebesar 5.928.386 ton (KLHK dan Makassar belum teratasi. Dengan jumlah Kementrian Perindustrian dalam World penduduk kurang lebih mencapai 1,6 juta Bank). Selain penambahan jumlah jiwa, menghasilkan sekitar 4500 meter penduduk sebagaimana dicantumkan dalam kubik sampah setiap harinya, dimana setiap Undang-Undang, penambahan timbunan bulannya berkisar antara 600 – 800 ton, sampah juga disebsbkan perubahan pola sehingga bisa di prediksikan kalau volume kumsumsi khususnya didaerah perkotaan. sampah di Kota Makassar cukup tinggi. (Environment Statistics Indonesia). Kota dengan luasan sekitar 177.557 hektar Bahaya sampah plastik terhadap ini, mampu memproduksi sampah hingga kesehatan: a)iritasi mata dan gangguan 500 ton, atau sekitar 4.000 meter kubik kesehatan, b) masalah pernapasan(asma dan setiap harinya. Sedangkan dinas gangguan pernapasan, c) disfungsi hati, d) pertamanan dan kebersihan Kota Makassar penyakit kulit(alergi,ruam dan kanker hanya mampu menangani sekitar 3500 kulit), f) sakit kepala, pusing dan meter kubik setiap hari. Berarti, ada sekitar ketidaksadaran, g) batuk,tifoid dan 1000 meter kubik sampah di Kota Makassar pembengkakan tenggorokan, h) gangguan yang tidak tertangani di tengan masyarakat paru-paru, i) gangguan pencernaan seperti Kota Makassar.(Kementrian Lingkungan diare,muntah, sakit perut. Adapun peran
Nama Penulis Judul Artikel Halaman
Volume ... Nomor ... Tahun ... e-ISSN: 2656-3959 masyarakat dalam penggunaan plastik Kegiatan ini dilaksanakan di SD Inpres meliputi: a) mulai mengurangi penuruna Bertingkat yang melibatkan siswa kelas 3A. plastik, b) plastik yang dibuang dapat Dalam pelaksanaan program pengabdian didaur ulang dan dijadikan atau dibuat ini, sebelum memberikan penyuluhan sebagai kerajinan yang bernilai ekonomis,c) mengenai pengelolaan sampah anorganik jangan membuang sampha plastik dan kami terlebih dahulu memberikan sampah sampah lainya secara sembarangan, memberikan pre-test sebelum penyuluhan d) jangan mebakar sampah-sampah plastik dimulai. Setelah itu kami menggunakan secara sembarangan, baik di lingkungan beberapa metode untuk penyluhan terbuka maupun di lingkungan tertutup mengenai sampah anorganik adapun sekalipun. (Kemenkes,2019). Adapun metodenya : menurut Kementrian Lingkungan Hidup a) Pendidikan masyarakat artinya dan Kehutanan Upaya yang dapat dilakukan meberikan penyuluhan dalam bentuk pemerintah untuk menangani masalah Presentasi, artinya kami menggunakan sampah adalah Gerakan Indonesia Bersih. kertas karton kemudian kami mnempelkan Dari permasalahan-permasalahan yang beberapa gambar sampah baik itu sampah terjadi terdapat salah satu upaya yang dapat organik maupun sampah anorganik. Hal ini dilakukan yaitu dengan mendaur ulang bertujuan agar siswa mampu mebedakan sampah. Oleh karena itu kami memilih mana yang termasuk sampah organik dan untuk melaksanakan suatu program sampah anorganik, tidak hanya itu metode pemberdayaan yakni sosialisasi tentang presentasi ini juga bertujuan meningkatkan cara pengelolaan sampah anorganik kepada pemahaman siswa bahwasanya ada siswa SD Inpres Bertingkat. Kami memilih beberapa sampah yang bisa di daur ulang SD Inpres Bertingkat sebagai sasaran kami menjadi sebuah karya yang bernilai karena kami melihat bahwa siswa sekarang ekonomis. sangat tidak peduli terhadap lingkungan b) Difusi Ipteks, pada metode ini kami disekitarnya, dan sering kali mereka menetukan sendiri karya yang akan dibuat mebuang sampah sembarangan. Itu oleh siswa. Dimana pada pengabdian yang disebabkan karna kurangnya pengetahuan kami lakukan di SD Inpres Bertingkat menganai sampah dan tidak ada penyeluhan khusunya kelas 3A, tema telah ditentukan sebelumnya terkait bagaimana cara oleh peneliti sehingga siswa hanya mendaur ulang sampah. Selanjutnya Kami mengikuti instruksi yang kami berikan. memilih program ini karena pertama, Adapun tema yang kami angkat untuk kurangnya kesadaran masyarakat sekolah kegiatan daur ulang sampah ini adalah terhadap kebersihan lingkungan, kedua membuat vas bunga dari bahan sampah kurangnya keterampilan masyarakat anorganik yang sederhana, seperti botol sekolah dalam memanfaatkan sampah plastik bekas, kantong plastik, lem lilin dan yang bernilai ekonomis, ketiga kurangnya alat yang digunakan adalah gunting dan pengetahuan masyarakat tentang kepedulian kawat besi. lingkungan sekitar dan kesehatan. Kami c) Pelatihan, disini kami mencontohkan menganggap Program daur ulang sampah cara membuat kerajinan. Sebelum siswa ini menjadi sangat penting dan strategis mulai membuat karya, kami terlebih dahulu sebagai upaya meningkatkan kepedulian mencontohkan cara pembuatanya dengan masyarakat sekolah dalam mengolah dan tujuan agar siswa lebih paham dan mengerti memanfaatkan sampah, terutama sampah dan mereka mengetahui langkah-langkah dilingkungan sekolah. Selain itu masyarakat pembuatanya. Dalam proses pembuatan sekolah dapat mengetahui bagaimana karya ini, kami juga membagi siswa proses pembuatan daur ulang sampah tersebut menjadi empat kelompok dan khususnya sampah anorganik. Langkah ini masing masing dari kami ikut mendapingi bukan hanya dilakukan untuk mengurangi siswa dalam proses pembuatan kerajinan. penumpukan sampah saja, namun juga d) Advokasi, artinya kegiatan yang berupa untuk memberdayakan masyarakat agar pendampingan. Dalam pengabdian ini kami peduli terhadap lingkungan. mendampingi siswa kelas tiga SD Inpres METODE Bertingkat dalam proses daur ulang sampah tersebut. Disini kami juga menggunakan
Nama Penulis Judul Artikel Halaman
Volume ... Nomor ... Tahun ... e-ISSN: 2656-3959 metode Lomba, metode ini semacam perlombaan antar kelompok. Jadi kami membagi siswa kelas tiga menjadi bebrapa kelompok, kemudian kami mengajarkan mereka bagaimana cara mendaur ulang Presentasi sampah anorganik menjadi sebuah karya yang bernilai ekonomis, selanjutnya kelompok yang memiliki karya terbaik akan mendapatkan hadiah atau penghargaan. e) Mediasi artinya pihak ketiga yang bertugas membantu menyelesaikan masalah. Dalam pengabdian ini yang Pelatihan bertindak sebagai pihak ketiga adalah kepala sekolah SD Inpres Bertingkat. Metode ini bertujuan unruk mengurangi penumpukan sampah, meningkatkan rasa peduli siswa terhadap sampah, meningkatkan kesadaran siswa akan Proses pentingnya kebersihan serta meningkatkan Pembuatan Daur minat siswa untuk mengolah sampah yang Ulang sampah tidak terpakai menjadi sebuah karya yang bernilai ekonomis. Setelah itu kami membagikan post- test kepada siswa dengan tujuan untuk Pemberian membandingkan pemahaman siswa tersebut Hadiah/Pengharg sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. aan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan yang Post Test dilakukan pada hari Senin, 16 Maret 2020 berupa sosialisasi mengenai daur ulang sampah dengan waktu Kegiatan pengabdian masyarakat pelaksanaan pada pagi hari. Waktu yang ini di laksanakan di SD Inpres diberikan tidak terbatas artinya sampai Bertingkat yang melibatkan siswa kelas kegiatan ini selesai. Berikut ini 3A dengan jumlah siswa yang hadir dokumentasi dari program pengabdian sebanyak 17 orang siswa. Sebelum yang yang di laksanakan di SD Inpres dilaksanakan kegiatan daur ulang Bertingkat. sampah dari sampah anorganik kami terlebih dahulu memberikan Pre Test untuk mengetahui bagaimana tingkat Tabel 1 pengetahuan siswa mengenai sampah Dakumentasi Kegiatan baik itu organik dan anorganik. Setelah dilakukan pemberian Pre Test selanjutnya kami memberikan sosialisasi. Dalam sosialisasi mencakup Pre Test beberapa aspek seperti Presentasi yang diberikan utnuk menjadi gambaran bahwa sampah anorganik bisa kita daur ulang kembali. Setelah dilakukan sosialisasi dan
Nama Penulis Judul Artikel Halaman
Volume ... Nomor ... Tahun ... e-ISSN: 2656-3959 pembuatan karya dari sampah Persentase Hasil Pelaksanaan Pre Test anorganik, maka dilakukan kembali dan Post Test pemberian Post Test untuk mengetahui 80 gambaran pengetahuan siswa dalam 70 60 memahami apa yang telah disampaikan 50 pada saat sosialisasi guna meihat 40 Pre Test perbedaan pemahaman siswa. Berikut 30 Post Test ini adaah hasil Pre Test dan Post Test 20 10 siswa kelas 3 A SD Inpres Bertingkat. 0 Tabel 2. Baik Cukup Kurang DataPersentase Hasil Pelaksanaan Pre Test dan Post Test Pengetahua Pre Test Post Test Berdasarkan grafik 1 dapat kita n Tentang lihat dengan jelas perbedaan Perbedaa Pengolahan pengetahuan siswa sebelum dan setelah n % n % n Sampah sosialisasi banyak siswa yang belum Organik mengetahui jenis sampah yang termasuk 29,4 70,5 Meningk sampah anorganik dan ada bebrapa Baik 5 12 % % at 41,1% siswa yang tidak mengetahui bahwa 1 58,8 29,4 Menurun sampah plastik itu bisa kita daur ulang cukup 5 0 % % 29,4% menjadi sebuah kerajinan yang bernilai 11,7 Meningk ekonomis. Kurang 2 0 0% % at 11,7% Data di tabel 2, diperoleh dari analisis kuesioner menggunakan Pada tabel 2 terlihat ada tiga Pendekatan Skala Gutman. Digunakan kategori yakni baik,cukup dan kurang. skala Gutman karena sesuai dengan Untuk jawaban yang benar 1-3 masuk syarat dari pendekatan skala Gutman kategori kurang, 4-6 jawaban yang kemudian nilai siswa-siswi tersebut benar masuk dalam ketegori cukup,dan dikategorikan. Setelah dilakukan 7-8 jawaban yang benar masuk dalam penilaian berdasarkan data dari kategori baik. kuesioner yang telah di analisis, maka Dapat kita lihat persentase tingkat dilakukan penginputan data ke aplikasi pengetahuan siswa sebelum sosialisasi SPSS 16 dan dilakukan uji normalitas dan setelah sosialisasi. Dimana sebelum untuk melihat apakah data berdistribusi sosialisasi pengetahuan siswa yang normal atau tidak. Dikatakan dikategorikan baik hanya 29,4%, setelah berdistribusi normal apabila p>0,05, sosialisasi meningkat menjadi 70,5% berdasarkan uji normalitas yang telah artinya tingkat pengetahuan siswa dilakukan maka data Pre Test dan Post meningkat sebesar 41,1% setelah Test tersebut berdistribusi normal dilakukan sosialisasi. Kemudian untuk karena nilai Pre Test dan Post Test > kategori cukup sebelum dilakukan 0,05. Selanjutnya, karena data sosialisasi sebesar 58,8% dan setelah berdistribusi normal, maka dilakukan dilkukan sosialisasi sebesar 29,4% itu Paired Sample T-Test untuk melihat artinya ada penurunan sebesar 29,4%. perbedaan perbedaan tingkat Dan untuk kategori kurang sebelum pemahaman siswa sebelum dilakukan dilakukan sosialisasi sebesar 11,7% dan sosialisasi dan setelah dilakukan setelah dilakukan sosialisasi 0% artinya sosialisasi terkait bagaimana mendaur ada peningkatan pengetahuan sebesar ulang sampah anorganik. Berikut ini 11,7%. merupakan tabel hasil uji hipotesis Grafik 1. Paired Sample T-Test.
Nama Penulis Judul Artikel Halaman
Volume ... Nomor ... Tahun ... e-ISSN: 2656-3959 peningkatan pengetahuan siswa, Tabel 3. Hasil uji Paired Sample T- mengenai bagaimana cara mendaur Test. ukang sampah anorganik serta dapat membedakan yang mana termasuk N SD Confide samopah organik dan sampah Variab Mea (Std. nce P anorganik. el n Deviasi Interval Value Pelakasanaan program ) 95% pemberdayaan ini diikuti cukup antusias Pre 17 5,41 1.622 oleh siswa kelas tiga SD Inpres Test- -2,177 Betingkat untuk mendapatkan 17 .000 Post 6,88 1.166 -764 pengetahuan tentang bagaimana cara Test mendaur ulang sampah anorganik. Sumber : Hasil Uji Paired Sample Penyuluhan tentang daur ulang sampah Statistics memang sangat bagus diberikan kepada Pada tabel 3, hasil uji paired anak sekolah dasar karena minat belajar sample T-Test dapat dilihat jumlah mereka untuk membuat kerajinan sangat sample (responden) adalah 17, dengan tinggi dan mereka sangat tertarik akan nilai rata-rata hasil pre test adalah 5,41 hal seperti itu. dan nilai standar deviasinya 1,622 Berdasarkan hasil pelaksanaan sedangkan nilai rata-rata hasil post test kegiatan pengabdian masyarakat yang sebesar 6,88 dan nilai standar telah dilakukan, rekomendasi tim deviasinya 1,166. Selanjutnya, pengabdian kepada pihak sekolah Diperoleh nilai P Value sebesar 0,000 adalah sebagai berikut : (1) Tindakan yang berarti nilai P Value < 0,05 . pihak sekolah untuk keberlanjutan Berdasarkan rumusan hipotesis dan program pengabdian masyarakat pedoman pengambilan keputusan dalam melalui pemisahan tempat sampah Uji Paired Sample T-Test, yaitu : untuk sampah organik dan 1. Jika nilai P Value < 0,05 maka H0 sampahanorganik. Rekomendasi ini ditolak dan Ha diterima diterima oleh pihak sekolah agar 2. Jika nilai P Value > 0,05 maka H0 menciptakan lingkungan yang bersih diterima dan Ha ditolak dan sehat. (2) Tindakan Pengelolaan sampah anorganik di lingkungan Keterangan : sekolah agar memiliki nilai ekonomis H0 = Tidak ada perbedaan/pengaruh dengan cara mengikutsertakan program proses sosialisasi terhadap hasil pre dan ini dalam mata pelajaran prakarya atau post test. seni budaya. Rekomendasi ini ternyata Ha = Terdapat perbedaan/pengaruh diterima oleh pihak sekolah. proses sosialisasi terhadap hasil pre dan KESIMPULAN post test Sosialisasi tentang daur ulang Selanjutnya, dapat dilihat nilai P sampah berjalan lancar di SD Inpres Value pada tabel 3 sebesar 0,000, Bertingkat yang melibatkan siswa-siswi dimana 0,000<0,05 maka dapat kelas 3A. dalam sosialisasi ini kita disimpulkan bahwa H0 di tolak dan Ha mengadakan lomba pembuatan diterima. Dimana Ha artinya ada kerajinan dari sampah daur ulang perbedaan rata-rata antara hasil Pre Test dengan tema yang membuat vas bunga. dan Post Test, artinya ada pengaruh Tapi sebelum itu kami mencontohkan sosialisasi terhadap tingkat terlebih dahulu bagaimana cara atau pengetahuan siswa setelah dilakukan langkah-langkah dalam membuat karya sosialisasimengenai daur ulang sampah vas bunga tersebut. Sementara dalam anorganik. Dalam hal ini, dengan proses pembuatan kami juga dilakukannya sosialisasi terjadi
Nama Penulis Judul Artikel Halaman
Volume ... Nomor ... Tahun ... e-ISSN: 2656-3959 mendampingi siswa-siswi agar jika ada makassar Dalam pengelolaan sampah, kendala dalam proses pembuatanya Mimbar Keadilan, No. 28, Volume 14, kami bisa membantu mereka. Dari hasil Hal.197-207. sosialisasi ini dapat kita lihat bahwa http://www.neliti.com/id/publicatiom/2 72185/aspek-hukum-peran- terdapat perbedaan pengetahuan siswa pemerintah-kota-makassar-dalam- sebelum dan sesudah diberikan pengelolaan-sampah sosialisasi hal ini terbukti dengan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Pre Test dan Post Test yang telah Kehutanan,(2018). Laporan Kinerja diberikan. 2017. Jakarta Biro Perencanaan SARAN Kementrin Lingkungan Hidup dan Saran bisa ditunjukkan untuk perbaikan Kehutanan pelaksanaan kegiatan PKM agar dapat Kemenkes, 2019, Lingkungan Bersih Tanpa dikembangkan pada masa yang akan datang Palstik. http://tppkk-pusat.org/wp- dalam bentuk kegiatan PKM lanjutan content/upload/2019/03/direktorat- maupun saran yang diberikan kepada mitra kesehatan-lingkungan untuk peningkatan dan pengembangan Malina, Asmi Citra,dkk, 2017, Kajian kapasitas mitra PKM kedepannya. Saran Lingkungan tempat pemilahan sampah dapat ditulis dalam bentuk penjabaran Di Kota Makassar, Jurnal Inovasi dan deskripsi maupun penomoran. pelayanan Publik Makassar, No.1, Volume 1, Hal. 14-27. https://media.neliti.com/media/publicat UCAPAN TERIMA KASIH ions/290779-kajian-lingkungan- Pada kesempatan kali ini kami ingin tempat-pemilahan-sampa- menyampaikan ucapan terima kasih 44972540.pdf kepada berbagai pihak yang telah Peraturan Perundang-undangan Nomor 18 memberikan bimbingan serta turut tahun 2008 tentang Pengelolaan membantu kelancrana kegiata ini, Sampah terutama kepada: Putra, Ramdan, dkk, 2019, Pemberdayaan 1. Para pihak Universitas Islam masyarakat Menuju Lingkungan negeri alauddin Makassar Besrih Dusun Dasan daya Desa 2. Pihak Fakultas Kedokteran dan Lembar, Jurnal warta Desa, No.1, Ilmu Kesehatan (FKIK) Program Volume 1, Hal. 15-20. RPJMN, 2015, Target sampah. Studi Kesehatan Masyarakat https:m.bisnis.com 3. Pihak Sekolah SD Inpres Bertingkat
REFERENSI
Environment Statistics Indonesia, 2018,
Timbunan Sampah. https://www.bps.go.id/publications/20 018/12/07/statistik-lingkungan-hidup- indonesia Hastuti, Sri Eka,2015, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Di Bank Sampah Sayuti Melik,Dusun Kadiloboro,Deasa Purwobinangun,Kecamatan Pakem,Kabupaten Sleman,Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Hunduri, Amalia Nurlaila andi, 2019, Aspek Hukum Peran pemerintah Kota