Anda di halaman 1dari 7

Volume ... Nomor ... Tahun ...

e-ISSN: 2656-3959

DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK


INORGANIC WASTE RECYCLING

Fatmawati Malappiang1*, Yusma Indah Jayadi2, Susi Susanti3


1,2,3
Program Studi Kesehatan Masyarakat , Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1,2,3
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
*
e-mail: yusmaindahji@gmail.com

Informasi Artikel Abstrak


Diterima Redaksi: Sampah merupakan masalah yang sejak dulu
Revisi Akhir: hingga kini sulit untuk diatasi dalam lingkungan
Diterbitkan Online: masyarakat, karena sampah telah menjadi barang
keseharian masyarakat, Sehingga sampah ini menjadi
Kata Kunci: permasalahan terbesar di indonesia. Jika berbicara
(Maksimal 5 Kata Kunci dan disusun sesuai urutan tentang sampah, masalah ini tidak ada akhirnya.
huruf abjad setiap awalan huruf kata kunci) Menurut Kementrian Kesehatan,2019 Timbulan
sampah di Indonesia 95 juta ton per tahun dan
indonesia merupakan penghasil sampah plastik
terbesar nomor 2 di dunia. Banyaknya sampah di
indonesia dipengaruhi oleh jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi dan perubahan pola konsumsi
masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini
sangat penting dilaksankan karena mengingat bahwa
kepedulian masyarakat terhadap kebersihan masih
sangat kecil dan pengetahuan akan manfaat dari
sampah masih sangat minim. Tujuan program ini
dilaksanakan untuk memberi pemahaman dan edukasi
terkait sampah dan kebersihan lingkungan melalui
sosialisasi daur ulang sampah anorganik pada SD
Inpres Bertingkat. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi atau uji pengetahuan siswa
melalui lembar kuesioner sebelum dan setelah
sosialisasi. Berdasarkan uji pengetahuan menggunakan
kuesioner Pre Test dan Post Test siswa SD Inpres
Bertingkat menunjukkan bahwa pengetahuan anak
tentang sampah anorganik masih kurang yakni 24,9%
dan setelah dilakukan sosialisasi pengetahuan siswa
meningkat menjadi70,5%. Ini artinya ada peningkatan
pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan
sosialisasi. Kemudian kami juga menggunakan metode
lomba dimana kami membagi siswa menjadi beberapa
kelompok selanjutnya yang mempunyai karya terbaik
akan diberikan penghargaa. Hasil pengabdian secara
umum diimplementasikan dalam indikator pengolahan
sampah sederhana, meliputi : kemampuan siswa untuk
membedakan sampah organik dan anorganik,
kemapuan siswa untuk mendaur ulang sampah
anorganik menjadi sebuah karya yang bernilai
ekonomis.

PENDAHULUAN disertai dengan kemajuan ilmu pengetahuan


Tanpa msayarakat sadari, permasalahan dan teknologi yang menghasilkan pula
yang diakibatkan oleh limbah sampah pergeseran pola hidup masyarakat yang
semakin lama semakin besar. Masalah cenderung komsumtif.
sampah berkaitan erat dengan pola hidup Pengertian sampah menurut Undang-
serta budaya masyarakat itu sendiri. Jumlah Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
sampah setiap tahunnya semakin meningkat pengelolaan sampah adalah sisa kegiatan
sejalan dan seiring meningkatnya penduduk sehari-hari manusia dan /atau dari proses
dan kualitas kehidupan masyarakat, dan alam yang berbentuk padat.

Nama Penulis Judul Artikel Halaman


Volume ... Nomor ... Tahun ...
e-ISSN: 2656-3959
Sampah pelastik di indonesia sebanyak hidup dan kehutanan 2017-2018). Jika
20%. Jenis sampah anorganik meliputi dilihat Berdasarkan Pembagunan Jangka
plastik, logam, kaca, baterai, dan Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
aluminium.dan Masa penguraian sampah 2019,target sampah terkurangi adalah
plastik untuk kantong plastik 10-20 tahun, sebesar 20% pada 2019 dan target sampah
plastik 50-100 tahun, botol plastik 450 yang tertangani sebesar 75% pada tahun
tahun. Timbulan sampah di Indonesia 95 2019.
juta ton per tahun dan indonesia merupakan Sampah sebagai hasil sampingan
penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 kegiatan manusia kini jumlah dan
di dunia. Adapun pengelolaan sampah di variasinya semakin meningkat yang
Indonesia yaitu dibakar sebnayak 49,5%, menimbulkan permasalahan yang sangat
dibuang ke kali/selokan sebanyak 7,8%, komleks. Kuantitas sampah semakin
dibuang kesembarang tempat sebanyak meningkat seiring dengan peningkatan
5,9%, Diangkut sebnyak 34,9% , ditanam jumlah penduduk dan semakin
sebnayak 1,5% dan dibuat kompos bervariasinya sampah disebabkan oleh
sebanyak 0,4%. Sementara sampah yang semakin beragamnya aktivitas penduduk.
tidak dikelola dengan baik dapat Apabila sampah tidak ditangani secara
menyebabkan berbagai penyakit, tepat, eksistensi sampah di alam akan
menimbulkan pencemaran lingkungan, berdampak negatif bagi lingkungan di
mengakibatkan banjir, TPA penuh yang sekitarnya. Dampak negatif sampah
bisa mengakibatkan longsor dan korban berpengaruh pada penurunan nulai estetika
jiwa, serta pemanasan global akibat gas lingkungan, polusi udara, kontaminasi dan
metan dari sampah (Kemenkes,2019). penyumbatan saluran air, serta menjadi
Komposisi sampah plastik di Indonesia sumber penyakit. Oleh karena itu perlu
saat ini sekitar 15% dari total timbulan adanya pengelolaan sampah yang tepat
sampah, terutama didaerah perkotaan. untuk mengantisiapasi dampak negatif
Untuk sampah plastik yang didaur ulang sampah.
sekitar 10-15% sedangkan yang ditampung Faktor penyebab meningkatnya jumlah
ditempat pembuangan akhir(TPA) sekitar timbunan sampah adalah pertambahan
60-70%. Adapun 15-30 sampah plastik jumlah penduduk yang terjadi setiap
yang belum terkelola terbuang tahunya. Pada tahun 2025 perkiraan jumlah
kelingkungan, terutama kesungai,danau, penduduk indonesia adalah sebedar
pantai dan laut. 284.829.000 orang atau bertambah
Di Kota Makassar sendiri sebenarnya 23.713.544 dari tahun 2016. Jika
telah tersedia begitu banyak tempat untuk diasumsikan jumlah sampah yang
membuang sampah begitu juga dengan truk dihasilkan per tahunadalah sama maka
pengangkut sampah, dan fasilitas lainnya, jumlah sampah yang akan bertambah
tetapi tetap saja masalah sampah di Kota adalah sebesar 5.928.386 ton (KLHK dan
Makassar belum teratasi. Dengan jumlah Kementrian Perindustrian dalam World
penduduk kurang lebih mencapai 1,6 juta Bank). Selain penambahan jumlah
jiwa, menghasilkan sekitar 4500 meter penduduk sebagaimana dicantumkan dalam
kubik sampah setiap harinya, dimana setiap Undang-Undang, penambahan timbunan
bulannya berkisar antara 600 – 800 ton, sampah juga disebsbkan perubahan pola
sehingga bisa di prediksikan kalau volume kumsumsi khususnya didaerah perkotaan.
sampah di Kota Makassar cukup tinggi. (Environment Statistics Indonesia).
Kota dengan luasan sekitar 177.557 hektar Bahaya sampah plastik terhadap
ini, mampu memproduksi sampah hingga kesehatan: a)iritasi mata dan gangguan
500 ton, atau sekitar 4.000 meter kubik kesehatan, b) masalah pernapasan(asma dan
setiap harinya. Sedangkan dinas gangguan pernapasan, c) disfungsi hati, d)
pertamanan dan kebersihan Kota Makassar penyakit kulit(alergi,ruam dan kanker
hanya mampu menangani sekitar 3500 kulit), f) sakit kepala, pusing dan
meter kubik setiap hari. Berarti, ada sekitar ketidaksadaran, g) batuk,tifoid dan
1000 meter kubik sampah di Kota Makassar pembengkakan tenggorokan, h) gangguan
yang tidak tertangani di tengan masyarakat paru-paru, i) gangguan pencernaan seperti
Kota Makassar.(Kementrian Lingkungan diare,muntah, sakit perut. Adapun peran

Nama Penulis Judul Artikel Halaman


Volume ... Nomor ... Tahun ...
e-ISSN: 2656-3959
masyarakat dalam penggunaan plastik Kegiatan ini dilaksanakan di SD Inpres
meliputi: a) mulai mengurangi penuruna Bertingkat yang melibatkan siswa kelas 3A.
plastik, b) plastik yang dibuang dapat Dalam pelaksanaan program pengabdian
didaur ulang dan dijadikan atau dibuat ini, sebelum memberikan penyuluhan
sebagai kerajinan yang bernilai ekonomis,c) mengenai pengelolaan sampah anorganik
jangan membuang sampha plastik dan kami terlebih dahulu memberikan
sampah sampah lainya secara sembarangan, memberikan pre-test sebelum penyuluhan
d) jangan mebakar sampah-sampah plastik dimulai. Setelah itu kami menggunakan
secara sembarangan, baik di lingkungan beberapa metode untuk penyluhan
terbuka maupun di lingkungan tertutup mengenai sampah anorganik adapun
sekalipun. (Kemenkes,2019). Adapun metodenya :
menurut Kementrian Lingkungan Hidup a) Pendidikan masyarakat artinya
dan Kehutanan Upaya yang dapat dilakukan meberikan penyuluhan dalam bentuk
pemerintah untuk menangani masalah Presentasi, artinya kami menggunakan
sampah adalah Gerakan Indonesia Bersih. kertas karton kemudian kami mnempelkan
Dari permasalahan-permasalahan yang beberapa gambar sampah baik itu sampah
terjadi terdapat salah satu upaya yang dapat organik maupun sampah anorganik. Hal ini
dilakukan yaitu dengan mendaur ulang bertujuan agar siswa mampu mebedakan
sampah. Oleh karena itu kami memilih mana yang termasuk sampah organik dan
untuk melaksanakan suatu program sampah anorganik, tidak hanya itu metode
pemberdayaan yakni sosialisasi tentang presentasi ini juga bertujuan meningkatkan
cara pengelolaan sampah anorganik kepada pemahaman siswa bahwasanya ada
siswa SD Inpres Bertingkat. Kami memilih beberapa sampah yang bisa di daur ulang
SD Inpres Bertingkat sebagai sasaran kami menjadi sebuah karya yang bernilai
karena kami melihat bahwa siswa sekarang ekonomis.
sangat tidak peduli terhadap lingkungan b) Difusi Ipteks, pada metode ini kami
disekitarnya, dan sering kali mereka menetukan sendiri karya yang akan dibuat
mebuang sampah sembarangan. Itu oleh siswa. Dimana pada pengabdian yang
disebabkan karna kurangnya pengetahuan kami lakukan di SD Inpres Bertingkat
menganai sampah dan tidak ada penyeluhan khusunya kelas 3A, tema telah ditentukan
sebelumnya terkait bagaimana cara oleh peneliti sehingga siswa hanya
mendaur ulang sampah. Selanjutnya Kami mengikuti instruksi yang kami berikan.
memilih program ini karena pertama, Adapun tema yang kami angkat untuk
kurangnya kesadaran masyarakat sekolah kegiatan daur ulang sampah ini adalah
terhadap kebersihan lingkungan, kedua membuat vas bunga dari bahan sampah
kurangnya keterampilan masyarakat anorganik yang sederhana, seperti botol
sekolah dalam memanfaatkan sampah plastik bekas, kantong plastik, lem lilin dan
yang bernilai ekonomis, ketiga kurangnya alat yang digunakan adalah gunting dan
pengetahuan masyarakat tentang kepedulian kawat besi.
lingkungan sekitar dan kesehatan. Kami c) Pelatihan, disini kami mencontohkan
menganggap Program daur ulang sampah cara membuat kerajinan. Sebelum siswa
ini menjadi sangat penting dan strategis mulai membuat karya, kami terlebih dahulu
sebagai upaya meningkatkan kepedulian mencontohkan cara pembuatanya dengan
masyarakat sekolah dalam mengolah dan tujuan agar siswa lebih paham dan mengerti
memanfaatkan sampah, terutama sampah dan mereka mengetahui langkah-langkah
dilingkungan sekolah. Selain itu masyarakat pembuatanya. Dalam proses pembuatan
sekolah dapat mengetahui bagaimana karya ini, kami juga membagi siswa
proses pembuatan daur ulang sampah tersebut menjadi empat kelompok dan
khususnya sampah anorganik. Langkah ini masing masing dari kami ikut mendapingi
bukan hanya dilakukan untuk mengurangi siswa dalam proses pembuatan kerajinan.
penumpukan sampah saja, namun juga d) Advokasi, artinya kegiatan yang berupa
untuk memberdayakan masyarakat agar pendampingan. Dalam pengabdian ini kami
peduli terhadap lingkungan. mendampingi siswa kelas tiga SD Inpres
METODE Bertingkat dalam proses daur ulang sampah
tersebut. Disini kami juga menggunakan

Nama Penulis Judul Artikel Halaman


Volume ... Nomor ... Tahun ...
e-ISSN: 2656-3959
metode Lomba, metode ini semacam
perlombaan antar kelompok. Jadi kami
membagi siswa kelas tiga menjadi bebrapa
kelompok, kemudian kami mengajarkan
mereka bagaimana cara mendaur ulang
Presentasi
sampah anorganik menjadi sebuah karya
yang bernilai ekonomis, selanjutnya
kelompok yang memiliki karya terbaik akan
mendapatkan hadiah atau penghargaan.
e) Mediasi artinya pihak ketiga yang
bertugas membantu menyelesaikan
masalah. Dalam pengabdian ini yang Pelatihan
bertindak sebagai pihak ketiga adalah
kepala sekolah SD Inpres Bertingkat.
Metode ini bertujuan unruk mengurangi
penumpukan sampah, meningkatkan rasa
peduli siswa terhadap sampah,
meningkatkan kesadaran siswa akan Proses
pentingnya kebersihan serta meningkatkan Pembuatan Daur
minat siswa untuk mengolah sampah yang Ulang sampah
tidak terpakai menjadi sebuah karya yang
bernilai ekonomis.
Setelah itu kami membagikan post-
test kepada siswa dengan tujuan untuk Pemberian
membandingkan pemahaman siswa tersebut Hadiah/Pengharg
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. aan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan kegiatan yang Post Test
dilakukan pada hari Senin, 16 Maret
2020 berupa sosialisasi mengenai daur
ulang sampah dengan waktu Kegiatan pengabdian masyarakat
pelaksanaan pada pagi hari. Waktu yang ini di laksanakan di SD Inpres
diberikan tidak terbatas artinya sampai Bertingkat yang melibatkan siswa kelas
kegiatan ini selesai. Berikut ini 3A dengan jumlah siswa yang hadir
dokumentasi dari program pengabdian sebanyak 17 orang siswa. Sebelum
yang yang di laksanakan di SD Inpres dilaksanakan kegiatan daur ulang
Bertingkat. sampah dari sampah anorganik kami
terlebih dahulu memberikan Pre Test
untuk mengetahui bagaimana tingkat
Tabel 1 pengetahuan siswa mengenai sampah
Dakumentasi Kegiatan baik itu organik dan anorganik. Setelah
dilakukan pemberian Pre Test
selanjutnya kami memberikan
sosialisasi. Dalam sosialisasi mencakup
Pre Test beberapa aspek seperti Presentasi yang
diberikan utnuk menjadi gambaran
bahwa sampah anorganik bisa kita daur
ulang kembali.
Setelah dilakukan sosialisasi dan

Nama Penulis Judul Artikel Halaman


Volume ... Nomor ... Tahun ...
e-ISSN: 2656-3959
pembuatan karya dari sampah Persentase Hasil Pelaksanaan Pre Test
anorganik, maka dilakukan kembali dan Post Test
pemberian Post Test untuk mengetahui 80
gambaran pengetahuan siswa dalam 70
60
memahami apa yang telah disampaikan 50
pada saat sosialisasi guna meihat 40 Pre Test
perbedaan pemahaman siswa. Berikut 30 Post Test
ini adaah hasil Pre Test dan Post Test 20
10
siswa kelas 3 A SD Inpres Bertingkat. 0
Tabel 2. Baik Cukup Kurang
DataPersentase Hasil Pelaksanaan Pre
Test dan Post Test
Pengetahua Pre Test Post Test Berdasarkan grafik 1 dapat kita
n Tentang lihat dengan jelas perbedaan
Perbedaa
Pengolahan pengetahuan siswa sebelum dan setelah
n % n % n
Sampah sosialisasi banyak siswa yang belum
Organik mengetahui jenis sampah yang termasuk
29,4 70,5 Meningk sampah anorganik dan ada bebrapa
Baik 5 12
% % at 41,1% siswa yang tidak mengetahui bahwa
1 58,8 29,4 Menurun sampah plastik itu bisa kita daur ulang
cukup 5
0 % % 29,4% menjadi sebuah kerajinan yang bernilai
11,7 Meningk ekonomis.
Kurang 2 0 0%
% at 11,7% Data di tabel 2, diperoleh dari
analisis kuesioner menggunakan
Pada tabel 2 terlihat ada tiga Pendekatan Skala Gutman. Digunakan
kategori yakni baik,cukup dan kurang. skala Gutman karena sesuai dengan
Untuk jawaban yang benar 1-3 masuk syarat dari pendekatan skala Gutman
kategori kurang, 4-6 jawaban yang kemudian nilai siswa-siswi tersebut
benar masuk dalam ketegori cukup,dan dikategorikan. Setelah dilakukan
7-8 jawaban yang benar masuk dalam penilaian berdasarkan data dari
kategori baik. kuesioner yang telah di analisis, maka
Dapat kita lihat persentase tingkat dilakukan penginputan data ke aplikasi
pengetahuan siswa sebelum sosialisasi SPSS 16 dan dilakukan uji normalitas
dan setelah sosialisasi. Dimana sebelum untuk melihat apakah data berdistribusi
sosialisasi pengetahuan siswa yang normal atau tidak. Dikatakan
dikategorikan baik hanya 29,4%, setelah berdistribusi normal apabila p>0,05,
sosialisasi meningkat menjadi 70,5% berdasarkan uji normalitas yang telah
artinya tingkat pengetahuan siswa dilakukan maka data Pre Test dan Post
meningkat sebesar 41,1% setelah Test tersebut berdistribusi normal
dilakukan sosialisasi. Kemudian untuk karena nilai Pre Test dan Post Test >
kategori cukup sebelum dilakukan 0,05. Selanjutnya, karena data
sosialisasi sebesar 58,8% dan setelah berdistribusi normal, maka dilakukan
dilkukan sosialisasi sebesar 29,4% itu Paired Sample T-Test untuk melihat
artinya ada penurunan sebesar 29,4%. perbedaan perbedaan tingkat
Dan untuk kategori kurang sebelum pemahaman siswa sebelum dilakukan
dilakukan sosialisasi sebesar 11,7% dan sosialisasi dan setelah dilakukan
setelah dilakukan sosialisasi 0% artinya sosialisasi terkait bagaimana mendaur
ada peningkatan pengetahuan sebesar ulang sampah anorganik. Berikut ini
11,7%. merupakan tabel hasil uji hipotesis
Grafik 1. Paired Sample T-Test.

Nama Penulis Judul Artikel Halaman


Volume ... Nomor ... Tahun ...
e-ISSN: 2656-3959
peningkatan pengetahuan siswa,
Tabel 3. Hasil uji Paired Sample T- mengenai bagaimana cara mendaur
Test. ukang sampah anorganik serta dapat
membedakan yang mana termasuk
N SD Confide samopah organik dan sampah
Variab Mea (Std. nce P anorganik.
el n Deviasi Interval Value Pelakasanaan program
) 95% pemberdayaan ini diikuti cukup antusias
Pre 17 5,41 1.622 oleh siswa kelas tiga SD Inpres
Test- -2,177 Betingkat untuk mendapatkan
17 .000
Post 6,88 1.166 -764 pengetahuan tentang bagaimana cara
Test mendaur ulang sampah anorganik.
Sumber : Hasil Uji Paired Sample Penyuluhan tentang daur ulang sampah
Statistics memang sangat bagus diberikan kepada
Pada tabel 3, hasil uji paired anak sekolah dasar karena minat belajar
sample T-Test dapat dilihat jumlah mereka untuk membuat kerajinan sangat
sample (responden) adalah 17, dengan tinggi dan mereka sangat tertarik akan
nilai rata-rata hasil pre test adalah 5,41 hal seperti itu.
dan nilai standar deviasinya 1,622 Berdasarkan hasil pelaksanaan
sedangkan nilai rata-rata hasil post test kegiatan pengabdian masyarakat yang
sebesar 6,88 dan nilai standar telah dilakukan, rekomendasi tim
deviasinya 1,166. Selanjutnya, pengabdian kepada pihak sekolah
Diperoleh nilai P Value sebesar 0,000 adalah sebagai berikut : (1) Tindakan
yang berarti nilai P Value < 0,05 . pihak sekolah untuk keberlanjutan
Berdasarkan rumusan hipotesis dan program pengabdian masyarakat
pedoman pengambilan keputusan dalam melalui pemisahan tempat sampah
Uji Paired Sample T-Test, yaitu : untuk sampah organik dan
1. Jika nilai P Value < 0,05 maka H0 sampahanorganik. Rekomendasi ini
ditolak dan Ha diterima diterima oleh pihak sekolah agar
2. Jika nilai P Value > 0,05 maka H0 menciptakan lingkungan yang bersih
diterima dan Ha ditolak dan sehat. (2) Tindakan Pengelolaan
sampah anorganik di lingkungan
Keterangan : sekolah agar memiliki nilai ekonomis
H0 = Tidak ada perbedaan/pengaruh dengan cara mengikutsertakan program
proses sosialisasi terhadap hasil pre dan ini dalam mata pelajaran prakarya atau
post test. seni budaya. Rekomendasi ini ternyata
Ha = Terdapat perbedaan/pengaruh diterima oleh pihak sekolah.
proses sosialisasi terhadap hasil pre dan KESIMPULAN
post test Sosialisasi tentang daur ulang
Selanjutnya, dapat dilihat nilai P sampah berjalan lancar di SD Inpres
Value pada tabel 3 sebesar 0,000, Bertingkat yang melibatkan siswa-siswi
dimana 0,000<0,05 maka dapat kelas 3A. dalam sosialisasi ini kita
disimpulkan bahwa H0 di tolak dan Ha mengadakan lomba pembuatan
diterima. Dimana Ha artinya ada kerajinan dari sampah daur ulang
perbedaan rata-rata antara hasil Pre Test dengan tema yang membuat vas bunga.
dan Post Test, artinya ada pengaruh Tapi sebelum itu kami mencontohkan
sosialisasi terhadap tingkat terlebih dahulu bagaimana cara atau
pengetahuan siswa setelah dilakukan langkah-langkah dalam membuat karya
sosialisasimengenai daur ulang sampah vas bunga tersebut. Sementara dalam
anorganik. Dalam hal ini, dengan proses pembuatan kami juga
dilakukannya sosialisasi terjadi

Nama Penulis Judul Artikel Halaman


Volume ... Nomor ... Tahun ...
e-ISSN: 2656-3959
mendampingi siswa-siswi agar jika ada makassar Dalam pengelolaan sampah,
kendala dalam proses pembuatanya Mimbar Keadilan, No. 28, Volume 14,
kami bisa membantu mereka. Dari hasil Hal.197-207.
sosialisasi ini dapat kita lihat bahwa http://www.neliti.com/id/publicatiom/2
72185/aspek-hukum-peran-
terdapat perbedaan pengetahuan siswa
pemerintah-kota-makassar-dalam-
sebelum dan sesudah diberikan pengelolaan-sampah
sosialisasi hal ini terbukti dengan data Kementrian Lingkungan Hidup dan
Pre Test dan Post Test yang telah Kehutanan,(2018). Laporan Kinerja
diberikan. 2017. Jakarta Biro Perencanaan
SARAN Kementrin Lingkungan Hidup dan
Saran bisa ditunjukkan untuk perbaikan Kehutanan
pelaksanaan kegiatan PKM agar dapat Kemenkes, 2019, Lingkungan Bersih Tanpa
dikembangkan pada masa yang akan datang Palstik. http://tppkk-pusat.org/wp-
dalam bentuk kegiatan PKM lanjutan content/upload/2019/03/direktorat-
maupun saran yang diberikan kepada mitra kesehatan-lingkungan
untuk peningkatan dan pengembangan Malina, Asmi Citra,dkk, 2017, Kajian
kapasitas mitra PKM kedepannya. Saran Lingkungan tempat pemilahan sampah
dapat ditulis dalam bentuk penjabaran Di Kota Makassar, Jurnal Inovasi dan
deskripsi maupun penomoran. pelayanan Publik Makassar, No.1,
Volume 1, Hal. 14-27.
https://media.neliti.com/media/publicat
UCAPAN TERIMA KASIH
ions/290779-kajian-lingkungan-
Pada kesempatan kali ini kami ingin tempat-pemilahan-sampa-
menyampaikan ucapan terima kasih 44972540.pdf
kepada berbagai pihak yang telah Peraturan Perundang-undangan Nomor 18
memberikan bimbingan serta turut tahun 2008 tentang Pengelolaan
membantu kelancrana kegiata ini, Sampah
terutama kepada: Putra, Ramdan, dkk, 2019, Pemberdayaan
1. Para pihak Universitas Islam masyarakat Menuju Lingkungan
negeri alauddin Makassar Besrih Dusun Dasan daya Desa
2. Pihak Fakultas Kedokteran dan Lembar, Jurnal warta Desa, No.1,
Ilmu Kesehatan (FKIK) Program Volume 1, Hal. 15-20.
RPJMN, 2015, Target sampah.
Studi Kesehatan Masyarakat
https:m.bisnis.com
3. Pihak Sekolah SD Inpres
Bertingkat

REFERENSI

Environment Statistics Indonesia, 2018,


Timbunan Sampah.
https://www.bps.go.id/publications/20
018/12/07/statistik-lingkungan-hidup-
indonesia
Hastuti, Sri Eka,2015, Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pengelolaan
Sampah Di Bank Sampah Sayuti
Melik,Dusun Kadiloboro,Deasa
Purwobinangun,Kecamatan
Pakem,Kabupaten Sleman,Fakultas
Ilmu pendidikan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Hunduri, Amalia Nurlaila andi, 2019, Aspek
Hukum Peran pemerintah Kota

Nama Penulis Judul Artikel Halaman

Anda mungkin juga menyukai