Di susun oleh:
Slamet Wahyudi
1. LATAR BELAKANG
Program desa merdeka sampah (dms) merupakan salah satu program Pemkab Tegal tahun
2019-2024 sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup. Program tersebut bertujuan
mengurangi pengiriman volume sampah dari desa ke TPA Penujah kecamatan jatinegara hingga
30%. Secara teknis program dms dilaksanakan dengan mengalokasi 100 juta rupiah tiap desa
untuk kegiatan sosialisasi masyarakat, peningkatan kapasitas pengelola sampah serta penyediaan
alat atau fasilitas pengolahan sampah.
Namun menurut data BPS tahun 2019-2023 tren pengiriman sampah cenderung konstant
dan tidak mengalani penurunan signifikan dimana berkisar sampah sejumlah 450 m3 tiap harinya
sampah yang dikirim ke TPA penujah. Hasil observasi dilapangan juga dtemukan bahwasanya
75 desa yang telah menerima dana program desa merdeka sampah sangat memprihatinkan.
Banyak sarana prasarana seperti mesin pemilah, pencacah hingga kandang magot yang mangkrak
dan rusak. Disamping itu kegiatan pengolahan yang dilakukan oleh kelompok swadaya
masyarakat (ksm) justru terhenti. Oleh karenanya tidak mengherankan apabila akumulasi dari hal
tersebut menjadikan sampah di TPS tingkat desa kembali membludak
Berlatar dari kondisi diatas maka diperlukan usaha percepatan desa mandiri sampah
dalam bentuk Bumdes Corporate University dalam naungan dinas permades sebagai upaya
berkelanjutan dalam pembinaan pengelolaan sampah berbasis sirkular ekonomi. Nantinya
bumdes university diharapkan dapat menjadi triger,thingtank support system secara
kelembagaan. Penguatan kapasitas kelembagaan, asesmen dan peningkatan kompetensi.
2. TUJUAN
a. Mempercepat implementasi desa merdeka sampah dengan pengolahan sampah yang efisien
b. Membentuk ekosistem percontohan tata kelola penanganan sampah terpadu
3. MANFAAT
a. Terbentuknya model ekosistem terpadu yang dapat ditiru desa lain guna mempercepat
berhasilnya program desa merdeka sampah
b. Memberikan roadmap dalam membangun sirkular ekonomi berbasis lingkungan
4. ALUR SKEMA PROGRAM
a. Metode dalam program disini menggunakan Matriks TOWS yang kemudian
memunculkan matriks sasaran strategi yang menjadi gagasan atau ide dalam tulisan ini.
Strength Opportunity
1. adanya TPS3R di desa 1. Berkembangnya IPTEK &
kalisoka startup aplikasi pengelolaan
2. retribusi sapah di instansi sampah
relatif besar 2. Kurikulum merdeka sampah
3. adanya dukungan 3. Program ketahanan pangan des a
dari pemda/pemdes
Salah satu yang dapat menjadikan kunci dalam upaya gerakan pilah sampah dari
rumah adalah dengan cara memberikan biaya tambahan sebagai denda yang dikenakan
oleh warga yang tidak memilah sampah dari rumah. Adapun petugas pengangkut
sampah dalam hal ini dapat berperan mengawasi kondisi sampah warga saat
memasukan kedalam gerobak atau tosa. Ketika sampah terpilah maka sampah dari
warga dapat langsung di tuangkan kedalam gerobak yang telah di sekat sesuai jenis
samapah. Sedangkan jika belum terpilah maka petugas dapat mendokumentasikan di
grup whatsapp yang berisi RT,RW,Perangkat Desa serta ksm pengelola sampah untuk
kemudian ditindaklanjuti RT untuk pembinaan serta dibahas dalam rapat rutin.
Agar para guru lebih bersemangat dalam mendampingi anak didik memasukan
sampah anorganik yang dibawa dari rumah maka para guru berhak mendapatkan
penjualan sebesar 30% dari rongsok dari sampah anorganik yang dibawa para siswa.
Alokasi 40% dari penjualan rongsok sampah anorganik siswa digunakan untuk
keperluan hadiah sebagai apresiasi siswa agar lebih semangat disamping adanya
pemberian nilai di mapel atau sikap rapot siswa. Adapun 30% dari hasil rongsok
sampah anorganik siswa digunakan sebagai alternatif pengganti tiket eduwisata
sehingga tidak memberatkan para walimurid untuk melakukan kegiatan sekolah di
TPS3R.
f. Budidaya magot
Budidaya magot digunakan untuk menghabiskan sampah organik yang mudah busuk
seperti sisa makanan. Adapun siswa
g. Pengolahan sampah RDF (Refuse Derived Fuel)
Pada proses pemilahan sampah ditemukan berbagai jenis yang mudah terbakar, mulai
dari plastik, baju bekas, styrofoam, kayu hingga daun. Namun yang poin disini adalah
pemilahan sampah yang bersifat layak untuk industri rumah tangga sebagai bahan
bakar alternatif. Salah satu diantaranya adalah dengan pembuatan briket daun yang
mana secara ketersediaan lebih banyak ketimbang kayu sehingga dapat membantu
pelaku umkm sepserti industri kerupuk pembuatan pakan ternak dsb.
Pada penjualan produk kompos terdapat tiga segmentasi konsumen. Pertama dari
individu warga yang dalam hal ini dijual dengan harga Rp. 5000 per kilogram. Kedua
penjualan ke instansi sekolah atau kantor misal SMP atau SMA yang melakukan
penghijauan dapat membeli pupuk kompos seharga Rp.2.000 per kilogram. Ketiga
penjualan ke dinas lingkungan hidup (DLH) kab tegal dengan harga jual Rp.1.100 per
kilogram. Dari ketiga jenis konsumen diatas DLH memiliki harga perkilogram yang
lebih murah dikarenakan faktor kontinyuitas dalam skala yang lebih besar dibanding
konsumen instansi/kantor apalagi konsumen individu yang notabane jauh lebih kecil.
Langkah kedepan dari pembuatan kompos yang sudah berlangsung hampir satu tahun
adalah upaya standarisasi kandungan atau kualitas kompos agar sesuai dengan
kebutuhan para petani sehingga dapat mendorong pertanian organik yang lebih cepat
panen dengan harga pupuk yang terjangkau.
a Internal KSM
Para aktor yang terlibat atau berkolaborasi perlu dipetakan guna menghindari
terjadinya tumpang tindih kewenangan yang berpotensi gesekan sosial macetnya
program. Secara singkat peta kerjasama disini terbagi menjadi tiga aspek yakni
pencegahan sampah, pengurangan sampah serta pengolahan sampah.
berangkat
7. CAPAIAN
a Capaian Program
Capaian dari program atau kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu
1
kurang lebih lima bulan (februari-juli tahun 2023) terlampir dalam tabel berikut yang
mana terdapat program yang sudah berjalan dan berdampak dan sebagian lainya
belum berjalan.
N Nama Program/Kegiatan Realisasi Keterangan
o
1 Sosialisasi Gaya Hidup Minim Sudah berjalan Akan dirutinkan
Sampah tiap bulan
b Capaian Keuangan
No Pos pemasukan nominal
1 Retribusi sampah warga desa Rp.6.000.000
2 Retribusi instansi Rp.3.500.000
3 Rongsok Rp.800.000
4 Kompos Rp.200.000
5 Program edukasi Rp.500.000
Total Rp.11.000.000
Timline
1
Balancescore card
keuangan SDM