http://journal.trunojoyo.ac.id/pangabdhi
ISSN: 2477-6289
Abstrak
Pemberdayaan ekonomi keluarga merupakan salah satu upaya pemerintah yang dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam pelaksanaannya, upaya ini dilakukan
dengan memanfaatkan sumber daya alam dan potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitar tempat
tinggal masyarakat itu sendiri. Bagi masyarakat di desa Modelomo Kecamatan Tilamuta Kabupaten
Boalemo, sampah rumah tangga belum dimanfaatkan secara maksimal, hal ini disebabkan karena
minimnya pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga. Salah satu cara yang
dapat dilakukan sebagai solusi dari permasalahan ini yakni dengan pembuatan Tempat Pembuangan
Sampah Sementara (TPS) yang dapat menampung sampah rumah tangga masyarakat di desa Modelomo.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas teknologi/ metoda yang digunakan yakni 1)
Memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan sampah menjadi barang/ bahan yang
bernilai ekonomis untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat tidak terkelolanya sampah di Desa
Modelomo Kecamatan Tilamuta. 2) Pelatihan dan pendampinganpengolahan sampah dengan
pengembangan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle) melalui sistem pilah dari sumber penghasil sampah
bagi LSM Desa Modelomo dan masyarakat dalam hal ini ibu-ibu rumah tangga. 3) Penyuluhan untuk
meningkatkan kesadaran warga masyarakat terhadap sampah, sehingga mereka terlibat secara langsung
dalam menangani sampah yang ada di Desa Modelomo Kecamatan Tilamuta. Melalui program ini baik
dosen dan mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan, ilmu dan keterampilan maupun teknologi
untuk menangani kekurangan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Modelomo.
oleh Kepala Dinas Ibu Roslina Karim, SP. Lebih Berdasarkan identifikasi permasalahan yang
khusus di Bidang Pengelolaan Sampah Dan berhasil dikumpulkan oleh tim KKS Pengabdian
Limbah Dan Pengendalian Pencemaran, yang dan para peserta mahasiswa KKS Pengabdian
mempunyai tugas dalam pengendalian, maka dirumuskan program inti dalam
pembinaan, pengawasan, monitoring, dan pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi door to
evaluasi pengelolaan sampah, limbah B3 dan door terhadap masyarakat di Desa Modelomo
melakukan pengendalian pencemaran dan selama satu pekan, pelaksanaan pelatihan,
kerusakan lingkungan hidup serta pelaksanaan pendampingan, sosialisasi dan praktek langsung
konservasi sumber daya alam untuk keberlanjutan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat dan ibu-ibu
fungsi lingkungan hidup. rumah tangga di Desa Modelomo Kecamatan
Tilamuta Kabupaten Boalemo guna
METODE meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
Kegiatan ini dilakukan dengan metode masyarakat tentang Tempat pembuangan sampah
persiapan dan pelaksanaan serta rencana sementara (TPS), kemudian melakukan pelatihan
keberlanjutan program. Dalam persiapan yang melalui pengelolaan sampah menjadi nilai
akan dilakukan meliputi: ekonomis dan pembentukan tempat pembuangan
1. Persiapan dan pembekalan oleh mahasiswa sampah sementara (TPS) di Desa Modelomo
2. Persiapan oleh dosen pembimbing lapangan Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo.
3. Persiapan dan pembekalan mahasiswa
mencakup teori dan praktek Desa yang akan Pemaparan Program Kepada Masyarakat
menjadi mitra pendampingan mahasiswa Program sosalisasi dan pelatihan merupakan
peserta KKS Pengabdian yakni Desa program yang sangat baik dan efektif dalam
Modelomo Kecamatan Tilamuta Kabupaten melakukan pemahaman dan pengetahuan kepada
Boalemo. masyarakat dalam hal ini adalah Lembaga
Kelompok sasaran dalam kegiatan KKS Swadaya Masyarakat dan ibu-ibu rumah tangga di
Pengabdian ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang Desa Modelomo Kecamatan Tilamuta Kabupaten
ada di Desa Modelomo yang selama ini telah Boalemo. Program ini dipilih oleh tim KKS
masih membuang sampah namun tidak memilih Pengabdian dikarenakan merupakan salah satu
mana sampah yang bisa dimanfaatkan. Tempat sarana untuk melakukan transfer ilmu yang
pembuangan sampah sementara yang akan dimiliki oleh para ahli yang sesuai dengan topik
dibentuk dimanfaatkan sebagai tempat untuk yang akan dibahas. Dimana sosialisasi dan
memilih sampah non organic sebelum diangkut ke pelatihan dapat diberikan dalam bentuk
Tempat pembuangan sampah sementara (TPS). penyampaian materi dan sekaligus dilanjutkan
Keberlanjutan program ini direncanakan dengan praktek langsung dari inti materi yang
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan telah disampaikan oleh tim ahli dan mahasiswa.
dengan mengacu pada tujuan dan luaran dari
kegiatan ini. Rencana keberlanjutan program
KKS Pengabdian ini dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut :
▪ Melakukan evaluasi kegiatan yang melibatkan
dosen, mahasiswa dan masyarakat sasaran
pengabdian
▪ Menyusun program lanjutan bersama
masyarakat berdasarkan pada kegiatan yang
belum tuntas dan pengembangan kegiatan yang
sudah selesai Gambar 1. Pemaparan Program Pengabdian
▪ Rencana keberlanjutan diarahkan pada tujuan Kepada Masyarakat
utama yaitu peningkatan nilai ekonomi limbah Pemaparan program ini dilaksanakan oleh
dari produk kerajinan berbahan baku sampah. mahasiswa KKS Pengabdian guna memberikan
▪ Rencana keberlanjutan juga diusulkan melalui gambaran dan pemahaman tentang beberapa
kegiatan yang serupa pada wilayah lain yang kegiatan inti yang akan dilaksanakan dalam
mempunyai potensi yang mirip dengan pengabdian masyarakat ini.
kelompok sasaran sebelumnya.
Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan
HASIL DAN PEMBAHASAN Sampah Menjadi Bahan/ Barang Kerajinan
70 Jurnal Pangabdhi
dan Penentuan Lokasi Pembuangan Sampah pelatihan pembuatan kursi sofa dari botol bekas
Sementara (TPS) dan plastik oleh ibu Hismiatry Wartabone
Pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan ini mengenai Pengolahan Sampah Plastik Menjadi
bertempat di Aula Posyandu Desa Modelomo Produk Kerajinan Yang Bernilai Ekonomis dan
Kecamatan Tilamuta Kabupaten Gorontalo. bisa bernilai pakai serta dilanjutkan dengan
Kegiatan ini dilakukan dengan menyampaikan praktek langsung.
materi, demonstrasi dan praktek langsung.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak
Kepala Desa Modelomo Kecamatan Tilamuta
Kabupaten Boalemo yang dihadiri oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat dan ibu-ibu
rumah tangga di Desa Modelomo Kecamatan
Tilamuta Kabupaten Boalemo.
b) Lakban Plastik ( untuk mengikat botol- sekolah dapat menempatkan sampah pada
botol agar tidak mudah terlepas) tempatnya serta dapat mengelola sampah
c) Gunting besar (untuk menggunting bahan menjadi produk yang bernilai ekonomis serta
dan alat yang digunakan) pihak sekolah dapat membentuk tempat
d) Kardus Bekas/Triplek (untuk menutupi pembuangan sampah sementara (TPS).
bagian atas dan bawah botol)
e) Busa 4 cm (untuk membungkus sekeliling Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah
botol agar terlihat rapi) Sementara (TPS)
f) Busa 7 cm (untuk melapisi bagian atas Penyelesaian masalah sampah tidak hanya
kursi agar menjadi empuk dan nyaman) dilakukan dengan mengandalkan petugas
g) Lem fox bening (untuk merekatan busa kebersihan saja. Seluruh lapisan masyarakat
dengan kain pembungkus) harus membantu pemerintah untuk bergerak
h) Jarum dan nilon (untuk menjahit bersama dalam menangani masalah
sambungan kain pembungkus) sampahdengan penerapan system 3 R (reduce,
i) Kain plastik (untuk menutupi permukaan reuse, recycle) dalam wujud tempat pembuangan
luar agar menjadi rapi) sampah sementara (TPS)di Desa Modelomo.
Sistem ini berguna untuk mengelola sampah
dengan menampung, memilah, dan
mendistribusikan sampah kefasilitas pengolahan
sampah dalam hal ini ke TPS 3 R di Desa
Modelomo. Sehingga sampah di tempat
pembuangan akhir bisa berkurang bahkan bisa
bernilai ekonomis.
adalah kontes kacamata dan vokalia. Sementara pemanfaatannya oleh masyarakat dimana tiap-
kegiatan lain yang telah dilaksanakan oleh tiap dusun menyatakan akan terus membuat
mahasiswa KKS adalah membersihkan kantor produk yang sama guna untuk meningkatkan
Desa Modelomo. pendapatan ekonomi keluarga.
3.Kursi sofa yang dihasilkan sangat bagus dan
mewah layaknya kursi sofa lainnya, dan dapat
digunakan sebagai tempat duduk serta memiliki
nilai ekonomis yang tinggi pula.
Permasalahan sampah hingga saat ini masih
menjadi persolaan yang rumit, bahkan akan tetap
menjadi persoalan serius. Oleh karenanya,
penggunaan tempat pembuangan sampah
sementara (TPS) harus diawasi oleh relawan yang
sudah ditunjuk oleh pemerintah desa Modelomo,
agar supaya tidak semua jenis sampah akan
diantar ke TPS melainkan hanya sampah-sampah
yang sudah siap dibeli oleh pengepul.
Kepada pemerintah, khususnya dinas terkait
agar membantu masyarakat dalam hal sosialisasi
akan pentingnya pengelolaan sampah menjadi
produk bernilai guna dan bernilai ekonomis
sehingga masyarakat terus diingatkan untuk
tidak membuang sampah sembarangan, dan
dampaknya pada kebersihan dan kesehatan
Gambar 10. Pembukaan Pekan Olah Raga dan lingkungan khususnya yang ada di Desa
Pentas Seni (POLANTAS) oleh Kepala Desa Modelomo Kecamatan Tilamuta Kabupaten
Boalemo.
DAFTAR PUSTAKA
349-359 pp.
Suryani, S. 2014. Peran Bank Sampah dalam
Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. PT. Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus
Raja Grafindo Persada. Jakarta Bank Sampah Malang). Aspirasi. Vol 5 (1).
Suprapto & Kuswari, P. 2016 Program Tamyiz, M. 2018. Pelatihan Pengelolaan Sampah
Pengenalan Dan Sosialisasi Penerapan Rumah Tangga Di Desa Kedungsumur,
Teknologi Olah Sampah Organik Rumah Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo.
Tangga di Kampung Jati Kabupaten Ciamis. Journal of Science and Social Development.
Jurnal Pengabdian Siliwangi. Vol 3 (1). Vol 1(1).