Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OBSERVASI LINGKUNGAN

DI PP. BABAKAN JAMANIS DESA KARANGBENDA KECAMATAN


PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN
“KERJA KREATIF SANTRI SEBAGAI SOLUSI PENUMPUKAN
SAMPAH MASA KINI”
Diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : H. Yayan Carlian, M.Pd
Inne Marthyane Pratiwi, M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Winda Sri Yunita
NIM : 1202090111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan laporan hasil
observasi dengan judul “KERJA KREATIF SANTRI SEBAGAI SOLUSI
PENUMPUKAN SAMPAH MASA KINI “ tepat pada waktunya.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang panutan
umat muslim semua yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya
dari zaman jahiliyah menuju ilmiah dari zaman kufur menjadi bersyukur.

Adapun tujuan penulisan laporan hasil observasi ini yaitu untuk memenuhi
tugas individu dari mata kuliah Konsep Dasar IPA. Selain itu laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan bagi siapapun yang membaca
makalah ini.

Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak H. Yayan Carlian, M.Pd dan Ibu
Inne Marthyane Pratiwi, M.Pd selaku Dosen Pengampu dari mata kuliah Konsep
Dasar IPA yang telah memberi tugas kepada saya sehingga saya bisa banyak
belajar dan menambah wawasan tentang kebersihan lingkungan.

Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, Oleh karena
itu saran dan kritik pembaca sangat saya harapkan demi terwujudnya
kesempurnaan laporan ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Pangandaran, 14 Oktober 2021

Penulis
ISI LAPORAN HASIL OBSERVASI
A. Latar Belakang
Program pengelolaan sampah menjadi salah satu permasalahan utama yang
tengah berkembang di Jawa Barat, dengan jumlah penduduk mencapai 47 juta
jiwa, Jawa Barat selain memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat
besar, juga memiliki tantangan yang besar juga dalam bidang pengelolaan
sampah domestik, industri hingga limbah lainnya. (Syahruddin. Muttiani.
Samihati, 2020)
Pondok Pesantren Babakan Jamanis merupakan pondok tertua di Kabupaten
Pangandaran yang memiliki jumlah santri ratusan jiwa. Lingkungan yang sehat
dan bersih menjadikan siapapun yang berada didalamnya merasa nyaman.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk memelihara fungsi
lingkungan hidup yang meliputi pedoman penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pemantauan, dan pengendalian
lingkungan hidup serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya
B. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan program KKS (Kerja Kreatif
Santri) untuk memecahkan masalah sampah dan memaparkan cara serta
tahapan pengelolaan sampah di lingkungan Pondok Pesantren.
C. Waktu dan Tempat
Hari : Rabu
Tanggal : 13 Oktober 2021
Pukul : 14.10 – 16.00
Tempat : Pondok Pesantren Babakan Jamanis Parigi Pangandaran
D. Observer dan Narasumber
Identitas Observer
Nama : Winda Sri Yunita
Tempat,Tanggal Lahir : Pangandaran,11 Juni 2002
Status : Mahasiswa
Alamat : Dusun Masawah Rt 005 Rw 002 Desa Masawah
Kecamatan Cimerak Kab. Pangandaran Jawa Barat.
Identitas Narasumber
Nama : Jevri Andreansyah
Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap,19 Januari 2003
Status/Pekerjaan : Santri/Pelaksana Program KKS
Alamat : Dusun Cikadim Rt 001 Rw 003 Desa Rawaapu
Kecamatan Patimuan Kab. Cilacap Jawa Tengah
E. Hasil Observasi
Keberadaan masalah sampah tidak lepas dari peranan penduduk sebagai
penghasil sampah dari aktivitas sehari-hari. Permasalahan sampah memerlukan
pengelolaan yang serius untuk mengurangi kuantitas sampah dalam
menciptakan kebersihan lingkungan, maka dari itu munculah program KKS
(Kerja Kreatif Santri) di lingkungan Pondok Pesantren Babakan Jamanis untuk
mengatasi masalah penumpukan sampah.
Program KKS ini sudah berjalan selama 5 Tahun.Berdasarkan data yang valid,
jumlah santri di pondok pesantren tersebut terdiri dari 347 santri putri dan 270
santri putra . Jika kita analogikan satu orang santri setiap harinya membuang
sampah plastik kurang lebihnya 5 buah sampah. Maka jika dikalikan dengan
jumlah keseluruhan santri 640 orang x 5 buah sampah maka dapat kita
perkirakan sampah yang menumpuk itu 3200 sampah setiap harinya. Tidak
terbayang setinggi apa sampah yang akan menumpuk selama satu bulan, jika
setiap harinya tidak dilakukan pengelolaan sampah dengan baik. Berangkat
dari permasalahan tersebut munculah program KKS ini. Adapun cara kerja
program KKS ini dapat saya simpulkan dengan beberapa tahapan yaitu:
• Santri dibagi kedalam beberapa kelompok untuk di jadwalkan piket dari
senin sampai minggu
• Setiap harinya sampah di kumpulkan pada pukul 08.00 dan 15.00 di
tempat KKS
• Petugas KKS memilah sampah organik dan anorganik terlebih dahulu
sebelum pembakaran sampah plastik
• Sampah organik yang telah dipilah kemudian dijadikan kompos
• Setiap harinya pembakaran sampah plastik (anorganik) dilakukan pada
pukul 16.00
Dalam pelaksanaannya tentu ada saja masalah masalah yang timbul,contohnya
dalam pelaksanaan program ini masih kurangnya Sumber Daya Manusia yang
mampu menjadi penggerak dan pelaksananya. Pemilahan sampah dilakukan
hanya oleh tiga orang saja setiap harinya, tentu ini tidak sebanding dengan
jumlah sampah yang menumpuk, pada akhirnya pembakaran dan pemilahan
sampah menjadi terhambat. Masalah lain yang timbul juga dalam perawatan
alat-alat kebersihannya. Karena tidak adanya tempat khusus untuk alat
kebersihan alhasil aat tersebut menjadi mudah rusak karena tidak disimpan di
tempat yang baik. Kurangnya pengetahuan santri tentang pengelolaan sampah
juga menjadi masalah yang cukup besar,sehingga program ini tidak berjalan
dengan begitu baik.
F. Alternatif Solusi
Solusi yang bisa digunakan untuk permasalahan diatas mulai dari penertiban
alat-alat kebersihan harus disediakan ruangan khusus untuk menyimpan alat
kebersihan ter/sebut. Kemudian untuk menjawab kurang-nya
pelaksana/penggerak program KKS ini bisa di atasi dengan memberikan
pemahaman tentang pentingnya kebersihan lingkungan kepada santri lainnya
supaya semuanya sadar akan kebersihan lingkungan itu sangat
penting,selanjutnya bisa diadakan pelatihan khusus baik itu pimpinan pondok
/ pengurusnya bekerja sama langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan,atau dengan tokoh tokoh penggerak PLH lainnya yang berada di
ruang lingkup pesantren tersebut.Adapun Landasan teorinya Departemen
Pekerjaan Umum (2007) menjelaskan bahwa prinsip 3R dapat diuraikan
sebagai berikut:
a) Prinsip pertama adalah reduce atau reduksi sampah, yaitu upaya untuk
mengurangi timbulan sampah di lingkungan sumber dan bahkan dapat
dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan. Setiap sumber dapat
melakukan upaya reduksi sampah dengan cara mengubah pola hidup
konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan
menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisien dan hanya
menghasilkan sedikit sampah
b) Prinsip kedua adalah reuse yang berarti menggunakan kembali bahan
atau material agar tidak menjadi sampah (tanpa melalui proses
pengolahan), seperti menggunakan kertas bolak balik, menggunakan
kembali botol bekas minuman untuk tempat air, dan lain-lain. Dengan
demikian reuse dapat memperpanjang usia penggunaan barang melalui
perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara langsung
c) Prinsip ketiga adalah recycle yang berarti mendaur ulang suatu bahan
yang sudah tidak berguna menjadi bahan lain atau barang yang baru
setelah melalui proses pengolahan. Beberapa sampah dapat didaur
ulang secara langsung oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi
dan alat yang sederhana, seperti mengolah sisa kain perca menjadi
selimut, kain lap, keset kaki dan sebagainya, atau sampah dapur yang
berupa sisa-sisa makanan untuk dijadikan kompos.
Konsep reduksi, penggunaan kembali, dan daur ulang sendiri saat ini
merupakan cara paling efektif untuk mengatasi masalah sampah karena sistem
ini menyentuh akar dari masalah sampah, yaitu pengurangan sampah. Dengan
menggunakan proses pendekatan 3R diharapkan masyarakat/santri akan
tergerak dan mulai mengembangkan manajemen pengelolaan sampah yang
lebih baik.(Fitriana, Wedi & Mulyono, 2019)
G. Daftar Pustaka
Fitriana, Wedi & Mulyono, D. (2019). MANAJEMEN PROGRAM
PENGELOLAAN SAMPAH DI BENING SAGULING FOUNDATION.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) : IKIP Siliwangi, Volume
2.

Syahruddin. Muttiani. Samihati, Mi. & J. (2020). AKTUALISASI SIKAP PEDULI


LINGKUNGAN MELALUI AKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH.
Jurnal Socius : FKIP ULM, Indonesia, Volume 9.
H. Lampiran Foto-foto Observasi

Anda mungkin juga menyukai