Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS

MASYARAKAT
Oleh
Danardono, M.Or.
Vina Nurfadzilah
Fakultas Ilmu Keolahragaan
danardono@uny.ac.id

Abstrak
PPM (Program Pengabdian kepada Masyarakat) adalah salah satu wujud dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Dengan program ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengabdikan dirinya kepada masyarakat dengan bekal ilmu yang telah didapatkannya
dari kampus.
Kegiatan PPM di Dukuh Tambakyudha, Desa Bojongnangka, Kecamatan
Pemalang, Kabupaten Pemalang dilaksanakan pada bulan Juli – Desember 2020
dengan salah satu program unggulannya adalah “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
3R Berbasis Masyarakat”.
Tujuan dari program ini adalah menghasilkan sarjana yang dapat menghayati dan
memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat secara pragmatis dan
membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan
berpikir yang komprehensif serta bagi masyarakat adalah memberikan edukasi
tentang pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse,
Recycle). Manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan ini adalah mahasiswa memiliki
pengalaman nyata untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat dan terciptanya
lingkungan yang sehat bagi masyarakat umum
Perencanaan program kerja didasarkan pada hasil analisis yang dilakukan
mahasiswa pada tahap persiapan. Dalam pelaksanaan PPM mahasiswa diberi
bimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mendapat dukungan banyak
pihak.

Kata kunci : PPM UNY 2020, Pengelolaan Sampah 3R, Desa Bojongnangka
A. PENDAHULUAN
Salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian
kepada masyarakat maka dari itu Universitas Negeri Yogyakarta
mewujudkannya melalui kegiatan PPM. Kegiatan PPM (Program Pengabdian
Masyarakat) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mengabdi kepada
masyarakat dengan bekal keterampilan yang telah dipelajari selama kuliah.
Kegiatan PPM di Dukuh Tambakyudha, Desa Bojongnangka, Kecamatan
Pemalang, Kabupaten Pemalang dilaksanakan pada bulan Juli – Desember
2020 dengan salah satu program unggulannya adalah “Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat”. Program tersebut telah dirancang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Desa Bojongnangka merupakan sebuah desa di Kabupaten Pemalang,
Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah. Desa Bojongnangka berbatasan langsung
dengan Desa Tambakrejo di sebelah utara, Desa Mengori di sebelah selatan,
Desa Wanamulya di sebelah barat dan Kelurahan Kebondalem di sebelah
selatan.
Luas wilayah Desa Bojongnangka antara lain terdiri dari wilayah
pemukiman 30,81 ha, pertanian sawah 322,125 ha, perkantoran 0,25 ha,
sekolah 0,25 ha, jalan 80 ha dan lapangan sepak bola 1 ha.
Penduduk Desa Bojongnangka berjumlah 11.68 Penduduk dengan rincian
status pendidikan sebagai berikut :
SD/MI : 3.776 Orang
SLTP/MTS : 2.175 Orang
SLTA/MA : 1.440 Orang
S1/Diploma : 65 Orang
Putus Sekolah : 489 Orang
Buta Huruf : 21 Orang
Kegiatan PPM ini memiliki tujuan akademik bagi mahasiswa dan juga
tujuan bagi masyarakat desa Bojongnangka pada khususnya. Tujuan akademik
dari kegiatan ini antara lain menghasilkan sarjana yang dapat menghayati dan
memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat secara pragmatis.
Selain itu juga membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader
pembangunan dengan wawasan berpikir yang komprehensif. Sedangkan
tujuan bagi masyarakatnya adalah memberikan edukasi tentang pengelolaan
sampah rumah tangga dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan
memberi rekomendasi untuk menyempurnakan sistem pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis masyarakat.
Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan PPM ini adalah mahasiswa
memiliki pengalaman nyata untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat
dan memberikan pemikiran-pemikirannya melalui program kerja. Manfaat lain
yang didapat adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat dengan
memberdayakan masyarakat dalam mengelola kebersihan lingkungan melalui
langkah kecil.
PPM dilaksanakan melalui beberapa tahap di antaranya adalah tahap
persiapan. Pada tahap ini pelaksana melakukan perizinan kepada Kepala Desa
Bojongnangka. Setalah mendapatkan izin kemudian dilakukan penyusunan
rencana program kerja. Rencana program kerja yang disusun didasarkan pada
hasil analisis yang telah dilakukan. Dalam hal ini program kerja harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pengelolaan sampah
menjadi pilihan program kerja unggulan dari pelaksanaan PPM di Desa
Bojongnangka dikarenakan kurang kondusifnya kondisi kebersihan
lingkungan di Desa Bojongnangka. Setelah rencana program kerja telah
tersusun, kegiatan selanjutnya adalah pembuatan matriks kerja yang bertujuan
agar pelaksanaan program kerja dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa sebagai pelaksana program dibimbing
oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Proses bimbingan dilakukan secara
dari melalui media Google Meet atau Zoom. Selain itu, pelaksanaan program
ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak dari Desa Bojongnangka baik
dari masyarakat maupun perangkat Desa.

B. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan KKN yang berlokasi di Desa Bojongnangka terbagi
menjadi program online dan offline. Beberapa program dipertimbangkan untuk
dilaksanakan secara online dikarenakan adanya musibah pandemi. Selain itu
keterbatasan personel juga menjadi alasan pelaksanaan program secara online.
Di mana pelaksana PPM di Desa Bojongnangka hanya terdiri dari satu
mahasiswa. Sedangkan beberapa program dengan metode offline dilaksanakan
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Salah satu wujud kegiatan dari PPM di Desa Bojongnangka adalah
memberi edukasi kepada masyarakat setempat tentang pengelolaan sampah
rumah tangga dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis
masyarakat. Program ini tentunya didasarkan pada permasalahan yang ada di
desa Bojongnangka, di mana masyarakat masih belum sadar akan pentingnya
pengelolaan sampah rumah tangga yang setiap hari diproduksinya, sehingga
menimbulkan lingkungan yang kurang kondusif. Berbagai upaya masyarakat
dalam mengelola sampah telah banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh peduli
lingkungan. Salah satu sistem pengelolaan sampah yang populer adalah
dengan prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle yang artinya pengurangan,
penggunaan kembali, dan daur ulang sampah (Faizah, 2008). Maksud dari
pengelolaan sampah berbasis masyarakat adalah bahwa proses pengelolaan
sampah melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat dilibatkan dalam
proses pengelolaan sampah dengan tujuan agar masyarakat menyadari bahwa
permasalahan masyarakat merupakan tanggung jawab seluruh lapisan
masyarakat (Cecep Dani Sucipto, 2012). Maka dari itu, program ini bertujuan
untuk memberi pemahaman kepada masyarakat sekaligus memberdayakan
masyarakat dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
melalui langkah sederhana yaitu pengelolaan sampah langsung dari sumbernya
yaitu rumah tangga.
Edukasi pengelolaan sampah rumah tangga dilakukan secara daring
mengingat musibah pandemi yang saat ini sedang terjadi. Langkah kerja awal
yang dilakukan dari program ini adalah pengumpulan materi edukasi.
Pengumpulan materi edukasi dilakukan dengan mencari sumber materi dari
beberapa e-book modul, artikel, dan jurnal pengelolaan sampah 3R di internet.
Dari materi=materi tersebut, selanjutnya disusunlah konsep materi yang akan
dipublikasikan kepada masyarakat.
Setelah konsep materi telah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan
dalam program ini adalah membuat desain poster edukasi. Poster edukasi
didesain menggunakan program Corel Draw di PC. Terakhir, dilakukan
publikasi poster secara daring. Namun sebelumnya telah dibuatkan dulu akun
Instagram dan Facebook khusus untuk program PPM ini yang berfungsi
sebagai media publikasi program-program edukasinya.
Materi yang disampaikan dalam program ini antara lain adalah
pengenalan jenis-jenis dan umur sampah, cara dan manfaat pemilahan sampah
serta pengenalan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dengan mengetahui jenis-jenis dan umur sampah masyarakat dapat lebih
mengenali sampah yang setiap hari diproduksinya. Selain itu juga
meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa beberapa jenis sampah khususnya
jenis sampah anorganik tidak dapat dengan mudat terurai kembali dan dapat
merusak lingkungan sehingga masyarakat lebih berhati-hati dalam
memproduksi sampah.

Selanjutnya masyarakat diberi pengetahuan tentang manfaat dan cara


pemilahan sampah. Tujuan dari pemberian materi ini adalah memberi tahu
kepada masyarakat bahwa mereka dapat turut mempermudah pengelolaan
sampah dengan cara memilahnya langsung tepat setelah menggunakannya
yaitu dengan membedakannya dalam 3 tempat sampah antara lain : 1) Organik
untuk sampah sisa makanan, tumbuhan dan buah-buahan. 2) Anorganik untuk
sampah plastik, kertas, karet, botol, kaca, dus karton dan lain-lain. 3) B3 yaitu
untuk sampah berupa bahan beracun berbahaya seperti batre, pecahan kaca,
bohlam bekas dan lain-lain. Dari materi ini masyarakat juga mengetahui
manfaat dari pemilahan sampah secara langsung dari sumbernya.
Masyarakat juga diperkenalkan tentang prinsip 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dalam pengelolaan sampah. Yang pertama adalah Reduce yang
artinya mengurangi. Dalam hal ini masyarakat dihimbau untuk mengurangi
pemakaian sampah dengan cara-cara sederhana seperti membawa tas sendiri
Ketika berbelanja sebagai ganti kantong plastik, mengurangi penggunaan tisu
dan menggantinya dengan saputangan, lalu membiasakan diri untuk
mengonsumsi produk dengan teknik isi ulang seperti air galon.
Prinsip selanjutnya adalah Reuse atau pemakaian ulang barang yang
masih digunakan. Contoh pelaksanaan prinsip ini antara lain mendonasikan
barang bekas yang masih dapat digunakan ke orang yang lebih membutuhkan,
memanfaatkan botol bekas untuk pot dan menggunakan kertas bekas untuk
keperluan tertentu.

Yang terakhir dari prinsip 3R adalah Recycle yang berarti daur ulang.
Tanpa kita sadari sampah-sampah yang kita produksi ternyata masih memiliki
nilai guna jika kita mampu mengolahnya. Beberapa contoh kegiatan mendaur
ulang sampah adalah membuat kompos dari sampah organik dan membuat
kerajinan dari barang bekas. Dengan prinsip ini, masyarakat bahkan dapat
menghasilkan uang karena ini bisa menjadi peluang bisnis.
Selain dalam bentuk poster, edukasi juga dilakukan dengan wujud media
video tutorial. Video tutorial yang telah dibuat dalam program ini antara lain
adalah tutorial membuat sampah rumah tangga menjadi kompos dan tutorial
memanfaatkan kertas bekas menjadi kerajinan dengan cara sederhana.
Video tutorial tersebut merupakan wujud dari prinsip Recycle yaitu
mendaur ulang sampah menjadi hal baru yang memiliki nilai guna. Dari
sampah rumah tangga seperti sisa makanan dan sampah organik lainnya
masyarakat dapat menjadikannya sebagai kompos dengan cara yang sangat
sederhana. Selain itu, sampah-sampah seperti kertas, plastik, botol dan lainnya
juga dapat dijadikan sebagai kerajinan yang bermanfaat dan juga dapat
dijadikan sebagai ide bisnis. Contohnya dalam video tutorial yang dibuat
adalah cara memanfaatkan kertas bekas menjadi bingkai foto yang sangat
menarik.

Pemberian edukasi secara daring ini dilakukan dari bulan September


hingga Desember 2020. Akun media sosial yang dibuat telah dipromosikan
agar dapat diikuti oleh masyarakat desa Bojongnangka, namun pada
pelaksanaannya ternyata edukasi yang disebarkan melalui media sosial dirasa
masih kurang menjangkau masyarakat secara luas. Maka dari itu dibuatlah
program baru sebagai solusi dari permasalahan tersebut yaitu pembuatan dan
penyebaran Leaflet yang berisi materi edukasi.
Pembuatan Leaflet dilakukan melalui beberapa tahap yaitu membuat
desain Leaflet, pemilihan kertas, dan proses percetakan. Leaflet yang dicetak
berjumlah 100 kembar yang kemudian dipublikasikan kepada masyarakat
setempat.
Program lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sampah rumah
tangga adalah pengadaan Totebag. Program ini adalah bentuk pelaksanaan
salah satu prinsip 3R yaitu Reduce. salah satu cara mengurangi sampah adalah
dengan membiasakan membawa tas belanja sendiri sebagai pengganti kantong
plastik. Seperti yang kita semua ketahui produksi plastik sejak tahun 1950
hingga saat ini cenderung selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2015
terdapat 275 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik di mana
sekitar 0,48 hingga 1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut telah mencemari
lingkungan. Indonesia menghasilkan sampah plastik sejumlah 3,22 juta ton
yang tidak terkelola dengan baik, data tersebut menjadikan Indonesia sebagai
negara dengan pencemaran sampah plastik kedua di dunia (Jenna, R. Jambeck,
2015).
Program pengadaan Totebag merupakan sebuah langkah kecil yang dapat
dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah plastik.
Dengan pembagian Totebag, diharapkan masyarakat memiliki kesadaran
untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan.

Langkah kerja yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah


penentuan bahan kain yang akan digunakan untuk dijadikan Totebag .
Selanjutnya dibuatkan desain Totebag yang mengampanyekan tentang langkah
mengurangi sampah plastik. Lalu setelah proses pembuatan desain selesai,
dilakukan proses pencetakan. Jumlah Totebag yang dicetak adalah 100 buah
yang akan dibagikan kepada masyarakat desa Bojongnangka.

D. PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian pelaksanaan kegiatan PPM di Desa
Bojongnangka maka dapat dihasilkan beberapa kesimpulan :

a. Kegiatan PPM merupakan salah satu wujud nyata dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat yang wajib dilakukan oleh mahasiswa jenjang Strata Satu
(S1).
b. PPM di Dusun Tambakyuda, Desa Bojongnangka, kecamatan Pemalang,
Kabupaten Pemalang dilaksanakan dari bulan Juli hingga Desember 2020.
c. Selama praktik mengajar mahasiswa diberi bimbingan dan arahan dari
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan guru pembimbing.
d. Tujuan dari PPM di Dusun Tambakyuda, Desa Bojongnagka adalah
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah
rumah tangga dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
e. Kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat dalam
mengelola kebersihan lingkungan melalui langkah kecil.
f. Program unggulan dari PPM di Dusun Tambakyuda, Desa Bojongnangka
adalah “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat”.
Yang terdiri dari program edukasi pengelolaan sampah rumah tangga
dengan prinsip 3R dan Pengadaan Totebag.

2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan PPM di Desa
Bojongnangka, pelaksana memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Pihak UNY


a. Dalam pelaksanaanya telah terjadi banyak kesalahpahaman antar
mahasiswa dan pihak kampus dikarenakan sulitnya mengakses informasi
yang akurat. Maka diharapkan membuat konsep alur penyampaian
informasi yang lebih baik. Selain itu juga sebisa mungkin penyaluran
informasi melalui satu pintu saja. Karena sering kali tersebar informasi
berkaitan dengan PPM namun tidak diketahui secara pasti sumbernya.
b. Mengingat mahasiswa pelaksana PPM adalah rata-rata mahasiswa
semester tujuh maka diharapkan durasi pelaksanaan PPM diperpendek
lagi. Karena mahasiswa semester tujuh seharusnya sudah mulai
mempersiapkan diri untuk tugas akhir. Jadi, semakin lama pelaksanaan
PPM dirasa semakin kurang efektif.
c. Persiapan surat-surat untuk mengurus administrasi KKN sebaiknya
disiapkan lebih awal, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman
dengan pihak yang bersangkutan.

1. Bagi Pihak Masyarakat


a. Masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program
kerja PPM.
b. Masyarakat hendaknya mengimplementasikan secara nyata hal-hal yang
telah dipelajari dari program PPM.

2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa harus mempersiapkan diri dalam segala hal.
b. Mahasiswa diharapkan dapat menyusun program kerja sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
c. Mahasiswa diharapkan lebih aktif namun tetap memperhatikan sopan
santun untuk menjaga nama almamater UNY dan diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Cecep Dani Sucipto, (2012), Teknologi Pengelolaan Daur Ulang Sampah,
Yogyakarta : Gosyen Publishing
Faizah, (2008), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat, Thesis,
Semarang: Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro.
Jenna, R. Jambeck, (2015), Plastic Waste Inputs from Lanf into the Ocean. University
of Georgia.

Anda mungkin juga menyukai