Di Susun Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
2014
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kali Progo adalah sebuah sungai yang mengaliri Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta di Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, sungai ini menjadi batas alami
Kabupaten Kulonprogo dengan Kabupaten Sleman dan Bantul. Sungai ini bersumber dari
lereng Gunung Sumbing yang melintas ke arah tenggara. Di daerah Kecamatan Ngluwar,
Kabupaten Magelang, Kali Progo dibendung menjadi dua aliran untuk sarana irigasi bagi
masyarakat Yogyakarta oleh Belanda. Bendungan ini dikenal sebagai "Ancol Bligo" yang
sekarang menjadi tempat rekreasi warga. Di aliran Progo bagian bawah terdapat Kisik River
Camp operator arung jeram . Sungai ini mempunyai jeram-jeram yang mendebarkan serta
pemandangan sepanjang sungai yang menakjubkan.
Ekosistem DAS ( Daerah Aliran Sungai ) merupakan tingkat organisasi yang lebih
tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya
dimana terjadi antar hubungan. Di sni tidak tidak hanya mencakup serangkaian spesies
tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus
dalam system itu serta energi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas tergantung
kepada lingkungan abiotik pada DAS tersebut. Organisme produsen memerlukan energi,
cahaya, oksigen, air dan garam-garam yangsemuanya diambil dari lingkungan abiotik. Energi
dan materi darikonsumen tingkat pertama diteruskan ke konsumen tingkat kedua
danseterusnya ke konsumen–konsumen lainnya melalui jaring-jaring makanan.
Banyak peranan sungai progo bagi masyarakat dan mahkluk hidup yang hidup
disekitar nya diantara nya , sungai progo di manfaatkan untuk irigasi, di daerah lendah di buat
bendungan sapon untuk pengairan daerah kecamatan lendah , dan wates dan sekitarnya.
Selain itu masyarakat banyak memanfaatkan untuk rekreasi yaitu memancing serta didaerah
aliran sungai progo dimanfaatkan untuk tanaman kedelai, kacang tanah ,jagung ,ketela,
pisang, dan tanaman untuk pakan ternak.
TUJUAN
Observsi dilaksankan di sungai progo dan daerah aliran sungai didesa sentolo dan
tuksono. Waktu pelaksanaan pada tanggal 11 Desember 2014.
METODE PENELUSURAN
Wawancara, ( Kami melakukan wawancar dengan warga sekitar sungai progo yang
sedang memancing serta dengan warga yang sedang mencari pakan ternak).
Searching internet.
Studi pustaka.
KOMPONEN
Komponen Abiotik:
1) Suhu
Makhluk hidup memiliki suhu optimum untuk kelangsungan hidupnya. Hal
ini di sebabkan karena reaksi kimia dalam tubuh organisme dipengaruhi oleh
kualitas suhu lingkungan. Pada umunya organisme senang hidup di tempat
yang suhunya anatar 0º - 40ºC sebab pada suhu di atas 40ºC kebanyakan
protein akan terurai dan rusak . adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
variasi suhu adalah lamanya penyinaran, kedudukan matahari terhadap bumi,
dan cuaca.
2) Cahaya Matahari
Semakin dalam dasar suatu ekosistem sungai semakin bervariasi pula
komunitas di dalamnya. Cahaya, berperan dalam fotosintesis dan juga sebagai
sarana dalam menggunakan indera mata makhluk hidup dalam ekosistem air.
Semakin banyak cahaya yang mengenai suatu ekosistem sungai, maka
produsen utama seperti plankton dan alga akan meningkat. Hal ini secara
langsung akan meningkatkan produktivitas ekosistem sungai.
3) Air
Air merupakan terhadap ekositem karena air dibutuhkan untuk kelasungan
hidup organisme. Beberapa fungsi air adalah : Sebagai penyusun tubuh
organisme sebagai pelarut mineral-mineral, sebagai media tempat kehidupan
menghuni air, sebagai habitat makhluk hidup menghuni air , bagi tumbuhan
air diperlukan untuk pertumbuhan, proses fotosintensis, mengabsorbsi
temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman dan
menciptakan situasi temperatur yang konstan.
4) Udara
Sumber oksigen untuk makhluk hidup, Sumber CO2, nitrogen untuk
tumbuhan, menyaring sinar Ultra Violet (UV) di matahari, melindungi bumi
dikelebihan panas cahaya matahari.
Komponen Biotik:
1) Produsen
Di dalam ekosistem semua tumbuhan hijau adalah produsen. Tumbuhan dapat
membuat makanannya sendiri dengan melakukan fotosintesis. Di dalam
ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton, yang
merupakan tumbuhan hijau yang amat kecil yang melayang-layang di dalam
air. Fitoplankton selalu menghasilkan berton-ton makanan yang menjadi
sumber makanan bagi hewan-hewan air yang lain.
2) Konsumen
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh karena itu,
manusia dan hewan memperoleh makanan dari tumbuhan sehingga disebut
konsumen. Konsumen sangat tergantung pada produsen, begitu juga
sebaliknya, konsumen mempengaruhi kelangsungan hidup produsen. Karbon
dioksida dari sisa pernapasan hewan dan manusia dibutuhkan tumbuhan
untuk proses fotosintesis (membuat makanan).
3) dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme atau makhluk hidup yang
berfungsi menguraikan sampah atau sisa-sisa makhuk hidup yang mati.
Pengurai berfungsi sebagai penghubung peredaran zat dari konsumen ke
produsen. Zat yang telah diambil oleh konsumen dari produsen akan kembali
lagi ke produsen melalui proses penguraian oleh pengurai. Dengan peristiwa
pembusukan ini, zat-zat yang dulu menjadi bagian dari tumbuhan dan hewan
diuraikan dan dirombak. Hasilnya digunakan oleh tumbuhan untuk membuat
makanan.Pengurai terdiri atas makhluk hidup berukuran kecil yang hidup di
tanah, air, maupun di udara. Contohnya bakteri dan jamur-jamur saprofit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
. A.Ekosistem Sungai
Sungai adalah perairan umum yang airnya mengalir terus menerus pada arah tertentu,
berasal dari air tanah, air permukaan yang diakhiri bermuara ke laut. Seperti sungai progo
sebagai perairan umum yang berlokasi di darat dan merupakan suatu ekosistem terbuka yang
berhubungan erat dengan sistem-sistem terestrial dan lentik. Ciri-ciri umum daerah aliran
sungai adalah semakin ke hulu daerahnya pada umumnya mempunyai tofograpi makin
bergelombang sampai bergunung-gunung. Sungai progo itu sendiri merupakan lingkungan
alam yang banyak dihuni oleh organisme. Habitat air mengalir adalah menunjukan bahwa
tingkat yang lebih atas berada di bagian hulu dan kemudian mengarah ke hilir. Pada habitat
air mengalir ini, perubahan-perubahan yang terjadi akan lebih nampak pada bagian atas dari
aliran air karena adanya kemiringan, volume air atau komposisi kimia yang berubah. secara
umum zonasi habitat air mengalir, yaitu: Arus mempunyai arti penting untuk pergerakan
ikan. Arus yang searah dari hulu sangat penting untuk pergerakan ikan atau bahkan
menyebabkakn ikan-ikan bergerak aktif melawann arus, kea rah muara pergerakan ikan dapat
berlangsung dengan pasif maupun mengapung
Sungai progo merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia Di
daerah Kecamatan Ngluwar dan merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada
sekitarnya. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai progo mengalir dari hulu ke hilir
bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Interaksi antara komponen biotik
dengan abiotik lah yang membentuk ekosistem sungai progo tersebut. Hubungan antara
organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu.
Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi.Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu
ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak
diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
B. PRODUKTIVITAS
C. STABILITAS
Ekosistem sungai progo memiliki stabilitas yang tinggi karena masih banyak komponen
penyusunnya, ada dua komponen penyusun yaitu komponen biotik dan abiotik, terdapat
komponen-komponen produsen yang terdapat di sungai progo yaitu berupa lumut –lumut,air
dan mikroba yang merupakan sumber makanan bagi konsumen tingkat rendah seperti ikan
wader, ikan nila dan udang karena populasi ikan tersebut banyak terdapt di sungai tersebut,
adapun beberapan tanaman ataupun tumbuhan yang memang sengaja ditanam di daerah
pinggiran sungai progo dan tanaman yang terdapat disekitar lingkungan perairan sungai
progo terdiri dari tanaman seperti rumput, ilalang, pohon pisang, tanaman putri malu, dan
pohon sengon, yang berfungsi sebagai tempat tinggal ataupun menjadi tempat berkembang
biak bagi hewan hewan yang tinggal di dalamnya, ada beberapa hewan yang berada
dilingkungan perairan sungai progo seperti keong, belalang, jangkrik, ulat, semut, kumbang,
laba-laba, cacing, ikan kecil dll.
D. KEMERATAAN
E. BERKELANJUTAN
D i d a l a m e k o
ini masih alami tidak ada campur tangan
manusia dan tidak ada yang
mengendalikan sungai progo ini . sungai
progo ini masih akan terus berlanjut tapi
keadaanya saja yang berubah karena pada
saat ini kerusakan yang terjadi di daerah
pingigiran atau pun air masih tergolong
Gambar2. Kerusakan daerah sungai progo tidak membahayakan seperti gambar 2
.saat ini kerusakan di daerah aliran sungai progo diakibatkan karena pertambangan pasir yang
menggunakan mesin sedot yang akan berakibat rusaknya ekosistem bawah sungai, namun
dampak tersebut tidak menyeluruh di sepanjang darah aliran sungai progo, dan banyak dari
masyrakat yang sadar akan arti pentig sungai sebagai sumber kehidupan,
PENUTUP
Kesimpulan
Sungai progo merupakan aliran air tawar dari sumber alamiah di daratan menuju dan
bermuara, laut atau samudra. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu daerah yang
terhampar disisi kiri kanan dari suatu aliran sungai, Dan Organisme/komponen ekosistem
dalam sungai progo terdiri atas beberapa komponen penyusun dari sebuah sungai. interaksi
antara komponen dalam ekosistem, matahari sebagai sumber energy dan menyerap unsure
hara ditanah yang digunakan untuk tumbuhan hijau (produsen) melakukan fotosintesis
(interaksi abiotic-biotic). Produsen akan dimakan konsumen tingkat pertama sampai pada
konsumen tingkat tiga Pada ekosistem sungai terdapat beberapa jenis makhluk hidup mulai
dari mikrooganisme seperti bakteri, arthropoda seperti serangga, mollusca contohnya siput,
keong. Tentu saja terdapat banyak jenis ikan dan amphibi serta reptil dalam ekosistem sungai.
Mamalia dan Aves pun dapat berada dalam ekosistem sungai. Semua jenis makhluk hidup
tadi nantinya akan membentuk jaring-jaring makanan. Decomposer akan menguraikan
material organic dari organism mati menjadi anorganik, sehingga dapat digunakan tanaman
untuk fotosintesis. Di dalam ekosistem sekitar sungai progo produktifitasnya tinggi karena
memiliki keanekaragaman makhlukhidupnya yang cukup banyak di sungai progo sehingga di
manfaatkan masyarakat setempat untuk kegiatan memancing dan tempat refresing karena
pemandangan ny cukup bagus, di sekitar sungai progo juga di tanami dengan tumbuhan yang
sengaja di tanam oleh manusia seperti : pohon pisang , kacang-kacangan , dll . Ekosistem
sungai progo memiliki stabilitas yang tinggi karena masih banyak komponen penyusunnya,
ada dua komponen penyusun yaitu komponen biotik dan abiotik, terdapat komponen-
komponen produsen yang terdapat di sungai progo yaitu berupa lumut –lumut,air dan
mikroba yang merupakan sumber makanan bagi konsumen tingkat rendah seperti ikan wader,
ikan nila dan udang karena populasi ikan tersebut banyak terdapt di sungai. Bekelanjutan
sungai progo itu rendah karena sungai progo itu ekosistem alami yang tidak ada campur
tangan manusia saat ini , mungkin populasi di sungai progo masih akan terus berjalan namun
hanya saja tempatnya akan berubah ntah itu menjadi baik ataupun menjadi buruk, saat ini
hanya kerusakan biasa yang ada disungai progo itu di sebabkan adanya pertambangan pasir si
sungai progo jika itulama kelamaan di biarkan maka akan berdampak buruk terhaap sungai
progo itu sendiri.
PERTANYAAN
Darmojo, H..Buku Materi Pokok llmu Alamiah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Universitas Terbuka, Modul 4-6,. 1984/1985
Margono, dkk.,IlmuAlamiahDasar. Solo: Universitas Negeri Solo, tt. Rosmini, Mien, dkk..Ilmu Alamiah
Dasar. Semarang: IKIP Semarang Press. 1989
Paul Billiet and Shirley Burchill. 2011. Living and Non-living Things on http://www.saburchill.com
Supatmo, A dan Abu Ahmadi, H. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta:PT Rineka Cipta 2008