Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayu putri ana F152190201

1. Empat dokumen legalitas yang merupakan syarat bagi eksportir


a) SIUP (Surat Izin Perdagangan) oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten/Kota
b) TDP (Tanda Daftar Perusahaan) oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten/Kota
c) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) oleh Kantor Pelayanan Pajak
d) NIK (Nomor identitas Kepabeanan) oleh Ditjen Bea Cukai

2. Empat dokumen legalitas yang merupakan syarat bagi produsen dan eksportir
terkait dengan regulasi :

 Mengisi formulir isian yang disediakan oleh Dinas Perindag di


Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Propinsi, dan Instansi teknis
yang terkait.
 Memiliki Izin Usaha Industri
 Memiliki NPWP
 Memberikan Laporan realisasi ekspor kepada Dinas Perindag atau
instansi dan pejabat yang ditunjuk (secara berkala setiap tiga bulan) yang
disyahkan oleh Bank Devisa dengan melampirkan surat pernyataan
seperti: tidak terlibat tunggakan pajak, tidak terlibat tunggakan
perbankan, tidak terlibat masalah kepabeanan.

3. Melalui UU Nomor 16 Tahun1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan,dan


Tumbuhan,pemerintah telah melakukanusaha untuk mencegah ancaman yang
dapat merusak kelestarian sumber daya alam hayati dari masuk, keluar, dan
tersebarnya penyakit hewan, penyakit ikan,dan organisme pengganggu
tumbuhan yang selain membahayakan kelestarian sumber daya alam berupa
hewan, ikan,dan tumbuhan, juga dapat membahayakan bagi kehidupan manusia
maupun lingkungan hidup.

4. Pengendalian Lalat Buah


 Sanitasi kebun pembersihan sampai radius 1.5-3 km
 Pembungkusan buah Mangga 2-3 bln sebelum panen.
 Pengasapan kebun mengganggu pernapasan.
 Pemberantasan secara kimia untuk lalat dewasa
• penyemprotan insektisida sampai radius 3 km.
• triazofos (0.4 kg/ha)
• fenthion (0.55 kg/ha)
• kuinalfos (0.25 kg/ha)
 Pemberantasan secara biologi musuh lalat buah: semut, lebah dan tawon.
 Pemberantasan secara genetika dengan teknik sterilisasi lalat jantan.
 Mengganggu masa kawin dengan pheromon buatan yang digantung pada
pohon.
 Usaha eradikasi pembasmian secara frontal dan menyeluruh.
 Perlakuan panas (heat treatment) pada pasca panen.

5. Empat teknik perlakuan karantina untuk mendisinfetasi hama/ penyakit pascapanen


 Hot Water Dipping Test Untuk menduga ketahanan lalat buah terhadap panas.
 Susceptibility Comparison Test Uji untuk pembandingan kerentanan dilakukan
dengan cara serangga uji (fase telur) diinfetasikan ke dalam buah kemudian buah
ditreatment dengan VHT.
 Small Scale Mortality Test Untuk mengetahui kondisi perlakuan (suhu dan
waktu) yang menjamin mortalitas 100 %.
 Large Scale Mortality Test Untuk membuktikan bahwa lebih dari 30.000 lalat
buah dapat dibunuh (disinfestasi) secara keseluruhan dalam tiga kali ualangan
atau lebih

6. Perlakuan panas (heat treatment) merupakan salah satu perlakuan karantina


tumbuhan yang bertujuan membebaskan media pembawa dari Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) Karantina baik yang berupa serangga, tungau,
nematoda, atau moluska. Media pembawa tersebut dapat berupa tumbuhan (dalam
keadaan dan bentuk apapun juga sejauh dapat membawa OPT), benda lain (termasuk
alat angkut, peti kemas, tanah, kompos, dan sebagainya), serta sampah organik yang
diekspor, impor, dan antar area. Untuk menjamin terbunuhnya lalat buah yang
terinfestasi di dalam buah sesuai aturan karantina, tanpa merusak kualitas dari
komoditas itu sendiri.

7. faktor
 Kultivar
 Ukuran & bentuk
 Tingkat kematangan
 Metode yang digunakan

8. Jepang menerapkan konsep Probit 9 dimana tidak dijumpai survivor (lalat buah hidup)
dari populasi sebanyak 30 000 lalat buah yang diberi perlakuan panas

9. Rancangan percobaan meliputi:


1)Faktor yang akan diuji (suhu dan lama pemanasan)
2)Kondisi perlakuan (buat kombinasi suhu dan lama pemanasan yang sesuai)
3)Kondisi buah yang akan ditreatment (kematangan, ukuran buah, tempat produksi,
dsb.)
4)Kondisi penyimpanan setelah treatment (suhu, kelembaban, bentuk kontainer
penyimpanan, dsb.)
5)Pengamatan mutu (susut bobot, penampakan luar, kondisi daging buah (pulp),
kandungan gula, keasaman (acidity), vitamin C, rasa (taste/flavor), penyakit, dsb.)
6)Jumlah buah yang dibutuhkan untuk tiap plot percobaan
7)Jumlah ulangan

10. parameter mutu yang harus diamati terkait pematangan buah antara lain :
 Produksi etilen
 Respirasi buah
 Pelunakan
 Perubahanwarna
 Komponen rasa ( padatan terlarut acidity, vitamin, pigmen dan volatil ) Warna
,rasa , tekstur
 Timbulnya aroma khas dan terbentuknya vitamin

11.
a) 3.086
b) 2.985
c) 2.786
d) 2.985
e) 2.886
f) 95.30%
g) 97.19%
h) 99.35%
i) 99.90%
j) 100%

Anda mungkin juga menyukai