JUDUL ARTIKEL
PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN
DI MI KADUPUGUR DAN MTS ATTAHSINIYAH
1
Muhaamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah*, 3Aris Fauzin
1
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
2
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
3
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
*e-mail: muhamadhasanudinfasha@gmail.com, arisfau@gmail.com
Info Artikel Abstract
Kadupugur Hamlet is a hamlet located in Kadupugur Village, Kadudampit
Diajukan: 21 District. The majority of their livelihoods are farmers. There are several
September 2022 schools in this hamlet including MI Kadupugur and MTs Attahsiniyah which
Diterima: - are located not far from the village. The Waste Management Training
Diterbitkan: - Program is carried out in MI and MTs, this activity is the main fokos in the
social field because more plastic waste has the potential to pollute the
Keywords: environment and cause new problems both in the community or in the school
Training, waste environment. The target of this activity is students with the aim that they are
management, 3R more concerned with waste and be able to use waste with the 3R principle.
concept, protecting the (Reduce, Reuse, Recycle) Reduce limits to prevention due to waste, paying off
environment waste by pushing items that can be reused, for example eating using Misting
Kata Kunci: Plastic that can be reused, Reuce processes materials or materials that are
Pelatihan, Pengelolaan used so that waste does not cause environmental damage such as sorting
Sampah, Konsep 3R, Organic and non -organic waste so that it can be reused in accordance with
Menjaga Lingkungan the type of organic waste is used as compost and non -organic fertilizers as
crafts, while recycle ways to use waste that is already useless into other
materials. The impact that is resolved from this activity students are
responsible for waste in protecting the environment.
Abstrak
Dusun Kadupugur adalah dusun yang terletak di Desa Kadupugur
Kecamatan Kadudampit. Mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai
petani. Terdapat beberapa sekolah di dusun ini diantaranya MI kadupugur
dan MTS Attahsiniyah yang letaknya tidak jauh dari desa. Program
pelatihan pengelolaan sampah dilakukan di MI dan MTS, kegiatan ini
menjadi fokus utama bidang sosial karena semakin banyak sampah plastic
yang berpotensi mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah baru
baik di masyarakat atau di lingkungan sekolah. Sasaran dari kegiatan ini
adalah para siswa dengan tujuan agar mereka lebih peduli dengan sampah
dan dampak memanfaatkan sampah dengan prinsip 3R.
(Reduce,Reuse,recycle) Reduce membatasi pada pencegahan akibat
sampah, meminimalisasi limbah dengan mendorong barang yang dapat
digunakan Kembali contohnya makan menggunakan misting plastic yang
bisa digunakan Kembali, Reuse mengolah Kembali bahan atau material
yang sudah terpakai agar sampah tidak menyebabkan kerusakan
lingkungan seperti memilah sampah organic dan anorganic agar bisa
dimanfaatkan Kembali sesuai dengan jenis sampah kalua sampah organic
dijadikan pupuk kompos dan non organic dijadikan kerajinan, sedangkan
recycle cara mendaur sampah yang sudah tidak berguna menjadi bahan
lain. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini siswa jadi bertanggung
jawab terhadap sampah dalam menjaga lingkungan
Pendahuluan
Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk pengabdian kepada Masyarakat melalui
pengamalan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan
Lembaga perguruan tinggi dan pemerintah. Secara praktis menggunakan pendekatan-
pendekatan bersistem dan multidisiplin. Begitupun juga pengabdian yang dilakukan di
Desa Undrus Binangun Kecamatan Kadudampit masih banyak permasalahan yang
belum menemukan solusi akurat. Berdasarkan hasil observasi selama satu bulan di desa
Undrus Binangun Khususnya MI dan Mts, ditemukan masih banyak permasalah yang
kompleks terutama masalah sampah.
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang memerlukan perhatian yang
serius. Dengan ketidak peduliannya anak dan masyarakat tentang bagaimana cara
menjaga lingkungan hidup, banyaknya masyarakat yang membuang sampah di jalan,
dipinggir kali yang menyebabkan tersumbatnya aliran air dan mengeluarkan bau tidak
sedap yang mengakibatkan mengganggu aktivitas dan menimbulkan wabah penyakit
baru. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini yaitu anak usia SD dan SMP karena mereka
merupakan generasi yang akan melanjutkan khalayak cara pengelolaan sampah yang
baik, mereka masih bisa diperbaiki cara pandang dan perilakunya terhadap kepedulian
kepada lingkungan.
Masalah yang timbul di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah diantaranya sering
membuang sampah dimana saja, kurangnya sosialisasi kepada anak didik, dan
kurangnya tempat pembuangan sampah, meskipun sudah ada tempat sampah dan
kurang beberapa guru yang melek terhadap bahaya sampah tapi belum memadai.
Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat memilah jenis sampah organic dan anorganic
dengan konsep tiga R sehingga siswa bisa mengerti dan membuang sampah plastik
sesuai dengan tempat sampah yang disediakan, mendaur ulang Kembali sampah baik
yang ada disekolah atau sampah rumah tangga, melatih anak anak agar membuang
sampah sesuai jenis sampahnya dan memberi pengetahuan tentang peduli lingkungan
hidup yang karena berkaitan dengan Kesehatan terutama sampah dan menjadikan
sampah menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Menurut Subekti, pada umumnya paradigma masyarakat terhadap sampah yang
dihasilkan dari aktivitas rumah tangga atau industri adalah benda yang tidak lagi
diinginkan atau tidak bernilai ekonomis (Subekti,2010). Sesuai dengan filosofi
mendasar mengenai pengelolaan sampah dengan ketetapan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Menurut Akhtar dan Soetjipto pengetahuan,
sikap, dan keterampilan mengelola sampah rumah tangga untuk melakukan daur ulang
juga menjadi hal penting dalam pengelolaan sampah (Akhtar dan Soetjipto,2014).
Hal ini senada dengan pendapat Anwar N penerapan konsep 3R merupakan
penanaman peduli lingkungan yang dapat diartikan sebagai sikap sehari-hari dalam
pengurangan yang menimbulkan sampah. Dengan konsep ini mengelolah menjadi
bahan lain yang bermanfaat, misalnya mendaur ulang sampah menjadi kerajinan
ataupun pupuk kompos. (Anwar N, 2008)
perlu diterapkan di jenjang Pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi. Sebagai wujud peduli terhadap lingkungan.
Metode
Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah
dimulai dari meninjau secara langsung ke lokasi sekolah melalui survei lapangan.
Sosialisasi kepada siswa MTS Attahsiniyah tentang peduli lingkungan hidup, pelatihan
pemanfaatan sampah plastic menjadi kerajinan di MI Kadu pugur. Monitoring dan
evaluasi apakah kegiatan pelatihan ini sesuai dengan tujuan awal dan mencapai apa
yang diharapkan. Penelitian yang dilakukan mengenai pelatihan pengelolaan sampah di
MI dan MTS mulai dari 1-30 Agustus 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yaitu berupa suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati oleh orang-orang atau
(subjek) itu sendiri. (Arief furchan.1992). tipe data yang didapat berupa data deskripsi.
Pelaksanaan Kegiatan
pelaksanaan sebelum melakukan pelatihan kami mendatangi sekolah MTS
Attahsiniyah pada hari Rabu, sekitar pukul 08.00 WIB untuk sosialisasi masalah
lingkungan, yang sekarang terjadi di lingkungan masyarakat. Karena dengan cara
bersosialisasi tentang sampah bagaimana cara pemanfaatan dan pengelolaannya agar
sampah yang terbuang dapat dimanfaatkan Kembali. Dengan konsep 3R. anak-anak
sangat antusias dalam sosialisasi ini mereka mendengarkan dengan baik permasalah
dan cara penanggulangan sampah agar tidak menimbulkan masalah baru.
Gambar.1
Kegiatan sosilalisasi peduli lingkunagan dengan konsep 3R Pengelolaan di MTS Attasiniyah.
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun
Gambar.2
Kegiatan sosilalisasi peduli lingkunagan dengan konsep 3R Pengelolaan di MTS Attasiniyah.
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun
Kegiatan sosialisasi di MTS bertujuan agar anak dapat memahami bahayanya sampah di
masa yang akan datang. Dengan menjelaskan tentang bahaya sampah bagi kehidupan
dan menjelaskan tentang pengelolaan sampah melalui konsep 3R dimana anak sekarang
kurang peduli terhadap lingkungan baik lingkungan masyarakat atau lingkungan
sekolah.
.
Gambar.3
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik Menjajadi Kerajianan didampingi oleh ibu Eneng
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun
Gambar.4
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik Menjadi Kerajianan didampingi oleh ibu Eneng
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun
Setelah melakukan pemilahan sampah kertas, botol glass minuman, bekas kopi, lalu
satu Bersatu dibentuk menjadi bagian yang diinginkan dan apa yang mau dibuat dari
pemanfaatan sampah itu sendiri.
Gambar.5
Kegiatan hasil dari Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik Menjajadi Kerajianan didampingi oleh ibu Eneng
Sumber: WAG KKN Undrus Binangu
Seperti gambar 5 Mahasiswa, ibu Eneng dan Anak-anak dalam kegiatan pelatihan
pengelolaan ini menghasilkan suatu kerajinan dari bekas gelas botol menjadi keranjang
untuk minuman kemasan. Selama KKN di Desa Undrus Binangun Khususnya MI
Kadupugur dan MTS Attahsiniyah kegiatan ini dapat membantu penguraian sampah
agar tidak menimbulkan masalah dan merugikan banyak pihak, melalui konsep 3R
(Reduce, Reuse, Recycle.)
Gambar.6
Kegiatan wawancara Diruang tamu MI Kadupugur dengan Kepala Sekolah Bapak Engkos Rifa’i
Sumber: WA Grup dokumentasi KKN Undrus Binangun
Gambar.7
Kegiatan wawancara dengan OSIS MTS Attasiniyah sekaligus penanaman pohon sebagai aplikasi peduli lingkungan
Sumber: WA Grup dokumentasi KKN Undrus Binangun
Wawancara dengan salah satu Siswa MTS Attahsiniyah mengenai dampak yang
dirasakan setelah ikut sosialisasi tentang peduli lingkungan melalui prinsip 3R.
“dampak yang dirasakan dapat bertanggung jawab terhadap sampah, seperti
membuang sampah pada tempatnya, mencoba mendaur ulang Kembali sampah organic
menjadi kompos atau sampah plastik dibuat kerajinan sederhana” (Siswa,25/08/2022)
Gambar.8
Kegiatan wawancara dengan Guru Attasiniyah
Sumber: WA Grup dokumentasi KKN Undrus Binangun
Selain wawancara kepada siswa dan kepala sekolah mahasiswa juga mewawancarai ibu
guru baik di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah beliau mengatakan bahwa dampak
positif dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah yaitu “siswa
bertanggung jawab dari hal-hal kecil misalnya mulai merasa peduli terhadap
lingkungan membuang sampah pada tempatnya”
(Guru,25/08/2022)
Simpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
sosialisasi/pelatihan pengelolaan sampah yaitu dapat memberikan
pemahaman,menumbuhkan karakter anak terhadap kepedulian lingkungan agar siswa
dapat memilah jenis sampah organic dan anorganic dengan konsep tiga R sehingga
siswa bisa mengerti dan membuang sampah plastik sesuai dengan tempat sampah yang
disediakan, mendaur ulang Kembali sampah baik yang ada disekolah atau sampah
rumah tangga, melatih anak anak agar membuang sampah sesuai jenis sampahnya dan
memberi pengetahuan tentang peduli lingkungan.
Daftar Pustaka
Sunarsi Et Al., (2020) Pemanfaatan Sampah Plastik Untuk Kerajinan Rumah Tangga
Taman Belajar Kreatif Mekar Sari