Anda di halaman 1dari 10

Pastabiq : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Vol. 0, No. 0, Bulan, Tahun, pp. 00–00


ISSN 0000-0000 (print) | ISSN 0000-0000 (online)

JUDUL ARTIKEL
PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN
DI MI KADUPUGUR DAN MTS ATTAHSINIYAH
1
Muhaamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah*, 3Aris Fauzin
1
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
2
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
3
Institut Madani Nusantara, Sukabumi, Indonesia
*e-mail: muhamadhasanudinfasha@gmail.com, arisfau@gmail.com
Info Artikel Abstract
Kadupugur Hamlet is a hamlet located in Kadupugur Village, Kadudampit
Diajukan: 21 District. The majority of their livelihoods are farmers. There are several
September 2022 schools in this hamlet including MI Kadupugur and MTs Attahsiniyah which
Diterima: - are located not far from the village. The Waste Management Training
Diterbitkan: - Program is carried out in MI and MTs, this activity is the main fokos in the
social field because more plastic waste has the potential to pollute the
Keywords: environment and cause new problems both in the community or in the school
Training, waste environment. The target of this activity is students with the aim that they are
management, 3R more concerned with waste and be able to use waste with the 3R principle.
concept, protecting the (Reduce, Reuse, Recycle) Reduce limits to prevention due to waste, paying off
environment waste by pushing items that can be reused, for example eating using Misting
Kata Kunci: Plastic that can be reused, Reuce processes materials or materials that are
Pelatihan, Pengelolaan used so that waste does not cause environmental damage such as sorting
Sampah, Konsep 3R, Organic and non -organic waste so that it can be reused in accordance with
Menjaga Lingkungan the type of organic waste is used as compost and non -organic fertilizers as
crafts, while recycle ways to use waste that is already useless into other
materials. The impact that is resolved from this activity students are
responsible for waste in protecting the environment.
Abstrak
Dusun Kadupugur adalah dusun yang terletak di Desa Kadupugur
Kecamatan Kadudampit. Mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai
petani. Terdapat beberapa sekolah di dusun ini diantaranya MI kadupugur
dan MTS Attahsiniyah yang letaknya tidak jauh dari desa. Program
pelatihan pengelolaan sampah dilakukan di MI dan MTS, kegiatan ini
menjadi fokus utama bidang sosial karena semakin banyak sampah plastic
yang berpotensi mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah baru
baik di masyarakat atau di lingkungan sekolah. Sasaran dari kegiatan ini
adalah para siswa dengan tujuan agar mereka lebih peduli dengan sampah
dan dampak memanfaatkan sampah dengan prinsip 3R.
(Reduce,Reuse,recycle) Reduce membatasi pada pencegahan akibat
sampah, meminimalisasi limbah dengan mendorong barang yang dapat
digunakan Kembali contohnya makan menggunakan misting plastic yang
bisa digunakan Kembali, Reuse mengolah Kembali bahan atau material
yang sudah terpakai agar sampah tidak menyebabkan kerusakan
lingkungan seperti memilah sampah organic dan anorganic agar bisa
dimanfaatkan Kembali sesuai dengan jenis sampah kalua sampah organic
dijadikan pupuk kompos dan non organic dijadikan kerajinan, sedangkan
recycle cara mendaur sampah yang sudah tidak berguna menjadi bahan
lain. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini siswa jadi bertanggung
jawab terhadap sampah dalam menjaga lingkungan

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 1


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Pendahuluan
Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk pengabdian kepada Masyarakat melalui
pengamalan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan
Lembaga perguruan tinggi dan pemerintah. Secara praktis menggunakan pendekatan-
pendekatan bersistem dan multidisiplin. Begitupun juga pengabdian yang dilakukan di
Desa Undrus Binangun Kecamatan Kadudampit masih banyak permasalahan yang
belum menemukan solusi akurat. Berdasarkan hasil observasi selama satu bulan di desa
Undrus Binangun Khususnya MI dan Mts, ditemukan masih banyak permasalah yang
kompleks terutama masalah sampah.
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang memerlukan perhatian yang
serius. Dengan ketidak peduliannya anak dan masyarakat tentang bagaimana cara
menjaga lingkungan hidup, banyaknya masyarakat yang membuang sampah di jalan,
dipinggir kali yang menyebabkan tersumbatnya aliran air dan mengeluarkan bau tidak
sedap yang mengakibatkan mengganggu aktivitas dan menimbulkan wabah penyakit
baru. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini yaitu anak usia SD dan SMP karena mereka
merupakan generasi yang akan melanjutkan khalayak cara pengelolaan sampah yang
baik, mereka masih bisa diperbaiki cara pandang dan perilakunya terhadap kepedulian
kepada lingkungan.
Masalah yang timbul di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah diantaranya sering
membuang sampah dimana saja, kurangnya sosialisasi kepada anak didik, dan
kurangnya tempat pembuangan sampah, meskipun sudah ada tempat sampah dan
kurang beberapa guru yang melek terhadap bahaya sampah tapi belum memadai.
Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat memilah jenis sampah organic dan anorganic
dengan konsep tiga R sehingga siswa bisa mengerti dan membuang sampah plastik
sesuai dengan tempat sampah yang disediakan, mendaur ulang Kembali sampah baik
yang ada disekolah atau sampah rumah tangga, melatih anak anak agar membuang
sampah sesuai jenis sampahnya dan memberi pengetahuan tentang peduli lingkungan
hidup yang karena berkaitan dengan Kesehatan terutama sampah dan menjadikan
sampah menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Menurut Subekti, pada umumnya paradigma masyarakat terhadap sampah yang
dihasilkan dari aktivitas rumah tangga atau industri adalah benda yang tidak lagi
diinginkan atau tidak bernilai ekonomis (Subekti,2010). Sesuai dengan filosofi
mendasar mengenai pengelolaan sampah dengan ketetapan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Menurut Akhtar dan Soetjipto pengetahuan,
sikap, dan keterampilan mengelola sampah rumah tangga untuk melakukan daur ulang
juga menjadi hal penting dalam pengelolaan sampah (Akhtar dan Soetjipto,2014).
Hal ini senada dengan pendapat  Anwar N penerapan konsep 3R merupakan
penanaman peduli lingkungan yang dapat diartikan sebagai sikap sehari-hari dalam
pengurangan yang menimbulkan sampah. Dengan konsep ini mengelolah menjadi
bahan lain yang bermanfaat, misalnya mendaur ulang sampah menjadi kerajinan
ataupun pupuk kompos. (Anwar N, 2008)

Konsep Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle)


Proses pengelolaan sampah limbah yang membatasi pada pencegahan akibat sampah,
meminimalisasi limbah dengan mendorong barang yang dapat digunakan Kembali dan
barang yang dapat di komposisi secara biologi. Pelaksanaan pengelolaan sampah 3R
Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 2
Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

perlu diterapkan di jenjang Pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi. Sebagai wujud peduli terhadap lingkungan.

Prinsip Reduce (R1) 


Reduce merupakan upaya untuk mengurangi timbulan sampah di lingkungan
sekolah atau di masyarakat dengan cara merubah pola hidup konsumtif dengan
merubah kebiasaan buruk, sehingga harus mengadakan sosialisasi baik di lembaga
Pendidikan atau di masyarakat. Dengan demikian diperlukan kesadaran dan kemauan
untuk merubah perilaku tersebut. Menurut Suyoto (2008) Tindakan yang dapat
dilakukan berkaitan dengan program Reduce:
1) Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah besar
2) Gunakan Kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lain
3) Gunakan baterai yang dapat di charge Kembali
4) Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
5) Ubah pola makan (pola makan sehat: mengonsumsi makanan segar, kurangi
makan kaleng/instan)
6) Membeli barang dalam kemasan besar versus kemasan sachet membeli barang
dengan kemasan yang dapat didaur ulang (kertas, daun dan lain-lain)
7) Bawa kantong atau tas belanja sendiri Ketika berbelanja
8) Tolak penggunaan kantong plastic
9) Gunakan rantang untuk tempat membeli makanan

Prinsip Reuse (R2)


Reuse berarti mengolah Kembali bahan atau material yang sudah terpakai agar
sampah tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Seperti menggunakan botol bekas
minuman untuk dibuat lampion, bunga, atau bekas kopi dibuat karpet plastic, dompet
dan lain-lain.
Prinsip Reuse sebisa mungkin memilah sampah-sampah yang bisa digunakan Kembali
untuk menghindari barang-barang yang sekali pakai yang bisa kemungkinan
menimbulkan masalah baru, Menurut Suyoto (2008) Tindakan yang dapat dilakukan
berkaitan dengan Reuse adalah:
1) Pilih produk dengan pengemasan yang dapat didaur ulang
2) Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
3) Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
4) Plastic kresek digunakan untuk tempat sampah
5) Kaleng besar digunakan untuk pot bunga atau tempat sampah
6) Gelas atau botol plastic untuk pot bibit dan macam kerajinan
7) Bekas kemasan plastic tebal isi ulang diginkan sebagai tas
8) Styrofoam digunakan untuk alas pot atau lem
9) Potongan kain/baju bekas untuk lap, keset, dan lain-lain
10) Majalah atau buku untuk perpustakaan

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 3


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Prinsip Recycle (R3)


Recycle merupakan cara mendaur sampah yang sudah tidak berguna menjadi bahan
lain setelah melalui proses pengolahan seperti mengolah plastic/botol bekas menjadi
biji plastic untuk dijadikan ember, pot dan alian-lain. Menurut Suyoto (2008) Tindakan
yang dapat dilakukan berkaitan dengan program Recycle adalah:
1) Mengubah sampah plastic menjadi souvenir
2) Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos
3) Mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau mainan miniatur

Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengelolaan sampah perlu dilakukan


secara berkelanjutan agar sampah tidak mubazir atau menyebabkan permasalahan
baru serta perlu adanya sosialisasi pengelolaan sampai baik dimasyarakat maupun di
lembaga Pendidikan dengan konsep 3R sehingga dapat dimanfaatkan kembali sampah
yang tidak berguna menjadi berguna seperti sampah plastic yang membutuhkan 10-12
tahun bisa terurai jika dimanfaatkan Kembali bisa dijadikan bahan kerajinan dan bisa
mengurangi sampah serta perlu adanya bank sampah untuk penampungan agar siswa
dan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

Metode
Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah
dimulai dari meninjau secara langsung ke lokasi sekolah melalui survei lapangan.
Sosialisasi kepada siswa MTS Attahsiniyah tentang peduli lingkungan hidup, pelatihan
pemanfaatan sampah plastic menjadi kerajinan di MI Kadu pugur. Monitoring dan
evaluasi apakah kegiatan pelatihan ini sesuai dengan tujuan awal dan mencapai apa
yang diharapkan. Penelitian yang dilakukan mengenai pelatihan pengelolaan sampah di
MI dan MTS mulai dari 1-30 Agustus 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yaitu berupa suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati oleh orang-orang atau
(subjek) itu sendiri. (Arief furchan.1992). tipe data yang didapat berupa data deskripsi.

Pelaksanaan Kegiatan
pelaksanaan sebelum melakukan pelatihan kami mendatangi sekolah MTS
Attahsiniyah pada hari Rabu, sekitar pukul 08.00 WIB untuk sosialisasi masalah
lingkungan, yang sekarang terjadi di lingkungan masyarakat. Karena dengan cara
bersosialisasi tentang sampah bagaimana cara pemanfaatan dan pengelolaannya agar
sampah yang terbuang dapat dimanfaatkan Kembali. Dengan konsep 3R. anak-anak
sangat antusias dalam sosialisasi ini mereka mendengarkan dengan baik permasalah
dan cara penanggulangan sampah agar tidak menimbulkan masalah baru.

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 4


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Gambar.1
Kegiatan sosilalisasi peduli lingkunagan dengan konsep 3R Pengelolaan di MTS Attasiniyah.
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun

Gambar.2
Kegiatan sosilalisasi peduli lingkunagan dengan konsep 3R Pengelolaan di MTS Attasiniyah.
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun

Kegiatan sosialisasi di MTS bertujuan agar anak dapat memahami bahayanya sampah di
masa yang akan datang. Dengan menjelaskan tentang bahaya sampah bagi kehidupan
dan menjelaskan tentang pengelolaan sampah melalui konsep 3R dimana anak sekarang
kurang peduli terhadap lingkungan baik lingkungan masyarakat atau lingkungan
sekolah.
.

Gambar.3
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik Menjajadi Kerajianan didampingi oleh ibu Eneng
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 5


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Setelah kegiatan Sosialisasi di MTS Attahsiniyah keesokan harinya Mahasiswa


bersosialisasi ke MI Kadupugur untuk merealisasikan program Mahasiswa, karena guru
disini sudah ada yang mengerti tentang sampah dan bagaimana cara mengelolanya.
Dimulai dari memilah sampah organic dan anorganic dan dipisah lagi sampai botol
kemasan sama plastik bekas jajanan. Biasanya pelatihan ini dilakukan setiap jam
istirahat sekitar pukul 09.45-10.15 sambil memanfaatkan waktu senggang guru dan
anak didik.

Gambar.4
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik Menjadi Kerajianan didampingi oleh ibu Eneng
Sumber: WAG KKN Undrus Binangun

Setelah melakukan pemilahan sampah kertas, botol glass minuman, bekas kopi, lalu
satu Bersatu dibentuk menjadi bagian yang diinginkan dan apa yang mau dibuat dari
pemanfaatan sampah itu sendiri.

Gambar.5
Kegiatan hasil dari Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik Menjajadi Kerajianan didampingi oleh ibu Eneng
Sumber: WAG KKN Undrus Binangu

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 6


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Seperti gambar 5 Mahasiswa, ibu Eneng dan Anak-anak dalam kegiatan pelatihan
pengelolaan ini menghasilkan suatu kerajinan dari bekas gelas botol menjadi keranjang
untuk minuman kemasan. Selama KKN di Desa Undrus Binangun Khususnya MI
Kadupugur dan MTS Attahsiniyah kegiatan ini dapat membantu penguraian sampah
agar tidak menimbulkan masalah dan merugikan banyak pihak, melalui konsep 3R
(Reduce, Reuse, Recycle.)

Hasil dan Pembahasan


Dari hasil observasi lapangan, wawancara kepada guru dan kepala sekolah
tentang kepedulian anak terhadap lingkungan, di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah.
“Dampak kegiatan ini sangat besar, selain lingkungan bersih, anak-anak mulai
bertanggung jawab, disiplin, dan peduli lingkungan sekitar baik lingkungan sekolah
atau lingkungan keluarga” (Bapak Engkos Rifa’i, 21/08/2022)

Gambar.6
Kegiatan wawancara Diruang tamu MI Kadupugur dengan Kepala Sekolah Bapak Engkos Rifa’i
Sumber: WA Grup dokumentasi KKN Undrus Binangun

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 7


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Gambar.7
Kegiatan wawancara dengan OSIS MTS Attasiniyah sekaligus penanaman pohon sebagai aplikasi peduli lingkungan
Sumber: WA Grup dokumentasi KKN Undrus Binangun

Wawancara dengan salah satu Siswa MTS Attahsiniyah mengenai dampak yang
dirasakan setelah ikut sosialisasi tentang peduli lingkungan melalui prinsip 3R.
“dampak yang dirasakan dapat bertanggung jawab terhadap sampah, seperti
membuang sampah pada tempatnya, mencoba mendaur ulang Kembali sampah organic
menjadi kompos atau sampah plastik dibuat kerajinan sederhana” (Siswa,25/08/2022)

Gambar.8
Kegiatan wawancara dengan Guru Attasiniyah
Sumber: WA Grup dokumentasi KKN Undrus Binangun

Selain wawancara kepada siswa dan kepala sekolah mahasiswa juga mewawancarai ibu
guru baik di MI Kadupugur dan MTS Attahsiniyah beliau mengatakan bahwa dampak
positif dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah yaitu “siswa
bertanggung jawab dari hal-hal kecil misalnya mulai merasa peduli terhadap
lingkungan membuang sampah pada tempatnya”
(Guru,25/08/2022)

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 8


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi


dan pelatihan pengelolaan sampah dengan konsep 3R. pelatihan tersebut menghasilkan
dampak positif terutama meningkatkan kepedulian anak terhadap sampah dan dapat
memanfaatkan Kembali sampah yang membutuhkan penguraian yang lama sehingga
mengurangi masalah yang selama ini timbul. Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Asithi Tabran Lando yang mengatakan bahwa perbaikan tingkah laku
yang timbul di lingkungan sekolah berupa sampah organik dan sampah non organic
dapat diubah menjadi pupuk kompos dan bernilai ekonomi. (Asithi Tabran Lando,2019)

Sunarsi juga menjelaskan pengelolaan sampah terutama sampah plastik dapat


diolah menjadi tas dan pernak-pernik hiasan disamping itu pemerintah desa harus
menyediakan tempat pembuangan sampah yang terpilah antara sampah organic dan
anorganic, memberlakukan larangan buang sampah disungai, melakukan pelatihan
pengelolaan sampah agar masyarakat lebih terampil. (Sunarsi,2020). Mochamad
Tamyiz juga menjelaskan pelatihan dengan metode pemilahan sampah dapat
meningkatkan pengetahuan dalam memilah sampah organic dan anorganic,
meningkatkan pemahaman peserta pelatihan. (Mochamad Tamyiz,2018)

Budi Setyaningrum juga mengatakan pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse,


recycle) akan menumbuhkan karakter peduli lingkungan dengan cara penggatian
barang seperi plastic/kresek diganti dengan keranjang agar mengurangi penggunaan
plastik, menggunakan Kembali bekas sampah dan pemanfaatan Kembali sampah baik
dibuat kerajinan atau dibuat dalam jenis yang sama. (Budi Setian,2018)

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan sosialisasi dan pelatihan


pengelolaan sampah yaitu dapat memberikan pemahaman,menumbuhkan karakter
anak terhadap kepedulian lingkungan agar siswa dapat memilah jenis sampah organic
dan anorganic dengan konsep tiga R sehingga siswa bisa mengerti dan membuang
sampah plastik sesuai dengan tempat sampah yang disediakan, mendaur ulang Kembali
sampah baik yang ada disekolah atau sampah rumah tangga, melatih anak anak agar
membuang sampah sesuai jenis sampahnya dan memberi pengetahuan tentang peduli
lingkungan. Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah berasal dari siswa yang
rendahnya peduli terhadap lingkungan, kurangnya sosialisasi dari guru tentang
pemanfaatan sampah dan kurangnya tempat sampah yang disediakan oleh sekolah.

Simpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
sosialisasi/pelatihan pengelolaan sampah yaitu dapat memberikan
pemahaman,menumbuhkan karakter anak terhadap kepedulian lingkungan agar siswa
dapat memilah jenis sampah organic dan anorganic dengan konsep tiga R sehingga
siswa bisa mengerti dan membuang sampah plastik sesuai dengan tempat sampah yang
disediakan, mendaur ulang Kembali sampah baik yang ada disekolah atau sampah
rumah tangga, melatih anak anak agar membuang sampah sesuai jenis sampahnya dan
memberi pengetahuan tentang peduli lingkungan.

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 9


Pelatihan Pengeloaan Sampah
1
Muhamad Hasanudin*, 2Moch.Chikal Fiqriansyah,

Daftar Pustaka
Sunarsi Et Al., (2020) Pemanfaatan Sampah Plastik Untuk Kerajinan Rumah Tangga
Taman Belajar Kreatif Mekar Sari

Koestomo, N.D. Pengelolaan Sampah


Diana et al., (2017) Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk Kerajinan Tangan
Bernilai Ekonomis Bagi Remaja Putus Sekolah
Kahfi, (2017) Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah
Luh Putu Juniartini Tim Fasilitator Lapangan SNVT PUPR, n.d.Pengelolaan Sampah Dari
Lingkup Terkecil dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai Bentuk Tindakan Peduli
Lingkungan
Biologi et al., n.d. Efektivitas Proses Pengomposan Sampah Daun Dengan Tiga Sumber
Aktivator Berbeda
Asteria & Heruman, n.d. Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat DiTasikmalaya (Bank Sampah (Waste Banks) AsAn Alternative
Of Community-Based Waste Management Strategy In Tasikmalaya)
Minat et al., (2022) Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial Dan Humaniora
Budi Setianingrum, (2018) Pengelolaan Sampah Dengan Pola 3 R Untuk Memperoleh
Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat
Agus et al., (2019) 3R: Suatu Alternatif Pengolahan Sampah Rumah Tangga
Tamyiz et al., (2018) Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Desa
Kedungsumur, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo

Pastabiq: Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 10

Anda mungkin juga menyukai