PENDAHULUAN
Ada banyak hal menarik yang dapat diteliti lebih lanjut dari fenomena ini. Kesadaran dari
masing – masing pribadi sangat ditekankan untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekolah yang
sudah dianggap sebagai rumah sendiri. Selain itu, penulis mempunyai motivasi untuk mengukur
seberapa jauh keinginan warga SMAN 12 MAKASSAR dalam mengolah sampah-sampah
tersebut, dan juga, dapatkah warga sekolah membangun sikap peduli terhadap kebersihan
lingkungan SMAN 12 MAKASSAR?
Di zaman sekarang ini, fenomena global warming sangat mewabah di seluruh belahan dunia.
Gejala alam yang merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi
ini mengharuskan setiap manusia untuk lebih mencintai lingkungan. Sebetulnya bentuk cinta
manusia terhadap lingkungan dapat dilakukan dalam berbagai hal. Sebagai contoh, langkah
pemerintah yang mewajibkan warga negara untuk menanam paling sedikit satu pohon di setiap
rumah. Sebagai sekolah yang mengutamakan kualitas yang tidak semata – mata hanya
1
mementingkan prestasi akademik, SMAN 12 MAKASSAR sudah sepatutnya mendukung
kebersihan lingkungan dan ikut berpartisipasi dalam mewujudkan motto “Save the Earth “.
Tidak dapat disangkal bahwa sampah adalah konsekuensi kehidupan, yang sering menimbulkan
masalah, dan jumlahnya akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah individu
dan ragam aktivitasnya. Oleh sebab itu, penulis tertarik dengan konsep pengolahan sampah
sebagai wujud pemahaman bahwa sampah dipandang sebagai sumber daya. Tentu saja hal ini
hanya dapat terwujud jika individu merubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengola
sampah. Konsep ini terutama perlu diperkenalkan lebih luas bagi generasi muda seperti siswa-
siswi SMAN 12 MAKASSAR
Dengan demikian, adakah upaya warga sekolah untuk berpartisipasi secara aktif dalam
mewujudkan rasa cinta terhadap lingkungan terutama lingkungan sekolah SMAN 12
MAKASSAR. Pertanyaan inilah yang medasari ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pengolahan Sampah terhadap Sikap Kepedulian Warga SMAN 12
MAKASSAR”
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
• Jelaskan beberapa metode pengolahan sampah?
• Apa saja dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh warga SMAN 12 MAKASSAR
sebagai akibat dari pengolahan sampah?
• Apakah metode pengolahan sampah dapat meningkatkan sikap peduli warga SMAN 12
MAKASSAR terhadap kebersihan lingkungan sekolah?
2
4.Untuk membantu sekolah dalam hal kebersihan lingkungan.
5.Bagi Kepala Sekolah SMAN 12 MAKASSAR
6.Untuk menyadarkan bahwa sampah merupakan hal yang cukup penting didalam sebuah
sekolah bukan hanya sebuah barang tidak berharga.
7.Untuk membantu atau mendorong siswa-siswi SMAN 12 MAKASSAR untuk lebih
memperhatikan sampah khususnya dilingkungan sekolah.
8.Untuk dapat membantu dan mengarahkan siswa-siswi dalam pengolahan dengan cara
memberikan informasi mengenai pengolahan sampah.
9.Bagi Karyawan sekolah bidang kebersihan untuk memotivasi dalam mengolah sampah menjadi
sesuatu yang lebih berguna.
10.Agar dapat menambah penghasilan dari hasil pengolahan sampah.
11.Agar lingkungan sekolah menjadi bersih dan sampah yang ada tidak terlalu menumpuk.
12.Agar pemandangan sekolah menjadi lebih indah dan asri.
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup dalam penelitian ini, maka penulis membatasi
permasalahan tersebut pada:
A. Objek
a) fakta bahwa ada banyak jumlah sekolah menengah di Makassar, maka dalam penelitian ini
penulis hanya menggunakan warga SMAN 12 MAKASSAR sebagai objek penelitian.
b) Penulis mengelompokkan objek penelitian yang merupakan warga SMAN 12 MAKASSAR
1yang secara keseluruhan berjumlah 100 individu berdasarkan peran dan kedudukan yang terdiri
dari 95 siswa, 3 guru, dan 2 karyawan.
B. Jenis kegiatan
a) Suatu hal yang tidak mungkin bagi penulis untuk meneliti semua jenis pengolahan sampah
yang dilakukuan oleh warga SMAN 12 MAKASSAR sebagai bentuk kepedulian mereka
terhadap lingkungan, maka dalam penelitiaan ini penulis membatasinya dengan mengamati
secara objektif kebiasaan membuang sampah warga SMAN 12 MAKASSAR dari segi
pengelompokkan sampah organik dan non-organik
b) Data penelitiaan yang digunakan merupakan hasil penelitian penulis dengan melakukan
pengamatan objektif terhadap kebiasaan warga SMAN 12 MAKASSAR dalam membuang
sampah di lingkungan sekolah dan juga melalui studi pustaka, sistem wawancara dan angket
yang dilakukan kepada objek penelitian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sikap Kepedulian Masyarakat terhadap Kebersihan Lingkungan
Baru-baru ini masalah sampah sangat memprihatinkan banyak kalangan. Tidak hanya
masyarakat umum saja yang merasakannya tetapi pemerintah pun turut menikmatinya. Untuk
membina kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah, pemerintah pun sudah
membuat Undang-Undang no. 4 tahun 1982 pasal 2 ayat 1 tentang Pokok-Pokok Pengolahan
Lingkungan Hidup. Undang-Undang itu berbunyi bahwa barang siapa merusak dan mencemari
lingkungan harus memikul tanggung jawab dan kewajiban membayar ganti rugi.
Tidak hanya membuat Undang-Undang, ada beberapa bentuk kepedulian yang sampai saat ini
dapat kita ketahui yaitu Gerakan Ramah Lingkungan yang dicanangkan Pemerintah Kota
Makassar Gerakan itu mewajibkan setiap kelurahan menyiapkan dua tempat percontohan “ramah
lingkungan”, dan melaksanakan program Tri Bina. Namun, semua itu tidak dapat berjalan baik
karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Oleh karena itu untuk membina
kesadaran masyarakat, ada beberapa cara antara lain dengan mencanangkan dan menjalankan
program 3R, masyarakat harus terlibat dalam kegiatan mendaur ulang sampah yang masih
memiliki nilai ekonomi secara mandiri, mengurangi penggunaan barang yang tidak seharusnya
dengan mempromosikan penggunaan tas belanja dan pengurangan bahan yang dapat
menimbulkan sampah, memberikan penyuluhan dan pendidikan secara terencana, peran media
yang harus dioptimalkan, peraturan tentang sampah dan penegakannya, dan masuk dalam
kurikulum pendidikan.
Dua puluh sekolah dasar di Makassar akan mendapat bantuan masing-masing senilai Rp 300
ribu. Dana itu berasal dari program tanggung jawab sosial atau CSR PT Indofood. Sekolah yang
sudah dibantu harus memanfaatkan uang itu untuk mengelola sampah di sekolah masing-masing
jadi bernilai ekonomis. Setidaknya, sekolah-sekolah itu sudah memisahkan sampah organik dan
anorganik. Sampah anorganik itu dapat dijual lagi. Sementara, sampah organik dapat dijadikan
pupuk kompos. Nama program adalah “Bank Sampah”. Sesuai dengan namanya, pelajar harus
menabung dalam bentuk sampah yang telah dikelompokkan sesuai jenisnya.
Sampah dan pupuk yang sudah ditabung pelajar itu akan dijual. Uangnya akan digunakan untuk
kepentingan sekolah. Pemerintah membidik pelajar di sekolah dasar sebagai tahap awal program
ini. Tujuannya, selain menumbuhkan kreatifitas, juga agar pelajar kian peduli dan cinta dengan
lingkungan sedari dini.
5
6
2.2 HIPOTESIS
Penulis menduga dengan memberikan pengetahuan tentang metode dan manfaat pengolahan
sampah kepada warga SMAN 12 MAKASSAR dapat meningkatkan sikap kepedulian individu
terhadap kebersihan lingkungan.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada karya ilmiah ini adalah studi pustaka,
metode angket dan metode wawancara.
Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh penulis makalah guna menganalisis masalah. Tujuan
dari studi pustaka ini adalah untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan dalam proses
pengerjaan dan metode untuk menyelesaikan penelitian. Pada tahap ini penulis mengumpulkan
berbagai arsip, data serta teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam berbagai
Studi pustaka mempunyai tiga fungsi yang penting. Pertama, memberikan gambaran tentang
topik masalah kepada pembaca; kedua, meyakinkan pembaca bahwa penulis mengetahui banyak
hal tentang topik masalah yang sedang diteliti; ketiga, mengembangkan wawasan tentang bidang
studi yang diteliti. Sedangkan urutan kutipan (citation) dapat dilakukan dengan tiga cara.
Pertama, dimulai dari hasil penelitian atau pustaka yang paling jauh hubungannya (most distantly
related) ke hasil peneletian atau pustaka yang paling dekat hubungannya (most closely related);
masing kelompok ditulis secara kronologis atau dari umum ke khusus (Weissberg & Buker,
1990: 41-45)
8
B. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan
kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Metode angket memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Kelebihan dari metode angket adalah:
• Praktis karena dalam waktu singkat banyak data yang diperoleh meskipun tempatnya
berjauhan.
• Ekonomis, terutama dari segi tenaga.
• Responden dapat menjawab dengan terbuka atau leluasa (tidak terpengaruh dengan orang lain).
• Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
• Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
• Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing – masing dan menurut waktu
senggang responden.
• Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas jujur dan tidak malu – malu menjawab.
• Dapat dibuat terstandar sehinga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar –
benar sama.
Sedangkan kelemahan dari metode ini, yaitu:
• Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, tidak bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut.
• Pertanyaan dalam angket biasanya bersifat agak kaku, tidak kondisional dan tidak komunikatif.
• Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati atau
tidak terjawab.
• Sukar dicari validitasnya.
• Walaupun dibuat anonym, kadang – kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban
yang tidak betul atau tidak jujur.
• Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
• Waktu pengembaliannya tidak bersamaan, bahkan terkadang ada yang terlalu lama sehingga
terlambat.
Dipandang dari cara menjawabnya, maka angket dibedakan menjadi dua:
1. Kuisioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan
kalimat sendiri.
9
2. Kuisioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya melilih.
Dilihat dari bentuk jawaban, penulis menetapkan untuk menggunakan teknik angket tertutup.
Dalam angket tertutup tersebut, pertanyaan diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan
jawaban – jawaban yang telah penulis sediakan dan disesuaikan dengan pertanyaannya.
C. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam daripada
metode angket. Tujuan dari metode wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran yang lebih
lengkap dan jelas mengenai permasalahan yang dibahas dalam topik penelitian.
10
B. Prasana
Dalam penelitian ini, narasumber yang diperlukan adalah referensi pengetahuan bersumber dari
internet, buku, dan juga pihak-pihak yang terkait dalam bidang penelitian ini.
11
3.4 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
A. Keuntungan – keuntungan
1.Menumbuhkan kesadaran para siswa SMAN 12 MAKASSAR mengenai kebersihan
lingkungan sekolah
2. Penelitian ini dapat memberi manfaat kepada banyak orang
3. Mengedepankan kebersamaan siswa antar generasi
B. Kemungkinan kerugian
Penelitian ini membutuhkan komitmen yang berujung kepada lamanya proses penelitian.
A. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dalam rentan waktu bulan Januari s.d Maret 2023.Penelitian
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
B. Tempat
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMAN 12 MAKASSAR
12
3.6 RENCANA BIAYA PENELITIAN
3.7 LAMPIRAN
Rancangan Angket
2. Kalau ya, apakah anda pernah merasakan efek negatif dari perbuatan tersebut?
a. Ya, sebagai dampaknya lingkungan sekitar tampak kotor.
b. Ya, sebagai akibatnya lingkungan sekitar sering terkena banjir.
c. Tidak
3. Pernahkah anda berpikir untuk mengolah sampah rumah tangga di lingkungan sekolah anda?
a. Ya
b. Ada tapi malas
c. Tidak sama sekali
4. Menurut anda, perlukah kegiatan atau ekstrakulikuler daur ulang, guna mengolah sampah di
lingkungan sekolah?
a. Tentu saja, karena mengolah sampah dapat membangun kreatifitas siswa-siswi SMAN 12
MAKASSAR
b. Tentu saja, karena mengolah sampah dapat membangun sikap kepedulian siswa-siswi terhadap
kebersihan lingkungan.
c. Tidak, karena mengolah sampah tidak memberi manfaat yang berarti.
5. Bagaimana menurut anda, tingkat kepedulian warga SMAN 12 MAKASSAR ini terhadap
lingkungan sekolah mereka?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Buruk
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Demikianlah rencana penelitian ini penulis lakukan beserta anggaran dananya. Penulis berharap
agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik sehingga hasil yang diperoleh dapat memberikan
manfaat yang baik pula bagi semua pihak. Oleh sebab itu, penulis sangat berharap bantuan dan
dukungan dari semua pihak terkait.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau hal – hal dalam proposal ini
yang kurang berkenaan di hati Bapak/ Ibu. Atas perhatian dan kesediaannya untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini, penulis ucapkan terima kasih.
14
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://cetak.bangkapos.com/tbangka/read/21278.html
http://infokito.wordpress.com/2008/02/22/pabrik-pengolahan-sampah-di-prabumulih-siap-
operasi/
http://kominfo.Makassar.go.id/?nmodul=berita&bhsnyo=id&bid=317
15