NIM : 121460106
PRODI : Teknik Perkeretaapian
TPB : 25
IDE TULISAN
Topik : Kebersihan.
Tema : Dampak Sampah Terhadap Lingkungan.
Judul : Kegiatan Rubbish dalam menjaga kebersihan di lingkungan SMAN Purwodadi.
PETA BERPIKIR
Pendahuluan
- Menjaga Kebersihan
- Dampak Sampah bagi Lingkungan
Landasan Teori
Kebersihan
Lingkungan SMAN
Purwodadi - Pengertian Sampah
- Pengelolaan
Solusi
Kebersihan merupakan suatu hal yang wajib kita jaga dalam lingkungan sekitar demi
tercapainya kehidupan yang sehat dan nyaman. Dalam mencapai kehidupan yang sehat dan
nyaman kita harus memiliki kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Kebersihan
lingkungan dapat di jaga dengan kesadaran siswa-siswi untuk membuang sampah pada
tempatnya dan juga kesadaran warga sekolah dengan adanya piket umum, piket kelas, dan piket
lingkungan sekolah. Oleh karena itu upaya sekolah untuk menanggulangi masalah sampah
yang terjadi di setiap sudut halaman sekolah adalah dengan terbentuknya komunitas Rubish.
Rubish merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan maupun warga sekolah.
Pada kegiatan Rubbish ini sampah di kelompokkan menjadi tiga jenis yaitu, diantaranya
anorganik yaitu sampah plastik, sisa bungkus makanan atau minuman, cara mengolah sampah
plastik tersebut sedikit sulit karena bukan jenis sampah yang mudah terurai. Anorganik yaitu
sampah dedaunan, tisu atau mudah terurai, cara mengolah sampah tersebut dapat dilakukan
dengan menimbun dedaunan sehingga sampah tersebut terurai dan menjadi pupuk organik.
Sampah kering yaitu kerda, kardus, dan sejenisnya, cara mengolahnya dapat dijual kepada
pengepul dan sebagian dapat dibuat menjadi barang yang bermanfaat dan dapat di jual. Pada
karya tulis kali ini kita dapat merumuskan masalah-masalah ekosistem daratan dalam menjaga
kebersihan lingkungan, dan berapa persen siswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan Ekskul
Rubbish di SMAN Purwodadi.
Sampah adalah barang yang tidak disenangi lagi dan sudah tidak bisa digunakan
sehingga harus dibuang, yang mana sampah tersebut tidak terjadi dengan sendirinya.
Namun sampah yang dibuang tersebut berasal dari kegiatan manusia. Supaya
mengurangi dampak negatif dari pembuangan sampah agar tidak mencemari
lingkungan, maka kita harus mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat bagi kita.
Kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang
dipandang tidak digunakan,tidak dipakai,tidak disenangi,atau harus di
buang,sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup.
(Zulkifli, 2014). [2]
Dalam mengolah sampah harus memiliki kesadaran atas lingkungan dan
memiliki rasa keinginan yang kuat dalam pengolahan sampah agar menjadi barang yang
berguna dan bernilai jual,contoh hasil karya dari sampah plastik. Berikut cara
pengelolaan sampah diantaranya : [3]
1) Pengumpulan atau mencari sampah sampah yang sudah tidak di gunakan di
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
2) Sampah di kumpulkan di tempat yang sudah di sediakan oleh pihak sekolahan.
3) Pengelompokan sampah Organik dan Non-organik
4) Tahap pemusnahan.
a) Sanitary landfill merupakan salah satu sistem eliminasi yang diwujudkan
dengan penumpukan sampah dan tanah lapis demi lapis.
b) Pembekaran sampah.
c) Pemendaman sampah yang sudah dibakar agar menjadi pupuk kompos.
d) Sampah plastik yang di pisahkan di olah menjadi barang barang berguna
dan dapat di jual kembali.
Berdasarkan tabel nomor 1 menunjukkan jumlah peminat dari ekskul Rubbish ini hanya
sekitar 11,6% dari keseluruhan siswa yang ada di SMAN Purwodadi. Penyebab rendahnya
minat siswa terhadap ekskul ini yaitu dikarenakan keinginan siswa memilih kegiatan lain,
sarana dan prasarana serta faktor dari teman mereka sendiri.
Berdasarkan tabel nomor 2 menunjukkan jumlah penyuka dari ekskul Rubbish ini
sangat banyak dibandingkan dengan dari peminat ekskul ini yaitu 50% dari keseluruhan siswa
yang ada di SMAN Purwodadi. Hal ini dikarenakan ekskul Rubbish mengajarkan siswa siswi
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, Sehingga banyak penyuka dari ekskul ini.
Berdasarkan tabel nomor 3 menunjukkan 39% siswa-siswi yang tidak setuju karena
mereka pikir kebersihan lingkungan sekitar tidak penting. Maka kami ingin siswa/siswi
meningkatkan sikap kesadaran untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Kegiatan
Rubbish masih belum banyak peminatnya, bahkan mereka menganggap kegiatan Rubbish ini
kegiatan yang kotor atau jorok. Hal ini menyebabkan kegiatan Rubbish kalah saing dengan
kegiatan lainnya.
A. Temuan Penelitian
Temuan penelitian yang di maksud pada penelitian ini adalah menyampaikan
dan mengungkapkan data hasil dari penelitian, setelah melakukan observasi dan
wawancara di SMAN Purwodadi.
1. Jenis Sampah dan contoh pengolahannya
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2019 dapat
ditemukan bahwa terdapat berbagai macam sampah yang ada dalam lingkungan SMAN
Purwodadi yaitu : Sampah organik dan Sampah Non-organik.
2. Bagaimana cara cara mengolah sampah
Bagaimana cara kita mengolah sampah dengan baik dan bijak sangat penting
karena dapat menyelamatkan lingkungan kita untuk kedepannya hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara,
a) Kita harus dapat mendaur ulang atas sampah anorganik yang telah kita gunakan.
b) Bagaimana cara kita memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos
atau organik.
c) Kita harus tahu macam macam sampah dan dapat membuangnya dengan
membedakan tempat sehingga lebih mudah dalam pemanfaatannya.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada salah satu pengrajin
bahwa dalam mengolah sampah harus memiliki kesadaran atas lingkungan dan
memiliki rasa keinginan yang kuat dalam pengolahan sampah agar menjadi
barang yang berguna dan bernilai jual,contoh hasil karya dari sampah plastik
3. Faktor yang Mempengaruhi banyaknya sampah yang ada.
Berdasarkan pengamatan seorang peneliti, menemukan banyaknya jumlah sampah
yang ada dalam SMAN Purwodadi di karenakan :
a) Banyaknya Siswa-Siswi SMAN Purwodadi
Semakin banyaknya Siswa/i yang ada dengan aktifitas yang beragam
tentu hal ini menjadi pengaruh bagi lingkungan, karena sampah yang
menumpuk terlalu banyak dan sedangkan tempat ataupun ruang untuk
menampungnya sedikit.
b) Sistem pembuangan sampah atau penampungan
Pada masa saat ini sudah banyak dijumpai truk truk guna membuang
atau menampung sampah plastic yang tentunya ini lebih efisien dibanding hanya
dengan menggunakan alat tradisional
c) Jenis sampah yang beragam
Semakin majunya perkembangan zaman dan beragamnya kebutuhan
masyarakat sehingga semakin kompleks jenis sampah yang ada di tengah
masyarakat
d) Kebiasaan Siswa-Siswi SMAN Purwodadi
Kebiasaan yang ada di tengah Siswa/i seperti makanan, mengganti
pakaian dan keperluan lainnya menyebabkan banyaknya sampah baru seperti
sampah makanan atau jajanan kantin.
e) Faktor waktu
Menurut jumlahnya sampah tentu memiliki perbedaan waktu yakni
seberapa banyak sampah yang dibuang pada hari-hari sekolah tentu lebih
banyak dibanding sampah yang dibuang pada kegiatan di luar sekolah.
f) Faktor pergantian musim
Pada saat musim panas atau kemarau akan banyak sekali ditemukan
sampah jenis daun daunan yang kering bertebaran di mana mana, sedangkan
saat musim hujan akan banyak sampah basah yang menyangkut pada selokan
atau menggenang halaman sekolahan
g) Dampak buruk bagi masyarakat
Dampak buruk yang terjadi dalam masyarakat jika terdapat banyak
sampah yang menumpuk diantaranya,
1) Pembuangan yang sembarangan pada saluran air menyebabkan saluran
terganggu yang dapat menyebabkan beberapa masalah dan atau bencana
banjir di lingkungan sekolah.
2) Membakar sampah dapat menimbulkan polusi udara, akibatnya udara
sekitar menjadi kotor, dan aktivitas belajar menjadi terganggu.
3) Pembusukan sampah yang sudah lama menumpuk menimbulkan bau
bau yang tidak enak dan mengganggu kenyaman Ssiswa-siswi saat
belajar atau beraktifitas.
h) Dampak dalam kesehatan
1) Sampah dapat pula berakibat buruk pada kesehatan yaitu gangguan pada
tubuh seperti sesak nafas yang berasal dari pembakaran sampah atau
gangguan seperti insomnia, stress dan lain lain.
2) Timbulnya keresahan masyarakat akibat penyakit dbd atau demam
berdarah dengue dikarenakan banyaknya sampah yang menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk.
3) Sampah akan menjadi sarang tikus, ular, kecoa dan cacing dan
sebagainya.
Secara keseluruhan hanya 25% warga sekolah SMAN Purwodadi yang sadar
dan peduli akan lingkungan dan dapat mengolah sampah dengan baik dan
menjadikannya sesuatu yang berharga, sisanya masih saja melakukan hal yang
mencemari lingkungan dan mengganggu keselarasan lingkungan sehingga
keberlangsungan belajar dan aktivitas kedepan terganggu.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya edukasi di tengah warga SMAN
Purwodadi mengenai bagaimana cara mengolah sampah dengan baik, apa saja jenis
sampah yang ada, dan kepekaan warga sekolah terhadap bahayanya sampah bagi
keberlangsungan belajar dan aktivitas kedepannya jika kita tidak memulai dengan sadar
akan hal tersebut, mulai menggunakan barang yang ramah lingkungan dan tidak
sembarang dalam membuang sampah.
BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil pembahasan terhadap pengaruh dalam pemanfaatan
sampah untuk keberlangsungan hidup ini, Sampah adalah sesuatu yang sudah selesai
digunakan dan atau sudah tidak lagi terpakai akibat rusak, robek, habis dan lain
sebagainya. Namun jika kita tidak dapat mengolahnya dengan baik maka sampah hanya
akan mencemari lingkungan , merusak ke estetika lingkungan, yang menyebabkan tidak
nyaman saat belajar di sekolahan.
Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan SMAN Purwodadi adalah siswa-
siswi SMAN Purwodadi masih belum dapat memahami dan membedakan jenis sampah
yang ada sehingga dalam pengolahannya juga terkendala karena sampah masih belum
terpisah pisah sesuai jenis dan memakan waktu cukup banyak jika ingin siap diolah
Kembali.
Jika sampah tidak di kelolah dengan baik dapat menyebabkan dampak buruk
bagi lingkungan sekitar dan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya dalam
kesehatan adalah menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk, lalat,
kecoa dan tikus sedangkan dalam lingkungan masyarakat sampah dapat tersumbat di
selokan , pembakarannya dapat menyebabkan pencemaran udara, ketika sampah
membusuk menimbulkan bau yang tidak mengenakan yang mengganggu kenyamanan
masyarakat oleh karena itu kita harus dapat mengolah sampah dengan bijak dan baik
agar membantu mengurangi dampak buruknya.
Seperti mengolah sampah organik atau yang mudah terurai dengan sendirinya
menjadi pupuk, mengolah sampah anorganik menjadi bahan- bahan kerajinan yang
dapat digunakan kembali dengan memiliki nilai jual tinggi atau memiliki nilai seni ,
seperti contohnya pot bunga dan tas yang terbuat dari sisa bungkus plastik kopi , juga
sadar akan cinta lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, mulai
menggunakan alat alat yang ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi jumlah
sampah yang beredar.
1.2 SARAN
1. Sebagai masyarakat atau siswa-siswi kita harus bisa memahami dan membedakan
yang mana sampah organik dan sampah non-organik. Sehingga saat masyarakat
atau pun siswa-siswi SMAN Purwodadi sudah bisa memahami dan membedakan
jenis jens sampah, maka akan mempermudah dalam pengolahan sampah sehingga
waktu yang digunakkan dalam mengolah sampah menjadi lebih efektif.
2. Kita sebagai masyarakat harus bisa dalam mengolah sampah yang ada dengan baik
seperti mengolah sampah organic menjadi pupuk, mengolah sampah anorganik
menjadi kerajinan-kerajinan yang dapat digunakan sehingga memiliki nilai seni
maupun nilai jual yang tinggi, jika masyarakat sudah melakukan pengolahan
sampah dengan baik maka kemungkinan terjadi dampak buruk sampah bagi
kesehatan dan lingkungan dapat di minimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Uswatun.N, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Menjaga kebersihan SMAN Purwodadi.,”
Buku Non Teks, (2018).
[2] A. Zulkifli, “Pengelolaan Limbah Berkelanjutan,” Graha Ilmu Riani, Jakarta, (2014).
[3] Dianur, “Jenis dan Karakteristik Sampah,” Lubuk Linggau Express, (1995).
[4] N. Uswatun, “Buku Non Teks Pendidikan Kependudukan Integrasi Dengan Berbagai Mata Kuliah
Di Perguruan Tinggi,” (2018).
[6] R. 2. Darajat, “Sampah Plastik: Jenis dan Cara Mengurangi Dampaknya Bagi Lingkungan.
https://mm.daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/sampah-plastik-jenis-
dan-cara-mengurangi-dampaknya-bagi-lingkungan.,” (23 Agustus 2021).