LINGKUNGAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DAMPAK
SAMPAH TERHADAP KEBERLANGSUNGAN PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH” ini dengan baik.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan sederhana sehingga
mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari semua
pihak guna perbaikan dalam karya tulis-makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sidoarjo, 2 Maret 2023
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan
sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi
sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 Wonoayu, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah
dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah, di kantin
sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah
yang saya lakukan, hal sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari
luar siswa maupun faktor dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah
rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah
dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak
ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh besar
bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi
dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara
sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya
atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini yang
berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan
sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak positif
bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat digambarkan
dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara untuk
menanggulanginya.
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah :
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk
Dapat membuka wawasan kepada kita akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah
BAB II
LANDASAN TEORI
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Setelah memahami pengertian sampah, kita juga perlu mengetahui jenis-jenisnya. Beberapa
jenis sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Berikut ini adalah jenis-jenis sampah:
c. Sampah konsumsi
Sampah Organik (Degradable); Pengertian sampah organik adalah sampah yang dapat
membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering,
sayuran, dan lain-lain.
Sampah Anorganik (Undegradable); Pengertian sampah anorganik adalah sampah yang sulit
membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu
yang baru dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.
a. Sampah Padat; Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia (kecuali kotoran
manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur,
dan lain-lain.
b. Sampah Cair; Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan dibuang ke tempah
sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.
Sampah memberikan dampak positif pada lingkungan. Contoh positifnya adalah sampah organik
dapat kita buat menjadi pupuk kompos, sampah non organik dapat kita daur ulang menjadi barang
yang berguna lagi.
Masalah sampah tersebut dapat juga menimbulkan pencemaran yang akan merusak lingkungan
sekolah. Lingkungan sekolah yang rusak dapat menjadi sumber penularan penyakit, mengganggu
estetika, serta menurunkan tingkat kenyamanan dan pada akhirnya mengganggu berjalanya proses
belajar mengajar.
Masalah sampah tersebut dapat juga menimbulkan pencemaran yang akan merusak lingkungan
sekolah. Lingkungan sekolah yang rusak dapat menjadi sumber penularan penyakit, mengganggu
estetika, serta menurunkan tingkat kenyamanan dan pada akhirnya mengganggu berjalanya proses
belajar mengajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan
penelitian. Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau
rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknik-
teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan fokus masalah
tertentu. Metode penelitian (research methods) adalah "cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam
merancang melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian
tertentu".Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. dengan jenis studi
korelasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian
deskriptif (descriptive research) adalah saatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Merurut Furchan
penelitian deskriptif mempunyai karakteristik:"
Menurut Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Tipe pertanyaan dalam angket dibagi menjadi dua, yaitu: terbuka dan tertutup.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
NO Pertanyaan YA TIDAK
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, siswa yang mengetahui dampak pada lingkungan jika
sampah di buang sembarangan sebanyak 90,5% siswa siswi, dan siswa siswi yang belum mengetahui
dampak pada lingkungan jika sampah di buang sembarangan sebanyak 9,5%
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang membuang sampah pada tempatnya sebanyak 90,5%
siswa siswi, dan siswa siswi yang tidak membuang sampah pada tempatnya sebanyak 9,5%
.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang peduli sebanyak 95% siswa siswi, dan siswa siswi
yang tidak peduli sebanyak 4,8%
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang peduli sebanyak 66,7% siswa siswi, dan siswa siswi
yang tidak peduli sebanyak 33,3%
.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang mengetahui mengenai pengelolaan sampah yang baik
dan benar sebanyak 85,7% siswa siswi, dan siswa siswi yang belum mengetahui mengenai pengelolaan
sampah yang baik dan benar sebanyak 14,3%
4.3 Bagaimanakah pengendalian sampah di lingkungan sekolah?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang setuju dilakukan pemilahan sampah (organik dan
anorganik) dikawasan sekolah sebanyak 95,2% siswa siswi, dan siswa siswi yang tidak setuju dilakukan
pemilahan sampah (organik dan anorganik) sebanyak 4,8%
.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang mengetahui konsep 3R (reuse, reduce, recycle)
sebanyak 95,2% siswa siswi, dan siswa siswi yang belum mengetahui konsep 3R sebanyak 4,8%
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang mengetahui sampah organik dapat diolah menjadi
kompos sebanyak 85,7% siswa siswi, dan siswa siswi yang belum mengetahui sampah organik dapat
diolah menjadi kompos sebanyak 14,3%
.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang mengetahui sampah organik dan anorganik sebanyak
95,2% siswa siswi, dan siswa siswi yang belum mengetahui sampah organik dan anorganik sebanyak
4,8%
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, siswa yang mengetahui jenis sampah sebanyak 100% siswa siswi,
dan siswa siswi yang belum mengetahui sebanyak 0%
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMAN 1 Wonoayu
diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik,
dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
B. Saran
Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh warga
sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh warga
sekolah itu sendiri.
Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita tetap
tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari segalanya.
Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang kita lakukan
kiranya diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa.
DAFTAR PUSTAKA
https://perpustakaansidodadi.com/584/menulis-karya-ilmiah-tentang-penghijaun-di-
lingkungan-sekolah/, diakses 15 Januari 2018
https://www.kompasiana.com/enikusmaenibagaskoro/54f9279da3331150278b45bc/
penghijauan-sekolah-dan-%20lingkungan-sekitar-kita, diakses 15 Januari 2018