Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN SAMPAH YANG RAMAH LINGKUNGAN DI SMA

NEGERI 1 TAMAN

Diususn untuk memenuhi Tugas Pproposal Karya Ilmiah Bahasa Indonesia yang
dibimbing oleh Ibu Hj. Novarita Z, S.Pd

Disusun oleh :

Talitha Rachman Dordia


30
XII IPS 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TAMAN


TAHUN PEMBELAJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya kami
dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Pengelolaan Sampah yang Ramah
Lingkungan di SMA Negeri 1 Taman. Karya ilmiah ini diajukan guna untuk
memenuhi tugas Proposal Karya Ilmiah Bahsa Indonesia. Tugas Proposal Karya
Ilmiah ini dapat diselesaikan atas bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu saya dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Hj.
Novarita Z, S.Pd selaku guru pembimbing yang senantiasa memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga tugas proposal karya ilmiah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya. Saya menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi bagi masya raakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Sidoarjo, 23 Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian............................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3

A. Pengertian Sampah..........................................................................................................3

B. Jenis-Jenis Sampah..........................................................................................................3

C. Karakteristik sampah di Sekolah.....................................................................................6

D. Pengelolaan sampah........................................................................................................6

E. Perancangan Pengelolaan Sampah di Sekolah................................................................8

F. Manfaat Pengelolaan sampah..........................................................................................8

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................10

A. Jenis Penelitian..............................................................................................................10

B. Subjek dan Objek Penelitian.........................................................................................10

C. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................................10

D. Teknik Analisis Data.....................................................................................................10

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimmpulan................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan adalah keadaan alam dan lingkungannya yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Lingkungan dapat berupa abiotik atau biotik. Keseimbangan alam semesta akan
meningkatkan keharmonisan kehidupan alam semesta dan segala isinya. Ketersediaan alam
semesta untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat lestari jika diimbangi dengan kepedulian
bersama untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam. Model menjaga alam dimulai dari
pengetahuan alam, kesadaran dan pembentukan kepribadian peduli alam. Kemampuan alam
untuk mendukung lingkungan adalah daya dukung alam. Kapasitas alam terbatas. Batasan
daya dukung alam itulah yang harus diperhatikan dan diperhitungkan agar manusia dapat
melakukan segala tindakannya terhadap alam.
Sampah adalah sesuatu yang tidak terpakai dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
makhluk. Saat ini, limbah adalah hal biasa. Di mana-mana Anda dapat menemukan tumpukan
sampah. Lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, bahkan lingkungan sekolah yang
seharusnya menjadi contoh bagi lingkungan umum, telah menjadi sekolah yang penuh
dengan sampah.
SMA Negeri 1 Taman, sekolah yang dulu asri dan asri, kini dikotori sampah. Sampah
berserakan di belakang sekolah, di taman yang dianggap sebagai model keindahan sekolah,
bahkan laci-laci siswa penuh dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis
lakukan, sikap tidak bertanggung jawab tersebut disebabkan oleh banyak faktor, baik
eksternal maupun internal. Faktor utama yang melatarbelakangi hal tersebut adalah
rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah, dimana siswa
menganggap sampah sebagai hal yang sepele dan jika dibiarkan tidak akan ada gunanya,
padahal sampah adalah musuh besar bumi. yang dapat merusak lingkungan. bumi dan
makhluk yang hidup di dalamnya.
Disiplin dan kepatuhan dalam membuang sampah tidak lagi ditegakkan di lingkungan
sekolah. Bahkan hukuman membuang sampah sembarangan pun tidak ditegakkan. Hal ini
sebenarnya disebabkan karena guru tidak menindaklanjuti atau kurang melakukan pembinaan
terhadap hal-hal yang dianggap remeh terkait langsung dengan sangat kecilnya minat siswa
dalam pengelolaan sampah, jika diberikan secara serius dapat memberikan dampak positif
bagi masyarakat. kehidupan. Ada aksi, tentu ada reaksi. Kimia ini misalnya dapat
dideskripsikan dalam pengelolaan sampah untuk siswa. Ada minat, tentu ada cara
mengatasinya.
Lingkungan yang bersih adalah dambaan setiap orang. Kebersihan lingkungan sekolah
akan menjadi tanggung jawab kita sebagai warga sekolah. Dengan lingkungan yang bersih,
kita dapat mencegah pertumbuhan patogen.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini
adalah :
1. Pengelolaan sampah serta
2. Manfaat dari pengelolaan sampah
3. Bagaimanakah Peran siswa sekolah dalam pengelolaan sampah ?
4. Bagaimanakah pengelolaan sampah di lingkungan sekolah
5. Apasajakah metode penanggulangan sampah ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk
1. Mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah
2. Mengetahui apa saja manfaat dari sampah
3. Mengetahui peran siswa sekolah dalam pengelolaan sampah
4. Mengetahui pengelolaan sampah
5. Mengetahui metode pengelolaan sampah

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis peroleh yaitu :
1. Dapat menjelaskan pentingnya pembuangan sampah yang tepat.
2. Manfaat pengelolaan sampah yaitu kita dapat mengurangi pencemaran di sekolah,
menambah pengetahuan tentang sampah dan cara pengelolaan sampah serta manfaat
pengelolaan sampah di sekolah. .
3. Selain pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam menulis karya ilmiah

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa usaha atau kegiatan manusia yang berbentuk padat berupa bahan
organik atau anorganik yang mudah terurai atau tidak dapat terurai dan dianggap tidak
berguna untuk dibuang ke lingkungan. Alam tidak mengakui pemborosan, hanya siklus
materi dan energi. Hanya manusia yang membuang sampah, yang kemudian berujung pada
munculnya sampah.

Semua jenis organisme yang ada di alam selalu menghasilkan limbah karena tidak ada
proses konversi yang 100% efisien. Sebagian besar limbah yang dihasilkan oleh organisme di
alam bersifat organik atau terkait dengan CHO, yang merupakan bagian tubuh dari
organisme. Limbah dari aktivitas manusia dapat berupa organik atau anorganik. Contoh
sampah organik adalah sisa makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik
merupakan hasil dari proses produksi, misalnya sampah plastik, logam, kaca dan karet.

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, daur ulang atau


pemusnahan sampah. Ungkapan ini umumnya mengacu pada sampah yang dihasilkan dari
aktivitas manusia dan biasanya dikelola sedemikian rupa untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
mengembalikan sumber daya alam. Pengelolaan limbah dapat melibatkan zat padat, cair, gas
atau radioaktif dengan metode dan keahlian masing-masing.

Dari segi kelestarian lingkungan, sampah organik bukanlah masalah besar karena dapat
dengan mudah diuraikan oleh bakteri menjadi bahan yang mudah tercampur dengan alam. Di
sisi lain, sampah anorganik sulit terurai dan menjadi pencemar.

Pencemaran lingkungan seringkali berasal dari limbah yang terperangkap di area


pengumpulan atau pembuangan. Proses penguraian sampah organik pada lingkungan
anaerobik yang miskin oksigen akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Semakin tinggi
kandungan protein dalam limbah, semakin bau tidak sedap. Dampak lain, terutama akibat
banyaknya timbunan sampah, adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan kumuh.

Tumpukan sampah menjadi tempat berkembang biaknya patogen dan penyakit. Tikus,
lalat, nyamuk akan berkembang biak dengan cepat. Celah di celah-celah tong sampah adalah
ban, kaleng bekas, kardus... tempat yang ideal untuk tikus. Lalat sering berkembang biak di
sampah organik, terutama sampah yang kaya protein, seperti sisa makanan. Suasana lembab
dan hangat sangat cocok untuk habitat nyamuk. Sampah organik memberi mereka sumber
makanan yang melimpah.
B. Jenis-Jenis Sampah
Setelah memahami pengertian sampah, kita juga perlu mengetahui jenis-jenisnya.
Beberapa jenis sampah tertentu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Berikut
ini adalah jenis-jenis sampah:
1. Berdasarkan sumbernya

3
A. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun
kering di lingkungan pemukiman.

B. Sampah manusia
Sampah manusia dalam istilah Bahasa Inggris sampah manusia ini sering disebut
dengan human waste, adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor atau sarana
perkembangan penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan
utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui
sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya
adalah perkembangan teori penyaluran pipa atau plumbing. Sampah manusia dapat
dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui system urinoir tanpa air.

C. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia pengguna
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini
adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah
kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan
dari proses pertambangan dan industri.

D. Sampah nuklir/radio aktif


Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan
juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan di tempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

E. Sampah industri
Di alam semua zat organik dapat di daur ulang, dimana beberapa spesies
tertentu mengkonsumsi sampah yang dihasilkan oleh organisme lain. Contohnya
Hyena memakan bangkai binatang, jamur menguraikan dedaunan, dan lain-lain.
Sebaliknya proses di industri sangat tidak efektif. Orang membuat produk yang secara
tidak langsung dapat menghasilkan sejumlah sampah pada setiap tahapan proses di
samping produk itu sendiri. Beberapa contoh mengenai produk atau proses sampah
yang dihasilkan:
a) Membuat besi dari biji besi menghasilkan kerak besi sebagai sampah
produksi.
b) Kaca dipotong untuk jendela dengan ukuran tertentu menghasilkan
sampah potongan kaca.
c) Membuat bingkai jendela dari pelat almunium menghasilkan sampah
potongan almunium.
d) Kertas cetak dipotong sesuai ukuran tertentu menghasilkan sampah
kertas.

F. Sampah rumah tangga

4
Sampah ini berasal dari pembuangan sisa makanan rumah tangga, baik itu
sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang.

G. Sampah komersial
Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan, rumah
makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, dan pendidikan.

H. Sampah bangunan
Sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan
pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, dan genteng.

I. Sampah fasilitas umum


Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar, lapangan,
tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas
pembungkus, plastik, rokok, dan debu.

2. Berdasarkan Bentuknya
A. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,plastik,
metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organic Merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi
lagi menjadi:
a.) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah
pertanian dan perkebunan.
b.) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.

Dapat dibagi lagi menjadi:


a.) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki
nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b.) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah
atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

B. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam adalah sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga: sampah cair yang
dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah dapat berada pada setiap : padat, cair, atau . Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai . Emisi
biasa dikaitkan dengan pencemaran lingkungan.
3. Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
a.) Sampah Organik (Degradable)

5
Sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga
bisa diolah menjadi kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-
lain.
b.) Sampah Anorganik (Undegradable)
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai.
Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan
bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.

C. Karakteristik sampah di Sekolah


Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah
terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran.
Ada 3 Jenis sampah yang ada di sekolah:
a.) Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan
b.) Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Misalnya adalah plastik dan styrofoam
c.) Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-
bahan berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bahan kimia beracun
Kompos adalah sampah yang teruraikan secara biologis, yaitu melalui pembusukan
dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan sebagai pupuk. Jadi bisa dibayangkan
banyaknya sampah seluruh kota dalam sehari. Apa jadinya bila sampah-sampah ini tidak
tertangani? Tentunya tidak mustahil kalau kota kita tertimbun oleh sampah bukan?
Karenanya, kita dianjurkan untuk meminimalkan terjadinya pembuangan sampah terutama
yang tergolong sampah B3.
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan
daun pisang pembungkus makanan.

D. Pengertian Pengelolaan Sampah


Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan
atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair,
gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
a.) Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
b.) Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Metode pembuangan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-
sekolah dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian
menguburnya atau membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan
dengan cara yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan

6
dengan membuang sampah secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal
ini dilakukan dengan teknik yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
a.) Mengumpulkan semua jenis sampah
b.) Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik
atau anorganik.
c.) Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan
sampah anorganik ke tempat yang telah disediakan
d.) Melubangi tanah
e.) Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
f.) Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2
bulan setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita
dapat menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah yang
hitam dan tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga
atau pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan
pengolahan sampah.
2. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis,
menggunakan botol bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk
mengirim surat
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Contoh:
Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk
yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang
kembali, menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian
barang-barang yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak
perlu.
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk yang bermanfaat. Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur
ulang dan mudah terurai, membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah,
mengolah sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan
saja, dimana saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan
kepedulian kita dalam melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-
R tersebut dapat menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena
dapat menjual hasil daur ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui

7
3-R tersebut penulis dapat menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi
dan tujuan dari pengolahan sampah dapat tercapai.

3. Metode penghindaran dan pengurangan


Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan.
Sebenarnya sampah yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di
sekolah kita secara spesifik tidak dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan
tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan cara, metode atau langkah-langkah yang
kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya bergantung pada diri kita masing-
masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang terpenting kita memiliki usaha
dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel adalah dengan cara
menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana cara agar zat
sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan “penguangan
sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita seperti:
a.) Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang
penggunaanya sekali pakai
b.) Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai
buku buram, dan lain sebagainya.
Dari beberapa cara di atas, setidaknya kita para siswa SMA Negeri 1 Taman dapat dan
akan menerapkan salah satu atau semua cara tersebut untuk mewujudkan sekolah yang indah,
bebas sampah dan benar sesuai dengan impian kita.

E. Perancangan Pengelolaan Sampah di Sekolah


Di sekolah, pengelolaan sampah memerlukan perhatian serius. Karena sebagian besar
penghuninya adalah anak-anak warga sekolah, perawatan mungkin tidak optimal. Namun
juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Salah satu parameter sekolah
yang baik adalah kesadaran lingkungan.
Sampah basah bisa diolah menjadi kompos. Prosesnya mudah dan sederhana. Anak
usia sekolah SD hingga SLTA bisa mengerjakan sendiri. Pembuatan kompos dengan sampah
basah di sekolah bisa menjadi media pembelajaran untuk anak didik. Setidaknya anak akan
belajar tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Anak juga akan belajar menghargai lingkungan.
Mereka akan belajar bagaimana sampah itu bisa bermanfaat bagi manusia bukan
hanya sebagai sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan
untuk memupuk tanaman yang ada atau sebagi bahan campuran media tanam dalam pot.
Kertas bekas yang dihasilkan banyak sekali yang berjenis HVS. Jenis kertas ini
dikalangan pemulung memiliki harga yang paling tinggi. Belum lagi kertas karton, kertas
pembungkus makanan dan kertas jenis lainnya. Khusus untuk sampah kertas, bisa dilakukan
dua hal untuk pengelolaannya.

a.) Yang pertama adalah daur ulang yang diatur sendiri. Kertas bekas dapat didaur
ulang dengan cukup mudah. Kertas yang digunakan dipotong kecil-kecil dan
direndam dalam air. Proses selanjutnya adalah pencampuran hingga menjadi
pasta. Disinilah kreativitas anak sangat dibutuhkan. Pulp dapat digunakan sebagai
bahan

8
kertas daur ulang atau dapat digunakan sebagai latar belakang karya kreatif
lainnya, seperti topeng kertas atau bingkai foto.
b.) Bentuk manajemen yang kedua adalah sistem klasifikasi untuk penjualan. Jenis
kertas HVS dipisahkan dari jenis lainnya seperti koran, karton dan kardus. Kertas
bekas setelah dipilah dijual ke pemulung. Kolektor secara berkala akan datang ke
sekolah untuk mengumpulkan kertas.
c.) Jenis sampah lain yang juga banyak terdapat di sekolah adalah plastik. Sebagian
besar sampah tersebut berupa plastik pembungkus dan botol air mineral. Yang
terakhir inilah yang banyak dicari orang saat ini. Botol minuman plastik PET
bekas dapat didaur ulang menjadi butiran plastik. Hal yang sama berlaku untuk
kaleng logam bekas. Jenis sampah ini juga harus dipilah, dikumpulkan, dan
kemudian dijual. Anak juga bisa berkreasi dengan merangkainya menjadi
kerajinan tangan atau hiasan dinding.
F. Manfaat Pengelolaan sampah
Manfaat pengelolaan sampah:
a.) Penghematan sumber daya alam
b.) Penghematan energi
c.) Penghematan lahan TPA
d.) Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
Bagi pemukiman yang belum dapat dijangkau oleh pelayanan Dinas Kebersihan,
sebaiknya agar pemukiman terhindar dari hal hal yang tak diharapkan akibat dampak sampah,
maka sudah saatnya memiliki layanan pembuangan sampah sendiri. Hal ini tentunya dapat
diusulkan ke Pemerintahan Desa/Kelurahan. Yang penting adanya potensi yang mendukung
untuk lancarnya pengelolaan sampah yang baik memenuhi syarat kesehatan. Dimulai dengan
skala kecil, misalnya melayani hanya beberapa wilayah RT atau RW yang penting ada
komitmen antara warga dan pemerintahan setempat. Adapun potensi tersebut adalah :
a.) Adanya petugas pelaksana
b.) Sarana pengangkut : gerobak sampah atau mobil sampah.
c.) Jalan yang memadai untuk angkutan gerobak sampah/mobil sampah.
d.) Adanya komitmen antara warga dan pemerintahan setempat.
e.) Sumber dana untuk operasional : Bisa dihimpun melalui iuran sampah.
f.) Adanya lahan untuk Tempat Pembuangan Ahir ( TPA )
g.) Bila perlu lahan untuk Tempat Pengumpul Sementara ( TPS)
Bila potensi-potensi diatas mencukupi maka kegiatan pelayanan pembuangan
terpenuhi dengan baik.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian ini adalah
penelitian survey. Studi survei adalah studi yang dilakukan pada populasi besar atau kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi, untuk
menemukan peristiwa dan hubungan relatif dan distribusional hubungan antar variabel.

B. Subjek dan Objek Penelitian


Topik penelitian adalah sampah sekolah SMA Negeri 1 Taman. Sedangkan obyek
penelitian adalah lingkungan SMA Negeri 1 Taman.

C. Tempat dan Waktu Penelitian.


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Taman. Tanggal pencarian adalah Januari
2023.
D. Teknik Analisis Data
Cara penulis menganalisis data adalah dengan memastikan bahwa semua data yang
diperlukan dan landasan teori telah terkumpul dengan baik.

BAB IV
PENUTUP

10
Dengan sistem klasifikasi ini diharapkan siswa dapat melihat betapa
kotor dan menjijikkannya sampah yang asli. Ekonomi bisa dipelajari dari
tumpukan sampah di sekolah. Siswa akan menyadari bahwa peluang kerja ada
di sekitar mereka, bahwa mereka tidak hanya dicari tetapi dapat diciptakan.

Dalam merancang pengelolaan sampah di sekolah, siswa harus


dilibatkan secara aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk kelompok
terjadwal. Pameran dan kompetisi reguler dapat diadakan untuk meningkatkan
kesadaran tentang pengelolaan sampah. Blogging atau wallpaper adalah latihan
yang bagus untuk mengasah keterampilan pengelolaan sampah Anda.

A. Kesimmpulan
Sampah adalah sampah usaha atau sampah manusia yang berbentuk padat, berupa bahan
organik atau anorganik yang dapat terurai secara hayati dan tidak dapat terurai secara hayati
dan dianggap tidak berguna dan harus dibuang ke lingkungan sekolah. Alam tidak mengakui
pemborosan, hanya siklus materi dan energi. Hanya manusia yang membuang sampah dan
menghasilkan sampah.
Sekolah, tempat berkumpulnya banyak orang, dapat menjadi sumber sampah terbesar di
pasar, rumah tangga, kawasan industri, dan perkantoran.
Dari pemaparan dan pemaparan karya ilmiah tentang pengelolaan sampah dan
manfaatnya di SMA Negeri 1 Taman di atas, penulis dapat menarik beberapa hal penting
berupa kesimpulan, khususnya sebagai berikut:
1. pertama. Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari sumbernya akibat
kegiatan manusia atau proses alam yang tidak memiliki nilai ekonomis.
2. Manfaat pengelolaan sampah adalah hemat sumber daya alam, hemat energi, hemat
tempat pembuangan sampah dan asri lingkungan (bersih, segar, nyaman)
3. Sampah dapat dibagi menjadi 3 bagian utama: limbah menurut asalnya, limbah menurut
bentuknya, dan limbah menurut sifatnya.
4. Pengelolaan sampah adalah kegiatan mengumpulkan, mengangkut, mengolah, mendaur
ulang, atau memusnahkan limbah dalam bentuk padat, cair, gas, atau radioaktif dengan
cara khusus yang spesifik untuk setiap jenis bahan.

B. Saran
Untuk mewujudkan sekolah bersih bebas sampah, seluruh warga sekolah harus ikut serta
agar seluruh warga sekolah dapat mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Untuk menerapkan cara atau pendekatan membersihkan lingkungan, mari terus tanamkan
prinsip “Kesehatan Akar Bersih” karena kesehatan lebih berharga dari apapun. Juga, marilah
kita terus memperkuat iman dan keyakinan kita agar apa yang kita lakukan diberkati dan
diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.

11
Untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah sekolah, seluruh warga sekolah, khususnya
siswa, harus berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan pelaksanaan yang
berkesinambungan agar program ini dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

12
https://perpustakaansidodadi.com/584/menulis-karya-ilmiah-tentang-penghijaun-di-
lingkungan-sekolah/, diakses 21 Januari 2023
https://www.kompasiana.com/enikusmaenibagaskoro/54f9279da3331150278b45bc/
penghijauan-sekolah-dan-%20lingkungan-sekitar-kita, diakses 21 Januari 2023
http://shivaayusa.blogspot.com/, diakses 21 Januari 2023
http://library.usu.ac.id, diakses 22 Januari 2023
http://nasih.wordpress.com/2011/05/15/pengelolaan-sampah-yang-ramah-lingkungan-
di-sekolah-2/, diakses 22 Januari 2023

13

Anda mungkin juga menyukai