Anda di halaman 1dari 16

Tugas Bahasa Indonesia

Karya Tulis Ilmiah


“Bahaya Sampah di Lingkungan SMA Antartika Sidoarjo”

Disusun Oleh:
Gilang Anjar Kusuma (11)
Muhammad Habib R. (21)
XI MIPA 7

SMA Antartika Sidoarjo


Terakreditasi “A”
Jalan Siwalanpanji No.6 Buduran Sidoarjo
Tahun Pelajaran 2019 - 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan perlindunganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tuntas karya
ilmiah ini sesuai dengan harapan penulis.
Terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada yang terhomat Ibu Tyas Wahyu
Pristiwanti selaku guru Bahasa Indonesia utama, Pak Dedy selaku guru pengganti pertama,
dan Ibu Pradita M.D. selaku guru pengganti Bahasa Indonesia kedua serta temanku yang
telah mendukung didalam penyusunan karya tulis ini.Penulis menulis karya ilmiah ini dengan
judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA Antartika Sidoarjo” melihat telah rendahnya
pandangan warga SMA Antartika Sidoarjo terhadap bahaya sampah yang telah merogoti
bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya ilmiah yang penulis paparkan dalam
penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca betapa bahayanya sampah di
lingkungan sekolah yang kita dambakan ini. Agar kita sekiranya dapat menanggulanginya
dan menciptakan sekolah yang kita harapkan. Dan penulisan ini juga bertujuan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia penulis.
Harapan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa
secara khusus, dan kita sebagai warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah
dan mengerti tentang bahaya sampah.
Demikian penulis perbuat apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi
karya ilmiah ini penulis meminta maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.

Sidoarjo, 17 maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................2


DAFTAR ISI.......................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
A.    LATAR BELAKANG MASALAH......................................................4
B.     PERUMUSAN MASALAH.............................................................5
C.    TUJUAN PEMBAHASAN...............................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................6
A.    BAHAYA SAMPAH........................................................................6
B.     PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN
SAMPAH.............................................................................................8
C.    PENGENDALIAN SAMPAH...........................................................8
D.    METODE PENANGGULANGAN SAMPAH...................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................14
A.   KESIMPULAN..............................................................................14
B.   SARAN........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................16
BAB I

   PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH


Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan
sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi
sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Antartika Sidoarjo sebuah sekolah sekarang telah dipenuhi dengan sampah.
Bahkan di laci-laci siswa dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis
telah lakukan, hal sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar
siswa maupun faktor dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah
rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa
menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat
apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi yang dapat merusak bumi
dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi
dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara
sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak
adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini
yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan
sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak
positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat
digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara
untuk menanggulanginya.
OSIS di SMA inipun sekarang mulai bertindak dalam penanggulangan sampah dan
tidak terlalu paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya
fatal tanpa penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di
sekolah ini sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah
kurang disediakan dan kurang dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah
yang disediakan sekolah seperti tong sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para
siswa. Sampah organik dan sampah anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai
jenis sampah seperti daunan, kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai
dilingkungan sekolah ini. Motivasi, dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai
dalam hal penanggulangan sampah bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R (Reduse,
Reuse, Recyckle) yang pada umummya sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah tidak ada
dilakukan dalam lingkungan sekolah SMA Antartika Sidoarjo ini.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang
berjudul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA Antartika Sidoarjo”

B.     PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul
dari hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMA Antartika
Sidoarjo?
2.      Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA
Antartika Sidoarjo?
3.      Mengapa sampah di lingkungan SMA Antartika Sidoarjo tidak dapat terkendali?
4.      Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan SMA
Antartika Sidoarjo?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN


1.      Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMA Antartika Sidoarjo.
2.      Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di
lingkungan SMA Antartika Sidoarjo.
3.      Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMA Antartika
Sidoarjo.
4.      Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.

BAB II

   PEMBAHASAN

A.    BAHAYA SAMPAH


Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau
kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak
berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu yang dipandang mungkin akan
mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan kerugian. Berangkat dari pandangan
tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil
aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu
sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan kehidupan
wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal
tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui
sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah
yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam
kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis
sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah basah.
2.      Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus,
misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3.      Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling
dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium yang
pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan,
kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal
tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar
sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan sampah semakin
bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah yang semakin
tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak
dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu
sebagai berikut:

1.      Dampak bagi kesehatan


Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit di
lingkungan sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon negativ bagi
warga sekolah. Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan tersebarnya
virus berbahaya yang sangat akan menggannggu aktifitas belajar mengajar disekolah.
Timbunan sampah di sekitar lingkungan sekolah menjadi tempat sarang nyamuk alhasil
sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman lagi karena akan terjadi
penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.

2.      Dampak bagi lingkungan


Pembuangan sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS dalam
pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga kebersihan
di lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan. Lingkungan yang
seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis mahluk hidup, sekarang telah
berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di hasilkan mahluk hidup itu sendiri
setiap harinya. Manusia yang diberikan Tuhan akal dan pikiran malahan menjadi pusat utama
pencemaran terhadap lingkungan terutama lagi pelajar yang seharusnya menjadi pedoman
kepada masayrakat yang ada disekelilingnya malahan menjadi propokator dalam
pembuangan sampah secara sembarangan. Bila dipahami secara mendetail akan sangat
merugikan apabila kita tidak menjaga lingkungan kita. Memang sekarang SMA Antartika
Sidoarjo belum terlalau dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah tapi bayangkan saja 5
tahun kedepan tanpa pengendalian sampah tidak diragukan lagi akan terjadi berbagai masalah
di SMA ini seperti longsor akibat tumpukan-tumpukan sampah. Jadi sekarang kita harus bisa
mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai estetika terhadap lingkungan kita sendiri agar
sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi generasi-generasi pelajar SMA Antartika Sidoarjo
berikutnya.

B.     PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN SAMPAH


Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi
yang memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun lingkungannya. Peran guru
sangatlah penting dalam menciptakan SMA Antartika Sidoarjo yang indah dan nyaman
sebagai tempat belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah
penting dalam upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri.
Bimbingan dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat
serta pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan
merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya,
selalu berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan
kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai siswa yang baik
seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan sekolah yang
melarang pembuagan sampah secara sembarangan.
Pengembangan kreatifitas siswa harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan siswa.
Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memberiakan motivasi seperti sosialisasi dari
dalam sekolah itu sendiri seperti OSIS atupun pengarahan guru atau dari luar sekolah itu
seperti instansi pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan pemberian informasi
pembinaan mengenai bahaya sampah tersebut, tentunya siswa akan merasa tedorong dan
dibebankan tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus di tanggulangi sedemikian rupa
untuk menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah khususnya para pelajar harus rela
mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan ada baiknya jikalau peraturan dalam hal ini
diperkuat dalam bimbingan siswa, dan memberi hukuman pada setiap siswa yang membuang
sampah secara sembarangan. Dengan perihal tersebut warga sekolah akan mampu beradaptasi
terhadap bahaya sampah di sekolah.

C.    PENGENDALIAN SAMPAH


Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap
warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah
tersebut. Misalnya warga SMA Antartika Sidoarjo setiap warga sekolahnya harus sepikir dan
konsisten akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki
pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah
yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari
tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada
terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan
pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah.
Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir
warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir
sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan
sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah
pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis sampah
apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia yang
berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis sampah.
Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah SMA Antartika Sidoarjo
dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi yang
menyebabkan lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya
dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1
bulan untuk terurai yang sangat berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami
sampah tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat
didaur ulang atau tidak.
2.      Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling banyak
digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh 12 juta
barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik. Sebagai contoh
bayangkan saja warga SMA Antartika Sidoarjo adalah ribuan sekarang berapa kantong
plastik yang digunakan warga SMA Antartika Sidoarjo dalam setahun tanpa pengendalian.
Bagaimana dengan seluruh manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan
bahaya plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah materi pengikat untuk membentuk
polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif untuk membuat berbagai perangkat
plastik, seperti peralatan makan dan minum yang sering digunakan untuk kemasan jajanan
kantin atau yang lainnya. Zat kimia ini merupakam zat beracun yang sering ditemui pada
botol minuman yang dijual bebas di pasaran dan yang lebih ekstrimnya lagi zat ini akan
sangat bereaksi apabila sering dipanaskan/ disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan
melumer dan masuk kedalam makanan dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat
fatal karena BPA akan merusak system reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf manuasia.
Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah makana siap santap yang
paling sering kita lihat beredar di sekolah kita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
badan POM kantong plastik dan PVC banyak mengandung unsur kimia yang sangat
berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium (Cd), timah putih (Sn) yang dapat
menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya lainya bagi warga sekolah yang
menggunakannya dan tentunya setelah dibuang unsur kimia berbahaya tersebut akan
mengendap dilingkungan sekolah kita yang menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan
tandus.
3.      Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu sampah
yang paling banyak di SMA Antartika Sidoarjo. Pengendalian kertas sangatlah penting pada
pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik karena terbuat dari
tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena dapat didaur
ulang tetapi lebih mengacu pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama
penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah semestinya menggunakan dan memanfaatkan
kertas seperlunya, jangan menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta
bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75
miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa
SMA Antartika Sidoarjo bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya tanpa
pohon karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah
kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah kertas.

4.      Hemat air


Faktanya 100 % air yang ada di bumi, 97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun
tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi. Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak
maka air tersebut akan kotor dan tidak dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan
sekolah kita akan semakin minim. Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka
air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita mengetahui bahwasanya Air adalah sumber
hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita
untuk hemat akan air dan membuang sampah secara tidak sembarangan agar sumber hidup
kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar
sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama
menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri,
sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.

D.    METODE PENANGGULANGAN SAMPAH


1.      Pengertian Pengelolaan Sampah
    Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan
atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair,
gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
2.      Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
·         Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
·         Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
hidup.
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir belum ada di SMA kita.
Metode pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita hanya menggunakan metode bakar
saja padahal pemusnahaan sampah menggunakan metode bakar sangat berbahaya apalagi
pembakaran sampah tersebut tercampur dengan sampah yang non-biodegradable seperti
plastik. Meskipun pembakaran dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari
pembakaran sampah tersebut akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran
limbah jenis non-biodegradable ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan
dan lingkungan kita. Apalagi pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat mengganggu
proses belajar mengajar kita karena baunya yang sangat menyengat karena tercampur dengan
sampah berbahaya dan lain lagi asap yang mengepul di sekolah kita. Pembakaran sampah
jenis seperti plastik akan menambah jenis pencemaran yang ada. Pembakaran ini juga
faktanya sangat besar bahayanya karena menurut penelitian para pakar kimia jumlah
pembakaran 1 ton sampah plastik akan menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama
dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya yang dihasilakan oleh pembakaran sampah plastik adalah
antara lain gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin
dan furan. Gas- gas ini dapat menyebabkan kangker, perubahan system hormon, perubahan
pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan terhadap system kekebalan
tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan penyakit chlorance. Tetapi
untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak tumbuh pepohonan yang dapat
menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan saja jika dilakukan pembakaran
yang terus menerus dan sampah semakin banyak dihasilkan dari sekolah kita bahkan
tumbuhanpun akan mati dan layu karena tidak dapat menahan semua jenis gas tersebut. Jadi
ada baiknya jika kita melakukan metode pengolahan sampah dengan cara yang baik dan tidak
mencemari lingkungan. Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai
berikut:
1.      Metode pembuangan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah
dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya
atau membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara
yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan
membuang sampah secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini
dilakukan dengan teknik yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
·       Mengumpulkan semua jenis sampah
·      Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik atau
anorganik.
·      Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan sampah
anorganik ke tempat yang telah disediakan
·      Melubangi tanah
·      Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
·      Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2 bulan
setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat
menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah yang hitam dan
tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau
pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan
sampah.

2.      Metode 3-R


3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol
bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk
yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali,
menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang
yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang
bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai,
membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi
kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana
saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam
melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat
menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil daur
ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat
menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah
dapat tercapai.
3.      Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah
yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak
dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan
cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya
bergantung pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang
terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel
adalah dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana
cara agar zat sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan
“penguangan sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita
seperti:
-          Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang penggunaanya
sekali pakai
-          Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai buku buram,
dan lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik SMA Antartika
Sidoarjo mampu dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa metode
tersebut agar kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan
idaman kita.
BAB III

PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA
Antartika Sidoarjo diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.      Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
2.      Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3.      Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik,
dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4.      Bahaya sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup dan bagi
lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5.      Seluruh warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala sekolah,
guru, siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6.      Pengendalian sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu
-          Pahami atau kenali sampah, kurangi penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat
air.
7.      Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau
Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
8.      Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
9.      Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode pembuangan, metode 3-
R, metode penghindaran dan pengurangan.
10.  Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya, Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah, dan Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk yang bermanfaat.

B.   SARAN
1.      Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga control sosial budaya sekolah atau tata aturan untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada masalah tertentu. Peraturan yang
tegas dari sekolah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak
lingkungan akan terus merusak sumber daya alam.
2. SMA Antartika Sidoarjo adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan
sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan
sitem pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada
baiknya jika kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju
tersebut agar kita tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri.
Jadi ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak
perlu otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk
menjamin sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4. Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha
kita 1% sisanya dari otak kita”. Ini menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas
diri kita jangan terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa
menghasilkan uang dari pengolahan sampah. Apabila ada minat dan usaha kita yakinlah kita
akan bisa melakukannya dan meraih kesuksesan itu.
5. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh
warga sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh
warga sekolah itu sendiri.
6. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita
tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari
segalanya. Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang
kita lakukan kiranya diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa
DAFTAR PUSTAKA

Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press (Diakses pada tanggal 14 Maret 2020 pukul 15.00 WIB.)

Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah

Poerwadarminta, wjs. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka

Soekidjo, Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta

http://www.POM.go.id

http://www.pigeon.co.id

http://blog.vitanatures.com

http://suma.UI.ac.id

http://sanitasi.net/pedoman-umum-3-R.co .id

http://arimcsetyaneance.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai