Disusun Oleh:
Gilang Anjar Kusuma (11)
Muhammad Habib R. (21)
XI MIPA 7
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling
dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium yang
pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan,
kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal
tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar
sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan sampah semakin
bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah yang semakin
tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak
dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu
sebagai berikut:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA
Antartika Sidoarjo diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
2. Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3. Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik,
dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4. Bahaya sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup dan bagi
lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5. Seluruh warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala sekolah,
guru, siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6. Pengendalian sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu
- Pahami atau kenali sampah, kurangi penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat
air.
7. Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau
Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
8. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
9. Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode pembuangan, metode 3-
R, metode penghindaran dan pengurangan.
10. Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya, Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah, dan Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk yang bermanfaat.
B. SARAN
1. Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga control sosial budaya sekolah atau tata aturan untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada masalah tertentu. Peraturan yang
tegas dari sekolah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak
lingkungan akan terus merusak sumber daya alam.
2. SMA Antartika Sidoarjo adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan
sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan
sitem pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada
baiknya jika kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju
tersebut agar kita tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri.
Jadi ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak
perlu otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk
menjamin sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4. Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha
kita 1% sisanya dari otak kita”. Ini menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas
diri kita jangan terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa
menghasilkan uang dari pengolahan sampah. Apabila ada minat dan usaha kita yakinlah kita
akan bisa melakukannya dan meraih kesuksesan itu.
5. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh
warga sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh
warga sekolah itu sendiri.
6. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita
tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari
segalanya. Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang
kita lakukan kiranya diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press (Diakses pada tanggal 14 Maret 2020 pukul 15.00 WIB.)
Soekidjo, Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta
http://www.POM.go.id
http://www.pigeon.co.id
http://blog.vitanatures.com
http://suma.UI.ac.id
http://sanitasi.net/pedoman-umum-3-R.co .id
http://arimcsetyaneance.blogspot.com