Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

(KTI)

“DAMPAK MEMBUANG SAMPAH DI


LINGKUNGAN SEKOLAH”

DISUSUN OLEH:

1. Moch Nabeel Faiz Ali

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “DAMPAK MEMBUANG SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH”
ini dengan baik.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan
sederhana sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu sumbang saran dan kritik yang
sifatnya membangun penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam
karya tulis-makalahselanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bahaya Sampah ............................................................................... 6


B. Peran Siswa Sekolah Dalam Penanggulangan Sampah .................. 6
C. Pengendalian Sampah ..................................................................... 7
D. Metode Penanggulangan Sampah ................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi
kehidupan Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana
dapat ditemui tumpukan- tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat,
dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan sekolah yang seharusnya
menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah yang
penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 Pekalongan, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri,
sekarang telah dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana
dibelakang sekolah, ditaman sekolah yang seharusnya menjadi model
keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa dipenuhi dengan sampah.
Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal sembrono tersebut
terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor dari
dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau
minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa
menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi
tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh besar
bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak
terlaksana lagi dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang
sampah secara sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan
realitasnya karena tidak adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari
guru akan hal yang di anggap sepele ini yang berhubungan langsung dengan
minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan sampah yang
sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak
positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini
dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat
tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.

iv
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis
ilmiah ini adalah :
1. Apasaja bahaya sampah di lingkungan sekolah
2. Bagaimanakah Peran siswa sekolah dalam penanggulangan sampah ?
3. Bagaimanakah pengendalian sampah di lingkungan sekolah
4. Apasajakah metode penanggulangan sampah ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk
1. Mengetahui bahaya sampah
2. Mengetahui peran siswa sekolah dalam penanggulangan sampah
3. Mengetahui pengendalian sampah
4. Mengetahui metode penanggulangan sampah

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis peroleh yaitu :
1. Dapat membuka wawasan kepada kita akan pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.
2. Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam
pembuatan karya tulis ilmiah

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Sampah
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di
lingkungan kehidupan wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari
bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilihat karena begitu jelas
dan transparannya pencemaran lingkungan melalui sampah yang terjadi dan
dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis
ragam sampah yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat
ditemu di sekolah ini. Dalam kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat
digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sampah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa
terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun.
Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan
lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam.
Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-
lain.

B. Peran Siswa Sekolah Dalam Penanggulangan Sampah


Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan
siswa-siswi yang memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun
lingkungannya. Peran guru sangatlah penting dalam menciptakan SMA Negeri
1 Pekalongan yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar bagi siswa-
siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah penting dalam upaya
menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri. Bimbingan

vi
dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat
serta pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara
sembarangan merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus
dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya
selalu memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya, selalu berperan aktif dalam
kegiatan penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan kreatifitas-
kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai siswa yang
baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan
aturan sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.

C. Pengendalian Sampah
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang
dipikirkan karena setiap warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau
pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah tersebut. Misalnya siswa SMA
Negeri 1 Pekalongan setiap warga sekolahnya harus sepikir dan konsisten akan
pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki
pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk
mencapai sekolah yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian.
Pengendalian sampah harus dimulai dari tata aturan pengendalian sampah yang
baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada terlebihdahulu satu aturan yang
diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan pemerintahan)
kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah.
Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan
apabila pola pikir warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit
dilakukan apabila pola pikir sekolah tersebut rumit.

D. Metode Penanggulangan Sampah


1. Pengertian Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan,
Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan
sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode
dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.

vii
2. Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
a. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
b. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Metode pembuangan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer
dikalangan sekolah-sekolah dimana kita disarankan untuk membuang
sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya atau membuang
sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara
yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata
dilakukan dengan membuang sampah secara sembarangan yang sekolah
kita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan dengan teknik yang akan
memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan semua jenis sampah
b. Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis
sampah organik atau anorganik.
c. Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan
menyisihkan sampah anorganik ke tempat yang telah disediakan
d. Melubangi tanah
e. Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
f. Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu
kira-kira 1 atau 2 bulan setelah mikroorganisme-mikroorganisme
memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat menggali kembali tanah
tersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah yang hitam dan
tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk
bunga atau pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah
memenuhi tujuan pengolahan sampah.

viii
2. Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis,
menggunakan botol bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-
mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang,
menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis
yang tintanya bisa diisi ulang kembali, menggunakan kedua sisi kertas
untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang yang
menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk yang bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang
dan mudah terurai, membuat karya seni atau kerajinan tangan dari
sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa
saja, kapan saja, dimana saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan
hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam melakukannya bahkan
hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan
keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil
daur ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R
tersebut penulis dapat menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat
teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah dapat tercapai.

3. Metode penghindaran dan pengurangan


Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan
pengurangan. Sebenarnya sampah yang ada di dunia ini secara umum dan
sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak dapat dimusnahkan
atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan

ix
cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang
intinya semuanya bergantung pada diri kita masing-masing mau kita
bagaimanakan sampah tersebut. Yang terpenting kita memiliki usaha
dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel adalah
dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu
bagaimana cara agar zat sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini
sering disebut dengan “penguangan sampah”. Contoh kongkrit yang
dapat kita temui di lingkungan sekolah kita seperti:
a. Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue
yang penggunaanya sekali pakai
b. Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan
sebagai buku buram, dan lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik
SMA Negeri 1 Pekalongan mampu dan akan melakukan salah satu atau
keseluruhan dari beberapa metode tersebut agar kiranya tercipta sekolah
yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di
SMAN 1 Pekalongan diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting
sebagai kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis
2. Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk
hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu
sendiri.
3. Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik,
sampah anorganik, dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4. Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan,
Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan
zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus
untuk masing-masing jenis zat.

B. Saran
1. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus
melibatkan seluruh warga sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh warga sekolah itu sendiri.
2. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan
lingkungan, mari kita tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena
kesehatan lebih berharga dari segalanya. Disamping itu mari kita tetap
kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang kita lakukan kiranya
diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa.

xi
DAFTAR PUSTAKA

https://perpustakaansidodadi.com/584/menulis-karya-ilmiah-tentang-penghijaun-
di-lingkungan-sekolah/, diakses 15 Januari 2018

https://www.kompasiana.com/enikusmaenibagaskoro/
54f9279da3331150278b45bc/penghijauan-sekolah-dan-%20lingkungan-
sekitar-kita, diakses 15 Januari 2018

http://shivaayusa.blogspot.com/, diakses 15 Januari 2018

xii

Anda mungkin juga menyukai