Makalah
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas pada mata kuliah Penjaskes 2
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelas 4 F PGSD
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Program Bank Sampah di
Lingkungan Sekolah Dasar. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata perkuliahan Penjaskes 2 Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak, sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Bayu Thomi Rizal, S.Pd, M.Pd. yang
telah membimbing dalam penulisan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Cecep Dani Sucipto. 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen
Publishing, hlm. 3
1
Dengan menanamkan kebiasaan dalam mengelola sampah sejak dini pada siswa, akan
membentuk karakter siswa yang mencerminkan perilaku yang bertanggungjawab serta dapat
memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pola hidup sehat dengan mengelola sampah dan
tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Sekolah menjadi salah satu tempat yang sangat berperan dalam menerapkan pendidikan karakter.
Anak-anak yang sekolah sebagian besar menghabiskan waktunya di sekolah, sehingga apa yang
didapatkan disekolah akan mempengaruhi karakternya. Banyak kegiatan yang bisa dikembangkan
dalam rangka penerapan pendidikan karakter terutama karakter peduli lingkungan dan peduli
sosial. Melalui pendidikan karakter yang diimplementasikan melalui institusi pendidikan,
diharapkan moralitas anak bangsa bisa segera teratasi. Selain itu, diharapkan di masa yang akan
datang terlahir generasi bangsa dengan karakter yang baik serta peduli lingkungan dan peduli
sosial. Pada lembaga pendidikan khususnya pendidikan formal, pihak sekolah (kepala sekolah
dan guru) mengajarkan anak tentang nilai karakter, seperti kejujuran, kepedulian sosial,
kepedulian lingkungan, tolong menolong, demokratis, disiplin, dan lainnya. Salah satu karakter
yang tidak kalah penting untuk di tanamakan pada diri peserta didik sejak dini ialah sikap peduli
terhadap lingkungan dan peduli sosial.
Bersih atau kotornya lingkungan sangat dipengaruhi oleh manusia dan di lingkungan
itu sendiri. Manusia sebagai makhluk berakal mendapatkan tugas dari Tuhan untuk
memelihara lingkungan menjadi bersih, indah dan aman. Sosialisasi terkait kegiatan
pengurangan dan penanganan sampah telah banyak dilakukan yaitu dengan kegiatan
pelatihan pengelolaan sampah melalui sekolah, pemerintah, daerah dan organisasi-organisasi
2
berbasis lingkungan lainnya, salah satunya adalah melalui pembentukan Bank Sampah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bank sampah?
2. Apa tujuan dan manfaat dari program bank sampah di lingkungan sekolah dasar?
3. Mengapa program bank sampah sebagai salah satu cara menanamkan pola hidup
sehat kepada para siswa dan warga sekolah di lingkungkan sekolah dasar?
4. Bagaimana proses dan cara kerja bank sampah di lingkungan sekolah dasar?
2
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui dan memahami pengertian bank sampah
2. Mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat program bank sampah di
lingkungan sekolah dasar
3. Mengetahui dan memahami pentingnya program bank sampah di lingkungan
sekolah dasar dalam penanaman pola hidup sehat
4. Mengetahui dan mengaplikasikan proses dan cara kerja bank sampah di
lingkungan sekolah dasar
D. Manfaat Makalah
Untuk menambah pengetahuan tentang bank sampah dan dapat mengaplikasikan
bank sampah di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat agar tertanam pola
hidup yang sehat dengan cara menjaga lingkungan sekitar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3 Kus Dwiyatmo. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. Yogyakarta: PT. Citra Aji
Parama, hlm. 25
4
B. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah di Lingkungan Sekolah Dasar
Tujuan utama pendirian bank sampah di sekolah adalah untuk membantu menangani
pengolahan sampah di sekita lingkungan sekolah. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah
untuk menyadarkan siswa, guru, maupun seluruh warga sekolah akan lingkungan yang sehat,
rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang
lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai
ekonomis. Bank sampah juga didirikan untuk menanamkan pola hidup sehat sejak dini untuk
Manfaat yang didapat warga sekolah ketika memiliki program bank sampah sangat
banyak, salah satunya adalah menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, dan
sehat. Selain itu, sampah-sampah yang dikumpulkan bisa di daur ulang menjadi sebuah
kerajinan atau pupuk yang dimana itu semua dapat mengasah keteramapilan siswa dan
menanamkan rasa tanggungjawab serta rasa cinta terhadap lingkungan. Mereka menyadari
lingkungan perlu dijaga dan dirawat karena untuk mereka sendiri. Jika lingkungan bersih,
nyaman, dan sehat maka pola hidup sehat mulai muncul dalam diri masing-masing. Mulai
Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi
kesehatan. Mulai dari makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi dan perilaku kita sehari-
hari. Baik itu dalam sebuah rutinitas olahraga yang tentu akan menjaga kondisi kesehatan dan
juga akan menghindarkan dari segala hal yang dapat menjadi penyebab penyakit bagi tubuh
kita. Program bank sampah adalah salah satu cara untuk kita menghindarkan segala hal yang
dapat menjadi penyakit bagi tubuh. Lingkungan yang tidak sehat akan menimbulkan penyakit
bagi tubuh kita. Maka kita harus menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.
5
Di lingkungan sekolah, masalah sampah plastik juga menjadi kendala utama dalam
pembungkus berbahan plastik merupakan faktor utama timbulnya masalah sampah plastik di
sekolah. Alhasil, volume sampah yang dihasilkan semakin bertambah besar, tentu jika hal ini
dibiarkan lama kelamaan akan menjadi masalah yang bertambah serius bagi kesehatan,
keindahan, dan kenyamanan sekolah. Disamping itu, beberapa permasalahan yang muncul di
sekolah diantaranya adalah siswa masih memiliki kebiasaan membuang sampah tidak pada
tempatnya, belum menempatkan sampah sesuai jenisnya, belum ada konsep solusi penangan
yang baik dan tepat terhadap sampah plastik, serta ketersediaan fasilitas tempat pembuangan
sampah belum memadai dan sesuai dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu,
yang perlu terus dibangun upaya menumbuhkan kesadaran dalam mengatasi masalah
lingkungan terutama masalah sampah. Upaya tersebut bisa kita mulai dari sekolah, karena
sekolah merupakan tempat yang tepat untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan baik kepada
peserta didik melalui program kegiatan yang terencana, terukur dan berkelanjutan. Hal itu
Sekolah harus mampu merencanakan suatu kegiatan dalam melatih dan membimbing
peserta didik tentang bagaimana mengelola sampah dengan baik, tepat dan kreatif. Karena
sampah tidak akan bisa dimusnahkan sama sekali di bumi ini, maka salah satu alternatif solusi
yang harus dipikirkan dan dilaksanakan adalah membimbing siswa dalam mengelola sampah
melalui reduce, reuse, recycle (3R). Kegiatan 3R sejalan dengan praktik yang dilaksanakan pada
kegiatan bank sampah. Siswa diajarkan tentang bagaimana mengelola sampah dengan tepat,
mulai dari kelas masing-masing yaitu memilah sampah antara organik dengan anorganik,
merapikan sampah plastik yang ada, lalu disetor ke bank sampah. Sampah yang disetor tersebut
oleh petugas bank sampah ditimbang, dicatat, dan dibukukan sebagai tabungan sampah tiap
6
kelas. Setelah terkumpul di bank sampah, plastik-plastik bekas tersebut dipilah kembali
menjadi dua kelompok, yakni sampah plastik yang akan dijual ke pengepul, dan sampah
plastik yang akan dikelola oleh siswa untuk menjadi barang yang memiliki kegunaan
kembali, misalnya sebagai barang hiasan, tempat pensil, pot bunga, atau bahan ecobrick.
yang bertanggungjawab dan cinta serta peduli pada lingkungan. Sekolah merupakan salah
satu tempat yang sangat berperan dalam menerapkan pendidikan karakter. Anak-anak yang
sekolah sebagian besar menghabiskan waktunya di sekolah, sehingga apa yang didapatkan
disekolah akan mempengaruhi karakternya. Banyak kegiatan yang bisa dikembangkan dalam
Program kegiatan bank sampah dapat dijadikan solusi sebagai upaya untuk
menumbuhkan jiwa dan karakter kewirausahaan, yang suatu saat nanti akan bermanfaat
dalam pembentukan pola fikir peserta didik terhadap konsep kewirausahaan. Serta
menumbuhkan rasa tanggungjawab dan cinta terhadap lingkungan agar terciptanya pola hidup
sehat. Untuk itu perlu adanya perhatian dan motivasi yang serius dari pemerintah agar
Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat
bisa langsung datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah
yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh
petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.
Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya
akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu,
7
dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal pemotongan.
Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam
Siswa dapat menabung sampah-sampah anorganik yang mereka bawa dari rumah atau
yang mereka hasilkan di sekolah. Manfaatnya, tabungan sampah tersebut dapat menambah
uang saku atau uang jajan bagi siswa. Selain siswa, setiap kelas yang ada pada sekolah juga
dapat membuka tabungan sampah melalui ketua kelas, seketaris dan bendahara. Mereka
kemudian bertugas untuk mengumpulkan sampah agar dapat ditabung ke bank sampah yang
ada di sekolah dan hasilnya bisa dijadikan uang kas untuk kelas.
Sampah-sampah yang ditabung di bank sampah sekolah kemudian dijual oleh pengurus
bank sampah ke pihak pengepul atau ke bank sampah terdekat. Sehingga hasil penjualan
tersebut dapat disalurkan untuk tabungan anggota dan sisanya untuk kas bank sampah sendiri.
Selain dijual, sampah-sampah anorganik juga bisa didaur ulang untuk dijadikan barang kreasi
yang bermanfaat seperti; hiasan bunga plastik, pot bunga atau botol hias, gantungan kunci,
kipas, alas gelas minuman, dompet dan lain sebagainya. Barang kreasi ini kemudian dapat
juga dijual dengan harga yang sesuai sehingga bisa menambah keuntungan bagi pengurus
bank sampah.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program bank sampah adalah program yang mengelola sampah yang dirancang
seperti mekanisme kerja di perbankan dimana siswa dapat menabung sampah yang
dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan sampah. Bank
sampah memiliki arti hampir sama dengan bank-bank pada umumnya. Namun bank
sampah disini adalah suatu wadah tempat penerimaan sampah dari siswa, guru
maupun warga sekolah lain yang kemudian mereka akan merasakan hasil dari sampah
yang disetorkan ke teller bank sampah.
B. Saran
Sebagai calon guru, wajib mengetahui dan mengimplementasikan program bank
sampah, agar kita sebagai mahasiswa dapat menanamkan rasa tanggungjawab dan
cinta terhadap lingkungan untuk terciptanya pola hidup sehat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Cecep Dani Sucipto. 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta:
Gosyen Publishing
10