Anda di halaman 1dari 28

KURANGNYA KESADARAN TENTANG MEMBUANG

SAMPAH PADA SISWA SMA PRIMBANA


MEDAN 2023

Karya ilmiah ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran bahasa Indonesia

FERRY FERNANDES GINTING


RAMCES WILMAN HOT TUA

SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN


T.P. 2023/2024
Kata Pengantar

Pengelolaan sampah merupakan aspek yang krusial dalam menjaga


kebersihan dan kelestarian lingkungan. Sebagai bagian dari masyarakat
pendidikan, kita memiliki tanggung jawab untuk mendidik generasi muda agar
menjadi individu yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan. Oleh karena
itu, dalam karya ilmiah ini, penulis akan membahas fenomena "Kurangnya
Kesadaran tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA Primbana Medan 2023".
Dalam konteks lingkungan sekolah, peran siswa sangat menonjol dalam
menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Meskipun diharapkan bahwa
setiap individu memiliki pemahaman dan kesadaran yang tinggi terkait
pembuangan sampah, namun realitas di lapangan seringkali menghadirkan
tantangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat
kesadaran siswa SMA Primbana Medan terhadap pembuangan sampah, serta
mengungkap dampak dari kurangnya kesadaran ini.
Melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap kurangnya kesadaran
siswa dalam membuang sampah, diharapkan dapat mendorong upaya-upaya
pembinaan dan penyuluhan yang lebih efektif. Penulis berharap bahwa hasil dari
karya ilmiah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan
kesadaran siswa, serta menjadi dasar untuk perbaikan perilaku dan kebiasaan yang
lebih berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Akhirnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan berkontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Semoga informasi yang disajikan dapat memberikan wawasan dan menjadi
pijakan untuk perubahan positif dalam upaya kita menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan.

Medan, Oktober 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
1.4 Beberapa Cara Mengurangi Sampah Plastik di Sekolah.....................3
1.4.1 Membawa Botol Minum dari Rumah........................................3
1.4.2Membawa Bekal dari Rumah......................................................3
1.4.3 Melakukan Rutinitas Jum’at Bersih...........................................4
1.4.4 Membuat Bank Sampah Plastik.................................................4

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................6


2.1 Pengertian Sampah..............................................................................6
2.1.1 Jenis-jenis samapah....................................................................6
2.2 Makanan Instan yang Sudah Menggunakan Kemasan Plastik............7
2.3 Sampah yang Sering Dibuang di Lingkungan Sekolah......................8
2.3.1 Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE atau Polyester)...8
2.3.2 High-Density Polyethylene (HDPE)..........................................9
2.3.3 Polivinil Klorida (PVC).............................................................9
2.3.4 Polypropylene (PP)....................................................................9
2.4 Metode 3-R.......................................................................................10
2.4.1 Hanya Menggunakan Produk yang Bisa Didaur Ulang...........10
2.4.2 Hanya Menggunakan Produk yang Bisa Digunakan Kembali.11
2.4.3 Memnuat Kegiatan untuk Mengelola Sampah.........................11
2.5 Tujuan...............................................................................................12

ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................13
3.1 Tempat dam Waktu Penelitian..........................................................13
3.2 Populasi.............................................................................................13
3.2.1 Populasi....................................................................................13
3.2.2 Sampel......................................................................................14
3.3 Instrumen Penelitian.........................................................................15

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................16
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................16
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian............................................................17

BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................18


5.1 Simpulan...........................................................................................18
5.2 Saran..................................................................................................18

Daftar Pustaka......................................................................................................20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Populasi Penelitian...................................................................................14


Tabel 2: Sampel Penelitian....................................................................................14

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Gambar Sampah Organik.......................................................................6


Gambar 2: Gambar Sampah Nonorganik.................................................................7
Gambar 3: Gambar Makanan Instan........................................................................8
Gambar 4: Metode 3-R..........................................................................................10

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran yang kurang dari siswa dalam hal membuang sampah pada
tempatnya telah menciptakan lingkungan kelas yang kurang bersih. Keterbatasan
pengawasan dan keterlibatan guru dalam menjaga kebersihan kelas menyebabkan
kelas menjadi tidak terawat dan berantakan. Situasi seperti ini perlu mendapatkan
perhatian serius dari para guru, agar dapat memberikan arahan kepada siswa untuk
membudayakan perilaku membuang sampah pada tempatnya, menciptakan
lingkungan kelas yang bersih, dan nyaman.
Adapun tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan
lingkungan yang dihadapi siswa, guru sebaiknya menerapkan gaya hidup bersih.
Hal ini dapat dilakukan melalui pembuatan slogan atau sosialisasi tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Memberikan contoh langsung kepada
siswa juga merupakan langkah yang efektif. Kegiatan-kegiatan semacam ini harus
dijalankan secara konsisten guna menciptakan lingkungan yang bersih dan indah,
serta menumbuhkan moralitas siswa terhadap lingkungan.
Terkait dengan rendahnya prestasi belajar, penyebabnya dapat ditemukan
pada proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan.
Metode ceramah yang digunakan, dimana guru hanya memberikan penjelasan
tanpa interaksi, menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Selain itu,
materi yang kurang menarik karena minimnya contoh yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari atau dunia siswa, fasilitas sekolah yang kurang memadai,
dan minimnya buku referensi menjadi faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi
belajar. Proses pembelajaran yang monoton dapat menyebabkan siswa merasa
jenuh, sehingga minat belajar mereka menurun. Oleh karena itu, diperlukan
variasi pembelajaran yang menyenangkan dan metode yang menarik untuk
membangkitkan minat siswa dan meningkatkan prestasi belajar mereka.

1
Kebersihan lingkungan sangat penting untuk dijaga baik dilingkungan
pribadi maupun lingkungan umun, yang dimaksud lingkugan umum adalah
lingkungan sekolah sedangkan lingkungan pribadi seperti lingkuan keluarga.
Kebersihan lingkungan sekolah sangat penting untuk kemajuan sekolah itu
sendiri, dimana sekolah yang bersih akan menciptakan proses belajar mengajar
menjadi baik, sebaliknya jika lingkungan sekolah kotor maka akan menimbulkan
dampak negatif, sehingga kegiatan belajar mengajarpun menjadi terganggu,
sehingga siswa menjadi malas dala belajar serta sulit menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Ketidak pahaman siswa akan pentingnya menanamkan kebersihan
dilingkungan sekolah, karena guru berbuat baik maka siswa menjadi baik dan
sebaliknya siswa beranggapan bahwa kebersihan lingkungan sekolah merupakan
tanggung jawab seluruh warga sekolah. Dari petikan ini siswa mengngagap bahwa
kebersihan lingkungan sekolah bukan tanggung jawab mereka.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pernyataan singkat yang merinci permasalahan


atau pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dalam suatu studi. Ini membantu
mengidentifikasi tujuan penelitian dan memberikan panduan bagi penelitian
tersebut. Rumusan masalah biasanya mencakup elemen-elemen seperti "apa,"
"bagaimana," atau "apa pengaruhnya terhadap," yang menentukan fokus dan
lingkup penelitian. Dalam esensi, rumusan masalah adalah panduan untuk
penelitian yang akan dilakukan.Rumusan masalah pada karya ilmiah ini adalah
sebagai beriku.

a. Peran sisiw dalam penanggulangan sampah ?


b. Apa dampak membuangan samapah di lingkungan sekolah?
c. Pengendalian sampah di lingkungan sekolah?

1.3 Tujuan

2
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.

a. Agar lingkungan sekolah tetap bersih, siswa berperan dalam menjaga


kebersihan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan
juga terampil dalam memanfaatkan sampah tersebut menjadi sebuah karya
yang dapat digunakan.
b. Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan,
mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah
sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari
lingkungan.
c. Pengendalian sampah di lingkungan sekolah melibatkan implementasi tempat
sampah yang memadai, program edukasi untuk siswa tentang pemilahan dan
pembuangan sampah yang benar, serta partisipasi aktif siswa dalam kegiatan
kebersihan, seperti program gotong royong.

1.4 Beberapa Cara Mengurangi Sampah Plastik di Sekolah

1.4.1 Membawa Botol Minum dari Rumah

Seperti yang diketahui jika hampir semua minuman kemasan yang


dijual di pasaran menggunakan wadah berupa botol plastik. Hal ini tentu
tidak ramah lingkungan karena bisa menambah jumlah sampah plastik.
Bayangkan saja jika setiap hari satu siswa membeli 1 botol minum tersebut,
berapa sampah plastik yang akan dihasilkan setiap harinya.
Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
membawa botol minum dari rumah. Membawa botol minum dari rumah
berarti siswa tidak perlu lagi membeli minuman kemasan di sekolah. Cara
ini tidak hanya akan mengurangi sampah plastik saja tetapi juga
mengajarkan siswa untuk hidup lebih sehat.

3
1.4.2Membawa Bekal dari Rumah

Cara mengurangi sampah plastik di sekolah selanjutnya yaitu dengan


membawa bekal dari rumah. Makanan-makanan yang dijual di kantin
sekolah biasanya juga menggunakan wadah dari bahan plastik sehingga
berpotensi meningkatkan jumlah sampah plastik. Cara sederhana yang bisa
kamu lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan
membawa makanan atau bekal dari rumah.
Penggunaan plastik sebagai wadah makanan tidak hanya akan meningkatkan
volume sampah plastik saja tetapi juga bisa merusak lingkungan. Terlebih
siswa memiliki kebiasaan buruk membuang plastik tersebut sembarangan
sehingga sampah plastik terlihat dimana-mana. Perlu diketahui jika butuh
waktu puluhan tahun untuk menguraikan sampah plastik.

1.4.3 Melakukan Rutinitas Jum’at Bersih

Cara mengurangi sampah plastik di sekolah selanjutnya yaitu


melakukan rutinitas jum’at bersih. Keberadaan sampah plastik sangat
membahayakan terlebih saat sampah botol plastik dan kemasan makanan
terjatuh ke tanah. Kondisi ini akan mencemari tanah dengan kontaminasi
kandungan bahan kimia yang berbahaya untuk air.
Melakukan rutinitas jum’at bersih menjadi upaya untuk mengatasi
sampah plastik. Saat jum’at bersih berlangsung, kamu bisa membersihkan
sampah-sampah plastik yang terselip ataupun yang berserakan di atas tanah
supaya lingkungan sekolah tetap bersih dan sehat.

1.4.4 Membuat Bank Sampah Plastik

Potensi meningkatnya jumlah sampah di sekolah itu nyata adanya.


Oleh karena itu, pihak sekolah perlu membuat bank sampah. Sediakan dua

4
jenis bank sampah, satu untuk sampah organik dan satunya lagi untuk
sampah non-organik. Mengingat penggunaan plastik masih sangat sulit
untuk dikurangi. Membuat bank sampah plastik merupakan salah satu solusi
tepat untuk mengumpulkan sampah plastik lalu di daur ulang menjadi
produk bernilai tinggi.
Nah itulah 5 cara mengurangi sampah plastik di sekolah. Cara-cara
yang disebutkan diatas wajib ditiru supaya masalah sampah plastik bisa
teratasi dengan baik. Mungkin cara-cara tersebut tidak bisa mengatasi 100%
masalah sampah plastik, tetapi setidaknya bisa membantu menguranginya.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
domestik (rumah tangga) maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan
sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa
zat organic atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

2.1.1 Jenis-jenis samapah

Berdasarkan asal atau sumbernya, sampah padat dapat digolongkan


menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :

a. Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan


hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa
makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran,
kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak
menyumbangkan sampah organic seperti sampah sayuran, buah-buahan
dan lain-lain.

6
Gambar 1: Gambar Sampah Organik

b. Sampah non norganik atau anorganik adalah sampah yang dihasilkan


dari bahan- bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil
proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik
dibedakan menjadi sampah logam dan produk-produk olahannya,
sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah
detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/
mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara,
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah
jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas,
tas plastik, dan kaleng.

Gambar 2: Gambar Sampah Nonorganik

2.2 Makanan Instan yang Sudah Menggunakan Kemasan Plastik

7
Seperti yang sudah kita ketahui, saat ini produk makanan ringan atau biasa
yang dikenal dengan snack merupakan jenis produk makanan yang menjadi
favorit berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Jenis atau varian
snack pun beragam, bahkan terus berkembang dan makin inovatif dari waktu ke
waktu.
Tidak jarang Anak-anak memilih produk makanan ringan karena alasan
kemasannya yang menarik. Oleh karena itu, sudah menjadi rahasi umum
dikalangan pelaku usaha bahwa semakin menarik dan kreatif sebuah kemasan
produk, maka semakin besar pula minat konsumen untuk membeli produk
makanan tersebut.
Plastik berbahaya bagi kesehatan manusia bahan kimia yang keluar dari
plastik ditemukan dalam darah dan jaringan tubuh dari hampir semua manusia
hidup. Adapun, manusia yang terpapar oleh plastik berisiko lebih besar untuk
mengalami kanker, cacat lahir, gangguan imunitas, gangguan endokrin dan
penyakit berbahaya lainnya.

Gambar 3: Gambar Makanan Instan

2.3 Sampah yang Sering Dibuang di Lingkungan Sekolah

Berikut beberapa jenis plastik yang umumnya mengotori lingkungan

8
2.3.1 Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE atau Polyester)

PET sebagian besar digunakan untuk keperluan kemasan makanan


dan minuman karena kemampuannya yang kuat untuk mencegah oksigen
masuk dan merusak produk di dalamnya. Meskipun PET biasanya dapat
didaur ulang untuk digunakan kembali, namun PET masih dianggap
berbahaya bagi kesehatan dalam penggunaannya. Jenis plastik ini
mengandung antimon trioksida yang bersifat karsinogen sehingga dapat
menyebabkan kanker pada jaringan hidup. Jika terpapar panas, senyawa
tersebut dapat dilepaskan ke dalam isi yang ada di dalamnya dan berbahaya
untuk kita konsumsi.

2.3.2 High-Density Polyethylene (HDPE)

HDPE umumnya digunakan sebagai kantong keresek untuk belanja,


wadah susu, jus, botol sampo, dan botol obat. HDPE dianggap sebagai
pilihan yang lebih aman untuk penggunaan makanan dan minuman karena
struktur pembentuknya dianggap lebih stabil daripada PET. Meskipun
begitu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa HDPE dapat
melepaskan bahan kimia serupa estrogen yang dapat mengganggu sistem
hormon.

2.3.3 Polivinil Klorida (PVC)

PVC biasanya digunakan dalam mainan, kemasan blister,


pembungkus plastik, atau botol deterjen. PVC atau vinil sempat menjadi
plastik yang paling banyak digunakan kedua di dunia setelah golongan
plastik polyethylene. Namun kemudian diketahui bahwa PVC menyebabkan
risiko kesehatan yang serius. Pasalnya, plastik ini mengandung berbagai
bahan kimia beracun, seperti bisphenol A (BPA), ftalat, timbal, dioksin,
merkuri, dan kadmium yang dapat memicu kanker. Masalah lain seperti

9
gejala alergi pada anak-anak dan gangguan sistem hormon manusia juga
mungkin timbul. PVC sulit untuk didaur ulang, jadi sebaiknya penggunaan
plastik ini harus dihindari sama sekali.

2.3.4 Polypropylene (PP)

Jenis plastik ini lebih kaku dan tahan terhadap panas, PP banyak
digunakan untuk wadah makanan panas. Kualitas kekuatannya berada di
antara LDPE dan HDPE. PP banyak digunakan sebagai bungkus makanan,
sebagai bahan dalam popok, dan pembalut wanita sekali pakai. Sama seperti
LDPE, PP dianggap sebagai opsi plastik yang lebih aman untuk penggunaan
makanan dan minuman. Meskipun memiliki banyak kelebihan, PP tidak
dapat didaur ulang dan juga diyakini dapat menyebabkan gangguan asma
dan hormon pada manusia.

2.4 Metode 3-R

Metode 3R adalah pendekatan untuk mengelola sampah dengan prinsip


dasar: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle
(mendaur ulang).

10
Gambar 4: Metode 3-R

2.4.1 Hanya Menggunakan Produk yang Bisa Didaur Ulang

Pemilihan dari produk yang bisa didaur ulang memungkinkan siswa


dapat mengurangi produksi sampah. Ini sejalan dengan konsep Reduce.
Ketika sampah ini bisa didaur ulang, sampah tidak akan lari ke TPA.
Menariknya, benda yang berpotensi menjadi sampah ini masih bisa
dimanfaatkan.
Contoh nyatanya, siswa diajak untuk lebih selektif dalam memilih
produk. Misalnya meminimalkan pemanfaatan sedotan atau botol minuman
sekali pakai.

2.4.2 Hanya Menggunakan Produk yang Bisa Digunakan Kembali

Praktik lain yang harusnya dilakukan adalah mengoptimalkan benda


atau wadah yang bisa digunakan lagi. Ini pun sangat direkomendasikan
dalam manajemen sampah di lingkungan sekolah.
Siswa mau pun pihak sekolah perlu menerapkannya dengan
konsisten. Contohnya adalah lebih memilih untuk menggunakan botol

11
minum yang bisa digunakan beberapa kali ketimbang membeli minuman
gelasan yang sekali buang.

2.4.3 Memnuat Kegiatan untuk Mengelola Sampah

Pengelolaan dari sampah juga bisa dilakukan dengan mengadakan


kegiatan untuk mendaur ulang. Di sini, dibutuhkan edukasi serta pelatihan
dalam mendaur ulang. Sebelumnya, pastikan bahwa siswa juga diajari
mengenai bagaimana cara memilah sampah. Kemudian, sediakan sarana
pendukung untuk menempatkan sampah dan mengelolanya.
Untuk sampah seperti botol plastik, sampah ini bisa didaur ulang
sebagai kerajinan. Sementara untuk sampah basah yang mudah terurai,
sampah ini bisa diolah sebagai kompos.
Untuk mewujudkannya, latihlah para siswa. Setidaknya, melibatkan
siswa ini bisa membuatnya lebih memahami apa yang seharusnya dilakukan
terkait sampah tersebut. Nantinya, wawasan ini pun bisa dipraktikkan di
mana pun berada.

2.5 Tujuan

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :

a. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.


b. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.

Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:

Metode pembuanganMetode pembuangan adalah salah satu metode paling


populerdikalangan sekolah-sekolah dimana kita disarankan untuk
membuangsampah-sampah tersebut kemudian menguburnya atau

12
membuangsampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan
carayang tetap ramah terhadap lingkungan.
Hal ini bukan semata-matadilakukan dengan membuang sampah secara
sembarangan yang sekolahkita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan dengan
teknik yang akanmemenuhi tujuan dari pengolahan sampah.Metodenya adalah
sebagai berikut:

a. Mengumpulkan semua jenis sampah


b. Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenissampah organik
atau anorganik.
c. Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan danmenyisihkan
sampah anorganik ke tempat yang telah disediakan
d. Melubangi tanah menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang
tersebut.

Menimbun sampah tersebut dengan tanahSetelah melakukan proses


tersebut maka kita hanya perlu menunggukira-kira 1 atau 2 bulan setelah
mikroorganisme-mikroorganismememprosesnya didalam tanah hasilnya kita
dapat menggali kembali tanahtersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah
yang hitam dantentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk
memupuk bunga atau pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini
telahmemenuhi tujuan pengolahan sampah.

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dam Waktu Penelitian

Berdasarkan judul karya ilmiah “Kurangnya Kesadaran tentang


Membuang Sampah pada Siswa SMA Primbana Medan 2023” yang penulis
tetapkan maka waktu dan tempat penelitian ini diputuskan di SMA Swasta
Primbana Medan yang berlokasi di jalan Jend. A.H. Nasution No. 45 Medan.
Adapun waktu dan tempat karya ilmiah ini adalah:

Hari/tanggal : Selasa, 14 November 2023


Pukul : 18.00 WIB - Selesai
Tempat : SMA Swasta Primbana Medan

Pemilihan lokasi ini disarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

a. Sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian sesuai masalah yang


dikemukan.
b. Sekolah tersebut memiliki data dan informasi yang relevan dengan tema topik
penelitian sang penulis.
c. Penulis beranggapan bahwa SMA Swasta Primbana Medan terletak di lokasi
yang mudah diakses bagi penulis sebagai peneliti, sehingga memudahkan
pelaksanaan penelitian.

3.2 Populasi

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek


atau objek yang memiliki karakter dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
seorang peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan
Adapun populasi dalam penelitian karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh

14
Media sosial terhadap Perilaku Remaja di Kelas XI SMA Swasta Primbana
Medan Tahun 2023” adalah seluruh jumlah siswa kelas XI SMA Swasta
Primbana Medan yang berjumlah 140 siswa. Rincian tersebut sebagai
berikut:
Tabel 1
Populasi Penelitian
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 XI 1 35
2 XI 2 35
3 XI 3 35
4 XI 4 35
Jumlah 140
Tabel 1: Populasi Penelitian

3.2.2 Sampel

Sampel dalam karya tulis ilmiah merujuk kepada subset atau


sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk diambil data atau informasi
dalam suatu penelitian. Saat penelitian melibatkan populasi yang besar atau
mungkin sulit diakses sepenuhnya, penggunaan sampel adalah cara yang
umum digunakan untuk mendapatkan data yang mewakili populasi secara
keseluruhan.

Sempel pada penelitian karya ilmiah berjudul “Kurangnya


Kesadaran tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA Primbana Medan
2023” adalah sebagai beriku.

Tabel 2
Sampel Penelitian
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 XI 1 3
2 XI 2 1
3 XI 3 1

15
4 XI 4 1
Jumlah 6
Tabel 2: Sampel Penelitian

16
3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk mendapatkan


data penelitian. Tanpa instrumen, kamu tidak akan bisa mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian. Bila datanya tidak ada, maka penelitian pun tidak
akan bisa dilakukan. Salah satu jenis instrumen penelitian adalah observasi.
Pada karya ilmiah dengan judul berjudul “Pengaruh Media sosial terhadap
Perilaku Remaja di Kelas XI SMA Swasta Primbana Medan Tahun 2023” yang
dipakai oleh penulisan adalah observasi. Metode ini dipakai seorang peneliti untuk
mengamati perilaku atau situasi individu. Sejauh ini, ada dua jenis observasi yakni
observasi partisipan dan observasi non-partisipan.
Dalam observasi partisipan, peneliti adalah anggota kelompok yang akan
diamati. Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti tetapi
kadang memiliki masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-partisipan,
peneliti bukan anggota kelompok yang akan diamati. Sehingga hasilnya lebih
layak karena bebas dari bias tetapi memiliki masalah ke tidak tepatan dan hasil
yang tertunda.
Kelebihan metode observasi yakni lebih fleksibel dan lebih murah untuk
dijalankan. Metode ini menuntut kerja sama yang kurang aktif dari yang diamati
dan hasilnya dapat diandalkan untuk kegiatan penelitian. Namun Akinade &
Owolabi menegaskan metode observasi adalah alat yang populer dalam penelitian
terutama dalam ilmu perilaku dan sosial.
Metode ini memerlukan keterampilan khusus untuk membuat dan menilai
pengamatan perilaku dalam penelitian. Ketika melakukan pengamatan perilaku,
hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengembangkan kategori perilaku
(skema pengkodean). Cara ini melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang
akan memberikan petunjuk untuk masalah yang dihadapi.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah proses pengaturan dan pengelompokan secara baik


tentang informasi suatu kegiatan berdasarkan fakta melalui usaha pikiran peneliti
dalam mengolah dan menganalisasi objek atau topik penelitian secara sistematis
dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis
sehingga terbuat sebuah prinsip-prinsip umum atau teori.
Adapun hasil penelitian pada karya ilmiah yang berjudul “Kurangnya
Kesadaran tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA Primbana Medan 2023”
ini adalah sebagai berikut.

a. Kurangnya Kesadaran tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA


Primbana Medan 2023 adalah sesuatu yang sangat berpengaruh, bahwa
kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah dapat berdampak
signifikan terhadap kebersihan dan lingkungan di SMA Swasta Primbana
Medan.
b. Dampak kurangnya kesadaran siswa terhadap membuang sampah di SMA
Swasta Primbana Medan Tahun 2023 dapat tercermin dalam perilaku positif
dan negatif. Beberapa siswa mungkin mengembangkan perilaku positif dengan
lebih sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sementara
yang lain mungkin cenderung bersikap negatif dengan acuh tak acuh terhadap
kebersihan lingkungan sekolah.
c. Kurangnya Kesadaran tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA
Primbana Medan 2023 dapat memiliki dampak besar terhadap keadaan
lingkungan sekitar sekolah. Kesadaran akan pentingnya membuang sampah
dengan benar perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih,
sehat, dan nyaman bagi seluruh siswa di SMA Swasta Primbana Medan.

18
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah pada tempatnya


dapat menciptakan dampak yang signifikan terhadap kebersihan dan lingkungan
sekolah. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar tercipta lingkungan yang
bersih, nyaman, dan sehat bagi seluruh siswa di SMA Swasta Primbana Medan.
Dampak kurangnya kesadaran siswa terhadap pembuangan sampah dapat
tercermin dalam perilaku positif dan negatif. Siswa yang memiliki kesadaran yang
baik akan aktif membuang sampah pada tempatnya, meningkatkan kebersihan
lingkungan. Di sisi lain, siswa yang kurang memiliki kesadaran tersebut dapat
memberikan dampak negatif, seperti merusak tatanan kebersihan sekolah.
Penting untuk menyadari bahwa kurangnya kesadaran siswa terhadap
membuang sampah bukanlah masalah sepele. Kesadaran ini dapat membentuk
perilaku siswa sejak dini, yang pada gilirannya akan memengaruhi lingkungan
sekolah dan pola hidup bersih di masyarakat.
Dalam mengatasi permasalahan kurangnya kesadaran siswa terhadap
pembuangan sampah, langkah-langkah konkret perlu diambil. Penerapan program
edukasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, kegiatan
sosialisasi, serta pembentukan kebiasaan bersih sejak dini merupakan langkah-
langkah yang dapat dilakukan. Guru dan pihak sekolah memiliki peran penting
dalam membimbing siswa agar memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
pembuangan sampah.
Kurangnya kesadaran siswa terhadap pembuangan sampah di SMA Swasta
Primbana Medan Tahun 2023 menjadi perhatian bersama. Dengan adanya
kesadaran ini, diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, menciptakan suasana belajar yang nyaman, dan membentuk
karakter positif yang akan membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari
mereka.

19
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Adapun simpulan pada karya ilmiah berjudul “Kurangnya Kesadaran


tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA Primbana Medan 2023” adalah
sebagai berikut.

a. Kurangnya kesadaran siswa SMA Primbana Medan tahun 2023 terhadap


pembuangan sampah menimbulkan dampak negatif terhadap kebersihan
lingkungan sekolah, memerlukan upaya edukasi dan pembiasaan perilaku
bersih untuk perubahan positif.
b. Perlunya perhatian serius terhadap kurangnya kesadaran siswa dalam
membuang sampah, agar tercipta lingkungan sekolah yang bersih, nyaman,
dan mendukung pembentukan karakter siswa yang bertanggung jawab
terhadap kebersihan.

5.2 Saran

Saran penelitian adalah pendapat yang dibuat untuk dikemukakan sebagai


bahan pertimbangkan dengan harapan dapat memberikan perbaikan yang
membangun dan bersifat positif. Sehingga saran juga dapat diartikan sebagai
pendapat seseorang terhadap sesuatu yang sedang di perbincangkan.

Saran dalam penelitian karya ilmiah yang berjudul “Kurangnya Kesadaran


tentang Membuang Sampah pada Siswa SMA Primbana Medan 2023" adalah
sebagai berikut.

a. Melaksanakan program edukasi rutin tentang pentingnya membuang sampah


pada tempatnya untuk meningkatkan kesadaran siswa SMA Primbana Medan
terhadap peran mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.
b. Menempatkan tempat sampah yang mudah diakses dan terlihat di area sekolah
guna memberikan fasilitas yang mempermudah siswa dalam membuang
sampah dengan benar.

20
c. Mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan kebersihan lingkungan,
seperti program gotong royong atau pembuatan mural edukatif, guna
memupuk sikap tanggung jawab terhadap kebersihan sekolah.

21
Daftar Pustaka

Gischa, Serafica. 2023. Pengertian Sampah Menurut Ahli. Diakses pada taggal 14
November 2023 dari https://www.kompas.com/

Nugroho, Faozan Tri. 2023. Jenis-Jenis Sampah, Lengkap beserta Penjelasannya.


Diakses pada tanggal 14 november 2023 dari https://www.bola.com/

Sisma, Annisa Fianni. 2022. 10 Cara Mengurangi Sampah Plastik Ini Dapat
Melindungi Lingkungan. Diakses pada tanggal 14 November 2023 dari
https://katadata.co.id/

22

Anda mungkin juga menyukai