Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

“MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS


POTENSI LOKAL UNTUK MASYARAKAT DESA PERLIS”

DISUSUN OLEH :

(KELOMPOK 3)

1. Annisa Utami Wallad 1173371002


2. Betania Theresa Br Naibaho 1173371003
3. Deya Safira 1171171004
4. Ely Nina Karina Br Ginting Suka 1172171009
5. Eki Masroida Sidabutar 1171171005
6. Eviza Husnika 1171171006
7. Kiki Subhana Rezeki 1172171005
8. Mia Maudy Ayuni 1173171013
9. Siti Zubaidah 1172171007
KELAS : REGULER A PENMAS 2017

PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan Rekayasa Ide tentang ‘Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Potensi
Lokal untuk Masyarakat Desa Perlis’ dengan tepat waktu. Melalui tugas ini saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pekerjaan Sosial yang telah memberikan pengarahan, motivasi,
serta ilmunya yang sangat berarti untuk saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
tentang Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Potensi Lokal untuk Masyarakat Desa
Perlis. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Rekayasa Ide ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata-kata yang kurang berkenan, kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga dengan
selesainya tugas kelompok ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan saya
ucapkan terima kasih.

Medan, 25 April 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................3


1.2 Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.3 Manfaat Penelitian...................................................................................................4

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN................................................................................5

2.1 Uraian Permasalahan..............................................................................................5


2.2 Subjek Penelitian....................................................................................................6
2.3 Assement Data........................................................................................................6

BAB III METODE PELAKSANAAN.............................................................................7

3.1 Metode Penelitian...................................................................................................7


3.2 Langkah Penelitian.................................................................................................7
3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................9

4.1 Penyelesaian Masalah.............................................................................................9


4.2 Kekuatan Penelitian................................................................................................9
4.3 Kelemahan Penelitian.............................................................................................10

BAB V PENUTUP.............................................................................................................11

5.1 Kesimpulan..............................................................................................................11

5.2 Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada masyarakat pesisir, penggunaan bahasa daerah sudah menjadi kebiasaan utama
sebagai bahasa sehari-hari. Artinya, pelestarian bahasa daerah bukan merupakan sesuatu
yang utama. Bagi masyarakat pesisir, pemanfaatan sumberdaya pesisir bagi kehidupan
adalah kegiatan utama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Hal ini berarti perlu
pembinaan masyarakat pesisir untuk memahami pemanfaatan berbagai potensi pesisir yang
ada agar optimal secara ekonomi dan lestari untuk keberlanjutan kehidupan.
Pada dasarnya pendidikan merupakan hak semua manusia. Tetapi tidak semua
manusia mempunyai kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan. Masyarakat pada
daerah pesisir umumnya memiliki kualitas pendidikan yang relatif rendah apabila
dibandingkan dengan masyarakat di daerah pusat kota. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal
antara lain sarana prasarana serta kultur daerahnya. Kultur daerah pesisir yang hampir seluruh
masyarakatnya bekerja sebagai nelayan akan berakibat pendidikan yang berbasis pada laut.
Semua hal dalam pendidikan akan dititik beratkan pada eksplorasi laut untuk kehidupan.
Sudah menjadi rahasia umum apabila pengelolaan sumber daya laut kita jauh dari
sempurna. Semua yang terkandung dalam laut kita di eksplorasi besar-besaran tanpa ada
proses pelestarian yang baik. Hal itu disebabkan oleh pendidikan yang terkesan
“sembarangan” untuk masyarakat pesisir. Pada daerah-daerah terpencil, misalnya daerah
pesisir timur Sidoarjo, pelayanan pendidikan dirasa masih sangat kurang dan perlu mendapat
perhatian. Hal ini berakibat pada kurangnya pemerataan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan. Sebagaian besar pendirian lembaga-lembaga pendidikan sekolah yang diprakasai
oleh masyarakat masih berorientasi pada daerah perkotaan, sehingga perlu alternatif layanan
pendidikan khususnya bagi masyarakat kurang beruntung (masyarakat miskin, berpindah-
pindah, terisolasi, daerah sulit, dan terpencil). Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan
dipengaruhi jumlah faktor, di antaranya ketidakmampuan menciptakan proses pembelajaran
yang berkualitas. Hasil-hasil pendidikan juga belum didukung oleh sistem pengujian dan
penilaian yang melembaga dan independent, sehingga mutu pendidikan belum dapat di
monitor secara obyektif dan teratur. Distribusi guru tidak merata serta pendayagunaannya
tidak efisien menyebabkan kinerja guru tidak optimal. Profesionalisme guru masih dirasakan
rendah, terutama karena rendahnya komitmen penyiapan pendidikan guru dan
pengelolaannya. Kinerja guru yang hanya berorientasi pada penguasaan teori dan hafalan

3
menyebabkan kemampuan siswa tidak berkembang secara optimal dan utuh. Evaluasi kinerja
belum ditata dalam suatu sistem akuntabilitas publik, sehingga ouput pendidikan belum
akuntanbel dan belum mencapai kualitas yang di inginkan. Pendidikan menjadi kurang
bermakna dan tidak menjadi bagian dari kehidupan mereka. Proses belajar mengajar yang
menggunakan media pendidikan di sekolah-sekolah masih sangat sulit ditemui. Begitu pula
pengajaran di laboraturium biasanya hanya untuk pelajaran IPA, inipun dengan fasilitas
sangat minim karena pada umumnya peralatan yang dipunyai sekolah banyak yang rusak dan
tak bisa digunakan lagi. Pemakaian komputer di sekolah-sekolah masih jarang dijumpai
karena pada umumnya komputer hanya digunakan sebagai pengenalan pemanfaatan
teknologi moderen. Jumlah buku paket dengan jumlah siswa sangat tidak berimbang. Ini
sangat dirasakan khususnya di daerah yang ekonomi masyarakatnya rendah, di mana masih
kesulitan untuk membeli buku sendiri. Guru belum dibiasakan atau diberi kemampuan untuk
menciptakan alat sederhana yang lebih kontekstual dalam proses pembelajaran.

1.2 Tujuan Ide


Tujuan dari pengembangan rekayasa ide ini adalah untuk mengembangkan dan
meningkatkan keterampilan yang dimiliki masyarakat di desa perlis khususnya ibu-ibu dan
meningkatkan fungsi potensilokal yang dimiliki oleh pantai di desa perlis.

1.3 Manfaat Ide

Hasil rekayasa ide ini diharapkan agar kelompok dapat berperan konstruktif dan
produktif dan ingin memberikan pembelajaran yang dapat membantu perkembangan yang
sangat mendukung perkeonomian mayarakat desa perlis.

4
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Uraian Permasalahan

Program pendidikan Life Skill merupakan pendidikan yang dapat memberikan bekal
keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan
potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat. Pada masyarakat pesisir pendidikan
kecakapan hidup yang diajarkan adalah berupa cara menangkap ikan yang baik tanpa harus
merusak ekosistem laut.

Ciri program masyarakat pesisir yang dapat menjadi perhatian dalam peningkatan kecakapan
hidup, meliputi:

1. Dalam wilayah dan kepulauan terdapat lebih dari satu sumber daya alam yang dapat
dikelola.
2. Dalam suatu kawasan pesisir biasanya terdapat lebih dari satu kelompok masyarakat
yang memiliki keterampilan atau keahlian dan kesenangan bekerja yang berbeda,
sebagai petani, nelayan, petani tambak, petani rumput laut, pendamping pariwisata,
industri dan kerajinan rumah tangga dan lain-lain yang secara tradisi menekuni suatu
bidang pekerjaan.
3. Pola hubungan/interaksi sosial ekonomi antar lapisan masyarakat.
Pendekatan pola Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) yang menjadi
bagian dari peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif solusi yang bijak dalam penanganan masyarakat pesisir
dan pulau-pulau terpencil guna mendapatkan kesempatan yang sama dalam
merasakan dunia pendidikan yang mendukung dan mengisi pembangunan.
Pengembangan sistem pada program PKH dilakukan dengan tiga tahapan
pembelajaran untuk satu jenis keterampilan yang dikembangkan,yaitu :
1. Teori Pemberian teori sesuai dengan pengetahuan dan jenis keterampilan yang
dikembangkan dengan penyajian materi pembelajaran yang difokuskan pada
pemenuhan pengetahuan secara akademik baik secara lisan maupun tertulis, sehingga
peserta didik mendapat pemahaman tentang apa yang dipelajari.
2.Pengamatan

5
Pengamatan bertujuan menghantar para peserta didik dalam memahami dan menganalisa
kegiatan keterampilan terkait dengan pengetahuan secara akademik dan secara operasional.
Hal ini dilakukan oleh narasumber/instruktur dalam bentuk simulasi sebelum peserta didik
melakukan uji coba melalui praktek keterampilan.

3. Praktek Keterampilan

Praktek keterampilan dilakukan setelah melalui tahapan tersebut di atas, dimana


peserta didik melakukan proses perlakuan secara mandiri / kelompok guna memberikan
keleluasan dalam membuat produk tertentu yang disesuaikan dengan materi keterampilan
yang telah disimulasikan oleh narasumber/instruktur.

2.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian atau sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang ada di desa
perlis dan anak-anak yantidak sekolah dan memebekali mereka dengan keterampilan.

2.3 Assesement Data

Proses analisis data atau penilaian data pada rekayasa ide ini direncanakan akan
melakukan implementasi langsung untuk mulai menerapkan dan mengembangkan
pembelajaran yang berbasis potensi lokal.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penelitian


Berdasarkan judul rekayasa ide ini, maka perencanaan metode yang akan dilakukan
dalam rekayasa ide ini adalah metode penelitian kualitatif dengan melihat kondisi desa perlis
dan menerapkan pembeajaran yang cocok untuk diterapkan.

3.2 Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menerapkan model pembelajaran


Team Game Competition ini adalah :

1. Penyajian Pengaruh yang diidealisasikan (idealized influence). Karena mempunyai


suatu visi yang jelas dan bertujuan (sense of purpose), maka pemimpin-pemimpin
transformasional mampu untuk memenangkan kepercayaan dan respek dari para
pengikut mereka. Dengan menunjukkan kepada para pengikutnya bahwa mereka
dapat mencapai lebih daripada yang mereka percayai sebagai mungkin, maka para
pemimpin transformasional mendirikan sebuah dasar/basis untuk misi-misi di masa
depan yang memampukan mereka untuk memperoleh upaya-upaya ekstra dari para
pengikut mereka.
2. Pertimbangan secara pribadi (individual consideration). Para pemimpin
transformasional memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dan potensi pengembangan
diri pribadi setiap pengikut mereka. Pendelegasian (delegating), coaching dan
pemberian umpan balik yang konstruktif (giving constructive feedback).
3. Stimulasi intelektual (Intellectual stimulation). Secara aktif mencari ide-ide baru dan
cara-cara baru dalam mengerjakan segala sesuatu.
4. Inspirasi (Inspiration). Memotivasi orang-orang yang dipimpin, membangkitkan
antusiasme, memberi contoh, dilihat sebagai ikut ambil bagian dalam menanggung
beban.

7
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah akan melakukan penelitian atau
observasi secara langsung ke desa perlis dan melihat apa saja yang sekarang dibutuhkan oleh
masyarakat di sana dan berusaha untuk memenuhinya.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Penyelesaian Masalah


1. Berikut adalah contoh pola pendidikan kecakapan hidup untuk masyarakat pesisir.
Materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik meliputi
a. Penangkapan
b. Budidaya perikanan sesuai dengan potensi lokal
c. Pengolahan hasil perikanan
d. Manajemen Usaha
e. Kapal ikan dan Permesinan
2. Jadwal pembelajaran
Jadwal pembelajaran dibuat guna menentukan kegiatan pembelajaran keterampilan,
sehingga dalam menentukan jumlah jam pelajaran dilakukan dengan pelibatan kelompok
belajar. Sedangkan waktu pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kesepakatan antara
narasumber/instruktur, peserta didik dan penyelenggara/pengelola program.
3. Sistem pembelajaran
Pengembangan system pembelajaran keterampilan pada program Pendidikan
Kecakapan Hidup dilakukan dengan pemberian pengetahuan yang dilaksanakan berjenjang
dan terstruktur. Pengembangan system pembelajaran digali dari potensi lokal melalui hasil
identifikasi kebutuhan belajar masyarakat.

4.2 Kekuatan Penelitian


Kelebihan atau kekuatan penelitian ini adalah Pemimpin transformasional harus
mampu menumbuhkan ide-ide baru, memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan-
permasalahan yang dihadapi bawahan (stimulasi intelektual). Pemimpin transformasional
digambarkan sebagai seorang pemimpin yang mau mendengarkan dengan penuh perhatian
masukan-masukan bawahan dan secara khusus mau memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
bawahan akan pengembangan karir (konsederasi individu). Kelebihan dari kepemimpinan
transformasional :
1. Tidak membutuhkan biaya yang besar (organisasi profit).
2. Komitmen yang timbul pada karyawan bersifat mengikat emosional.

9
3. Mampu memberdayakan potensi karyawan.
4. Meningkatkan hubungan interpersonal.
4.2 Kelemahan Penelitian

Kelemahan penelitian ini adalah


1. Waktu yang lama agar komitmen bawahan tumbuh terhadap pemimpin.
2. Tidak ada jaminan keberhasilan pada bawahan secara menyeluruh.
3. Membutuhkan pehatian pada detail.
4. Sulit dilakukan pada jumlah bawahan yang banyak

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada masyarakat pesisir, penggunaan bahasa daerah sudah menjadi kebiasaan utama
sebagai bahasa sehari-hari. Artinya, pelestarian bahasa daerah bukan merupakan sesuatu
yang utama. Bagi masyarakat pesisir, pemanfaatan sumberdaya pesisir bagi kehidupan
adalah kegiatan utama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Hal ini berarti perlu
pembinaan masyarakat pesisir untuk memahami pemanfaatan berbagai potensi pesisir yang
ada agar optimal secara ekonomi dan lestari untuk keberlanjutan kehidupan.

5.2 Saran

Dalam penulisan ini penulis meminta kritik dan saran bagi pembaca terutama pada
dosen mata kuliah, karena di dalam penulisan laporan ini penulis masih merasa banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena saran dan kritik sangat diperlukan untuk
kemajuan penulis dalam menulis laporan rekayasa ide selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://herube.wordpress.com/2010/02/11/kepemimpinan-transformasional-dalam-reformasi/
http://muharamtuhalal.wordpress.com/2011/12/05/kepemimpinan-transformasional/
http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-kepemimpinan.html
http://jurnal.poltekkes-malang.ac.id/berkas/6d85-Jurnal.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai