Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KEAKSARAAN

OLEH :
MUHAMMAD AL BAHRI/1842040013
INAYAH NUR WULANDARI/1842041001
SRI INDRIANI/1842041003

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas


segala Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan)
Makalah dengan judul “Pendidikan Keaksaraa”. Makalah ini berisikan
mengenai apa yang telah penulis dapatkan dari berbagai sumber.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Pendidikan Keaksaraan. Penulis
juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan
referensi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dengan
keterbatasan yang penulis miliki. Apabila dalam makalah ini terdapat kekurangan,
penulis memohon maaf sebesar-besarnya.

Makassar, 29 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengertian Pendidikan Keaksaraan....................................................... 3
B. Tujuan Pendidikan Keaksaraan............................................................ 4
C. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan................................ 4
D. Srategi Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan...................................... 5
E. Komponen penyelanggaraan pendidikan keaksaraan........................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................... 7
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu program pendidikan dalam masyarakat yang paling efektif
dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang telah
tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak
melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan
kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai
bekal untuk mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri.
Keberadaan program pemberantasan buta aksara sangat penting sebagai sarana
belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat
menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat
memanfaatkan makalah ini sebagai sumber yang baik.
Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca,
menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan
seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya
sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya. Sementara itu,
yang dimaksud dengan pendidikan keaksaraan adalah usaha untuk
membimbing dan dan membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar
bermanfaat bagi dirinya. Permasalahan yang saat ini terjadi di Indonesia adalah
tingginya tingkat warga buta aksara yang disebabkan oleh kurangnya
kesempatan belajar yang dapat diperoleh karena tingkat kemiskinan yang
cukup tinggi, sehingga warga tidak mampu memfasilitasi dirinya untuk belajar.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian pendidikan keaksaraan?

2. Tujuan pendidikan keaksaraan?

3. Prinsip penyelenggaraan pendidikan keaksaraan?

4. Strategi pembelajaran pendidikan keaksaraan?

5. Komponen penyelanggaraan pendidikan keaksaraan?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini:

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan keaksaraan.

2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan keaksaraan.

3. Untuk mengetahui prinsip penyelenggaraan pendidikan keaksaraan.

4. Untuk mengetahui strategi pembelajaran pendidikan keaksaraan.

5. Untuk mengetahui komponen penyelanggaraan pendidikan keaksaraan.

D. MANFAAT

Diharapkan makalah ini mampu menambah pengetahuan pembaca mengenai

pendidikan keaksaraan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN


Keaksaraan (Literacy) secara sederhana diartikan sebagai kemampuan
untuk membaca, menulis dan berhitung. Bagi orang dewasa yang buta aksara,
kecakapan keaksaraan tidak hanya sekedar dapat membaca, menulis dan
berhitung, akan tetapi lebih menekankan fungsi dalam kehidupan sehari-hari
(Archer, 1996) . Secara luas, Keaksaraan didefinisikan sebagai pengetahuan
dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh semua warga negara dan menjadi
salah satu fondasi bagi penguasaan kecakapan-kecakapan hidup yang lain.
Program keaksaraan di Indonesia lebih dikenal dengan Program
Pendidikan Keaksaraan Fungsional, sehingga secara terminologi (istilah)
fungsional dalam keaksaraan, berkaitan erat dengan fungsi dan/atau tujuan
dilakukannya Pembelajaran di dalam program pendidikan keaksaraan, serta
adanya jaminan bahwa hasil belajarnya benar-benar “bermakna/bermanfaat”
atau fungsional bagi “peningkatan mutu dan taraf hidup” warga belajar dan
masyarakatnya.
Program ini ditujukan untuk melayani warga masyarakat yang tidak dapat
membaca dan menulis yang dikarenakan mereka tidak dapat mengikuti atau
menyelesaikan pendidikan di sekolah formal. Berdasarkan penelitian lintas
negara yang dilaksanakan oleh UNESCO disimpulkan bahwa keberhasilan
dalam program pemberantasan buta huruf berdampak pada menurunnya angka
kematian ibu dan bayi, meningkatnya usia harapan hidup masyarakat
(Zainudin Arief, 1997)
Program pendidikan keaksaraan merupakan bentuk layanan bentuk
Pendidikan Non Formal untuk membelajarkan warga masyarakat buta aksara,
agar memiliki kemampuan menulis,membaca, berhitung dan menganalisa,
yang berorientasi pada kehidupan sehari – hari dengan memanfaatkan potensi
yang ada dilingkungan sekitarnya, sehingga warga belajar dan masyarakat
dapat meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.

3
B. TUJUAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
1. Membuka wawasan untuk mencari sumber-sumber kehidupan
2. Melaksanakan kehidupan sehari-hari secara efektif dan efisien.
3. Mengunjungi dan belajar pada lembaga pendidikan yang diperlukan.
4. Memecahkan masalah keaksaraan dalam kehidupannnya sehari-hari.
5. Menggali dan mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
pembaharuan untuk meningkatkan mutu dan taraf hidupnya serta ikut
berpartisipasi dalam pembangunan.
Sesuai Keppres No. 5 Tahun 2006 dikatakan bahwa dalam rangka
percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sebagai satu rangkaian
gerakan nasional wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, sebagaimana
dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1994 tentang Pelaksanaan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar, dan dalam rangka percepatan pemberantasan
buta aksara.
C. PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
Pendidikan keaksaraan sebagai salah satu layanan pendidikan non formal
untuk membelajarkan warga masyarakat buta aksara, dan sebagai suatu
pendekatan pembelajaran, merupakan cara untuk mengembangkan
kemampuan seseorang dalam menguasai dan menggunakan keterampilan
membaca, menulis, berhitung, mengamati dan menganalisis, yang berorientasi
pada kehidupan sehari-hari serta memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar.
Untuk mencapai hal tersebut, pendidikan keaksaraan diselengarakan dengan
prinsip ;
1. Konteks lokal, adalah bahwa pembelajaran pendidikan keaksaraan
dilaksanakan berdasarkan minat, kebutuhan, pengalaman, permasalahan
dan situasi lokal serta potensi yang ada di sekitar warga belajar.
2. Desain lokal, tutor bersama warga belajar perlu merancang kegiatan
pembelajaran di kelompok belajar, sebagai jawaban atas permasalah, minat
dan kebutuhanwarga belajar.

4
3. Partisipatif, tutor perlu melibatkan warga belajar berpartisipasi secara
aktif, dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
warga belajar .
4. Fungsionalisasi hasil belajar, dari hasil pembelajaran nya warga belajar
diharapkan dapat memecahkan masalah keaksaraannya dan meningkatkan
mutu dan taraf hidupnya.
D. STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
Dalam rangka mengembangkan kemampuan warga belajar dalam
menguasai dan menggunakan keterampilan membaca, menulis, berhitung,
mengamati dan menganalisis, yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari
serta memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar, maka strategi
pembelajaran yang diterapkan adalah; membaca, menulis, berhitung, diskusi
dan aksi (Calistungdasi). Kegiatan aksi dalam strategi pembelajaran
pendidikan keaksaraan adalah merupakan pemanfaatan hasil belajar warga
belajar atau fungsionalisasi hasil belajar.
E. KOMPONEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
Komponen penyelenggaraan pendidikan keaksaraan terdiri; atas
komponen utama, komponen pembelajaran dan komponen pendukung, yang
masing terdiri atas unsur – unsur sebagai berikut :
1. Komponen utama
Komponen utama penyelenggaraan pendidikan keaksaraan meliputi :
a. Warga belajar
b. Tutor,
c. Penyelenggara
d. Kelompok belajar
e. Tenaga Suport Sistem
f. Dana
2. Komponen pembelajaran
Komponen pembelajaran penyelenggaraan pendidikan keaksaraan terdiri
atas;
a. Struktur/kurikulum program pembelajaran.

5
b. Program pembelajaran.
c. Proses pembelajaran.
d. Bahan dan media belajar.
e. Evaluasi belajar.
f. Fungsionalisasi hasil belajar.
3. Komponen Pendukung
a. Komponen pendukung pendidikan keaksaraan terdiri atas :
b. Pelatihan.
c. Pendampingan.
d. Bimbingan teknis.
e. Acuan – acauan.
f. Ragi belajar.
g. Birokrasi dan dukungan masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi
membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang
memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan
kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya.
Program pendidikan keaksaraan merupakan bentuk layanan bentuk
Pendidikan Non Formal untuk membelajarkan warga masyarakat buta aksara,
agar memiliki kemampuan menulis,membaca, berhitung dan menganalisa,
yang berorientasi pada kehidupan sehari – hari dengan memanfaatkan potensi
yang ada dilingkungan sekitarnya, sehingga warga belajar dan masyarakat
dapat meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
Tujuan pendidikan keaksaraan yaitu membuka wawasan untuk mencari
sumber-sumber kehidupan, Melaksanakan kehidupan sehari-hari secara
efektif dan efisien, Mengunjungi dan belajar pada lembaga pendidikan yang
diperlukan, Memecahkan masalah keaksaraan dalam kehidupannnya sehari-
hari, Menggali dan mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
pembaharuan untuk meningkatkan mutu dan taraf hidupnya serta ikut
berpartisipasi dalam pembangunan.
B. Saran
Penulis menyadari terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini. Penulis
meminta kritik dan saran pembaca untuk memperbaiki makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Djarto.2008.“Mengenal Pendidikan Keaksaraan”,


http://pendidikankeaksaraan.blogspot.com/, diakses 29 september 2018
pukul 14:43
Marwoto,Sujud.2015.”Buku Saku Pendidikan Keaksaraaan”,
https://www.slideshare.net/su7ud/buku-saku-pendidikan-keaksaraan,
diakses 29 september 2018 pukul 14:47

iv

Anda mungkin juga menyukai