Disusun Oleh :
Nama : Melisa Pratiwi Sijabat
Nim : 1213311117
Kelas : K PGSD 2021
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan KaruniaNya
sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas Laporan yang mencakup mini riset dan
Rekayasa ide tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
mata kuliah keterampilan dasar pendidikan Luar Sekolah. Selain itu, Laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, Laporan yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan demi kesempurnaan
Laporan ini.
Penulis
I
Daftar Isi
Cover
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
TINJAUAN KONSEPTUAL.................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)..................................3
2.2 TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM).................................................................................................................................4
2.3 SEJARAH TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM).........................................6
BAB III...................................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................8
3.1 Hasil wawancara...........................................................................................................8
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan...................................................................................9
3.3 Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan...................................................................9
3.4 Temuan Hasil Kegiatan............................................................................................10
3.5 Evaluasi Proses...........................................................................................................11
BAB IV.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
4.1 KESIMPULAN..........................................................................................................13
4.2 SARAN......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
Bibliography.........................................................................................................................14
LAMPIRAN.........................................................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menurut N.S, Sutarno (2008, hlm. 127) Taman Bacaan Masyarakat pada dasarnya
bukanlah sebuah perpustakaan yang harus memenuhi standar nasional perpustakaan seperti
standar koleksi, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar
tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan dan standar pengelolaan. Berkaitan dengan
hal itu, Taman Bacaan Masyarakat merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan
bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan
kemampuan membaca dan belajar. Masyarakat yang menaruh perhatian dan kepedulian
terhadap taman bacaan adalah mereka yang menyadari dan menghayati bahwa taman
bacaan bukan saja penting, tapi sangat diperlukan oleh masyarakat. Kelompok masyarakat
tersebut perlu terus dibina dan dikembangkan ke arah terbentuknya masyarakat informasi
atau masyarakat yang cerdas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk Menciptakan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sederhana di Desa Sungai Bawang sebagai objek
penelitian dengan judul “Meningkatkan Minat Baca dan motivasi belajar anak didik”
2
BAB II
TINJAUAN KONSEPTUAL
Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) telah dimulai sejak tahun 1992/1993.
Kehadiran TBM merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang
didirikan oleh Pendidikan Masyarakat pada tahun limapuluhan. Program TBM ini
bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu
keberaadaan TBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Untuk itu
kemampuan, keterampilan dan kinerja pengelola harus ditingkatkan sehingga dapat
mengelola TBM sebagaimana mestinya.
TBM adalah sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Sebagai tempat penyelengaraan pembinaan kemampuan membaca dan
belajar, sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat.
Pengelola TBM adalah mereka yang memiliki dedikasi dan kemampuan teknis dalam
mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat. Sedangkan bahan
pustaka adalah semua jenis bahan bacaan dalam berbagai bentuk media.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan salah satu kegiatan dari program
peningkatan budaya baca dan pembinaan perpustakaan yang digalakkan oleh Direktorat
Dikmas, Ditjen Pendidiikan Non Formal dan Informal (PNFI) sebelumnya Ditjen
Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas. Dalam jangka panjang, PNFI ingin menciptakan
masyarakat pembelajar melalui peningkatan budaya baca. Untuk mencapai keinginan
tersebut, diperlukan adanya kesediaan masyarakat untuk membentuk taman bacaan. Dari
sini pada akhirnya berkembang menjadi perpustakaan. Depdiknas berupaya menyiapkan
bahan bacaan yang bisa diakses oleh masyarakat sesuai kebutuhan di daerah masing-
masing.
3
masyarakat di samping menyediakan berbagai jenis bahan bacaan. Dalam rangka
mewujudkan masyarakat Indonesia pembelajar sepanjang hayat diperlukan bahan bacaan
yang disediakan oleh taman bacaan masyarakat.
4
1. Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan
sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah,
khususnya program keaksaraan.
2. Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan
Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat
setempat.
3. Sumber penelitian dengan menyedikan buku - buku dan bahan
bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
4. Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi
pembelajaran dan kegiatan akademik Iainnya.
5. Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan - bahan bacaan
yang sifatnya rekreatif untuk memanfaatkan waktu senggang untuk
memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan
bermanfaat.
Dari uraian diatas TBM menjalankan beberapa fungsi. Fungsi tersebut terdiri dari
fungsi pembelajaran, hiburan dan informasi. TBM melaksanakan kegiatan
pelayanannya bervariasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya
Rumah baca, pondok baca, perahu baca, Warung baca, namun pada hakikatnya
kesemua lembaga atau organisasi tersebut, melakukan fungsi yang sama dengan
TBM.
c) MANFAAT
Untuk meningkatkan kualitas TBM dalam rangka merealisasikan masyarakat
budaya baca, TBM juga mempunyai manfaat sebagai medium pengembangan
budaya baca masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang
berpengalaman, kritis, beradab, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh
masyarakat itu sendiri.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006: 1), manfaat
taman bacaan masyarakat adalah :
1. Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca.
2. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga.
3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri
4. Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik
5. Membantu pengembangan kecakapan membaca
6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
7. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan
yang ditetapkan
8. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
5
2.3 SEJARAH TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)
Sejarah Taman Bacaan Masyarakat di Indonesia
Sejarah TBM di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkembangan perpustakaan.
Sejarah mencatat perpustakaan pertama kali bernama Batavian Kerkeraad yang
dibangun pada tahun 1624, yang kemudian pemerintah kolonial Belanda membangun
lebih banyak lagi perpustakaan termasuk Batavia Association for Arts and Science
Library pada tahun 1778 dan berkembang menjadi perpustakaan deposit untuk Hindia
Belanda yang sekarang dikenal sebagai Perpustakaan Nasional Republik Indoensia.
Pada masa itu mulai dikenal istilah “taman pustaka atau taman bacaan” yang bagi
masyarakat lebih ramah dari perpustakaan yang banyak dibangun oleh pemerintah
colonial. Perkembangan perpustakaan maupun taman pustaka pada masa itu juga
dilatarbelakangi oleh kebijakan politik etis pemerintah kolonial belanda yang mencaku
pendidikan untuk orang pribumi. Hal tersebut membuat pemerintah belanda
membolehkan orang pribumi bersekolah di sekolah rakyat, dan bersamaan membangun
balai pustaka yang mempelopori proyek pengembangan taman pustaka di Indonesia.
Konsep perpustakaan umum mulai dikenal masyarakat luas melalui taman pustaka
yang dijalankan oleh volunteer librarians.
6
perpustakaan dan TBM adalah dua hal yang berbeda. Selain itu perpustakaan selalu
dikaitkan dengan keteraturan dan ketidakluwesan. Seperti contoh meningkatkan
layanan dengan ungkapan layanan prima, mengapa bukan layanan ikhlas? Apakah
perpustakaan harus menjual jasanya dengan nominal ? apakah pertanyaan ini lebih
sebagai sekedar bertanya atau asal bertanya ? sebenarnya dari hal kecil itulah dapat
dikembangkan sinergisme antar perpustakaan dan TBM.
Dalam bersinergi terdapat empat elemen utama yaitu :
1. Kolaborasi atau kerjasama
Kolaborasi lebih menunjukkan bagaimana kerjasama berfungsi, bagaimana
menyadari, menggunakan, dan berbagai tentang daya atau kekuatan dari
entisitas kerjasama. Dalam suatu kolaborasi yang benar muncul niat saling
berbalas kebaikan dan mengenyampingkan beragam perbedaan
2. Keterlibatan
Partisipasi sepenuh hati dari semua anggota para pihak. Mulai dari hubungan
antar pribadi menjadi hubungan antar kelompok individu.
3. Kepercayaan
Percaya merupakan kunci dari segala kunci dalam proses sinergi. Ibarat kunci
utama artinya dapat membukan semua pintu dengan kunci utama. Namun
bangunan-bangunan khusus saja yang memiliki kunti. Kepercayaan memang
mahal tapi harus dilakukan. Dengan percaya inilah pintu yang semula tertutup
dapat dibuka sehingga menjadi komunikasi terbuka dan saling percaya.
4. Kemitraan
Mitra adalah hasil dari sebuah sinergisme. Berawal dari suatu kolaborasi yang
dilakukan secara total dalam arti sebuah pihak yang terlibat dan sepenuh hati,
dan berlandaskan saling percaya. Kemitraan yang dihasilkan akan efesien,
efektif dan berkesinambungan.
Upaya menyinergikan perpustakaan dan TBM harus selalu bertolak dari alasan
sangat mendasar dari tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, suka atau
tidak suka perpustakaan dan TBM harus bersinergi dalam gerakan nasional gemar
membaca yang tujuan akhirnya adalah kecerdasan hidup bangsa.
Selama ini kegiatan seputar perpustakaan dan TBM sering hanya menitikberatkan
kesejahteraan dan kecerdasan hidup bangsa Indonesia. TBM yang lebih dekat dengan
masyarakat hendaknya dapat mengidentifikasi jenis kebutuhan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan hidup mereka. Dengan kata lain
TBM dan perpustakaan selayaknya bekerjasama atau bersinergi menjawab kebutuhan
masyarakat atau rakyat.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil wawancara
HASIL WAWANCARA TAMAN BACAAN MASYARAKAT
MINAT
N UMU MEMBAC BUKU YANG
O NAMA R A HOBBY DIBACA
Menggamba
Nayla Athaya tahap r dan
1 Zhafira 5 Mengeja Melukis Buku Sekolah
Menggamba
r dan
2 Ade Prataman 8 Tinggi Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Keynar r dan
3 Nailatul Izza 5 Huruf Melukis
Menggamba
Aisyah Nayla r dan
4 Azzahra 7 Sedang Melukis Buku Sekolah
Haikal Menggamba
Ananda r dan
5 Pratama 5 Melukis
Menggamba
Putri Angelina r dan
6 Sinaga 5 Sedang Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Theo Laurenzi r dan
7 Sibarani 7 Sedang Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Zahra Zhabia r dan
8 Zafira 7 Sedang Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Muhammad r dan
9 Irwansyah 7 Sedang Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Dimas r dan
10 Kurniawan 8 Sedang Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Ahmad Faris tahap r dan
11 Maulana 7 Mengeja Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Aisyah Dhini tahap r dan
12 Alvyana 7 Mengeja Melukis Buku Sekolah
Menggamba
Aliza tahap r dan
13 Rahmadhania 7 Mengeja Melukis Buku Sekolah
Menggamba
M.Devano tahap r dan
14 Akbar 7 Mengeja Melukis Buku Sekolah
8
Menggamba
tahap r dan
15 Alfi Pratama 7 Mengeja Melukis Buku Sekolah
16 Cindy Rayana 7 Menggamba Buku Sekolah
tahap r dan
Mengeja Melukis
17 Reza Adtya 6 Menggamba Buku Sekolah
tahap r dan
Mengeja Melukis
18 Ganendra 5 Huruf Menggamba
r dan
Melukis
19 8 Sedang Menggamba Buku Sekolah
Muhammad r dan
hoyrul Melukis
20 Naen Frida 9 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
21 Daniel Pratama 6 Sedang Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
22 Nelson 8 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
23 Pian 9 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
24 Andreas 9 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
25 Tyson 9 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
26 Indah 6 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
27 Esra 11 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
28 Jeremi 8 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
29 Chika 8 Tinggi Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
30 Rahel 5 Huruf Menggamba Buku Sekolah
r dan
Melukis
9
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan TBM ini dilaksanakan di Desa Sungai Bawang (F5) Jlr 3 Poros, yaitu
rumah milik peneliti. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 3 kali
pertemuan.
N HARI/TANGGAL WAKTU
O
1 Rabu, 03 November 2021 15:00-16:30
2 Sabtu, 06 November 2021 15:00-16:30
3 Minggu, 07 November 2021 15:00-16:30
1. Mengkonsentrasikan lingkungan.
2. Menyiapkan suasana yang kondusif dan mencuri perhatian peserta belajar.
3. Menyiapkan kegiatan yang kreatif dan inovatif yang dapat menarik minat peserta
belajar agar lebih intensif dalam mengikuti kegiatan belajar dan pembelajaran.
4. Pencanangan tujuan pribadi dan hasil belajar.
Hal ini selaras dengan pernyataan Bobbi De Porter, bahwa tingkat partisipasi anda di
dunia sesungguhnya dapat menentukan kemampuan anda untuk belajar dengan
kemudahan serta adanya lingkungan yang memperkaya menghasilkan pelajar-pelajar yang
lebih baik dalam situasi yang memerlukan pemecahan masalah sementara lingkungan
yang melemahkan menghasilkan pelajar-pelajar yang tidak mempunyai minat.
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap proses belajar dan
pembelajaran tentang setting kegiatan, suasana, kondisi lingkungan pembelajaran melalui
penjelajahan dan kesenangan yang kreatif, inovatif dan dapat menarik minat peserta
belajar beserta indikator yang memenuhinya sebagai sebuah proses yang ideal adalah
sangat penting dalam membantu menghasilkan subyek pebelajar yang handal.
Langkah pertama dalam usaha penyusunan program kegiatan TBM ini Mewawancarai
dan merekrut minimal 15 warga belajar mengenai permasalahan dan kebututuhan
membacanya, kemudian mendokumentasikan calon peserta yang akan menjadi sasaran
kegiatan berdasarkan hasil wawancara dan perekrutan warga belajar.langkah berikutnya
menyusun daftar calon peserta yang akan dijadikan sasaran kegiatan, selanjutnya
merancang pembelajaran untuk warga belajar.
a) Memilih materi dan bacaan yang berkaitan dengan anggota tubuh, karena warga
belajar didominasi oleh usia prasekolah dan kelas rendah
10
b) Menarik minat baca warga belajar dengan meminta kepada warga belajar untuk
membacakan materi. Dan warga belajar yang tidak membaca mendengarkan apa
yang disampaikan agar bisa memahami materi yang diajarkan, kemudian peneliti
memperjelas bacaan.
c) Apabila ada warga yang mengalami kesulitan mengenal kata, kita bantu dengan
menyuruhnya untuk memperkirakan dengan kalimat sendiri lanjutan dari kalimat
yang terpotong tersebut atau memintanya untuk meneruskan bacaan tersebut.
d) Untuk membuat suasana belajar makin menyenangkan kegiatan membaca ini
diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain yaitu mewarnai, menghubungkan gambar,
menyusun puzzel anggota tubuh dan latihan soal dalam bentuk pertanyaan .
Dalam tahap ini peneliti dapat melihat perkembangan kemampuan daya baca dan motivasi
belajar, warga belajar dan berapa jumlah bacaan yang bisa mereka baca dan pahami
Selama proses pelaksanaan kegiatan belajar di TBM, peneliti mencatat hal-hal penting
antara lain:
11
(1) Memberikan materi awal yang menyenangkan berupa kegiatan-kegiatan yang
motivatif, inovatif berupa mengenal membaca bergantian mengenai anggota tubuh dan
merupakan suatu kegiatan membaca yang benar-benar menyenangkan, untuk proses
selanjutnya
(2) Waktu dalam proses kegiatan belajar mengajar dibagi menjadi 3 tahap. Kurang lebih
30 menit tahap pertama membaca materi anggota tubuh. mempraktikkan bentuk membaca
menyenangkan oleh beberapa anggota kelompok belajar yang telah ditunjuk sekaligus
sebagai bentuk tes evaluasi. ± 30 menit menguji pemahaman materi perindividu maupun
peserta didik yang mengangkat tanagn ketika diberi pertanyaan. Dan ± 30 menit
terakhirmenyanyi lagu yang berkaitan dengan materi dan menyanyikan yel yel taman
bacaan .
(1) kurang mengajak peserta belajar terlibat secara aktif saat proses belajar sehingga
penguasaan kelas masih kurang,
(2) pada saat memberikan penjelasan dan contoh bacaan sedikit terlalu cepat sehingga
agak sulit dipahami oleh peserta belajar yang kategorinya lambat,
(3) masih kurangnya membimbing peserta belajar, sehingga tidak mengetahui peserta
belajar mana yang mengalami kesulitan.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat membuat
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
4.2 SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai laporan taman bacaan masyarakat.
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat saya butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Imadiklus, A. (2021). Konsep Pendekatan dan Bentuk Kegiatan Belajar dalam Pendidikan
masyarakat. Konsep Pendekatan dan Bentuk Kegiatan Belajar dalam Pendidikan
masyarakat, https://imadiklus.or.id/konsep-pendekatan-dan-bentuk-kegiatan-
belajar-dalam-pendidikan-masyarakat/.
IMAN, T. N. (2014). Tujuan manfaat Fungsi dan peran taman bacaan. Tujuan manfaat
Fungsi dan peran taman bacaan,
http://tbmnuruliman.blogspot.com/2014/03/tujuan-manfaat-fungsi-dan-peran-
taman.html.
14
Ramli, Y. (2015). PENDEKATAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH. PENDEKATAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH,
http://yapandiramli.blogspot.com/2015/08/materi-8.html.
LAMPIRAN
1. Rancangan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
16
3 Penutup Memberi intruksi untuk membawa 15 Menit
pewarna pada pertemuan ke 3 hari
minggu 07 November 2021
Bernyanyi Yel yel bersama
Mengumumkan hasil kerja yang
baik dari warga belajar
Foto bersama
Berdoa bersama
Pertemuan 3
2. Dokumentasi
17
Warga belajar dan Absensi
18