Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

Dosen Pengampu : Salsabila Hasiana Tanjung, S.Pd,M.Pd

Nama Mahasiswa :Melisa Pratiwi Sijabat

NIM :1213311117

Kelas :K

Jurusan : PGSD

Mata Kuliah : Keterampilan Dasar PAUD

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FIP 2021

Alamat : Jl. William Iskandar Ps. V, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara 20221
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa yang telah Maha memberikan rahmat dan
KaruniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen mata kuliah Keterampilan Dasar PAUD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Salsabila Hasiana Tanjung, S.Pd,M.Pd ,
selaku Dosen mata kuliah keterampilan dasar PAUD, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report.

Saya menyadari, Critical Book Report yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan Critical Book Report.

Medan, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

cover
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan CBR............................................................................................................................. 1
1.3 Manfaat CBR........................................................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku.......................................................................................................................... 1
BUKU UTAMA ........................................................................................................................ 1
BUKU PEMBANDING............................................................................................................. 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
RINGKASAN BUKU ....................................................................................................................... 3
BUKU UTAMA ............................................................................................................................ 3
BUKU PEMBANDING ................................................................................................................ 9
BAB III ........................................................................................................................................... 17
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 17
3.1.Kelebihan .............................................................................................................................. 17
Buku Utama............................................................................................................................. 17
Buku Pembanding.................................................................................................................... 17
3.2.Kekurangan Buku .................................................................................................................. 17
Buku Utama............................................................................................................................. 17
Buku Pembanding.................................................................................................................... 17
BAB IV........................................................................................................................................... 18
PENUTUP ...................................................................................................................................... 18
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 18
4.2 SARAN ............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
informasi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book
Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu
faktor yang melatarbelakangi penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis
dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.

1.2 Tujuan CBR


1. Untuk mengkritisi buku tentang Keterampilan Pendidikan Konsep PAUD.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Pendidikan Konsep PAUD.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku tentang Keterampilan Pendidikan
Konsep PAUD.

1.3 Manfaat CBR


1. Untuk menambah pengetahuan para pembaca.
2. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku.
3. Menambah wawasan penulis.
4. Melatih penulis berpikir kritis.

1.4 Identitas Buku


BUKU UTAMA

• Judul Buku : KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


• Penulis : Opan Arifudin
• Penerbit : Widina Bhakti Persada Bandung
• Kota Terbit : Bandung

1
• Tahun Terbit : 2021
• ISBN : 978-623-6092-33-0

BUKU PEMBANDING

• Judul Buku : Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini


• Penulis : Dr. Yuliani Nurani Sujiono, M. Pd
• Penerbit : PT Indeks
• Kota Terbit : Jakarta Barat
• Tahun Terbit : 2013
• ISBN :978-979-062-079–7

2
BAB II

RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA

BAB 1 PENJELASAN UMUM TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI·

Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 halaman 6 tentang Sistem


Pendidikan Nasional Pasal 1, butir 14 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Menurut Nur Cholimah (2008), mengemukakan bahwa PAUD
adalah usaha sadar dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui penyediaan
pengalaman dan stimulasi bersifat mengembangkan secara terpadu dan menyeluruh
agar anak dapat bertumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai,
norma, dan harapan masyarakat. Mursid (2015: 46) menjelaskan bahwa pendidikan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan Penjelasan Umum
Tentang Pendidikan Anak Usia Dini ,lingkungan seperti bina keluarga balita dan
posyandu yang terintegrasi PAUD atau yang kita kenal dengan satuan PAUD sejenis
(SPS).

BAB 2 GARIS-GARIS BESAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Manusia hidup membutuhkan Pendidikan untuk mempertahankan keberlangsungan


hidupnya. Pendidikan berlangsung pada setiap pertumbuhan dan siklus perkembangan
manusia. Pendidikan saat ini tengah menghadapi permasalahan yang cukup berat dan
kompleks. Kategorisasi permasalahan mendasar antara lain peserta didik (jumlah,
perkembangan, profesi), pendidik (guru dan dosen), tenaga kependidikan, sarana & prasarana
pendidikan, kurikulum, kebijakan (administrasi dan manajemen), dan pembiayaan pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan sedang dihadapkan dengan persoalan persoalan yang


sangat rumit terutama di dalam masalah narkoba, kejujuran, akhlak, budi pekerti, dekandensi
moral, karena terjadinya krisis yang terjadi saat ini pasti selalu dihubungkan dengan gagalnya
dunia pendidikan dalam membentuk perilaku generasi muda ke arah yang diinginkan sesuai

3
dengan tujuan pendidikan. Penyelenggara pendidikan terbagi 2 oleh pemerintah (negeri/publik)
dan swasta (private).

BAB 3 HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Anak dilahirkan dengan keunikan masing-masing, sehingga satu dengan yang lainnya
berbeda, karena berbeda ini sehingga pemberian stimulus dan kemampuan dalam menangkap
serta menerima segala pembelajaran akan berbeda setiap anaknya, segala hal yang telah ada
dalam dirinya untuk dapat melakukan proses berpikir kreatif dan produktif, mandiri. Dalam hal
ini, anak memerlukan program dan kegiatan pendidikan yang dapat membuka kapasitas
tersembunyi tersebut melalui kegiatan pembelajaran yang bermakna sejak dini. Ketika sebuah
potensi pada diri anak tidak pernah direalisasikan dan tidak diberikan respon yang benar, anak
akan kehilangan kesempatan dan momentum penting dalam hidupnya masa ini lebih dikenal
dengan masa keemasan atau Golden Age. Ketika anak berusia 4-6 tahun merupakan masa peka
bagi anak, dimana anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya dan stimulus dalam
mendukung perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa ketika terjadinya
pematangan fungsi-fungsi dalam hal fisik dan psikis yang mampu merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan.

BAB 4 SEJARAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Mereka
berperan penting dalam memajukan peradaban kehidupan dunia. Salah satu cara
mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dalam kemajuan berbangsa dan
bernegara adalah melalui pendidikan. Pendidikan ibarat sebuah perlombaan. Semakin awal
dimulai, maka semakin mudah mendapatkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
pembangunan. Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, pendidikan
anak usia dini merupakan dasar untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam sistem
pendidikan, kesetaraan peluang, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Anak perlu
di bimbing agar mampu memahami berbagai hal tentang dunia dan isinya. Mereka juga perlu
dibimbing agar memahami berbagai fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup di masyarakat. Interaksi anak dengan benda dan
orang lain diperlukan agar anak mampu mengembangkan kepribadian, watak dan akhlak
yang mulia. Usia dini merupakan saat yang amat berharga untuk menanamkan nilai
nasionalisme, kebangsaan,dan agama,

4
BAB 5 TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI

Pendidikan di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, hal ini terbukti dengan
maraknya PAUD yang berdiri di setiap kota madya, kabupaten, kecamatan, kelurahan dan
pribadi. Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting karena merupakan
pendidikan yang fundamental bagi seorang manusia pada awal kehidupan mereka. Untuk
dapat memberikan kualitas pendidikan yang baik maka sangat diperlukan pemahaman konsep
pendidikan Anak Usia Dini bagi guru, orang tua dan satuan pendidikan PAUD. Dalam tulisan
ini penulis berusaha menyajikan hal-hal penting yang berkaitan dengan konsep pendidikan
anak usia dini.

BAB 6 PERKEMBANGAN ANAK

Perkembangan dan pertumbuhan merupakan sebuah bagian yang tidak terpisahkan


dalam kehidupan seorang manusia, dimana akan terus mengalami perubahan karena adanya
faktor yang mendukung. Kedua proses pertumbuhan dan perkembangan akan berlangsung
secara kontinu dimana secara bergantian kedua proses tersebut akan saling tergantung satu
dengan lainnya. Selama proses kehidupan manusia berlangsung maka pertumbuhan dan
perkembangan juga berlangsung tidak saja pada faktor fisik tetapi psikis sehingga sampai
pada kematian barulah proses tersebut akan berhenti. Hal ini sesuai dengan sebuah keyakinan
terkait perkembangan akan berlangsung seumur hidup meskipun ada nada perspektif lain
yang mempengaruhi dikemukakan oleh ahli perkembangan masa hidup Paul Baltes, (dalam
Santrok, 2011) dimana life-span perspektif akan memandang perkembangan manusia akan
berlangsung seumur hidup, multidimensi, multi arah, plastis, multi disiplin, dan kontekstual,
serta merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan, pemeliharaan dan regulasi terhadap
penurunan.

BAB 7 HAKIKAT BELAJAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Membelajarkan anak usia dini gampang-gampang susah. Kadang kita memberikan


fasilitas belajar yang mahal dan berharap anak belajar banyak, tetapi kenyataannya malah
anak tidak belajar. Kadang dengan mainan yang amat sederhana dan murah anak-anak sangat
tertarik dan ingin tahu banyak tentang mainan itu dan mekanisme kerjanya. Bermain sambil
belajar, dimana esensi bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran amat penting bagi
PAUD. Pembelajaran anak usia dini menggunakan esensi bermain. Esensi bermain meliputi
perasaan senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan merdeka. Pembelajaran hendaknya
5
disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan, membuat anak tertarik untuk ikut serta
dan tidak terpaksa. Guru

BAB 8 PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Belajar dan pembelajaran sering kali menimbulkan kebingungan dalam pembedaan


kedua istilah tersebut. Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang belajar dan
pembelajaran. Azhar Arsyad (2006: 1) memberikan pengertian belajar sebagai sesuatu yang
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar menurut pandangan
teori kognitif sebagai perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang tampak. Belajar dalam pandangan teori pemrosesan informasi
dianggap sebagai pengolahan informasi, teori ini berpendapat bahwa belajar sangat
ditentukan oleh informasi yang dipelajari, semakin banyak informasi yang diterima
seseorang, maka akan semakin banyak pula orang tersebut belajar. Belajar sebenarnya adalah
suatu proses di mana suatu organisasi akan berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman,
pengalaman membuat seseorang dapat mengonstruksi pemikirannya dengan lebih konkrit.

BAB 9 LINGKUNGAN BELAJAR ANAK USIA DINI

Pendidikan merupakan upaya meningkatkan sumber daya manusia unggul dan


berkarakter. Banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar anak, salah satunya adalah suatu
kondisi yang kondusif pada lingkungan belajar. Untuk mengondusifkan lingkungan belajar,
diperlukan adanya pengelolaan lingkungan belajar. Guru memiliki peranan penting dalam
pengelolaan lingkungan belajar. Suasana atau lingkungan belajar yang kondusif akan
berpengaruh pada proses belajar mengajar siswa cenderung mendorong anak untuk belajar
dengan tenang dan berkonsentrasi. Pengelolaan lingkungan belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan yang
dapat mempengaruhi perubahan perilaku anak sehingga dapat terfasilitasi dengan baik.
Pengelolaan lingkungan belajar yang baik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif
dan efisien.

BAB 10 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Anak adalah amanah dari Allah SWT kepada orang tua. Allah SWT memberikan
amanah atau kepercayaan-Nya kepada pasangan suami-istri untuk memiliki dan memelihara
anak. Kehadiran seorang anak bagi pasangan suami istri membawa kebahagiaan tersendiri.
Berapa banyak pasangan suami-istri yang berharap memiliki anak yang terlahir dari rahim

6
sang istri, tetapi belum terwujud. Beragam cara sudah dilakukan demi mendapatkan seorang
anak kandung. Tetapi sebaliknya, juga berapa banyak orang tua yang menyia-nyiakan anak
kandungnya sendiri karena perbuatan tercela mereka sendiri atau karena faktor perekonomian
yang dianggap tidak mendukung untuk membesarkan anak. Keberadaan seorang anak bagi
setiap pasangan suami istri atau keluarga umumnya adalah menambah kebahagiaan dan rasa
syukur kepada Tuhan yang Maha Pencipta. Apalagi jika keberadaan anak tersebut telah
ditunggu-tunggu kedatangannya setelah sekian tahun, pastilah kelahiran anak tersebut
membawa kebahagiaan yang tiada tara

BAB 11 ASSESSMENT PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI·

Saat ini, kajian terkait assessment pada pembelajaran anak usia dini mulai
berkembang pesat di Indonesia. Berdasarkan hasil analysis bibliometric meta data pada
publikasi ilmiah didapat 500 artikel yang fokus membahas assessment pada anak usia dini
sejak tahun 2015-2020. Pada tahun 2015, terdapat 8 artikel. Pada tahun 2016, 7 artikel. Pada
tahun 2017, 39 artikel. Pada tahun 2018, 142 artikel. Pada tahun 2019, 155 arikel.
Berdasarkan pemetaan pada visualisasi di bawah dapat dipahami bahwa selama 5 (lima)
tahun terakhir telah banyak peneliti yang focus meneliti assessment dalam pendidikan anak
usia dini. Dimana focus mereka terdapat ke beberapa bagian, mulai dari pemahaman konsep
anak, keterampilan anak, karakter anak, kreativitas anak, perkembangan bahasa anak dan
kemampuan social anak. Sayangnya, dari data di atas penulis tidak menemukan adanya
artikel yang membahas “assessment” pada anak usia dini. Hal tersebut tentu menarik,
mengingat asesmen sangat besar

BAB 12 KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lembaga PAUD merupakan dasar bagi seorang anak usia dini dalam menentukan
tahapan terhadap kelanjutan jenjang pendidikan yang dilalui. Apabila ini menjadi sebuah
dasar perlu adanya kesiapan secara mendalam dan juga memadai agar lembaga PAUD bisa
memberikan pelayanan dan juga pengoptimalan perkembangan seluruh aspek sesuai tahapan
usia anak. Tentunya yang menjadi pertanyaan dari seluruh lembaga PAUD tersebut apakah
sudah memiliki kesiapan dalam ukuran capaian berkualitas dan bermutu mencakup
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana pendukung serta pengelolaan
baik administratif dan tidak kalah pentingnya adalah pengorganisasian kegiatan pembelajaran
berbasis kegiatan bermain sebagai cara anak belajar. Terutama dalam pemahaman lembaga
PAUD dibutuhkan data yang akurat terkait hal tersebut dipaparkan data Jumlah lembaga

7
PAUD yang sudah berdiri saat ini sebanyak 232.833 lembaga. Terdiri dari 93.006 TK, 84.579
KB, 2.988 TPA, 22.418 SPS, dan 29.842 RA .

BAB 13 PENGATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK

Sumber daya manusia yang unggul harus dipersiapkan sejak dini sebelum lahir.
Proses terpenting pembentukan otak terjadi pada masa kehamilan (10-12 minggu), saat ini
telah terbentuk milyaran neuron sebagai unit dasar otak yang terdiri dari nucleus, badan sel,
dendrit dan akson. Proses pembentukan jaringan otak akan melalui empat tahap, tiga tahap
pertama terjadi pada masa kehamilan, tahap embrio, dan tahap terakhir terjadi setelah anak
lahir. Ketika seorang anak lahir, kecerdasan juga berkembang sangat pesat. Misalnya saat
anak berusia 4 tahun, variasi kecerdasan orang dewasa terjadi sekitar 50%, kemudian pada
usia 8 tahun meningkat menjadi 30%, dan 20% sisanya terjadi pada tengah atau akhir dekade.
Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi antara usia 0-4 tahun sama besarnya
dengan perkembangan yang terjadi antara usia 4 hingga 15-20 tahun.

BAB 14 LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERKEBUTUHAN KHUSUS

Berdasarkan pada UUD 1945 pasal 31, bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa(UU SISDIKNAS, 2000).
Artinya, setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, baik warga yang memiliki keterbatasan fisik/mental,
maupun warga yang normal. Mengambil contoh dari sebuah permasalahan yang diteliti oleh
(Tirtayanti & Sulastri, 2015), yaitu menunjukkan kasus anak usia dini yang dideteksi di
beberapa taman kanak-kanak di kota Singaraja, bali. Hasil penelitian ini di tahun 2013
mendeteksi perilaku diskruptif yang dimunculkan oleh anak didik di Taman Kanak-kanak,
dengan kasus ADHD dideteksi sebesar 5.43%, ODD 2.88%, dan CD sejumlah 0.64% dari
meeting), b) Perkumpulan orang tua (parent gathering), c) pelatihan orang tua (parenting)
dan, d) kegiatan anak bersama orang tua.

8
BUKU PEMBANDING

Bab 1: Pendahuluan

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari dengan seksama seluruh isi buku “Konsep Dasar


Pendidikan Anak Usia Dini” diharapkan pembaca dapat memiliki sejumlah
kompetensi dasar yang dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang pendidikan
anak usia dini. Secara khusus sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik anak usia dini, maka diharapkan setelah mengikuti pembelajaran
pembaca mampu menunjukkan hasil belajar dengan indikator sebagai berikut :

1. mampu menjelaskan hakikat dan landasan penyelenggaraan PAUD

2. menjelaskan tujuan, fungsi, komitmen dan kebijakan PAUD di Indonesia

3. menjelaskan teori perkembangan anak usia dini

4. menjelaskan latar belakang dan pemikiran tokoh PAUD

5. menganalisis teori belajar dan pembelajaran anak usia dini

6. mengkaji minat bermain dan perkembangan anak

7. mengkaji layanan PAUD berkebutuhan khusus

8. menerapkan pengembangan potensi kecerdasan jamak

9. menganalisis pengembangan kurikulum anak usia dini

10. menerapkan model pengembangan kurikulum anak usia dini

B. Relevansi

Berkaitan dengan peran pendidik anak usia dini dalam proses pembelajaran
sambil bermain di berbagai lembaga PAUD, maka buku ini akan sangat bermanfaat
sebagai salah satu sumber rujukan yang dapat dipergunakan dalam mengembangkan
berbagai model kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak usia dini.

C. Penggunaan Isi Buku

9
Buku ini merupakan buku yang tergolong pada bahan ajar yang diistilahkan
dengan PBS (Pengajar, Bahan, dan Siswa/Mahasiswa), dimana ada pengajar dalam
hal ini adalah dosen, ada bahan ajar yang sengaja didesain khusus untuk kepentingan
belajar di perguruan tinggi dan ada mahasiswa yang akan mengkaji setiap bab secara
mandiri dan atau bersama dengan dosen. Untuk itu dalam penggunaannya dosen dan
mahasiswa memerlukan kecermatan untuk memilah dan memilih bab/topik mana
yang dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa; dan bab/topik mana yang akan
dibahas bersama-sama antara dosen dan mahasiswa.

Buku ajar ini juga dilengkapi dengan sejumlah sumber rujukan lain yang dapat
memperkaya pengkajian terhadap topik yang dibahas serta contoh konkret melalui
dokumentasi foto yang relevan. Sangat dianjurkan untuk mengkliping isi sumber
rujukan yang terkait langsung dengan topik pembahasan. Selanjutnya pembaca
diharapkan juga dapat mencari sumber rujukan lain, baik berbentuk buku, data
internet dan atau dari mass media untuk kemudian dapat disajikan dalam pembahasan
setiap bab/topik di kelas.

Bab 2: Hakikat dan Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

• Anak usia dini adalah sekelompok individu yang berusia antara 0-8 tahun yang
sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun
psikis.
• Anak pada hakikatnya adalah seorang manusia atau makhluk individu yang
memiliki pola perkembangan tertentu dan kebutuhan yang berbeda dengan orang
dewasa. Anak menurut arti kamus disebut sebagai manusia kecil, sedangkan
menurut ahli psikologi anak disebut sebagai manusia kecil yang memiliki potensi,
tingkah laku dan karakteristik tertentu dan khas yang tidak sama dengan orang
dewasa dan harus dikembangkan, sehingga nantinya ia akan berkembang menjadi
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya agar kelak ia dapat
menjadi manusia dewasa seutuhnya yang memiliki derajat kemanusiaan yang
tinggi.
• Pendidik di lembaga PAUD adalah suatu jabatan atau profesi yang memerlukan
kompetensi, keterampilan dan keahlian khusus dibidang keusiadinian. Ciri yang
harus dimiliki seorang pendidik anak usia dini adalah: (1) memiliki kharisma atau
wibawa dan dapat menjadi panutan atau teladan; (2) memiliki tanggung jawab

10
secara sadar dalam mendidik, mengajar dan membimbing anak; (3) memiliki
kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan
mengelola kelas secara profesional.
• Landasan penyelenggaraan PAUD terdiri dari landasan yuridis, yaitu berdasarkan
peraturan perundangundangan yang berlaku; landasan fi losofi s dan religi, yaitu
berdasarkan nilai-nilai fi losofi s dan religi yang dianut dan secara turun temurun
berkembang di lingkungan; serta landasan keilmuan dan empiris, yaitu
berdasarkan berbagai temuan terkini yang bersifat isomorfi s dari berbagai disiplin
keilmuan usia dini.

Bab 3: Tujuan, Fungsi Serta Komitmen dan Kebijakan PAUD di Indonesia

• Tujuan dari program PAUD adalah membantu meletakkan dasar ke arah


perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan kreativitas/daya cipta yang
diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya.
• Tujuan utamanya yaitu untuk membantu anak Indonesia dan berkembang sesuai
dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di
dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Tujuan penyertanya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan
belajar (akademik di sekolah).
• Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membangun rasa
percaya diri yang sangat penting dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan atau
prestasi sekolah pada masa yang akan datang.
• Fungsi pendidikan anak usia dini secara umum terkait dengan fungsi pendidikan
secara nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
• Fungsi pendidikan anak usia dini berkaitan dengan aspek perkembangan adalah
memberikan stimulasi kultural kepada anak karena pendidikan pada anak usia dini
sebenarnya merupakan ekspresi dari stimulasi cultural.
• Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini, maka fungsi program stimulasi
berkaitan dengan fungsi adaptasi, sosialisasi, pengembangan potensi, bermain dan
ekonomik.

11
• Komitmen PAUD secara internasional dapat dipelajari melalui sejumlah
dokumen, diantaranya komitmen educational for all, deklarasi Dakkar, World Fit
for Children, convention on the right of the child dan the Salamanca statement.
• Kebijakan PAUD secara nasional dapat dipelajari dalam dokumen Pembukaan
UUD RI 1945 dan amandemen perubahannya, undang-undang perlindungan anak,
undang-undang sistem pendidikan nasional, keputusan menteri Pendidikan
Nasional.

Bab 4: Teori Perkembangan Anak Usia Dini

• Terdapat 3 basis penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, yaitu berbasis pada
keholistikan dan keterpaduan di mana PAUD merupakan satu kesatuan sosial
yang ada di masyarakat dengan keluarga dan lembaga pendidikan; berbasis pada
multi disiplin ilmu yang relevan dan temuan mutakhir; berbasis pada
perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
• Pendidikan anak usia dini haruslah merupakan suatu pendekatan yang humanis
melalui prinsip-prinsip yang diyakini bahwa anak sebagai pembelajar aktif, anak
belajar melalui sensori dan panca inderanya, anak membangun pengetahuannya
sendiri, anak berpikir melalui benda konkret, dan anak belajar dari lingkungannya.
• Agar pembelajaran melalui bermain pada anak usia dini dapat mencapai hasil
yang optimal, maka perlu memperhatikan asas-asas: apersepsi, kekonkretan,
motivasi, kemandirian, kerja sama, perbedaan individu, keterpaduan dan belajar
sepanjang hayat.

Bab 5: Pemikiran Tokoh dan Pakar Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam rangka melaksanakan konsep pendidikan anak usia dini sebagaimana


seharusnya, maka perlu dipelajari dengan seksama pandangan berbagai tokoh dan
pakar pendidikan anak usia dini dari masa ke masa, baik yang berasal dari tokoh
pendidikan manca negara maupun tokoh pendidikan di Indonesia khususnya yang
memiliki pandangan tentang PAUD. .Berkaitan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran/indikator di atas, maka selanjutnya dipaparkan topik bahasan pada
bagian dibawah ini. Sejumlah tokoh dan pakar yang dipaparkan ini merupakan tokoh
yang berasal dari luar negeri dan dari dalam negeri.

12
Bab 6: Teori Belajar dan Pembelajaran Anak Usia Dini

Bermain adalah:

• Suatu sarana untuk mengubah kekuatan potensial di dalam diri anak untuk
menjadi berbagai kemampuan dan kecakapan.
• Bermain juga dapat menjadi sarana penyaluran kelebihan energi dan relaksasi.
• Bermain adalah sarana utama untuk belajar tentang hukum alam, hubungan antar
manusia dan hubungan antara manusia dan objek.

Terdapat periode sensitif untuk belajar pada anak usia lahir - 6 tahun. Pada setiap
periode ditandai oleh adanya ketertarikan dan keingintahuan yang kuat dari anak
terhadap sesuatu yang terdapat di lingkungannya. Periode ini disebut dengan masa
emas dan tidak akan terulang kembali selama masa perkembangan seorang anak.

Bab 7: Minat Bermain dan Perkembangan Anak

• Perkembangan diuraikan di dalam terminologi yang berbeda yang tergantung pada


segi pandang seorang fi losofi s. Orientasi fi losofi s yang utama diwakili oleh
behavioris, maturationis, interaktionis, dan psikoanalis.
• Perkembangan adalah suatu proses bergerak yang beraturan mulai dari gerakan-
gerakan yang tidak dapat dibedakan dan reaksi untuk membedakan dengan baik dan
mengendalikan gerakan terkendali dan respon yang spesifi k.
• Perkembangan fi sik adalah perkembangan yang berlangsung dalam waktu yang
paling cepat pada masa kanak-kanak, tetapi terus berlanjut dengan cepat sampai
duduk di bangku taman kanak-kanak. Perkembangan anak-anak yang berada di kelas
dasar tetap mengembangkan kemampuan fi sik mereka, tetapi tingkatnya tidak sama
dengan anak-anak yang lebih muda (bayi).
• Idealnya, seiring dengan perkembangunan sosial mereka anak-anak menjadi lebih
mampu dalam berinteraksi dengan orang lain, mengembangkan perilaku prososial
seperti membantu dan bekerja sama, belajar untuk mengendalikan agresi, dan
mengembangkan suatu konsep diri yang baik terhadap diri mereka sendiri.
• Perkembangan emosional diamati ketika anak terlibat dalam tanggapan respon yang
berbeda terhadap emosi, sehingga mereka menjadi mampu dalam mengendalikan
emosi mereka dengan cara yang lebih dapat diterima dan juga untuk mengendalikan
dorongan hati mereka. Anak-anak akan tumbuh menjadi orang yang lebih mampu

13
memahami perasaan orang lain dan membangun suatu perasaan mengenai benar atau
salah.
• Perkembangan kognitif menguraikan tentang perubahan yang berlangsung dalam
kemampuan anak untuk berpikir dan memberikan alasan. Anak-anak yang lebih muda
belajar dengan menangani menangani suatu objek; anak-anak yang duduk di bangku
Taman Kanak-kanak preschoolers masih memerlukan untuk memanipulasi objek dan
menggambarkan hasil yang telah mereka peroleh dari proses manipulasi tersebut; dan
bagi anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar masih perlu menggunakan alat-
alat, untuk belajar tentang pemberian alasan. Anak-anak yang lebih muda tidak
menggunakan logika orang dewasa dalam membuat perasaan dari lingkungan mereka
sendiri, maupun memberi alasan di dalam terminologi abstrak
• .  Tahapan-tahapan yang berbeda dalam perkembangan anak mempunyai implikasi
untuk merencanakan suatu kurikulum untuk anak-anak. Para guru harus memikirkan
tentang kemampuan fi sik anak-anak dan persyaratan kognitif dari tugas kognitif yang
mereka pilih yang juga berbeda ketika mereka memilih pengalaman anakan. Mereka
juga harus merencanakan aktivitas yang akan membantu anak dalam mengembangkan
keterampilan sosial mereka.

Bab 8: Layanan Pendidikan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

• Anak berkebutuhan khusus dapat dimaknai dengan anak-anak berkelainan, yang


tergolong cacat atau yang menyandang ketunaan, dan juga anak lantib dan berbakat.
• Pendidikan segregatif adalah pendidikan yang memisahkan anak-anak dengan
kebutuhan khusus dari anak-anak lain.
• Pendidikan integratif yang selanjutnya lebih dikenal dengan pendidikan inklusif
adalah pendidikan yang mengintegrasikan anak-anak dengan kebutuhan khusus
bersama anak-anak lainya pada umumnya dalam satu sistem persekolahan.

Bab 9: Pengembangan Kecerdasan Jamak

• Intervensi perlakuan terhadap anak usia dini menjadi kajian utama dalam bidang
pendidikan pada dasawarsa terakhir ini. Intervensi tersebut dirasakan perlu
sebagai upaya untuk mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan
selanjutnya. Pendidikan pada usia ini menjadi strategis manakala ia menjadi tolok
ukur keberhasilan pada tahap selanjutnya. Betapa tidak, pada usia ini yaitu lahir
sampai delapan tahun merupakan rentang usia kritis dan sekaligus strategis dalam
14
proses pendidikan yang akan mewarnai proses serta hasil pendidikan pada tahap
selanjutnya.
• Anak usia dini berada dalam masa keemasan sepanjang rentang usia
perkembangan anak. Usia keemasan merupakan masa di mana anak mulai peka
untuk menerima berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari
lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Pada masa peka inilah
terjadi pematangan fungsi-fungsi fi sik dan psikis sehingga anak siap merespon
pada stimulasi dan berbagai upaya-upaya pendidikan yang dirangsang oleh
lingkungan.
• Bermain adalah dunia anak. Bermain bagi anak usia dini terjadi secara alamiah,
melalui kegiatan bermain anak mampu mengembangkan potensi yang
tersembunyi di dalam dirinya secara aman, nyaman dan menyenangkan. Bermain
adalah kebutuhan semua anak, terlebih lagi bagi anak-anak yang berada di rentang
usia 3-6 tahun. Pada saat kegiatan bermain berlangsung hampir semua aspek
perkembangan anak dapat terstimulasi dan berkembang dengan baik termasuk
didalamnya perkembangan kreativitas
• Kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat
kecerdasan akan membantu seseorang dalam menghadapi berbagai problem yang
muncul dalam kehidupannya. Kecerdasan sudah dimiliki sejak manusia lahir dan
terus dapat dikembangkan hingga dewasa. Pengembangan kecerdasan akan lebih
baik jika dilakukan sedini mungkin. Kecerdasan merupakan ungkapan dari cara
berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas belajar. Kecerdasan bagi
seseorang memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi
pergaulannya di masyarakat karena dengan tingkat kecerdasan yang tinggi
seseorang akan semakin dihargai di masyarakat apalagi apabila ia mampu
berkiprah dalam menciptakan hal-hal baru yang bersifat fenomenal.

Bab 10: Kurikulum Anak Usia Dini

• Kurikulum adalah seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan
pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi
perkembangan yang dimiliki oleh setiap anak.
• Tujuan pengembangan kurikulum bagi anak usia dini adalah: untuk mengoptimalkan
perkembangan anak secara menyeluruh berdasarkan berbagai dimensi perkembangan
anak usia dini baik perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan kreativitas yang
15
diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahapan berikutnya.

Bab 11: Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

Pengembangan kurikulum anak usia dini dikembangkan berdasarkan 3 (tiga) pilar,


yaitu:

(1) Penataan lingkungan di dalam dan di luar kelas (indoor dan outdoor)

(2) Kegiatan bermain dan alat permainan edukatif

(3) Interaksi yang ditunjukkan oleh guru dan anak serta orang-orang yang terdapat di
lembaga pendidikan tersebut.

• Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum: digunakannya


pendekatan tematik, pengembangan pusat kegiatan belajar (sentra) dan
pengelolaan kelas berpindah (moving class).
• Model pembelajaran anak usia dini yang selama ini sering digunakan di Indonesia,
antara lain Model Kelas Berpusat pada Anak, Model Keterampilan Hidup, Model
BCCT (Beyond Centre and Circle Time), Model Bermain Kreatif berbasis
Kecerdasan Jamak, dan Model Stimulasi OED (Observasi, Eksplorasi dan
Dikembangkan).

16
BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Kelebihan

Buku Utama
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
2. Materi yang disampaikan di buku tersebut sangat baik dan bermanfaat.
3. Di dalam buku banyak terdapat pendapat para ahli.
4. Terdapat gambar-gambar para filsuf.
5. Di setiap akhir bab terdapat evaluasi atau latihan soal.

Buku Pembanding
1. Cover buku yang menarik.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3. Banyak terdapat contoh-contoh gambar di setiap materi.
4. Di setiap akhir bab terdapat evaluasi atau latihan soal.

3.2.Kekurangan Buku
Buku Utama
1. .Terdapat kata-kata yang sulit dimengerti.
2. .Pembahasan suatu materi terlalu panjang.
3. Masih terdapat kesalahan dalam tanda baca.
4. Cover buku kurang menarik.

Buku Pembanding
1. .Pembahasan setiap bab terlalu panjang sehingga membuat pembaca bosan.
2. Terdapat kata-kata yang sulit dimengerti.
3. Masih terdapat kesalahan dalam tanda baca.
4. Penulisan huruf terlalu kecil sehingga bacaan tidak jelas.

17
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pendidikan bagi anak usia dini sangat diperlukan sebab pendidikan bagi
anak usia dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara
utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur, pandai, dan terampil.
Perkembangan pada tahun-tahun pertama sangat penting dan
menentukan kualitas anak di masa depan. Selama tahun pertama otak bayi
berkembang pesat, kepesatan itu karena otak bayi menghasilkan triliunan
sambungan antara sel otak yang banyaknya melebihi kebutuhan.

4.2 SARAN
Alangkah lebih baik lagi jika penulisan huruf di buku utama lebih

dibesarkan lagi agar pembaca mudah untuk membacanya dan mengkreasikan cover buku agar
menarik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, O. (2021). KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI . Bandung : Widina
Bhakti Persada Bandung .

Dr. YULIANI NURANI SUJIONO, M. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
JAKARTA: PT INDEKS, Jakarta .

19

Anda mungkin juga menyukai