NPM : 1905030238
Kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis, tahap demi tahap untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan memperhatikan segala aspek akan membuat belajar lebih bermakna sehingga
menambah pengalaman belajar bagi para siswa. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan
humanistic dapat digunakan sebagai acuan. Langkah-langkah tersebut yaitu :
4. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri
dalam belajar
7. Membimbing siswa untuk memahami hakikat atau makna dari pengalaman belajar
Determinasi diri mengandung makna bahwa setiap keputusan untuk kepentingan peserta didik harus
dimusyawarahkan terlebih dahulu secara bersama. Prinsip ini akan mendorong terciptanya kondisi
yang kondusif dalam melakukan berbagai kegiatan. Peserta didik akan merasa dihargai apabila
dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil didasarkan kepada
kepentingan bersama.
Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya sehingga
setiap pesserta didik dapat membantu dirinya untuk berkembang sesuai dengan kapasitas yang
dimilikinya. Prinsip ini akan menumbuhkan kemandirian pada peserta didik untuk melakukan
sesuatu keputusan, tanpa ketergantungan pada pihak lain.
Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam berbagai kegiatan. Hal
ini sangat penting, yaitu untuk melatih keberanian peserta didik dalam mengatur sebuah kegiatan
sehingga kepercayaan diri dari peserta didik akan terbentuk dengan adanya pemimpin yang dapat
diharapkan.
4. Lokalisasi (localization)
Lokalisasi kegiatan pembelajaran diupayakan memiliki nilai strategis bagi pserta didiksehingga
memiliki kemudahan untuk dapat dijangkau oleh setiap peserta didik. Apabila tempat kegiatan
dianggap strategis, diharapkan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran selalu tinggi.
Pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dilakukan secara terpadu dari berbagai komponen
yang terlibat, hal ini didasarkan bahwa peserta didik merupakan sasaran yang berhak menerima
pelayanan secara maksimal.
Prinsip belajar terus menerus harus memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk
terus belajar sesuai dengan kebutuhannya. Konsekuensinya dalam kegiatan pembelajaran harus
menyediakan program materi yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
bagian dan pendidikan kecakapan hidup dituliskan seolah berdiri sendiri, dan bukan bagian
hidup, dapat dijumpai pada penjelasan pasal 26, ayat (3) sebagai berikut:
Dari uraian di atas maka menjadi jelas bahwa yang menjadi dasar dalam
pendidikan life skills bagi subjek didik adalah karena adanya tantangan besar yang dihadapi
dalam hal perkembangan ilmu dan teknologi. Karena kemajuan pesat itulah dituntut
1. Kecakapan personal (personal skills) yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) dan
kecakapan berpikir rasional (thinking skills);
2. Kecakapan sosial (social skills);
Kecakapan mengenal pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikan sebagai modal dalam meningkatkan dirinya
sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
Kecakapan berpikir rasional mencakup :
& kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusasn (informating processing and decision
making skills),
Kecakapan hidup yang bersifat spesifik (spesifik life skills) diperlukan seseorang untuk
menghadapi problema bidang khusus tertentu. Untuk mengatasi problema” komputer yang rusak”
bentuk diperlukan kecakapan khusus tentang komputer.
Kecakapan akademik (academic skills) yang sering kali juga disebut kemampuan berpikir
ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional pada GLS.
Kecakapan akademik lebih menjurus kepada kegiatan yang bersifat akademik atau keilmuan.
Kecakapan vokasional (vokasioanal skills) sering kali disebut dengan kecakapan kejuruan.
Artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.
Sondra Stein (2000)mengemukakan bahwa terdapat empat kategori standar yang perlu
dipersiapkan dimasa yang akan datang tentang kecakapan bagi orang dewasa, yakni:
2. Mengkomunikasikan dengan penuh percaya diri pesannya dan dapat dimengerti oleh orang lain.
3. Membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang solid dan mampu menganalisis dan dapat
menentukan secara hati-hati,