Anda di halaman 1dari 14

DI SUSUN OLEH

1. DWI AYU PRATIWI


2. IKA YUNENGSIH
KONSEP PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL


Taylor (Tilaar:2000) Mengungkapkan bahwa “ budaya adalah suatu keseluruhan
yang kompleks dari pngetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat,
serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat”.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam proses pembelajaran tidak dapat


lepas dari unsur kebudayaan, karena :

1. Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks


2. Kebudayaan merupakan suatu prestasi kreasi manusia yang material
3, Kebudayaan dapat pula berbentuk fisik seperti hasil seni, terbentuknya
kelompok-kelompok keluarga
4. Kebudayaan dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah seperti
hukum, adat istiadat yang berkesinambungan
5. Kebudayaan merupakan suatu realitas yang objektif yang dapat dilihat
6. Kebudayaan tidak terwujud dalam kehidupan manusia yang soliter atau terasing
tetapi hidup di dalam suatu masyarakat tertentu
Berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang beragam,
kompleks, dan terintegrasi maka dalam proses pembelajaran
tidak dapat dipandang dari satu titik pandang saja, tetapi harus
menggunakan pandangan yang multi disipliner, seperti filsafat,
antropologi, sosiologi, biologi, priskologi, komunikasi dan
sebagainya.


Menurut Ki Hadjar Dewantoro, kebudayaan berarti buah budi manusia yang
merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu
alam dan zaman. Rumusan tersebut mengandung makna
 1. Kebudayaan selalu bersifat kebangsaan (nasiona) dan mewujudkan sifat
atau watak kepribadian bangsa
 2. Tiap-tiap kebudayaan menunjukan keindahan dan tingginya adat
kemanusiaan pada hidup masing-masing bangsa yang memilikinya
 3. Tiap-tiap kebudayaan sebagai buah kemenangan manusia terhadap
kekuatan alam dan zaman selalu memudahkan dan melancarkan hidupnya
serta memberi alat-alat baru untuk meneruskan kemajuan hidup dan
memudahkan serta memajukan dan mempertinggi taraf kehidupan
Thomas Hickema (Tilar: 2000) mengungkapkan tentang tugas
guru dalam menerapkan nilai-nilai sebagai inti kebudayaan


 1. Pendidik haruslah menjadi seorang model dan sekaligus menjadi
mentor dari peserta didik dalam mewujudkan nilai-nilai moral di
dalam kehidupan di sekolah
2. Masyarakat sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral.
3. Praktekan disiplin moral
4. Menciptakan situasi demokratis di ruang kelas
5. Mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum
6.Budaya bekerja sama
7. Tugas pendidik ialah menumbuhkan kesadaran karya
8. Mengembangkan refleksi moral
9. Mengajarkan resolusi konflik

Menurut Tilaar (2000), rumusan oprasional mengenai
hakikat pendidikan mempunyai komponen-komponen
sebagai berikut.
1. Pendidikan merupakan suatu proses
berkesinambungan
2. Proses pendidikan berarti menumbuhkan eksistensi
manusia
3. Eksistensi manusia yang memasyarakat
4. Proses pendidikan dalam masyarakat yang
membudaya
5. Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai
Dimensi-dimensi waktu ruang
* Pembelajaran Perdamaian, ada 2 strategi dalam
pembelajaran perdamaian., yaitu :
1. Strategi introspektif yaitu cara untuk menumbuhkan
kesadaran bagi peserta didik untuk berani mengoreksi dirinya
sendiri tentang kegiatan/perbuatan yang sudah dilakukan
2. Interaksi sosial yang positif yaitu cara untuk
menumbuhkan hubungan yang harmonis diantara peserta didik,
dan antara peserta didik dengan lingkungan lainnya


*Pembelajaran hak asasi manusia, yaitu :
1. Belajar tentang hak-hak asasi manusia
2. Belajar bagaimana memperjuangkan hak-hak asasi manusia
3. Belajar melalui pelaksanaan hak-hak asasi manusia

*Demokrasi, ada 2 strategi untuk menciptakan demokrasi


1. Etos demokrasi harus berlaku di tempat pembelajaran baik di
sekolah maupun di luar sekolah
2. Pembelajaran untuk demokrasi berlangsung secara berlanjut
PROSEDUR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
Prosedur yang ditempuh dalam pengelolaan pembelajaran multikultural adalah
melalui tahapan - tahapan, antara lain : 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan
utama, 3) analisis, 4) abstraksi, 5) penerapan, 6) kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak dapat


dipisahkan dengan kegiatan pembelajaran lainnya. Kegiatan pendahuluan
dalam pembelajaran multikultural harus menciptakan suasana yang kondusif

sehingga setiap peserta dapat saling membelajarkan diri dan menerima
perbedaan sebagai suatu kebersamaan.
Dalam penciptaan kondisi awal pembelajaran, guru dapat melakukan
beberapa kegiatan, yaitu:
a. Menggunakan berbagai metode permainan untuk mengakrabkan di antara
peserta didik.
b. Menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik (readiness).
c. Menciptakan suasana belajar yang demokratis.
d. Menciptakan suasana belajar yang penuh toleransi.
e. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
2. Kegiatan Utama
Kegiatan utama atau kegiatan instruksional pada dasarnya merupakan
kegiatan pelaksanaan pembelajaran multikultural yang menekankan pada
penciptaan pembelajaran yang harmonis untuk membentuk kepribadian
peserta didik dengan penuh toleransi yang didasarkan atas keanekaragaman
budaya.
Kegiatan yang harus dilakukan pendidik dalam tahap kegiatan utama adalah:


a. Melibatkan peserta didik tentang perumusan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang harus dirumukan
secra operasional tentang pencapaian kemampuan peserta didik yang
diharapkan.
b. Dalam penyampaian materi harus menggunakan berbagai
pendekatan/strategi/metode pembelajaran yang dapat menimbulkan
partisipasi di antara peserta didik. Pendekatan yang dapat di gunakan dalam
pembelajaran multikultural: model pembelajaran partisipatif, model
pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran mandiri.
c. Media yang digunakan dalam pembelajaran multikultural harus dapat
memperjelas peserta didik.
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media, yaitu:
1). Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran;
2). Kegunaan dari berbagai jenis media;
3). Kemampuan sumber belajar dalam menggunakan jenis media;
4). Keluwesan alat (fleksibilitas) dalam penggunaanya;


5). Kesesuaiannya dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang
ada; dan
6). Ketersediaan media yang diperlukan.
d. Interaksi komunikasi dalam pembelajaran multikultural dapat
menggunakan perpaduan antara komunikasi linear, komunikasi
cybernetic, dan komunikasi konvergen. Proses informasi dilakukan
melalui tahapan pemahaman, interpretasi, pengertian, dan kegiatan di
antara peserta didik untuk kemudian dicapai saling kesepahaman.
3.Analisis
Analisis dalam kegiatan pembelajaran multikultural adalah memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk berbagi pemikiran dan pemahaman pribadi tentang
sesuatu yang sudah dipelajarinya.

4. Abstraksi
Abstraksi dalam pengelolaan pembelajaran multikultural adalah merupakan upaya


pendidik untuk memberikan materi inti dari pembelajaran yang sudah dibicarakan
bersama selama proses pembelajaran.
5. Penerapan
Penerapan dalam pembelajaran multikultural adalah upaya pendidik dalam
memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat catatan tersendiri tentang
penerapan berbagai materi dalam aplikasi kehidupannya.

6. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dalam pembelajaran multikultur dapat dilakukan dengan
mengadakan penilaian baik secara lisan maupun tulisan, atau ungkapan langsung dari
peserta didik tentang pengalamannya selama mengikuti pembelajaran.
PENERAPAN PROSEDUR PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
Dalam uraian ini akan dicontohkan pada tiga fokus materi, yaitu: (!)
perdamaian, (2) hak - hak asasi manusia(HAM),dan (3) demokrasi.
1). Contoh rencana pelajaran tentng perdamaian
a. Tujuan

Pada akhir pelajaran diharapkan peserta didik dapat:
1). Mengungkapkan pentingnya toleransi untuk perbedaan - perbedaan
pribadi dan budaya dalam menarik perdamaian.
2). Menghargai pengertian kesatuan dalam keragaman (Bhinrka tunggal ika).
3). Menyarankan penerapan pribadi untuk nilai toleransi.
b. Nilai - nilai berhubungan dengan :
1). Toleransi
2). Penghormatan pada perbedaan pribadi dan budaya
3). Kesatuan antar bangsa atau intrnasioanl.
c. Prosedur
1). Kegiatan pendahuluan
2). Kegiatan Utama
3). Analisis/pengelolaan
4). Abstraksi5). Penerapan
6). Kegiatan Penutup
7). Penilaian
Contoh rencana pelajaran tentang Hak Asasi Manusia (HAM)

a. Judul pelajaran tentang ”Penghargaan Kemajemukan Agama”


b. Pada akhir pelajaran, diharapkan peserta didik mampu untuk:
1). Menyatakan pentingnya agama bagi setiap orang

2). Mengembangkan penghormatan dan sikap positif terhadap agama
lain, dan hak-hak asasi orang lain.
c. Nilai-nilai berhubungan dengan:
1). Penghormatan pada martabat manusia
2). Kasih sayang dan peduli
3). Penghormatan pada hak-hak dasar setiap orang.
c. Prosedur
1). Kegiatan pendahuluan
2). Kegiatan Utama
3). Analisis
4). Abstraksi
5). Penerapan
6). Penutup
7). Penilaian
Contoh rencana pelajaran tentang Demokrasi

a. Judul pelajaran tentang “ Pengambilan keputusan yang demokratis”


b. Pada akhir pelajaran, diharapkan peserta didk mampu


mengungkapkan berbagaI cara untuk mengambil keputusan kolektif.
c. Nilai-nilai berhubungan dengan :
1). Penghormatan pada hukum/ketertiban
2). Kebebasan/tanggung jawab
3). Disiplin diri
4). Kewarganegaraan yang aktif dan bertanggung jawab
5). Keterbukaan
6). Pemikiran yang kritis
7). Solidaritas
d. Prosedur
1). Kegiatan pendahuluan
2). Kegiatan utama
3). Analisis
4). Abstraksi
5). Penerapan
6). Kegiatan penutup
7). Penilaian

SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai