Taylor (Tilaar:2000) Mengungkapkan bahwa “ budaya adalah suatu keseluruhan
yang kompleks dari pngetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat,
serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat”.
Menurut Ki Hadjar Dewantoro, kebudayaan berarti buah budi manusia yang
merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu
alam dan zaman. Rumusan tersebut mengandung makna
1. Kebudayaan selalu bersifat kebangsaan (nasiona) dan mewujudkan sifat
atau watak kepribadian bangsa
2. Tiap-tiap kebudayaan menunjukan keindahan dan tingginya adat
kemanusiaan pada hidup masing-masing bangsa yang memilikinya
3. Tiap-tiap kebudayaan sebagai buah kemenangan manusia terhadap
kekuatan alam dan zaman selalu memudahkan dan melancarkan hidupnya
serta memberi alat-alat baru untuk meneruskan kemajuan hidup dan
memudahkan serta memajukan dan mempertinggi taraf kehidupan
Thomas Hickema (Tilar: 2000) mengungkapkan tentang tugas
guru dalam menerapkan nilai-nilai sebagai inti kebudayaan
1. Pendidik haruslah menjadi seorang model dan sekaligus menjadi
mentor dari peserta didik dalam mewujudkan nilai-nilai moral di
dalam kehidupan di sekolah
2. Masyarakat sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral.
3. Praktekan disiplin moral
4. Menciptakan situasi demokratis di ruang kelas
5. Mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum
6.Budaya bekerja sama
7. Tugas pendidik ialah menumbuhkan kesadaran karya
8. Mengembangkan refleksi moral
9. Mengajarkan resolusi konflik
Menurut Tilaar (2000), rumusan oprasional mengenai
hakikat pendidikan mempunyai komponen-komponen
sebagai berikut.
1. Pendidikan merupakan suatu proses
berkesinambungan
2. Proses pendidikan berarti menumbuhkan eksistensi
manusia
3. Eksistensi manusia yang memasyarakat
4. Proses pendidikan dalam masyarakat yang
membudaya
5. Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai
Dimensi-dimensi waktu ruang
* Pembelajaran Perdamaian, ada 2 strategi dalam
pembelajaran perdamaian., yaitu :
1. Strategi introspektif yaitu cara untuk menumbuhkan
kesadaran bagi peserta didik untuk berani mengoreksi dirinya
sendiri tentang kegiatan/perbuatan yang sudah dilakukan
2. Interaksi sosial yang positif yaitu cara untuk
menumbuhkan hubungan yang harmonis diantara peserta didik,
dan antara peserta didik dengan lingkungan lainnya
*Pembelajaran hak asasi manusia, yaitu :
1. Belajar tentang hak-hak asasi manusia
2. Belajar bagaimana memperjuangkan hak-hak asasi manusia
3. Belajar melalui pelaksanaan hak-hak asasi manusia
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Melibatkan peserta didik tentang perumusan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang harus dirumukan
secra operasional tentang pencapaian kemampuan peserta didik yang
diharapkan.
b. Dalam penyampaian materi harus menggunakan berbagai
pendekatan/strategi/metode pembelajaran yang dapat menimbulkan
partisipasi di antara peserta didik. Pendekatan yang dapat di gunakan dalam
pembelajaran multikultural: model pembelajaran partisipatif, model
pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran mandiri.
c. Media yang digunakan dalam pembelajaran multikultural harus dapat
memperjelas peserta didik.
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media, yaitu:
1). Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran;
2). Kegunaan dari berbagai jenis media;
3). Kemampuan sumber belajar dalam menggunakan jenis media;
4). Keluwesan alat (fleksibilitas) dalam penggunaanya;
5). Kesesuaiannya dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang
ada; dan
6). Ketersediaan media yang diperlukan.
d. Interaksi komunikasi dalam pembelajaran multikultural dapat
menggunakan perpaduan antara komunikasi linear, komunikasi
cybernetic, dan komunikasi konvergen. Proses informasi dilakukan
melalui tahapan pemahaman, interpretasi, pengertian, dan kegiatan di
antara peserta didik untuk kemudian dicapai saling kesepahaman.
3.Analisis
Analisis dalam kegiatan pembelajaran multikultural adalah memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk berbagi pemikiran dan pemahaman pribadi tentang
sesuatu yang sudah dipelajarinya.
4. Abstraksi
Abstraksi dalam pengelolaan pembelajaran multikultural adalah merupakan upaya
pendidik untuk memberikan materi inti dari pembelajaran yang sudah dibicarakan
bersama selama proses pembelajaran.
5. Penerapan
Penerapan dalam pembelajaran multikultural adalah upaya pendidik dalam
memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat catatan tersendiri tentang
penerapan berbagai materi dalam aplikasi kehidupannya.
6. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dalam pembelajaran multikultur dapat dilakukan dengan
mengadakan penilaian baik secara lisan maupun tulisan, atau ungkapan langsung dari
peserta didik tentang pengalamannya selama mengikuti pembelajaran.
PENERAPAN PROSEDUR PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
Dalam uraian ini akan dicontohkan pada tiga fokus materi, yaitu: (!)
perdamaian, (2) hak - hak asasi manusia(HAM),dan (3) demokrasi.
1). Contoh rencana pelajaran tentng perdamaian
a. Tujuan
Pada akhir pelajaran diharapkan peserta didik dapat:
1). Mengungkapkan pentingnya toleransi untuk perbedaan - perbedaan
pribadi dan budaya dalam menarik perdamaian.
2). Menghargai pengertian kesatuan dalam keragaman (Bhinrka tunggal ika).
3). Menyarankan penerapan pribadi untuk nilai toleransi.
b. Nilai - nilai berhubungan dengan :
1). Toleransi
2). Penghormatan pada perbedaan pribadi dan budaya
3). Kesatuan antar bangsa atau intrnasioanl.
c. Prosedur
1). Kegiatan pendahuluan
2). Kegiatan Utama
3). Analisis/pengelolaan
4). Abstraksi5). Penerapan
6). Kegiatan Penutup
7). Penilaian
Contoh rencana pelajaran tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
mengungkapkan berbagaI cara untuk mengambil keputusan kolektif.
c. Nilai-nilai berhubungan dengan :
1). Penghormatan pada hukum/ketertiban
2). Kebebasan/tanggung jawab
3). Disiplin diri
4). Kewarganegaraan yang aktif dan bertanggung jawab
5). Keterbukaan
6). Pemikiran yang kritis
7). Solidaritas
d. Prosedur
1). Kegiatan pendahuluan
2). Kegiatan utama
3). Analisis
4). Abstraksi
5). Penerapan
6). Kegiatan penutup
7). Penilaian
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH