1. Tahap persiapan. Dalam tahap ini persiapan materi merupakan tahap awal
menentukan desain proses pembelajaran yang akan dibentuk.
2. Tahap kedua, menganalisis materi yang akan disampaikan dalam proses
pembelajaran yang dapat memudahkan untuk mengkaitkan dengan budaya atau
pengalaman awal siswa.
3. Tahap ketiga, tahap proses penciptaan makna. Dalam tahap ini pendidik
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan berbagai rasa
keingintahuannya, terlibat dalam proses analisis dan eksplorasi yang kreatif untuk
mencari jawaban, serta terlibat dalam proses pengambilan kesimpulan yang unik.
4. Tahap keempat, tahap interaksi aktif. Interaksi aktif merupakan sarana terjadinya
proses negosiasi dalam penciptaan arti. Interaksi aktif dalam pembelajaran berbasis
budaya memberikan keleluasaan dan kebebasan bagi siswa untuk bertanya,
berdialog dengan siswa lain, guru, dan tokoh (knowledgable others) untuk
merumuskan masalah, menganalisis, dan mencari solusi permasalahan,
berdasarkan konteks komunitas budaya.
5. Tahap selanjutnya, pemanfaatan beragam sumber. Dalam tahap ini pemanfaatan
bahasa sebagai alat komunikasi ide dan pemanfaatan komunitas budaya sebagai
konteks proses pembelajaran. Guru dapat membantu siswa untuk menggunakan
bahasa secara aktif dalam proses interaksi aktif melalui beragam kegiatan, misalnya
debat, penyajian hasil kelompok, diskusi kelompok, membuat catatan harian atau
catatan kegiatan, membuat makalah, dan lain-lain.
6. Tahap yang terakhir adalah tahap penilaian hasil belajar. Tahap ini guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan pemahamannya yang berkenaan
dengan ilmu, budaya, interaksi dengan tokoh, pengenalan lingkungan dan lain-lain,
dalam tahap ini penilaian hasil belajar menggunakan beragam teknik sesuai
karakteristik siswa
1. Alat Musik
Alat musik tradisional adalah alat musik atau alat musik yang telah dikembangkan di
suatu daerah dan ditingkatkan dari generasi ke generasi. Alat musik tradisional yang
dibuat daerah tertentu, sehingga alat musik berbeda antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Perbedaan masing-masing alat musik tradisional ini juga terlihat dari
perbedaan penggunaan komponen utamanya. Masyarakat Jawa Barat biasanya
memiliki alat musik tradisional yang terbuat dari bambu sebagai bahan utamanya.
Beberapa bahan untuk alat musik diambil dari sumber daya yang ada di sekitar
mereka. Masyarakat NTT menggunakan daun lontar untuk membuat sasando, alat
musik tifa di Papua yang senarnya terbuat dari kulit binatang, serta masyarakat
Minangkabau yang membuat alat musik Pupuik Tanduak dari tanduk kerbau. Alat
musik tradisional masing-masing daerah memiliki kegunaannya masing-masing. Alat
musik ini sering dibandingkan dengan aset budaya tradisional lainnya. Sebut saja
tarian atau upacara adat.
2. Pakaian
Pakaian adat setiap daerah mencerminkan ciri khas daerah tersebut dan terlihat atau
berbeda dari model busananya. Seperti jenis kain, pola kain, dan aksesoris yang
digunakan. Pakaian adat ini digunakan atau dikenakan sesuai dengan adat
budayanya, ada yang tidak memakainya setiap hari dan ada pula yang tidak karena
hanya digunakan pada beberapa acara penting saja seperti untuk merayakan hari-
hari penting, seperti ulang tahun, pernikahan, kematian atau hari besar keagamaan.
Macam-macam pakaian adat Indonesia antara lain : Pakaian Adat Nanggroe Aceh
Darussalam (Ulee Balang), Pakaian Adat Jambi (Melayu Jambi), Pakaian Adat
Bangka Belitung (Paksian), dll.
3. Rumah Adat
Rumah adat adalah sebuah bangunan dengan ciri-ciri khusus yang dibuat untuk
tempat tinggal, tempat pertemuan dan banyak fungsi lainnya. Setiap daerah memiliki
ciri khasnya masing-masing. Sebagian besar rumah adat di Indonesia berbentuk
panggung untuk mencegah banjir atau binatang buas. Beberapa rumah adat lainnya
ditutup untuk menghangatkan warga karena berada di pegunungan. Beberapa rumah
adat hanya digunakan untuk acara adat, sedangkan rumah lainnya merupakan
tempat tinggal pemuka adat. Rumah tradisional di Indonesia menggunakan bahan-
bahan alami dalam pembangunan rumah seperti kayu, bambu, tanah liat, batu alam,
jerami dan daun kering. Contoh rumah adat Indonesia seperti Joglo berasal dari
Jawa, Gadang Berasal dari Minangkabau, dan lain-lain.
4. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Indonesia
memiliki beragam kesenian yang sudah menjadi warisan budaya dunia, misalnya
saja kesenian bambu angklung (Jawa Barat), Seni wayang (Jawa), Gamelan (Jawa),
Tari saman (Aceh), Batik (Jawa), dll. Kesenian-kesenian tersebut merupakan
kearifan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan yang bisa dimulai dari pendidikan.
5. Sistem Agama/Kepercayaan
Agama dan sistem kepercayaan sering kali terintegrasi dengan kebudayaan.
Menurut Kamus Filosofi dan Agama mendefinisikan agama sebagai sebuah institusi
dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah,
dan menerima sebuah paket/doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap
yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Agama
biasanya memiliki suatu prinsip, misalnya dalam agama Islam yang memiliki prinsip
"5 rukun Islam" dalam agama Islam. Terkadang agama dilibatkan dalam sistem
pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga seringkali
mempengaruhi kesenian, misalnya adat Grebeg Maulud yang dilaksanakan di
Keraton Yogyakarta dalam memperingati Hari Maulid Nabi.
6. Bahasa
Bahasa merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
d. Peran Budaya
Budaya dalam berbagai perwujudannya secara instrumental dapat berfungsi sebagai
media pembelajaran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran berbasis budaya,
peran budaya dalam memberikan suasana baru yang menarik untuk mempelajari
suatu bidang ilmu yang dipadukan secara interaksi aktif dalam proses pembelajaran.
Budaya menjadi sebuah metode bagi siswa untuk mentransformasikan hasil
observasi ke dalam bentuk dan prinsip yang kreatif tentang bidang-bidang ilmu.
Budaya dalam berbagai perwujudannya, secara instrumental dapat berfungsi
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar.
DAFTAR RUJUKAN
I Ketut Tanu. 2016. Pembelajaran Berbasis Budaya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
di Sekolah. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(01), 34¯¯ 43. Dari http://ojs.uhnsugriwa.
ac.id/index.php/JPM/article/view/1355/760.
Laksana, D. N. L., dkk. 2021. Desain Pembelajaran Berbasis Budaya. Jawa Tengah: Nasya
Expanding Management. Dari https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=
kSwnEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=pembelajaran+berbasis+budaya&ots=u6
m7tGo6Pa&sig=XUmhq1s6nUp-K1oefQt7-dOtHZg&redir_esc=y#v=onepage&q=
pembelajaran%20berbasis%20budaya&f=false.
Lasmana, T. P., Permana, A. G., & Iqbal, M. (2021). Pengenalan Pakaian Adat Di Indonesia
Menggunakan Augmented Reality. eProceedings of Applied Science, 7(3).
(Online) https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/
appliedscience/article/view/14913. diakses pada 27 September 2022.
Pratiwi, W. M., Nofita, D., Sabda, N., Purintya, I. S., Candra, L., & Srengenge, S. (2020).
Keajaiban alat musik nusantara. (Online) http://repositori.kemdikbud.go.id/id/
eprint/21315. diakses pada 27 September 2022.
Poerwaningtias, I., & Suwarto, N. K. (2017). Rumah Adat Nusantara. Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (Online)
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/
resource/doc/files/59._Isi_dan_Sampul_Rumah_Adat_Nusantara.pdf. diakses
pada 27 September 2022.