Disusun oleh :
Nama
(1401413103)
(1401413154)
Mega Wulandari
(1401413568)
Rombel : 4C
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya
tiga tujuan pembelajaran
pembelajaran
kooperatif,
penting. Menurut
yaitu
meningkatkan
Depdiknas
hasil
tujuan pertama
akademik,
dengan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Konstrukvisme
1. Pengertian
konstrukvisme
menyatakan
bahwa
peserta
didik
membangun
pendekatan
konstrukvisme
pendidik
harus
lingkungan
terhadap
prinsip-prinsip
konstrukvisme
adalah
diskaveri,
berpikir kritis dan memecahkan masalah karena mereka harus menganalisis dan
memanipulasi informasi.
Penangkapan (reception learning), di kembangkan oleh David Ausubel
sebagai jawaban atas ketidk puasan model belajar diskaveri. Menurut Ausubel,
peserta didik tidak selalu mengetahui apa yang penting atau relevan untuk dirinya
sendiri sehingga mereka memerlukan motivasi eksternal untuk melakukan kerja
kognitif dalam mempelajari apa yang diajarkan disekolah. Keasamaan antara
pendekatan belajar diskaveri dengan belajar penangkapan antara lain: (a)
keduanya mementingkan keterlibatan aktif peserta didik didalam proses belajar;
(b) keduanya menekankan tentang cara-cara mengaitkan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik dengan belajar baru; dan (c) keduanya menyatakn bahwa
pengetahuan pada dasarnya terus-menerus
umum
yang
akademik degan
konteks
dalam kehidupan
keseharian
mereka.
gambaran
perkembangan
peserta
didik.
Gambaran
mengajak
pendidik
mengenali
dapat
membangun
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori ini dikembangkan oleh Seymoue Papert. Pada mulanya pandangan
konstrukvisme kurang memperoleh perhatian, karena adanya persepsi bahwa anak
yang sedang bermain tidak memiliki tujuan apapun. Piaget berpandangan bahwa
anak bermain penting dan menjadi bagian dari perkembangan anak. Pembelajaran
kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan
memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi pelajaran dengan
mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari
sehingga peserta didik memiliki pengetahuan atau keterampilan secara fleksibel
dapat diterapkan dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau
konteks lainnya.
B. Saran
Harus ada kerjasama antara pihak sekolah, pendidik dan lingkungan masyarakat
agar pembelajaran konstrukvisme dan kontekstual dapat berjalan dengan
maksimal kepada peserta didik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
RC, Achmad Rifai, Catharina Tri Anni, 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.