Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I

TUTORIAL ONLINE (TUTON)


MPDR5203 DESAIN DAN MODEL PEMBELAJARAN
INOVATIF DAN INTERAKTIF
MASA REGISTRASI 2020.1

KAMSIYATUN
530037317

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
YANG INTERAKTIF DAN INOVATIF
MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dapat memanfaatkan potensi siswa dan sumber
belajar yang ada dalam pembelajaran sehingga siswa mengalami keadaan “engange” belajar atau
terlibat dengan senang hati melakukan kegiatan belajar. Sedangkan pembelajaran interaktif adalah
pembelajaran yang di dalamnya terjadi komunikasi secara efektif antarsiswa dan guru.

Merujuk pada pengertian pembelajaran yang inovatif dan interaktif maka pendekatan pembelajaran
yang sesuai adalah pendekatan konstruktivisme. Hal ini karena melalui pembelajaran konstruktivisme
berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang
membuat siswa aktif.

Ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme antara lain (1) mengaktifkan pengetahuan awal, (2) belajar
diarahkan pada pengkontruksian/pembangunan pengetahuan, (3) mengajar adalah membelajarkan
orang yang belajar, (4) siswa diharapkan dapat memahami pengetahuan untuk materi yang dipelajari,
(5) tujuan pembelajaran menekankan pada penggunaan pengetahuan, (6) pembelajaran ditekankan
pada proses belajar.

Pengetahuan awal adalah pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa sebelum belajar. Dalam
pandangan konstruktivisme, siswa telah memiliki pengetahuan awal dan bukanlah seperti kertas kosong
yang siap diisi melalui pembelajaran. Dengan mengaitkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa dengan
materi yang akan dipelajari maka siswa akan lebih mudah dalam memahami materi baru tersebut.

Pada pembelajaran konstruktivisme, siswa diajak untuk membangun pengetahuan baru sendiri melalui
serangkaian kegiatan pembelajaran. Melalui pembangunan pemahaman sendiri maka akan membentuk
pengetahuan baru yang lebih bermakna bagi siswa.

Proses belajar melalui pendekatan konstruktivisme berupaya untuk membuat siswa belajar. Mendorong
siswa untuk menyadari kegiatan belajar yang sedang dijalani. Dengan demikian maka pembelajaran akan
lebih bermakna. Peran guru bukan sebagai pemberi materi namun sebagai fasilitator saja. Siswa
sendirilah yang harus diajak untuk mau dan mampu berusaha menemukan sendiri materi yang sedang
dipelajari.

Cara menciptakan kelas dengan pendekatan konstruktivisme yaitu:

1. Ciptakan kondisi kelas yang dapat membangun memotivasi siswa belajar. Ruang kelas harus
ditata sedemikian rupa agar siswa menjadi betah dan tertarik untuk belajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan hiasan-hiasan dinding sesuai tema yang akan kita pelajari.

2. Berikan masalah yang mendoring siswa kreatif. Pada awal pembelajaran, untuk menarik
perhatian siswa guru dapat memberikan pertanyaan atau sajian masalah yang berkaitan dengan
materi.
3. Bantulah siswa menggunakan alur pikir rasional untuk mengambil keputusan. Alur pikir yang
dimaksud adalah kaitan antara masalah, akar masalah, factor-faktor yang terkait dengan
masalah, teori yang terkait, alternative-alternatif pemecahan masalah, sampai pada alternative
mana yang paling relevan.

4. Ciptakan interaksi antarpebelajar yang menumbuhkan sikap positif untuk belajar. Sikap positif
dalam belajar dapat ditandai dengan adanya kegiatan rasa saling simpati dan saling pengertian
dalam bekerjasama, saling membantu dan menghargai, siswa merasa riang dan gembira dalam
belajar, timbul rasa saling memiliki tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas Bersama.

Untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan interaktif maka pengajar perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran sebagai berikut (1) merancang pembelajaran sesuai
pertumbuhan intelektual, emosional, social, potensi fisik, artistic, dan kreatif; (2) melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran; (3) terdapat kegiatan pencarian pemahaman dan makna yang
disusun dari kegiatan berinteraksi antar siswa atau siswa dengan pendidik; (4) pembelajaran harus
memelihara anak-anak yang sehat, utuh, memiliki keingintahuan tinggi yang dapat apapun yang
ingin diketahui dalam konteks yang baru; (5) memampukan siswa untuk menerima dan memahami
berbagai konteks yang membentuk dan memberikan makna bagi kehidupan dengan cara
memperkenalkan siswa kepada pandanganyang utuh tentang planet, kehidupan di bumi, dan
perkembangan masyarakat dunia; (6) pengajar mengakui potensi bawaan setiap siswa; (7)
mendorong siswa untuk mendekati budaya, moral, dan konteks politik dalam kehidupan mereka
secara kritis; (8) menjunjung tinggi nilai dan pengetahuan spiritual; (9) membuat siswa memiliki rasa
kagum dan hormat terhadap misteri alam semesta dan rasa bagi kehidupan yang bertujuan.

Prosedur pengembangan pembelajaran inovatif dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis kompetensi dasar dan kembangkan indicator pembelajaran.

2. Analisis materi untuk mencapai kompetensi.

3. Analisis karakteristik siswa.

4. Penetapan strategi penyajian.

5. Analisis sumber belajar.

6. Mengembangkan rencana pembelajaran (RPP).

7. Melaksanakan pembelajaran inovatif dan interaktif.

8. Melakukan penilaian.

9. Melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran.

Jika saya diminta untuk mengajar tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan agar kita dapat hidup
nyaman berdampingan di negara kesatuan Republik Indonesia, maka rancangan pembelajaran yang
akan saya buat dengan memperhatikan pendekatan konstruktivisme yang inovatif dan interaktif adalah
sebagai berikut:

Langkah pertama

Saya akan melakukan analisis terhadap kompetensi dasar dan mengembangkan indicator pembelajaran.
Dengan materi tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan agar kita dapat hidup nyaman
berdampingan di negara kesatuan Republik Indonesia maka hasil analisisnya adalah:

Kompetensi Dasar Indicator


1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya 1.3.1 Menjelaskan keberagaman social budaya
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang masyarakat Indonesia
Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika 1.3.2 Menyebutkan contoh perilaku mensyukuri
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman keberagaman social budaya masyarakat
sosial budaya masyarakat dalam konteks Indonesia
Bhineka Tunggal Ika 2.3.1 Bersikap toleransi dalam keberagaman
social budaya masyarakat Indonesia

Langkah kedua

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisis materi untuk mencapai kompetensi. Dari
kompetensi mensyukuri keberagaman sosial budaya masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika maka cakupan materinya adalah tentang:

- Macam-macam keberagaman social budaya di Indonesia meliputi berbagai macam ras, suku
bangsa, budaya, tradisi, adat istiadat dan agama.

- Pengertian tentang Bhineka Tunggal Ika

- Sikap yang harus dikembangkan dalam mewujudkan sikap mensyukuri keberagaman sosial
budaya masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika

Langkah ketiga

Setelah melakukan analisis materi maka langkah selanjutnya adalah menganalisis karakteristik siswa. Hal
ini penting untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu menentukan pendekatan dan metode ataupun
model yang sesuai yang akan diterapkan. Basis siswa dengan kemampuan ekonomi orang tua yang
menengah ke bawah harus menjadi pertimbangan. Selain itu harus memperhatikan kemampuan daya
serap siswa agar pembelajaran lebih efektif.

Langkah keempat

Mengembangkan rencana pembelajaran (RPP) yang inovatif dan interaktif. Agar pembelajaran
berlangsung inovatif dan interaktif maka saya akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai
berikut:
- Melakukan apersepsi pembelajaran dengan bertanya jawab mengenai masyarakat Indonesia
yang terdiri dari beragam suku, budaya, tradisi dan sebagainya. Guru juga melakukan tanya
jawab mengenai arti Bhineka Tunggal Ika.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengenai sikap mensyukuri keberagaman


sosial budaya masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi untuk belajar dengan lebih aktif.

- Setiap siswa menerima lembar kerja siswa yang mengharuskan setiap siswa untuk melakukan
wawancara terhadap sesame siswa dan guru serta warga sekolah tentang asal suku, Bahasa,
makanan khas daerah asal mereka dan menuliskan hasil wawancara di lembar kerja yang sudah
diberikan.

- Sebelum siswa melakukan wawancara, guru menyampaikan sikap yang harus dilakukan saat
wawancara yaitu harus bersikap sopan, menunjukkan rasa hormat dan menghargai terhadap
narasumber, serta menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan.

- Semua siswa secara interaktif melakukan wawancara baik kepada temannya, guru maupun
warga sekolah lainnya. Guru memberikan waktu selama 30 menit untuk melakukan wawancara
dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Selama melakukan wawancara siswa
diperbolehkan keluar kelas untuk mendatangi narasumber yang dimaksud semisal penjaga
sekolah, tukang dagang di kantin, guru-guru di kantor ataupun kepala sekolah dan warga
sekolah lainnya. Tapi tetap dengan sikap yang telah dijelaskan sebelumnya oleh guru.

- Setelah waktu wawancara selesai, semua siswa kembali ke kelas. Lalu siswa dikelompokkan
dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok mendiskusikan
tentang hasil wawancara. Mereka mengelompokkan hasil wawancara berdasarkan
kesamaan daerah dan budayanya. Setiap kelompok diberikan waktu untuk diskusi selama
30 menit.

- Setelah diskusi selesai, setiap kelompok satu persatu maju ke depan untuk presentasi hasil
diskusi. Kelompok yang presentasi harus tampil dengan percaya diri dan menguasai materi.
Kelompok yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan atau pertanyaan.

- Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru mengajak siswa untuk melakukan telaah
kembali terhadap hasil diskusi. Siswa diminta membuat kesimpulan Bersama tentang
keberagaman social budaya di Indonesia.

- Guru kemudian menggunakan layar dan infokus untuk menampilkan video tentang sikap
toleransi untuk menjaga keutuhan NKRI. Sebelum video diputar, guru menyampaikan
materi tentang isi video dan menyampaikan makna apa yang harus diambil dari tayangan
video yanga kan mereka saksikan Bersama. Siswa kemudian menyaksikan tayangan video
dengan penuh perhatian dan membuat catatan kecil jika diperlukan.
- Setelah tayangan selesai, siswa dan guru melakukan diskusi tentang isi video. Siswa diminta
untuk menyampaikan pendapatnya mengenai makna toleransi dan menyebutkan perilaku
yang bagaimana yang mencerminkan sikap toleransi. Guru menunjuk siswa secara acak
untuk menyampaikan pendapatnya. Setelah dirasa sebagian besar siswa telah
menyampaikan pendapatnya lalu guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai makna toleransi dan perilaku yang menunjukkan sikap toleransi dalam
keberagaman untuk mendukung persatuan.

- Siswa kemudian diminta menuliskan kesimpulan diskusi pada buku masing-masing.

- Di akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi secara langsung yaitu memberikan


pertanyaan lisan yang harus dijawab siswa secara lisan juga.

Setelah semua rencana pembelajaran selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rancangan rencana pembelajaran.

Sekiranya dalam pembelajaran tersebut tampak interaktif dan inovatifnya. Interaktif akan tampak saat
siswa melakukan wawancara dan diskusi serta presentasi hasil diskusi. Sedangkan inovatif tampak dari
model pembelajaran yang dipilih yaitu kooperatif dan pembelajaran berbasis siswa serta penggunaan
teknologi laptop dan infokus.

Anda mungkin juga menyukai