Anda di halaman 1dari 3

Nama : …..

NIM : ….

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Kode/ Nama Mk : PDGK4505/Pembaharuan dalam Pembel. di SD

Tugas :2

1. Pembelajaran berbasis budaya menjadikan budaya sebagai metode bagi siswa untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk dan prinsip yang kreatif
tentang alam. Pembelajaran berbasis budaya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu belajar
tentang budaya, belajar dengan budaya, dan belajar melalui budaya. Jabarkan perbedaan
ketiganya dan berilah masing-masing contoh!
Jawaban :
 Belajar tentang budaya menempatkan budaya sebagai bidang ilmu. Menurut
Sardjiyo dan Panen (2005: 88), budaya sebagai ilmu berarti budaya dipelajari dalam
satu mata pelajaran khusus tentang budaya untuk budaya. Mata pelajaran tersebut
tidak diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain dan tidak berhubungan satu
sama lain. Mata pelajaran yang menempatkan budaya sebagai ilmu adalah mata
pelajaran Seni Rupa, Seni Tari, Seni Musik, Seni Budaya dan Keterampilan, dan
sebagainya.
 Dalam belajar dengan budaya, budaya dan perwujudannya menjadi media
pembelajaran dalam proses belajar, menjadi konteks dari contoh-contoh tentang
konsep atau prinsip dalam suatu mata pelajaran, serta menjadi konteks penerapan
prinsip atau prosedur dalam suatu mata pelajaran. Misalnya, untuk
memperkenalkan bentuk bilangan (bilangan positif, bilangan negatif) dalam suatu
garis bilangan, digunakan Cepot (tokoh jenaka dalam wayang Sunda).
 Belajar melalui budaya merupakan salah satu bentuk multiple representation of
learning (Dirjen Dikti, 2004: 15), atau bentuk menilaian pemahaman dalam beragam
bentuk. Misalnya siswa tidak perlu mengerjakan tes untuk mengerjakan topik
tentang lingkungan hidup, tetapi siswa dapat membuat poster, membuat karangan,
lukisan, lagu atau puisi yang melukiskan tentang lingkungan hidup.
2. Secara tradisional, hampir pembelajaran demokrasi dan HAM terkesan hanya diajarkan
dengan cara dikenalkan saja. Oleh karena itu, diperlukan sebuah model pembelajaran yang
strategis, salah satunya yakni model “A Portofolio-based civic education project” (1998) yang
dirancang mempraktikkan salah satu hak warga negara. Inovasi tersebut menyadarkan kita
akan pentingnya pembelajaran berwawasan demokrasi dan HAM. Menurut anda, apa saja
pentingnya pembelajaran berwawasan demokrasi dan HAM jika dilihat dari model
pembelajaran tersebut?

Jawaban : Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
individu menjadi warganegara yang cerdas dan baik. Oleh karena itu disarankan agar dalam
pendidikan demokrasi dan HAM dikembangkan berbagai strategi belajar yang berorientasi
pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah sosial yang secara
bertujuan memfasilitasi siswa untuk menjadi warganegara yang dewasa.

3. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan. Salah satu model yang digunakan adalah PKKBI (Praktik-
belajar Kewarganegaraan … Kami Bangsa Indonesia). Model PKKBI membelajarkan siswa
memiliki kepekaan sosial dan memahami permasalahan yang terjadi dilingkungan secara
cerdas. Jelaskan apa saja yang menjadi fokus perhatian dari model PKKBI dan bagaimana
langkah strategi instruksionalnya?

Jawaban : Fokus perhatian dari model PKKBI adalah mengembangkan “civic knowledge
(pengetahuan kewarganegaraan), civic dispossotions (kebijakan kewarganegaraan), civic skill
(keterampilan kewarganegaraan), civic commitment (komitmen kewarganegaraan), civic
confidence (kepercayaan diri kewarganegaraan), civic competence (kompetensi
kewarganegaraan), yang bermuara pada berkembangnya well-informed, reasoned, and
responsible decision making (kemampuan mengambil keputusan, berwawasan, bernalar,
dan bertanggung jawab).
Langkah strategi instruksionalnya
1. Mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat
2. Memilih suatu masalah untuk dikaji oleh kelas
3. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah itu
4. Mengembangkan portofolio kelas
5. Menyajikan portofolio
6. Melakukan refleksi pengalaman belajar

4. Pembaharuan dalam pembelajaran memiliki implementasi antara lain pembelajaran terpadu


dan pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan terpenting dalam implementasi
pembelajaran terpadu dan bagaimana contoh di kehidupan sehari-hari?
jawban : Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran.
Contoh Pembelajaran terpadu di kehidupan sehari-hari misalkan pada penerapan Model
fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja.
Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran
keterampilan berbahasa.
5. Pembaharuan dalam pembelajaran memiliki implementasi antara lain pembelajaran terpadu
dan pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan terpenting dalam implementasi
pembelajaran kelas rangkap dan bagaimana contoh di kehidupan sehari-hari?

Jawaban : Dalam pembelajaran kelas rangkap (PKR) lebih banyak menuntut siswa belajar
mandiri dan konstektual, sehingga secara tidak langsung interaksi antara siswa yang baik dan
intensif akan membentuk karakter siswa yang positif.
Contoh : Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian
tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang
berkaitan

Anda mungkin juga menyukai