PENDIDIKAN SERTA
PENERAPANNYA
A. LANDASAN PENDIDIKAN
Landasan Pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi
dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek
Pendidikan dan studi pendidikan.
Fungsi landasan Pendidikan adalah Pendidikan yang
diselenggarakan dengan suatu landasan yang kokoh, maka
prakteknya akan mantap, artinya jelas dan tepat tujuanny,
tepat pilihan isi kurikulumnya, efisiensi dan efektif cara-cara
Pendidikan yang dipilihnya.
1. Landasan Filosofi
Landasan Filosofi adakah landasan yang
berdasarkan/bersifat filsafat (falsafah). Kata filsafat
(philosophy) berasal dari bahasa Yunani Philein berarti
mencintai, dan shopos atau sophis berart hikmah, bijaksana.
Filosofi atau Filsafat adalah cara berpikir yang sedalam
dalam yakni sampai akar tentang hakikat sesuatu. Teori dan
praktik dalam dunia Pendidikan mengalami perkembangan
seiring dengan semakin meningkatnya peradaban manusia.
Realitas dalam abad ke-20, Pendidikan seolah terjerembab
dalam ketersesatan Lembaga penyelenggara pendidikan yang
menggunakan pola pikir linear dan arogansi dalam
memetakan masa depan. Seiring gencarnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia Pendidikan pun
mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan dalam
dunia pendidikan terinspirasi melalui semakin meningkatnya
kesadaran eksistensial praktisi dan pemikir Pendidikan yakni
hakekat diri sebagai manusia.
Teori yang dianut dalam sebuah praktek Pendidikan sangat
penting, karena Pendidikan menyangkut pembentukan
generasi dan semestinya harus dapat di pertanggung
jawabkan. Pendidikan sebagai ilmu bersifat multidimensional
baik dari segi filsafat (epistemologis, aksiologis, dan ontologis)
maupun secara ilmiah.
Aliran filsafat yang dikenal sampai saat ini yaitu:
a. Aliran Esensialisme
Esensialismeberasal dari kata esensial yang berarti sifat-
sifat dasar atau dari kata esensi (pokok). Esensialisme
mempunyai pandangan bahwa pendidikan sebagai
pemelihara kebudayaan.
b. Aliran Parenialisme
Parenialisme adalah suatu proses pengembalian
pembelajaran pada masa lampau agar peserta didik dapat
menerapakan atau mengaplikasikan pembelajaran tersebut
pada masa sekarang, karena pembelajaran pada masa
lampau sangat ideal dibanding pembelajaran masa
sekarang.
c. Aliran Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan
bahwa kriteria kebenaran sesuatu itu memiliki kegunaan
bagi kehidupan yang nyata, oleh sebab itu kebenaran
sifatnya mutlak dan kebenaran yang dipahami adalah
kebenaran yang bermamfaat.
d. Aliran Progresifisme
Aliran Progresifisme merupakan aliran Pendidikan yang
berhubungan dengan pengertian The Liberal Road Cultural
yaitu liberal bersifat fleksibel, toleran, dan bersifat terbuka.
Aliran Progresifisme berpengaruh dalam pembaruan
Pendidikan karena aliran ini selalu memandang bahwa
Pendidikan adalah proses perkembangan.
e. Aliran Rekontruksionisme
Rekontruksionisme adalah suatu aliran yang berupa
merombak kat susunan lama dan juga tata susunan hidup
kebudayaan yang mempunyai corak modern serta menjadi
kesepakatan antar manusia.
d. Aliran Behaviorisme
Aliran Behaviorisme merupakan pandangan yang
menganggap seorang pembelajar pada dasarnya pasif,
namun merespon stimulus dari linkungan. Aliran ini
berfokus pada membimbing pelajar mencapai hasil
pembelajaran yang telah di tetapkan sebelumnya.
2. Landasan Sosiologi
Perhatian sosiologi pada kegiatan Pendidikan semakin
intensif. Dengan meningkatkan perhatian sosiologi pada
kegiatan pendidikan tersebt, maka lahirlah cabang sosiologi
pendidikan. Masyarakat indonesia adalah sebagai landasan
sosiologis dalam pendidikan. Masyarakat adalah sekelompok
orang yang berinteraksi antar sesama, adanya saling
tergantung dan terikat oleh norma dan nilai yang dipatuhi
bersama, menempati suatu wilayah dan saling bersosialisasi.
Masyarakat sebagai suatu kesatuan hidup memiliki ciri
utama, yaitu:
1. Ada interaksi antar bangsa
2. Pola tingkah laku warganya diatur oleh adat istiadat,
norma-norma hukum dan aturan-aturan yang khas.
3. Ada rasa identitas kuat yang mengikat pada warganya.
Masyarakat indonesia adalah masyarakat majemuk,
dan telah banyak mengalami perubahan,
komunitasnya memiliki karakteristik unik baik secara
horizontal maupun vertikal. Melalui berbagai jalur
pendidikan termasuk jalur pendidikan sekolah atau
formal, diupayakan untuk menumbuhkan persatuan
dan kesatuan bangsa seperti pendidikan moral
pancasila atau PPKN dan sebagainya.Sosiologi
pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses
sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan.Contoh penerapan:
1) Diadakannya kegiatan gotong royong
membersihkan lingkungan sekolah.
2) Pelaksanaan piket kelas dalam bentuk kelompok yang
juga mengajarkan gotong royong dan kerjasama kepada
siswa.
3. Landasan Kultural
Pendidikan tidak mungkin terpisah dari manusia, ia
selalu terkait dengan manusia, dan setiap manusia
menjadi anggota masyarakat dan pendukung budaya
tertentu. Kebudayaan sebagai gagsan dan karya manusia
beserta hasil budi dan karya itu selalu terkait dengan
pendidikan utamanya belajar.
Kebudayaan dalam arti luas dapat terwujud:
1. Ideal, seperti ide, gagasan, nilai dan sebagainya
2. Kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Fisik, yakni benda hasil karya (Koentjraningrat, 1975)
Kebudayaan nasional sebagai landasan pendidikan
nasional adalah bahwa masyarakat indonesia sebagai
pendudkung kebudayaan masyarakat mejemuk, maka
kebudayaan indonesia lebih tepat disebut dengan
kebudayaan nusantara yang beragam. Keragaman sosial
budaya tersebut terwujud dalam keragaman adat istiadat,
tata cara, dan tata krama pergaulan, kesenian, bahasa,
dan sastra daerah di suatu daerah tertentu sejak sebelum
dan sesudah kemerdekaan.
Landasan kultural mengandung makna norma dasar
pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan
berbudaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa
Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas
kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
sendiri
Contoh penerapan : Pembelajaran Pendidikan Pancasila.
4. Landasan Psikologi
Psikologi telah menyediakan sejumlah informasi tentang
pribadi manusia pada umumnya.Serta gejala-gejala yang
berkaitan dengan aspek pribadi.Setiap individu memiliki
bakat, kemampuan, minat, kekuatan, demikian pula
tempo dan irama perkembangan yang berbeda antara
seorang dengan yang lainnya.
Secara umum manusia membutuhkan berbagai macam
kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan Psikologi
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan akancinta dan pengakuan
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
6. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
Landasan Psikologi dalam penerapan landasan
pendidikan sangatlah penting. Dengan mengetahui
psikologis pendidikan ( psikologi perkembangan, psikologi
belajar, dan psikologi sosial ) maka pemberian porsi
materi serta pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
kependidikan akan pas sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
Contoh penerapan :
a. Adanya guru bimbingan konseling untuk
menyelesaikan masalah siswa.
b. Kebijakan untuk mengumumkan juara di sekolah
setelah ujian kenaikan kelas, sebagai penghargaan
kepada siswa berprestasi dan juga motivasi untuk
siswa lainnya.
c. Pemberian beasiswa kepada siswa yang memiliki
prestasi tinggi.
C.Asas-asas Pendidikan
Asas-asas pendidikan merupakan suatu kebenaran
menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia
itu dapat dididik dan dapat mendidik diri sendiri. Khusus
untuk pendidikan di Indonesia, terdapat tiga asas yang
memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan itu.
Asas-asas tersebut bersumber baik dari kecenderungan
umum pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari
pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya
pendidikan di Indonesia.