Disusun Oleh :
1. Ana Anisa
2. Aprilia Astuti
3. Bayu Alimul Fatah
4. Dedek Sudirman
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
UPBJJ BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang merupakan tugas
Program Studi S-1 PGSD yaitu tentang “Program Pemberantasan Buta Aksara Taman Bacaan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik itu dari segi bahasanya ataupun yang lainnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
D. Manfaat penulisan.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program S 1 PGSD UT adalah merupakan salah satu program pendidikan yang khusus
mendidik para mahasiswanya untuk menjadi tenaga guru,khusunya guru sekolah
dasar.Dengan demikian diketahui bahwa tujuan pendidikan S 1 kependidikan adalah bahwa
nantinya para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahannya dapat bertugas
sebagai guru sekolah dasar (SD).
Salah satu mata kuliah yang tertera di kurikulum S1 PGSD yaitu Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan.Ini merupakan mata kuliah yang dilakukan mahasiswa dalam
rangka pengabdian kepada masyarakat,yang berupa praktek-praktek lapangan.Salah satu
contohnya dalam bidang “Program Keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat,
dan Kepemudaan”
Dalam hal ini Keaksaraan merupakan hal atau keadaan mengenal aksara yang meliputi
membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan
seseorang secara terus menerus mengembangkan kompentesinya sehingga dapat
meningkatkan mutu dan tarap kehidupannya. Sementara itu pendidikan keaksaraan adalah
usaha untuk membimbing dan membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar
bermanfaat bagi dirinya. Permasalahan yang saat ini terjadi di indonesia adalah tingginya
tingkat warga buta aksara yang disebabkan oleh kurangnya kesempatan belajar yang dapat
diperoleh karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi sehingga warga tidak mampu
memfasilitasi dirinya untuk belajar. Dan saat ini masyarakat yang buta aksara jarang sekali
mengakui secara terbuka bahwa dirinya buta huruf dan berkeinginan kuat untuk belajar
calistung ( baca, tulis dan berhitung ). Untuk memotivasi pembelajaran mereka maka
diperlukan suatu pendekatan yang sesuai dengan karater dan kultur yang ada dalam
masyarakat agar tingkat buta aksara dapat diperkecil.
Taman Bacaan Masyarakat salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan
implementasi program pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan
dunia pendidikan adalah adanya pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Pengembangan program pendidikan berupa program Pengembangan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah satu program pemerintah yang mengacu
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
NasionaL, pasal 26 ayat (4), tcrcantum bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat,
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Pemuda adalah modal dasar dalam pembangunan dan pelaksaan program
pemberantasan buta aksara dan motor penggerak taman bacaan masyarakat, sehingga perlu
dihimpun dan dibina agar mereka mampu mengambil peran aktif dalam berbagai kegiatan di
masyarakat. Untuk itu, diperlukan berbagai konsep yang tepat dalam pembinaan lembaga
kepemudaan agar keberadaannya benar-benar dapat menumbuh kembangkan motivasi dan
kreativitas pemuda.
Selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum berperan aktif dan belum
menampakkan hasil yang nyata berupa prestasi-prestasi baik di tingkat daerah maupun
nasional, padahal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar karena usianya yang
produktif.
Apabila lembaga kepemudaan itu dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka
akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah. Namun, apabila
lembaga itu tidak dikelola dengan baik dan diarahkan, maka potensi besar dari pemuda tidak
akan memberikan arti apa-apa.
Pembinaan pemuda pada saat ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik oleh
instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun organisasi masyarakat (Ormas)
dengan berbagai program kepemudaan sehingga diihasilkan para pemuda yang berkualitas,
yang memanfaatkan produktifitas mereka untuk mendapatkan berbagai prestasi dan
membangun daerah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Buta Aksara ?
2. Apa Yang menjadi faktor - faktor penyebab buta Aksara dan bagaimana mengatasi
buta aksara ?
3. Apa Yang dimaksud dengan Taman Bacaan Masyarakat dan bagaimana
membentuk dan Menjalankan Taman Bacaan Masyarakat ?
4. Bagaimana Peran kepemudaan dalam menyingkapi program buta aksara dan
Taman Bacaan Masyarakat ?
C. TUJUAN
1. Mendefinisikan Buta Aksara
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab buta Aksara dan bagaimana mengatasi buta
aksara.
3. Mengetahui pengertian Taman Bacaan Masyarakat dan cara membentuk serta
menjalankan Taman Bacaan Masyarakat.
4. Mengetahui peran kepemudaan dalam menyingkapi program buta aksara dan
Taman Bacaan Masyarakat.
5. Penilaian Pembelajaran
Tahapan penilaian yang dikembangkan dalam program pemberantasan buta aksara
dengan menggunakan pendekatan keaksaraan fungsional terdiri atas penilaian awal,
penilaian proses, dan penilaian hasil belajar.
a. Tahap Penilaian Sebelum Kegiatan Pembelajaran
Penilaian tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan
awal Warga Belajar baik aspek keterampilan CALISTUNG dasarnya maupun
minat dan kebutuhan.
b. Tahap Penilaian Selama Kegiatan Pembelajaran
- Menilai kemajuan Warga Belajar
- Menilai kemajuan kelompok belajar
- Tahap Penilaian Setelah Kegiatan Pembelajaran
c. Penilaian setelah pembelajaran pada intinya adalah untuk mengetahui hasil
kemampuan Warga Belajar dan proses pembelajaran di kelompok belajar.
a. Latar Belakang
Program TBM telah dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadiran TBM merupakan
pembaharuan dari Tanab Pustaka Rakyat (TPR) didirikan oleh Pendidikan
Masyarakat pada tahun lima puluhan. Program TBM ini bertujuan untuk
meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu,
bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat.
b. Pengertian
TBM merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan
kemampuan membaca dan belajar. Selain itu, TBM juga merupakan tempat yang
digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat,
khususnya yang bersumber dari bahan pustaka.
Karena pentingnya TBM ini, diperlukan seorang pengelola, dan tutor dapat
menjadi pengelola TBM. Mereka yang menjadi pengelola adalah memiliki
dedikasi dan kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan
kepustakaan kepada masyarakat. Dengan kata lain, mr pengelola TBM adalah
orang yang benar-benar memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam
memberikan layanan bahan pustaka.
c. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM adalah membangkitkan
dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang cerdas,
mempunyai taraf hidup yang baik, dan pemberantas buta aksara.
a. Lembaga Kepemudaan
Lembaga atau institusi menurut Auki (2001), memiliki ciri-ciri si yang
berhierarki dengan sifat hubungannya yang komplementarian. Lembaga
kepemudaan memilik peran utama dalam pembangunan apabila dilihat sektor
publik. Peran sektor publik pada dasamya terdiri dari peran-peran :
- Memonitoring kebijakan pemerintah dan swasta
- Data assessment
- Pendidikan masyarakat dan penyebaran informasi.
f. Dinas Sosial
Peran Dinas Sosial dalam penanganan masalah kepemudaan adalah meningkatkan
kemampuan dan peran pemuda melalui karang taruna. Karang taruna didirikan
dengan tujuan memberikan pembinaan kepada para remaja, terutama yang putus
sekolah dan menganggur. Program pendidikan yang dapat ditawarkan melalui
lembaga karang taruna antara lain:
- pelatihan di bidang elektronik;
- pelatihan kerajinan tangan;
- pelatihan memasak dan menjahit;
- kegiatan di berbagai bidang olahraga;
- pendidikan kesenian.
Pemilihan program dan cara pelaksanaan program disesuaikan dengan situasi dan
kondisi daerah setempat.
- Badan Bina Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat yang bertugas
mengurusi keberadaan lembaga kepemudaan di daerah tingkat II.
- Perencanaan Program Pelatihan Pemuda yang disesuaikan dengan
kemampuan dan sumber daya manusia yang tersedia untuk menciptakan
program yang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Oleh sebab itu maka pemuda sangat diharapkan bisa benar benar berperan dalam
membangun daerahnya yang dibantu oleh pemerinta daera itu sendiri. Bukan sekedar
menjadi penonton dalam membangun daerahnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mohammedviddien/makalah-program-pemberantasan-buta-aksara
https://www.academia.edu/11738152/Pemberantasan_Buta_Aksara
http://wahyuniewulan.blogspot.com/2013/07/karya-tulis-ilmiah-buta-huruf.html