Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA TAMAN BACAAN


MASYARAKAT DESA SAKO KECAMATAN PANGEAN

Di susun oleh kelompok 4:


Yori senjani : 856469976
Rafli bernanda : 856469969
Lely Rahayu safitri: 856471521

UPBJJ-UT PEKANBARU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................ 1
1.3. Tujuan Masalah ..................................................... 1
1.4. Manfaat Penulisan Makalah .................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Program Pemberantasan Buta Aksara ................... 3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keaksaraan merupakan hal atau keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca,
menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang
secara terus menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan
mutu dan taraf kehidupannya.
sementara itu yang dimaksud dengan pendidikan keaksaraan adalah usaha untuk
membimbing dan membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar bermanfaat
bagi dirinya. Permasalahan yang saat ini terjadi di Indonesia adalah tingginya tingkat
warga buta aksara yang disebabkan oleh Kurangnya kesempatan belajar yang dapat
diperoleh, karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, sehingga warga tidak mampu
memfasilitasi dirinya untuk belajar.
Oleh sebab itu, penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Program
Keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa saja prinsip dan strategi pembelajaran keaksaraan fungsional ?
2. Apa saja fungsi dan manfaat taman bacaan masyarakat ?
3. Apa saja peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan ?

1.3. Tujuan Masalah


Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1. Prinsip dan strategi pembelajaran keaksaraan
fungsional.
2. Fungsi dan manfaat taman bacaan masyarakat.
3. Peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan.

1.4. Manfaat Penulisan Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah
wawasan mengenai biaya produksi secara praktisi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Program Pemberantasan Buta Aksara


Masyarakat yang buta aksara jarang sekali mengetahui secara terbuka bahwa dirinya
buta huruf dan berkeinginan kuat untuk belajar calistung (baca, tulis dan berhitung). Untuk
memotivasi pembelajaran mereka maka diperlukan suatu pendekatan yang sesuai dengan
karakter dan kultur yang ada dalam masyarakat agar tingkat buta aksara dapat diperkecil.

A. Tingkat Keaksaraan Fungsional


1. Tingkat Keaksaraan Dasar Ciri – ciri WB pada tingkat keaksaraan dasar adalah mereka yang
belum mengenal semua huruf, belum bisa merangkai kata dengan lancar, dan belum mengerti
arti sebuah kalimat dengan jelas.
2. Tingkat Keaksaraan Mandiri Pada tingkat ini WB diharapkan sudah mempunyai sikap untuk
terus belajar secara mandiri.
3. Tingkat Keaksaraan Lanjutan Pada tingkat ini mereka biasanya sudah dapat membaca dan
menulis sederhana, tetapi masih belum lancar.
B. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Keaksaraan Fungsional
1. Konteks Lokal Artinya kegiatannya mengacu pada konteks sosial lokal kebutuhan khusus
dari setiap WB dan masyarakat.
2. Desain Lokal Anda bersama WB perlu merancang sendiri kegiatan belajarnya di kelompok
belajar berdasarkan minat, kebutuhan, masalah, kenyataan dan potensi setempat.
3. Proses Partisipasi Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pembelajaran Pemberantasan
Buta Aksara dengan menggunakan pendekatan keaksaraan fungsional harus dilakukan
berdasarkan strategi partisipasi.
4. Fungsionalisasi Hasil Belajar Hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut
adalah WB dapat memfungsikan keaksaraannya untuk menganalisis dan memecahkan masalah
yang dihadapi dalam rangka meningkatkan mutu dan taraf hidupnya. Berikut ini adalah
beberapa contoh perkiraan hasil program keaksaraan fungsional diantara-Nya :
a. Memanfaatkan keterampilan menulisnya untuk menggambarkan pengalaman, peristiwa –
peristiwa kegiatan yang dilakukan, membuat rencana dan menulis proposal.
b. Memanfaatkan kemampuan bacanya untuk memperoleh informasi dan ide – ide baru.
c. Memanfaatkan keterampilan menghitungnya untuk mengatur keuangan.
d. Berdiskusi dan menganalisis masalah dan sumber – sumber atau potensi yang ada di
lingkungannya.
e. Mencoba ide – ide baru yang dipelajari dari bahan bacaan, dan dapat menulis dengan benar,
melaksanakan belajarnya secara mandiri.

3.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan dengan adanya Taman Bacaan
Masyarakat, dapat menjadikan tempat untuk masyarakat yang buta aksara belajar membaca
dan menulis. Membantu pemuda yang tidak sekolah belajar bertanggung jawab atas organisasi
yang telah ditanganinya sebagai Karang Taruna.

11 DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Masyarakat. (2004). Laporan Akhir Penelitian Kompetensi Tutor
dalam Pembelajaran Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional. Jakarta : Dikmas .
(1998). Pedoman Pelatihan Tutor Keaksaraan Fungsional. Jakarta : Dikmas .
(1998). Pedoman Tutor Keaksaraan Fungsional. Jakarta : Dikmas Ingalls, J. D. (1973). A
Trainers Guide to Androgogy. Washington DC : US. Department of Health, Education, and
Wellfore.
Kusnadi, dkk. (2002). Program Keaksaraan Fungsional di Indonesia, Konsep Strategi dan
Implementasi. Jakarta : Bumi Aksara. .
(2005). Pendidikan Keaksaraan : Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta : Ditjen PLS .
(2006). Pedoman Pembelajaran Buta Aksara Perempuan. Jakarta : Kantor Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Satgas BPKB Jaya giri. (1982). Studi Eksperimentasi Metode SAS, Kata Kunci dan Suku
Kata di Lab –Site Jaya Giri. Lembang : Bandung. BPKB Jayagiri..
HASIL DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai