Anda di halaman 1dari 19

Program Keaksaraan,

Taman Bacaan Masyarakat,


dan Kepemudaan
Kelompok 4
1.Putut Bayuaji (857795576)
2. Iklimatul Muakhiroh (857795354)
3. Ninik Rahayu (857795401)
4. Valentina Triana S (857795236)
Kegiatan Belajar 1
Program Pemberantasan
Buta Aksara
Keaksaraan merupakan hal atau keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang
memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan.

Pendidikan keaksaraan adalah usaha untuk membimbing dan membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar bermanfaat bagi dirinya.

Untuk memotivasipembelajaran mereka maka diperlukan suatu pendekatan yang sesuatu dengan karakter dan kultur yang ada dalam masyarakat
agar tingkat buta aksara dapat diperkecil.
A. Tingkat Keaksaraan
Fungsional
Tingkat keaksaraan fungsional dibagi menjadi 3

1. Tingkat keaksaraan Dasar

Yaitu mereka yang belum mengenal semua huruf, belum bisa merangkai kata dengan lancar, dan belum mengerti arti sebuah kalimatdengan jelas.

2. Tingkat Keaksaraan Lanjutan

Pada tingkat ini mereka biasanya sudah dapat membaca dan menulis sederhana, tetapi blum lancar.

3. Tingkat Keaksaraan Mandiri

Pada tingkat ini WB diharapkan sudah mempunyai sikap untuk terus belajar secara mandiri.
B. Prinsip dan Strategi
Pembelajaran
Keaksaraan
Fungsional
1. Konteks Lokal
Artinya kegiatan mengacu pada konteks sosial lokal dan kebutuhan khusus dari setiap WB dan masyarakat sekitarnya.
2. Desain Lokal
Artinya anda dan WB perlu merancang sendiri kegiatan belajarnya sekelompok belajar berdasarkan minat, kebutuhan,
masalah, kenyataan dan potensi setempat.
3. Proses Partisipatif
Artinya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran pemberantasan buta aksara dengan menggunakan
pendekatan keaksaraan fungsional harus dilakukan berdasarkan strategi partisipatif.
4. Fungsionalisasi Hasil Belajar
Artinya hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran adalah WB dapat memfungsikan keaksaraannya untuk
menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Keberhasilan
Pembelajaran
Keaksaraan
Fungsional
Program keaksaraan fungsional bertujuan untuk membantu WB mengembangkan kemampuan fungsional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tujuan tersebut menjadi tolok ukur keberhasilannya yaitu:
 Kemampuan fungsional untuk keperluan individu
 Kemampuan fungsional untuk membantu anak-anaknya
 Kemampuan fungsional untuk aktualisasi diri
 Kemampuan fungsional berkaitan dengan pekerjaan
 Kemampuan fungsional berkaitan dengan sosial kemasyarakatan
 Kemampuan fungsional berkaitan dengan pendidikan
 Kemampuan fungsional berkaitan dengan pengelolaan kelompok belajar
Contoh-contoh pembelajaran
sekelompok belajar

I. Strategi Pengelolaan diskusi


 Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran efektif dalam program Keaksaraan
Fungsional yang harus diterapkan sekelompok belajar.
 Tujuan diskusi adalah membuka pikiran WB dalam mengumpulkan, menganalisis dan
menggunakan pengetahuannya.
 Topik yang pertama kali didiskusikan dalam kelompok adalah menyangkut minat, kebutuhan
WB, potensi dan hambatan yang mungkin ditemui selama proses kegiatan pembelajaran.
 Sebagai pembuka kegiatan sekelompok belajar anda dapat memilih teknik-teknik seperti peta,
tabel, dan kalender kegiatan
II. Strategi
Pembelajaran
Membaca
 Prinsip-prinsip membaca
 memilih bahan bacaan
 membantu warga belajar buta huruf murni melalui
pendekatan pengalaman berbahasa (PPB)
 membantu warga belajar membaca
III. Strategi
Pembelajaran Menulis
 Kegiatan pembelajaran untuk merangsang diskusi
 Membentuk kelompok menulis
 Tutor melatih warga belajar yang mampu
 Membantu warga belajar menulis
 Menggunakan hasil tulisan warga belajar
 Mnerbitkan hasil tulisan warga
 Merangsang WB menganalisis situasi
IV. Strategi
Pembelajaran
Berhitung
1. Mengamati kegiatan berhitung
2. Prinsip-prinsip berhitung
 Warga belajar mempunyai kemampuan berhitung yang dapat digunakan sehari-hari
 Kemampuan berhitung biasanya lebih baik dari pada kemampuan menulis
 Ajarkan keterampilan berhitung yang dibutuhkan WB
 Gunakan alat-alat yang dapat dikerjakan sendiri oleh WB seperti, lidi, batu, telur, dan daun
 Mengajar berhitung untuk program Keaksaraan Fungsional
V. Strategi
Pembelajaran
Aksi/Keterampilan
 Membuat jaringan kerja
 Keterampilan fungsional
 Membuat proposal Dana Belajar
 Membuat Rencana Memperoleh Dana Belajar
Penilaian Pembelajaran
I. Tahap Penilaian Sebelum Kegiatan
Pembelajaran
• wawancara = Tutor menyiapkan daftar pertanyaan
dan pilih pertanyaan yang tepat untuk WB sesuatu
dengan situasi dan kondisinya.
• Menilai kemampuan membaca =perlihatkan
beberapa contoh bahan bacaan seperti koran,
majalah, tabloid yang sederhana dan menarik
minat WB
• Menilai kemampuan menulis
• Menilai kemampuan berhitung
II. Tahap Penilaian Selama
Kegiatan Prmbelajaran
Menilai kemajuan Warga Menilai Kemajuan Kelompok
Negara Belajar
• Checklist Keterampilan Dalam program KF, masing-
Calistung , digunakan masing kelompok memiliki
untuk WB yang belum keunikan dan keistinewaan
tersendiri.
lancar membaca, menulis,
dan berhitung Instrumen untuk menilai
kemajuan setiap WB dan
• Chcklist Kemampuan kemampuan kelompok belajar
Fungsional, digunakan terdiri:
untuk menilai kemajuan • Buku catatan harian
semua WB dalam lima • Laporan pelaksanaan kegiatan
jenis kegiatan fungsional pmbelajaran
III. Tahap penilaian setelah
kegiatan pembelajaran
1. Penialaian Akhir Warga 2. Membuat Laporan Akhir
Belajar kegiatan Pembelajaran
 Mengisi format biodata  Kesimpulan rencana yang
telah diselesaikan
Membaca dan menjawab
pertanyaan tentang kegiatan  Kesimpulan kegiatan aksi
keaksaraan fungsional yang dilaksanakan
 Kesimpulan proposal yang
Menulis proposal untuk
dibuat
usaha kecil
 Kesimpulan kemajuan dan
Menulis tentang harapan hasil belajar WB
dan rencana untuk masa
Kesimpulan hambatan dan
depan
strategi mengatasi hambatan
Praktik Pembelajaran
Keaksaraan Fungsional
Dalam praktik nantinya akan banyak menemui istilah-istilah teknis yang harus
dipahami.
 Warga Belajar (WB) adalah orang yang akan anda bimbing hingga memiliki
kompetensi keaksaraan dasar fungsional.
Kelompok Belajar (Pokjar) adalah tempat dimana anda dan para warga belajar
melakukan aktifitas pembelajaran keaksaraan fungsional.
 Tutor adalah seorang yang sudah mendapatkan kewenangan dari sub dinas PLS
untuk melakukan pembimbingan para warga belajar untuk melakukan aktivitas
pembelajaran keaksaraan fungsional.
Instruktur adalah panggilan untuk tutor mata kuliah pendidikan masyarakat.
 Kelompok Mahasiswa (Pokma) adalahistlah untuk tempat dimana sebagai
mahasiswa D-II PGSD yang diwajibkan mengikuti praktik pembelajaran keaksaraan
fungsional.
Supervisor adalah Petugas Sub Dinas PLS yang sewaktu-waktu bisa datang
mensupervisi mahasiswa yang sedang melakukan bimbingan warga belajar dipokjar.
Kegiatan pembelajaran 2
Program pengembangan Taman Bacaan
Masyarakat
1. Latar Belakang
Program TBM telah dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadiran TBM merupakan pembaruan
dari taman pustaka rakyat (TPR) yang didirikan oleh pendidikan masyarakat pada tahun 50-an.
Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat.
2. Pengertian
TBM merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh
masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar.
3. Tujuan
Yaitu membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang cerdas.
4. Fungsi
Yaitu (a) sarana pembelajaran bagi masyarakat (b) sarana hiburan dan pemanfaatan waktu (c)
sarana informasi berupa buku dan bahan bacaan lain
5. Manfaat
(a) menumbuhkan minat membaca (b) memperkaya pengalaman danbpengetahuan belajar
masyarakat (c) menumbuhkan kegiatan belajar mandiri (d) membantu pengembangan kecakapan
membaca dll.
C. Organisasi dan management
taman bacaan masyarakat
Struktur organisasi TBM • struktur organisasi
terdiri dari seorang dikolaborasikan dengan
KepalanTBM dibantu dengan
staff Bidang administrasi dan
manajemen yaitu
teknis serta staff bidang  Biaya penyelenggaraan
layanan pembaca. Tugas-
tugas kepala TBM : Koleksi
 Memimpin TBM  Perlengkapan
 Menyusun dan nenetapkan Ruang TBM
program TBM
Tenaga Pengelolaan
 Mengembangkan dan
memajukan TBM dll
Kegiatan pembelajaran 3
Program pembinaan
kepemudaan
A. Latar belakang
Setelah diberlakukannya Undang-undang No. 32
Tahun 2004 tentang emeribtahan daerah terjadi
perubahan yang mendasar dari bidang pemerintahan
yang bersifat sentralistik ke sosialisasi. Pemuda
sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu
dihimpun dan dibina agar mereka mampu mengambil
peran aktif dalam masyarakat. Apabila lembaga
kepemudaan tersebut dapat dikelola dan
dikembangkan dengan baik maka akan menghasilkan
sesuatu yang berguna untuk kemajuan daerah.
Profil Pemuda Indonesia
• menurut badan pusat statistik (BPS) • adapun profil pemuda
pemuda adalah penduduk yang berusia
antara 15-35 tahun Indonesia dimasukkan
• Berdasarkan susenas skitar 2% tidak  Lembaga Kepemudaan
pernah sekolah, 16% masih sekolah dan
82% sudah tidak bersekolah. Program pembinaan Pemuda
• Upaya untuk meningkatkan peran pemuda
dalam pembangunan dan kebijakan Sub dinas pemuda dan
• 1. Mewujudkan keserasian kebijakan olahraga
pemuda diberbagai bidang pembangunan
• 2. Memperluas kesempatan memperoleh Subdinas pendidikan luar
pendidikan sekolah
• 3. Meningkatkan peran pemuda dalam
masyarakat Dinas Tenaga Kerja dan
• 4. Meningkatkan potensi pemuda Transmigrasi
• 5. Melindungi segenap generasi muda dari
obat-obat berbahaya.
Dinas Sosial
TERIMA KASIH🙏🙏

Anda mungkin juga menyukai