i
SMA NEGERI 1 UNGARAN
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................4
2.1 Konsep Kebersihan Lingkungan Sekolah...............................................4
2.2 Dampak Kebersihan Lingkungan Sekolah..............................................5
2.3 Prinsip-prinsip Kebersihan Lingkungan Sekolah....................................7
2.4 Program Edukasi tentang Kebersihan Lingkungan Sekolah...................8
2.5 Hubungan Kebersihan Lingkungan Sekolah dengan Kondisi Belajar....9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................12
3.1 Metode Penelitian....................................................................................12
3.2 Populasi dan Sampel...............................................................................13
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................14
3.4 Teknik Keabsahan Data..........................................................................16
3.5 Analisis Data...........................................................................................17
BAB IV ANALISIS MASALAH.......................................................................19
4.1 Identifikasi Masalah................................................................................19
4.2 Analisis Akar Masalah............................................................................20
4.3 Dampak Masalah.....................................................................................21
4.4 Implementasi dan Evaluasi......................................................................22
BAB V PENUTUP..............................................................................................24
5.1 Kesimpulan..............................................................................................24
5.2 Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, peran semua pihak
sangatlah penting. Guru dan staf sekolah perlu memberikan contoh yang baik
dengan menjaga kebersihan ruang kelas dan fasilitas sekolah. Mereka juga harus
memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kebersihan dan
bagaimana menjaganya.
Siswa juga harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kebersihan, seperti
membersihkan kelas, membuang sampah dengan benar, dan merawat fasilitas
sekolah. Selain itu, kerjasama dengan orang tua juga perlu ditingkatkan untuk
mendukung upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan sekolah, perlu dilakukan
tindakan rutin, seperti membersihkan ruang kelas setiap hari, membersihkan toilet
secara teratur, mengelola sampah dengan benar, dan memastikan fasilitas sekolah
terawat dengan baik. Selain itu, program edukasi tentang kebersihan dan
dampaknya juga perlu diadakan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan siswa, guru, dan staf sekolah.
Kebersihan lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat penting
dalam menciptakan kondisi belajar yang optimal dan sehat bagi siswa. Kebersihan
lingkungan tidak hanya mencegah penyebaran penyakit, tetapi juga menciptakan
suasana belajar yang kondusif, mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan di
sekolah, dan membentuk karakter siswa.
Oleh karena itu, upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah perlu
dilakukan secara rutin dan melibatkan semua pihak agar tercipta lingkungan yang
bersih, nyaman, dan mendukung proses pembelajaran.
2
4. Mengapa program edukasi tentang kebersihan dan dampaknya perlu
diadakan secara berkala?
5. Bagaimana menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat menciptakan
kondisi belajar yang optimal, mencerminkan nilai-nilai, dan membentuk
karakter siswa?
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
bersih dan sehat. Selain itu, kebijakan sekolah yang mendukung kebersihan,
ketersediaan fasilitas kebersihan yang memadai, serta keterlibatan aktif semua
pihak dalam kegiatan kebersihan juga berperan penting dalam menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih.
Konsep kebersihan lingkungan sekolah, tujuan utamanya adalah
menciptakan kondisi belajar yang optimal dan sehat bagi siswa. Kebersihan
lingkungan sekolah bukan hanya berdampak positif pada kesehatan fisik dan
mental siswa, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah.
Melalui upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah, siswa dapat
belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan rasa saling menghargai terhadap
lingkungan. Kebersihan lingkungan sekolah juga membentuk karakter siswa
dalam hal kesadaran lingkungan dan kepedulian terhadap kebersihan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam upaya mencapai kebersihan lingkungan sekolah, kerjasama dan
keterlibatan semua pihak sangatlah penting. Guru, staf sekolah, siswa, dan orang
tua perlu bekerja sama untuk menjaga kebersihan ruang kelas, fasilitas umum,
serta mempraktikkan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
Penting juga untuk melaksanakan program edukasi tentang kebersihan
secara rutin, agar pengetahuan dan kesadaran siswa, guru, dan staf sekolah terus
meningkat. Dengan melakukan upaya ini, diharapkan tercipta lingkungan sekolah
yang bersih, nyaman, dan mendukung proses pembelajaran.
5
Kebersihan lingkungan juga berkontribusi pada kesehatan fisik dan
mental siswa. Lingkungan yang bersih menciptakan suasana yang sehat, membuat
siswa merasa nyaman, dan mengurangi risiko terkena gangguan kesehatan seperti
alergi, infeksi saluran pernapasan, atau penyakit yang ditularkan melalui kontak
fisik.
Kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak pada proses
pembelajaran dan konsentrasi siswa. Ruang kelas yang bersih dan teratur
menciptakan suasana belajar yang kondusif. Siswa dapat fokus pada materi
pembelajaran tanpa gangguan dari kekacauan atau keberisikan ruangan.
Ruang kelas yang terorganisir dengan baik juga memudahkan siswa
dalam mengakses sumber belajar dan mengoptimalkan penggunaan waktu dalam
proses pembelajaran. Dengan demikian, kebersihan lingkungan sekolah berperan
dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memaksimalkan potensi siswa.
Selain itu, kebersihan lingkungan sekolah juga memiliki dampak terhadap
nilai-nilai dan sikap yang diajarkan di sekolah. Kebersihan merupakan salah satu
nilai penting yang diajarkan dalam pendidikan karakter. Melalui kebersihan
lingkungan sekolah, siswa diajarkan tentang tanggung jawab, disiplin, dan rasa
saling menghargai terhadap lingkungan.
Mempertahankan kebersihan lingkungan sekolah mengajarkan siswa
tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan di sekitar mereka.
Ini membentuk sikap positif terhadap lingkungan dan menciptakan kebiasaan
yang akan dibawa siswa ke dalam kehidupan sehari-hari mereka di rumah dan
masyarakat.
Dampak kebersihan lingkungan sekolah sangat luas dan penting.
Kebersihan berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental siswa serta staf sekolah,
meningkatkan proses pembelajaran dan konsentrasi siswa, serta mencerminkan
nilai-nilai dan sikap yang diajarkan di sekolah.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan tugas
bersama yang melibatkan semua pihak, termasuk guru, staf sekolah, siswa, dan
orang tua. Dengan menjaga kebersihan secara konsisten, diharapkan tercipta
lingkungan sekolah yang optimal, mendukung, dan membentuk karakter siswa
yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan.
6
2.3 Prinsip-prinsip Kebersihan Lingkungan Sekolah
Prinsip-prinsip kebersihan lingkungan sekolah membentuk kerangka kerja
yang penting dalam menjaga kebersihan dan menciptakan lingkungan belajar yang
optimal. Terdapat beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami dan diterapkan
dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Prinsip kebersihan lingkungan sekolah melibatkan kesadaran akan
pentingnya menjaga kebersihan secara menyeluruh. Hal ini mencakup kebersihan
fisik seperti kebersihan ruang kelas, fasilitas sekolah, toilet, dan area umum, serta
kebersihan personal seperti menjaga kebersihan diri sendiri dan kebiasaan
mencuci tangan. Dengan kesadaran akan pentingnya kebersihan ini, setiap
individu di sekolah akan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan saling
mendukung untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
Prinsip kebersihan lingkungan sekolah melibatkan peran aktif dari semua
pihak yang terlibat, termasuk guru, staf sekolah, siswa, dan orang tua. Guru dan
staf sekolah memiliki peran penting sebagai contoh dan pemimpin dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah. Mereka harus memberikan contoh yang baik
dengan menjaga kebersihan ruang kelas, fasilitas sekolah, dan mengelola sampah
dengan benar.
Siswa juga harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kebersihan, seperti
membersihkan kelas, membuang sampah dengan benar, dan merawat fasilitas
sekolah. Orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung upaya
menjaga kebersihan dengan mengajarkan dan mendorong anak-anak mereka
untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekolah.\
Prinsip kebersihan lingkungan sekolah melibatkan tindakan rutin yang
perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan secara konsisten. Tindakan-tindakan
ini termasuk membersihkan ruang kelas setiap hari, membersihkan toilet secara
teratur, mengelola sampah dengan benar, dan memastikan fasilitas sekolah terawat
dengan baik.
Rutinitas kebersihan ini perlu dilakukan secara konsisten dan melibatkan
partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat. Selain itu, program edukasi
tentang kebersihan dan dampaknya juga perlu diadakan secara berkala untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa, guru, dan staf sekolah.
7
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kebersihan lingkungan sekolah
dapat dijaga dengan baik. Lingkungan yang bersih, nyaman, dan sehat akan
menciptakan kondisi belajar yang optimal bagi siswa. Selain itu, prinsip-prinsip
ini juga mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, seperti tanggung
jawab, disiplin, dan saling menghargai terhadap lingkungan.
Dengan melibatkan semua pihak dan menjalankan tindakan rutin dalam
menjaga kebersihan, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
proses pembelajaran dan membentuk karakter siswa dalam menjaga kebersihan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
8
Selain itu, kolaborasi dengan spesialis kesehatan atau organisasi terkait juga dapat
memperkaya program edukasi dengan informasi yang lebih mendalam dan
sumber daya tambahan.
Evaluasi dan monitoring efektivitas program edukasi juga menjadi
langkah penting dalam memastikan keberhasilannya. Evaluasi dapat dilakukan
melalui penilaian siswa, pengamatan langsung, dan survei kepuasan. Hal ini akan
membantu dalam mengevaluasi pemahaman siswa, keefektifan metode
pengajaran, serta mengetahui sejauh mana pesan dan nilai-nilai kebersihan telah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa dan lingkungan sekolah secara
keseluruhan.
Monitoring yang berkelanjutan juga diperlukan untuk memastikan bahwa
perubahan perilaku dan kebiasaan yang diharapkan terus berlanjut dan
terimplementasikan secara konsisten.Dengan menjalankan program edukasi yang
efektif, sekolah dapat mencapai tujuan mereka dalam meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, dan perilaku siswa terkait kebersihan lingkungan.
Program ini berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan sikap
yang positif, memperkuat nilai-nilai kebersihan, serta menciptakan lingkungan
sekolah yang bersih dan sehat. Selain itu, program edukasi ini juga berpotensi
membawa pengaruh positif dalam kehidupan pribadi siswa, keluarga mereka, dan
masyarakat luas, sehingga mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih
dan lebih baik bagi kita semua.
9
berantakan, atau berbau tidak sedap, siswa mungkin akan merasa tidak nyaman
dan sulit untuk memusatkan perhatian pada pelajaran. Oleh karena itu, menjaga
kebersihan lingkungan sekolah sangat penting agar siswa dapat memaksimalkan
potensi belajar mereka.
Selain itu, kebersihan lingkungan sekolah juga berpengaruh terhadap
kualitas pendidikan secara keseluruhan. Lingkungan yang bersih, teratur, dan
bebas dari gangguan dapat menciptakan kondisi yang mendukung proses
pembelajaran. Fasilitas sekolah seperti perpustakaan, laboratorium, dan area
olahraga yang terjaga kebersihannya memberikan akses yang baik bagi siswa
untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka.
Kebersihan toilet dan kantin juga menjadi faktor penting dalam
menciptakan kenyamanan dan kesehatan bagi siswa selama berada di sekolah.
Dengan lingkungan sekolah yang bersih, siswa memiliki kesempatan yang lebih
baik untuk mengembangkan potensi mereka dan mencapai hasil belajar yang
optimal.
Kebersihan lingkungan sekolah juga memiliki keterkaitan dengan
kesejahteraan siswa dan pembentukan karakter. Lingkungan yang bersih dan
terawat mencerminkan sikap dan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, seperti
tanggung jawab, disiplin, dan saling menghargai terhadap lingkungan.
Ketika siswa terbiasa menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mereka
juga menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka di
rumah dan masyarakat. Selain itu, kebersihan lingkungan juga berdampak pada
kesehatan fisik dan mental siswa. Dengan lingkungan yang bersih, siswa memiliki
lingkungan yang lebih sehat dan aman, yang berkontribusi pada kesejahteraan
mereka secara keseluruhan.
Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah, peran semua pihak
sangatlah penting. Guru dan staf sekolah perlu memberikan contoh yang baik
dengan menjaga kebersihan ruang kelas dan fasilitas sekolah. Mereka juga harus
memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kebersihan dan
bagaimana menjaganya. Siswa juga harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan
kebersihan, seperti membersihkan kelas, membuang
10
sampah dengan benar, dan merawat fasilitas sekolah. Selain itu,
kerjasama dengan orang tua juga perlu ditingkatkan untuk mendukung upaya
menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Secara keseluruhan, kebersihan lingkungan sekolah memiliki hubungan
yang kuat dengan terciptanya kondisi belajar yang optimal. Kebersihan
lingkungan mempengaruhi suasana belajar yang kondusif, kualitas pendidikan
secara keseluruhan, serta kesejahteraan siswa dan pembentukan karakter. Oleh
karena itu, menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab
bersama dan perlu dilakukan secara rutin dan konsisten untuk menciptakan
lingkungan yang bersih, sehat, dan mendukung proses pembelajaran siswa.
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
kebersihan di sekolah. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi
kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekolah dan
mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan tersebut.
Dengan melakukan penelitian deskriptif yang mendalam dan menyeluruh
tentang kebersihan lingkungan sekolah, kita dapat memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang kondisi kebersihan di sekolah-sekolah, mengidentifikasi
tantangan dan masalah yang perlu diatasi, serta merumuskan langkah-langkah
konkret untuk meningkatkan kebersihan dan menciptakan lingkungan belajar yang
optimal bagi siswa.
13
Peneliti dapat menggunakan teknik statistik untuk menentukan ukuran sampel
yang cukup representatif untuk mencapai tingkat kepercayaan yang diinginkan.
Setelah sampel dipilih, peneliti akan melakukan pengumpulan data melalui
observasi langsung, wawancara, atau penggunaan instrumen penelitian seperti
checklist atau skala penilaian. Data yang dikumpulkan kemudian akan dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang kebersihan lingkungan sekolah secara
umum, termasuk potensi masalah, kekuatan, dan area perbaikan yang perlu
diperhatikan.
Pemilihan sampel yang baik dan pengumpulan data yang cermat adalah
penting dalam penelitian kebersihan lingkungan sekolah untuk memastikan
representasi yang akurat dari populasi yang diteliti. Dengan demikian, hasil
penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi
kebersihan di lingkungan sekolah secara luas, serta memberikan panduan dan
rekomendasi untuk perbaikan kebersihan yang lebih baik di sekolah-sekolah.
14
detail kecil yang dapat menjadi indikator kebersihan, seperti kebersihan
permukaan, adanya noda atau kotoran, keberadaan sampah, atau tanda-tanda
kebersihan yang terjaga dengan baik. Observasi juga dapat melibatkan
pengukuran objektif, misalnya pengukuran tingkat kebersihan menggunakan alat
ukur yang sesuai.
Selain itu, penting bagi peneliti untuk mencatat kondisi lingkungan saat
observasi dilakukan, seperti waktu dan cuaca. Hal ini dapat mempengaruhi
kebersihan lingkungan, misalnya cuaca yang lembap dapat mempercepat
pertumbuhan jamur atau kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan bau tidak
sedap. Mencatat kondisi tersebut akan membantu dalam menganalisis hasil
observasi secara lebih komprehensif.
Setelah observasi selesai, peneliti perlu menganalisis data yang telah
dikumpulkan. Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan hasil observasi
dengan standar kebersihan yang telah ditetapkan, baik itu standar internal yang
ditetapkan oleh sekolah itu sendiri, standar regional, atau standar nasional.
Dengan melakukan perbandingan tersebut, peneliti dapat mengevaluasi sejauh
mana kebersihan lingkungan sekolah memenuhi standar yang ditetapkan.
Hasil observasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan
dalam praktik kebersihan yang ada di lingkungan sekolah. Dari sini, rekomendasi
perbaikan dan tindakan yang diperlukan dapat diusulkan, seperti perbaikan atau
perawatan rutin, peningkatan kesadaran akan pentingnya kebersihan, atau
pengembangan program kebersihan yang lebih efektif.
Dalam penelitian kebersihan lingkungan sekolah, teknik pengumpulan
data melalui observasi memainkan peran yang krusial dalam memperoleh
informasi yang akurat dan objektif tentang keadaan kebersihan lingkungan
sekolah. Observasi yang cermat dan sistematis akan memberikan gambaran yang
mendetail tentang kondisi kebersihan dan menjadi dasar untuk pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan upaya perbaikan dan pemeliharaan kebersihan
lingkungan sekolah.
15
3.4 Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian mengenai kebersihan lingkungan sekolah, validitas
internal adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam memastikan keabsahan
data. Validitas internal berkaitan dengan sejauh mana suatu penelitian dapat
menghasilkan kesimpulan yang akurat dan meyakinkan mengenai hubungan
sebab-akibat antara variabel yang diteliti, dengan menghilangkan atau
mengendalikan faktor-faktor pengganggu yang tidak terkendali.
Untuk mencapai validitas internal yang tinggi dalam penelitian
kebersihan lingkungan sekolah, beberapa langkah kritis harus diikuti. Pertama,
desain penelitian yang baik harus dipilih. Desain penelitian ini harus mampu
menguji hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dengan cermat dan
menghilangkan pengaruh variabel-variabel pengganggu. Desain penelitian ini juga
harus mempertimbangkan metode pengumpulan data yang efektif dan relevan.
Selanjutnya, pemilihan sampel yang representatif juga penting. Sampel
harus dipilih secara acak untuk memastikan bahwa hasil penelitian dapat
digeneralisasi ke populasi yang lebih besar. Dalam penelitian kebersihan
lingkungan sekolah, pemilihan sampel yang mewakili berbagai jenis sekolah,
tingkat pendidikan, dan lingkungan geografis dapat meningkatkan validitas
internal penelitian.
Pengumpulan data dengan menggunakan observasi langsung adalah salah
satu teknik yang dapat digunakan untuk memastikan validitas internal. Dalam hal
ini, peneliti secara langsung mengamati keadaan lingkungan sekolah, seperti
kebersihan ruang kelas, toilet, halaman sekolah, dan area umum lainnya.
Observasi ini harus dilakukan dengan ketelitian dan keobjektifan yang tinggi
untuk meminimalkan kesalahan pengamatan dan menghasilkan data yang valid.
Selain itu, penggunaan instrumen pengukuran yang valid juga penting
untuk memastikan validitas internal data. Instrumen seperti daftar periksa atau
skala penilaian harus dikembangkan dengan cermat dan diuji untuk memastikan
bahwa mereka secara akurat mengukur tingkat kebersihan lingkungan sekolah.
Penggunaan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang dapat diandalkan
dan mengurangi kemungkinan bias.
16
Selama proses pengumpulan data, penting untuk mengendalikan faktor-
faktor pengganggu yang tidak terkendali. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hubungan
antara kebersihan lingkungan sekolah dan variabel lain yang diteliti. Faktor-faktor
ini harus diambil kira dalam analisis data dan, jika perlu, dilakukan kontrol
statistik untuk meminimalkan pengaruhnya.
Selanjutnya, analisis statistik yang tepat juga diperlukan untuk
memastikan validitas internal data. Penggunaan metode analisis yang sesuai dan
relevan akan membantu menguji hipotesis penelitian dan mengidentifikasi
hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Analisis ini harus
dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan teknik yang sesuai untuk
meminimalkan kesalahan analisis dan menghasilkan hasil yang akurat.
Terakhir, penting untuk menginterpretasikan hasil penelitian secara
objektif dan hati-hati. Temuan penelitian harus dijelaskan dengan jelas dan
disertai dengan analisis yang mendalam. Selain itu, kelemahan dan keterbatasan
penelitian juga harus diakui dan dibahas secara transparan.
17
memungkinkan peneliti dan pembaca untuk melihat pola, perbandingan, atau
perbedaan yang signifikan dalam data kebersihan lingkungan sekolah.
Selanjutnya, peneliti dapat melakukan interpretasi terhadap data deskriptif
yang telah disajikan. Misalnya, peneliti dapat mengidentifikasi tingkat kebersihan
yang umum ditemukan di lingkungan sekolah, mengamati perubahan kebersihan
dari waktu ke waktu, atau membandingkan kebersihan antara area atau ruangan
yang berbeda di sekolah.
Analisis deskriptif juga dapat melibatkan penggunaan narasi atau deskripsi
kualitatif untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi
kebersihan di lingkungan sekolah. Ini dapat mencakup observasi rinci tentang
praktik kebersihan yang dilakukan, persepsi siswa dan staf terkait dengan
kebersihan, atau faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan.
Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan
komprehensif tentang kebersihan lingkungan sekolah berdasarkan data yang
terkumpul. Analisis ini memberikan dasar yang kuat untuk memahami kondisi
kebersihan saat ini, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan merumuskan
rekomendasi atau langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan
kebersihan di lingkungan sekolah.
18
BAB IV
ANALISIS MASALAH
19
kuesioner kepada stakeholder terkait. Dengan memahami masalah-masalah yang
ada, langkah-langkah dapat diambil untuk meningkatkan kebersihan lingkungan
sekolah, menciptakan kondisi belajar yang optimal, dan menjaga kesehatan serta
kesejahteraan siswa dan staf sekolah.
20
orang tua, dan mungkin juga pihak-pihak eksternal, seperti pemerintah atau
organisasi lingkungan. Dengan melibatkan semua pihak, dapat diidentifikasi akar
masalah secara komprehensif dan langkah-langkah yang holistik dapat diambil
untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini meliputi peningkatan kesadaran dan
pemahaman tentang kebersihan, peningkatan komitmen sekolah terhadap
kebersihan, perbaikan infrastruktur dan fasilitas, serta pembentukan norma sosial
yang mendukung kebersihan lingkungan sekolah.
21
sarana pembelajaran bagi siswa dalam menginternalisasi nilai-nilai seperti
kebersihan, kerapihan, dan keindahan.
22
tua, agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya
kebersihan dan tanggung jawab masing-masing.
23
terhadap lingkungan. Selain itu, kebersihan lingkungan sekolah yang terjaga juga
dapat mencerminkan profesionalisme dan komitmen sekolah dalam memberikan
pendidikan berkualitas.
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kesimpulannya, kebersihan lingkungan sekolah memiliki peran penting
dalam menciptakan kondisi belajar yang optimal dan sehat bagi siswa.
Dampaknya meliputi kesehatan siswa dan staf sekolah, proses pembelajaran dan
konsentrasi siswa, serta nilai-nilai dan sikap yang diajarkan di sekolah. Dengan
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, seperti ruang kelas yang bersih, fasilitas
yang terawat, dan program edukasi yang teratur, dapat menciptakan lingkungan
yang nyaman, mendukung proses pembelajaran, dan membentuk karakter siswa
dalam menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Upaya menjaga kebersihan
lingkungan sekolah perlu melibatkan semua pihak, termasuk guru, staf sekolah,
siswa, dan orang tua, serta memerlukan tindakan rutin dan kerjasama yang terus
menerus.
1.2 Saran
Untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah, ada beberapa saran
yang dapat diimplementasikan.
Pertama, penting untuk membentuk komite kebersihan sekolah yang
terdiri dari guru, staf, siswa, dan orang tua, yang bertanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan kegiatan kebersihan secara rutin.
Kedua, perlu adanya sosialisasi dan edukasi yang kontinyu kepada
seluruh anggota sekolah tentang pentingnya kebersihan dan cara menjaganya.
Ketiga, diperlukan pengaturan sistematis untuk pengelolaan sampah,
termasuk pemasangan tempat sampah yang cukup, pemilahan sampah, dan
pengadaan layanan pengelolaan sampah yang efektif.
24
Keempat, perlu melibatkan siswa dalam kegiatan kebersihan, seperti
membersihkan kelas dan lingkungan sekolah, agar mereka memiliki kesadaran
dan tanggung jawab terhadap kebersihan.
Kelima, perlu kerjasama dengan pihak terkait, seperti pemerintah
setempat atau lembaga lingkungan, untuk mendapatkan dukungan dalam
pengelolaan kebersihan lingkungan sekolah.
Dengan menerapkan saran-saran ini, diharapkan kebersihan lingkungan
sekolah dapat terjaga dengan baik, menciptakan suasana belajar yang sehat dan
optimal bagi siswa.
25
DAFTAR PUSTAKA
26