Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PERBEDAAN PENGGUNAAN KATA JAMAK ANTARA BAHASA


INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh :
Zamzam Nurpazri

NIM 1901010044

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA
2019 - 2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT. Atas segala
karunia serta nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “Perbedaan Penggunaan Kata Jamak Dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris” disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia oleh Bapak Deni Chandra, M. Pd.

Saya menyadari dari makalah ini masih banyak sekali kekurangan


dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Pun saya berharap makalah ini dapat menjadi
referensi pembelajaran dalam dunia ilmu pendidikan kebahasaan.

Tasikmalaya, 19 Mei 2020

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH
SAMPUL...................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
1.4 Prosedur Makalah...............................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................2
Pembahasan.................................................................................................................................2
A. Pengertian............................................................................................................................2
1. Penjamakan Kata dalam Bahasa Indonesia...........................................................................3
1.1 Pemarkah Jamak dengan Reduplikasi Utuh...................................................................3
1.2 Pemarkah Jamak dengan Reduplikasi Bervariasi Fonem................................................4
1.3 Leksem Berkonsep Jamak..............................................................................................4
1.4 Pronomina Jamak..........................................................................................................4
2. Penjamakan Kata dalam Bahasa Inggris................................................................................5
2.1 Bentuk Jamak dengan penambahan “-s”.......................................................................5
2.2 Membentuk Jamak dengan Penambahan “-es”...................................................................7
2.3 Membentuk Jamak Penambahan “-ies”..............................................................................7
2.4 Membentuk Jamak Bahasa Inggris dengan Penambahan “-i”..............................................8
2.5 Membentuk Jamak Bahasa Inggris Tanpa Perubahan Apa-Apa...........................................8
BAB III.............................................................................................................................................10
Penutup......................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................................10
Daftar Pustaka................................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sama-sama mengerti bagaimana cara menggunakan kata jamak pada


bahasa yang kita pakai, yaitu Bahasa Indonesia. Namun, jika kita ingin
menggunakan kata jamak dalam bahasa selain Bahasa Indonesia apakah akan
sama cara mengubah bentuk kata tunggal menjadi jamak?

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian kata jamak atau plural.

2. Bagaimana perbedaan dalam konsep penggunaan kata jamak atau plural


dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini guna membuat kita lebih mengerti bagaimana cara
penggunaan kata jamak dalam Bahasa Inggris dan membuat kita mengerti
lebih bagaimana kata jamak digunakan dalam Bahasa Indonesia.

1.4 Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.


Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis
akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif.
Daftar pustaka artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca
berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah
dengan teknik analisis melalui kegiatan mengeksposisikan data serta
mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.

1
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian

Dari apa yang saya sudah pelajari selama masa pendidikan saya
dan menurut sumber yang saya baca, jamak dapat diartikan bahasa yang
tidak mengenal dualis maupun trialis, yakni bahasa yang memiliki
ketaktunggalan yang bermakna lebih dari satu, seperti bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris.

Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk jamak dan tunggal


seperti dalam bahasa Inggris. Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal
perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Seperti bentuk book
dan pencil dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi books dan
pencils ketika menyatakan jamak. Tidak mungkin pula jika kita
menyamakan penggunaan bentuknya seperti buku menjadi bukus dan
meja menjadi mejas.

Untuk menyatakan pengertian jamak dalam bahasa Indonesia


dipergunakan bentuk perulangan (reduplikasi), kata bilangan
(numeralia), atau bentuk kata yang menyatakan jamak. Contoh kata
buku, kata itu mempunyai pengertian yang netral mempunyai bentuk
jamak buku-buku , tiga buku, atau banyak buku.

Adanya makna kejamakan dalam bahasa Indonesia selalu


berkaitan dengan konteks dalam kalimat. Penentuan makna suatu kata
tidak mungkin tanpa menempatkannya dalam konteks. Pada dasarnya
konsep jamak di berbagai bahasa itu berciri semesta walaupun dalam
merealisasikannya berbeda-beda. Konsep jamak dalam bahasa Indonesia
direalisasikan pada tataran kata, tataran frasa, dan tataran klausa. Di
samping itu, ada beberapa pemarkah kejamakan dalam bahasa
Indonesia.

2
Konsep jamak dalam bahasa Indonesia dapat direaliasikan dalam
tataran kata. Pada tataran kata yang menjadi pemarkah jamak adalah
reduplikasi utuh, reduplikasi bervariasi fonem, leksem berciri jamak, dan
pronomina jamak.

1. Penjamakan Kata dalam Bahasa Indonesia

Pada dasarnya konsep jamak di berbagai bahasa itu berciri menyeluruh


walaupun dalam mengaplikasikannya berbeda-beda. Konsep jamak dalam
bahasa Indonesia direalisasikan pada tataran kata, tataran frasa, dan tataran
klausa. Di samping itu, ada beberapa pemarkah kejamakan dalam bahasa
Indonesia.

1.1 Pemarkah Jamak dengan Reduplikasi Utuh

Bentuk reduplikasi yang dapat menjadi pemarkah jamak adalah sejenis


reduplikasi yang cenderung bersenyawa denga bentuk dasar nomina berciri +
hitung (countable nouns). Contoh :
- Bunga-bunga yang baru tumbuh seperti lebih memberikan kesan
suasana damai di desa.
- Ibunya berkata, “Nak, jangan sampai kau injak-injak harga dirimu seperti
itu”.

Kejamakan nomina bunga dan injak pada bunga-bunga dan injak-injak


dihasilkan oleh adanya gramatikal antara nomina partai dan orang sebagai
bentuk dasar dengan  bunga-bunga dan injak-injak sebagai morfem
reduplikasi. Hubungan semacam ini mengakibatkan makna jamak pada tataran
kata yang berupa nomina bunga dan injak
.
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata yang menunjuk pengertian
jamak. Jamak artinya berjumlah lebih dari satu dan dapat dinyatakan dalam
bentuk pengulangan nomina atau dengan menambahkan bentuk kata tertentu,
seperti semua, para, dan banyak. Penggunaan kata penunjuk jamak tersebut
terkadang masih tidak tepat. Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
benar, morfem . Pada kenyataan berbahasa, banyak ditemukan penggunaan
bentuk jamak yang tumpang tindih atau mubazir. Sebagai contoh :

Semua bunga-bunga yang baru tumbuh seperti lebih memberikan kesan


suasana damai di desa.

3
Seharusnya : “Semua bunga yang baru tumbuh seperti lebih
memberikan kesan suasana damai di desa.”.

1.2 Pemarkah Jamak dengan Reduplikasi Bervariasi Fonem

Pemarkah lain sebagai penanda jamak dalam bahasa Indonesia


adalah reduplikasi bervariasi fonem. Contoh : Aku kembali kemari
karena di tengah jalan secara tidak sengaja melihat orang berpakaian
biru berjanggut biru dengan gerak-gerik mencurigakan.
Reduplikasi bervariasi fonem gerak-gerik bermakna jamak karena
jika dilekati pemarkah tunggal akan tidak gramatikal. Contoh “Aku
kembali kemari karena di tengah jalan secara tidak sengaja melihat
orang berpakaian biru berjanggut biru dengan satu gerak-
gerik mencurigakan.”

1.3 Leksem Berkonsep Jamak

Leksem yang bermakna jamak yang dimaksud di sini adalah kata


yang telah bermakna jamak meskipun tanpa pemarkah jamak.
- Aksi massa yang demo didepan gedung DPR tidak membuahkan hasil
apapun.
- Anak Gubernur Tasikmalaya memang pernah menjadi sorotan
utama publik.

Pada contoh di atas sudah mempunyai makna jamak meskipun


tanpa pemarkah jamak. Kejamakan leksem massa dan masyarakat,
dapat terlihat bila dimarkahi bentuk tunggal seperti kalimat berikut.
- Aksi massa yang demo didepan gedung DPR tidak membuahkan hasil
apapun..
- Anak Gubernur Tasikmalaya memang pernah menjadi sorotan
utama sebuah publik.

Kalimat diatas tidak gramatikal karena massa dan


masyarakat yang telah menunjukkan makna jamak sehingga tidak dapat
dilekati dengan pemarkah tunggal.

4
1.4 Pronomina Jamak

4
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata ganti orang yang telah
menunjukkan makna jamak, seperti kata kalian, mereka, kita, dan kami.
Contohnya :
- “Mereka berasal dari keluarga kaya raya di kota”.
- “Kalian seharusnya malu karena telah bolos sekolah selama satu
minggu”.
- “Kita harus membuktikan kalau kita tidak bersalah”.
- “Kami akan membimbing anak-anak ini sampai menjadi orang
hebat”.

2. Penjamakan Kata dalam Bahasa Inggris

Berbeda dengan bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris, kata benda


tunggal merujuk pada satu orang, satu benda, satu tempat, atau satu gagasan.
Sementara itu, bentuk jamak bahasa Inggris merujuk pada orang, benda,
tempat, atau gagasan yang lebih dari satu.

Bandingkan dengan penerapan konsep tunggal dan jamak pada bahasa


Indonesia. Beberapa bahasa tidak membedakan gramatikal tunggal dan jamak.
Akan tetapi, bahasa Inggris mengenal beberapa cara untuk membentuk kata
benda jamak.

Perbedaan antara kata benda bentuk tunggal dan jamak dalam bahasa
Inggris terlihat dari ejaannya. Seperti yang tercantum di bawah ini, ada
sejumlah aturan ejaan untuk mengubah bentuk tunggal menjadi jamak.
Pelafalan bentuk tunggal dan jamak juga agak berbeda.

Seperti banyak aturan bahasa Inggris lain, ada pengecualian yang hanya
diterapkan pada kata benda tertentu. Yang tak kalah menarik adalah beberapa
kata benda selalu berbentuk jamak, beberapa selalu tunggal, dan beberapa
tidak ada perbedaan dalam ejaan.

Sekarang mungkin semua aturan dan pengecualian ini agak


membingungkan. Akan tetapi, saya akan menyederhanakannya dan
menjelaskan bagaimana cara kerja aturan tersebut.

2.1 Bentuk Jamak dengan penambahan “-s”

Disini hanya perlu penambahan kata “-s” diakhir kata.

5
- girl menjadi girls
- book menjadi books
- pencil menjadi pencils
Jika kata benda berakhiran -th atau -ph, tambahkan -s setelahnya, seperti kata
benda umum di atas.
- mouth menjadi mouths
- photograph menjadi photographs

Untuk kata benda yang berakhiran “-o” ditambahkan “-s” setelahnya.


- radio menjadi radios
- photo menjadi photos
- studio menjadi studios

Pengecualian aturan ini diterapkan untuk beberapa kata benda yang


berakhiran huruf “-o”, dengan menambahkan “-es” setelahnya, bukan “-s”.

- mosquito menjadi mosquitoes


- echo menjadi echoes
- hero menjadi heroes

Aturan umumnya adalah kata benda berakhiran “-f” atau “-fe” ditambahkan “-


s” pada ujungnya.
- roof menjadi roofs
- giraffe menjadi giraffes

Pengecualian untuk beberapa kata benda berakhiran “-f” atau “-fe”. Bukannya


menambahkan -s, Anda harus menghilangkan “-f” atau “-fe” dan menggantinya
dengan “-ves”.
- leaf menjadi leaves
- knife menjadi knives

Untuk sebagian kata benda yang berakhiran “-on”, Anda hanya perlu


menambahkan “-s” di ujungnya.
- lemon menjadi lemons
- canyon menjadi canyons

Untuk kata benda tertentu yang berakhiran -on, hilangkan bagian -on, dan


ganti dengan -a.
- criterion menjadi criteria
- phenomenon menjadi phenomena

6
2.2 Membentuk Jamak dengan Penambahan “-es”

Ada beberapa kata benda yang bentuk jamaknya selalu diakhiri dengan-es.


Kata Benda Berakhiran “-s”, “-x”, “-z”, “-sh”, atau “-ch”
Untuk kata benda yang diakhiri huruf “-s”, “-x”, “-z”, “-sh”, atau “-
ch”tambahkan -es di bagian akhirnya.

- box menjadi boxes
- buzz menjadi buzzes
- bus menjadi buses
- wish menjadi wishes
- watch menjadi watches

Kata Benda Berakhiran “-is”


Anda tetap membutuhkan “-es” untuk membentuk kata benda jamak di sini,
tetapi tidak ditempelkan begitu saja pada bentuk tunggalnya.
Untuk kata benda berakhiran “-is” , hilangkan “-is” dan ganti dengan “-es”.

- axis menjadi axes
- oasis menjadi oases
- crisis menjadi crises

2.3 Membentuk Jamak Penambahan “-ies”

Untuk kata benda yang diakhiri huruf -y, aturan umumnya adalah hilangkan “-


y” dan ganti dengan “-ies”.

- fairy menjadi fairies
- candy menjadi candies
- dummy menjadi dummies

Pengecualian jika ditambahkan “-s”. Cari satu huruf vokal sebelum huruf -


y dalam bentuk tunggal.
Jika huruf vokal terletak sebelum huruf -y, perlu menambahkan -s setelah kata
benda.
- way menjadi ways
- monkey menjadi monkeys

7
2.4 Membentuk Jamak Bahasa Inggris dengan Penambahan “-i”

Untuk kata benda berakhiran “-us”, hilangkan bagian “-us” dan ganti dengan “-


i”.
- cactus menjadi cacti
- stimulus menjadi stimuli

2.5 Membentuk Jamak Bahasa Inggris Tanpa Perubahan Apa-Apa

Ada beberapa kata yang bentuk tunggal dan jamaknya persis sama dalam
artian tidak membutuhkan perubahan apapun

- buffalo
- fish
- species

Lalu, ada beberapa kata benda yang tidak memiliki bentuk tunggal. Artinya
tidak perlu mempelajari bentuk tunggal, karena tidak ada. Secara umum,
kebanyakan kata benda ini berpasangan. Akan tetapi, tetap harus berhati-hati
dan tidak boleh menganggap bahwa apa yang saya contohkan ini berlaku
untuk semua benda yang sepasang.

- scissors
- shorts
- pants (atau trousers)
- jeans

Lalu adapun kata benda yang tidak memiliki bentuk jamak. Ciri-ciri kata benda
yang tidak memiliki bentuk jamak umumnya merujuk pada kata benda yang
berkelompok, atau kata benda abstrak.

- love
- bravery
- news
- money

8
ada pula kata jamak yang tidak beraturan. Maksudnya adalah kata jamak yang
tidak mengikuti konsep pembentukan seperti yang sudah saya tulis diatas.
Seperti contohnya :

- mouse menjadi mice
- child menjadi children
- die menjadi dice
- man menjadi men
- woman menjadi women
Seperti sebagian contoh kata diatas, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah
menutup mata dan menghafalnya.

9
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari yang telah dijabarkan di atas maka saya memberikan kesimpulan


bahwa penggunaan berbahasa itu lumayan rumit. Jika kita ingin pintar
berbahasa kita perlu terus menggunakannya dengan membiasakan mendengar
dan berbicara menggunakan bahasa tertentu. Akan tetapi, apabila kita ingin
lebih dalam mempelajari penggunaannya itu sudah berbeda arahnya.

3.2 Saran

Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini, tetapi ternyata masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

10
Daftar Pustaka
- https://www.google.co.id/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fik-ptz.ru
%2Fid%2Frusskijj-yazyk%2Fstereotipy-o-naciyah-na-angliiskom-
russkie-stereotipy-v.html&psig=AOvVaw1_Wa4ZYd-M_ScDHTxHQ-
kV&ust=1591850662819000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQ
jRxqFwoTCIDV8q249ukCFQAAAAAdAAAAABAD
- https://www.google.co.id/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fgraminggris.blogspot.com%2F2014%2F03%2Fsingular-nouns-
dengan-akhiran-huruf-o.html&psig=AOvVaw1_Wa4ZYd-
M_ScDHTxHQ-
kV&ust=1591850662819000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQ
jRxqFwoTCIDV8q249ukCFQAAAAAdAAAAABAJ
- https://www.youtube.com/watch?v=zcg7phIsgic
- https://www.youtube.com/watch?v=WDGsG4hy7Mw
- https://www.youtube.com/watch?v=v8UADtzrUgc
- https://blog.cakap.com/bentuk-plural-atau-jamak-dalam-bahasa-
inggris/
- http://eningherniti.blogspot.com/2010/07/konsep-jamak-dalam-
bahasa-indonesia.html

11

Anda mungkin juga menyukai