Anda di halaman 1dari 2

Bab 1

pengantar

1.1 Latar Belakang

Indonesia saat ini sedang mengalami masa kritis akibat virus corona. Juru bicara pemerintah RI
mengatakan pada 17 Juli 2020 jumlah kasus kasus positif Corona di Indonesia mencapai 83.130
kasus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan penularan corona melalui kontak langsung
dengan penderita, droplet, air, fomite, fecal-oral, darah, ibu ke anak, dan manusia penularan dari
hewan ke hewan. Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah kasus positif corona, disarankan untuk
menerapkan protokol kesehatan salah satunya dengan Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat
keluar rumah. Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang memiliki kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor
PER.08/MEN/VII/2010. PP 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja juga ditujukan untuk melindungi
setiap orang di tempat kerja agar dapat hidup sehat dan bebas dari gangguan kesehatan dan
pengaruh buruk akibat pekerjaan. Salah satu jenis APD yang sering digunakan dan direkomendasikan
selama pandemi Corona adalah masker. Masker adalah kain penutup mulut dan hidung yang sering
digunakan oleh dokter atau perawat di rumah sakit. Masker digunakan untuk melindungi
pernapasan dari risiko terpapar uap, debu, atau udara yang terkontaminasi atau beracun, korosif
atau mengiritasi saluran pernapasan.

Penggunaan masker saat ini sudah menjadi kewajiban, seperti halnya di Jawa Barat pemerintah
daerah telah mengeluarkan peraturan daerah nomor 2 tahun 2020 tentang pencegahan dan
pengendalian penyakit di kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan masker namun tidak sedikit
masyarakat yang tidak menggunakan masker. Orang yang tidak memakai masker akan diancam
dengan ancaman kurungan selama tiga bulan. Tidak hanya di Tasikmalaya, penggunaan masker
memang harus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran masker, apalagi sejak penerapan new
normal. New normal merupakan langkah percepatan penanganan COVID-19 di bidang kesehatan,
sosial dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan mempertimbangkan kesiapan wilayah
dan hasil penelitian epidemiologi di wilayah terkait. Sejak new normal diterapkan, aktivitas
masyarakat seperti hanya perlu menggunakan masker tambahan. Aturan penggunaan masker ada di
masyarakat, terutama yang tetap bekerja di luar rumah di masa pandemi corona ini. Namun
sepertinya aturan penggunaan masker diabaikan oleh sebagian orang. Oleh karena itu kami
merancang sebuah sistem yang digunakan untuk mendeteksi penggunaan masker yang berjudul
“SMART SISTEM DETEKSI MASKER”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada Mask Usage Detection berbasis Arduino adalah :

1. Bagaimana merancang sistem yang mampu mendeteksi penggunaan masker

2. Bagaimana merancang sistem yang mampu mendeteksi wajah

3. Bagaimana merancang sistem yang mampu mengambil data secara langsung secara otomatis
setelah deteksi berhasil dan data disimpan ke database.
4. Bagaimana merancang sistem yang dapat secara otomatis setelah deteksi berhasil menggunakan
notifikasi menggunakan buzzer.

1.3 Batasan Masalah

Masalah Batasan pada Deteksi Penggunaan Masker Otomatis Berbasis Arduino adalah

1. Alat yang dirancang hanya berupa prototype.

2. Tes deteksi menggunakan masker berwarna polos.

3. Uji pengambilan data dan pengujian deteksi hanya tampak depan.

4. Tes hanya dilakukan dalam jarak tertentu dan dalam keadaan hening.

5. Hanya bisa digunakan pada satu orang

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian Deteksi Penggunaan Masker Otomatis Berbasis Arduino adalah:

1. Merancang sistem yang mampu mendeteksi penggunaan masker.

2. Merancang sistem yang mampu mendeteksi wajah

3. Merancang sistem yang mampu mengambil data secara otomatis setelah deteksi berhasil dan
data disimpan ke database.

4. Merancang sistem yang dapat otomatis setelah pendeteksian berhasil ada notifikasi menggunakan
buzzer.

Anda mungkin juga menyukai