Situasi/Tantangan
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang
dihasilkan masyarakat dan kurangnya tempat pembuangan sampah. Bahkan di sekolah pun tak
luput dari sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Bagaimana mengajak murid
agar menyadari bahwa pentingnya mengolah sampah yang ada di sekitarnya. Baik itu sampah
organik maupun sampah anorganik. Karena murid hanya ditugaskan sampai dengan membuang
sampah setelah mereka membersihkan lingkungan sekolahnya.
Sekolah kami adalah sekolah rindang yang banyak terdapat pohon. Hal ini menyebabkan banyak
menghasilkan daun-daunan yang berguguran dan belum dimanfaatkan. Sesuai dengan visi
sekolah kami yaitu “berakhlak mulia, berprestasi dan berwawasan lingkungan” maka timbul ide
untuk memanfaatkan sampah daun yang ada untuk dijadikan kompos. Tujuan dari projek ini
adalah mengajak peserta didik untuk mencintai lingkungan dan memanfaatkan sampah organik
yang ada di lingkungan sekolah dan rumah. Selain itu, mengedukasi peserta didik dalam
pembuatan kompos. Untuk menyikapi hal itu sekolah dalam kegiatan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik mengelola
sampah organik.
Aksi
Langkah 1 : Pembahasan Projek yang akan dilakukan
Para guru melakukan diskusi untuk menentukan dimensi, alokasi waktu serta modul kegiatan P5
yang akan dilakukan yang juga dihadiri oleh kepala sekolah. Kemudian hasil diskusi yang telah
disepakati disampaikan di kelas masing-masing.
Sebelum mereka mengolah sampah, maka murid mengunjungi TPA yang ada di daerah kami
Yaitu TPA Talang Gulo Kota Jambi. Di TPA ini para murid diberi penjelasan langsung dari
pakar /ahli yang ada di TPA tersebut terkait dari awal sampah masuk sampai sampah itu diolah
dan menjadi barang yang bermanfaat. Bahkan mereka diajak melihat gunungan sampah yang
terdapat di TPA tersebut agar mereka memahami jika sampah tidak diolah maka tidak akan ada
tempat yang cukup untuk membuang sampah
Langkah 4 : Menghadirkan narasumber
Pemahaman para murid tentunya akan bertambah, menarik dan semangat jika kita mengundang
pakar atau para ahli. Dalam hal ini kami mengundang pakar dari Dinas Lingkungan Hidup untuk
memberikan materi cara mengolah sampah organik. Tentunya pengalaman ini akan mereka
gunakan dalam mengolah sampah mereka sendiri.
Para murid setelah melihat dan mendengarkan penjelasan dari narasumber maka mereka secara
berkelompok mengidentifikasi lingkungan sekolah terkait dengan sampah yang ada di
lingkungan sekitar sekolah dan bagaimana pengolahannya selama ini. Kemudian mereka
menyiapkan alat-alat untuk persiapan pengolahan sampah.
Setelah alat telah mereka siapkan di tiap-tiap kelompoknya maka mereka secara bersama-sama
melakukan pengumpulan sampah, mencacah sampah, dan mengolah sampah tersebut . kegiatan
ini mereka lakukan dalam waktu 1 minggu. Sampah organic yang telah di olah di simpan di
wadah yang tidak tertutup rapat dan dismpan ditempat yang tidak kerkena matahari langsung.
Dalam kegiatan projek ini tidak hanya murid bahkan para guru tampak bersemangat dalam
mendampingi setiap kegiatannya. Elemen yang diharapkan dalam kegiatan projek ini pun
terlihat dari ahlak kepada alam, memperoleh dan memproses informasi dan gagasan serta
kolaborasi sangat terlihat. Semua bekerja dengan tugasnya masing-masing. Hasil akhirnya
mereka membuat poster terkait dengan cara mengolah sampah.